LATAR BELAKANG
AKTUALITA SAAT INI
SOLUSI
Laju pertumbuhan masyarakat dan kebutuhan akan DKI Jakarta berupaya mewujudkan ruang 3 Permintaan apartemen di lokasi utama di Jakarta 1 pembangunan terus meningkat, terutama kebutuhan akan 2 Pemerintah (Misalnya distrik pusat bisnis yang terletak di jantung terbuka hijau di DKI Jakarta sebesar 30% dari luas hunian, terutama di DKI Jakarta.
total wilayah DKI Jakarta.
Fenomena ini menuntut adanya pembangunan berbagai bangunan tempat tinggal, maupun sarana prasana untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat DKI Jakarta yang beragam.
(Sumber: http://ahok.org/berita/news/pak-jokowi-taman-terbukahijau-dibangun-tiap-kelurahan/)
Saat ini
1
kota Jakarta dan daerah sekitar Jalan Simatupang di Jakarta Selatan) umumnya benda investasi yang solid untuk pembeli.
Pembangunan bangunan tempat tinggal secara vertikal yang dapat menampung banyak hunian, sehingga lahan yang dibutuhkan semakin sedikit, namun dapat menampung banyak unit hunian.
2
Mewujudkan ruang terbuka hijau di lingkungan hunian vertikal, dan sedekat mungkin dapat diakses oleh penghuni.
(Sumber: http://www.indonesia-investments.com/news/todaysheadlines/property-industry-indonesia-apartments-in-jakartaremain-attractive/item6632)
Masa Mendatang
LOKASI Peraturan Tapak Deskripsi Tapak Lokasi perancangan berada pada Kawasan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Terletak pada area perdagangan, perkantoran dan perumahan yang tidak jauh dari Jalan T.B Simatupang, Gerbang Tol Lenteng Agung, dan Stasiun Tanjung Barat, tepatnya di Jl. Lenteng Agung Raya diseberang Stasiun Tanjung Barat. Luas tapak, terletak pada sub zona perumahan vertikal seluas 9.803,5 m² ditambah zona taman kota 796 m² .
ID SUBBLOK 06.020.R.7.a.b Koefisien Lantai Bangunan 3,50 Koefisien Dasar Hijau 40 % TIPE T (Tunggal) Luas Lahan 9803.5 m²
Jakarta Selatan
DKI Jakarta
KONSEP
TRANSFORMASI MASSA BANGUNAN
“Hunian yang terhubung langsung dengan Ruang Terbuka Hijau.”
Merespon kondisi eksisting yang masih alami dan masih banyak pepohonan, ide bangunan ini menyatukan dan mempertahankan ruang terbuka hijau yang dielementasikan pada selubung bangunan. Sehingga, ruang terbuka hijau yang ada dapat dipertahankan dan lebih dapat diakses oleh penghuni secara lebih dekat.
ZONING
“Bangunan Vertikal bermassa persegi empat yang memiliki balkon dan taman di setiap lantainya.”
Basic Massing
Orientasi Angin
Sinar Matahari
Bentuk bangunan menyesuaikan arah angin muson barat dan muson timur.
Bidang massa bangunan yang berorientasi timur-barat lebih kecil dari orientasi utaraselatan. Bidang orientasi timur-barat yang terkena sinar matahari diredam dengan adanya vegetasi.
Zoning Makro
Zoning Mikro
Karakteristik - Memiliki banyak Ruang Terbuka Hijau - Ruang Terbuka Hijau yang dapat diakses sedekat mungkin dengan penghuni - Fasad dihiasi oleh tanaman rambat dengan media tralis besi pada dinding - Balkon dihiasi berbagai macam tanaman
KONSEP
Ĭ Į Ę ĶÎ Í Ė R.7 (Perumahan Vertikal) Koefisien Dasar Bangunan 40 % Ketinggian Bangunan 24, ± 110 m KTB 45 GSB 12m
Green Spaces Penekanan desain berupa ruang terbuka hijau diterapkan pada podium, skylounge, top floor, dan balkon hunian.
Apartemen Tanjung Barat, Jakarta Selatan
View View to Site Focal point terletak di hook pada tapak, dan dapat terlihat dari tiga jalan disekitar tapak. View from Site Bentuk bangunan pada tapak dikondisikan dapat melihat ke lingkungan sekitar tapak.
Pencapaian dan Sirkulasi Main entrance diletakkan pada sisi tapak yang dapat diakses oleh tiga jalan di sekitar tapak, dan langsung menuju area penerima (plaza dan lobby), sedangkan side entrance diletakkan disisi utara tapak.
Zoning Vertikal
01/04