KPKPOS K O R A N
K O R U P S I
P O L I T I K
PT SMM HARUS ‘ANGKAT KAKI’ DARI MADINA
Pimpinan KPK Komit untuk Solid
K R I M I N A L
EDISI 246/ THN V 8 – 14 APRIL 2013 (TERBIT SETIAP SENIN) Harga Eceran (Kota Medan): Rp.2.500/eksemplar
Redaksi/Usaha: Jl T.A. Hamzah Komp. Ruko Griya Riatur Blok B 181 Medan
Penerbit : PT Karya Peduli Kebangsaan www.starberita.com
• DI HALAMAN 7
» DESAKAN HMI CABANG P.SIDIMPUAN
JAKARTA - Setelah Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeluarkan hasil penyelidikannya terkait bocornya surat perintah penyidikan (Sprindik) tersangka Anas Urbaningrum terkait kasus Hambalang, seluruh pimpinan KPK mulai berbenah diri. Pembenahan ini dimulai dari dilakukannya konsolidasi seluruh pimpinan KPK untuk meningkatkan kinerjanya. "Baik struktural maupun Pimpinan KPK mengungkapkan komitmen dan intropeksi masing masing untuk fokus pada tugas KPK dan pemberantasan korupsi," ujar juru bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jumat. Johan mengatakan, dalam konsolidasi tersebut, baik pimpinan maupun struktural KPK saling mengintrospeksi diri terkait kekurangannya selama ini. Selain itu dalam • LANJUT KE HAL. 2
Bang Yos: Masyarakat Sipil Juga Amat Sadis Langgar HAM JAKARTA - Mantan Danjen Kopasus Sutiyoso alias Bang Yos meminta agar para penggiat HAM maupun LSM berhenti meneriaki 11 pelaku penembakan Cebongan melakukan pelanggaran HAM berat. "Masyarakat sipil juga amat sadis melanggar hak asasi manusia dengan membunuh secara sadis anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Sersan Kepala Santoso," ujar Sutiyoso di Cikini, Sabtu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, peristiwa tersebut karena sebab akibat dan rasa solidaritas sesama korps. Kasus terbunuh Serka Heru Santoso secara sadis, tersebar di anggota Kopassus lainnya, • LANJUT KE HAL. 2
Spanduk Dukungan Moril Untuk Kopassus Beredar
JAKARTA–Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Padang Sidimpuan mendesak agar Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) Drs Bachrum Harahap beserta kroni-kroninya ditangkap dan segera diadili. Desakan ini disampaikan, karena selama menjadi Bupati di Paluta, Bachrum Harahap dan kroni-kroninya hanya memperkaya diri sendiri, dan mengabaikan kepentingan masyarakat di kabupaten itu. HMI Cabang
TEMUAN & LAPORAN
1. Temuan Pemeriksaan Atas Pelaksanaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008 Pada Pemerintah Kab Padang Lawas Utara BPK RI Perwakilan Propinsi Sumatera Utara tanggal 10 November s/d 4 Desember 2009.
3. Laporan hasil pemantauan atas penyelesaian kerugian daerah pada Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara untuk tahun anggaran 2009. No. 27b/S/ XVIII.MDN/01/2011.
2. Laporan hasil pemeriksaan atas kepatuhan terhadap peraturan Perundangundangan dalam kerangka pemeriksaan laporan keuangan pemerintah kabupaten Padang Lawas Utara untuk tahun anggaran 2009 No. 27 aB/ XVIII.MDN/01/2011.
4. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2010. Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Nomor : 413.A/S/XVIII.MDN/ 09/2011 Tanggal 15 September 2011.
5. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2010. Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Sistem Pengendalian Intern Nomor : 413.B/S/ XVIII.MDN/09/2011 Tanggal 15 September 2011.
7. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2011. Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Nomor : 62.A/LHP/XVIII.MDN/09/ 2012 Tanggal 7 September 2012.
6. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2010. Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Kepatuhan Terhadap Peraturan PerundangUndangan Nomor: 413.C/S/ XVIII.MDN/09/2011 Tanggal 15 September 2011.
8. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2011. Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Sistem Pengendalian Intern Nomor : 62.B/LHP/ XVIII.MDN/09/2012 Tanggal 7 September 2012.
