Majalah LPM Suaka 2021 - Kosongnya Regulasi, Langgengkan Predator Beraksi

Page 1

C i t a , c i p t a , c i n t a , k a r s a KOSONGNYA REGULASI LANGGENGKAN PREDATOR BERAKSI 2021ahunTEdisi

MAJALAH SUAKA 2021 “Yang terpenting dalam kehidupan bukanlah apa yang terjadi dalam hidupmu, namun apa yang kamu ingat dan bagaimana kamu mengingatnya. Gabriel Garcia Marquez One Hundred Years of Solitude (1967) “ ”

Reporter: Shafa Maura Zahwa, Rani Khaerany, Siti Hannah Alaydrus, Elni Pujayanti, Hizqil Fadl Rohman, Intan Faizatul, Fatimah Nuraini, Chamid Nur Muhajir, Fitri Nur Hidayah, Aulia Umayna, Reza Hardiyanti, Bestari Shanita Rakhmi, Ajeng Kurnia Fitri, Hasna Fajriah, Fauqi Muhataromun, Alya Muhtar, Karina Amartia, Gemilang Yusrima Renic, Yopi Muharram, Anita Dewi, Raissa Shahifatillah, Dinda Mutiara, Zahra Nayla, Reyan Mauldan, Silmi Nur Azizah, Rashid Al-Raz Fotografer: Nur Ainun, Riziq Abdul Malik Periset: Salsabyla Farihati, Anita Dewi, Zahra Siti Syahida, Nurhasanah Layouter dan Ilustrator: Nur Alfiyah, Siti Hannah Alaydrus, Karina Amartia, Arie Rio Prayoga, Aulia Nazwa Shihab, Silmi Nur Azizah Marketing: Rini Zulianti, Nur Alfiyah, Alisya Darmayanti, Dheny Puspita Sari, Arie Rio Prayoga, Putri Saiba, Raafi, Dzillin Jihan, Aulia Nazwa Shihab

Pemimpin Redaksi: Awla Rajul Redaktur Online: Fuad Mutashim, Fauzan Nugraha Redaktur Fresh: Adinda Nuurlatifah, Raissa Shahifatilah Redaktur Foto: Hasna Fajriah Reporter: Yopi Muharram, Maula Tamimi, Hizqil Fadl Rohman, Fitri Nur Hidayah, Shafa Maura Zahwa Fotografer: Riziq Abdul Malik, Nur Ainun, Fatimah Nura’aini Pemimpin Perusahaan: Rini Zulianti Promosi dan Kerjasama: Aulia Umayna Andani, Alisya Darmayanti, Dheny Puspitasari, Rani Kaerany Iklan: Yunita Rosdianti Produksi dan Sirkulasi: Salsabyla Farihati, Reza Hardiyanti

Assalamu’alaikum

Redaktur Pelaksana: Awla Rajul, Bestari Tsaniya R, Hasna Fajriah, Adinda Nuurlatifah, Fauzan Nugraha, Fuad Mutashim, Raissa Shahifatillah, Diyanah Nisa, Santika Lestari, Hamzah Ansharulloh

MAJALAH SUAKA 2021 2DARI REDAKSI Lembaga Pers Mahasiswa Suaka Facebook: LPM Suaka Twiiter: @lpmsuaka Instagram: @lpmsuaka & @redaksisuaka Line: @ouy7950e Sampul Majalah: Nur Alfiyah Email: online.suakauin@gmail.com Web: suakaonline.com, freshsuakaonline.com, lensa.suakaonline.com Alamat: Gedung Student Center, Lt. 3 No.15 Kampus UIN SGD Bandung, Jl. AH. Nasution No.105, Cibiru-Bandung Kepala Litbang: Aldy Khaerul Fikri Pengembangan Sumber Daya Manusia: Chamid Nur Muhajir, Evi Fitaulfia, Alya Muhtar, Rashid Alraz Riset dan Data Informasi: Santika Lestari, Anita Dewi, Diyanah Nisa, Zahra Siti Syahida, Raafi Herdiansyah Putra, Nurhasanah Suaka Institute: Zahra Nayla, Gemilang Yusrima, Dinda Mutiara, Intan Faizatul IT Development: Reyan Mauldan Pemimpin Umum: Hamzah Anshorulloh Sekretaris Umum: Bestari Saniya Rakhmi Bendahara Umum: M. Syifaurahman

Tidak kalah penting untuk diketahui, kisah inspiratif seorang transpuan, Farah. Ia adalah ketua Srikandi Priangan. Jalan hidupnya telah difilmkan dalam Film dokumenter yang berjudul “Pada Suatu Hari Nanti” yang berhasil meraih juara satu di Grito Queer Festival dalam nominasi protagonis terbaik. Kisah inspiratif ini dapat dinikmati di rubrik Sosok. Masih banyak informasi yang Suaka paparkan di rubrik-rubrik lainnya yang tidak kalah penting Seperti Rana, Mata Media, Paguyuban, Selisik, Sisi Kota, Stretoskop, Cerpen, Vakansi, Mimbar, Laporan Khusus, Mata Media, Sisi Kampus, Sisi Kota, Musik, Puisi, dan Karikatur Selamat menyantap informasi mengenai kampus hijau dan nutrisi untuk otak.Selanjutnya di rubrik Sorot, Suaka membahas permasalahan greenwashing dan solusi zero waste terhadap permasalahan lingkungan yang sedang dihadapi. Allih-alih melakukan solusi yang tepat terhadap pengemasan dan bahan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, perusahaan malah membuat marketing palsu yang mengatasnamakan ramah lingkungan. ampus seharusnya menjadi ruangKaman bagi seluruh civitas akademika untuk menimba ilmu, beraktifitas, berdiskusi, maupun kegiatan lain sebagai bekal penge n iri dan masa depan mahasiswa Kampus pun seharusnya memberikan perlindungan dan jaminan keamanan kepada seluruh civitas akademika, termasuk terhadap kasus kekerasan dan pelecahanKasusseksual.kekerasan dan pelecahan seksual bukanlah barang baru di UIN SGD Bandung, sudah menjadi rahasia umum dan kasus kasusnya pun bagai fenomena bongkahan es batu Kasus kasus pelecehan seksual yang pernah terjadi tidak jelas bagaimana penyelesaiannya atau jika pun ada kasus yang terjadi, entah bagaimana penanganan, proses advokasi, perlindungan korban, hukuman pelaku, layanan pengaduan, maupun pencegahannya sejak awal. Namun, genap dua tahun setelah Keputusan Dirjen Pendis dikeluarkan, belum terlihat SOP maupun SK Rektor dirilis oleh kampus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bahkan telah merilis Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi Persoalan kekosongan regulasi di kampus hijau yang tak kunjung ada, dirangkum dan dibahas oleh Suaka di rubrik Laporan Utama. Lalu zero waste merupakan budaya hidup yang menjadi salah satu solusi terhadap pengurangan sampah dari rumah tangga, maupun penerapannya di wilayah kota. Dua hal ini dibahas secara komprehensif dan menarik dari permasalahan dan solusi. Terdapat dua resensi menarik yang dibahas; resensi film De Oost tentang Pembantaian Westerling dan resensi buku Tuhan Izinkan Aku Jadi Pelacur. Keduanya dapat dinikmati di rubrik Resensi Film dan Resensi Buku. SalamSuaka!!!Pers Mahasiswa! Ketiadaan regulasi mengenai pencegahan dan penanggulangan kekerasan dan pelecehan seksual di UIN SGD Bandung menjadi ruang kosong yang seharusnya dipenuhi oleh kampus. Melalui Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5494 Tahun 2019 tentang Pedoman dan Penanggulangan Kekerasan Seksual pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, seharusnya UIN SGD Bandung menyusun Standard Operating Procedure (SOP) untuk internal kampus hijau.

