imunisasi
Hello fellas! Di artikel News of Medical Education kali ini kita akan membahas mengenai penting nya Imunisasi nih guys! Mungkin sudah lama sekali kita mengenal apa itu Imunisasi, kan? Imunisasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit menular dengan cara pemberian vaksin dari mikroorganisme tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Dan biasanya dimulai sejak usia bayi, nah terkadang ibu menganggap menyusui anaknya dengan ASI saja sudah mampu membentuk imunitas pada anak. Nah benarkah hal tersebut dan bagaimana faktanya? Apa sih sebenarnya imunisasi itu? Nah apa saja sih jenis- jenis imunisasi? Setiap berapa bulan sih harus membawa anak untuk imunisasi? Untuk info lebih lengkapnya langsung aja simak yang satu ini
Apa sih imunisasi itu? Imunisasi adalah program pencegahan penyakit menular yang diterapkan dengan memberikan vaksin sehingga orang tersebut membentuk imun atau resisten terhadap penyakit tertentu khususnya yang menular. Program imunisasi dimulai sejak usia bayi hingga masuk usia sekolah. Melalui program ini, anak akan diberikan vaksin yang berisi jenis bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dinonaktifkan guna merangsang sistem imun dan membentuk antibodi di dalam tubuh mereka. Antibodi yang terbentuk setelah imunisasi bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri dan virus tersebut di masa yang akan datang.
Apa saja jenis-jenis metode pemberian imunisasi? Metode pemberian vaksin dalam imunisasi beragam ada yang dengan cara disuntikkan, vaksin tetes ke dalam mulut dan ada juga disemprotkan ke dalam mulut atau hidung. Vaskin ada yang diberikan sekali seumur hidup dan ada juga yang perlu di berikan secara berkala untuk membentuk kekebalan tubuh. Lima vaksin yang diwajibkan di Indonesia: BCG, DPT, Polio, Hepatitis B, dan Campak.
Nah benarkah ASI dapat meningkat kan kekebalan tubuh anak? FAKTA :
ASI eksklusif diberikan sejak lahir hingga berusia enam bulan. Air susu ibu cukup dapat meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi tetapi hanya untuk imunitas dasar saja, tetapi kurang bisa menghadapi terhadap infeksi menular. Bayi baru lahir memang telah memiliki antibodi dari ibunya yang diterima saat masih di dalam kandungan, namun kekebalan ini hanya dapat bertahan hingga beberapa minggu atau bulan saja. Setelah itu, bayi akan menjadi rentan terhadap berbagai jenis penyakit dan perlu mulai memproduksi antibodi sendiri. Dengan imunisasi, sistem kekebalan tubuh anak akan siap untuk menghadapi serangan penyakit tertentu di masa depan, seperti cacar, campak, polio, tetanus, dan gondongan, sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan.