Epaper kpkpos 298 edisi 14 april 2014

Page 10

10

KPK POS E D I S I 298 14 - 20 APRIL 2014

KRIMINAL

Pikul Ganja, Dua Mandor Kebon Digaruk Polisi STABAT - Hasanuddin (23) warga Dusun Bahagia, Desa Pematang Durian, Kecamatan Segerak, Kabupaten Aceh Tamiang, diamankan pihak Kepolisian Polres Langkat. Mandor Perkebunan PT Semedam tersebut tertangkap tangan personil Satlantas Polsek Besitang sedang membawa sekitar dua Kg narkotika jenis ganja siap edar, Selasa sekitar jam 21.45 Wib. Hasanuddin diamankan personil di sekitar Dusun Langkat Tamiang, Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, persisnya didepan Pos Lantas Besitang. Selain mengamankan pelaku pihak kepolisian turut menyita barang bukti berupa dua Kg ganja siap pakai bersama satu unit sepeda motorYamahaVega hitam tanpa plat. Sedangkan rekan pelaku berinisal J (25) warga Pangkalan Susu berhasil melarikan diri dan kini masih dalam pengejaran petugas. Kasat Narkoba Polres Langkat AKP Lukmin Siregar SH, menjelaskan, pengamanan terhadap pelaku berawal ketika digelarnya razia rutin di depan Pos Lantas Tamiang. Ketika itu, Hasanuddin dibonceng rekanya dari arah Aceh Tamiang menuju Pangkalan Susu. Keduanya saat itu mengendarai sepeda motor yamaha vega warna hitam tanpa plat. Namun begitu melihat

ada beberapa personil Lantas yang sedang menggelar razia di sekitar lokasi, dengan tergesa-gesa rekan Hasanudin langsung berbelok arah hingga menyebabkan mereka terjatuh, akibat setang sepeda motor tak dapat dikendalikan dengan sempurna. Melihat kejadian yang tak wajar itu personil yang menaruh curiga langsung menghampiri mereka. Namun ketika itu rekan Hasanudin berhasil kabur dikegelapan malam. Sedangkan Hasanudin langsung diamankan. Saat itu juga personil melakukan pemeriksaan terhadap tas ransel yang dikenakannya. Ternyata ransel tersebut berisi daun ganja kering siap edar sekitar dua kg. Tanpa mengulur waktu personil langsung mengelandang pelaku bersama barang bukti kejahatannya ke Polsek Besitang. "Rekan pelaku yang kabur sudah dikantongi identitasnya dan sampai saat ini masih dalam pengejaran," ujar Lukmin. Pengakuan Hasanuddin kepada petugas Sat Narkoba Polres Langkat, barang haram daun ganja kering tersebut diambil dari Aceh Tamiang. Rencananya mau dibawa ke daerah Pangkalan Susu dan ia menerima imbalan sebesar Rp50 ribu per Kg nya sebagai upah mikul. (JUL)

Empat Unit Rumah di Rantau Terbakar, Satu Tewas ACEH TAMIANG - Empat unit rumah di Gampong Durian, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, Selasa (8/4) subuh hangus terbakar. Akibatnya, seorang tewas terpanggang, serta semua harta benda yang ada dalam rumah tersebut juga ikut jadi debu. Keempat rumah tersebut yaitu milik Sueb (56) yang disewakan pada Arifin (46) yang sehari-hari rumah tersebut dijadikan kedai tempat jualan bakso. Selanjutnya mili Upik (38), dan rumah milik Subagio, anggota TNI Koramil Rantau, satu satu unit merupakan rumah kosong. Pemilik rumah, Sueb mengatakan, musibah tersebut terjadi usai shalat subuh sekitar pukul 05.30 WIB. Dia mendengar ada teriakan warga dari luar rumah. Awalnya ia berpikir warga berteriak karena ada maling, namun begitu pintu rumah dibuka, Sueb melihat api sudah membumbung tinggi di rumahnya yang disewakan itu.“Wajah saya sempat kena pintu karena ditendang warga, kebetulan saya saat itu sedang membuka pintu mau keluar,” ujarnya. Api dengan cepat melalap seluruh bagian rumah hanya dalam hitungan menit rumah tersebut ludes terbakar. Kata

