memorandum.co.id memorandumredaksi @gmail.com
MADURA
JUMAT LEGI, 28 AGUSTUS 2020 HALAMAN 5
BIRO MADURA RAY RAYA MELIPUTI: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. KABIRO: Herry Sunaryo. WAKABIRO: Sujak Lukman REPORTER: Syamsul Arief, Syamsuri, Yusron Hidayatullah, Ainul Anwar. HP: 085333446262, 08113406262.
Terkendala Surat Tanah
SMAN 1 Bangkalan Belum Direvitalisasi Bangkalan, Memorandum Komite dan Kepala SMAN 1 Bangkalan mengeluhkan tentang sarana dan prasarana (sarpras) yang belum pernah mendapat bantuan pembangunan dari Pemprov Jatim ketika dikunjungi Komisi E DPRD Jatim, Kamis (27/8). Kepala SMAN 1 Bangkalan Siti Maria Ulfa mengatakan, sejak sekolah berdiri pada 1962, sarpras yang dibangun masih minim. Tidak sebanding dengan keinginan menjadikan SMAN 1 Bangkalan sebagai sekolah unggulan. Selama ini, belum pernah ada pembangunan gedung baru. Yang ada hanya sekedar renovasi karena terkendala status tanah yang masih bukan hak milik.
“Kami juga tidak punya kantin, gerbang sekolah baru dibangun, sekolah ini juga tidak memiliki pagar. Kami tidak bisa mengadakan pembangunan karena status tanah masih hak pakai,” ujarnya. Selain itu, Maria juga menyampaikan, sekolahnya juga tidak punya laboratorium. Dia berharap, kedatangan komisi E bisa membawa perubahan yang lebih baik untuk kemajuan pendidikan
di SMAN 1 Bangkalan. Komisi E diwakili Mathur Husyairi mengatakan, pihaknya memang mendengar informasi tentang status kepemilikan lahan di SMAN 1 Bangkalan. Dari info itu, Pemkab Bangkalan menginginkan ada tukar guling aset dengan Pemprov Jatim. Legislator asal Bangkalan ini mengaku akan terus berupaya mengkomunikasikan dengan pemkab agar mau menyerahkan asetnya ke pemprov. “Kami ingin SMAN 1 dijadikan sekolah unggulan yang akan bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di Bangkalan juga,” katanya. (yus/epe)
Ombak Tinggi, Pencarian Korban KM Obama Terkendala Sumenep, Memorandum Proses pencairan penumpang Kapal Motor (KM) Obama yang hilang setelah terbalik akibat hantaman ombak di perairan Pulau Pagerungan Kecil, tidak bisa optimal. Lagi-lagi terkendala ombak besar dan angin kencang. Praktis tim gabungan dibantu masyarakat setempat hanya bisa menyisir
dan fokus di sekitara lokasi kejadian KM Obama terbalik. Yakni perairan antara Pagerungan Kecil dengan Pegerungan Besar. “Kami tidak bisa memperluas area pencarian karena terkendala angin cukup kencang ditambah gelombang laut tinggi,” terang Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Sapeken, Anang Santoso, Kamis (27/8).
Kapolres Sumenep AKBP Darman menyebutkan, operasi pencarian masih terus dilakukan. “Tim gabungan terus berupaya melakukan pencarian mudah-mudahan satu orang yang masih belum ditemukan itu cepat ketemu,” harapnya pasca musibah yang mengakibatkan dua korban meninggal dan satu hilang tersebut.(uri/epe)
Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo memastikan program rutilahu tepat sasaran.
Danrem menambahkan jika sebelumnya masing-masing dandim telah berkoordinasi dengan instansi terkait sebelum menentukan warga yang berhak menerima program itu. Ia mengatakan jika penentuan warga penerima program itu, harus dilakukan secara selektif. “Penerima program itu harus sesuai dengan kriteria,” pungkasnya.(tyo/epe)
FOTO: MEMORANDUM/ADV
Surabaya, Memorandum Selain menyasar wilayah Kodim 0832/Surabaya Selatan, pelaksanaan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Surabaya juga menyasar wilayah Kodim 0830/Surabaya Utara. Terdapat dua rumah warga dari masing-masing kodim yang nantinya direhab prajurit TNI. Selain warga Wonocolo, rutilahu itu juga menyasar rumah milik Zaenal Arifin di Kecamatan Semampir. “Sebelum pelaksanaan, berbagai persiapan pun dilakukan oleh masing-masing kodim. Koordinasi dan batas waktu pengerjaan juga mulai ditentukan,” ujar Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, Kamis (27/8). Untuk memastikan kesiapan menjelang pelaksanaan rutilahu itu, jenderal bintang satu ini ke lokasi rumah warga yang menjadi sasaran program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu. “Survei ini ditujukan untuk mengukur tingkat kesiapan sehingga nantinya proses rutilahu bisa berjalan dengan lancar,” lanjut Herman.
FOTO: MEMORANDUM/TYO
Danrem Tinjau Sasaran Rutilahu
Bupati R Abdul Latif Amin Imron bersama Forkopimda Bangkalan mencanangkan Inpres Nomor 6/2020 di pendopo agung.
Bupati menjawab pertanyaan media tentang perkembangan covid-19 di Bangkalan.
Personel Kodim 0829 menerima rompi relawan covid-19 dari bupati.