Anak Kandung Dijadikan Sebagai Pengumpul Dana
JAKARTA–Teka-teki siapa pelaku penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, yang menewaskan empat orang pelaku pembunuhan anggota TNI Serka Heru Santoso, terjawab sudah. Mabes AD mengatakan pelaku penyerangan adalah 11 orang anggota Kopassus. Berbagai komentar baik yang bernada mengecam hingga mendukung pun bermunculan menanggapi hasil investigasi dari tim internal TNI AD. Tidak hanya itu, pasca diungkapnya pelaku penyerangan terhadap LP Cebongan, saat ini muncul spandukspanduk yang berisi dukungan terhadap tindakan 11 anggota Kopassus dari Group 2
SUNGGUH keterlaluan. Politik dinasty begitu kuat dan kental di bumi Paluta. Sejak Bachrum Harahap menjadi bupati di kabupaten ini, dua anak kandungnya yang dijadikan PNS memegang posisi penting di pemerintahan. Contohnya, setelah Andar Amin Harahap terpilih menjadi Wali Kota Padangsidimpuan, jabatan yang sebelumnya dipegang Andar Amin yaitu Kepala Bidang Mutasi pada Badan Kepegawaian Daerah digantikan oleh adik kandungnya
• LANJUT KE HAL. 2
• LANJUT KE HAL. 2
kolom REDAKSI
Kontroversi Bendera Aceh KEPUTUSAN Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengesahkan bendera resmi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam selayaknya disikapi secara hati-hati. Baik pemerintah Aceh maupun Kementerian Dalam Negeri harus menahan diri agar kontroversi ini tak mengorek luka lama. Perdamaian di Aceh yang sudah berjalan delapan tahun ini adalah solusi final yang harus terus dijaga. Meski bendera yang disahkan itu mirip lambang Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Kementerian Dalam Negeri tak perlu khawatir. Simbol berupa lambang bulanbintang dan pedang itu, yang disahkan akhir Maret lalu, tidak otomatis bermakna Aceh ingin memisahkan diri. Lagi pula, nota kesepahaman antara pemerintah dan GAM yang diteken di Helsinki, Finlandia, pada 2005 membolehkan rakyat Aceh memiliki simbol-simbol sendiri. Simbol kedaerahan itu bisa berupa bendera, lambang, atau himne. • LANJUT KE HAL. 2
delapan Kecamatan ditambah sepuluh Desa dari Kecamatan Padangsidimpuan Timur (sesuai amanat UU RI No. 37/2007, 10 desa tersebut dimasukkan dalam satu Kecamatan). Saat ini Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari sembilan Kecamatan dan 386 Desa/Kelurahan. Sebagai daerah pemekaran baru dan sesuai tujuan pemekaran itu sendiri yaitu untuk melayani masyarakat lebih
Utara telah sirna. Sebab, HMI menilai aparat penegak hukum tersebut telah tertidur nyenyak diduga akibat kipasan rupiah yang bersumber dari Kabupaten Padang Lawas Utara. Koordinator aksi, Alwi dan Hendra menyatakan, Kabupaten Padang Lawas Utara merupakan salah satu Kabupaten dari 33 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten ini lahir melalui Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Padang Lawas Utara adalah Pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan, terdiri dari
Padang Sidimpuan menyampaikan pernyataan sikap ini, ketika melakukan aksi damai di Bundaran HI (Hotel Indonesia) Jakarta, Rabu (3/4) pekan lalu. "Lahirnya UU No 37 Tahun 2007 adalah untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Tapi kenyataannya, hanya digunakan untuk keluarga Bachrum Harahap," demikian para aksi HMI yang dikoordinir Alwi Pohan, Mara Kali Harahap dan Hendra Ibraim Siregar. Ditegaskan HMI Cabang Padang Sidimpuan, kepercayaan terhadap Kejaksaan Padang Sidimpuan dan Kejaksaan Tinggi Sumatera
9. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2012. Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Kepatuhan Terhadap Peraturan PerundangUndangan Nomor : 62.C/LHP/ XVIII.MDN/09/2012 Tanggal 7 September 2012. 10. Angaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun Anggaran 2012.
11. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Padang Lawas Utara Tahun 2009,2010 dan 2011. LKPJ tersebut memuat pelaksanaan Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Bupati Padang Lawas Utara selama Tahun 2009, 2010 dan 2011 dan disampaikan kepada DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara. Diduga isi laporan tersebut tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan dan tidak semua SKPD melaporkan hasil Program dan Kegiatan yang dilaksanakannya, sehingga Bupati Padang Lawas Utara memberikan laporan yang seadanya kepada DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara.
• LANJUT KE HAL. 2
12. Surat pernyatahan sikap dari Forum Komunikasi Guru Honorer Kab Padang Lawas Utara. 13. SK salah satu korban diduga Palsu, tidak sedikit warga yang jadi korban CPNS dalam masa percobaan di perkirakan secara materil sebesar kurang lebih Rp7.000.000.000 14. Surat Kesepakatan akan mengganti Lapangan Bola
15. Surat tanggapan atas pengaduan masyarakat dari KPK tentang penanggulangan bencana alam.
HMI Cabang Padang Sidempuan menyampaikan permasalahan tersebut dengan harapan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan proses hukum atas dugaan yang dimaksud.
Banyak Ditemui Pelanggaran SECARA keseluruhan, selama kurun waktu lima tahun kepemimpinan Drs. Bachrum Harahap Bupati Padang Lawas Utara, banyak ditemui pelanggaran, baik itu dari administrasi pemerintahan, rekruitmen PNS yang diduga mematok sejumlah dana, penempatan jabatan struktural dengan tarif tertentu dan pemotongan setiap pencairan kegiatan pada setiap SKPD dan proyek Pemerintah Daerah. Terutama dalam
Tahun 2012, banyak proyek pembukaan jalan dan pembangunan gedung sekolah yang tidak selesai
dikerjakan sampai akhir tahun. • LANJUT KE HAL. 2
» Polri Minta Maaf JAKARTA - Polisi yang menilang seorang turis di Bali dan meminta uang lalu minum bir bersama di pos polisi, saat ini tengah diperiksa tim Profesi dan Keamanan (Propam) Polda Bali.Mabes Polri menyelesalkan perilaku itu dan meminta maaf kepada masyarakat. "Kami minta maaf kepada masyarakat atas tayangan di Youtube, kami menyadari itu perbuatan buruk yang tidak boleh dilakukan anggota Polri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.
Heboh Polisi ’Damai’ DIA mengatakan, Mabes Polri mengutuk keras tindakan anggotanya tersebut. Oknum polisi tersebut pun telah diperiksa tim Propam Polda Bali untuk memastikan pelanggaran yang dilakukan. "Apabila nanti ada indikasi tindak pidana akan diperoses disiplin, kode etik, dan pidana. Bisa rangkap tiga," katanya. Sebagaimana diberitakan, sebuah tayangan di YouTube memperlihatkan seorang polisi di Denpasar menilang seorang turis asal Belanda yang mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm. Turis bernama Van der Spek itu kemudian dibawa ke Pos Polisi dan dimintai uang Rp200 ribu. Tanpa disadarinya, turis tersebut sebenarnya tengah membuat dokumentasi mengenai polisi tersebut dan merekamnya menggunakan kamera tersembunyi. Dalam tayangan itu terlihat mereka
BACA JUGA BERITA KPKPOS DI www.starberita.com
bercakap-cakap, bahkan sang polisi mengajaknya minum bir bersama di pos polisi itu. Sang turis tadi pura-pura polos dan bertanya, sudah berapa banyak yang kena tilang oleh polisi itu dan berapa uang yang ia kumpulkan. Si
polisi itu dengan enteng menjawabnya dan mengatakan sudah mendapatkan Rp600 ribu sehari itu. Uang Rp200 ribu dari turis tadi kemudian ia ambil Rp100 ribu untuk membeli bir. “Ini uang dari kamu Rp200 ribu.
Rp100 ribu untuk beli bir dan Rp100 ribu lagi untuk saya kasih ke pemerintah,” kata sang polisi itu. Dari Bali dilaporkan, akhirnya anggota Polantas Polres Badung yang menerima uang “damai” dari turis asing lalu minum bir bersama, akhirnya dibebastugaskan. Menurut Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Hariadi, pembebastugasan itu diperintahkan langsung oleh Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi. Saat ini, oknum polisi yang mencoreng kesatuannya masih menjalani pemeriksaan di Propam Polda Bali. "Ya mereka dibebastugaskan sementara selama pemeriksaan," ujarnya, Kamis. Hariadi mengaku pembebastugasan itu dikenakan kepada dua orang anggota Polres Badung, Bali yaitu Bripka Putu Indra Jaya dan Aipda Komang Sarjana yang dinilai melanggar dan menyalahi aturan. (IC/BBS)
DAN DENGARKAN ULASAN BERITA, SETIAP SABTU DI RADIO STARNEWS 102.6 FM