Sueb, tidak ada harta benda yang dapat diselamatkan. Bahkan, sebut Sueb keponakannya sendiri Firman yang tidur di rumah sewa yang kosong juga tewas terbakar. Firman awalnya tidak mengetahui jika ia ikut menjadi korban musibah kebakaran, karena lelaki lanjang itu, tidurnya sering pindah-pindah. “Kadang tidur di rumah orang tuanya di depan SD Inpres, kebetulan malam itu Firman tidur di rumah kosong itu, jadi kami tidak tahu,” ujar Sueb. Kapolres Aceh Tamiang AKBP Dicky Sondani SIK yang ditanyai mengatakan, kasus kebakaran empat unit rumah di Gampong Durian, Kecamatan Rantau kini dalam penanganan anggotanya. Katanya, sumber yang mengakibatkan empat rumah terbakar itu karena meledak kompor gas di rumah milik Arifin. Menurutnya, korban meninggal dunia diduga saat terbangun dari tidurnya, ia langsung pingsan karena terhirup asap yang memenuhi ruangan rumah. Selain korban jiwa dalam peristiwa itu juga telah menghanguskan semua harta benda milik para korban. (BSO)

SUMUT/ACEH

Warga Buluh Dori Datangi Polsek Longkip

Kades Siap Dipenjara Jika Lahan Rakyat Dirampas SUBULUSSALAM Puluhan masyarakat Desa Buluh Dori dan Sepang, Kecamatan Longkip, Kota Subulussalam mendatangi Polsek Longkip untuk dapat memediasi dengan pihak PT Bumi Daya Abadi (PT BDA). Musyawarah diharapkan terkait ganti rugi yang diminta masyarakat Buluh Dori yang merasa lahan mereka digarap oleh PT.BDA dan belum ada ganti ruginya. Usuluddin Ujung selaku juru bicara masyarakat Buluh Dori mengatakan, lahan seluas 500 Ha yang terletak di wilayah kampong Buluh Dori adalah tanahnya dengan bukti Surat Keterangan yang ditanda tangani Kepala Desa Longkip Alimsyah Ujung pada tanggal 5 April 2001. Berdasarkan Berita Acara musyawarah permasalahan sengketa ganti rugi batas tanah Buluh Dori, Longkip dan Sepang pada tanggal 22 September 2011 yang dihadiri Muspika dan tokoh masyarakat Kec.Longkip, PT.BDA harus memberikan ganti rugi kepada masyarakat Buluh Dori yang lahannya termasuk dalam peta HGU itu. Maka, berdasarkan surat H Radja Amansyah selaku pewaris kerajaan masa lampau yang menguraikan, karena penduduk desa Buluh Dori pada tahun 1975 tinggal tiga Rumah Tangga, maka atas kebijakan

AKSI - Kelompok masyarakat Buluh Dori datangi Polsek Longkip terkait sengketa lahan warga. (KPK POS/KARTOLIN) pemerintah saat itu dipindahkanlah Desa Buluh Dori ke Kilometer 11 sekarang ini. "Karena dahulunya memang Desa Buluh Dori berada pada lahan HGU PT.BDA. Sekarang ini ditambah alat bukti berupa tanaman pohon durian dan tanaman rakyat

lainnya," ujar L.Tinambunan. Sementara itu manager kebun PT BDA Nirman yang dimintai keterangan usai acara tersebut mengatakan, sesuai kesepakatan maka pihak kebun akan melaporkan hal ini ke pihak managemen pusat diterima atau tidaknya tuntuan masyarakat

LBH Medan Usut Kasus Salah Tembak MEDAN - Menanggapi kasus salah tembak yang menimpa Zulfi Hendri, warga Jalan Medan Area, pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, berjanji akan segera mengusut oknum polisi pelaku penembakan. Hal ini diungkapkan Surya Adinata, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Medan, di Jalan Hindu. Menurutnya, peristiwa salah tembak ini terjadi akibat pemahaman yang salah oknum polisi atas perintah Kapolresta yakni tembak ditempat bagi pelaku kriminal guna pengamanan dalam persiapan pemilu, sehingga dengan gampang menggunakan senjata tanpa memperdulikan lingkungan. "Ini akibat kebijakan tembak ditempat terkait pengamanan pemilu. Maka dari itu kita meminta pihak polda sumut untuk mengusut kasus ini dan menghukum pelakunya,"

ujar Surya. Bahkan untuk hal itu, Surya mengaku akan mengambil tindakan dengan cara melaporkan oknum polisi ke Propam Polda, Komnas Ham dan Kompolnas. "Terkait tindakan unprosedural yang dilakukan oknum polisi x ini kita akan membuat laporan. Seperti diketahui korban adalah masyarakat, dan akibatnya dituduh berbuat kriminal oleh rumah sakit. Sehingga proyektil ini belum dikeluarkan dan sudah hampir sebulan dileher korban. Nah kalau sudah begini siapa yg bertangung jawab?," ujar Surya. Zulfi Hendri, mendatangii kantor LBH di Jalan Hindu, mengenakan kemejanya yang basah dengan keringat karena menahan rasa sakit. Katanya sudah hampir tiga minggu dia menahan rasa sakit akibat bersarangnya peluru di lehernya. Selama dia sebagai

