7 minute read

Apabila peserta lelang yang ditunjuk sebagai pemenang lelang tidak melunasi dalam jangka waktu 5 (lima) hari

Next Article
243.020

243.020

KABIRO MOJOKERTO-JOMBANG: M Anwar; WARTAWAN: Suparno, Ferdy Eko C, Hermawan S; HP: 082257535345. ALAMAT BIRO MOJO: Griya Permata Ijen A2/17 Magersari, Kota Mojokerto.

Korsleting Listrik, Dapur Terbakar

Advertisement

Mojokerto, Memorandum

Sebuah rumah kembali dilalap si jago merah di Kabupaten Mojokerto, tepatnya di Dusun Keret, Desa Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar, Kamis (13/8) sekitar pukul 05.00. Dugaan sementara, kobaran api dipicu oleh korsleting listrik.

Api mulai membakar rumah pada bagian dapur milik Jupri. Sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran (PMK) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto diterjunkan ke lokasi kebakaran. Sekitar 1,5 jam, petugas baru berhasil memadamkan api di dapur milik korban seluas 4 meter x 6 meter tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto Muhammad Zaini mengatakan, kebakaran terjadi di dapur milik Jupri sekira pukul 05.00. Setelah mendapatkan laporan, dua pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. “Beruntung api tak menyebar pada bagian depan. Yang terbakar bagian dapur,” ungkapnya.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Api baru bisa dipadamkan setelah selama 1,5 jam petugas bergelut dengan api.

Dari keterangan pemilik rumah, diduga kuat yang penyebab kebakaran di dapur berukuran 4 meter x 6 meter milik Jupri berawal dari hubungan arus pendek atau korsleting listrik. “Untuk kerugian masih dalam penghitungan petugas,” tegasnya. (no/rif)

Petugas pemadam di lokasi.

FOTO: MEMORANDUM/SUPARNO

Polres Mojokerto Kota dan Forkopimda Kampanyekan Jatim Bermasker

Mojokerto, Memorandum

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi bersama Wakil Wali Kota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria menggelar kegiatan pencanangan Jawa Timur Bermasker dan patroli berskala besar yang bertempat di Kantor Kecamatan Prajuritkulon, Rabu (12/8). Pencanangan Jatim bermasker dan patroli berskala besar ini merupakan sebuah semangat bersama untuk melawan virus corona dan menggugah kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Kegiatan patroli gabungan skala besar dengan membagikan masker menyasar sepanjang jalan yaitu Jalan Raya Surodinawan–Jaln Raya Tribuana TD–Jalan Brawijaya–Jalan Hayamwuruk–Jalan Gajahmada–Jalan Pahlawan–Jalan RWijaya–Jalan Mojopahit–Jalan Brawijaya kembali ke halaman Kantor Kecamatan Prajuritkulon. Total sebanyak 1.000 masker yang dibagikan kepada warga.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi mengatakan, kegiatan patroli ini juga sangat penting. Selain untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19, mencegah tindak

FOTO: MEMORANDUM/HUMAS

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Deddy Supriadi membagikan masker ke salah satu warga.

an kriminalitas, serta mengajak masyarakat untuk waspada dan disiplin di segala situasi.

Dalam memutus rantai penyebaran covid-19 ini pemerintah bersinergi dengan TNI/ polri serta seluruh elemen masyarakat bersama-bersama satu misi dengan cara disiplin protokol kesehatan.” Salah satu cara ampuh melawan virus corona yakni dengan disiplin protokol kesehatan,” tegas kapolres.

Sementara itu, Wakil Walikota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria yang mewakili Pemkot Mojokerto menekankan pentingnya protokol kesehatan, minimal penggunaan masker wajib dilakukan.

Hal itu untuk menindak-lanjuti program Presiden Joko Widodo yang mencanangkan Indonesia bermasker, sehingga Provinsi Jawa Timur membuat inovasi kegiatan Jatim Bermasker. “Masker saat ini menjadi kebutuhan masyarakat yang harus dipakai setiap hari dalam beraktifitas baik di rumah maupun keluar rumah. Di saat pandemi ini, dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19, kita semua harus Disiplin menggunakan masker, disiplin cuci tangan dengan sabun, disiplin jaga jarak, insyaallah kita terhindar dari Virus Corona,” ujarnya.

