Edisi Kamis 26/4/2012

Page 1

Penerbit : PT.BANGGAI SARANA KOMUNIKASI MEDIA_BANGGAI@YAHOO.COM

Kodya Luwuk Harus Dipercepat

BAROMETER INFORMASI SULAWESI TIMUR BACA...... HAL.5

Polisi Panggil Aleg Bangkep

BACA...... HAL.9

Calon Kecamatan Baru Akan Ditinjau

BACA...... HAL..8

Berlangganan & beriklan : (0461) 23051 | Harga eceran Rp. 2.500,- I 12 Halaman

EDISI 0110, KAMIS 26 APRIL 2012

OM SUSUPO

Pengusaha Pagaga… INI aparat pamerintah di Kabupaten Banggai barangkali so musti main karaas sadikit, supaya orang te sambarangan balanggar aturan atau babikin sagala rupa yang te butul, apalagi kalu cuma karna ada doi banyak. Macam itu soal pengusaha yang sambarangan batimbun-timbun laut di Maahas, mustinya so harus pake Pol PP, supaya jang sambarangan babikin-bikin diri, parsis depe negeri sandiri, kon parsis depe doi yang paling bakuasa di Luwuk ini. Karna om susupo dengar-dengar, ini pengusaha yang batimbun-timbun laut memang so papaga skali, karna so brapa kali dia bikinbikin, kon rupa te ada tindakan tegasnya patugas pamarentah. So bagitu memang depe kajadian, pengusaha jadi pagaga, karna memang pamarentah te bisa basikap tegas, apalagi kalu sampe ada yang so baku ikot barmain atau ta ikot deng permainannya pengusaha, so pasti te barani bakase tindakan. Ini yang terakhir, om susupo dengar-dengar, so batimbun laut lagi, kon depe alas an buat proyek jalan yang memang mo dibikinnya pamarentah. Tapi sarta ditanya sama itu pamarentah yang depe karja tukang bikin jalan, ternyata te ada yang basuruh itu pengusaha batimbun laut, apalagi itu proyek jalan memang blum ditender. Baru kinapa kon sampe itu pengusaha barani batimbun laut, sampe so barapa hari te ditogor-togornya pamarentah. Buktinya, sampe kamarin depe alat berat masih bakorek-korek tanah dipinggir laut, berarti blum ada yang batogor. Kalu memang so ada yang batogor, kon masih pagaga skali, om susupo pikir, jang-jang memang ada depe beking, sampe itu pengusaha barani skali. Om susupo cuma mo baharap, kalu memang pajabat pe batogor so te didengarnya itu pengusaha, berarti so musti bupati yang turun tangan. Sapa tau itu pengusaha masih badengar. Kon kalu sarta so bupati yang turun balarang, blum juga di dengar, om susupo cuma mo bakase saran, suruh itu patugas keamanan pigi tangkap itu pengusaha, kon buang kalaut saja. Karna kalu te dikase palajaran sama ini pengusaha yang pagaga kon babikin-bikin diri parsis cuma dorang yang jadi depe tuan ini kota, kon yang laen dorang anggap cuma basewa atau cuma ba kos, berarti so musti hukum yang bakase tindakan. Karna kalu te dikase tindakan, om susupo kawatir juga, lama-lama so makin sambarangan ini kalakuannya pengusaha. Mentang-mentang dorang ada doi, ada sagala rupa alat, baru so babikin pakarjaan apa saja yang dorang suka. Kon kalu so sampe bagini depe pagaga, te ada jalan laen, kacuali rakyat yang babikin hukum sandiri. Atau, kalu memang so dianggap boleh sambarangan, suruhjo rakyat yang pigi bakapling itu laut, kon bikin buat apa saja yang dorang suka, te usah lagi ada yang dilarang-larang. Tagal itu, kalu memang ini pamarentah masih ada depe wibawa, capat kasian atur ini pengusaha yang sambarangan, jang dorang bakase liat depe jago deng depe pagaga turus-turuus. Karna kalu rakyat so bosan baliat yang sambarangan, rakyat yang memang tuannya ini Republik Indonesia, bisa mangamuk kon babikin tindakan sandiri…Kasian akan ini Luwuk, jang tunggu rakyat mangamuk baru mo ada tindakannya pamarentah…**

*Perusahaan Nikel Menunggak 2 Bulan Gaji

Karyawan PT.ATN Mengamuk MEDIA BANGGAI- tadi malam. Mereka Masama. Puluhan menuntut pembayaran gaji karyawan PT.ATN di yang sudah memasuki Kecamatan Masama bulan kedua namun belum mengamuk, Rabu (25/4) BACA :KARYAWAN.. HAL.11

Puluhan kubik kayu illegal yang diamankan petugas Polhut, ditumpuk di kantor Dinas Kehutanan di jalan MT Haryono Luwuk.

BPPT Stop Proyek Ruko Tanpa IMB *Tindakan Pertama Kena Bangunan Milik Ota dan Ferdy

Polhut Amankan Kayu Ilegal MEDIA BANGGAI- Banggai mengamankan dan komea, yang tidak Luwuk. Jajaran Polisi sekitar 32 Kubik kayu memiliki dokumen lengkap Hutan (Polhut) Kabupaten olahan jenis kayu besi, lasi BACA:POLHUT.. HAL.11

Migas Diantara Bobroknya Sistem & Mental Oknum Pejabat (IV-Habis) Oleh: Soeria Lasny

MEDIA BANGGAI- terhadap sejumlah banguLuwuk. Badan Pelayanan nan yang telah berdiri Perizinan Terpadu akan tanpa mendapatkan Izin melakukan tindakan keras BACA:BPPT.. HAL.11

Kapling Laut Ala Ko’Yus *Disbimair Tak Terkait Kerja Ko’Yus

Bayi Warga Awu Diculik

SEJAK kehadiran sejumlah perusahaan dalam rangka PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) untuk mengolah sumber daya alam Banggai

MEDIA BANGGAI-Luwuk. Nasib malang dialami oleh Silvani, warga Desa Awu Kecamatan Luwuk. Selasa (24/ 4) sekitar pukul 08.00 wita,

BACA:MIGAS.. HAL.11

BACA :BAYI.. HAL.11

MEDIA BANGGAI- ulah Ko Yus, pengusaha Luwuk. Pemerintah pemilik hotel Iqora yang Kabupaten Banggai tak mengerahkan sejumlah alat bisa berbuat apapun atas BACA:KAPLING.. HAL.11


Ekonomi & Bisnis KAMIS, 26 APRIL 2012

Daftar Harga Sembako 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.

Beras Superwin : Rp. 6.700 Perliter Beras Santana : Rp. 6.500 Perliter Beras Habo : Rp. 7.000 Perliter Beras Super : Rp. 6.500 Perliter Beras Biasa : Rp. 6.500 Perliter Beras Widas : Rp. 6.500 Perliter Beras Pulut Putih : Rp. 7.000 Perliter Beras Pulut Hitam : Rp. 8.000 Perliter Beras Cinta Nur : Rp. 7.000 Perliter Beras Ciliwung : Rp. 6.500 Perliter Terigu Kompas : Rp. 8.000 Perkilogram Terigu Tiga Biru : Rp. 9.000 Perkilogram Kacang Ijo : Rp. 12.000 Perliter Kacang Tanah : Rp. 12.000 Perliter Jagung : Rp. 2.500 Perliter Susu Enak : Rp. 8.000 Perkaleng Susu Bendera : Rp. 11.000 Perkaleng Kecap ABC : Rp. 18.000 Perbotol Minyak Goreng Kunci Mas : Rp. 15.000 Perliter Minyak Goreng Curah : Rp. 8.000 Perbotol Mentega : Rp. 12.000 Perkilogram Gula Pasir : Rp. 12.000 Perkilogram Minyak Tanah : Rp. 5.500 Perliter Garam Hancur : Rp. 1.000 Perbungkus Daging Ayam Ras : Rp. 40.000 Perkilogram Daging Sapi : Rp. 90.000 Perkilogram Telur Ayam ras : Rp. 900 Perbutir Telur Itik : Rp. 2.000 Perbutir Lure Kering Halus : Rp. 60.000 Perkilogram Lure Kering Besar : Rp. 20.000 Perkilogram Lure Kering Super : Rp. 80.000 Perkilogram Tomat : Rp. 4.000 Perkilogram Rica Keriting : Rp. 16.000 Perkilogram Rica Sirob : Rp. 20.000 Perkilogram Lemon : Rp. 5.000 Perkilogram Bawang Merah : Rp. 20.000 Perkilogram Bawang Putih : Rp. 14.000 Perkilogram Gula Merah : Rp. 6.000 Perbiji Rica Halus : Rp. 50.000 perkilogram

Sumber : Dinas Perindustrian & Perdagangan Kabupaten Banggai,selasa,24 April 2012

