Epaper andalas edisi kamis 7 april 2016

Page 1

HARIAN

andalas L U G A S

D A N

C E R D A S

Kamis, 7 April 2016 | No: 31967/Tahun X | E-Mail:andalas.redaksi@gmail.com | Harga Eceran Rp2.500; Langganan+ongkos kirim Rp90.000; Luar Kota: Rp3.000 andalas/hs poetra

Ditertibkan Polisi Saat Berkonvoi Seusai UN

SEORANG SISWI NGAKU ANAK JENDERAL Medan-andalas Polisi memberhentikan satu unit mobil yang ditumpangi pelajar karena dinilai melanggar aturan lalu lintas saat berkonvoi seusai Ujian Nasional (UN) di Medan, Rabu (6/4). Setelah diberhentikan, seorang siswi yang berada di dalam mobil itu lantas bertindak arogan. Tindakan itu terjadi ketika polisi lalu lintas memberhentikan satu unit mobil Honda Brio BK 1428 IG melintas dengan pintu belakang terbuka di Jalan Sudirman, Medan, Rabu sore. Namun, salah seorang siswi yang berada di dalam mobil itu protes terhadap • LANJUT KE HAL. 15

CORAT-CORET – Ratusan pelajar SMA meluapkan kegembiraannya usai mengikuti UN dengan melakukan aksi corat coret, Rabu (6/4), di Kawasan Ring Road, Medan. Aksi ini sempat memacetkan sejumlah arus jalan hingga dibubarkan petugas dari Polsek Sunggal.

PEMKO KALAH DI MA

Pemprovsu Masih Utang Rp127,5 M DBH ke Pemko Medan

TAMAN CADIKA PRAMUKA

Medan-andalas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) hingga kini masih berutang sekitar Rp127,5 miliar lebih kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan atas Dana Bagi Hasil (DBH) pajak daerah tahun anggaran 2014, 2013, dan 2012. “DBH dari Pemrovsu di 2016 ini dianggarkan sebesar Rp 462,142 miliar lebih. Jumlah ini sudah termasuk utang tahun anggaran 2014 sekitar Rp127,3 miliar lebih dan tahun anggaran 2012-2013 sekitar Rp278,4 juta,” kata Kepala Badan Pengelola Keungan Daerah (BPKD) Kota Medan Irwan Ritonga kepada wartawan, Rabu (6/4). Irwan merinci, DBH pajak daerah dari Pemrovsu tahun anggaran 2016 sebesar

MEDAN KEHILANGAN

Medan-andalas Pemerintah Kota (Pemko) Medan dikabarkan bakal kehilangan salah satu asetnya, yakni Taman Cadika Pramuka yang berada di Jalan Karya Wisata, Pangkalan Masyhur, Medan Johor. Pasalnya, salah seorang warga, Mustika Akbar diputuskan Mahkamah Agung (MA) memenangkan perkara lahan seluas 25,4 hektare tersebut pada tahun 2014 lalu. "Saya kaget mendapat kabar soal ini. Selama ini kemana saja Pemko Medan? Kok seperti ada pembiaran. Sekarang ini pun kita tidak tau apa upaya yang dilakukan Pemko Medan untuk mempertahankan aset itu," ujar Ketua

Komisi D DPRD Medan, Sabar Syamsuria Sitepu, menanggapi kabar tersebut, Rabu (6/4). Mantan Wakil Ketua DPRD Medan periode 2009-2014 lalu itu, menyesalkan lambannya upaya hukum yang dilakukan Pemko Medan. Padahal, putusan MA sudah keluar sejak tahun 2014 lalu. Kondisi ini, kata dia, memunculkan dugaan adanya permainan terkait bakal beralihnya aset milik Pemko Medan itu. Dijelaskan Sabar, sebelumnya sudah banyak masyarakat yang berupaya merampas aset milik Pemko Medan melalui jalur hukum namun Pemko berhasil mempertahankannya. Seperti halnya upaya hukum yang dilakukan Jamuda Tampubolon dan Poltak Tampubolon. "Taman Cadika itu sudah jadi aset Pemko Medan setelah diserahkan Pemkab Deli Serdang berdasarkan PP No 22 Tahun

1973 tentang perluasan Kota Medan. Kalau tidak salah HPL No 1. Kok tiba-tiba muncul pula ada yang ingin merampas aset Pemko Medan," sebut Sabar. Dikatakan Sabar, sebagai warga negara, dirinya tentunya tidak rela jika Taman Cadika Pramuka yang sudah menjadi ikon Pemko Medan sekaligus terdapat hutan kota beralih ke pihak lain. "Saya tidak bisa bayangkan jika Taman Cadika itu dieksekusi nantinya. Kita tau di Cadika itu lahir caloncalon pemimpin bangsa ini. Mau dimana lagi kegiatan Pramuka kalau sampai itu jadi milik pribadi. Kita tidak rela itu terjadi. Pemko harus gerak cepat menyelamatkan asetnya," imbuhnya. Terpisah, Kabag Hukum Pemko Medan Sulaiman Harahap saat dikonfirmasi membenarkan kalau pihak MA telah memenangkan Mustika Akbar sebagai pemilik yang sah atas lahan di Taman Cadika. Dengan nada terkejut, Sulaiman mengaku kalau pihak-

nya akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK). "Iya benar. Tapi dari mana kalian tau," tanya Sulaiman heran. Dikatakan Sulaiman, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan untuk mengajukan PK termasuk terkait bukti-bukti baru yang menguatkan kalau Pemko Medan sebagai pemilik aset yang sah. Disinggung soal adanya buktibukti yang menguatkan Pemko Medan sebagai pemilik aset sehingga Mustika Akbar bisa menang di MA, Sulaiman enggan mengomentarinya. "Itu kita pelajari dulu. enggak mungkin kita jelaskan termasuk juga soal buktibukti baru kita untuk mengajukan PK," tukasnya. Dari penelusuran wartawan, sejumlah putusan MA memenangkan Pemko Medan atas kepemilikan lahan yang selama puluhan tahun digunakan menjadi Bumi Perkemahan Pramuka. Kepu• LANJUT KE HAL. 15