Perang Lawan Covid-19 Berlanjut
Semangat HUT Kemerdekaan Jadi Pemacu Sukses Inpres Nomor 6/2020 Bangkalan, Memorandum Rangkaian peringatan HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan RI memasuki pekan terakhir. Bupati R Abdul Latif Amin Imron berharap, semangat di balik momentum peringatan hari paling bersejarah ini tidak gampang pupus dari lubuk hati rakyat Indonesia. “Termasuk rakyat Kabupaten Bangkalan,” tegas Ra Latif, sapaan akrab bupati, ketika diwawancarai media, seusai acara pencanangan Inpres Nomor 6/2020, di pendopo agung, Senin (26/8). Kristalisasi semangat itu, sambung Ra Latif, harus tetap membara di setiap sanubari warga bahkan wajib menjadi karakter yang tak boleh luntur. “Begitulah kira-kira profil karakter dan kepribadian warga negara NKRI yang baik,” tandas Ra Latif. Mantan Wakil Ketua DPRD besutan PPP ini, juga berharap semangat itu menjadi sumber pemacu kerja bagi semua relawan di
Satgas Percepatan Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Bangkalan. Alasannya, gejolak pandemi belum berakhir. “Ke depan, mereka, anggota dan para relawan dalam tim satgas, masih harus berjuang dan bekerja ekstra keras,” tandas Ra Latif. Di antaranya, satgas punya tanggung jawab menyukseskan pelaksanaan Inpres Nomor 6/2020. Tidak hanya dari sisi sosialisasi, tetapi juga praktik penerapannya di lapangan. Penerapan inpres merujuk pada peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian. Itu harus serentak diterapkan mayoritas warga.“Target utamanya, masyarakat tak gampang lagi terpapar covid-19. Sehingga mereka sesuai anjuran pemerintah bisa berdamai dan hidup berdampingan dengan covid-19, dalam suasana tatanan new normal,” pungkasnya. Penjelasan bupati diamini Jubir
Tim Satgas Pemkab Bangkalan Dr Agus Sugiyanto Zein MPd. “Saya sependapat dengan bapak bupati. Pandemi memang belum berakhir. Jelasnya, perang melawan covid-19 masih terus berlanjut,” tandas kepala dinas komunikasi dan informasi tersebut. Terlebih, penyebaran covid-19 hingga akhir Agustus masih fluktuatif. Sempat berstatus zona kuning (risiko rendah), namun Rabu (27/8) kembali naik status ke zona oranye (risiko sedang). Data situs bangkalankab.co.id, jumlah positif terpapar mencapai 411 orang, 304 di antaranya terkonfirmasi sembuh. Atau hanya ada 2 tanbahan warga terpapar dan 2 pasien sembuh dibanding data sehari sebelumnya. “Saya tidak mengerti mengapa hanya ada tambahan warga sekecil itu kok Bangkalan kembali berubah status dari zona kuning ke zona oranye,” papar Agus. Dalam konteks ini, Agus
mengamini pencerahan dan harapan yang diamanatkan bupati. “Termasuk melalui upaya sosialisasi dan penerapan Inpres Nomor 6/2020 di tengah masyarakat luas,” tutup Agus. Kiat bupati selaku ketua tim satgas menyukseskan Inpres Nomor 6/2020 direspons Kapolres Bangkalan AKBP Rama Samtama Putra. Ke depan, Rama, sapaan akrab Kapolres, bersama Dandim 0829 Letkol Kv Ari Setyawan Wibowo, berjanji akan berupaya semaksimal mungkin menyukseskan di hingga pelosok desa. “Saya bersama pak dandim, akan mengerahkan babinsa dan bhabinkamtibmas di 17 polsek dan koramil jajaran bergerak secara terpadu melakukan sosialisasi, edukasi, serta penerapan Inpres Nomor 6/2020,” tegas Rama. Termasuk juga melibatkan relawan dari Kampung Tangguh dan Ponpes Tangguh Covid-19 Semeru yang sudah terbentuk di sebagian besar kecamatan,
desa, dan kelurahan. Fokus utama dari penerapan inpres lebih merujuk pada disiplin wajib memakai masker bagi semua warga yang keluar rumah. Kebijakan ini menyambung dengan program Pemprov Jawa Timur dengan Gerakan 26 Juta Jatim Bermasker. Menurut Rama, upaya menyukseskan Inpres Nomor 6/2020, seusai amanah dari Mabes Polri, akan diaplikasikan melalui pelaksanaan 5 fungsi tugas lapangan. Yakni fungsi pengawasan, patroli, penegakkan, dan penindakan hukum, serta fungsi publikasi. “Khusus penegakkan dan penindakan hukum, inpres ini tidak mengamanatkan adanya sanksi denda finansial. Yang ada cuma dalam bentuk sanksi sosial. Contohnya, kena sanksi push up, atau kerja bakti bersih-bersih taman, pasar, dan lainnya. Itu bisa dilakukan setelah melalui tahapan teguran lisan dan tertulis,” ungkap Rama.
Terakhir, Rama menegaskan, upaya untuk menyukseskan sosialisasi dan penerapan inpres, sementara lebih dikonsentrasikan di tiga dari 18 kecamatan. Yakni Kecamatan Bangkalan, Kamal, dan Burneh yang sejak awal pandemi menjadi episentrum penularan. Upaya itu, menurut Rama, akan sukses jika mendapat respons dari seluruh warga Bangkalan. Artinya, pasca sosialisasi dan edukasi rutin oleh tim satgas, termasuk dari personel Polri dan TNI, warga harus segera disiplin menerapkan ketentuan wajib masker dan protokol kesehatan lainnya. “Jika itu terjadi, insya Allah pelaksanaan Inpres Nomor 6/2020 di Kabupaten Bangkalan akan berjalan sukses. Di sini, peluang Kabupaten Bangkalan untuk bisa memutus mata rantai penyebaran covid-19, bukan tak mungkin akan segera menjadi kenyataan,” pungkas kapolres. (adv/ras/epe)