Meubel Jepara Mulai Kebanjiran Orderan MEDIA BANGGAILUWUK. Banyaknya investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Banggai, mulai dirasakan manfaatnya bagi usaha kecil dan menengah di daerah ini. Salah satunya, usaha meubel kerajinan Jepara. Menurut pengakuan Cilo, pemilik usaha meubel Jepara Ferniture, di Kelurahan Simpong, Rabu

(25/4) kemarin, sejak dua bulan terakhir, pihaknya sudah mulai kebanjiran permintaan kursi tamu khas ukiran Jepara. Bahkan, permintaan tidak hanya berasal dari Kabupaten Banggai, tetapi juga datang dari Kabupaten Banggai Kepulauan. “Sejak dua bulan terakhir, kami terpaksa harus bekerja hingga

lembur, guna memenuhi permintaan pelanggan tepat pada waktunya,

karena terjadi peningkatan permintaan,” ujarnya. Melihat

Halaman 7 perkembangan penjulan selama ini, kata dia, permintaan terbanyak pada kerjaninan jenis kursi tamu, dengan harga jual berkisar antara Rp.2,5 juta hingga Rp.5 juta persetnya. Rata-rata permintaan setiap bulan, tambah mahasiswa Teknik Untika Luwuk ini, mencapai 30 set kursi. Kondisi perkembangan pasar yang positif ini, pihaknya berencana akan menambah tenaga kerja baru, langsung dari Jepara. *Aswad

Disnakertrans Butuh Tambahan Momen Wisuda Pengawas Tenaga Kerja Untungkan Usaha Salon MEDIA BANGGAILUWUK. Pelaksanaan wisuda sarjana, merupakan budaya akademik, yang wajib dilaksanakan semua Perguruan Tinggi di Indonesia. Banyaknnya, Perguruan Tinggi di Kabupaten Banggai, maka jumlah wisudawan yang dihasilkan setiap tahunnya pasti meningkat, maka salah satu manfaat postif yang dapat dirasakan masyarakat adalah meningkatnya pendapatan usaha salon kecantikan. “Saat pelaksanaan wisuda, banyak pihak yang merakan kebahagiaan, salain orang tua wisudawan dan wisudawati, juga bagi para pengusaha salon kecantikan dalam kota Luwuk, karena dengan adanya kegiatan wisuda, pendapatan salon mengalami peningkatan,” ujar Prof. Muhammad Basri

wello, saat pelaksanaan wisuda sarjana Untika Luwuk, belum lama ini. Selain itu, sambung dia, kegiatan wisuda juga menguntungkan usaha foto grafer, karena hampir keseluruhan wisudawan memilih untuk mengabadikan momen yang sangat berbahagia tersebut. Dari hasil penelusuran wartawan kepada sejumlah peserta wisuda, biaya rias salon kecantikan setiap orangnya mencapai Rp.100 ribu, bahkan masih banyak peserta wisudawan, terpaksa harus merias sendiri, karena seluruh salon dalam kota Luwuk, sudah dipenuhi pelanggan. Sedangkan untuk jasa foto grafer, setiap lembar foto dikenakkan tarif berkisar antara Rp.25 ribu hingga Rp.35 ribu perlembarnya. *Aswad

MEDIA BANGGAILUWUK. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banggai, mengakui sangat kekurangan petugas yang khusus melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja pada setiap perusahaan yang beroperasi di daerah ini. “Sampai dengan saat ini, Disnakertrans hanya memiliki satu orang pegawai yang bertugas khusus mengawasi tenaga kerja, sehingga kebutuhan sangat mendesak sekali, adanya kebijakan Pemerintah Daerah, untuk menambah pegawai pengawas baru,”

jelas John Papeo, Kepala Bidang Pengawasan dan Pembinaan Tenaga Kerja, Disnakertrans, Rabu (25/4) kemarin. Menurutnya, maksimal pengawasan yang dapat dilakukan satu orang petugas pengawas, hanya sepuluh perusahaan dalam sebulan. Namun, pada kenyataannya, sesuai data pengawasan hingga tahun 2012, satu orang pegawai pengawas, harus menangani 254 perusahaan. Apalagi, tekan John, dengan banyaknya perusahaan yang bergerak disektor pertambangan minyak dan gas alam,

dimana mulai banyak permasalahanpermasalahan yang terkait dengan tenaga kerja, maka kebutuhan adanya pegawasi pengawas baru sangat mendesak. Pegawai yang dapat diangkat sebagai pengawas, jelas dia, harus memiliki sertifikasi khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, maka sangat diharapkan kebijakan Pemerintah Kabupaten Banggai, untuk menambah pegawai pengawas baru, sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. *Aswad

Distan Bakal Bangun Pasar Hewan MEDIA BANGGAILUWUK. Banyaknya potensi ternak di daerah ini, membuat Dinas Pertanian, Kabupaten Banggai, berencana akan membangun pasar hewan. Pasalnya, keberadaan Pasar Hewan, merupakan sarana penting untuk m e n i n g k a t k a n pengendalian harga ternak dan standar mutu produksi. Menurut Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian, Syarifudin Dja’u, Rabu (25/4) kemarin, hingga kini, di Kabupaten Banggai, baru

terdapat satu pasar ternak, yang berada di Kecamaan Toili, dibangun K e m e n t r a i a n Transmigrasi, saat mendatangkan warga transmigran pada tahun 1980an, bahkan satusatunya Pasar Hewan di Sulawesi Tengah. “Kegiatan jual beli ternak, terkait erat dengan pengamatan penyakit dan epidimiologi penyakit, serta memudahkan petugas lapangan mengontrol polpulasi ternak, sehingga Pasar Hewan ini, sangat penting untuk dibangun lagi di

Kabupaten Banggai,” jelas Syarifudin. Apalagi, sambung dia, letak Kabupaten Banggai sangat strategis untuk pembangunan Pasar Hewan, karena sebagai jembatan penghubung Kabupaten Banggai Kepulauan dan Propinsi Maluku Utara. Rencananya, kata dia, pasar tersebut akan di bangun di Kecamatan Nohon, agar semua jenis ternak yang masuk dan keluar daerah, dapat diketahui, serta mudah melakukan pengawasan. *Aswad


BAROMETER INFORMASI SULAWESI TIMUR

KAMIS, 26 APRIL 2012

Drainase Luwuk Penuh Sampah MEDIA BANGGAILuwuk Kebersihan lingkungan khususnya aliran drainase di Luwuk tampaknya belum mampu diwujudkan. Beberapa saluran air di jalan-jalan protokol kota, seperti di sekitar jalan Sultan Hasanudin Luwuk, tumpukan-tumpukan sampah banyak menutupi saluran air. Bahkan, sampah tersebut telah mengeluarkan bau tak sedap. “Kondisi sampah yang telah berserakkan sudah hampir satu minggu tidak diangkut oleh dinas kebersihan. Akibatnya, kami selalu mencium aroma yang tidak sedap dari tumpukan sampah tersebut,” terang Tiya, warga Jalan Sultan Hasanudin Kelurahan Luwuk pada wartawan koran ini, Rabu (25/4) kemarin. Dijelaskanya, sampah yang berserakan di sekitar kawasan tempat tinggalnya bukan sampah dari warga sekitar, melainkan sampah dari warga lainya yang

melintas atau pun terhanyut ke kawasan mereka. “Sering kami melihat warga melintas sambil membuang sampah di selokan. Tapi, ketika hendak didekati untuk ditegur, sudah cabut,” kata Tiya. Untuk itu, Tiya berharap kepada pihak pemerintahan Kabupaten Banggai khususnya dinas terkait serta pihak kecamatan, untuk dapat mengatasi persoalan sampah serta luapan air yang merambat ke pemukiman warga, yang sering terjadi di sekitar lingkugannya. “Paling tidak sampah yang berserakan, khususnya yang berada dalam saluran air ini diangkut secepatnya. Kalau tidak diangkut juga, bau busuk sampah sangat mengganggu kami,”katanya. Hal yang sama diungkapkan aktifis lingkungan, Galang. Dia mengaku, saat melintas jalan kaki di kawasan itu sangat terganggu dengan bau sampah yang menumpuk, bahkan merusak pemandangan mata. “Harusnya sampah itu rutin

*Biar Tak Kalah Dari Poso

Kodya Luwuk Harus Dipercepat

diangkut pihak terkait. Jangan dibiarkan bermingguminggu, menumpuk di dalam selokan, menghalangi aliran

Warga Keluhkan Minimnya Lampu Jalan MEDIA BANGGAILuwuk. Kurangnya lampu penerangan jalan umum (PJU) di hampir seluruh ruas jalan, mulai dikeluhkan para pengendara. Pasalnya, selain banyak jalan yang sempit dan berliku, kurangnya penerangan lampu jalan menjadi penyebab mudahnya tindak keriminal dan kecelakaan lalulintas. “Tidak adanya Penerangan Jalan umum di sepanjang jalur di Luwuk, membuat kami merasa khawatir akan banyak kecelakaan. Seperti di jalur menuju Keles, jalan ke bandara Bubung dan beberapa tikungan jalan kota, sehingga sangat membahayakan bagi para pengendara,” ujar, Indah

