Mp1706

Page 4

SENIN, 17 JUNI 2013

4

TEKS: M. REZHA ARIES THOJOYO - UB MODEL: BIRAHMA TITIS ARIMAHARGYA √ SMA BSS FOTOGRAFER: RIZAL FANANI √ MALANG POST

Kata Guru

Bangun Rasa Bangga OSCAR ERY PERMANA – PEMBINA OSIS SMPN BSS MALANG

“BUDAYA di sekolah perlu untuk diperkenalkan kepada siswa yang masuk di sekolah baru. Diharapkan agar bisa memposisikan diri pada lingkungan sekolah. Walaupun pintar dalam akademik namun tidak bisa beradaptasi dengan tempat dimana dia mendapatkan pelajaran, juga akan berdampak pada tingkat kebanggaannya kepada sekolah. Di sekolah pun tidak hanya diajarkan pelajaran formal tapi juga budaya sekolah yang merupakan ciri tersendiri dari setiap sekolah. Peraturan untuk mengatur tingkah laku dan tata krama yang akan diterapkan oleh murid juga perlu diperkenalkan terlebih dahulu saat pertama kali menginjakkan kaki di sekolah baru. Siswa kemudian bisa memahami dan menerapkan apa saja aturan yang diberlakukan di sekolah. Mungkin salah satu yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dapat beradaptasi dengan sekolah baru adalah tidak bosan menuntut ilmu di sekolah. Rasa memilikinya terhadap sekolah itu yang menjadi dia betah. Nah bagaimana hal ini bisa timbul, tidak hanya dari diri siswa sendiri namun juga dibutuhkan peran dari pihak sekolah untuk merancang bagaimana sistem pengenalan sekolah yang efektif. (mg3/fia)

Makin di

Speak Up

SERU

Kakak Kelas Baik Deh NUR FAIZUDDIN AHMAD – MAN 3 MALANG

“WAKTU itu ada yang beda dari masa orientasi siswa di sekolahku. Aku kira nantinya akan ada kakak senior yang jadi panitia memarahi siswa baru agar takut ke senior. Ternyata tidak, kakak panitia malah sama sekali tidak melakukan adegan bentak–bentakan.” (mg3/fia)

Sekolah Baru

SEBENTAR lagi Sobat MTeens yang baru lulus SMP bakal ketemu sama sekolah baru. Bingung, takut, terkesima, heran, sekaligus bersemangat mungkin bisa menggambarkan perasaan dari Sobat M-Teens yang sebentar lagi bakal masuk ke sekolah baru. Bener ga? Inilah yang dialami oleh Helmi Mardika Kusuma Wardani saat baru menginjakkan kakinya di sekolah yang dia pilih. Walaupun awalnya masih terasa canggung dalam menghadapi segala hal yang dirasanya baru, dengan se-

iring berjalannya waktu, cewek yang sering disapa Helmi ini menganggap asyik dengan apa yang telah dijumpainya. “Awalnya sih masih ngerasa takut berada di lingkungan sekolah yang baru. Takut nggak bisa bergaul sama temen baru, takut sama senior, dan pokoknya takut nggak bisa beradaptasi di lingkungan yang baru aku kenal. Tapi ternyata nggak seburuk itu juga. Kekhawatiranku nggak terbukti. Sekolah baru ternyata nyaman banget,” ungkap cewek bersekolah di SMAN 4 Malang ini. Helmi menceritakan, kekhawatirannya tersebut pernah diungkapkan kepada orang tua, hasilnya, mama papa Helmi

pun memberikan dukungan dan penjelasan bahwa ketakutan tersebut timbul karena rasa tak percaya diri saja dan nantinya akan hilang setelah berinteraksi dengan teman maupun guru di sekolah yang baru. “Waktu di sekolah, ternyata langsung kompakan sama teman baru, jadinya aku semakin percaya diri bergaul dengan mereka” tukas bungsu dari dua bersaudara tersebut. Dara kelahiran 17 Agustus tersebut menceritakan, kekompakan dengan teman baru terbentuk saat ia mengikuti program bakti sosial yang diselenggarakan oleh sekolah. Semua siswa diajak ke salah satu desa di wilayah Malang Raya. Selanjutnya, mereka menggelar kegiatan untuk membantu warga sekitar.