Kepala Multimedia: Syifa Nurul Aulia Redaktur Artistik: Siti Hannah Alaydrus, Nur Alfiyah Editor Video: Dzilin Jihan Videografer: Fauqi Muhtaromun Nazwa, Ajeng Kurnia Fitria, Ramdhan Handika, Elni Pujayanti, dan Putri Saiba Artistik: Karina Amartia, Arie Rio Prayoga, Aulia Nazwa Shihab, Silmi Nur Azizah Tim Majalah Suaka 2021 Pemimpin Redaksi: Awla Rajul ***

mbanga

d

3 INDEX Dari Redaksi#2 KarikaINDEX#3tur#4Sosok#5Vakansi#15Mimbar#17Paguyuban#25Rana#27Selisik#29MATAMEDIA#37SisiKota#41Stetoskop#43Musik#45ResensiBUKU#47ResensiFILM#49Puisi#51LapORan utama#7 SISI KAMPUS#39 ? LapORanSorokhusus#19t#31

Dulu sempat mau bunuh diri juga karena gak terima,” ucapnya.

Sosok ini bernama Farah Prisiliana. Ia adalah seorang transpuan penyandang disabilitas, dan aktivis yang aktif 10 tahun terakhir dalam menyuarakan isu isu kesehatan kepada masyarakat, khususnya bagi kalangan transpuan. Farah juga merupakan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) serta aktif berkegiatan di komunitas pegiat gender di kota Bandung, Srikandi Priangan. N a m u n t e r n y a t a i t u t i d a k membuatnya berhenti Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia semakin merasa ada yang salah pada dirinya. Bukannya tertarik pada lawan jenis dan merasakan cinta monyet anak SMP, ia justru tertarik pada sejenisnya dan merasa frustasi akan hal itu.

Terjun ke jalan membuatnya harus bisa mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Bekerja di salon menjadi pekerjaan pertamanya. Sebelumnya ia bertemu dengan mbak Yuka, Ketua Waria di Binong. Ia adalah transpuan pertama yang Farah kenal dan menjadi pelindungnya. Mbak Yuka menjadi pegangannya ketika tidak ada siapapun yang bisa ia andalkan. Sembari bekerja di salon, ia pun menjajakan diri di malam hari. Bermula dari mengisi kekosongan waktu dan rasa penasaran, ia mengawalinya dengan rasa takut hingga pada akhirnya mencintai dunia malam. Hampir semua temannya melakukan hal yang sama. Ini yang membuat banyak sekali teman-temannya meninggal akibat kondisi kesehatan yang kian memburuk.Demikesehatan mentalnya, selepas SMP ia mengumpulkan semua keberanian dan kabur dari rumahnya. Tak ada tempat yang pasti, tujuannya hanyalah mencari jati diri dan ketenangan hati Dunia luar ternyata mempertemukannya dengan orang orang yang senasib dengannya Setidaknya itu yang membuat ia tenang.

MAJALAH

Selain senang dengan permainan anak perempuan, Farah juga gemar m e n g e n a k a n p a k a i a n k a k a k perempuannya, lalu berdandan. Keluarga yang tidak terima lantas mengurung Farah agar jera dan menjadi lelaki seutuhnya.

SUAKA 2021

Takdir Tuhan yang Tak Diinginkan “Saya itu dari kecil udah keliatan lagaknya kayak perempuan gitu. Main masak-masakan, boneka-bonekaan. Kalau sama cowok itu main cuma sebatasnya aja gitu, karena kalau sama cowok mah paling suka diejek bencong-bencong gitu,” ujar Farah, Senin (3/1/2022).

Jalan diMenjadiPanjangTranspuanBumiPasundan Oleh: Bestari Saniya Farah SrikandiKetuaPrisilianaPriangan Bandung, 11 Mei 1979 (43 tahun)

Didasari latar belakang hidupnya yang tidak menyenangkan, membentuk Farah menjadi pribadi yang kuat dan peduli. Kehidupan yang getir tidak lantas membuat Farah menjadi sosok yang tidak peduli dan egois. Perjalanan hidup telah menempanya menjadi sosok seperti sekarang. Sebab ia percaya pada kekuatan kebaikan. Ia percaya ketika kita berbuat baik, Tuhan akan membalas lebih dari apa yang kita lakukan. W a k t u i t u , s e n i o r t i d a k memperbolehkan transpuan yang berada di wilayahnya untuk melakukan tes screening Human Immunodeficiency Virus (HIV). Farah pun enggan dan takut untuk memeriksakan diri Namun karena didorong oleh keadaan kesehatan yang semakin parah, ia memberanikan diri untuk tes. Saat tes yang pertama hasilnya negatif Pada tes yang kedua, ia masih negatif.

