Epaper kpkpos 354 edisi senin 18 mei 2015

Page 1

EDISI 354/ THN VII 18 - 24 MEI 2015 (TERBIT SETIAP SENIN) Harga Eceran (Kota Medan): Rp.2.500/eksemplar

Redaksi/Usaha: Jl T.A. Hamzah Komp. Ruko Griya Riatur Blok B 181 Medan

Penerbit : PT Karya Peduli Kebangsaan

www.kpkpos.com

1

Keberhasilan pada tingkat penuntutan mencapai 100 persen.

Menjerat tiga menteri aktif. KPK dinilai berhasil menetapkan sebagai tersangka tiga menteri aktif di era Pemerintahan SBY, di antaranya, Andi Malarangeng, Jero Wacik, dan Suryadharma Ali.

2 3

Menjerat penegak hukum aktif, seperti jenderal polisi, ketua MK,

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mawas diri dan segera melakukan pembenahan. KPK juga diminta untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Jika tidak segera dilakukan pembenahan internal, maka KPK lambat laun akan kehilangan pamor. Pengamat hukum tata negara Universitas Islam Indonesia (UII), Masnur Marzuki, menegaskan hal ini, setelah mencermati apa yang dialami KPK belakangan ini. Dia berpendapat dikabulkannya gugatan praperadilan atas penetapan tersangka KPK harus dijadikan lembaga antirasuah tersebut sebagai bahan evaluasi internal. Hal itu berguna agar kredibilitas KPK tak tergerus, karena bila

dan hakim adhoc Tipikor. Yaitu Irjen Pol Djoko Susilo dan Brigjen Didi. Keduanya terlibat dalam kasus pengadaan simulator SIM di Dirlantas Polri. Ketua Mahkamah Kontitusi Akil Mochtar dan enam hakim pengadilan Tipikor dan dua jaksa.

Penyelamatan kerugian negara yang fantastis. Tercatat, sejak mulai beroperasi tahun 2004 hingga kini KpK mengklaim telah menyelamatkan uang negara sebesar Rp249 triliun.

Menjerat pimpinan partai politik aktif, yaitu Suryadharma Ali (PPP) Anas Urbaningrum (Demokrat), dan Luthfi Hasan Ishaw (PKS).

Pelopor akitf dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pelaku korupsi. Kali pertama OTT dalam kasus suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu, Mulyana W Kusuma. Sejimlah OTT

4

5 6

Taufiequrachman Ruki (2003-2007)

Busyro Muqoddas (2010-2011)

Pada tanggal 16 Desember 2003, Taufiequrachman Ruki, seorang alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1971, dilantik menjadi Ketua KPK. Di bawah kepemimpinan Taufiequrachman Ruki, KPK hendak memposisikan dirinya sebagai katalisator (pemicu) bagi aparat dan institusi lain untuk terciptanya jalannya sebuah "good and clean governance" (pemerintahan baik dan bersih) di Republik Indonesia. Sebagai seorang mantan Anggota DPR RI dari tahun 1992 sampai 2001, Taufiequrachman walaupun konsisten mendapat kritik dari berbagai pihak tentang dugaan tebang pilih pemberantasan korupsi.

M. Busyro Muqoddas, S.H, M.Hum dilantik dan diambil sumpah oleh Presiden RI pada 20 Desember 2010 sebagai ketua KPK menggantikan Antasari Azhar. Sebelumnya, Busyro merupakan ketua merangkap anggota Komisi Yudisial RI 2005-2010. Pada saat sebagai ketua sangat sering mengkritik DPR, yang terakhir terkait hedonisme para anggota DPR. Pada pemilihan pimpinan KPK tanggal 2 Desember 2011 ia "turun pangkat" menjadi waki ketua. Busyro hanya memperoleh 5 suara dibandingan Abraham Samad memperoleh 43 suara. Serah terima jabatan dan pelantikan dilaksanakan pada 17 Desember 2011.

