Mp0311

Page 10

MINGGU, 3 NOVEMBER 2013

10

Antisipasi Banjir, Satgas Perkim Gerak Cepat

Bersih-Bersih Saluran di Tiap Titik Rawan Banjir MALANG- Pengalaman banjir tahun lalu agaknya menjadi pelajaran berharga bagi warga Kota Malang untuk lebih mawas diri. Tak ingin preseden buruk terjadi, saat hujan deras kembali mengguyur Kota Malang di penghujung tahun ini, Satgas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) DPU PPB langsung sigap menggalakkan upaya preventif. Selama beberapa waktu terakhir ini, belasan personil Satgas Perkim DPU PPB dikerahkan untuk membersihkan sungai kecil di Jalan dr Cipto, Klojen. Selama ini, sungai yang mengalir di tepi jalan tersebut menjadi dangkal karena penuh pasir dan material sampah. “Sungai itu dari saluran pembuangan rumah-rumah warga. Kalau saluran tersebut tidak lancar, bisa jadi yang di dalam kampung akan kebanjiran,” ujar Koordinator Satgas Perkim DPU PPB

Kota Malang, Yosep El Kepet. Upaya pengerukan pun diintensifkan untuk memastikan aliran sungai menjadi lancar. “Aliran sungai harus lancar, terutama saat turun hujan. Jangan sampai sampah-sampah menyumbat di jembatan yang sedang dibenahi. Dampaknya bisa bahaya, “ tandasnya kepada Malang Post, kemarin. Seperti diketahui, saat ini sedang berlangsung pengerjaan proyek pembangunan plengsengan dan duiker RW 01 Kelurahan Rampal Celaket di kawasan setempat. Perbaikan dilakukan dengan titik start di Jalan dr Wahidin yang berjarak sekitar 300 meter dari pertigaan Cipto-Panglima Sudirman. Dengan masa kerja 120 hari, terhitung mulai 5 Juli sampai 1 November 2013. Proyek yang menyusu APBD 2013 itu menyedot anggaran hingga Rp 194,7 juta dan dikerjakan

oleh CV Saiful Abadi. Saluran di Jalan dr Cipto bukan satu-satunya spot yang digarap Satgas Perkim DPU PPB, nantinya mereka akan bergerak keliling Kota Malang untuk membersihkan saluran-saluran tersumbat dan berpotensi mengakibatkan banjir. “Kami akan berusaha semaksimal mungkin membersihkan saluran-saluran di semua titik rawan banjir, terutama di wilayah permukiman,” tandas Pimpinan proyek Cipta Karya DPU PPB Kota Malang, Tedy Soemarna. Menyadari pentingnya peran serta masyarakat, Tedy berharap warga Kota Malang peduli akan kebersihan lingkungan masing-masing. “Kami selalu siaga, namun tentu saja tenaga Satgas cukup terbatas. Alangkah istimewanya jika semua masyarakat Kota Malang ikut berpartisipasi menjaga dan membersihkan saluran di wilayah tempat

tinggalnya dulu sebelum hujan,” seru pimpinan Satgas Perkim ini. Gencarnya DPU PPB melakukan aksi nyata bersih-bersih saluran sejak jauh hari diharapkan efektif mengurangi peta titik rawan banjir di Kota Malang. Apalagi, sejauh ini pihak DPU PPB memang tengah intensif membangun banyak saluran alias drainase di wilayah administratif Kota Malang. Pemeliharaan saluran tersebut bukan sebatas kewajiban Pemkot, melainkan menjadi tanggungjawab bersama masyarakat. Tim satgas sendiri sudah memulai aksi turun ke lapangan sebelum mendekati musim penghujan. Mereka aktif menyisir tiap spot di pelosok pemukiman dan perumahan se Kota Malang.Satgas Perkim DPU PPB sendiri bakal siaga 24 jam untuk menerima laporan bencana, khususnya di perumahan dan perkampungan Kota Malang. (tom/nug)

SATU JALUR DIUJICOBAKAN RABU DEPAN MALANG-Penerapan satu jalur arus lalu lintas akhirnya dipastikan segera diujicobakan. Ren cananya, uji coba satu jalur di Jalan Gajayana, Jalan MT Haryono hingga Jalan DI Panjaitan dilakukan hari Rabu (6/11) pekan depan. Kepala Dinas Perhubungan, Subari mengatakan uji coba satu jalur mulai dilakukan karena peraturan wali kota (perwali) sudah diterbitkan. Wali Kota Malang, H Moch Anton telah menandatangani perwali tersebut. “Kami segera berkoordinasi dengan polisi untuk menentukan dimulainya jam uji coba satu jalur. Kalau pelaksanaan uji coba tetap pada Rabu mendatang,” jelas Subari kepada Malang Post kemarin. Ditambahkan, masa uji coba satu jalur disesuaikan dengan kondisi lapangan. Kondisi lapangan selama masa uji coba akan menjadi bahan evaluasi. Pelaksanaan evaluasi dilakukan secara rutin sebelum ditetapkan menjadi kebijakan permanen. Subari memastikan persiapan uji coba satu jalur arus lalu lintas yang menjadi kewenangan Dinas Perhubungan sudah tuntas. “Kami sudah memasang 60 unit rambu di lokasi satu jalur,” katanya. Selain itu, lanjut mantan Kadis Pemuda dan Olah Raga ini, pembuatan marka jalan di lokasi satu

jalur sudah selesai sejak jauh hari sebelumnya. Dian taranya yakni pembuatan marka jalan khusus untuk angkot di Jalan Sumbersari, Jalan Gajayana, Jalan MT Haryono, Jalan Bogor. Sementara pengerjaan teknis lain seperti pembuatan perempatan baru yang menghubungkan Jalan Bogor dengan Jalan Simpang Bogor juga sudah selesai dikerjakan. Perempatan tersebut segera dibuka bersamaan dimulainya uji coba satu jalur. Sedangkan sosialisasi satu jalur menurut Su bari sudah cu kup dilakukan. Masyarakat menurut dia sudah mengetahui tentang rencana pemberlakuan satu jalur. Bahkan para pengemudi angkot sudah pernah diajak membicarakan konsep satu jalur. Sementara itu sejumlah penge mudi angkot yang ditemui terpisah mengakui siap mengikuti uji coba satu jalur. Namun menurut pengemudi, petugas harus disiagakan di lokasi satu jalur. “Harus ada petugas yang memantau di jalan. Supaya kendaraan lain tidak masuk ke jalur angkot,” harap Imam, pengemudi ADL. Dhani, pengemudi AL juga mengusulkan petugas beri petunjuk di lokasi. “Petugas harus jaga di jalan. Kalau tidak dijaga petugas, nanti kendaraan lain mutar di jalur angkot,” usulnya. (van/nug)

SEGERA DIUJICOBAKAN: Jalur khusus angkot lokasi satu jalur sudah kelar.

TOMMY YUDHA PAMUNGKAS/MALANG POST

KERJA KERAS: Satgas Perkim DPU PPB membersihkan sungai kecil di Jalan dr Cipto yang penuh pasir dan material sampah.

GM FKPPI

Suport Gerakan Malang Bersih MALANG – GM FKPPI (Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri) mengapresiasi program Gerakan Malang Bersih yang secara resmi dicanangkan Wali Kota Malang H.Moch Anton di Lapangan Rampal hari Jumat lalu. Untuk itu,mereka juga menerjunkan ratusan anggota untuk ambil bagian dalam kegiatan bersifat massal tersebar di lima kecamatan se-Kota Malang tersebut. Wakil Ketua PD XIII GM FKPPI Jatim Mohammad Roys Annas Yusuf, ST MMA menyatakan sebagai ba gian dari masyarakat maka GM FKPPI sejak awal mempunyai komitmen untuk ikut terlibat da lam kemajuan maupun pembangunan yang sedang di laksanakan di Bumi Arema ini. ‘’Termasuk dalam Gerakan Malang Bersih ini.Apalagi beberapa waktu lalu,kami bersama Pemprov Jatim maupun Pemkot Malang juga sudah pernah mencanangkan Gerakan Nasional Indonesia Bersih (GNIB).Pencanangan saat itu dilakukan oleh Wagub Jatim H.Saifullah Yusuf,’’ paparnya kepada Malang Post kemarin. Ditambahkan,berbagai kegiatan yang bersifat massal dan diikuti ribuan masyarakat seperti ini harus berlangsung secara berkelanjutan.Sehingga tujuan dan sasaran yang diharapkan dicapai bisa diperoleh secara maksimal pula. ‘’Bersama seluruh elemen masyarakat lainnya,GM FKPPI selalu siap terlibat dan mensuport berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya di Kota Malang dan Malang Raya pada umumnya.Diantaranya Gerakan Malang Bersih seperti ini,’’ papar pria berusia 35 tahun ini. (van/nug)

