Mp0411

Page 11

SENIN, 4 NOVEMBER 2013

I Love

Pets

11

Takut Mati Hayyin Agustina Mawardani, SMAN 3 Malang “AKU tuh orangnya paling nggak suka banget memelihara binatang, soalnya aku males ngerawatnya, soalnya kalo males ngerawat nanti pasti lama-lama hewannya mati. Soalnya dulu aku pernah pelihara kura-kura dari kecil sampek dia udah gede, lamalama kan akuariumnya udah nggak cukup, trus kura-kuranya aku pindahin di kolam, tapi ternyata ilang. Sejak saat itu aku udah males mau ngerawat lagi takut mati atau jangan-jangan ilang lagi”.(*/fia)

Bikin Geli Istianatus Sa’diyah, MAN Malang 1 “AKU bukan tipe-tipe pecinta hewan, jadi aku nggak pernah sekalipun yang namanya memelihara hewan, dan aku paling geli banget sama hewan. Hewan apa aja deh pokoknya , dari yang berbulu, maupun yang nggak berbulu, dari yang katanya lucu maupun yang nggak lucu. Kalau aku lebih suka kartun-kartunnya aja, biasanya aku malah ngerasa lucu aja kalau ngelihat kartun binatang-binatang gitu dari pada hewan aslinya nggak suka banget”. (*/fia) TEKS: LAILI ULFIA PUSPITASARI – UNIVERSITAS NEGERI MALANG MODEL: RAGILDA RACHMA – SMAN 3 MALANG FOTOGRAFER: GUEST GESANG / MALANG POST

BINATANG sering kali disebut sebagai teman setia manusia. Oleh karena itu, tak sedikit Sobat M-Teens yang memiliki hewan peliharaan di rumah baik iku kucing, anjing, ikan, kelinic, hamster, bahkan ada pula yang memelihara ular. Kesetiaan hewan peliharaan sering kali membuat pemiiknya pun rela menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bercengkrama dengan peliharaannya. Salah satu Sobat M-Teens yang gemar memelihara hewan adalah Alifiyah Lailatul Qodriyah siswi SMA Taman Harapan Malang. Doi mengaku mencintai binatang terutama kelinci dan kucing yang dianggapnya sangat lucu. “Kucing sama kelinci tuh unyu-unyu banget. Terkadang sampai lupa waktu kalau main sama kelinci, bisa berjam-jam,” celoteh cewek yang akrab disapa Fia ini. Kecintaan terhadap binatang pun sempat membuat cewek berbintang carpicorn ini bersedih tatkala kucing kesayangannya mati. Agar kejadian serupa tak terulang, Fia pun berusaha merawat kelinci kesayangannya sebaik mungkin. “Walaupun sekarang tinggal kelinci doang ya nggak papa, aku juga sayang banget sama kelinciku ini,” tuturnya. Cewek yang hobi makan nasi goreng

buatan mamanya ini juga kerap mengurus dan merawat binatang peliharaannya tersebut sendirian, mulai dari memandikan, memberi makan, dan memeriksa keadaan kelincinya tersebut layaknya seorang dokter. “Bisa ngerawat sendiri binatanbinatang itu rasanya seneng. Kalau capek pas pulang sekolah, trus lihat kelinci-kelinciku, rasanya capek di badan langsung hilang,” imbuh dia. Jika Fia memelihara binatang karena suka, maka Dina Wahyuningtyas, SMKN 3 Malang sedikit berbeda. Cewek yang hobi bersepeda ini memiliki peliharaan, tetapi doi justru mengaku tak terlalu suka binatang. Ceritanya, suatu hari Dina menerima kado dari sang pacar berupa dua ekor ikan Cupang lengkap dengan dua akuarium kecil. “Nggak tahu dalam rangka apa dia tiba-tiba ngasih ikan, katanya cuma pengen ngasih aja, nggak dalam rangka apa-apa” cerita cewek penyuka biskuit ini. Karena hewan tersebut adalah pemberian pacar, maka Dina pun dengan senang hati merawat kendati dia sendiri tak terlalu suka memelihara bunatang. Meskipun awalnya merawat binatang pemberian, namun Dina mengatakan dirinya saat ini merasa bisa lebih mencintai ciptaan Tuhan.

“Pas aku lihatin ikannya tuh, ternyata bagus banget, lama-lama aku jadi sadar kalau ciptaan Tuhan itu emang indah semua, sekarang aku jadi lebih bisa mencintai ciptaanNya” katanya. Sama halnya seperti Dina, siswa SMKN 1 Singosari, Aida Dwi Rahmawati juga mendapat kado dari sang pacar saat ulang tahunnya yang ke 17. Cewek pecinta kucing ini sudah lama menginginkan binatang tersebut, namun belum bisa kesampaian. “Seneng banget,, dapet kado kucing. Pas ultah ke 17 lagi, rasanya berbungabunga, hehe”. Tutur cewek yang punya hobi belanja tersebut. Karena hobi belanja, keinginan membeli kucing sendiri pun harus berkali-kali tertunda. Uang tabungan untuk membeli kucing terpakai untuk memenuhi hobinya tersebut. “Sebenernya aku tuh udah nabung buat beli kucing sendiri, tapi kalau ada barang bagus selalu tergoda, akhirnya uang tabungan lama-lama abis deh,” ceritanya. Saking sayangnya sama kucing pemberian kekasih, Aida yang suka mengoleksi baju tidur ini pun memberi nama khusus untuk binatang peliharaannya tersebut. “Aku kasih nama Chiko, nama itu singkatan namaku dan nama cowokku,” ungkapnya tersipu.