Pratiwi, pengemudi warga Kelurahan Baru. Menurutnya, akibat kurangnya penerangan jalan di Luwuk, juga dapat mengundang tindakan keriminal yang terjadi dibeberapa bulan terkhir ini, seperti aksi pemerkosaan, perampokan, dan tindakan Kriminal lainya yang dapat membahayakan hidup orang lain. “Sebaiknya kita sudah harus melihat beberapa peristiwa yang terjadi sebelumnya, dan rata-rata kejadian itu terjadi di lokasi jalan yang kurang lampu jalan,” ungkapnya. Sambil mengutip pesan di program pada satasiun televisi di Jakarta, wanita yang aktif dibeberapa

organisasi pemuda mengingatkan, bahwa kejadian itu bukan hanya karena niat pelakunya saja, tapi kerana ada kesempatan seperti di jalan sunyi dan gelap karena tidak ada lampu jalan. Pengemudi lainya bernama Ilham juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, penerangan jalan di wilayah kabupaten Banggai terutama di kawasan perkotaan harus menjadi perhatian serius pemerintah. Pasalnya, terus meningkatnya volume kendaraan saat ini, haruslah diimbangi dengan penambahan beberapa sarana dan prasarana umum terutama penerangan jalan umum. *roy

Pemuda Karaton Bentuk Karang Taruna MEDIA BANGGAILuwuk. Melihat banyaknya potensi sumber daya manusia (SDM) khusus generasi muda di lingkungan kelurahan Karaton Luwuk, yang selama ini turut andil dalam berbagai kegiatan sosial di Kabupaten Banggai, membuat beberapa pemuda terdorong untuk membentuk wadah karang taruna yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak gerakan sosial pemuda. Hal ini diungkapkan Ahmad, S.Sos, selaku pemerhati minat dan bakat pemuda Kabupaten Banggai, Rabu (25/4) kemarin dalam sebuah pertemuan singkat dihadapan puluhan pemuda di lungkungan Kelurahan Karaton. Menurutnya,

organisasi sosial karang taruna adalah merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat, terutama generasi muda atau komunitas adat sederajat, dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial. Oleh karena itu kata Ahmad, dengan landasan hukumnya, karang taruna merupakan komponen masyarakat fungsional yang sejajar dengan PKK dalam pemberdayaan perempuan, RT, RW dan lembaga kemasyarakatan desa lainnya, sesuai UU Nomor 32 / 2004 Pasal 211 ayat (2), dan bukan merupakan titipan dari organisasi

Halaman 5

politik. Pria yang banyak berkecimpung dalam kegiatan kepemudaan ini mengatakan, terbentuknya organisasi karang taruna tersebut, akan mampu menarik banyak pemuda dan remaja, untuk terhindar dari hal-hal negative seperti, sex bebas dan minuman keras. Ia menambahkan, keanggotaan karang taruna menganut sistem stelsel pasif yang berarti seluruh generasi muda, yang termasuk dalam lingkungan kelurahan atau komunitas adat sederajat yang berusia 11 tahun sampai 45 tahun, selanjutnya disebut sebagai warga Karang taruna. Pengurus karang taruna dipilih secara musyawarah dan mufakat oleh warga karang taruna yang bersangkutan. *roy

air hingga merembes kepermukaan jalan” harapnya. *roy

MEDIA BANGGAILuwuk. Pembentukan lima kecamatan baru yang Raperdanya tengah digodok di Dewan Banggai saat ini, memunculkan semangat baru bagi banyak kalangan di kota Luwuk untuk mendorong percepatan peningkatan status Luwuk menjadi Kotamadya (Kodya) sebagai kota yang otonom dan berdiri sejajar dengan kabupaten. Mantan Camat Luwuk yang kini menjabat sebagai Kabag Pertanahan Setkab Banggai Alfian Djibran Rabu kemarin mengatakan, kalau lima kecamatan yang kini dibahas, sudah berdiri secara resmi, maka berarti syarat untuk membentuk Kota Luwuk yang otonom, sudah memenuhi syarat. Kalau sudah terbentuk kecamatan baru, berarti khusus di

Luwuk sudah ada lima kecamatan yakni Luwuk Timur, Luwuk Utara, Luwuk, Luwuk Selatan dan Kecamatan Nambo. “Saya berharap ini bisa menjadi dorongan untuk mempercepat pembentukan Kota Luwuk,” tuturnya. Dorongan percepatan membentuk Kota Luwuk dengan pemerintahan yang dipimpin Walikota ini, perlu dilakukan semua pihak, agar Luwuk tak kalah dari Poso yang kini juga tengah berjuang menjadikan status kota tersebut menjadi Kotamadya. “Kalau terlambat, bisa jadi Poso duluan menjadi Kotamadya,” kata Alfian. Dorongan serupa disampaikan sejumlah aktifis di Luwuk. Mereka mengatakan, sudah seharusnya bila

Alfian Djibran pemerintahan Kabupaten Banggai mendorong terbentuknya Kota Luwuk yang otonom. “Kalau sudah ada Kota Luwuk, maka ruang-ruang politik dan birokrasi, akan lebih terbuka untuk sejumlah pihak, disamping tujuan utamanya mendorong percepatan pembangunan,” nilai Aswan Ali, ketua Yasfora Rabu kemarin.*pr


KAMIS, 26 APRIL 2012 BAROMETER INFORMASI SULAWESI TIMUR

MEDIA BANGGAI

Staf Kelurahan Tak Terlibat Transaksi Lahan MEDIA BANGGAI-Luwuk. Borok Lurah Maahas Ramli yang kerap kali diduga menjalankan aktivitas jual beli lahan tanpa melibatkan staf kelurahan mulai terbuka. Dari penelusuran wartawan media ini, staf kantor Lurah Maahas tidak mengetahui proses jual beli lahan termasuk pembuatan surat penyerahan, saat lahan berpindah tangan pada pemilik baru. Setidaknya itu terlihat, saat wartawan media ini menanyakan surat penyerahan atas lahan milik ahli waris Abadi dan keluarga yang telah dibeli Ko Yus. Seluruh surat menyurat terkait proses

tersebut tidak diketahui staf Kelurahan Maahas. “Kalau mengenai itu, semuanya sama Pak Lurah, kami tidak mengetahuinya,” ungkap salah satu staf yang meminta namanya tak disebutkan pada MEDIA BANGGAI, Rabu (25/ 4). Terungkap transaksi jual beli atas lahan yang dimiliki ahli waris Abadi beserta kelaurganya, telah diterbitkan surat penyerahannya dan ditanda tangani Camat Luwuk Isnaeni Larekeng. Belum diperoleh informasi yang jelas besaran harga jual yang terdapat dalam surat penyerahan tersebut.*budi

Disdikpora Seleksi Peserta Capas MEDIA BANGGAI–Luwuk. Rabu (25/4) kemarin, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Banggai mulai melakukan seleksi terhadap seluruh peserta Calon Paskibraka (Capas) yang direkomendasikan oleh sekolahnya masing-masing. Pada penerimaan Capas untuk sekolah lanjutan tingkat atas se-Kabupaten Banggai tahun 2012 ini, sebanyak 126 peserta Capas telah terdaftar, namun yang akan diterima oleh Disdikpora hanya sebanyak 37 peserta, 2 peserta akan dikirim ke provinsi dan 35 peserta lainnya akan mendapat pelatihan di Kabupaten Banggai. Seleksi peserta Capas yang dilakukan oleh panitia penyelenggara tersebut, diawali dengan pengukuran tinggi dan berat badan, yang menggunakan ukuran standar nasional, Setelah itu, peserta Capas akan mengikuti Pelatihan Baris Berbaris (PBB).

