Edisi : Mei 2013

Page 34

Olahraga

Sriwijaya FC Tetap Milik Masyarakat Sumsel S riwijaya FC akan tetap menjadi milik masyarakat Sumsel, bukan milik pribadi atau golongan, apalagi dijadikan sebagai mesin politik demi meraih kekuasaan. Demikian diungkapkan Presiden Sriwijaya FC Dodi Reza Alex Noerdin, saat temu supporter dan fans di Hotel Swarna Dwipa Palembang. Dodi yang hadir bersama Direktur Keuangan, Augie Bunyamin dan Sekretaris, terlihat akrab dengan puluhan anggota dari kelompok suporter SFC mulai Sriwijaya Mania, Singa Mania dan Simanis. Tak ketinggalan dari kelompok Sriwijaya FC Community dan juga Kaskuser dan lainnya. “Target kita tetap menjadikan Sriwijaya FC sebagai kebanggan masyarakat Sumsel, apalagi saat ini trend Sriwijaya FC terus meningkat, ini semua berkat dukungan masyarakat Sumsel yang rela berkorban demi kemajuan persepakbolaan di Sumatera Selatan. “ Kata Dodi yang juga tercatat sebagai anggota DPR RI. Namun lanjut Dodi, kalaupun ada yang mendapatkan popularitas di SFC jelas tidak bisa terelakkan. Hal itu dianggap wajar karena sorotan masyarakat terhadap klub kebanggaan Sumsel itu begitu luas. “ Sekarang siapa yang tidak kenal dengan Hendri Zainudin, sebagai Direktur Teknik dan SDM, lalu Manajer SFC, Robert Heri yang baru saja ditunjuk musim ini, namanya langsung popoler dan dikenal masyarakat luas. Bahkan orang lebih banyak mengenal Pak Robert ini sebagai Manajer SFC, ketimbang jabatannya sebagai Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Sumsel,” Tuturnya. Dodi pun yakin dengan dukungan masyarakat dan kematangan teknik bermain dari para pemain, Sriwijata FC dapat kembali meraih masa – masa gemilang, seperti saat Sriwijaya FC meraih gelar double winner. Diakui Dodi, saat ini Sriwijaya FC tengah memfokuskan diri mencari sponsor, selain menjual marchandise, dan melepas saham ke publik (go public). Apalagi saat ini Sriwijaya FC, sudah hidup sendiri tanpa APBD.

34

Kibar, Edisi Perdana

“Pertanyaannya, apakah setelah tanpa APBD Sriwijya FC akan lumpuh ? tentu saja tidak. Kami tetap memiliki wacana untuk memajukan Sriwijaya FC meski tanpa APBD, tentunya itu tadi, harus dengan dukungan masyarakat. Karena Sriwijya FC merupakan milik kita semua, milik masyarkat Sumsel. “ Tegasnya. Dodi juga menargetkan Sriwijaya FC harus bisa go public dengan kemampuan dan nama besar Sriwijaya FC yang ada sekarang ini. Caranya, manajeman akan berusaha semaksimal mungkin, untuk terus membesarkan nama Sriwijaya FC. “ Saya ingin mengajak masyarakat Sumsel yang peduli SFC untuk membantu klub kebanggaan kita ini. Saya bersama jajaran manajemen akan berusaha keras bagaimana menghidupi dan membuat SFC terus eksis,” urai Dodi. Ketua Kelompok Supporter Singa Mania, H Hendri Zainuddin mengaku tetap akan mendukung semua keputusan manajemen, apalagi Singa Mania memiliki kelompok pendukung yang fanatis terhadap Sriwijaya FC. “ Ini demi kebaikan kita bersama, demi kebaikan Sriwijaya FC yang menjadi kebanggan masyarakat Sumsel. “ Kata Hendri. Dikatakan Hendri, suporter merupakan elemen penting dalam sepakbola. Pertandingan sepakbola tanpa suporter bisa diibaratkan sayur tanpa garam. Suporter bisa menjadi pemain ke-12 bagi tim yang bertanding. Suporter bisa memberikan kekuatan tersendiri dari sebuah tim dalam sepakbola. “ Saya fikir hampir semua klub sepakbola profesional di Indonesia mempunyai suporter. Para suporter ini menggunakan berbagai atribut dan kostum kebanggaan mereka di setiap klub yang mereka dukung sedang bertanding. Mulai dari topi, slayer, kaos, bendera, dan atribut lainnya selalu melekat pada diri mereka. Bahkan ada juga beberapa suporter yang rela untuk mengecat muka mereka sampai seluruh badan mereka demi mendukung tim kesayangannya.” Tukasnya. (Adv)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.