SELASA, 4 FEBRUARI 2014 4 Rabiul Akhir 1435
Harian Pagi
M TR ME TRO O RIAU RIAU METRO
Eceran: Rp 3.000.- per eksemplar Luar Kota + Ongkos Kirim
Titik Api Kepung Riau Kabut Asap Mulai Mengancam PEKANBARU - Ketika daerah-daerah lain sedang dilanda hujan dan banjir, hal sebaliknya malah terjadi di Provinsi Riau. Sebanyak 63 titik api dari kebakaran lahan dan hutan terdeteksi telah mengepung Riau. Titik-titik api itu menimbulkan kabut asap yang menyelimuti sebagian wilayah Riau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau menyebutkan kabut asap di Pekanbaru mulai dirasakan sejak Sabtu (1/2) silam. Titik api pun terpantau meningkat dari 50 titik api di penghujung Januari 2014, menjadi 63 titik api di awal Februari 2014. “Kami telah menyurati bupati dan walikota se-Provinsi Riau agar mewaspadai Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan, red). Terutama daerahdaerah yang terpantau ada titik api agar tidak meluas,” kata Kepala BPBD Riau, Said Saqlul Amri, di Pekanbaru, Senin (3/1).
Keterbatasan Air Hambat Pemadaman
Penangkapan Narkoba Rp2,5 M
Diselundupkan dari Malaysia
Selain itu, Said juga meminta para kepala daerah untuk mengefektifkan patroli dan sosialisasi ke masyarakat akan bahaya karhutla dengan melibatkan instansi terkait, prajurit TNI dan personil polisi. Said menjelaskan, untuk Kabupaten Meranti, kebakaran terjadi di wilayah perkebunan sagu. Luasan yang terbakar belum dilaporkan. “Namun yang pasti kebun sagu yang terbakar,” katanya. Katanya, kabut asap yang menyelimuti Kepulauan Meranti telah dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Ben-
15 KORBAN TEWAS
Baca.......... hal 9
Titik Api di Riau Versi: BPBD Riau Satelit NOAA18 BMKG Pekanbaru
61 titik 20 titik 61 titik
Kawasan Konservasi: TN Tesso Nilo 2 titik SM Kerumutan 2 titik TN Bukit Tiga Puluh 1 titik SM Giam Siak Kecil 1 titik CA Bukit Bungkuk 1 titik
TANGKAPAN - Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono, didampingi Direktur Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Hermansyah, menunjukkan narkoba jenis sabu-sabu dan ribuan pil ekstasi hasil tangkapan akhir pekan lalu dalam jumpa pers di Mapolda Riau, Pekanbaru, Senin (3/2). Seluruh narkoba senilai Rp2,5 miliar itu dipasok dari negeri tetangga, Malaysia. (yud)
Luasan Bengkalis : 200 Ha lahan gambut di tiga kecamatan terbakar Dumai : Lahan kebun milik PT Surya Dumai Agrindo di Sungai Sembilan
PEKANBARU - Direktorat Reserse (Ditres) Narkoba Polda Riau menggulung sindikat narkoba internasional berinisial Ma (42). Dari tangan tersangka, diamankan 1 kilogram sabusabu dan 1.700 butir ekstasi seharga Rp2,5 miliar yang diselundupkan dari Malaysia melalui Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono didampingi Direktur Narkoba, Kombes Pol Hermansyah, mengatakan, Ma ditangkap, Sabtu (1/2) sekitar pukul 20.00 WIB, di Komplek Grand Elit, Jalan Riau, Pekanbaru. Polisi menemukan 500 butir ekstasi warna merah maron. Pengakuan Ma, dirinya masih menyimpan narkoba di salah satu rumah di Jalan Kapur. Tanpa buang waktu, polisi langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penggeledahan. Di Jalan Kapur, polisi menemukan 1.200 butir ekstasi dan 1 kilogram sabu-sabu dari lantai rumah milik AP. "Sabu-sabu disimpan dalam kardus Baca.......... hal 9
Mendagri Kirim Surat ke Setneg
Pelantikan Aman Bisa Dipercepat
Kabut Asap Dumai, Pekanbaru, Bengkalis, dan wilayah di pesisir Riau.
