POJOK KKS
Belajar Kitab DEUTEROKANONIKA Bagian III - Terakhir
P
ada bagian pertama sudah diuraikan tentang sejarah dan latar belakang tentang Kitab Deuterokanonika. Pada bagian kedua sudah diulas tentang keberatan-keberatan saudara protestan dan hubungan antara PB dan Kitab Deuterokanonika. Pada sambungan yang ketiga ini akan dipaparkan tentang urutan penetapan dan kanon Kitab Deuterokanonika, serta kesesuaian antara isi kitab Deurerokanonika dengan doktrin gereja protestan. Urutan Penetapan dan Kanon Kitab Suci Tahun 367 M : Pada tahun 367 Masehi terdapat daftar Kitab PB yang jumlah dan urutannya persis sama dengan yang kita miliki saat ini dan ditulis oleh St. Athanasius, Uskup Alexandria. Tahun 382 M : Pada masa ini adalah masa Konsili Roma. Paus Damasus I mulai menggulirkan ide untuk menentukan kanon universal bagi semua Gereja. Konsili ini menentukan daftar kitab-kitab Perjanjian Baru yang jumlah dan urutannya sama dengan kitab PB yang ada sampai saat ini. Tahun 393 M: Konsili Hippo mulai ada menentang kanon Kitab Suci ditawarkan oleh Uskup Athanasius.
yang yang
Tahun 397 M: Konsili Kartago menyaring kembali
18
kanon Kitab Suci bagi Gereja Barat, lalu mengirimnya kepada Paus Inosensius untuk diratifikasi (disahkan). Tahun 787 M: Konsili Ekumenis di Nikea II yang mengadopsi Kanon Kitab Suci yang dibuat pada Konsili Kartago tahun 393M. Pada titik ini, Bahasa Latin di Gereja Barat dan Bahasa Yunani/Bizantium di Gereja Timur memiliki kanon yang sama. Tahun 1442M: Pada Konsili Florence, seluruh Gereja mengakui 27 kitab. Pada Konsili Florence ini menegaskan kembali Kanon Kitab Suci yang dikeluarkan oleh Gereja Katolik Roma melalui pengesahan Paus Damasus I.Hal ini terjadi pada masa seribu tahun sebelumnya. Artinya, mulai pada tahun 1439 seluruh Gereja Katolik telah secara hukum terikat pada kanon yang sama. Pengkanonan ini terjadi 100 tahun sebelum gerakan reformasi Protestan. Tahun 1536M: Romo Martin Luther memindahkan 4 kitab Perjanjian Baru (Ibrani, Yakobus, Yudas, dan Wahyu) dan menempatkannya ke dalam sebuah appendix oleh karena menurutnya kitab-kitab tersebut tidak/ kurang pantas jika dimasukkan ke dalam Kitab PB. Tahun 1546: Pada Konsili Trente, Gereja Katolik menegaskan sekali lagi dan selamanya daftar penuh ke 27 Kitab PB. Konsili ini
KABAR Edisi 560 | Tahun XI - Minggu, 06 Nopember 2016