5.1 SKENARIO DAN STRATEGI RENCANA INVESTASI Strategi perencanaan investasi RTPLP Kawasan Tambaklorok Kota Semarang adalah sebagai berikut: 1. Penetapan Tujuan dan Sasaran
Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tipe pengembangan atau pembangunan apa yang akan dilakukan, siapa saja yang berperan dalam pelaksanaannya, bagaimana mekanisme pembuatan, serta tipe atau ukuran proyek yang akan dilakukan. Sebelum memulai pengembangan, terlebih dahulu harus dilakukan penetapan dan penyepakatan tujuan pembangunan yang terukur, sehingga dapat membantu dalam perumusan indikator/aspek apa saja yang diperlukan dalam negosiasi dengan pihak swasta apabila diperlukan. Tujuan tersebut juga berguna untuk mengevaluasi keberhasilan pembangunan. Penetapan tujuan ini juga melibatkan peran serta masyarakat (community involvement) terutama terkait dengan kepemilikan lahan dan lahan terkena dampak. Masukan‐masukan dari masyarakat perlu diperhatikan pada saat menetapkan tujuan dan program.
2. Penetapan Program
Langkah kedua yang dilakukan adalah menyusun rencana kerja (working plan). Penyusunan rencana kerja melibatkan pemerintah, swasta (corporate, developer, dll) dan masyarakat secara terstruktur. Penyusunan rencana kerja ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi bersama terutama untuk mencari peluang kerjasama public‐private development. Setelah program kerja selesai disusun, kemudian dilakukan penetapan paket kegiatan dan rencana pembiayaan pembangunan. Pada tahap kedua ini dilakukan teknik mediasi dan penyelesaian masalah yang mungkin timbul didalam atau antara pihak‐ pihak yang berkepentingan.
3. Inventarisasi dan Pelaksanaan Akses Properti Publik
Langkah ketiga ini adalah menginventarisasi properti‐properti publik yang dapat diakses dan dapat dikembangkan didalam rencana pembangunan kawasan. Dalam tahap ini sekaligus dilakukan identifikasi kesempatan‐kesempatan dan situasi pasar dalam pengelolaan lahan publik, sekaligus dilakukan penelaahan terhadap pihak‐pihak yang tertarik dalam pengelolaan lahan publik. Analisis pasar akan mengidentifikasi tipe penggunaan yang marketable pada site‐site tertentu.
77