Selanjutnya, pada tahap akhir, seluruh peserta Capas akan diberikan tes intelektual, yaitu dengan cara diwawancarai oleh panitia. Sebab, salah satu kriteria yang menentukan kelulusan peserta Capas bukan hanya postur tubuh saja, tetapi juga ditentukan oleh kecerdasan intelektual peserta Capas tersebut. “Pengumuman kelulusan peserta Capas ini akan kita kirim melalui surat resmi ke sekolahnya masing-masing. Karena, kalau melalui pengumuman yang ditempel, itu akan membuat banyak peserta yang kecewa. Kemudian, untuk pembinaan peserta Capas Kabupaten yang lulus seleksi, itu belum akan dilakukan dalam waktu dekat ini, jadi hanya peserta Capas Provinsi dulu yang akan dikirim ke Palu tanggal 8 Mei nanti,” papar Qarmawan Suling S.Pd MM, Ketua Panitia Penyeleng gara, sekaligus Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Rabu (25/4) kemarin. *cr-zul

Penjagaan Longgar, Jalur Satu Arah Dilanggar MEDIA BANGGAI-Luwuk. Tiga pekan sejak diberlakukannya jalur arah Simpong Jole oleh Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Banggai, dirasakan bermanfaat bagi pengendara kendaraan bermotor di Kota Luwuk. Namun, pemberlakukan jalur satu arah yang tanpa pengawasan ketat petugas, nyaris membuat celaka para pengendara yang melaju dengan cepat. Pasalnya, pemberlakukan jalur tersebut, masih sering tidak dipatuhi sejumlah warga, meski sejumlah rambu larangan telah terpasang disetiap sudut jalan. Pantauan media ini, di jalan Urip Sumoharjo sejak pagi sampai siang hari, pengendara menuju Kelurahan Maahas memanfaatkan kenyamanan jalur tersebut dengan kecepatan yang tinggi. Namun, kenyamanan tersebut terganggu, disebabkan masih ada warga yang tidak mematuhi rambu rambu larangan, utamanya kendaraan roda dua.

Anehnya, petugas Sat Lantas yang setiap harinya menjaga di setiap ujung jalan satu arah tidak mengambil tindakan tegas terhadap pengendara yang jelas telah melakukan pelanggaran. “Bagaimana mereka mau jera, kalau diujung jalan mereka hanya kena sanksi untuk memutar kendaraannya,” ungkap salah satu warga yang dimintai komentarnya terkait adanya pelanggaran yang terjadi di jalur satu arah itu, Rabu (25/4). Warga lainnya juga mengatakan, petugas Sat Lantas Polres Banggai disarankan tak hanya menjagai pengendara di ujung jalur satu arah itu, tetapi juga melakukan patroli. “Patroli itu penting dilakukan, karena terlalu banyak lorong di jalur satu arah itu. Tidak ada gunanya diberlakukan satu arah terus akan berdampak pada sebuah kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan warga melanggar rambu larangan,” tutur warga itu.*budi

Halaman 10

Calon Kecamatan Baru Akan Ditinjau MEDIA BANGGAI-Luwuk. Pansus Pembahasan Raperda Pembentukan Lima Kecamatan baru di Kabupaten Banggai, rencananya akan melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah yang akan dibentuk itu, guna memastikan berbagai hal, terutama terkait persetujuan masyarakat dan pemerintah setempat serta soal tapal batas wilayah. Hal itu terungkap dalam rapat pansus yang dipimpin Sofyan Mang, Rabu (25/4) kemarin. Pada rapat tersebut, Sekretaris Pansus Jufri R.Diko mengatakan, pembahasan harus dilakukan secara komprehensif atua menyeluruh yang meliputi aspek dukungan administrasi masyarakat, aspek teknis dan aspek kewilayahan. Untuk kepentingan tersebut kata dia, harus ada pula langkah untuk melakukan kunjungan lapangan ke wilayah yang akan dibentuk menjadi kecamatan baru itu. Dorongan untuk melakukan peninjauan lapangan juga disuarakan anggota pansus I Nyoman Sumerta. Kunjungan kata dia, juga diperlukan untuk memastikan masalah tapal batas, agar tidak menjadi masalah setelahh pemekaran selesai dilakukan. Persoalan lain yang mengemuka dalam rapat yang dihadiri Asisten Tatapraja Usmar Mangantjo, Kabag Tapem Irfan Poma, Kabag Hukum Ferry Sujarman serta

Tim eksekutif yang menghadiri pembahasan Raperda Pembentukan Lima Kecamatan Rabu kemarin.

sejumlah pimpinan kecamatan, adalah soal usia desa yang tergabung dalam wilayah yang akan menjadi kecamatan baru. Sebab kata Jufri Diko, dalam PP nomor 19 tahun 2008 tentang Kecamatan, disebutkan bahwa desa dan kelurahan yang menjadi syarat pembentukan kecamatan baru, harus sudah berusia paling kurang lima tahun. Sementara ada desa dan kelurahan yang belum mencapai lima tahun. Ia mempertanyakan pada eksekutif, apakah hal itu pernah dikonsultasikan pada Kementerian Dalam Negeri. Sebab kata Jufri, jangan sampai

muncul masalah ketika kecamatan yang sudah terbentuk ini diajukan ke pemerintah provinsi dan pusat. Pemerintah sebagaimana penjelasan Irfan Poma, mengaku sudah mengkonsultasikan hal itu pada Dirjen Pemerintahan Umum Kemendagri, namun konsultasi hanya bersifat lisan, dan tak ada penegasan tertulisnya. Dari konsultasi itu, pejabat Kemendagri menyatakan bahwa untuk wilayah di luar Jawa dimungkinkan, atau untuk desa yang sudah diatas tiga tahun. Namun ketika didesak soal kepastian jawaban pemerintah pusat, para pejabat Pemda

Banggai mengatakan bahwa konsultasi itu dilakukan oleh Biro Pemerintahan Setprov Sulteng, dan hasil konsultasi itu yang disampaikan pada Pemkab Banggai. Lima calon kecamatan yang tengah dibahas Raperdanya oleh Pansus DPRD Banggai bersama eksekutif adalah Kecamatan Luwuk Utara yang beribukota di Biak, Kecamatan Balantak Utara yang beribukota di Teku, Kecamatan Mantok yang berkedudukan di Sobol, Kecamatan Luwuk Selatan yang beribukota di Simpong dan Kecamatan Nambo yang beribukota di Lontio.*pr

Tambang Nikel Masama Terima Hasil Muscab Diduga Bermasalah Dengan Gentle

MEDIA BANGGAAI-Luwuk. Pelaksanaan pertambangan nikel di wilayah Kecamatan Masama, diduga kuat bermasalah. Pasalnya, meski Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) nikel tersebut dalam penguasaan izin (IUP) milik PT.Anugera Tompira Nikel (PT.ATN) namun dalam pelaksanaan dilapangan telah disererahkan oleh PT.ATN kepada perusahaan lain tanpa sepengetahuan pemerintah daerah. Saat ini, perusahaan yang melaksanakan eksploitasi tambang nikel di Masama bukan lagi PT.ATN sebagai pemilik izin, melainkan sudah dilaksanakan oleh sebuah perusahaan baru bernama PT.Matano Bahtera Sejati(PT.MBS). Hal tersebut terungkap seiring dengan kasus pembayaran gaji karyawan di lokasi tambang nikel tersebut yang hingga memasuki bulan kedua tidak dibayarkan. Pasalnya, para karyawan melakukan kontrak kerja dengan PT.MBS dan bukan dengan PT.ATN, sehingga pihak PT.ATN menolak untuk membayar gaji karyawan tersebut dengan alasan bukan tanggung jawab mereka. Menejer lapangan PT.ATN Hadi Nurmanto, sebelumnya mengakui adanya perusahaan lain yang ada di lokasi izin tambang nikel milik PT.ATN di Masama. Namun Hadi berdalih kehadiran PT.Matano hanyalah sebuah kontraktor alat. Hanya saja, faktanya dilapangan,

perusahaan PT.Matano tidak sekedar memasok peralatan tambang, namun sudah menguasai seluruh aktivitas pertambangan nikel di wilayah IUP milik PT.ATN tersebut. Pasalnya, seluruh karyawan di lokasi tambang nikel tersebut adalah karyawan PT.MBS dan bukan lagi PT.ATN. Hal itu terbukti setelah masalah pembayaran gaji karyawan tersebut terungkap, pihak manajemen PT.ATN yang dikonfirmasi melalui Hadi Nurmanto mengatakan menolak membayar gaji para karyawan dengan alasan karyawan tersebut bukan karyawan PT.ATN. Sementara itu, menurut para pekerja di lokasi tambang tersebut, saat ini tidak ada lagi karyawan PT.ATN di lapangan, yang ada seluruhnya adalah peralatan atau aset dan karyawan milik PT.MBS. “Karyawan PT.ATN mungkin tinggal 3 orang, yang kami dengar PT.ATN sudah tidak ada, tambang ini sudah dijual belikan, tapi itu bukan urusan kami, itu urusan pemerintah, yang kami minta gaji kami harus dibayar,” tandas salah seorang pekerja. Sementara itu, sebelumnya, Hadi Nurmanto menegaskan PT.ATN tidak akan membayar upah para pekerja PT.MBS tersebut karena bukan tanggung jawab mereka. “Jangankan kalian persoalkan sampai ke DPRD, sampai ke DPR pusat juga silahkan, kami (PT.ATN) tetap tidak akan membayar,” tutur Hadi dengan nada kurang bersahabat. (*gafar)

