Perancangan Kawasan Berdasarkan Konsep Compact City Tanpa Menggusur

Page 1

PROGRAM STUDI MAGISTER RANCANG KOTA

SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2023

Urban Design Thesis:

MICHAEL M. T. TAMBUNAN

JUDUL:

PERANCANGAN KAWASAN BERDASARKAN KONSEP COMPACT CITY

TANPA MENGGUSUR

(LOKASI STUDI: KAMPUNG CIBANGKONG, BANDUNG)

Dosen Pembimbing:

Prof. Ir. Haryo Winarso, M. Eng., Ph.D.

Dr. Woerjantari Kartidjo, ST., MT.

CONTENTS

• Pendahuluan

• Analisis

Pengembangan

Kawasan

• Tinjauan

Pustaka

+62 852 562 80208

mtambunan.mtas@gmail.com

• Metodologi

• Konsep

Perancangan

Kawasan

• Simulasi

Perancangan

Kawasan

• Lingkup & Gambaran

Kawasan

• Penutup

MICHAEL M. T. TAMBUNAN

Kecenderungan

pengembangan bagi

masyarakat

menengah ke atas

Mendorong masyarakat marginal ke celah-celah

Permukiman ilegal Resiko

Penggusuran

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK

KAMPUNG CIBANGKONG

Tidak bisa dikembangkan secara optimal

Pertumbuhan populasi

KAMPUNG KOTA

POTENSI&PERSOALAN LOKASI STUDI

Kawasan di tengah

kota dengan nilai

yang tinggi dan kualitas ruang kompak

Meningkatnya berbagai kebutuhan sumberdaya

LATAR BELAKANG
Akses ke infrasturktur kota dibatasi
lahan ilegal urbanisasi Meningkatnya kebutuhan akan pemukiman terjangkau di tengah kota
KAWASAN STRATEGIS Terletak di tengah kota Bernilai ekonomi tinggi
KUALITAS RUANG KOMPAK Masih terabaikan sebagai potensi dalam perancangan kota
PENDAHULUAN

PERTANYAAN DESIGN & GAGASAN

BAGAIMANA MERANCANG KAWASAN

KOMPAK YANG BERNILAI TINGGI DI

TENGAH KOTA TANPA MELAKUKAN

PENGGUSURAN TERHADAP WARGA

YANG TINGGAL DI ATASNYA

GAGASAN:

Mengangkat kualitas ruang kompak di Kampung Cibangkong dan menerapkannya ke

dalam perancangan kawasan berdasarkan konsep compact city, serta melakukan

perancangan kawasan di tengah kota tanpa menggusur lewat metode land sharing.”

PENDAHULUAN

Menentukan delineasi

kawasan perancangan

sesuai dengan batas

lahan milik PT. KAI serta

mengidentifikasi potensi

dan persoalannya

TUJUAN:

Menentukan respon

yang sesuai dalam

perancangan terhadap

potensi dan persoalan

berdasarkan hasil

analisis

Menjelaskan prinsip -

prinsip normatif

peracangan kawasan

berdasarkan konsep

compact city, dan alternatif

penyelesaian persoalan

permukiman illegal dengan

metode land sharing

Merumuskan visi – misi,

prinsip-prinsip perancangan

kawasan, dan menghasilkan

alternatif konsep

perancangan kawasan.

PENDAHULUAN 1
4 2
3
“Merancang kawasan di tengah kota berdasarkan konsep compact city tanpa menggusur”
TUJUAN & SASARAN

KARAKTERISTIK

COMPACT CITY LAND SHARING PRINSIP NORMATIF
KOTA
ALTERNATIF PENYELESAIAN PERMUKIMAN ILEGAL KAMPUNG
TINJAUAN PUSTAKA TEORI

HONG KONG

TINJAUAN PUSTAKA

PRESEDEN

Pengembangan dengan pendekatan high rise dan high density yang didorong oleh kebijakan pemerintah; dan

Prinsip-prinsip urban design yang diterapkan dikota

MANAGKASILA

Inisiatif compact city lewat pentahapan pembangunan dan tiga pilar utama untuk mengembalikan kepadatan di jalur transit dan vitalitas kota.

