STUDI KASUS KENYAMANAN TERMAL SDE 4 NUS

Sains Bangunan KELAS - D

CERTIFICATE OF INTERNSHIP

STUDI KASUS

SDE4 NUS

Disusun Oleh : Adhi Yuliyansyah Prohandoko (014) Muhammad Fairuz Zaki Rayanjani (033) Roikhan Amin Fauzi (041)

Teknik Arsitektur UIN Malang

STRATEGI PENGENDALIAN TERMAL SDE4 NUS 1

OBJECT PROFILE

2

SHADE & FILTER

3

THERMAL INSULATION

4

ZONE

5

GREEN

6

COOLING EFFECT

OBJECT PROFILE SDE4 NUS Architect : Multiply Architects, Serie Architects, Surbana Jurong Area : 8500M2 Tahun : 2019 Lokasi : 8 Architecture Dr, Singapore 117564 Bangunan 4 NUS School of Design & Environment merupakan gedung energi netzero pertama yang dibangun di Singapura dan dirancang sebagai ruang multidisiplin enam lantai.

Desainnya mengusung prinsip arsitektur vernakular tropis di Asia Tenggara dengan lebih dari 50% dari total area memiliki ventilasi alami dan sebagian besar ruangan dapat dibuka untuk angin sepoi-sepoi.

Selain itu, bangunan ini dirancang agar responsif terhadap iklim dengan konsumsi energi net-zero yang menampilkan serangkaian fitur desain berkelanjutan dan lebih dari 1.200 panel fotovoltaik surya di atapnya.

Melalui berbagai inovasi terkait dengan sustainability, bangunan ini berhasil memenangkan Building Project Leadership in Sustainability Award in the Carbon Performance category at the 2022 Singapore Green Building Council-Building and Construction Authority Leadership in Sustainability Awards.

SHADE & FILTER

ATAP LEBAR Rangka atap dibuat lebih lebar dari bangunan ruang yang fungsional. Atap ini berfungsi untuk memghindari radiasi matahari secara langsung dan ruang interior menjadi lebih dingin.

RUANG TRANSISI Ruang transisi yang lebar yang disebut “drop-down” sebagai ruang presentasi.

Ruang transisi yang terbuka dapat memberikan penghawaan alami di seluruh ruang sehingga menurunkan penggunaan penghawaan mekanik (AC).

SECONDARY SKIN Penambahan secondary skin pada fasad timur dan barat dengan plat perforated aluminum untuk menurunkan paparan radiasi matahari secara langsung.

THERMAL INSULATION Panel PV Panel surya photovoltaic (PV) berkinerja tinggi juga digunakan untuk menghasilkan jumlah energi maksimum dari luas permukaan yang tersedia.

Skin Perforated corrugated aluminium screens berfungsi sebagai perangkat peneduh, dengan detail menciptakan permukaan bergelombang untuk memberi kesan tirai.

Roof Desainnya menggunakan atap besar yang menjorok, yang dipadukan dengan struktur fasad Barat dan Timur, melindungi bangunan dari panas matahari dan memberikan interior yang lebih sejuk.

Doubole Glass (DGU) berkinerja tinggi yang sangat penting bagi memfilter transmisi radiasi panas matahari masuk ke dalam bangunan.

Material beton dan batu bata memiliki kemampuan insulasi termal yang lebih baik dari batu alam

Pada sisi barat bangunan diselimuti tanaman merambat pada lapisan skin bangunan. Material tumbuhan sendiri memiliki kemampuan insulasi termal yang lebih baik dari beton dan batu bata

Material dengan konduktivitas panas (Thermal Conductivity) tinggi/kemampuan insulasi thermal rendah yaitu logam

ZONE

SEA

Angin bergerak dari arah laut ke arah gunung

ORIENTASI BANGUNAN Orientasi banguanan menghadap ke arah selatan sehingga tidak menghadap arah datang atau tenggelamnya matahari.

Sisi Selatan

Sisi Barat

Sisi Utara

Sisi Timur

Pada fasad bagian timur dan barat diberikan secondary skin berupa plat perforated aluminium dan juga greenwall untuk menghalau radiasi matahari secara langsung.

Pada fasad bagian selatan dan Utara dibuat terbuka menjadi ruang transisi/courtyard untuk mengalirkan angin dari selatan(laut) ke Utara (gunung) sehingga ruangan dapat lebih sejuk.