MEDIA BANGGAI-Luwuk. Selesainya pelaksanan Musyawarah Cabang Partai Demokrat Kabupaten Banggai yang menghasilkan kepengurusan dibawah kepemimpinan Evert Kuganda, harus bisa disikapi semua elemen partai itu dengan bijak. Menurut kader Partai Demokrat Badrin Nonsi, dengan selesainya Muscab partai, maka selesai sudah segala persoalan yang sempat membuat berbagai kalangan di partai jadi saling menyalahkan. Saat ini kata dia, kita harus saling introspeksi diri dan keluar dari segala dendam musyawarah, kemudian saling merangkul. Badrin mengatakan, kita tidak bisa lagi setback atau menoleh kebelakang, sebab semua pihak sudah berkomitmen untuk menghadapi musyawarah dengan gentle atau ksatria, sehingga harus siap menerima segala konsekuensi, walaupun itu dengan kondisi kalah. Kepada teman-teman Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC), ia meminta harus dapat menempatkan diri dengan bahasa yang santun. Kalau merasa kader Partai Demokrat kata dia, harus ksatria. “Mari kita selesaikan persoalan musyawarah, kita dukung kandidat yang menang,” himbaunya. Ia mengatakan, kader yang selalu melempar opini negative tentang partai ke media massa

Badrin Nonsi perlu dipertanyakan kekaderannya. Sebab kata dia, publik Demokrat juga tahu siapa yang pantas dan siapa yang tidak. Itu sebabnya kata Badrin, teman-teman di PAC tahu kondisi mereka, dan tidak perlu dijelaskan satu persatu. Sekarang tandas Badrin, tidak ada yang perlu dipersalahkan, sebab tinggal introspeksi diri. Ia mengajak semua elemen partai untuk focus dan menghadapi bersama persoalan politik yang ada didepan mata yakni Pemilu 2014. Sebab kata dia, Partai Demokrat membutuhkan kekompakan untuk mencapai target-target partai. Publik Demokrat kata dia, menanti tawaran program kita guna kesuksesan 2014, dan insya Allah kita diberi kesehatan untuk bisa terus berbuat bagi rakyat dan bagi partai.*pr


KAMIS, 26 APRIL 2012

MEDIA BANGGAI

Polisi Panggil Aleg Bangkep *Mulyani Mengaku Sebagai Pengurus Sah MEDIA BANGGAI-Salakan. Penyidik Polres Bangkep hari Kamis ini akan melayangkan surat pemanggilan pemeriksaan terhadap oknum anggota DPRD Bangkep Mulyani Laadila dari Partai Patriot. Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Bangkep Iptu Petrus A. Manasik SH pada media ini Rabu (25/4) kemarin diruang kerjanya. Mantan kapolsek Balantak ini mengatakan bahwa surat laporan pengaduan dari Heriyanto selaku ketua karteker DPC Partai Patriot Bangkep diterima hari Selasa (24/4) lalu, yang isinya tentang dugaan pemalsuan cap dan tandatangan pengurus DPC Partai Patriot Kabupaten Bangkep dalam penerimaan dan pengelolaan dana bantuan parpol dari Pemda Bangkep sebesar Rp45 juta selama tahun 2010 dan 2011. Menurut orang nomor satu di MEDIA BANGGAI-Salakan. Keseriusan pihak penegak hukum jajaran Polres Bangkep dalam pengungkapan kasus penipuan pengangkatan CPNS tenaga honorer kategori satu dan dua kabupaten Bangkep telah berbuah hasil. Pasalnya penyidik Polres telah menetapkan dua tersangka baru yakni Piot dan Exron. Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Bangkep Iptu

kesatuan Reskim Polres Bangkep ini, dari pengaduan laporan ini, pihaknya berencana pada Kamis ini akan melayangkan surat pemanggilan kepada Mulyani Laadila untuk dilakukan pemeriksaan. Sementara aleg Bangkep Mulyani Laadila ketika di konfirmasi media ini Rabu kemarin mengatakan bahwa ia adalah ketua DPC Partai Patriot Kabupaten Bangkep yang sah dan diakui sesuai hasil Muscab Partai Patriot pada tanggal 20 Juli 2010 lalu. Pengurus yang ia pimpin kata dia, diakui oleh ketua umum DPP dan DPW Partai Patriot Sulteng. Ia mengatakan, mereka yang mengadukannya adalah orangorang yang tidak senang dan tidak mengakui kepemimpinannya. Mulyani juga menjelaskan, menyangkut dana bantuan parpol

Iptu Petrus A. Manasik

dari Pemda Bangkep, yang ia terima tahun 2010 sebesar Rp22 juta dan tahun 2011 ssebanyak Rp22 juta, jadi total dana yang ia terima sebesar Rp44 juta. Ia kembali menjelaskan, dana

tersebut digunakan untuk kegiatan Muscab Partai Patriot dan dipakai untuk dana oprasional administrasi partai. “Semua itu sudah sesuai dengan AD/ART partai kami,” jelasnya.*ramli.

Halaman 9

Lintas Daerah Warga Andala Persoalkan Rencana Program Transmigrasi MEDIA BANGGAI-Luwuk. Warga Desa Minang Andala mempersoalkan rencana pemerintah daerah untuk membuka pemukiman transmigrasi di wilayah desa itu. Pasalnya, lokasi yang direncanakan untuk menjadi lahan pemukiman transmigrasi merupakan lokasi yang sudah dipersiapkan untuk perkebunan warga setempat. Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Ahmad Hattab, yang ditemui kemarin menjelaskan, pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banggai telah menemui warga di Desa Minang Andala untuk mengkomunikasikan soal rencana pembukaan lahan transmigrasi di wilayah desa itu. Hanya saja, menurut Ahmat Hattab, rencana

tersebut masih menjadi kontraversi di tengah masyarakat. “Masalahnya lahan yang direncanakan menjadi wilayah pemukiman trnasmigrasi itu adalah wilayah yang juga menjadi rencana perkebunan masyarakat, dan kelompok taninya sudah dibentuk. Ini yang harus dibicarakan secara jelas,” tuturnya. Ahmad Hattab meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai untuk tidak melakukan langkah-langkah yang terlalu jauh atas rencana tersebut, sebelum membicarakan secara jelas dan trnasparan dengan warga setempat, khususnya mengenai bagaimana dengan para petani yang juga rencana akan menjadikan wilayah hutan desa itu sebagai areal perkebunan. (*gafar)

MEDIA BANGGAI-Lamala. Satu dari lima kelompok simpan pinjam program PNPM di Desa Bahari Makmur, Kecamatan Lamala sukses melaksanakan program tersebut. Kelompok Wirausaha, yang beranggotakan lima orang dalam program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di desa itu, kini sudah mampu mengembangkan usahanya, dan berhasil mendorong ekonomi keluarga bagi anggotanya. Ketua Kelompok Wirausaha program SPP PNPM Desa Bahari Makmur, Musrifa, yang ditemui di kediamannya menjelaskan, dalam program tersebut kelompoknya mendapatkan pinjaman modal usaha sebesar Rp107 juta sejak tahun 2009 hingga tahun 2012.

Katanya, pada tahun 2009, kelompoknya mendapatkan pinjaman sebesar Rp10 juta, dan dibagi untuk lima orang anggota masing-masing sebesar Rp2 juta. Pada tahun 2009, dana sebesar Rp2 juta per anggota itu digunakan untuk membeli bahan kue untuk dijual. Dari usaha itu, mereka dapat mengembalikan pinjamannya tepat waktu yang sudah ditentukan. Kemudian, pada tahun 2010, kelompoknya mendapatkan pinjaman sebesar Rp20 juta dan dibagikan kepada lima anggotanya masing-masing Rp4 juta. Dana itu digunakan untuk pengelolaan perkebunan sayur, yang lokasi kebun sayurnya diperoleh dari keuntungan berjualan kue pada pinjaman tahun 2009. “Keuntungan berjuala kue tahun 2009 kami sewakan tanah untuk kebun sayur, yang pengelolaan kebun itu kami gunakan dana pinjaman tahun 2010,” tuturnya. Usaha kelompok wirausaha ini berjalan sukses. Dengan modal yang diperoleh dari pinjaman tahun 2010, kelompok ini telah berhasil membeli tanah sendiri untuk usaha kebun sayur. Dan pada tahun 2011, mereka kembali mendapatkan pinjaman sebesar Rp32 juta atau sebesar Rp6.400.000 per anggota. Kemudian pada tahun 2012 pinjaman diberikan sebesar Rp45 juta atau sebesar Rp9 juta per anggota. Sampai saat ini, lima orang anggota kelompok wirausaha itu telah berhasil. Khusus Musrifa selaku ketua kelompok bahkan sudah berhasil membeli tanah dan rumah sebagai hasil keuntungan dari program simpang pinjam tersebut. Bendahara PNPM Rastini Boito, S.Pd menjelaskan, kelompok Wirausaha yang diketuai oleh Ibu Musrifa memang patut diajungi jempol. Usahanya berjalan lancar dan semua anggotanya berhasil. Mereka dapat mengembalikan pinjaman setiap tahunnya sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.(*gafar)

