SAPU BERSIH SABUSABU Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu Indonesia heboh dengan kasus tertangkapnya komedian Nunung atas keterlibatannya menggunakan narkotika jenis sabu. Bukan kali pertama ini kasus penyalahgunaan narkotika pada artis terjadi, bahkan kasus Nunung ini menambah deretan panjang artis pengguna narkoba. Di salah satu berita menyatakan bahwa Nunung bersama suami menggunakan narkotika jenis sabu ini untuk menambah stamina dalam menjalani aktivitas, terutama sebagai figur publik. Memang dari pihak Nunung sudah disarankan untuk berhenti, tetapi ternyata Nunung makin kecanduan sehingga tidak bisa lepas dari sabu. Sebenarnya kenapa sabu membuat kecanduan dan orang sulit lepas? “Prinsipnya karena adiksi itu sifatnya kronis dan relapsing (berulang), itu yang membuat seseorang kadang susah untuk reovery,” ungkap Dokter Diksi dari Institue of Mental Health Addiction and Neurosciene (IMAN) Jakarta, dr Hari Nugroho, M.Sc. Metamfetamina atau lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan sabu-sabu merupakan obat psikostimulansia (obat yang dapat mempertinggi inisiatif, kewaspadaan dan prestasi fisik dan mental dimana rasa letih dan kantuk ditangguhkan dll). Penggunaan sabu ini digunakan untuk obat pilihan kedua untuk gangguan mental Attention deficit hyperactivity disorder (dimana penderita susah memfokuskan perhatian, hiperaktif, sangat impulsif atau tidak memikirkan sebab dari tindakannya yang tidak sesuai dengan umurnya) serta bisa digunakan untuk obesitas (bukan pilihan utama). Namun, sering disalahgunakan sebagai narkotika Sabu membuat para penggunanya sangat kecanduan. Otak orang yang mengonsumsi sabu akan merangsang dopamine (zat kimia dari otak yang memengaruhi emosi, gerakan, kesenangan, rasa sakit) hingga ribuan kali lipat. Hal ini yang membuat orang pengguna sabu begitu adiksi. Memang efek dari sabu ini membuat dopamine yang dikeluarkan dari otak lebih banyak sehingga perasaan bahagia, semangat, dan lain-lain bisa dirasakan bagi pengguna. Namun, banyak sekali efek samping baik jangka pendek maupun panjang dari penggunaan sabu yang tidak dalam pengawasan dokter.