• LANJUT KE HAL. 2

Inpres Pemberantasan Korupsi PRESIDEN Republik Indonesia telah menandatangani dokumen Instruksi Presiden (Inpres) No. 7/2015 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Aksi PPK) Tahun 2015. Inpres ini merupakan penjabaran dan pelaksanaan lebih lanjut atas Peraturan Pemerintah (PP) No. 55/2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 20122025. Menurut Menteri PPN/ Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, dalam Inpres ini Presiden memberikan instruksi kepada seluruh Menteri Kabinet Kerja, Sekretaris Kabinet, Jaksa Agung, Kapolri, Kepala • LANJUT KE HAL. 2

JOHAN BUDI:

Kami Memahami Adanya Perubahan Mendasar KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) kalah dalam sidang praperadilan, yang kali ini tanpa diwarnai kontroversi. Paradigma praperadilan telah berubah. Lembaga antikorupsi itu pun harus berbenah. Lembaga yang dipimpin oleh Taufiequrachman Rukie Cs itu tumbang dalam sidang praperadilan di PN Jaksel, Selasa (12/5). Hakim Yuningtyas Upiel menyatakan penyidikan KPK terhadap pemohon praperadilan, Ilham Arief Sirajuddin yang merupakan mantan Walkot Makassar, tidak sah. Dalam putusannya, hakim Yuningtyas menyatakan penyidikan KPK tidak memenuhi syarat minimal yakni dua alat bukti. Bukti dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang dihadirkan biro hukum • LANJUT KE HAL. 2

Antasari Azhar (20072009) Kontroversi Antasari Azhar saat menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (2000-2007) yang gagal mengeksekusi Tommy Soeharto tidak menghalangi pengangkatannya menjadi Ketua KPK setelah berhasil mengungguli calon lainnya yaitu Chandra M. Hamzah dengan memperoleh 41 suara dalam pemungutan suara yang dilangsungkan Komisi III DPR. Kiprahnya sebagai Ketua KPK antara lain menangkap Jaksa Urip Tri Gunawan dan Artalyta Suryani dalam kaitan penyuapan kasus BLBI Syamsul Nursalim. Kemudian Al Amin Nur Nasution dalam kasus persetujuan pelepasan kawasan Hutan lindung Tanjung Pantai Air Telang, Sumatera Selatan. Antasari juga berjasa menyeret Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan yang juga merupakan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke penjara atas kasus korupsi aliran dana BI. Statusnya sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Mei 2009 memberhentikan dari jabatannya sebagai ketua KPK.

Abraham Samad (2011-2015) DR. Abraham Samad SH. MH menggantikan Busyro Muqoddas sebagai ketua KPK selanjutnya. Pada tanggal 3 Desember 2011 melalui voting pemilihan Ketua KPK oleh 56 orang dari unsur pimpinan dan anggota Komisi III asal sembilan fraksi DPR, Abraham mengalahkan Bambang Widjojanto dan Adnan Pandu Praja. Abraham memperoleh 43 suara, Busyro Muqoddas 5 suara, Bambang Widjojanto 4 suara, Zulkarnain 4 suara, sedangkan Adnan 1 suara. Ia dan jajaran pimpinan KPK dilantik di Istana Negara oleh Presiden SBY pada tanggal 16 Desember 2011. Lima pimpinan KPK periode 2011-2015 adalah Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Zulkarnaen, Adnan Pandu Pradja, dan Busyro Muqoddas. Beberapa kasus yang mencuat saat Abraham samad memimpin adalah Kasus Korupsi Wisma Atlet, Kasus Korupsi Hambalang, Kasus Gratifikasi Impor Daging Sapi, Kasus Gratifikasi SKK Migas, Kasus Pengaturan Pilkada Kabupaten Lebak. Beberapa orang yang ditangkap/ditahan/dituntut KPK diantaranya adalah: Andi Malarangeng, Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Akil Mochtar, Ratu Atut Chosiyah, Ahmad Fathanah, Luthfi Hasan Ishaq, Rudi Rubiandini, dll.

Pepolor tuntutan pencabutan hak politik untuk pelaku korupsi. Selain, tuntuan penjara dan pembayaran pengganti serta denda, dalam sejumlah kasus KPK juga mengajukan tuntutan pencabutan hak politik. Misalnya terhadap terdakwa Luthfi Hasan, Ratu

7

Atut, akil Mochtar, dan Anas Urbaningrum. Dinilai melakukan terobosan hukum menuntut pelakuk korupsi dengan UU Korupsi dan UU TTPU. Sejumlah pelakuk korupsi juga dijerat dengan UU TPPU, seperti Wa Ode Nurhayati, Djoko Susilo, Luthfi Hasan, Ade Swara, Wawan, dan Fuad Amin.

8

9

Audit keuangan KPK selalu mendapat opini wajar tanpa pengecualian. Sejak berdiri, audit keua-

ngan KPK mendapatkan opini WTP dari Badan Pemeriksaan Keuangan. Penerima penghargaan Ramon Magsasay 2013. KPK dinilai menjadi inspiransi pemberantasan korupsi di Asia.

10

Penangkapan Nazaruddin dan Anggoro Widjojo yang buron di luar negeri. Seperti penangkapan tersangka KPK Nazaruddin di Kolombia, Nunung Nurbaeti diThailand, dan Anggoro Widjojo di Cina.

11

Kalla Ngotot Reshuffle, Jokowi Pilih Evaluasi JAKARTA - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla kembali menegaskan perlunya perombakan kabinet. Perombakan, kata Kalla, tak hanya sebatas menteri, tapi juga menyasar pejabat yang diangkat Presiden Joko Widodo. “Penting untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, di situ pentingnya,” ujar Kalla setelah membuka seminar soal kekayaan inte-

lektual Indonesia di Jakarta, Rabu. "Siapa pun yang diangkat presiden itu bisa diganti. Itu saja rumusnya.” Namun Kalla belum mau berkomentar ihwal kapan waktu yang tepat untuk merombak kabinet. “Tunggu saja waktunya, sabar-sabar saja,” kata dia. Di kantornya, Senin 4 Mei 2015, Kalla juga mengungkapkan alasan pentingnya perombakan kabinet.

Hibah Pemprovsu ke Poldasu Menjurus Gratifikasi MEDAN - Elemen masyarakat dan Lembaga Bantuan Humum (LBH) mengecam pemberian dana hibah sebesar Rp3,5 miliar ke Polda Sumut. Bantuan hibah itu dinilai sarat dengan conflict of interest alias konflik kepentingan. Bahkan LBH Medan menyebut, pemberian hibah ke penegak hukum dalam hal ini Poldasu, sudah menjurus ke gratifikasi. Penegasan itu disampaikan Ketua LBH Medan Surya Adinata, Selasa (12/5).

Sementara pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rafdinal menyatakan, jika pemberian hibah tersebut dilandasi kepentingan atas penanganan sejumlah kasus yang ditangani, maka hal itu patut dicurigai. "Kita menyayangkan adanya hibah itu, terlebih jika persoalan itu dilatarbelakangi masalah penanganan sejumlah kasus yang ada. Dalam hal • LANJUT KE HAL. 2

Lima Presiden Tiga Konflik JAKARTA – Perseteruan antara Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati belum juga reda. Hingga kini keduanya yang sama-sama pernah menjadi Presiden RI, terkesan sulit untuk 'didamaikan. Pada kenyataannya, SBY dan Megawati bukan kepala negara pertama dan kedua yang mempertontonkan permusuhan. Presiden sebelumnya, pernah memperlihat-

kan ketidaksukaan. Setidaknya ada tiga konflik sesama presiden. Pertama dan terhangat adalah ketika Megawati merasa dikhianati SBY pada Pemilu 2004. Kejadian bermula pada akhir 2013. Kala itu, SBY menjabat Menteri Koordinator Politik dan Keamanan di bawah pimpinan Presiden Megawati.

”Perlu peningkatan kinerja, tentu dibutuhkan orang-orang yang sesuai dengan kemampuannya,” ujarnya. Kinerja Kabinet Kerja pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla yang tak memuaskan memang tengah disorot. Penilaian itu, misalnya, tercermin dari hasil sigi Poltracking Indonesia yang dilansir April lalu. • LANJUT KE HAL. 2

Kolom Redaksi

Kasus Sutan FAKTA di persidangan dalam kasus Sutan Bhatoegana bisa dijadikan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membongkar suap yang dinikmati puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Karena, diduga kuat duit suap dari pejabat pemerintah tak hanya mengalir ke Ketua Komisi Energi DPR periode 2009-2014 itu, tapi juga mengucur ke rekannya di pimpinan komisi dan para anggota dewan. Dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pekan lalu, terungkap • LANJUT KE HAL. 2

• LANJUT KE HAL. 2

Demokrat Ada di Titik Krusial

Tumpak H Panggabean (Plt) (2009-2010) Mantan Komisaris PT Pos Indonesia, Tumpak Hatorangan Panggabean terpilih menjadi pelaksana tugas sementara Ketua KPK dilantik 6 Oktober 2009 oleh Presiden SBY. Serta ditetapkan berdasarkan Perppu nomor 4 tahun 2009 yang diterbitkan pada 21 September 2009 untuk mengisi kekosongan pimpinan KPK setelah ketua KPK Antasari Azhar dinonaktifkan dan diberhentikan akibat tersangkut kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Di bawah masanya KPK menetapkan bekas Mensos Bachtiar Chamsyah sebagai. Selain itu, KPK juga Gubernur Kepri Ismet Abdullah sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan mobil kebakaran. Tapi beberapa kasus mandek, seperti kasus Bank Century, membuat penilaian lembaga itu mulai melempem.

yang dilakukan oleh KPK dianggap kemudian berhasil menangkap pelaku korupsi, seperti misalnya Akil Mochtar, Urip Tri Gunawan, dan terakhir Anas Mamun, Guberrnur Riau.

Taufiequrachman Ruki (2015-sekarang) Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat (20/2) melantik tiga pelaksana tugas (Plt) pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istana Negara, Jumat (20/2). Mereka yakni Taufiqurrahman Ruki, Johan Budi Sapto Pribowo, dan Indriyanto Seno Adji. Taufiqurrahman Ruki ditetapkan sebagai ketua sementara merangkap anggota sementara berdasarkan keputusan presiden (Keppres) Nomor 14 P Tahun 2015. Ia menggantikan posisi Abraham Samad yang diberhentikan sementara akibat tersangkut kasus hukum.

Masa depan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk lima tahun ke depan tidaklah mudah. Persoalan internal partai membayangi partai berlambang Mercy ini. Belum lagi sosok SBY yang seperti pisau bermata dua bagi Partai Demokrat. SBY terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020 mendatang. Sejumlah agenda politik sudah di depan mata. Mulai soal pilkada serentak pada 9 Desember 2015, hingga Pemilu Serentak pada 2019 mendatang.

Ukuran sukses tidaknya pemimpin partai politik, setidaknya dapat dilihat salah satunya dari indikasi perolehan kemenangan dalam peristiwa politik. Itu salah satu tantangan yang segera dihadapi Presiden keenam RI itu. Masalah lainnya yang juga

tidak bisa dipandang sebelah mata terkait dengan persoalan pelaksana tugas (Plt) tugas yang diklaim oleh Forum Penyelamat Partai Demokrat sebanyak 116 DPC seIndonesia. Konsolidasi internal oleh SBY mutlak dilakukan. Merangkul seluruh komponen kader Partai • LANJUT KE HAL. 2


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.