Kelompok Wirausaha PNPM Penyidiki Tetapkan Dua Tersangka Baru Bahari Makmur Sukses *Kasus Dugaan Penipuan MK I dan II

Petrus A.Manasik SH Pada media ini Rabu (24/4) di ruang kerjanya. Ia mengatakan, dari hasil penyelidikan dan penyidikan serta pemeriksaan terhadap para saksi menyatakan bahwa kedua

tersangka ini telah melakukan tindak pidana menerima dan meminta sejumlah uang, kepada para korban untuk diangkat menjadi CPNS. Menurutnya, kedua berkas

tuntutan telah diserahkan pada pihak kejaksaan,tapi satu berkas tuntutan di kembalikan oleh kejaksaan pada penyidik untuk dilengkapi kembali keterangan para saksi. Sementara untuk berkas tuntutan tersangka Evron telah P 21 dari laporan masyarakat yang menjadi korban pengangkatan tenaga honorer kategori satu dan dua. Ia mengatakan, bila ada laporan nama baru dalam kasus ini, pihakny akan melakukan penyidikan kembali. Dalam penjelasanya, untuk pemeriksaan saksi 4 orang oknum aleg DPRD Bangkep, tiga orang aleg yakni SH,IM dan RN proses pemeriksaan dilakukan di Polsek Banggai dan satu aleg RN di lakukan pemeriksan di Polres Bangkep.*ramli.


Sambungan 11 namalaH

KAMIS, 26 APRIL 2012

KAPLING.....................dari hal 1 beratnya melakukan penimbunan terhadap pinggiran pantai wisata kilo lima, tepat di bekas lokasi taman bermain AA Twins. Menariknya, untuk menutupi tindakannya, pengusaha itu berdalih kegiatan penimbunan pinggiran pantai kilo lima dilakukan untuk pembangunan jalan oleh Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Banggai. “Kami hanya disuruh Ko Yus, katanya untuk pembangunan jalan,” ungkap seorang operator alat berat saat ditanya wartawan MEDIA BANGGAi, Rabu (25/4) kemarin. Namun Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Banggai, Andi Djalalludin saat dikonfirmasi terkait aktivitas penimbunan laut yang dilakukan Ko Yus menegaskan, pihaknya tidak pernah menyuruh pengusaha pemilik hotel Fritz Royal Manyula dan Hotel Igora Maahas itu, untuk melakukan penimbunan laut untuk kepentingan pembangunan lanjutan jalan Simpong Maahas. “Kami tidak pernah menyuruh dia (Ko Yus-red) untuk menimbun laut itu. Pekerjaan itu saja belum ditender, “ tegasnya, Rabu (25/ 4). Justru kata Andi, pemerintah daerah tengah merencanakan jalur jalan sepanjang Simpong Maahas akan ditetapkan

sebagai jalur hijau. Dengan ditetapkannnya lintasan jalan sebagai jalur hijau, maka pemerintah daerah akan melarang adanya aktivitas pembangunan apapun di sepanjang pinggiran pantai. “Sekali lagi, kami tidak pernah menyuruh dia menimbun pinggiran pantai itu, apalagi pemerintah merencanakan akan memberlakukan jalur hijau di kawasan tersebut.” jelasnya. Terpisah, Kepala BPPT Kabupaten Banggai, Djuanda Balahanti juga menegaskan, bahwa aktivitas penimbunan pinggiran pantai yang dilakukan Ko Yus telah melanggar sejumlah aturan tentang pemanfaatan pingiran pantai. Terkait dengan itu BPPT bersama instansi akan memerintahkan Ko Yus menghentikan aktivitas penimbunan pingiran pantai yang telah dilakukannya selama sepekan itu. “Aktivitas penimbunan laut itu juga telah melanggar, kita akan melakukan tindakan bersama instansi terkait,” tegasnya. Ulah Ko Yus yang keseringan nimbun laut dan melakukan pembangunan di pinggiran pantai itu, kabarnya sempat menjadi agenda pembicaraan dalam pertemuan Bupati Banggai Sofhian Mile bersama Ketua Dewan Banggai serta unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) yang berlangsung, Selasa (24/ 4) lalu.*budi

BPPT...........................dari hal 1 Mendirikan Bangunan (IMB) dari intansi tersebut. Tindakan keras itu dibuktikan Kepala BPPT Kabupaten Banggai Djuanda Balahanti dengan melayangkan surat penghentian pelaksanaan pekerjaan Rumah Toko (Ruko) milik Ota Wijaya Kusuma dan pembangunan Grand Place milik Ferdyanto Sugiantho. Kedua bangunan yang dihentikan pelaksanaan pembangunannya terletak di jalan Urip Sumuharjo, Kelurahan Karaton. “Kita hentikan karena kedua bangunan itu tidak mempunyai IMB,” tandas Djuanda pada MEDIA BANGGAI, Rabu (25/ 4) kemarin. Ia menegaskan, BPPT juga akan melakukan hal yang sama terhadap seluruh bangunan yang telah berdiri di wilayah Kota Luwuk. Menurut dia, meski aktivitas pembangunan

yang dilakukan pemilik bangunan disertai rekomendasi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Disciktar) Kabupaten Banggai, namun kalau tak memiliki IMB, maka akan dihentikan. “Kalau tidak punya IMB, BPPT berhak menghentikan aktivitas kedua bangunan itu. Apalagi, kalau bangunan tersebut telah menyalahi ketentuan yang telah ditetapkan,” tegas mantan Kepala BKD Kabupaten Banggai itu. BPPT tak hanya menghentikan aktivitas pembangunan kedua bangunan tersebut, intansi itu juga akan melakukan penyegelan dengan meminta bantuan Sat Pol PP Kabupaten Banggai. “Kedua bangunan itu akan kita segel sampai mereka mengurus IMB, serta seluruh ketentuan terkait kelayakan bangunan tidak menyalahi aturan yang telah ditetapkan,” tuturnya.*budi

BAYI...........................dari hal 1 anaknya yang masih berusia delapan bulan bernama AP, diculik orang dan hingga kini AP belum ketemu. Peristiwa itu kemudian ia laporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Banggai, pada penjelasannya kepada polisi Silvani mengatakan, awalnya ia bersama JS warga Salakan Kabupaten Bangkep, hendak berbelanja pakaian anak-anak dengan membawa AP, ketika tiba dipertigaan Desa Awu mereka berdua menunggu kendaraan.

Ketika kendaraan ojek tiba, mereka masing-masing menaiki kendaraan sepeda motor itu, namun tiba-tiba JS menarik AP dalam gendongan Silvani dan membawa lari AP dengan motor, sampai saat ini keberadaan AP maupun JS tidak diketahui. Silvani berharap agar AP segera ditemukan polisi, dan kepada JS agar dituntut dengan ketentuan hukum yang berlaku. Kanit II SPKT melalui Paur Humas Bag Ops membenarkan atas laporan tersebut, saat ini AP dan JS dalam pencarian polisi. *IRW4N

Halaman 11

MIGAS.........................................................................dari hal 1 dalam bidang pertanian/ perkebunan, kelautan, pertambangan dan sebagainya memang harus diakui telah memberi manfaat bagi proses pembangunan daerah ini sesuai dengan aturan main yang berlaku. Dari sisi lain ada pula manfaat berupa partsisipasi sejumlah perusahaan investor yang beroperasi di daerah ini melalui pencitraan sebagai pihak yang sangat peduli terhadap nasib rakyat, pelestarian lingkungan hidup dan sebagainya. Hal itu ditandai melalui pemberitaan media massa dalam bentuk iklan/advertorial atau apapun namanya tentang acara-acara seremonial ketika mereka memberi bantuan pembangunan rumah-rumah ibadah, membantu masyarakat miskin dan sejumlah partisipasi lainnya . Apakah hal itu merupakan sebuah cara agar masyarakat senantiasa duduk manis dan tidak banyak menuntut yang macam-macam, tergantung dari sudut mana orang melihatnya. Yang jelas, hal itu merupakan upaya agar masyarakat tidak berunjuk rasa dalam melakukan tuntutan kepada perusahaan untuk membanghunkan ini dan

membangunkan itu di desa dimana mereka beroperasi. Paling tidak adanya tututan agar rakyat dapat dipekerjakan dalam setiap proyek atau kegiatan yang dilaksanakan oleh para pengusaha investor. Dan yang tak kalah pentingnya menyangkut pembebasan lahan yang hingga kini dampaknya masih saja terasa riaknya. Dunia minyak dan gas bumi dengan beragam persoalan yang terdapat di dalamnya, perlu dipahami atau perlu dikenal lebih dekat, tidak hanya oleh seluruh elemen masyarakat dan pejabat birokrasi melainkan juga oleh kalangan Pers. Alasannya karena pers dapat memainkan peran melalui sistem sosial kontrol atau kritik yang sifat konstruktif. Dalam memanfaatkan migas untuk kepentingan hajat hidup manusia tidak hanya terkait pada persoalan ekonomi & pembangunan, melainkan juga terkait dengan persoalan sosial budaya, hukum, teknologi, ekologi dan sebagainya. Karena itu, pada saat Kabupaten Banggai sekarang sedang menuju pada era migas, masyarakat dan semua pihak yang terkait di daerah ini perlu diberi pemahaman yang