Menggunakan masker memiliki berbagai manfaat khususnya dalam masa pandemi saat ini. Masker sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus Corona. Virus dapat menyebar dan menular ke seseorang melalui lendir atau cairan ketika kita batuk dan bersin. Maka dari itu

untuk menekan angka sebaran covid-19, kita harus disiplin melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan

“Pemerintah pusat dan daerah telah mengeluarkan banyak kebijakan demi mence

gah penyebaran Covid-19, mari bersatu-padu bersama pemerintah untuk saling memberikan semangat dan membantu memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19,” pungkasnya.

(war/rif)

Pesantren AƩ ahdzib Rejoagung, Ngoro, Jombang Asuh Ribuan Santri Tetap Pertahankan Tradisi

Jombang, Memorandum

Mengasuh ribuan santri/satriwati namun tetap dengan mempertahankan tradisi terus dilakuu kan Pesantren Attahdzib b (PA) yang beralamat di Dusun Grenggeng, RT 05/RW 03, Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro. Tradisi tersebut adalah tetap mempertahankan pengasuh tunggal sejak pertama kali didirikan tahun n 1962 silam.

“Tradisi yang kami pertahankan hingga saat ini yakni pengasuh tunggal Pesantren Attahdzib (PA). Kalau untuk pimpinannya ada banyak, namun semuanya masih dalam ikatan keluarga,” papar Pengasuh Pesantren Attahdzib (PA) KH Ahmad Masruh Ihsan Mahin, Kamis (13/8).

Dijelaskan olehnya, bukan hanya sebatas mendapatkan pendidikan ilmu agama. Ribuan santri pesantren juga mendapatkan pendidikan formal melalui sejumlah lembaga pendidikan yang ada di lingkup pondok. Mulai dari jenjang sekolah medok. Mulaidarijenjangsekolahmenengah pertama (SMP), madrasah nengah pertama (SMP), madrasah tsanawiyah (MTs), sekolah tsanawiyah (MTs), sekolah menengah atas (SMA), menengah atas (SMA), sekolah menengah kejusekolah menengah kejuruan (SMK), madrasah ruan (SMK), madrasah aliyah (MA), hingga aliyah (MA), hingga Sekolah Tinggi Agama Sekolah Tinggi Agama Islam At-Tahdzib. Islam At-Tahdzib.

“Khusus di pesant“Khusus dipesantren, selain mendaren, selain mendapatkan pendidikan patkan pendidikan agama, santri juga agama, santri juga dapat memperoleh dapat memperoleh pendidikan formal pendidikan formal melalui lembaga penmelalui lembaga pendidikan yang ada didikan yang ada di dalam komdi dalam kompleks pepleks pesants an t

ren,” jelas Kiai yang akrab disapa Gus Ruh itu.

Khusus lembaga pendidikan tadi, santri dapat memilih sesuai san keinginan. Bahkan untuk k menunjang kompetensi, untuk jenjang SMK terdapat dua jurusan. Pertama teknik komputer jaringan (TKJ) bagi santriwan, serta jurusan administrasi perkantoran a bagi santriwati. “Khusus jenba jang pendidikan menengah atas, ada dua jurusan yang dapat diambil oleh santri. Pertama teknik jaringan komputer (TKJ) bagi santriwan, serta adiministrasi perkantoran untuk santriwati,” terang Ketua Yayasan Pendidikan (YP) Ihsanniat tersebut.

Tidak kalah penting dari pendidikan formal, Gus Ruh juga membeber belasan kegiatan pendidikan agama. Mulai dari pengajian diniyah malam, pengajian diniyah siang, pengajian kitab kuning ekstra, dan praktikum ‘ubudiyah. Lalu qira’ah, dziba’iyyah dan barzanji, bahtsul masa’il, masa’il, mujahadah (dzikir), mujahadah(dzikir), jam’iyah jam’iyah

Ath-Thalabah (Persatuan Santri), Ath-Thalabah (Persatuan Santri), dan Program Pembinaan dan Program Pembinaan membaca Al Qur’an dengan membaca Al Qur’an dengan Metode Attartil Sidoarjo Metode Attartil Sidoarjo dan Tartil Bil Qolam. dan Tartil Bil Qolam. “Karena kami me“Karena kami menimbang jika pemnimbang jika pembekalan santri terkait bekalan santri terkait ketrampilan juga harus ketrampilan juga harus dilakukan pembekalan dilakukan pembekalan life skill (pelatihan ketlife skill(pelatihan keterampilan hidup,red). erampilan hidup,red). Bidang ketrampilanBidang ketrampilannya sendiri meliputi nya sendiri meliputi bidang perikanan, bidang perikanan, pertukangan, perpertukangan, pertanian, petertanian, petern a k a n , n akan, serta jaserta jahit-menjahit,” terangnya.

