Mahasiswa Pecinta Alam "Wanaprastha Dharma"
Universitas Udayana
![]()
Mahasiswa Pecinta Alam "Wanaprastha Dharma"
Universitas Udayana
Kami dengan bangga mempersembahkan boklet ini sebagai gambarkan keajaiban alam bawah tanah yang tersembunyi di dalam kawasan karst Manggarai. Boklet ini membawa Anda dalam sebuah perjalanan tak terlupakan untuk menjelajahi keanekaragaman gua dan lanskap unik yang memikat hati.
Penelusuran gua di kawasan karst Manggarai menjadi cerminan komitmen kami untuk menjaga kelestarian lingkungan alam dan memahami nilai-nilai budaya yang telah ada sejak zaman dahulu. Dengan boklet ini, kami ingin berbagi
pengalaman dan pengetahuan yang kami peroleh selama perjalanan eksplorasi ini, sembari menginspirasi Anda untuk menghargai keindahan alam dan mendalami warisan budaya yang tak ternilai.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan boklet ini. Semoga boklet ini memberikan wawasan yang berharga, serta mendorong kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keanekaragaman hayati, ekologi, dan budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kawasan karst Manggarai.
Selamat menikmati perjalanan melalui lembaran boklet ini, dan semoga
pengalaman yang Anda peroleh dapat menjadi cahaya yang membawa kita
menuju keberlanjutan dan penghargaan terhadap keindahan alam serta kearifan budaya lokal.
Hormat Kami, Tim PTL Susur Gua 2023
Di balik misteri gelap yang tak berujung, Lorong-lorong tersembunyi, dunia bawah tanah yang anggun.
Di dalam alam terdalam, di setiap lorong dan celah, Keindahan tersembunyi, menyapa dengan penuh pesona.
Stalaktit yang menggantung dengan anggun, Stalagmit yang kokoh, menantang waktu berlalu.
LukisanNya sungguh indah tiada lawan
Menorehkan keindahan dalam setiap goresan
Diantara celah-celah yang sempit, Nyanyian air dan kegelapan abadi
Disanalah sebuah jawaban tersembunyi
Jawaban akan kebesaranNya.
Kawasan karst Manggarai merupakan suatu wilayah yang memukau terletak di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kawasan ini dikenal karena lanskap geologinya yang unik, yang dihasilkan oleh proses pelarutan batuan kapur selama ribuan tahun. Karst Manggarai ditandai dengan gua-gua alami, dolina-dolina, dan formasi batuan khas karst yang menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Guanya yang dalam memiliki stalaktit dan stalagmit yang indah, membentuk tarian kristal yang memukau mata.
Selain keindahan geologisnya, kawasan karst ini juga memiliki nilai ekologis yang tinggi. Ekosistem di dalamnya mendukung keberagaman hayati, termasuk beberapa spesies flora dan fauna yang khas. Tidak hanya itu, kawasan karst Manggarai juga menjadi saksi bisu dari warisan budaya dan sejarah masyarakat lokal. Guanya sering kali dihubungkan
dengan cerita rakyat dan adat yang memberi makna mendalam pada setiap formasi alam di dalamnya. Dengan segala keunikan alam dan budayanya, kawasan karst Manggarai
menjadi destinasi menarik bagi para peneliti, pecinta alam, dan pelancong yang ingin merasakan keajaiban alam dan budaya Indonesia yang kaya.
Perjalanan epik dimulai saat matahari muncul di ufuk timur dan angin laut membelai permukaan samudra. Tim penuh semangat dan keingintahuan bersiap untuk mengarungi perjalanan ajaib dari Bali ke Flores, menuju keajaiban tersembunyi di gua Longka Sesa Kapal membelah laut biru seperti penjelajah zaman modern, menghadirkan sensasi petualangan yang menyegarkan. Di atas kapal, suara ombak menjadi latar belakang yang mengiringi bercengkerama dan persiapan untuk menghadapi keindahan gua yang menanti. Dari jauh, Flores muncul sebagai pangkalan bagi pencari petualangan, dan dengan angin yang terus membelai, kapal semakin mendekat ke tujuan. Setelah perjalanan yang penuh antisipasi, pantulan sinar matahari di air laut menggambarkan masa depan petualangan yang menggoda di gua Longka Sesa.