Sambil menjinjing tas kecil, ia melangkah dengan melompat lompat menggunakan satu kaki Ia kemudian mempersilakan kami masuk. Sudah 10 tahun lamanya ia tinggal di kamar kos berukuran tiga kali empat meter ini R u a n g a n i n i m e n j a d i s a k s i b i s u p e r j u a n g a n n y a b e r t a h a n d a r i keterpurukan, hingga menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang.

5 SOSOK

“Dulu hampir tiap malam aku nangis. Kalau memang saya dijadikan laki-laki, ya laki laki seutuhnya, kalau memang perempuan, ya perempuan seutuhnya Lama kelamaan saya merasa tersiksa batin.

ujan gemericik membasahi bumi,Hketika reporter Suaka mendatangi kediaman seorang aktivis transpuan di kota Bandung. Saat memasuki gang gang kecil untuk sampai di kediamannya, terlihat seorang transpuan sedang bersantai di teras kosan dengan sebatang rokok di tangannya. Ditemani beberapa transpuan lain, kami disambut ramah, “halo” sapanya.

Memang sulit menjadi manusia yang berbeda dari yang lain. Akan dianggap aneh dan dipandang sebelah mata. Apalagi menjadi seorang transpuan, tentu bukan hal yang mudah. Kala itu keluarganya menyadari ada yang berbeda dalam diri Farah. Ia tidak seperti anak laki-laki pada umumnya Hampir semua temannya adalah perempuan Farah sendiri lebih suka bermain masak-masakan ketimbang bermain bola. Selain lebih senang dengan permainan anak perempuan, bermain dengan anak laki-laki membuatnya tidak nyaman karena sering diolok-olok. Pada tes kedua itu, ia sudah memasuki masa jendela, yaitu saat virus sudah ada di dalam tubuh namun belum terdeteksi. Hingga tes yang ketiga, Farah positif mengidap HIV/AIDS (Acquired Deficiency Syndrome). Ia sudah merasakan gejala-gejalanya, seperti sesak nafas, batuk, hingga herpes Berat badannya turun drastis, hingga hanya tinggal tulang dan kulit Di saat Farah berada di titik terendahnya, keluarganya kembali hadir, m e r a n g k u l n y a , d a n m e n e r i m a keadaannya. Keluarga menjadi tempatnya untukLkembali.imabulan Farah berjuang mati matian untuk bertahan hidup, sempat drop dan dirawat dua kali di rumah sakit Selepas perjuangannya itu, keadaannya p u n p u l i h , m e s k i i a h a r u s t e r u s mengkonsumsi obat terapi seumur hidup.

Melihat penampilan dan pekerjaan yang rata-rata di bidang seks dan seni, seperti mengamen, membuat transpuan sering dicap sebagai penyakit sosial. Ini juga pernah Farah rasakan Menyoal tentang diskriminasi, Farah adalah seorang transpuan disabilitas pengidap HIV/AIDS, diskriminasi dirasanya sangat kuat.

Di titik inilah Farah bangkit dan bergabung menjadi bagian dari Srikandi Pasundan menjadi peer-educator sebelum menjadi staf. Saat ini Farah mengemban amanah sebagai ketua Srikandi Priangan. Menurutnya, keterbukaan kepada keluarga dan teman dekat itu penting Karena pada akhirnya hanya mereka yang bisa menerima dan menguatkan. Meskipun takut dan malu, ini dapat menjadi sebuah cara agar kita bisa saling menjaga.

Kegiatan sehari harinya di sana adalah mencari dan mengedukasi transpuan, khususnya dalam isu kesehatan. Melihat potensi besar transpuan adalah menjadi PSK, itu yang menjadi perhatian khususnya. Selain itu ia dan teman teman komunitasnya bisa menjadi jembatan bagi teman sesama transpuan agar bisa mengakses fasilitas publik, khususnya fasilitas kesehatan.

