Modul literasi kritis untuk pembelajaran pancasila

Page 13

di kelas. Beberapa jenis teks dan/atau media yang digunakan sebagai contoh di sini bervariasi, mulai dari teks berita di media massa, klip dan lirik lagu, cerita pendek, novel, puisi, gambar, foto, dan film. Berangkat dari beberapa contoh “teks� tersebut, kemudian masing-masing diulas mengenai argumentasi mengapa dan apa keuntungannya? Pengetahuan, nilai-nilai, budaya dan ideologi Pancasila manakah yang dikandung dalam teks tersebut? Bagaimana desain sistem dan proses pembelajarannya yang disarankan? Bagaimana tindak lanjut pembelajarannya? Bagaimanakah cara mencari teks-teks tersebut yang tepat sebagai bahan pembelajaran? Dengan demikian diharapkan guru tidak terpaku pada teks yang diberikan di dalam modul ini, sebaliknya teks-teks yang digunakan dalam modul ini posisinya sekadar sebagai contoh, dan guru silakan mencari sendiri teks-teks serupa yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk nilai-nilai, budaya dan ideologi Pancasila tertentu secara lebih spesifik. Di sini lebih ditekankan pada guru mencari teks-teks yang sudah ada dan banyak terdapat di sekitar guru, berita di media massa banyak bisa dicari dari koran-koran dan majalah, klip dan lirik lagu bisa banyak didapat dari internet, gambar dan foto juga demikian, cerita pendek dan novel juga tidak kalah banyaknya ada di toko-toko buku. Walaupun begitu tidak masalah ketika guru ingin mencoba berkreasi membuat teks sebagai bahan pembelajaran secara mandiri. Sementara itu memang dengan teks-teks tersebut guru dituntut untuk dapat kreatif mendesain pross-proses pembelajaran dengan pendekatan literasi kritis,

jadi tidak terpaku pada skenario proses pembelajaran yang telah dibuat dalam modul ini. Buku ini terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama, mengupas tentang apakah itu pedagogi kritis, literasi kritis, dan bagaimana menggunakan seni sebagai bagian yang terpisahkan dalam pembelajaran melalui literasi kritis. Bagian kedua, berupa contoh modul dengan menggunakan berbagai jenis teks dan media yang beragam, dari puisi, cerita pendek, video klip sampai film dan novel. Perspektif literasi kritis yang disodorkan dalam modul ini memang merupakan sesuatu hal yang baru yang mungkin saja mengundang resistensi, termasuk dari kalangan siswa sendiri yang demikian terbiasa dengan model pendidikan ala bank. Pembelajaran model sokratik, di mana guru lebih berfungsi sebagai fasilitator yang banyak mengajukan pertanyaan untuk mendorong dialog dan pemikiran mendalam, belum banyak dikenal di sekolah. Di sini guru diharapkan berani mengadaptasi dan menegosiasikan materi dalam kurikulum dengan tawaran perspektif ini. Keberanian guru untuk mencoba, belajar sambil mengajar, merupakan kunci sukses pembaharuan pembelajaran Pancasila yang ditawarkan dalam modul ini.

15

Pancasila Yang Mencerdaskan

Modul Pembelajaran Literasi Kritis

16


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.