Saat kapal akhirnya merapat di pulau Flores, perasaan campuran antara kegembiraan dan rasa ingin tahu memenuhi udara. Tiba di tujuan, dunia baru dengan keajaiban tak terbatas terbuka lebar di depan mata Namun, yang membuat perjalanan ini sungguh istimewa adalah saat tim kami menginjakkan kaki di desa Sesa dan diterima dengan senyum hangat oleh orang-orang baik hati yang mendiami kawasan tersebut. Sapaan ramah dari penduduk lokal menambah kehangatan di udara, seolah-olah kami telah sampai di rumah kedua. Mereka menceritakan kisah-kisah tentang gua Longka Sesa dengan antusiasme yang menular, dan kami merasa terhubung dengan mereka seperti sahabat lama. Pertemuan dengan mereka bukan hanya sekedar berbagi informasi, tetapi juga menyampaikan pesan tentang keramahan dan kerja sama yang mewarnai setiap langkah dalam petualangan ini.
Jenis Gua : Gua Vertikal
Panjang Gua : 30 M
Bentuk Mulut Gua : Mulut Vertikal dengan 3 lobang cukup besar
Tinggi atap : 6 M
Lebar : 16 M
Letak Mulut Gua : Lokasi gua terletak ditengah-tengah
perkebunan kopi
Gua Longka Sesa memiliki akar sejarah yang kaya dan menarik Nama "Longka" sendiri memiliki arti "lubang," sementara "Sesa" merujuk pada "dusun." Nama ini merujuk pada gua yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat sekitar. Dalam cerita yang dilestarikan dari generasi ke generasi, gua ini sering dianggap sebagai tempat pembuangan mayat oleh masyarakat setempat.
Kisah ketika tim menjadi orang pertama yang dengan penuh keberanian melangkahkan kaki ke dalam rahasia tersembunyi Gua Longka Sesa. Dengan hati yang berdebar, kita memasuki gua yang telah menjadi sumber kisah misterius tentang kisah pembuangan mayat. Walaupun cerita-cerita menakutkan itu menghantui pikiran, kita tidak membiarkan rasa takut menghalangi setiap langkah tim. Dalam keberanian yang tak tergoyahkan, tim melangkah lebih dalam ke dalam kegelapan gua, siap untuk mengungkap misteri yang telah tertutup selama berabad-abad.
Gua Longka Sesa, sebuah keajaiban alam yang tersembunyi dengan anggun ditengah-tengah kawasan karst manggarai, mengundang setiap insan untuk menjelajahi keindahannya yang memesona. Terletak sejauh 458 meter dari pemukiman, gua ini meemiliki tampilan yang unik dalam kegelapan yang memukau
Dengan struktur vertikal yang megah, gua ini membentang sekitar 26 meter, menjulang ke atas dengan bentuk mukanya yang memukau berupa oval yang menawan dengan tinggi atap
mencapai 6 meter dan lebar 15 meter. Mulut gua yang terletak di punggungan perbukitan memberikan pandangan spektakuler ke alam sekitarnya. Lebih dari sekadar sebuah ceruk batu, Gua
Longka Sesa memikat hati para penjelajah dengan tiga cabang lubangnya yang menawarkan kemungkinan petualangan yang tak terbatas. Sebagai gua yang masih hidup, ornamen alami dalam
bentuk stalaktit dan stalagmit yang memancarkan kehidupan memberi kesaksian akan keajaiban geologi yang terus berkembang.
PROFIL GUA
Jenis Gua : Gua Horizontal
Panjang Gua : 150 M
Bentuk Mulut Gua : Mulut Horizontal dengan lubang besar
Tinggi atap : -
Lebar : -
Letak Mulut Gua : Lokasi gua terletak ditengah-tengah
perkebunan warga 485 M dari pemukiman terakhir.