MOUNTAIN

GREEN LANSKAP Penataan lanskap/taman di sekeliling bangunan SDE4 menggunakan vegetasi lokal. Hal ini agar tanaman dapat bertahan di segala kondisi cuaca dan meminimalkan biaya perawatan. Selain itu, tanaman lokal juga mampu memperbaiki kondisi tanah dan membantu penyerapan air hujan. Vegetasi yang ditanam di sekitar bangunan SDE4 bertipe tajuk lebar sehingga dapat mengurangi intensitas radiasi matahari.

SKYCOURT Skycourt merupakan taman dibagikan balkon. Tanaman yang digunakan meruapakan tanaman tropis lokal sehingga tidak membutuhkan perawatan biaya yang berlebih. Sky court juga berfungsi sebagai ruang istirahat pengguna.

Penambahan vegetasi pada skycourt dapat membantu menyaring udara kotor sehingga udara terasa lebih sejuk.

GREENWALL Green wall dengan tanaman rambat lokal ditanam pada bagian bawah dari secondary skin (plat perforated aluminium) dan akan merambat pada secondary skin. Greenwall ini tidak membutuhkan perawatan khusus dan mampu menyaring radiasi matahari dan juga polusi.

COOLING EFFECT

Terdapat courtyard dengan celling tinggi yang menangkap angin dari arah selatan (laut) sehingga ketika udara panas bergerak ke atas udara tersebut di dorong ke arah utara (Gunung). Hal ini menyebabkan cooling effect di dalam bangunan

“When the outside is 33-35' here (In the building) What you feel is not 36 or 38 but something around 24,25 without AC"

Pada bagian courtyard ini berfungsi untuk menghadirkan stack effect (seperti di rumah tradisional chinese courtyard).

Sistem courtyard : udara panas naik ke atas dan dengan horizontal ventilation udara akan bergerak untuk mendorong udara panas keluar

COOLING EFFECT HYBRID COOLING SYSTEM Pada bangunan SDE4 NUS, bangunan ini menggunakan Hybrid Cooling System.

Sistem penghawaan ini mengacu pada kombinasi dua atau lebih metode pendinginan yang berbeda untuk mencapai efisiensi energi dan kenyamanan termal yang optimal. Pendekatan ini biasanya melibatkan integrasi antara sistem pendinginan mekanis dan solusi pendinginan alami atau energi terbarukan Pada bangunan udara masuk melalui ventilasi udara kemudian udara tersebut bergerak ke ceiling fan. Selain itu, terdapat bukaan pada sisi berlawanan dengan single pass system sehingga udara dapat bergerak dengan lebih cepat

Dalam mendukung kenyamanan termal dan sebagai bentuk hemat energi maka cooling system tersebut dikombinasikan dengan unsur controllability dimana elemen seperti jendela dan kipas merupakan sebuah rangkaian sistem yang dapat dioprasikan melalui building monitor

PMV DISTRIBUTION

PMV merupakan nilai rata-rata yang menggambarkan bagaimana sensasi termal yang dirasakan penghuni terhadap ruangan yang ditempatinya

Berdasarkan hasil distribusi PMV pada ruang kelas SDE4 maka dapat disimpulkan bahwa hybrid cooling system tersebut berhasil untuk menciptakan ruangan yanga lebih sejuk

HYBRID SYSTEM VS

CONVENTIONAL

Inti dari sistem hybrid adalah memasukan udara termal dan mingkatkan kecepatan aliran udara sehingga dapat tercipta sebuah kenyamanan termal. Jika dibandingkan dengan convetional system maka system hybrid lebih unggul guna menciptakan sebuah kenyamanan termal. Karena, sistem ini memiliki intensitas laju udara yang tinggi sehingga tidak membuat udara menjadi terlalu dingin atau terlalu panas.

Gedung SDE4 berfungsi sebagai pusat integrasi pendidikan, membina kolaborasi industri dan internasional, serta mengembangkan teknologi bangunan ramah lingkungan yang relevan. SDE4 dirancang untuk melampaui standar 'Penghijauan' dan kualitas lingkungan dalam ruangan saat ini, dengan memanfaatkan potensi tanaman dan lanskap sebagai bagian dari lingkungan kerja. Desain bangunan ini mencakup pembangkit listrik tenaga surya di atap dengan panel 1225, sistem pendingin hibrida, dan pelat lantai sempit untuk mengoptimalkan ventilasi pasif dan pencahayaan alami. SDE4 mewakili contoh model konstruksi nol karbon di iklim tropis dan bertindak sebagai prototipe model fasilitas universitas yang berpusat pada manusia. Ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam desain arsitektur berkelanjutan dan sadar lingkungan di Singapura