RIZAL/MALANG POST

Benahi Aturan Seragam Siswa dan Guru MALANG - Seragam guru dan siswa di SMA Muhammadiyah 1 Malang selama ini belum memiliki bentuk baku. Tapi, akan ada pembenahan aturan seragam. Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala SMA Muhammadiyah 1 Malang, Dra Hendrini Astuti, sekolah tengah melakukan ‘aksi kompak’ dalam pembenahan seragam sekolah. Terkait hal tersebut, Hendrini mengatakan bahwa sebelumnya, seragam dianggap remeh dan tak mewakili kekompakan sebuah institusi sekolah. ”Padahal, kekompakan sebuah sekolah tidak hanya dilihat dari prestasi akademik

LAILI SALIMAH/MALANG POST

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Malang, Dra Hendrini Astuti.

melainkan juga dapat tercermin dari d i hal-hal h l h l kkecil il sepertii seragam,” terang Hendrini. Ia merinci, seragam putihputih yang dipakai Senin, Abu-

abu dan putih yang dipakai Selasa dan Rabu, S l d R b serta JJum’at ’ untuk batik Muhammadiyah, selalu dipadukan dengan jilbab non-seragam oleh siswa. Hal

in tidak mengalami perubahan. ini Sedangkan pada Sabtunya, para Se si siswa tidak lagi diperbolehkan untuk un mengenakan batik bebas. Sebab, hal itu terlihat kurang Se ra dan seragam. rapi “Biasanya hari Sabtu, siswa pakai seragam training untuk pa ke kegiatan senam bersama. Se telah itu, mereka sempat diperbolehkan memakai batik di be bebas. Tapi, karena terlihat serampangan, kami putuskan se siswa memakai seragam si training itu hingga jam terakhir tra da menghilangkan batiknya,” dan ujar uj wanita berparas ayu yang gemar membaca tersebut. Selain itu, model dan warna jilbab siswi juga mendapat perhatian. Sebelumnya, dikatakan

Hendrini, siswi sering memakai jilbab dengan warna yang berbeda-beda. Namun saat ini jilbab dan atribut siswa harus menyesuaikan bentuk dan warna baku yang ditentukan oleh pihak sekolah. Tak hanya seragam siswa yang mendapat perhatian, seragam guru pun mulai dibenahi. Hen drini mengungkapkan, guru sempat diperbolehkan untuk menentukan sendiri model pakaian mereka masingmasing, dengan kain batik yang diberikan sekolah. “Saat ini tidak boleh demikian. Mulai dari model baju hingga warna jilbab, semua harus sama, ditentukan oleh sekolah,” tegasnya.(ily/nug)

Oleh-Oleh dari Italia Sambungan dari Halaman 9

Lulusan SMPN 3 Malang ini berharap warga Kota Malang bisa melestarikan peninggalan nenek moyangnya yang bernilai tinggi. “Reruntuhan kerajaan Romawi seperti Colloseum Roma saja masih berdiri kokoh dan tidak ada material bangunannya yang dicuri,” imbuh presenter Indonesian Super

League (ISL) itu. Ditambah lagi, warga Kota Malang masih punya ‘warisan’ yang tak boleh dinafikan begitu saja. Yaitu bahasa Ngalam Walikan yang fenomenal. “Orang Italia terkenal sombong ti dak mau pakai Bahasa Inggris. Mereka bangga pakai bahasa sendiri. Jadi, kenapa arek