korban tidak mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut dan mendapatkan perhatian dari pihak polisi. Bahkan menurut korban, dia baru mengetahui adanya peluru setelah bajunya dilumuri darah. "Kejadianya pada 17 Maret 2014 pada 21.30 Wib. Saat itu, di Jalan Mas daerah Asia Mega Emas, polisi sedang mengejar perampok. Ada polisi mengeluarkan senjata ditembaknya ke arah aku, nggak kenak perampok yang kenak malah aku," ujar Zulfi. Peluru ditembakkan oknum polisi yang akrab disapa Gaol dan mengenai leher Zulfi. "Aku taunya ditembak pas aku pegang leherku. Tiba-tiba ada darah. Aku sama kawan aku boncengan. Lalu kawan aku juga bilang banyak kali darahnya. Kau ditembak sama polisi tadi. Itu kata kawan aku. Nama kawan aku Parlin. Habis itu langsung aku ke klinik Andalusia di Jalan Gurila," ujarnya. (MBC)

Aliansi Masyarakat Nisel Desak Polres Usut Pemilikan KTP Ganda NIAS SELATAN - Gabungan masyarakat dan mahasiswa kembali melakukan longmarch sepanjang jalan Ahmad Yani, Yosudarso, Sudirman, Saonigeho, simpang Lima menuju Polres Nias Selatan, menagih janji dan tuntutan, Rabu. Perilaku dan pembodohan, penindasan, intimidasi dan kekerasan terhadap rakyat semakin tidak terkendali seolah hukum sama sekali tidak berlaku. Penegakan supremasi Hukum khususnya di Polres Nias Selatan sudah sering dituangkan oleh berbagai elemen masyarakat, namun belum menunjukan kemajuan sebagai mana harapan masyarakat. Dalam orasinya elemen masyarakat mendesak Polres agar segera mengusut kasus pemilikan KTP Ganda/Pemalsuan KTP oleh oknum ketua KPUD Nisel Fansolidarman Dachi. Masyarakat mensinyalir pihak Polres Nias Selatan dengan sengaja bersengkongkol dan hendak mempetieskan kasus ini karena adanya kepentingan penguasa di Kabupaten Nias Selatan. Kasus ini sangat besar efeknya terhadap masyarakat

Nias Selatan. Meitina Maduwu alias Ina Nelis yang mewakili kaum perempuan Nias Selatan mendesak Kapolres Nias Selatan segera tangkap Ketua KPUD Nisel Fansolidarman Dachi yang telah mencederai hukum, Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi yang tidak pernah dipilih oleh masyarakat Nias Selatan, sengaja menempatkan abangnya Fansolidarman Dachi jadi ketua KPUD Nisel untuk memperkokoh kekuasaan. Ketua DPK FK-1 Nias Selatan Erwinus Laia dalam orasinya di luar pagar Mapolres Nisel mengatakan, Bupati Nias Selatan telah melakukan pembohongan publik. Koordinator umum/Sekjen Fordem Nias Selatan menyampaikan pernyataan sikap dan tuntutan kepada kepolisian Resort Nias Selatan 9 point. Yakni, segera tetapkan Fansolidarman Dachi sebagai tersangka, adili dan penjarakan ketua KPUD Nias Selatan. Segera tuntaskan ijazah ilegal Irian Dakhi, segera tutup kampus USBM yang beroperasi secara ilegal di Teluk Dalam

Mapolres yang diwakili oleh Kabag Ops Kompol Mur Thada dan Kasat Reskrim AKP J. Banjar Nahor. Kasat Reskrim Nisel AKP J.Banjar Nahor menjelaskan kepada pendemo, selaku Kasat Reskrim yang bertanggung jawab langsung terhadap penangan kasus laporan pengaduan pemalsuan KTP Ganda Ketua KPUD Nias Selatan Fansolidarman Dachi, Polres Nias Sela-

Bertamu, Kereta Hilang di Halaman Rumah STABAT - Betapa kesalnya hati Kamel (20) warga Dusun VI Kurnia Desa Pantai Gemi Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, ketika mengetahui sepeda motor Yamaha miliknya hilang saat diparkir di halaman rumah rekannya yang beralamat di Jalan Proklamasi Stabat Kelurahan Kwala Bingei Kecamatan Stabat, Selasa sekitar jam 21.30 Wib. Informasi yang diterima menyebutkan, kejadian naas yang dialami Kamel ketika ia mendatangi rekanya yang berada di jalan Proklamasi Stabat kebetulan rumah rekannya itu bertepatan di pingir jalan umum. Setibanya di lokasi, korban langsung memarkirkan sepeda motornya di halaman rumah dengan keadaan setang terkunci. Ia pun masuk ke dalam rumah untuk membicarakan suatu keperluan dengan rekanya tersebut. Sekitar 5 menit mereka berada di dalam rumah, dan keperluan yang diurus juga sudah selesai, korban berencana pulang dan mereka pun secara bersamaan menuju halaman tempat sepeda motornya diparkir. Namun alangkah kagetnya korban ketika mendapati sepeda motornya sudah tak berada dilokasi semula lagi. (JUL)

Polres Langsa Sita 49.9 Gram Sabu-sabu

tan telah melakukan penelusuran dan penyelidikan sebanyak tiga kali di kelurahan Babura termasuk ahli dari USU Medan. Tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru kepada siswa telah ditetapkan tersangka dan Polres telah melakukan 3 kali pemanggilan oknum Guru, namun tidak datang. Rencananya akan melaksanakan pemanggilan paksa.

LANGSA - Polres Langsa dibantu Brimob serta Kodim 0104/Aceh Timur mengamankan tiga penumpang mobil minibus BK 1748 ZK membawa 49.9 gram sabusabu yang diselipkan di dalam kotak lampu, saat razia gabungan cipta kondisi di depan Mapolres Langsa, Sabtu dinihari. Kapolres Langsa AKBP H.Hariadi mengatakan, tiga penumpang tersebut, FR (21), warga Alue Pineung, Kec.Langsa Timur, Da (36) warga Tanjung Neraca, Gampong Raja Tuha, Kec.Manyak Payed, Aceh Tamiang, dan MW (43),Gampong Tualang Teungoh, Kec.Langsa Kota. Pengakuan tersangka DA, narkoba itu dibeli dari Pangkalan Brandan, Sumut dengan harga Rp28 juta. ”Saat ini ketiganya dalam pemeriksaan di Sat Narkoba Polres Langsa. FR belum bisa dijadikan tersangka karena berprofesi sebagai sopir yang mobilnya dirental. Untuk DA dan MW sudah ditetapkan sebagai tersangka dan masih dalam pengembangan,"kata Hariadi. Razia gabungan Polres Langsa, Brimob serta Kodim 0104/Aceh Timur dalam rangka menciptakan situasi kondusif menjelang pemungutan suara, sekaligus melakukan patroli dan razia di lokasi rawan kriminalitas. Kapolres mengimbauan masyarakat di gampong-gampong meningkatkan siskamling untuk mencegah tindak kriminal.

(TIM)

(BSO)

DEMO - Aliansi Masyarakat Nisel adakan demo didepan pagar Polres Nisel dan Meitina Maduwu sebagai orator mewakili perempuan Nisel menyampaikan aspirasinya dengan berapi-api. Kabupaten Nias Selatan. Selanjutnya, segera tuntaskan korupsi pembangunan gedung SMPN 7 Lolomatua berasal dari dana block grant. Usut proses hukum manipulasi honorer siluman yang telah lulus CPNS tahun 2013, usut pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru kepada anak siswanya. Kapolres Nias Selatan menerima pendemo di luar pagar

Buluh Dori itu. "Kepastiannya tergantung managemen perusahaan di Medan," ujarnya, seraya menambahkan, masyarakat luas tahu kami sudah memberikan ganti rugi seluruh lahan Inti kecuali Plasma. "Jadi tidak benar, jika kami belum memberi ganti rugi," ujar Nirman. Sementara itu, kepala Desa Longkip Alimsyah Ujung mengatakan, pihak perusahaan jangan mau lagi membayar ganti rugi kepada mayarakat Buluh Dori, karena semuanya sudah selesai dibayar. "Saya siap masuk penjara selama dua tahun, apabila perusahaan ada merampas hak masyarakat di sana," terangnya. Dikatakan Alimsyah, sebagai kepala kampong Longkip juga sebagai Humas PT.BDA, pengaduan warga bahwa perusahan belum mengganti rugi, jelas tidak benar. "Semua lahan warga di sana telah digantirugi," tegasnya. Kapolsek Longkip Adriamus mengharapkan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap menjaga keamanan dan kedamaian. "Jangan ada perbuatan yang anarkis, karena semua itu akan merugikan diri sendiri," ujarmya. Dikatakan kepada wartawan koran ini, pihaknya hanya sebagai mediasi antar warga dan pihak perusahaan agar tidak terjadi halhal yang tidak siingini. "Karena kalau ada permasalahan silakan saja dengan musyawarah, tetapi kalau tidak ada dapat titik kesepakatan silakan kejalur Hukum agar jelas siapa yang salah dan benar," terangnya. (KAR)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.