Sobat M-Teens yang juga sangat cinta dengan binatang adalah Indira Gita Anggraini siswi MAN Malang 1.bahkan, bukan hanya Indira yang memiliki peliharaan, saudara-saudara dan orang tuanya pun juga penyayang binatang. Di rumah Gita, setidaknya ada sepuluh binatang peliharaan. “Aku punya kucing dua, kemarin baru melahirkan empat, jadi ada enam kucing. Kalau adik punya burung dua ekor, ayah punya ayam, dua juga,” rincinya. Saat Gita sibuk dengan kegiatan sekolahnya, ia tidak sempat mengurus hewan peliharaannya tersebut. Hingga tugas mengurus binatang harus ditangani oleh sang mama. “Kadang aku ada acara sekolah kayak kemah gitu, jadi yang ngurusi kucingku mama. Burungnya adekku juga kadang yang ngasih makan mama juga,” ujar cewek yang menyukai tokoh kartun Hello Kitty ini. Saking sayangnya dengan kucingnya itu, Gita tidak pernah melewatkan untuk menanyakan kabar kucingnya kepada sang mama. “Pas acara pondok pesantren lalu, kan nginep di pondok gitu beberapa hari. Aku harus selalu ingetin mama untuk ngasih makan kucingku. Setiap jam aku pasti selalu sms mama, nanyain kabar kucingku,” pungkasnya. (*/fia)

Orang Malas Dilarang Punya Hewan Peliharaan BAGI sebagian orang, binatang bisa menjadi teman terbaik bagi dirinya. Namun tidak semua orang suka memelihara binatang karena alasan sibuk, malas, dan mungkin pernah mengalami kejadian yang kurang menyenangkan dengan binatang. Seperti yang dialami Nadia Kholifia, siswi SMAN 5 Malang memelihara binatang adalah pekerjaan yang membuatnya harus menguras energi dan membuang waktu. Selain itu, cewek yang suka ngemil ini pernah punya pengalaman yang kurang menyenangkan dengan kucing. “Dulu waktu masih kecil nggak sengaja nginjek ekornya trus kakiku digigit. Jadi nggak suka sama kucing. Jadinya kebawa sampek sekarang,” ungkapnya. Selain nggak suka memelihara binatang, Nadia memang tidak diperbolehkan mamanya untuk punya binatang peliharaan.”Mama tau kalau aku phobia binatang, apalagi kucing, selain itu kata mama aku tuh orangnya males. Jadi

nggak boleh punya peliharaan sama mama”. tandasnya. Cewek bertubuh tinggi kurus ini juga menambahkan bahwa sebenarnya punya hewan peliharaan itu bisa dijadikan sebagai bisnis. Namun karena merasa tidak bisa menjadi majikan yang telaten, Nadia pun sama sekali nggak kepikiran untuk mengikuti jejak temannya tersebut. “Temenku punya kucing, trus beranak-beranak gitu, dijual deh sama dia. Sebenarnya bisa jadi bisnis tuh, lumayan banget,” ungkap dia. Alisia Ageng Triandini, siswi SMA Taman Harapan juga mengalami hal yang hampir serupa dengan Nadia. Cewek yang sebenarnya suka kucing ini juga tidak diperbolehkan memelihara binatang oleh sang mama. “Sebenernya pengen banget punya hewan peliharaan, pengen punya kucing, yang lucu-lucu. Tapi nggak boleh sama mama,” katanya. Karena alasan ceroboh, mamanya melarang keras

dirinya untuk sekedar memelihara binatang walaupun hanya kucing. Padahal menurutnya, kucing adalah binatang yang paling gampang perawatannya. “Kucing kan nggak susahsusah banget ngerawatnya. Mungkin karena aku ceroboh kali ya makanya nggak boleh. Trus semuanya pada sibuk, takutnya nggak ada yang ngurus peliharaannya,” kata cewek yang gemar main ke Time Zone ini. Alisia juga nggak pernah merengek pada sang mama untuk dibelikan binatang peliharaan. Cewek penyuka bakso ini berdalih dirinya sudah dewasa hingga dirinya harus lebih bisa menghargai keputusan mamanya. “Nggak ngrengek lah buat minta beli binatang, bukan anak SD lagi kok, aku juga harus nurut sama mama, dari pada nanti aku punya binatang trus mati, malah dosa aku,” ucap gadis penyuka es krim tersebut.(*/fia)