Malang tidak melestarikan bahasa walikan juga untuk percakapan seharihari,” lanjut mahasiswi S2 FISIP UB tersebut. Gadis ayu ini menilai generasi muda Kota Malang punya potensi hebat untuk melanggengkan itu semua. Didukung kemampuan yang memadai di berbagai bidang, mulai olahraga sampai

entertainment, Dewi mengajak arekarek Malang untuk mengisi masa muda dengan segudang aktivitas bermanfaat. Diantaranya dengan mengikuti beragam event bakat dan talenta yang rutin diagendakan. “Kembangkan dan terus belajar. Just live our life to the fullest,” tandasnya bersemangat. (tom/nug)

Temu Anak, Abah Anton Dikado Surat Sambungan dari Halaman 9

Adapun parade mobil layanan juga memeriahkan event setahun sekali ini. Selain mobil bertema edukatif seperti Mobil Pintar Perpusatakan dan Arsip Kota Malang, mobil pelayanan KB milik BKBPM, mobil patrol Satpol PP, mobil pelayanan akta kelahiran Dispendukcapil sampai mobil ambulance juga akan dipamerkan di

sekitaran Tugu. Di hadapan Abah Anton, nantinya juga akan diteken MoU antara Pemkot Malang dengan sejumlah stakeholder terkait edukasi, kependudukan dan kesejahteraan masyarakat. Rencananya, moment bersejarah ini juga dijadikan timing yang tepat untuk melaunching Telepon Sahabat Anak

(TESA). TESA merupakan salah satu layanan masyarakat yang berupaya memberikan perlindungan pada anak dari tindak kekerasan fisik, psikis, seksual dan yang memerlukan perlindungan khusus. Cukup dengan menelepon call center 129, mereka bisa langsung berinteraksi dengan petugas layanan yang umumnya

para psikolog anak. Untuk merealisasikan program inovatifnya ini, BKBPM tentu saja butuh bersinergi dengan sejumlah SKPD terkait. Mulai dari Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Polres Malang Kota dan tentu saja PT Telkom. (tom/sir/ nug)

AKTIF : Anggota GM FKPPI ikut mendukung Gerakan Malang Bersih.

Masyarakat Bisa Gugat Sambungan dari Halaman 9

“Kerugian perhari hitung saja, cukup banyak, secara ekonomi sama saja proyek ini menghambat masyarakat,” keluh Harnen.(ary/nug)

Rute City Tour Kota Malang Bertambah Sambungan dari Halaman 9

Sejumlah bangunan bersejarah yang bakal ditetapkan sebagai cagar budaya tersebut kriterianya mengacu pada perundangan yang ada. Termasuk berdasarkan hasil verifikasi tim BPCB, yangmana sudah mendesak Walikota Malang agar segera merealisasikan tim ahli dan verifikasi. Pembentukan tim ahli cagar budaya itu diatur dalam UU No 11/2010 tentang Cagar Budaya. Selain mengamanatkan membentuk tim ahli, perundangan itu menyebutkan jika benda atau bangunan berusia lebih dari 50 tahun yang punya nilai sejarah dan kekhasan harus ditetapkan sebagai cagar budaya. (tom/nug)

Tampil Seram, Dapat Minuman Gratis Sambungan dari Halaman 9

Selain labu, Houtenhand juga menyuguhkan sejumlah tanaman padi di dalam kafe. Tanaman padi itu ditanam pada puluhan belatung di dalam gelas kaca. Pengunjungpun menikmati suasana temaram dalam kafe berbalut kengerian.“Dalam perayaan ini kami sajikan musik Post Punk, bukan music gothic yang sekarang jadi industrial,” jelasnya. Kembali ke musik post punk dan sin gothic merupakan jati diri perayaan itu. Musik ini milik orang-orang marjinal yag tidak bersosialisasi. Mereka kutu buku yang selama ini tidak diterima masyarakat karena dandanannya aneh.“Post punk adalah penggabungan romantisme dan kematian, contohnya the cure dan joy division,” terangnya. Kengerian kematian, digambarkan Donny dengan apik pada suguhan belatung. Belatung adalah simbol kematian sedangkan padi simbol kesuburan.“Di barat pakai labu maka kita memakai padi,” tandasnya.(bagus ary wicaksono) REDAKTUR: NUGROHO, LAYOUTER: OLIS


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.