Keterangan : Di dalam gua terdapat lorong-lorong
yang panjang dan dipenuhi oleh
kelelawar
Gua Leang Niki sebuah tempat yang memukau dengan arti yang melekat dalam namanya. "Leang" yang berarti gua, dan "Niki" yang berarti kelelawar. Gua ini tidaklah sia-sia dinamai demikian, karena begitu kita melangkah ke dalam mulut gua yang menganga lebar, kita akan disambut oleh banyaknya kelelawar yang bergelantungan. Lorong-lorong yang menjulang panjang mengajak kita pada perjalanan yang penuh tantangan, seakan mengungkapkan bahwa alam semesta ini memiliki rahasia yang harus kita telusuri dengan penuh rasa ingin tahu.
Dengan hati yang penuh keberanian, tim memasuki Leang Niki dan memetakannya. Langkah pertama kita melangkah ke dalam rongga gua yang besar tiada tara, ditemani oleh senter yang memancarkan cahaya temaram, menjadikan momen tak terlupakan. Dalam kegelapan yang misterius, tim menavigasikan lorong demi lorong yang belum pernah dijamah, setiap tikungan dan batu yang dilewati menjadi petualangan yang mendebarkan.
PROFIL GUA
Jenis Gua : Gua Horizontal
Panjang Gua : -
Bentuk Mulut Gua : Mulut Horizontal dengan lubang besar
Tinggi atap : -
Lebar : -
Letak Mulut Gua : Lokasi gua terletak didepan sungai
kering
Keterangan : Di dalam gua terdapat aliran sungai
yang mengalir deras
Leang Ka merupakan satu dari tiga gua yang telah kami survey di kawasan karst Manggarai. Gua ini memiliki aliran sungai yang mengalir deras di dalamnya, derasnya aliran air yang menabrak bebatuan sehingga menimbulkan riak dan suara gemuruh yang menciptakan suara menegangkan.
Klasifikasi Ilmiah:
-Superdomain : Biota
-Superkerajaan : Eukaryota
-Kerajaan : Plantae
-Subkerajaan : Viridiplantae
-Infrakerajaan : Streptophyta
-Super Divisi : Embryophyta
Superfilum : Bryophytes
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu
tumbuh Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi
membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas
Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi
tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Klasifikasi ilmiah :
-Kingdom : Animalia
-Filum : Arthropoda
-Kelas : Arachnida
-Ordo : Araneae
-Famili : Sparassidae
-Genus : Heteropoda
-Spesies : Heteropoda maxima
Heteropoda maxima merupakan salah satu anggota kelompok laba - laba pemburu. mereka memburu untuk mencari makan. Laba - Laba ini merupakan laba - laba terbesar yang panjang kakinya dapat tumbuh hingga 12 inci (30cm) dan panjang tubuh hingga 1,8 inci (4,8cm). Heteropoda maxima dapat ditemukan di gua, pintu masuk gua, celah - celah dinding batu, bawah batu, dan area kayu seperti bawah kulit pohon yang lepas dan lempengan kulit kayu di tanah. Adapun laba-laba ini yang kita temukan berwarna coklat tua dengan garis-garis coklat terang. Laba-laba yang kita temukan juga bergerak lincah serta takut dengan cahaya.
1Laba-LabaPemburuRaksasa(Heteropodamaxima) .
Klasifikasi ilmiah :
-Kingdom : Animalia
-Filum : Arthropoda
-Kelas : Insecta
-Ordo : Orthoptera
-Famili : Rhaphidophoridae
-Genus : -
-Spesies : -
Jangkrik Gua atau jangkrik dari keluarga
Rhaphidophoridae merupakan jangkrik
yang biasa ditemukan di gua atau
tambang tua, dapat juga ditemukan di lingkungan yang lembab seperti batang kayu busuk. Jangkrik ini memiliki kaki
dan antena yang panjang. badannya
berwarna kecoklatan dan tanpa sayap.