Salah satu ketrampilan yang terus kami ajarkan hingga saat ini kepada santriwan, di antaranya bidang peternakan. Selain pembudiyaan dimulai dari bibit hingga pembesaran. Pakan yang digunakan, diproduksi sendiri oleh santriwan. “Khusus ketrampilan peternakan, jenis ikan yang kami budidayakan bawal dan nila. Khusus prosesnya dimulai dari pembibitan sampai dewasa dan pakan yang kami gunakan diproduksi sendiri,” urainya.

Dibeber Gus Ruh, secara total luasan lahan pondok utama mencapai kurang lebih 4 hektar. Dan terbagi dalam 2 unit, yaitu pondok putra dan putri. Khusus pondok putra terdiri atas 4 komplek, meliputi komplek At-Tarbiyah, An-Nadzroh, AsySyafa’ah dan komplek Tarshib (khusus kanak-kanak). “Untuk pondok putra terdapat 4 komplek. Sedangkan pondok putri berbentuk 1 unit bangunan berlantai 3,” bebernya.

Selain komplek santri, di dalam

Masjid utama di Pesantren Attahdzib.

nya pesantren terdapat pula Masjid Sebagai sentral pelaksanaan ibadah mahdhah. Lalu 3 bangunan kantor yang meliputi pondok putra, kantor Pondok Putri, serta kantor Jam’iyyatut Tholabah. Ditambah 1 unit bangunan rumah untuk Kiai, bangunan khusus tamu, aula pesantren, balai pengobatan, serta perpustakaan pondok khusus bagi putra dan putri.

“Selain fasilitas tadi, terdapat pula bangunan kantin di Pesantren Attahdzib. Meliputi kantin untuk santri putra, serta kantin untuk santri putri,” urainya.

Diakui oleh pengasuh, kondisi pandemi Covid-19 yang melanda menimbulkan tantangan tersendiri. Termasuk bagi kalangan pondok pesantren yang memiliki ribuan santri. Tantangan tadi, yakni mempersiapkan kembalinya mereka (santri,red) namun tetap dalam protokol kesehatan. “Di pesantren Attahdzib puncak kembalinya santri terjadi pada awal Septermber. Untuk menyambut hal itu, kami telah melakukan serangkaian persiapan,” terangnya.

Persiapan tadi meliputi penyediaan disinfektan, hand sanitizer, hingga vitamin untuk menunjang daya tubuh santri. Karena bagaimanapun, semua bentuk pendidikan bukan hanya terpaku pada ucapan. Tapi harus pula ditunjukkan dengan perbuatan atau perilaku pengasuh. “Yang namanya pendidikan bukan hanya sebatas pada ucapan saat mengajar. Tapi harus pula diberikan contoh nyata melalui perilaku pengasuh serta pengajar,” tegas Gus Ruh.

Apabila dihitung saat mulai pendirian di tahun 1962. Hingga saat ini Pesantren Attahdzib (PA) telah berusia 58 tahun. Dapat bertahannya pesantren sendiri, merupakan bentuk nyata atas perjuangan untuk terus mempertahankan tradisi yang dicetuskan oleh Hadratus-Syaikh Romo KH Ihsan Mahin, selaku peletak cikal bakal.

Proses pendirian sendiri, terang

FOTO: MEMORANDUM/HERMAWAN S

Gus Ruh, berawal dari adanya keinginan beberapa pemuda yang ingin menimba ilmu kepada Hadratus-Syaikh Romo KH Ihsan Mahin yang saat itu dikenal seorang yang mumpuni dalam bidang agama serta sabar, gigih, teguh pendirian, dan banyak riyadlah (menempa diri dengan puasa, dzikir, dan tafakkur,red), kemudian mereka melakukan kegiatan tersebut di rumah beliau.

Karena keuletan dan daya karismatiknya sehingga nama beliau dikenal tidak hanya di wilayah Jawa Timur saja, akan tetapi hingga luar Jawa. Seiring perkembangan waktu, jumlah santri bertambah dan berkembang hingga memiliki elemen-elemen seperti Masjid, dan tempat belajar. Meskipun pada awalnya amat sederhana, maka berubahlah statusnya menjadi sebuah Pesantren. Karena beberapa pertimbangan strategis, lokasinya PA dipindah ke Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Jombang.

(adv/wan/rif)

This article is from: