MINGGU, 09 12 2018 NO. 13665/ TAHUN KE-49 24 HALAMAN Rp4.000/eks
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
Rp89.000/bulan
(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com
www.mediaindonesia.com Hotline:
0811 123 7979 Customer Service:
(021) 5821303 Pemasangan Iklan:
J U J U R
(021) 5812113 & 5801480
B E R S U A R A
Harian Umum Media Indonesia
@mediaindonesia
@mediaindonesia
Media Indonesia
Sekolah Semai Sikap Antikorupsi Ketika korupsi menjadi musuh bersama, sekolah seyogianya menjadi ladang untuk menanamkan sikap antikorupsi melalui kantin kejujuran. DERO IQBAL MAHENDRA dero@mediaindonesia.com
K
ETIKA menghadiri acara Hari Antikorupsi Sedunia, Selasa (4/12), Presiden Joko Widodo menyatakan keberhasilan memberantas korupsi tidak ditunjukkan banyaknya orang yang dipenjara. “Namun, diukur dari ketiadaan orang korupsi. Pemberantasan korupsi menjadi gerakan bersama institusi negara, civil society, dan masyarakat,” kata Jokowi. Bertepatan dengan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Minggu (9/12), pernyataan Presiden itu harus dimaknai bahwa kita tidak boleh lelah. Apalagi, kita bosan membasmi perilaku lancung tersebut. Ada baiknya kita melihat kembali ke belakang untuk mengoreksi program yang bertujuan melatih kejujuran dan integritas sebagai cikal bakal sikap antikorusi di kalangan generasi muda, yaitu kantin kejujuran. Di mata pakar pendidikan, Itje Chodidjah, kantin kejujuran tidak efektif membentuk karakter dan integritas pelajar. “Belajar jujur itu di kelas. Guru mengajak siswa terlibat dalam proses belajar dan menilai secara adil. Kantin kejujuran itu hanya etalase dan tidak berdampak.” Dalam bahasa pengamat pendidikan, Iwan Pranoto, program bentukan Kemendikbud itu dinilai tidak jelas karena berjalan tanpa data dan indikator keberhasilan. “Padahal, program itu bagus untuk menanamkan sikap antikorupsi. Saya mendukung dengan sejumlah perbaikan sesuai zaman. Promosinya lewat audio visual agar lebih mudah diresapi.” Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad mengakui tidak memiliki data jumlah kantin kejujuran di Indonesia. “Namun, ini harus berjalan untuk membentuk integritas sejak dini di kalangan pelajar kita.” Jaksa Agung HM Prasetyo pun menaruh harap kantin kejujuran dipertahankan untuk mendidik para siswa. “Kalau nanti menduduki jabatan, dia tetap jujur. Kejujuran mereka bertahan hingga ke dunia kerja.” Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengakui kantin kejujuran tidak bertahan karena kurangnya kejujuran siswa di sekolah. “Sejumlah sekolah bahkan terlibat korupsi dana
pendidikan. Semoga ini menjadi wake up call. Ingat pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari.” Saat ditemui Media Indonesia, Wakil Kesiswaan SMPN 75 DKI Jakarta, Rusimah, mengatakan kantin kejujuran di sekolah mereka berdiri sejak 2006. “Kami ingin membentuk karakter siswa, misalnya pelajaran agama ada materi tentang kejujuran. Mereka membayar dan ambil uang kembali tanpa diawasi. Hati nurani mereka menentukan,” ujar Rusimah. Kantin kejujuran di SMP Negeri 10, Kota Surakarta, yang berdiri 12 Mei 2018 mengalami perkembangan menggembirakan. Pengelola kantin kejujuran SMP Negeri 10 Surakarta, Desi Ekasari, menyebutkan modal awal mereka sebesar Rp2,6 juta. “Awalnya, ada siswa bandel, mengambil barang tanpa membayar, tetapi semakin ke sini siswa kian sadar pentingnya bersikap jujur.”
MI/ADAM DWI
AKSI SETOP KEKERASAN SEKSUAL: Masyarakat dari berbagai aliansi melakukan aksi damai bertajuk Setop Kekerasan Seksual di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, kemarin. Dalam aksi itu, mereka menuntut DPR segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual.
UNJUK RASA
Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual Seksual. “Kita pawai untuk memberikan kepada seluruh pihak bahwa Indonesia darurat kekerasan seksual. RUU ini harus segera disahkan,” tegasnya. Selain pawai, para aktivis juga melakukan orasi di Taman Aspirasi. Untuk membantu kaum difabel memahami aspirasi, orasi juga dilakukan menggunakan bahasa isyarat. Pembahasan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual hingga kini masih stagnan di Komisi VIII DPR. Stagnasi dikhawatirkan terus berlanjut karena konsentrasi anggota DPR terbelah ka-
KOMNAS Perempuan beserta beberapa organisasi yang peduli kepada perempuan melakukan aksi menuntut segera disahkannya RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual, kemarin. Mereka menggelar pawai dari Jl Thamrin hingga Taman Aspirasi, Jakarta, kemarin. Aksi itu diikuti ratusan perempuan dari berbagai elemen. Komisioner Komnas Perempuan Mutiara Pratiwi mengatakan aksi itu sengaja dihelat untuk mendukung percepatan pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan
rena sibuk menghadapi Pemilu 2019. Dukungan agar RUU Penghapusan Kekerasan Seksual pun disuarakan Kepala Pusat Studi dan Kajian Migrasi Migrant Care Anis Hidayah. Menurutnya, RUU itu mesti secepatnya dituntaskan untuk melengkapi aturan yang melindungi pekerja perempuan seperti UU No UU 18/2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Pekerja migran, ucap Anis, memang telah dilindungi UU itu, tetapi belum komprehensif. “UU No 18/2017 belum menyentuh pekerja migran
K E G I ATA N P R E S I D E N
“Program itu bagus untuk menanamkan sikap antikorupsi. Saya mendukung dengan sejumlah perbaikan sesuai zaman.”
SELA
Resep Jokowi Menangkal Fitnah
Aktivitas Fisik Anak Turun di Usia 6 Tahun
S
Iwan Pranoto
Pengamat pendidikan Kantin kejujuran di SMAN 6 Surakarta yang sudah berjalan tujuh bulan masih terus mencoba menanamkan sifat luhur kepada siswa. “Agar memiliki akhlak mulia, yaitu jujur,” ungkap Wakil Kepala SMAN 6 Surakarta, Ahmad Al Adi. Kadisdik Provinsi Bangka Belitung, M Soleh, membantah bahwa kantin kejujuran yang dicanangkan beberapa tahun silam mandek dan hanya tinggal nama. “Di SMA/SMK/MA masih berjalan, tetapi memang banyak faktor yang menghambat.” Seperti pernyataan Ketua Lab Pemasaran SMKN 1 Pangkalpinang, Hariani. “Kantin kejujuran hanya bertahan dua tahun. Tutup karena tidak ada pedagang menitip barang.” (Dhk/Put/Gol/Opn/Fer/FR/WJ/ RF/X-3)
ERANGAN isu negatif dan fitnah seakan menjadi makanan sehari-hari Presiden Joko Widodo dan keluarga. Ia mulai menerpa ketika Jokowi mengikuti Pilkada Kota Surakarta pada 2005, meningkat saat Jokowi berkontestasi di Pilgub DKI 2012, membesar di Piplres 2014, dan kembali marak jelang Pilpres 2019. Namun, Jokowi mengaku sudah terbiasa dengan semua itu. “Tentu saja dengan kapasitas yang lebih besar, ininya juga gede. Negatifnya banyak, tapi positifnya jauh lebih banyak,” kata Jokowi. Presiden blak-blakan saat bersama keluarga berbincang dengan juru warta di Green Cafe, Kebun Raya Bogor, kemarin. Perbincangan benar-benar berlangsung santai. Jokowi mengenakan kaus putih dibalut jaket hitam dan celana olahraga hitam, sedangkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo memakai kaus hitam dan jaket merah muda. Hadir pula putra tertua Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, bersama sang istri, Selvi Ananda, serta putri Jokowi, Kahiyang Ayu dan suaminya, Bobby Siregar. Tak ketinggalan cucu Jokowi, Jan Ethes dan Sedah Mirah Nasution. Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, tidak tampak karena ke Makassar
perempuan, khususnya dalam kasus kekerasan seksual. Migrant Care mendesak disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual sebagai upaya memperkuat posisi tawar pemerintah Indonesia,” ujarnya secara terpisah. Data Migrant Care menunjukkan, sebanyak 72% pekerja migran yang terancam hukuman mati ialah perempuan. Sementara itu, menurut data BNP2TKI, 60% dari total pekerja migran Indonesia di luar negeri ialah perempuan yang rentan mengalami kekerasan seksual. (Put/X-8)
SETPRES
PRESIDEN BERSAMA KELUARGA: Presiden Joko Widodo menggandeng
cucu Jan Ethes bersama Ibu Negara Iriana, putra Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan istri Selvi Ananda (kedua dari kanan), putri Kahiyang Ayu bersama suami Bobby Nasution (kedua dari kiri), serta cucu Sedah Mirah berjalan di kawasan Istana Bogor, kemarin. untuk mengurus bisnisnya. Setiap menghadapi fitnah, Iriana terus mengedepankan kesabaran. “Selalu saya support untuk Pak Jokowi dan selalu berdoa semoga dalam menjalankan tugas amanah ini berjalan dengan lancar.’’ Gibran juga mengaku sudah kenyang dengan isu negatif. Dia punya resep untuk menangkalnya, yakni pantang reaktif. “Komentar negatif selalu ada dari dulu. Saat wali kota, gubernur, sekarang pilpres pasti ada komentar negatif
terus. Kalau ada komentar negatif, keluarga tidak boleh reaktif.’’ Jika reaktif, kata pengusaha martabak kelahiran Surakarta, 1 Oktober 1987 itu, isu negatif dan fitnah justru akan menjadi viral. Sebelum temu wartawan, Jokowi dan keluarga jalan pagi bareng dari Wisma Dyah Bayurini, Istana Kepresidenan, menuju Kebun Raya Bogor, Sepanjang perjalanan, mereka menyapa warga. Sesekali Presiden meladeni masyarakat berswafoto. (Rudy Polycarpus/X-8)
Jadi, tidak pada tempatnya manusia mengumbar kemarahan dalam menjalani hidup, apalagi hanya karena urusan duniawi.”
Hujan Deras dan Petir Landa Bali, 5 Tewas
Forum Santri Dukung Jokowi-Amin
Indonesia Setara Jepang pada 2045
Longsor di wilayah itu terjadi setelah hujan deras disertai angin kencang melanda sebagian besar Bali sejak Jumat (7/12) malam.
Forum Santri Indonesia menilai pasangan 01 sudah terbukti memperhatikan kepentingan rakyat dan layak untuk dipilih dalam pilpres.
Posisi Jepang sebagai salah satu investor di Indonesia masih diperlukan.
Pigura | Hlm 10
Selekta | Hlm 2
Politik | Hlm 3
Umum | Hlm 4
PENELITIAN ter anyar menunjuk kan penurunan aktivitas fisik pada anak DUTA dimulai sejak usia enam tahun. Tim peneliti mengukur aktivitas fisik pada 600 anak-anak dengan usia 6, 8, dan 11 tahun. Rata-rata aktivitas fisik menurun sekitar 75 menit per hari pada anak berusia 11 tahun, sedangkan anak-anak berusia 8 tahun menurun aktivitas fisiknya sekitar 45 menit per hari. Anak 6 tahun mulai mengalami penurunan aktivitas fisik rata-rata 30 menit per hari. Setelah berusia 6 tahun, anak lakilaki cenderung melakukan aktivitas fisik lebih moderat jika dibandingkan anak perempuan. Faktor yang memengaruhi mencakup jenis kelamin, ekosistem, dan ukuran tubuh. (Thenewyorktimes/Tes/X-3)
“Proses mengajarkan critical thinking, mengajar anak berempati itu harus dilakukan sering dan mulai hal sederhana.” Ayu Kartika Dewi Managing Director di Indika Foundation Wawancara | Hlm 5 DUTA
Jakarta Siap untuk Berpesta
Persija terakhir menjadi juara kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air pada 2001. Saat itu, Persija yang diperkuat Luciano Leandro menundukkan PSM Makassar di fi nal dengan skor 3-2 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sepak Bola | Hlm 7
MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG