Dear Men, Stop Catcalling! “I wanna marry the guy who whistled at me from his car”-said no woman ever. Kutipan diatas membuat saya semangat untuk mengangkat artikel ini. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa waktu lalu kita memperingati International Woman’s Day. Banyak sekali hal yang dapat dibahas tentang peran wanita seperti how to be a “strong woman”, segala permasalahan yang dialami wanita, dan lain sebagainya tak terkecuali permasalahan “catcalling” ini. Bagi sebagian orang, pembahasan catcalling ini masih asing dan belum mengerti apa itu catcalling dan apa saja dampak yang dapat terjadi dengan adanya catcalling ini. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan “catcalling” itu? Catcalling merupakan suatu tindakan (biasanya dilakukan oleh pria) berupa siulan, panggilan atau sautan, atau bahkan memberi komentar bersifat seksual kepada wanita yang sedang lewat. Beberapa pandangan menyatakan bahwa “Catcalling” ini biasa dilakukan jika seorang pria menyukai wanita, seorang pria mengagumi seorang wanita, atau seorang pria ingin memuji wanita dan lain sebagainya. Namun, menurutu saya dapat memastikan bahwa itu adalah pandangan lama yang salah dan tidak bisa dibenarkan. Apakah wanita merasa senang diperlakukan seperti itu? Apakah wanita layak diperlakukan seperti itu? Menurut saya, tidak ada wanita yang ingin diperlakukan seperti itu. Jika memang seorang pria ingin memuji atau mengagumi atau bahkan ingin berkenalan dengan seorang wanita, be a gentle seperti mungkin berkata “Halo” sudah cukup mengawali pembicaraan. Bagi wanita, catcalling sangat mengganggu, risih. Maka dari itu, harus dihentikan kebiasaan itu mulai dari sekarang. Pada awalnya, saya berpikir bahwa catcalling ini hanya terjadi pada beberapa wanita saja, pada malam hari, dan di beberapa tempat saja. Namun yang terjadi sebenarnya adalah catcalling bisa terjadi kepada semua wanita tidak terkecuali, dimana saja, dan kapan saja. Bahkan, di tengah keramaian pun catcalling ini masih bisa terjadi. Catcalling termasuk street harrashment dan sayangnya hal ini tidak banyak dibahas dan di “up” di masyarakat luas seperti pelecehan seksual, KDRT dan lain sebagainya.