jelas agar mereka dapat menyikapi keberadaan migas ini secara proporsional. Untuk itu diperlukan peranan pers untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya tidak lain agar pers dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dalam peliputan di bidang migas, seperti yang telah diuraikan pada edisi sebelumnya, ia perlu diberikan pengenalan secara luas mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan hasil tambang yang satu ini. Dalam kaitan itu, perlu dicatat sejak kehadiran JOB PMTS menyusul DSLNG, Kabupaten Banggai telah menjadi perhatian banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak dan gas bumi di beberapa negara Asia, Asean maupun Australia. Mereka mengikuti secara seksama proses kegiatan PT Pertamina EP bersama JOB PMTS yang akan memasok gas ke kilang DSLNG yang sementara ini sedang dalam proses pembangunan. Perhatian di dalam negeri juga tak kalah pentingnya terhadap produksi gas daerah ini yang berkaitan dengan kebutuhan dalam negeri, seperti yang menjadi

keinginan PT.PLN (Persero) dan Pabrik Pupuk untuk mendapatkan “jatah” dari kilang DSLNG. Oleh karena itu, pemberitaan media massa mengenai gas ini perlu mendapat porsi yang lebih besar. Kita jangan berpikir bahwa koran-koran yang terbit di Luwuk, hanya dibaca oleh masyarakat Kabupaten Banggai saja. Perkembangan dunia teknologi & komunikasi saat ini, sudah tidak lagi mengenal batas wilayah sehingga secara nasional maupun internasional koran ini bisa dibaca dimana saja melalui sarana internet. Ini terbukti situs Koran Digital Media Banggai Online.banyak mendapat kunjungan dari para pemirsa di beberapa negara. Dengan demikian dalam percaturan ekonomi di kawasan regional Asean yang berkaitan dengan gas alam cair yang akan diproduksi di Kilang DSLNG ini, koran-koran yang terbit di Luwuk akan menjadi salah satu sumber informasi utama bagi kalangan dunia usaha perminyakan dan gas bumi dimana pun mereka berada. Oleh alasan itu, perlu ada kerjasama yang baik dengan Pers.***

KARYAWAN....................................................................dari hal 1 dibayarkan oleh pihak perusahaan. Mereka menyita sebuah mobil dan sebuah alat pengukur kadar nikel dan nyaris membakarnya. Aksi tersebut dilakukan di Desa Minang Andala. Menurut sejumlah karyawan yang ditemui semalam, pihak perusahaan telah melakukan kontrak kerja selama tiga bulan terhitung sejak 3 Maret 2012, namun hingga saat ini gaji tersebut belum juga dibayarkan. Mereka meminta pihak perusahaan segera merealisasikan pembayaran gaji sebagaimana isi kontrak kerja yang dibuat. “Kami sudah berulang kali mengkomunikasikan dengan pihak perusahaan, namun tidak pernah direalisaikan, setiap dilakukan pertemuan hanya

dijanjikan saja dan tidak ada realisasi,” tutur sejumlah karyawan yang ditemui di lokasi demonstrasi, semalam. Mobil strada dengan nomor polisi B 9457 PBA itu disita karyawan dan ditempatkan dihalaman Kantor Desa Minang Andala. Aksi yang dilakukan itu membuat ruas jalan tersebut menjadi macet. Kepala Desa Minang Andala, Fainal Zibran mengundang para karyawan yang diantaranya juga adalah warga Desa Minang Andala, untuk melakukan pertemuan di Kantor Desa. Dalam pertemuan itu, Kepala Desa Minang Andala, Fainal Djibran menjelaskan, pihaknya tetap mengkomunikasikan dengan pihak perusahaan apa yang menjadi permintaan

karyawan yang juga sebagian adalah warga desanya. “Saya sangat menyayangkan kejadian ini, saya sudah sering komunikasikan dengan pihak perusahaan, namun entah mekanisme apa yang ada di internal perusahaan sehingga sampai sekarang tuntutan karyawan belum direalisasikan,” tutur Fainal. Dalam pertemuan itu, Fainal menyampaikan sebuah surat yang dikirimkan pihak manajemen yang dititipkan melalui seorang karyawan, yang berisi adanya informasi dari pihak PT.ATN, bahwa berdasarkan rapat yang dilakukan manajemen PT.ATN di Jakarta, bahwa pihak perusahaan PT.ATN akan membayarkan gaji karyawan

tersebut, yang disebutkan merupakann karyawan PT.MBS, sebuah kontraktor di dalam wilayah izin tambang nikel milik PT.ATN. “Kami (PT.ATN—red) akan memberikan pinjaman, namun pinjaman itu akan diganti jika karyawan sudah menerima gaji dari pihak PT.MBS,” begitu pengakuan manajemen PT.ATN dalam surat tersebut. Namun karyawan yang melakukan aksinya itu tetap bersikeras pihak perusahaan harus membayar gaji mereka selama tiga bulan sebagaimana dalam kontrak, dan sepanjang gaji tersebut belum dibayarkan maka selama itu aset perusahaan yang dalam penyitaan karyawan akan terus ditahan. (*gafar)

POLHUT.........................................................................dari hal 1 Rabu (25/4) kamarin. Kayu-kayu yang diangkut empat unit truk itu, kini diamankan di kantor Dinas kehutanan Kabupaten Banggai di jalan MT Haryono Luwuk. Kayu yang harganya mencapai ratusan juta rupiah itu, berhasil diamankan Polisi Hutan dalam operasi yang di lakukan mulai Selasa lalu, di sekitar desa Bungawon Kecamatan Pagimana. Sumber koran ini menyebutkan jenis Kayu olahan yang diangkut menggunankan 4 unit truk bertonase berat, diduga milik pengusaha asal Makassar, yang rencananya akan dibawa ke Provinsi ke Sulawesi Selatan, dan sebagiannya akan diseberangkan menggunakan jalur laut ke kota Gorontalo. Informasi yang dirangkum media Banggai dari beberapa anggota Polhut di kantor Dishut kemarin, menyebutkan, penangkapan ini dilakukan atas

perintah dari Kasi Penanganan Kasus Dishut, untuk mengamankan kayu olahan yang tidak memiliki dokumen. “Ini perintah atasan, berkasberkasnya, termaksud laporan mengenai rincianya jumlah kayu serta nomor kendaraan yang digunakan mengangkut sudah kami serakan ke ibu Ruvina sebagai Kasi Penanganan Kasus,” ujar seorang petugas Polhut. Sementara Kepala seksi Penanganan Kasus Dinas Kehutanan Kabupaten Banggai, Ruvina L Patandung, ketika hendak dikonfirmasikan awak media ini terkait penangkapan kayu olahan, tak berhasil ditemui wartawan. “Ibu masih ada banyak tamu,” ucap salah seorang stafnya kemarin. Bahkan setelah para tamu itu pulang, awak media ini tidak diperkenankan masuk. “Maaf, ibu masih sibuk, belum bisa diganggu,” ujarnya lagi.

Para pengusaha nakal itu kemungkinan akan di jerat dengan Pasal 50 ayat (3) huruf h Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, yang menyebutkan bahwa setiap orang dilarang mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan yang tidak dilengkapi bersama-sama dengan Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan.” Jika ketentuan ini dilanggar maka diancam dengan sanksi pidana berupa pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.