Apa yang ia lakukan, kini berbuah manis Menurutnya, setelah banyaknya aktivis yang mengerti dan teredukasi, tingkat terpapar dan kematian karena H I V / A I D S m e n u r u n d r a s t i s I a membeberkan, dari yang awalnya dalam setahun bisa puluhan transpuan yang meninggal, kini hanya lima.

Kisah Farah menginspirasi banyak orang, tak terkecuali Tony Trimarsanto, sutradara film Indonesia yang terkenal d e n g a n g a r a p a n g a r a p a n fi l m dokumenternya. Film dokumenter yang berjudul “Pada Suatu Hari Nanti” berhasil meraih juara satu di Grito Queer Festival dalam nominasi protagonis terbaik dan telah ditayangkan di berbagai festival dunia. “Kalau dulu kan aku jangan sampai tau nih teman-teman kalau aku positif. Tapi lama kelamaan udahlah biarin aja. Sekarang udah gak tabu lagi. Penyakit ini udah lama, bukan kita aja. Sudah ribuan. Yang penting mah kembali lagi ke diri kita sendiri. Jangan sampai menularkan lagi ke orang lain. Orang lain yang gak tau, ya kita kasih informasi edukasi biar dia paham. Pandai menjaga diri sama menjaga orang lain,” jelasnya.

Tujuan ia dan teman temannya adalah memandirikan transpuan secara ekonomi, sosial, dan kesehatan Sebab, realita yang dihadapi oleh transpuan adalah stigma “penyakit masyarakat” yang melekat kuat, sehingga langkah langkah pendampingan perlu dilakukan. Dengan hal ini, setidaknya membuat transpuan lain lebih percaya diri agar mulai melakukan banyak hal positif.

“Ya sangat berarti sekali, ya itu segala galanya. Kalau tanpa Srikandi Pasundan mungkin aku udah gak tau jadi apa. Setelah kenal dan gabung di Srikandi P a s u n d a n a k h i r n y a y a b a n y a k perkembangan. Alhamdulillah dari mulai ekonominya, nambah pertemanan juga saling merangkul. Yang tadinya gak punya ilmu sama sekali sekarang udah tau,” tuturnya. Kisahnya Menginspirasi Sineas Film Namun ia tak ambil pusing. Menurutnya stigma itu akan tetap ada, namun tetap kembali lagi kepada individu masing masing “Kalau stigma itu kan sebenarnya kembali ke diri kita sendiri. Kalau kita kan bermasyarakat itu gimana caranya biar gak ada stigma negatif dan diskriminasi. Jadi kita banyak sosialisasi ke warga atau sekitar kita dari komunitas ini,” ujarnya. Berbicara soal transpuan, tak akan jauh dari pelabelan negatif oleh masyarakat. Pelabelan ini akan berujung pada stigma yang melekat dan akan melahirkan respon diskriminasi dari masyarakat. Jessica Ayu Lesmana, seorang transpuan yang tergabung dalam Feminis Yogya dalam dialognya di acara “Geliat Perempuan Muda Marjinal Menggugat K e t e r b a t a s a n R u a n g E k s p r e s i ” mengungkapkan, diskriminasi yang melekat pada transpuan tak lain karena adanya beberapa identitas yang melekat pada diri seorang transpuan.

Menghadapi Stigma

Ia juga turut membantu teman teman komunitas, baik di bidang kesehatan m a u p u n s o s i a l . S e h i n g g a i a menyimpulkan, biarpun menjadi transpuan, jadilah transpuan yang positif bagi sesama. S e m a n g a t n y a h a n y a s a t u , b a g a i m a n a a g a r b i s a m e n g u b a h pandangan negatif seseorang yang tadinya hanya melihat transpuan sebagai sampah masyarakat yang liar, menjadi pandangan positif atau minimal tidak ada lagi stigma buruk yang didapat. Ia dan komunitasnya banyak mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat secara luas Ini merupakan salah satu langkah agar saling mengenal dan mendekatkan, sehingga pandangan buruk di luar sana bisa hilang.

