Desa Roomo, suatu tempat yang memancarkan potensi industri yang besar, namun terhempas oleh tantangan yang kompleks. Warganya, seperti nelayan yang berharap ke laut yang tenang, mendambakan perubahan yang dapat membawa kesejahteraan di tengah masalah yang merayap di setiap sudut desa. Politik, ekonomi, lingkungan, dan sosial bersatu dalam tarian kompleks yang menuntut solusi yang bijaksana.
Politik desa, seperti badai yang tak terduga, menghadirkan konflik horizontal dan vertikal yang meruncing di tengah-tengah masyarakat. Kepentingan pribadi dan kelompok saling bentrok, menghalangi kemajuan yang seharusnya menjadi angin segar bagi perkembangan desa.
Dalam bayang-bayang tantangan ini, warga Desa Roomo bersatu dengan tekad menghadapi masa depan yang lebih baik. saya yakin bahwa dengan memegang teguh prinsip "Si vis pacem, para iustitiam," jika mereka mengidamkan perdamaian, langkah pertama adalah menegakkan keadilan. Dengan tekad, saya berharap dapat membangun desa yang berkelanjutan bagi generasi mendatang