BY : NABILAH AZZAHRAH - 22 JULI 2021
Halo sobat NOME! Tahukah kalian bahwa 28 Juli 2021 bertepatan dengan hari hepatitis sedunia? Hepatitis sendiri merupakan suatu penyakit dimana terjadi peradangan pada jaringan hati yang ditandai dengan munculnya gejala berupa demam, nyeri perut kanan, penyakit kuning, dan nyeri sendi. Hepatitis dapat bersifat akut maupun kronis. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun atau kondisi penyakit lain, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol. Viral hepatitis, seperti namanya, merupakan hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus. Karena disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis jenis ini dapat menular ke orang lain. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi hepatitis di Indonesia sebesar 7,1% atau sekitar 18 juta kasus untuk hepatitis B, dan 1,01% atau sekitar 2,5 juta kasus untuk hepatitis C. Pada situasi saat ini, dimana negara-negara di seluruh dunia dilanda pandemi virus COVID-19, penderita hepatitis tentunya tidak dapat dihindarkan dari kecemasan akan penularan virus COVID-19. Namun, apakah viral hepatitis mempengaruhi kerentanan seseorang akan penularan virus COVID-19? Berdasarkan penelitian, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa penderita viral hepatitis lebih rentan tertular virus COVID-19. Sehingga, dapat dikatakan penderita viral hepatitis sama saja dengan orang sehat dalam segi kerentanan terhadap infeksi virus COVID-19. Akan tetapi, apabila penderita viral hepatitis positif terinfeksi COVID-19, pasien tersebut mungkin lebih rentan akan kondisi parah dibandingkan orang sehat. Pasien dengan kasus tersebut memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami tingkat keparahan COVID-19 serta mortalitas yang lebih tinggi dibanding orang sehat. NEWS OF MEDICAL EDUCATION