NEWS OF MEDICAL EDUCATION
FEBRUARY 14TH, 2018
HORMON SAAT JATUH CINTA
Tepat di tanggal 14 Februari tak jarang orang-orang menyebutnya sebagai “Hari Kasih Sayang�. Terdapat berbagai pro dan kontra mengenai hal tersebut, namun kali ini kita tidak akan membahas tentang pro dan kontra mengenai hal tersebut, melainkan tentang kasih dan sayang yang menjadi pusat perhatian di hari Valentine.   Kasih dan sayang merupakan dua hal yang tidak jauh dari jatuh cinta. Nah, pada saat mengalami jatuh cinta, berbagai macam perasaan akan kita rasakan, seperti gelisah, bahagia, deg-degan, dll. Semua itu kita rasakan melalui tubuh kita, dan tubuh kita sangatlah dipengaruhi oleh hormon yang bekerja dalam tubuh. Hormon adalah adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel, lalu hormon apa saja sih yang dapat mempengaruhi seseorang untuk merasakan jatuh cinta? Yuk, kita simak lebih lanjut! Secara umum, perubahan hormonal yang terjadi selama proses jatuh cinta dibagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama adalah gairah (lust), berikutnya adalah ketertarikan (attraction), dan yang terakhir adalah cinta sejati (attachment) yang ditandai dengan ikrar sehidup semati. Hormon-hormon yang terlibat di masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:
TAHAP-TAHAP JATUH CINTA
1. Gairah
Hormon yang berperan saat seseorang merasakan gairah seksual, dalam bentuk paling sederhana sekalipun, seperti ingin menggandeng lengan lawan jenis, adalah hormon bernama testosteron dan esterogen. Meski lebih banyak dimiliki oleh pria, testosteron juga diproduksi oleh wanita dan sama-sama berperan dalam mengawali sebuah hubungan bermotif seksual dan emosional.
2. Ketertarikan Sedikitnya ada 3 hormon yang terlibat dalam tahap attraction, yakni sebagai berikut: 1. Dopamin (Memicu rasa senang dan kecanduan) 2. Norepinefrin atau adrenalin (Menyebabkan telapak tangan keringat serta denyut jantung meningkat) 3. Serotonin (Merupakan pemicu rasa kantuk. Saat jatuh cinta, kadarnya menurun sehingga menjadi susah tidur).