“Waktu itu kita diajari untuk lebih peka sama lingkungan dan orang sekitar kita. Semacam mengadakan bakti sosial. Kami nginep di rumah penduduk tapi yang paling seru adalah ada games antar kelompok yang bisa membuat kami yang siswa baru jadi bisa dekat satu sama lain,” ungkap cewek berzodiak Leo ini. Hal serupa juga dirasakan oleh Fitria Febry Indriyani saat masuk di sekolah barunya, siswi yang sekarang bersekolah di SMPN 24 Malang ini mengungkapkan rasa senangnya mendapatkan teman baru. “Walaupun dulu menjalani susahnya ospek sampai disuruh bawa yang aneh-aneh tapi seneng sih bisa punya banyak temen baru, entah temen seumuran ataupun kakak kelas, po-

koknya mengenal mereka tanpa pilih–pilih,” tutur cewek yang sering disapa Indria ini. Peralihan sekolah untuk menuju ke jenjang yang lebih tinggi memungkinkan siswa untuk terus berkembang lebih disiplin. Seperti yang diungkapkan oleh Indria, dia merasa terdapat perbedaan antara jenjang SD yang pernah dialaminya dengan jenjang SMP yang dia jalani sekarang. “Kalau coba untuk dibandingin, emang beda sih antara jaman SD sama jamannya SMP sekarang. Mungkin dulu waktu SD masih dikejar–kejar guru untuk belajar, tapi di SMP udah agak disuruh lebih mandiri dan disiplin lagi dalam menuntut ilmu,” jelas anak kedua dari tiga bersaudara tersebut. (mg3/fia)

Manfaatkan Momen MOS SERUNYA mengikuti pengenalan sekolah mungkin dirasakan sebagai hal yang tak terlupakan oleh setiap siswa yang mengikutinya. Banyak kegiatan yang dirangkai sedemikian rupa agar siswa bisa mengenal kehidupan di sekolah baru. Namun dibalik itu semua ada beberapa siswa yang sulit diarahkan untuk menjalankan program masa pengenalan sekolah. Hal ini sempat dilakukan oleh Alan Rifath Deafani, siswa SMAN Panjura tersebut mengungkapkan pernah merepotkan para panitia penyelenggara saat berlangsungnya acara pengenalan kampus. “Waktu Masa Orientasi Siswa (MOS) aja aku sampai dipanggil kepala sekolah gara–gara aku berani menentang pendamping gugusku saat masa pengenalan sekolah” ucap cowok yang sering disapa Alan tersebut. Sifat kurang baik yang masih dibawa saat berada di sekolah sebelumnya memang sepatutnya untuk dihilangkan. Seperti yang diungkapkan oleh cowok kelahiran Malang 27 Maret 17 tahun silam. Dirinya mengakui bahwa memang di masa pengenalan sekolah yang dijalaninya, dia masih belum beradaptasi dengan lingkungan barunya. “Awal kelas satu SMA aku nakal banget dan nggak pernah nurut kalau dapat tugas saat kegiatan pengenalan sekolah. Mungkin waktu itu aku masih belum berpikir secara dewasa dan mencari jati diri yang terbaik,” ujar cowok yang hobinya