JAKARTA - Pelantikan Annas Maamun dan Arsyadjuliandi Rachman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 20142019 berpeluang dipercepat dari jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau yakni 20 Februari 2014. Pasalnya, Keputusan Presiden (Keppres) RI yang mengangkat keduanya diprediksi keluar dalam pekan ini.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Djohermansyah Djohan, sebelum mengikuti rapat dengar pendapat antara Kemendagri dan Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia dengan Komisi II DPR RI di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (3/2). Djo (sapaan Djoherman-
syah Djohan) yang juga Penjabat Gubernur Riau mengatakan Kemendagri telah mengirim surat ke Sekretariat Negara (Setneg) untuk penerbitan Keppres pengangkatan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2014-2019. "Baru tadi pagi (kemarin pagi, red) dikirim ke Setneg. Diperkirakan diproses Baca.......... hal 9 KURS TRANSAKSI BI (SENIN, 3 FEBRUARI 2014)
USD
12.312,00
AUD
10.777,92
SGD
9.642,86
HKD
1.585,72
MYR
3.680,72
JPY
120,32
GBP
20.220,00
EUR
16.600,27
CNY
2.016,71 Sumber www.bi.co.id
人靠人生活, 鱼靠水生存。 www.ktb.co.id/outlandersport
@KTBMitsubishi
Renkaoren sheng huo, yukaoshui sheng cun.
KTB Mitsubishi Motors Indonesia
Manusia hidup tergantung pada sesama manusia, Ikan hidup tergantung pada air.
PT. PEKANPERKASA A BERLIAN MOTOR SERVICE BOOKING : 081365909898
Layanan: 0761-7865002 Fax: 0761-7865004
SPARE PART CENTER : 081371047799
e-paper: www.metroriau.com
(Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup menyendiri, kerjasama merupakan syarat yang mutlak dalam masyarakat.)
website: www.halloriau.com
Dari hasil rapat internal, kita tidak bisa memproses surat dari pemerintah. Kami mengembalikan ke pemerintah untuk menghargai dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Silakan tafsirkan sendiri.
AGUN GUNANJAR SUDARSA Ketua Komisi II DPR RI
Pemecatan Azlaini Agus
DPR Kembalikan ke Pemerintah JAKARTA - Komisi II DPR RI tidak mengambil keputusan politik serta mengembalikan pemecatan Wakil Ketua Ombudsman RI non aktif Azlaini Agus sebagai kepada pemerintah. Pemerintah juga diminta menaati proses hukum yang sedang berlangsung terhadap Azlaini. Demikian dikatakan Ketua Komisi II DPR, Agun Gunanjar Sudarsa, Selasa (3/2), menanggapi surat Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Nomor R-65/ Pres/12/2013 yang meminta pertimbangan DPR RI terhadap rekomendasi pemecatan Azlaini Agus dari Wakil Ketua merangkap anggota ORI. Agun mengatakan dari hasil rapat internal Komisi II, Senin (27/1), pihaknya meminta agar pemerintah menghormati proses hukum yang
sedang berlangsung terhadap Azlaini Agus. Kini, Azlaini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Pekanbaru dalam kasus penganiayaan terhadap karyawati PT Gapura Angkasa, Yana Novia (20) “Dari hasil rapat internal, kita tidak bisa memproses surat dari pemerintah. Kami mengembalikan ke pemerintah untuk menghargai dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Silakan tafsirkan sendiri,“ ujar Agun. Menurut Komisi II, lanjut Agun, keputusan benar tidaknya Azlaini Agus melakukan kesalahan ditentukan putusan hukum berkekuatan hukum tetap. Jadi, bukan lembaga pemeBaca.......... hal 9
email: metroriau.redaksi@gmail.com