TOYAMA

Penyelesaian permukiman

illegal di tengah kota lewat

land sharing

METODOLOGI PROSEDUR
Metode Perancangan Prosedur Perancangan Tujuan
& METODE PERANCANGAN
METODOLOGI 1 2 3 ASUMSI - ASUMSI

Kampung kota

dengan berbagai

potensi dan persoalannya

LINGKUP & GAMBARAN KAWASAN KAMPUNG CIBANGKONG

Merupakan

permukiman

padat dan liar di

atas lahan PT. KAI

Kelurahan

Samoja

Kampung Cibangkong

L=6,5 Ha

Memiliki karakter

ruang kompak dan bernilai

tinggi di tengah

kota

Maleer

PUSDIKLAT PT. KAI RW 5, 9, 10, 11, Kel. Cibangkong Kelurahan

LINGKUP & GAMBARAN KAWASAN PROXIMITY

ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN KERANGKA ANALISIS

ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN

+_ 595 M FISIK

ANALISIS FINANSIAL & PRODUKTIVITAS MAKSIMAL ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN PROGRAM FASILITAS

Diagram Hubungan Aktifitas Tinggal , Bekerja , Berekreasi dan Pendukungnya di Dalam Kawasan. Tahapan Analisis Program Fasilitas

ANALISIS FINANSIAL & PRODUKTIVITAS MAKSIMAL ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN PROGRAM FASILITAS

Rumusan Program Fasilitas

Pemerintahan dan Pelayanan Umum: Pusat pelayanan umum, Pos keamanan/kantor polisi, Parkir Umum

Pendidikan: PAUD, TK atau

setingkat prabelajar, SD (Swasta Nasional / International), Pusat kursus, Bridging kampus

Peribadatan: Mesjid/Gereja/atau lainnya

Kesehatan: Klinik Healthy center

Peta Hubungan Aktifitas Tinggal , Bekerja , Berekreasi dan

Pendukungnya di Dalam Kawasan.

Perdagangan dan

Niaga: Perkantoran, Co-working space, Creative center, Toko/Warung, Pusat

perbelanjaan/mal, Condotel, Pusat kuliner atau café

Kebudayaan dan

Rekreasi: Balai warga, Gedung serbaguna, Bioskop,

Ruang Terbuka dan Lapangan Olah

Raga:

Community Plaza

Tempat bermain anak, Jalur hijau

ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN KEPENDUDUKAN & DAYA TAMPUNG

JPO
DDPm
DDPm = LPm/JP/α Pt = P0 (1+r)t Lokasi Pt P0 r t Kelurahan Cibangkong 17.191 17.088 0.02% 30 Lokasi Studi 4.125 4.100 0.02% 30 Lokasi LPm JP Α DDPm Kelurahan Cibangkong 638.740 17,191 20 1,86 Lokasi Studi 65.043 4,125 20 0,79 Lokasi JPO Selisih (JPO-JP) % Keterangan Kelurahan Cibangkong 31.937 14.746 46% Kemungkinan menampung lebih banyak populasi Lokasi Studi 3.252 - 873 - 27% Kelebihan populasi Klasifikasi: DDPm > 1 = masih dapat mendukung kebutuhan permukiman, DDPm < 1 = tidak dapat mendukung kebutuhan permukiman
pemukiman JPO = Jumlah Penduduk Optimum α = koefisien luas kebutuhan ruang/kapita (M2/kapita)
Total Penghuni (Hunian dan Fasilitas Lainnya)
Jiwa Kepadatan Khusus Hunian
Jiwa/Ha Asumsi kepadatan
saat keseluruhan populasi ada di kawasan dalam satu waktu yang sama 2.242 Jiwa/Ha
=
x JP
JP = Jumlah Penduduk DDPm = Daya Dukung Pemukiman LPm = Luas lahan
(Intensification and vertical density)
14.574
1.458
pada

ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN

Pola Pergerakan Existing

PERGERAKAN & KONEKTIFITAS
ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERGERAKAN & KONEKTIFITAS
Potensi Titik-titik Tembus di Sekitar Lokasi Rencana Pola Pergerakan (RDTR)

Analisis Tingkat Pelayanan Jalan

Analisis

Ruas jalan Volume Setelah Pengembangan Asumsi Menggunakan Kendaraan Pribadi 70% LOS (V/C) Kelas Asumsi Menggunakan Kendaraan Pribadi 50% LOS (V/C) Kelas Jl. Laswi 6.371 4.460 0,5 A 3.186 0,3 A Jl. Gatot Subroto 8.059 5.641 0,8 C 4.029 0,6 A Jl. Kiara Condong 6.322 4.426 0,7 B 3.161 0,5 A Ruas jalan Volume Existing LOS (V/C) Kelas Volume Setelah Pengembangan LOS (V/C) Kelas Permenhub 14/2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lantas di Jalan (pasal 9) Jl. Laswi 5.071 0,5 A 6.371 0,7 B Min. C Jl. Gatot Subroto 6.414 1,0 F 8.059 1,2 F Min. B Jl. Kiara Condong 5.032 0,8 C 6.322 1,1 F Min. C
PERGERAKAN & KONEKTIFITAS Fungsi Standard (DIRJENHUBD AR, 1996) Rencana Jumlah Unit Luas Lantai (M2) Total Rusun MBR 0,2 SRP/ Unit 1.680 99.792 336 SRP Apartemen 1 SRP/ Unit 1.480 139.391 1.480 SRP Kantor 1,5 SRP/ 100M2 - 25.344 380 SRP Hotel 0,2 SRP/ Kamar 300 19.008 60 SRP Area komersial (termasuk mall dan podium rusun) 3,5 SRP/10 0 M2 - 77.511 2.713 SRP Kebutuha n Parkir 4.969 SRP 1 SRP= 30 M2 Luas Area 212.959 M2 Luas basement/ lantai 45.481 M2 Jumlah lantai basement 4,7 Lantai
ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN
Kebutuhan Parkir
Analisis Penggunaan Pribadi Terhadap LOS

ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN

TIPOLOGI

ANALISIS PENGEMBANGAN KAWASAN JARINGAN UTILITAS

VISI:

“Mengembangkan kawasan kompak di tengah kota yang mengintegrasikan keberadaan kampung kota dengan kualitas

ruang kompaknya ke dalam strategi perancangan”

Mengembangkan

lahan tanpa

menggusur lewat

land sharing.

Mengembangkan

kawasan fungsi

campuran, kompak, berkepadatan

tinggi secara

vertikal dengan

vitalitas sepanjang

waktu

Menciptakan

konektifitas sosial

kawasan dengan

kota lewat

penyediaan ruang-

ruang terbuka.

Mengembangkan

kawasan kompak

dan efisien yang

mengutamakan

manusia, sebagai

kontribusi bagi

keberlanjutan

lingkungan perkotaan.

Mengembalikan

fungsi sempadan

sungai dan rel

kereta api sebagai

struktur hijau

kawasan.

VISI - MISI
KONSEP PERANCANGAN KAWASAN

Vertical Hyperdensity& Intensification

Mendorong kepadatan secara vertikal sambil tetap memastikan harmonisasi visual bangunan dan ruang kota

Compactness & Diversity

Mendorong vitalitas kawasan sepanjang waktu lewat keberagaman fungsi dan kemudahan akses pelayanan dengan berjalan kaki.

Distance & Accessibility

KARAKTERISTIK

COMPACT CITY

Meningkatkan mobilitas berjalan kaki dan bersepeda dalam kawasan dan memastikan keterhubungannya dengan sistem pergerakan lingkungan kota.

Efficient Sustainability

Menggunakan teknologi terkini dan sumber daya energi terbarukan sebagai penunjang sistem utilitas kawasan yang efisien dan berkelanjutan

Social Connectivity

Menjadikan ruang terbuka yang adalah bagian utuh perancangan kawasan sebagai ruang transisi dan peleburan sosial di tengah kota.

KONSEP PERANCANGAN
PRINSIP - PRINSIP PERANCANGAN
KAWASAN
Kerangka Penerjemahan Rancangan

KONSEP PERANCANGAN KAWASAN ALTERNATIF KONSEP

Access exclusiveness, Frontage Exposure

Balance, Land Efficiency & Mass Pattern, Social Connectivity, City Movement Continuity

Alternatif Terpilih

19% 18% 10%

Mempromosikan

beragam fungsi

pendukung bagi

kehidupan warga di dalam kawasan

untuk menciptakan

kawasan yang

kompak dan vital

sepanjang waktu”

KONSEP PERANCANGAN KAWASAN TATA GUNA LAHAN

KONSEP PERANCANGAN KAWASAN

INTENSITAS & TATA MASA BANGUNAN

Meningkatkan kepadatan kawasan di tengah kota secara vertikal yang tetap

memperhatikan harmonisasi dengan lingkungan sekitar lewat penataan ruang-ruang antara bangunan sebagai ruang transisi dan interaksi sosial.

Konsep Peralihan Skala Terhadap Lingkungan Sekitar

KONSEP PERANCANGAN KAWASAN

RUANG TERBUKA & LANDMARK KAWASAN

Menghadirkan kembali ruang hijau dan biru alami sebagai ruang-ruang terbuka pada kawasan yang menjadi ruang-ruang transisi dan titik-titik pertemuan yang

menciptakan keberlanjutan interaksi sosial dengan lingkungan kota

Konsep Ruang Terbuka Kawasan ( Ground Level) Konsep Ruang Terbuka Kawasan ( Upper Level)