bermain futsal ini. Dibalik kenakalannya, dia dengan mudah bergaul dengan teman baru yang lain. Cowok yang juga tergabung dalam OSIS ini pun mengakui perlunya kepercayaan diri dalam diri seseorang untuk mencari teman. “Mungkin ada sebagian anak yang kurang percaya diri untuk lebih akrab dengan teman baru. Tapi menurutku nggak begitu susah untuk mencari temen, ketemu terus kenalan kan udah jadi temen tuh, hahha” ucap cowok berzodiak Aries ini. Pengalaman pengenalan sekolah pun juga dirasakan oleh Novi saat dirinya menjadi siswa baru di SMAN 10 Malang. Cewek yang bernama lengkap Novi Rahmayanti Damanik ini masih merasakan takutnya karena belum banyak yang dikenalnya saat masuk sekolah pertama. “Waktu kelulusan SMP sih seneng banget bisa melanjutkan ke SMA. Jadi pengen cepet masuk sekolah yang katanya kenangan di SMA itu nggak bisa dilupakan. Tapi pas pertama masuk SMA rasanya agak sedikit takut sih soalnya masih belum banyak yang kenal sama yang lain” ucap anak ketiga dari empat bersaudara ini. Kekawatirannya pun menghilang karena akhirnya terdapat seseorang yang mau berbagi cerita dengannya. Namun bukannya membuat dirinya senang karena mendapatkan teman baru,malah membuatnya agak sedikit jengkel karena sifat yang tidak disukainya. “Ada sih anak yang kurang

aku suka sifatnya di saat pengenalan sekolah. Baru kenalan aja udah cerita sama kekayaannya. Sifatnya agak sombongnya itu yang nggak aku suka. Kalau dia cerita cuman aku iya in aja” ungkap cewek kelahiran Pontianak 24 November 18 tahun lalu. Kegiatan pengenalan kampus

yang diharapkan bisa memberikan pemahaman terhadap siswa akan sekolah yang ditinggalinya. Namun ada saja kejadian yang hampir membuat malu Novi saat masuk kelas untuk menerima pelajaran pertamanya. “Setelah pengenalan sekolah terus udah masuk pelajar seperti

biasa. Awal–awalnya masuk sekolah aja udah salah masuk ruangan. Udah terlanjur duduk dan waktu diabsen ternyata di lembar absennya nggak ada namaku. Untung yang tahu cuman sebagian jadi nggak terlalu jadi pusat perhatian” ujar cewek yang hobi travelling ini. (mg3/fia)

Teman Asyik Jadi Sohib CHRYSHANTY NUR RAHMAH – SMAN 8 MALANG

“EMANG sih agak risih juga kalau misalnya baru pertama kali masuk sekolah masih belum ada yang kenal. Apalagi kalau nggak ada bahan omongan sama temen baru saja dikenal, pasti boring banget. Mungkin karena kita masih nggak tahu karakter setiap orang tuh kayak gimana. Jadi ya coba aja memberanikan diri untuk cerita apa yang kita alami, kalau temen yang kita baru ajak kenalan menanggapi juga pasti seru. Itu yang aku anggap sebagai temen yang asyik dan biasanya jadi temen deket nantinya waktu di sekolah.” (mg3/fia)

Dijahilin Senior ZIHAN RACHMAWATI – SMAN 4 MALANG

MASA orientasi siswa itu wajib dilaksanakan soalnya bisa mendapatkan sanksi kalau nggak ikut program yang diadakan oleh sekolah ini. Masih inget waktu itu aku kena hukuman saat masih jadi siswa baru. Hukumannya disuruh minta tanda tangan ke anak OSIS. Emang dapet sih akhirnya, tapi sebelumnya dikerjain dulu sama senior-senior. Disuruh nyanyi lagu yang berjudul bintang kecil dengan huruf vokalnya diganti huruf A semua. Jadi kacau dan sempet diketawain sama siswa baru yang lain.” (mg3/fia)

Kenalan karena Nggak Sengaja MALU bertanya sesat di jalan. Peribahasa ini mungkin pantas untuk menggambarkan situasi dimana seorang siswa masih bingung dengan lingkungan barunya namun tidak ada usaha untuk mencari tahu apa yang tidak diketahuinya. Sifat ingin tahu akan mengurangi ketidakpastian kita terhadap apa yang kita duga. Hal ini sempat dialami oleh Dian Luxi saat dia memasuki sekolah yang baru dia masuki. Cewek yang sering disapa Dian ini tidak terlalu banyak melakukan hal yang seperti biasa dilakukan di sekolah lamanya. Dengan sikap yang masih canggung menghadapi lingkungan dan kawan – kawan barunya, dia berusaha untuk tetap tidak melakukan hal yang terlalu mencari perhatian orang banyak. “Masuk sekolah baru itu perasaanku jadi aneh, agak bingung juga enaknya mau kayak gimana . Nggak nyangka aku bisa berada di tengah keramaian orang yang nggak aku kenal satu sama lain” ungkap siswi yang sekarang duduk di bangku SMKN 8 Malang tersebut. Perasaan ingin tahu mungkin sering terlintas oleh Dian, namun tindakan untuk mencari tahu tersebut belum dia lakukan

karena masih bingung bagaimana mengatasinya. Cewek yang ulang tahunnya dirayakan setiap tanggal 29 Februari ini berpendapat bahwa terdapat motivasi dan kesadaran akan tujuan seseorang di sekolah. Entah itu pada sekolah baru ataupun tidak, motivasi dan tujuannya di sekolah membawa dia untuk lebih percaya diri mengenal semua orang yang ingin dikenalnya. “Yakinkan aja pada diri sendiri kalau cari temen itu nggak sulit. Pokonya tujuannya baik untuk mencari teman yag banyak, tinggal memperkenalkan diri kemudian tanya nama dan ngobrol sebentar, jadi lah temen satu sekolah. Sebenernya untuk masuk di sekolah baru nggak perlu terlalu dianggap serem amat. Yang penting nggak perlu minder juga. Dengan berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan

sekitar itu udah bagus banget,” urai sulung dari dua bersaudara ini. Rasa pecaya diri harus ditingkatkan, dan sugesti negative berupa prasangkaprasangka wajib ditepis. Itulah jurus yang pernah diterapkan cewek yang tinggal di jl Karya Timur ini. hal itu pulalah yang coba ditularkan kepada siswa baru yang menjadi adik kelasnya. “Mungkin karena sugesti dan pikiran dari kita sendiri. Kadang kita takut mau kenalan dan masih dipikirin dulu kira-kira anak itu asik nggaknya, ntar kalau diajak ngobrol mau nggak ya berteman sama saya. Padahal belum dicoba tapi berbagai pikiran negatif dari diri kita menjadikannya malah semakin ragu untuk kenalan,” pungkas cewek yang juga sempat menjuarai lomba debat bahasa Indonesia di sekolahnya tersebut. Seiring dengan berjalannya waktu akan ada banyak seseorang yang bisa menjadi teman. Entah disengaja ataupun tidak, seperti yang dialami oleh cewek yang

Sobat M-Teens

juga tergabung dalam paskibra di sekolahnya. “Waktu pertama kali masuk SMK, aku nggak pernah tahu siapa aja temen satu SMP ku yang satu sekolah. Pernah aku masuk sekolah dan ngeliat dari jauh yang kayaknya temen satu SMP ku. Nggak panjang lebar akhirnya coba aku panggil dari jauh dengan lantang. Tapi kemudian kok nggak ngrespon suara dari aku. Aku samperin dah terus aku tepok bahunya, eh ternyata salah orang. Aku langsung minta maaf dan nggak sengaja juga jadi temen deh” ungkap cewek berzodiak Pisces ini. Dia juga mengatakan akan pentingnya pengenalan sekolah yang diadakan pada awal masuk sekolah. Sehingga dengan adanya acara tersebut memungkinkan siswa untuk lebih mengetahui bagaimana kehidupan sekolah yang dinaunginya. “Penting banget diadakan masa orientasi karena bakal membantu para siswa baru untuk mengenal sekolah yang baru. Berfungsi banget buat untuk pengarahan mengenai sikap dan peraturan sekolah yang harus dipahami dan diterapkan nantinya” ujar cewek yang hobinya nonton film anime tersebut. (mg3/fia) REDAKTUR : SHUVIA RAHMA, LAYOUTER : SITI


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.