panjang tubuhnya dapat tumbuh hingga
5cm (2 inci) dan panjang kakinya hingga
10 cm (3,9 inci). Dalam jaring - jaring
makanan di dalam gua, jangkrik inilah
yang menjadi santapan predator seperti
laba - laba. Adapun jangkrik yang kita
temukan memiliki kaki yang berwarna
putih dan antena yang sebagian berwarna
putih juga
Klasifikasi ilmiah :
-Kingdom : Animalia
-Filum : Chordata
-Kelas : Aves
-Ordo : Apodiformes
-Famili : Apodidae
-Genus : Collocalia
-Spesies : Collocalia maxima
Dicirikan dari sarangnya yang berwarna hitam, tim berhasil mengidentifikasikan spesies burung walet yang tim temukan merupakan Collocalia maxima yang termasuk langka dan kerap membuat sarang di gua-gua kapur. Warna hitam dari burung walet spesies ini berasal dari perilakunya yang membuat sarang di gua dengan kelembaban tinggi sehingga walet tersebut menggunakan bulunya sendiri juga sebagai material pembentuk sarang agar sarangnya lebih hangat. Adapun penyebarannya terdapat di Himalaya timur, Filipina, Palawan, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar, Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali
Klasifikasi ilmiah :
-Kingdom : Animalia
-Filum : Arthropoda
-Kelas : Arachnida
-Ordo : Araneae
-Famili : Theridiidae
-Genus : Nesticodes
-Spesies : Nesticodes rufipes
Nesticodes rufipes adalah spesies laba-laba yang
kerap tinggal di lingkungan tropis maupun subtropis
sehingga merupakan salah satu laba-laba yang
bersifat endemik di Indonesia Adapun Nesticodes
rufipes yang tim temukan bersifat diam dan bergerak
lambat yang menandakan bahwa laba-laba ini adalah
laba-laba yang tidak mengejar mangsanya, namun memerangkap mangsanya dengan jaring laba-laba.
Klasifikasi ilmiah :
-Kingdom : Animalia
-Filum : Chordata
-Kelas : Mammalia
-Ordo : Chiroptera
-Famili : Apodidae
-Genus : -
-Spesies : -
Spesies lainnya bersifat komunal, dengan ribuan atau bahkan jutaan kelelawar bertengger di dalam gua atau di dahan pepohonan dalam hutan. Pada beberapa jenis kelelawar komunal, seluruh koloni meninggalkan sarang bersama pada malam hari dan kembali bersama di pagi hari
Stalaktit atau batu tetes adalah jenis speleothem yang menggantung dari langit-langit gua kapur. Ia termasuk dalam jenis batu tetes. Stalaktit terbentuk dari pengendapan kalsium karbonat dan mineral lainnya, yang terendapkan pada larutan air bermineral.
Stalagmit adalah ornamen gua secara vertikal (tumbuh dari bawah ke atas).Stalagmit terbentuk dari kumpulan kalsit yang berasal dari air yang menetes. Stalagmit ditemukan di lantai gua, biasanya langsung ditemukan di bawah stalaktit. Mineral yang dominan dalam pembentukan stalagmit adalah kalsit (kalsium karbonat). Mineral lainnya meliputi karbonat lain, opal, kalsedon, limonit dan beberapa sulfida.
Helaktit, helictite, sebuah ornamen gua (speleothem) mempunyai bentuk melengkung (bengkok) atau seperti cacing dan memiliki tampak melawan gravitasi selama proses pertumbuhannya.
Flowstone, endapan (deposit) dari kalsium karbonat, gipsum, dan bahan mineral lainnya yang telah terakumulasi pada dinding atau atap gua di mana air menetes atau mengalir
Pilar, sebuah kolom batu yang tersisa setelah solusi dari batuan sekitarnya. Stalaktit – stalagmit yang mencapai dari atap ke lantai di sebuah gua, lebih tepat disebut kolom. Sebuah stalagmit tipis tinggi yang tidak mencapai atap gua.
Bentuknya mirip selendang atau gordyn yang terbentuk dari tetesan air yang mengalir melalui dinding goa. Kadang-kadang selendang itu tembus cahaya dan berwarna-warni akibat mineral yang terkandung seperti mineral besi.
nakwdunud
Mapala Wanaprastha Dharma
Sinmawa UKM Mapala “WD” Unud
mapalawd@unud.ac.id