Pengen Kucing dan Kelinci Maman Sigit Pratama, SMPN 13 Malang “SEKARANG aku cuma pelihara ikan aja, soalnya kalau memelihara ikan kan nggak ribet, simpel kan, paling cuma ganti air aja yang rutin. Tapi sebenernya pengen punya peliharaan yang lain, dulu aku pernah memelihara kelinci sih, tapi tiba-tiba hilang kayaknya ada yang nyuri soalnya kelincinya udah besar dan bagus lagi. Aku sekarang pengen pelihara kucing sama kelinci lagi, soalnya aku penyayang bintang”.(*/fia)

Tips Tetap Sehat dengan Hewan Peliharaan PUNYA hewan peliharaan memang menyenangkan. Disaat sedang jenuh dengan aktifitas yang padat, bermain-main ataupun mengurus sendiri hewan peliharaan memang sedikit banyak membantu mengusir kejenuhan dan menghilangkan capek. Berikut ini ada beberapa tips yang layak untuk dipertimbangkan Untuk hewan yang berbulu seperti kucing atau anjing sebaiknya dimandikan paling tidak sekali dalam satu minggu. Untuk hewan yang nggak berbulu seperti ikan, atau kurakura kan nggak perlu dimandiin, hehe Jaga kebersihan kandangnya, hal tersebut akan membuatnya nyaman berada di kandang. Biasakan mengajak bermain hewan peliharaan kamu paling tidak satu kali dalam sehari. Nggak perlu jadwal khusus untuk bermain dengan mereka. Percaya atau nggak binatang dapat merasakan kasih sayang sang pemilik apabila sering-sering mendapatkan sentuhan. Sediakan mainan khusus untuk hewan peliharaan kamu, kalau untuk kucing kasih aja bola. Kalau ikan atau kurakura yang di akuarium kamu bisa kasih hiasan untuk mempercantik akuarium sekaligus menemani hewan peliharaan kamu saat kamu nggak ada di rumah. Jangan lupa berikan makan dan minum yang cukup dan jangan berlebihan. Beri makanan khusus, kalau bisa yang mengandung protein agar hewan peliharaan kamu tetap sehat. Biasakan mencuci tangan dengan sabun antiseptik, setiap kamu selesai memandikan atau bermain dengan hewan peliharaan kamu. (*/fia)

Waspada Penyakit dengan Jaga Kebersihan TERKADANG memang ada seseorang yang alergi terhadap binatang yang berbulu, misalnya kucing. Parasit yang biasa disebut dengan toksoplasma ini terjadi akibat kontak langsung dengan kucing, mengelus dan lupa mencuci tangan setelahnya atau mencium bulu-bulu kucing di mana pada bulunya telah me nempel telur parasit tadi juga salah satu penyebab penularan Toksoplasma.

Maka dari itu, Sobat M-Teens, Dwi Zulfiata Iriandana, siswi SMAN 8 ini menjaga jarak dengan hewan yang berbulu terutama kucing peliharaannya. Cewek mantan atlit bulu tangkis ini memang tidak terlalu ikut mengurus hewan peliharaannya tersebut. “Aku punya hewan peliharaan, punya kucing, tapi aku nggak pernah terlalu ikut ngurusin,” ungkap cewek yang tergabung dengan OSN Kimia disekolahnya ini.

Bukan karena malas atau geli terhadap kucing peliharaannya tersebut, Dwi tidak terlalu mengurus kucingnya karena dirinya tidak mau terkena penyakit yang disebabkan oleh bulu kucing. “Kan ada penyakit yang disebabkan oleh bulu kucing, aku nggak mau kena aja,” lanjutnya. Sang ibu juga sering melarang dirinya untuk tidak terlalu sering memegang kucing karena alasan

penyakit. Cewek yang punya koleksi novel ini mengaku, sebenarnya kakeknya lah yang suka kucing, dirinya hanya sebatas membantu mengurus hewan tersebut. “Sebenernya di rumah yang paling suka kucing tu kakek, jadi aku cuma bantu ngurus aja sih,” papar dia. Dwi berpendapat, mempunyai hewan peliharaan memang punya segi positif sendiri. Namun, terlalu dekat hingga sampai lupa waktu

juga merupakan kebiasaan yang harus dihilangkan jika berkeinginan untuk memelihara binatang. “Sebenarnya punya hewan peliharaan itu bagus dan bermanfaat, misalnya buat melatih tanggung jawab dan rasa cinta kepada ciptaan Tuhan. Tapi kalau sampai terlalu deket juga nggak baik, kan kan ada yang sampai dipeluk-peluk, sampai tidur juga bareng, nah itu nggak baik,” kata cewek hobi membaca ini.(*/fia)

REDAKTUR: SHUVIA RAHMA, LAYOUTER: SITI


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.