KEHILANGAN ASET – Pemko Medan bakal kehilangan salah satu asetnya, yakni Taman Cadika Pramuka di Jalan Karya Wisata, Pangkalan Masyhur, Medan Johor setelah MA memutuskan lahan seluas 25,4 hektare itu mili seorang warga bernama Mustika Akbar.

• LANJUT KE HAL. 15

Kertas Diduga Kunci Jawaban UN Diserahkan ke Mendikbud Medan-andalas Data-data dan bukti kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional 2016 dari sejumlah daerah di Indonesia, termasuk temuan Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara yakni kertas yang diduga kunci jawaban di SMAN 2 Medan akan diserahkan Ombudsman RI kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan. “Kita sedang mengumpulkan dari berbagai daerah sambil kita pelajari, dan akan kita serahkan ke Mendikbud, karena ini akan menjadi bahan perbaikan bagi Pemerintah ke depan,” kata Pimpinan Ombudsman RI Ninik Rahayu di Kantor Ombudsman Sumut, Jalan Majapahit Medan, Rabu (6/4). Kedatangan Ninik ke Sumatera Utara dalam rangka men• LANJUT KE HAL. 15

BERSAKSI DI SIDANG KASUS SUAP PIMPINAN DPRD SUMUT

Nurdin Lubis Benarkan Adanya ‘Uang Ketok’ Ajib Shah (kiri), Saleh Bangun, dan Sigit Pramono Asri (kanan) berjalan memasuki ruang sidang dengan kasus dugaan suap persetujuan APBD Sumut di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (6/4). ANTFT

Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekdaprovsu) Nurdin Lubis membenarkan adanya "uang ketok" yang diberikan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut 2009-2014 untuk kelancaran proses persetujuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). "Bahwa dalam pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan (LPJP) APBD Sumut 2012 ada permintaan dari dewan untuk mengesahkan itu meminta 'uang ketok' Rp1,55 miliar, untuk kelancaran proses perlu 'uang ketok'," kata Nurdin dalam sidang pemeriksaan saksi di pengadilan Tindak Pidana

Korupsi (Tipikor) di Jakarta, Rabu. Nurdin bersama dengan mantan Kepala Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Setdaprovsu) Baharuddin Siagian (kini Kadispora Sumut) diperiksa • LANJUT KE HAL. 15

Ledia Hanifa Amaliah

Ledia Hanifa Gantikan Fahri Hamzah Jakarta-andalas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menunjuk Ledia Hanifa Amaliah sebagai Wakil Ketua DPR untuk menggantikan Fahri Hamzah. Ledia mengaku siap menjalankan tugas yang diamanatkan oleh partainya itu. "Saya dicalonkan dan ditetapkan oleh pimpinan untuk mengemban amanah ini. Saya sebagai kader harus mempersiapkan diri untuk ditempatkan di posisi mana pun," kata Ledia saat dihubungi, Rabu (6/4). Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini mengaku sedang menjalankan Panja Biaya Penyelenggara Ibadah Haji di Mekkah. Dia baru mendapat kabar penunjukannya dari telepon dan belum bertemu langsung dengan

Presiden PKS Sohibul Iman. Ledia berharap bisa menjalankan tugas yang diamanatkan partainya dengan baik nantinya. "Bismillah semoga Allah memudahkan segala urusan," ucap dia. Anggota Fraksi PKS Tubagus Soemandjaja sebelumnya mengatakan, nama pengganti Wakil Ketua DPR akan dikirimkan ke DPR setelah proses hukum selesai dan jika Fahri dinyatakan kalah oleh pengadilan. Pengganti Fahri sebagai anggota DPR, lanjut dia, diserahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). DPP PKS sebelumnya menerbitkan Surat Keputusan • LANJUT KE HAL. 15

Unik Tapi Nyata

Kakek Ini Ingin Jual Berlian Rp7 Triliun untuk Bayar Utang Negara SEORANG kakek bernama Qarsing di Desa Bulu Cendrana, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, akan melelang sebongkah berlian dengan harga Rp 6,966 triliun. Uang hasil penjualan akan ia sumbangkan. "Jika laku, berlian saya seberat 222 gram ini rencananya sebagian akan saya sumbangkan untuk membayar utang negara," kata Qarsing di rumahnya, kemarin. "Sebagian saya akan buat sekolah, pesantren, dan rumah adat di Kabupaten Sidrap dan Enrekang, yang dikenal dengan 'Kota Santri'," kata dia.

Menurut Qarsing, jika ada warga asing yang berminat membelinya, Pemerintah • LANJUT KE HAL. 15

KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG ASING RABU, 6 APRIL 2016 Mata Uang Jual Beli AUD 10.047 9.942 CNY 2.052 2.031 EUR 15.116 14.960 GBP 18.815 18.623 HKD 1.713 1.696

Mata Uang Beli Jual 119 120 JPY 3.398 3.360 MYR 9.811 9.712 SGD 13.289 13.157 USD Sumber: BANK INDONESIA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.