Konsep Sirkulasi Pejalan

Kaki dan Pesepeda di Kawasan

KONSEP PERANCANGAN KAWASAN

SIRKULASI & PENANDA ORIENTASI

Konsep Sirkulasi Kendaraan

Bermotor di Basement

Memaksimalkan pergerakan yang aman

dan nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda dengan keterbacaan yang jelas

terhadap orientasi di dalam kawasan

KONSEP PERANCANGAN KAWASAN SISTEM UTILITAS

Konsep Pengolahan

Air Kawasan

Konsep Sumber Energy Alternatif Kawasan

Konsep Pengolahan

Sampah Kawasan

Menunjang keberlanjutan

fungsi kawasan dengan

penerapan sistem utilitas alternatif

Framework Perancangan Tapak Kawasan

SIMULASI PERANCANGAN KERANGKA PERANCANGAN
PERANCANGAN
A B B A
SIMULASI
SITE PLAN

Permukiman Warga

Open Space (CIBS Park)

SIMULASI PERANCANGAN

SITE SECTION

Rusun (22 Lantai)

Open Space (Playground, etc)

Menara Apartemen (31 Lantai)

Menara Apartemen (31 Lantai)

Permukiman Warga

Potongan A-A

Longitudinal Section

Basement Podium Rusun Mall

Kawasan Barat Timur

SIMULASI PERANCANGAN

SITE SECTION

Potongan B-B Kawasan Cross Section Basement Podium Rusun Mall
Menara Apartemen (31 Lantai) Rusun (22 Lantai) Open Space (CIBS Park)
Permukiman Warga Laswi Heritage Area Jalur Aliran Sungai Jalur Rel K.A. Selatan Utara

SIMULASI PERANCANGAN

COMPACTNESS & DIVERSITY

SIMULASI PERANCANGAN

COMPACTNESS & DIVERSITY

SIMULASI PERANCANGAN

COMPACTNESS & DIVERSITY

SIMULASI PERANCANGAN

VERTICAL DENSITY & INTENSIFICATION

SIMULASI PERANCANGAN

VERTICAL DENSITY & INTENSIFICATION

SIMULASI

PERANCANGAN

DISTANCE & ACCESSIBILITY

SIMULASI PERANCANGAN

DISTANCE & ACCESSIBILITY

SIMULASI

PERANCANGAN

DISTANCE & ACCESSIBILITY

SIMULASI PERANCANGAN SOCIAL CONNECTIVITY

SIMULASI PERANCANGAN SOCIAL CONNECTIVITY

SIMULASI PERANCANGAN SOCIAL CONNECTIVITY

SIMULASI PERANCANGAN SOCIAL CONNECTIVITY

SIMULASI PERANCANGAN SOCIAL CONNECTIVITY

SIMULASI PERANCANGAN EFFICIENT

SUSTAINABILITY

SIMULASI PERANCANGAN

TAHAP PENGEMBANGAN

Tahap 1: Pembangunan rumah susun

Tahap 2: Penataan landscape, area sempadan sungai dan rel kereta api

Tahap 3: Pengerjaan koneksi jalur pejalan kaki dan sepeda dan plaza.

Tahap 4: Pembangunan menara dan mall tahap 1

Tahap 5: Pembangunan menara dan mall tahap 2

Tahap 6: Pembangunan menara dan mall tahap 3

Tahap 7: Pembangunan menara dan mall tahap 4

KESIMPULAN : REKOMENDASI :

yang tinggi. 1

Kampung Cibangkong merupakan kawasan

strategis di tengah kota dengan nilai ekonomi

penunjang vitalitas kawasan sepanjang waktu. 1

Penyesuaian zonasi menjadi zona campuran untuk memberikan keleluasaan pengembangan fungsi-fungsi

kualitas ruang kompak di tengah kota. 2

Kampung Cibangkong memiliki potensi-potensi

Peningkatan KDB dan KLB untuk menciptakan intensitas kawasan yang tinggi secara vertikal. 2

3

Kampung Cibangkong merupakan satu kawasan

permukiman illegal dalam delineasi area milik

PT. KAI., dengan kondisi fisik yang tidak

memadari dan rawan terhadap penggusuran

4

Perancangan kawasan berdasarkan konsep

compact city dan metode land sharing dapat

berkontribusi bagi terciptanya ruang kota

berkelanjutan secara ekonomi, sosial, dan

lingkungan.

Peningkatan jalur-jalur aksesibilitas dan transportasi umum perkotaan untuk menjamin keberlanjutan konektifitas perkotaan. 3

di tengah kota yang saling terintegrasi tanpa pembatasan untuk menciptakan konektifitas dan distribusi pergerakan populasi. 4

Mendorong pengembangan kawasan berdekatan

menggusur untuk memaksimalkan kontribusinya terhadap pembangunan kota yang berkelanjutan. 5

Memberikan perhatian terhadap pemanfaatan

lokasi-lokasi kampung di tengah kota tanpa

PENUTUP KESIMPULAN & REKOMENDASI

TERIMA KASIH

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.