10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah). (Pasal 78 ayat (7) UU No. 41 tahun 1999). Salah seorang mantan Polhut yang kini menjadi pemerhati lingkungan, Mustarin, meminta agar pihak Dinas Kehutanan tidak bermain-main dalam soal penanganan kayu illegal itu. “Jangan sampai ada upaya meloloskan kayu-kayu yang tidak memiliki dokumen itu. Kalau itu terjadi, maka akan ada pejabat Dishut yang masuk penjara,” tegas dia mengingatkan. *roy


KAMIS, 26 APRIL 2012

Lewat Adu Penalti, Bayern Singkirkan Madrid Bayern Munich lolos ke final Liga Champions usai menyingkirkan Real Madrid lewat babak adu penalti, usai kedua tim terus-menerus berimbang 3-3 secara agregat. Di babak adu tos-tosan, Bayern menang 3-1. Di Santiago Bernabeu, Kamis (26/4/2012) dinihari WIB, tiga gol sudah tercipta di paruh pertama laga. Madrid sang tuan rumah memulai dengan baik dan sudah memimpin di menit ke-6 lewat penalti Cristiano Ronaldo. Keunggulan Madrid bertambah setelah Ronaldo bikin gol kedua pada menit 14. Bayern membalas melalui gol Arjen Robben dari titik putih pada menit 27. Skor berubah jadi 2-1 untuk keunggulan Madrid, dengan agregat imbang 3-3 setelah di leg I lalu Bayern juga menang dengan skor 2-1. Di sisa waktu, baik waktu normal maupun perpanjangan waktu, tidak ada gol tambahan sehingga laga mesti memasuki babak adu penalti. Di sini Bayern akhirnya memastikan tiket ke final. Dari empat penendang

penalti Madrid, hanya Xabi Alonso saja yang berhasil sedangkan Ronaldo, Kaka, dan Sergio Ramos gagal menuntaskan tugas. Sebaliknya dari Bayern cuma Toni Kroos dan Philipp Lahm saja yang gagal, sementara David Alaba, Mario Gomez, dan Bastian Schweinsteiger berhasil menjebol gawang Madrid. Jalannya Pertandingan Madrid menekan pada menit tiga. Dari sisi kanan Di Maria beraksi menembus pertahanan Bayern dan kemudian melepaskan umpan ke depan gawang. Khedira berhasil menyambutnya, meski bola hasil sepakannya masih mengarah tepat ke Neuer. Madrid mendapatkan penalti pada menit lima usai tendangan Di Maria mengenai tangan Alaba. Ronaldo mengeksekusi

penalti itu menyelesaikannya baik.

dan dengan

Bayern mencatatkan peluang pada menit delapan. Aksi Alaba di kiri diakhiri dengan umpan ke depan gawang meski Robben gagal

mengirim bola melewati Neuer. Bayern gantian mendapat penalti pada menit 26 usai Gomez dilanggar di kotak terlarang. Robben maju menjadi eksekutor dan mengirimnya ke dalam gawang Madrid meski Casillas bisa menebak arahnya dengan tepat. Bayern dan Madrid saling serang di menit ke-31. Bayern lebih dulu menekan lewat Robben dan kemudian Madrid membalas lewat Benzema. Tapi skor belum berubah. Gomez mendapat peluang bagus pada menit 34. Tidak terkawal usai menerima umpan dari Kroos, ia melepaskan tembakan ke arah gawang Madrid. Namun, Casillas dengan sigap menghadang bola dengan kakinya. Menyusul sebuah pelanggaran terhadap Di Maria pada menit 36, Madrid mendapatkan tendangan bebas di luar kotak penalti. Ronaldo mengambilnya tetapi bola tendangannya masih mengarah tepat ke Neuer. Bayern mendapatkan peluang di menit akhir babak pertama menyusul sebuah pelanggaran di tepi kotak

membongkar pertahanan Madrid dari sisi kanan pada menit 67. Namun, Casillas dengan cepat menutup ruang dan berhasil mengamankan bola. Setelah tak kunjung ada gol tambahan sampai berakhirnya babak kedua, membuat agregat jadi 3-3, pertandingan mesti memasuki babak perpanjangan waktu. Relatif tidak ada peluang nyata untuk kedua kesebelasan di babak perpanjangan waktu sehingga pertandingan pun harus dituntaskan lewat babak adu penalti. Di babak adu penalti, Bayern unggul 1-0 setelah Alaba bikin gol dan Madrid gagal menyamakan melalui Ronaldo yang sepakannya bisa dihentikan Neuer. Bayern memperbesar keunggulan setelah gol Gomez gagal dibalas Kaka yang sepakannya digagalkan Neuer. Penendang ketiga Bayern, Kroos, gagal menunaikan tugas setelah bola sepakannya dihadang Casillas. Xabi Alonso lantas memperkecil ketinggalan Madrid lewat golnya. Bayern kembali gagal di

menuntaskannya. Kesigapan Casillas diuji Gomez pada menit 12. Sepakannya masih bisa dihadang kiper Madrid itu dan peluang pun lenyap setelah Ribery juga gagal melakukan rebound. Ronaldo membuat gol keduanya di menit ke-14. Menerima umpan terobosan dari Oezil, Ronaldo yang tidak terkawal dengan tenang

penalti Madrid. Robben mengambil tendangan bebas dan mengirim bola tepat ke gawang Madrid meski Casillas dengan sigap mengamankan. Peluang untuk Madrid lahir pada menit 56 setelah Benzema lolos dari jebakan offside. Dari sisi kiri arah gawang, ia melepaskan tembakan ke gawang Bayern dengan Neuer masih sigap menepisnya. Robben berhasil

penendang keempat usai Casillas menahan bola tendangan L a h m . N a m u n , Madrid tidak kuasa kembali mengikis ketinggalan karena bola sepakan Ramos melambung. S c h w e i n s t e i g e r akhirnya memastikan kemenangan Bayern usai bola sepakannya bersarang di dalam gawang Madrid. dtk

KEJAKSAAN NEGERI LUWUK Jl. Katamso No. 1 Luwuk – Banggai Telp (0461) 21211 Fax. (0461) 21010

PENGUMUMAN LELANG EKSEKUSI BUKTI BARANG RAMPASAN NOMOR : B - 309 /R.2.11/Cu.3/04/2012 KEJAKSAAN NEGERI LUWUK dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Palu, akan melaksanakan lelang di muka umum Eksekusi Barang Rampasan atas barang bergerak sebagai berikut :  Tersangka An. LEE YUN GYU Als. Mr. LEE : Dijual dalam 1 (satu) paket atas barang 977 (Sembilan ratus tujuh puluh tujuh) pcs sama dengan 21,4882 M³ (dua puluh satu koma empat ribu delapan ratus delapan puluh dua) meter kubik kayu kelompok meranti dan 1.851 (seribudelapan ratus lima puluh satu) pcs sama dengan 54,6727 (lima puluh empat koma enam ribu tujuh ratus dua puluh tujuh) meter kubik kayu rimba campuran dijual dalam 1 (satu) paket, dengan harga limit sebesar Rp.18.167.861,48.- (delapan belas juta seratus enam puluh tujuh ribu delapan ratus enam puluh satu rupiah empat puluh delapan sen) uang jaminan Rp.5.000.000.- (lima juta rupiah)  Tersangka An. YESU TANGKILISAN : 1 (satu) unit Truck Merek Toyota Dyna DN 2141 XX tahun 2007 an. YESU TANGKILISAN dengan harga limit Rp.11.400.000.- (sebelas juta empat ratus ribu rupiah) uang jaminan Rp.3.000.000.- (tiga juta rupiah). Lelang akan dilaksanakan pada : Hari / Tanggal : Rabu/ 02 Mei 2012 Jam : 10.00 wita s.d selesai Tempat : Kantor Kejaksaan Negeri Luwuk Jl. Katamso No. 1 Luwuk. Syarat Lelang : 1. Penawaran lelang dilakukan dengan cara lisan/terbuka dan harga penawaran semakin meningkat. 2. Untuk dapat mengikuti lelang, calon peserta lelang wajib menyetor uang jaminan untuk masing-masing paket kepada pejabat lelang sebelum pelaksanaan lelang. 3. Penyetoran uang jaminan lelang tidak diperkenankan melalui ATM/Phone Banking. 4. Peserta adalah perseorangan atau badan usaha. Peserta lelang harus hadir pada saat pelaksanaan lelang dengan membawa fotocopy Kartu Identitas Diri. 5. Peserta lelang dapat melihat kondisi barang yang akan dilelang paling lambat 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan lelang yang bertempat di Gudang Kantor Kehutanan Jl. Lumbalumba Luwuk dan Pelabuhan Countainer Lalong. 6. Peserta lelang yang ditunjuk sebagai pemenang wajib melakukan pelunasan pembayaran lelalng paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pelaksanaan lelang. 7. Peserta yang ditunjuk sebagai pemenang lelang, diwajibkan membayar Pokok Lelang, Bea Lelang dan biaya pengganti persiapan lelang Rp.130.000,- M³ sesuai ketentuan yang berlaku. 8. Apabila pemenang lelang tidak melunasi kewajibannya, maka dinyatakan Wanprestasi dan uang jaminan disetorkan ke Kas Negara sebagai pendapatan jasa lainnya serta peserta lelang akan dimasukkan ke dalam DAFTAR HITAM LELANG. 9. Peserta lelang yang tidak memenangkan lelang dapat mengambil kembali uang jaminannya tanpa potongan dengan menunjukkan asli bukti setoran dan Kartu Identitas Diri. 10. Penjelasan lelang dan informasi lainnya dapat menghubungi Kantor Kejaksaan Negeri Luwuk atau Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Palu, Jl. Prof. DR. Moh. Yamin No. 55 Palu Telp : (0451) 455360. 11. Kondisi asset dijual apa adanya, syarat-syarat lainnya ditentukan pada saat lelang.


Info Lelang MEDIA BANGGAI

BAROMETER INFORMASI SULAWESI TIMUR

KAMIS, 26 APRIL 2012

Halaman 2


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.