“Pokoknya jangan mudah putus asa, jangan menyerah. Kita mah hidup di sini cuman sementara Lakukan saja yang terbaik yang bisa bermanfaat dan menginspirasi semua orang,” pesannya menutup pembicaraan.

Proses pengambilan gambar berlangsung selama tiga bulan.Awalnya ia merasa canggung, namun pada akhirnya ia tetap menikmati prosesnya. Ia merasa filmnya bisa menginspirasi banyak orang u n t u k t i d a k p a n t a n g m e n ye r a h .

Tak hanya itu, Srikandi pun turut menyoroti segi ekonomi dan sosialnya Penjangkauan dan pendampingan menjadi dasar kerja dari program program yang Srikandi Pasundan jalani. Mencari dan menjadi pendamping bagi teman-teman transpuan yang ‘hilang arah’ menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Farah. Berproses dan Berkembang di Srikandi Pasundan Keluarganya pun kini sangat menerimanya. Ia mengaku keluarga mulai menerimanya sejak ia aktif menjadi aktivis dan tidak menjajakan dirinya lagi di jalan.

6SOSOK MAJALAH SUAKA 2021

Bagi Farah, Srikandi Pasundan adalah keluarga keduanya. Di sinilah tempatnya menghabiskan waktu selama 10 tahun Ia sangat bersyukur bisa bergabung, karena di sinilah tempatnya berkembang dari segi kesehatan, ekonomi dan sosial. Sudah 10 tahun lamanya ia aktif sebagai aktivis gender di Srikandi Pasundan. Berawal dari dirinya yang bekerja sebagai tukang salon dan Pekerja Seks Komersial (PSK), kini bisa menjadi salah satu pimpinan di anak cabang Srikandi Pasundan, Srikandi Priangan. Ia percaya hidup itu hanya sekali. Jadi selagi diberi kesempatan, lakukanlah yang terbaik. Setidaknya itu yang menjadi dasar semangat Farah di Srikandi Pasundan untuk bisa melakukan banyak hal walaupun dengan segala keterbatasan.

LAPORAN UTAMA

Nur Ainun/SUAKA

Ainun/SUAKANur

belum memiliki SOP PPKS Padahal, m e n u r u t K o m i s i o n e r S u b D i v i s i Pendidikan Komnas Perempuan, Alimatul Qibtiyah, langkah ideal pencegahan pelecehan seksual di kampus dimulai dari komitmen dari seluruh civitas akademika untuk betul betul berniat menciptakan kampus yang bebas dari kekerasan, termasuk kekerasan seksual Di mana komitmen tersebut diimplementasikan dengan adanya regulasi dan SOP yang jelas.

7 LAPORAN UTAMA MAJALAH SUAKA 2021

Mengurai Benang Kusut Penyusunan Draft SOP PPKS

Namun, setelah dua tahun SK Dirjen Pendis dikeluarkan, UIN SGD Bandung

K a s u s k e k e r a s a n s e k s u a l d i lingkungan perguruan tinggi bukanlah hal baru. Kasusnya bagaikan bongkahan es di lautan, bahkan bak ruang gelap yang pengap. Kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi menyebar secara sporadis, menjadi sorotan di berbagai media juga pembicaraan alot di media sosial. Kampus yang seharusnya menjadi ruang aman bagi civitas akademika, nyatanya belum aman dari ancaman kasus PKS yang mengintai. Di UIN SGD Bandung, Suaka sempat melaporkan informasi tentang kekerasan seksual di Tabloid Suaka No. 31/Tahun XXXII/Edisi April/2018 pada Rubrik Laporan Utama dan Majalah LPM Suaka Edisi 2018. Sehingga, kasus kekerasan seksual bukanlah pembahasan yang baru di UIN SGD Dosen,Bandung.aktivisgender dan Pembina Women Studies Centre (WSC), Neng Hannah mengakui bahwa permasalahan ini merupakan permasalahan klasik yang sudah ada sejak ia menjadi mahasiswa Pe n a n g a n a n k a s u s n ya p u n t i d a k mempunyai pakem khusus, tergantung politik kebijakan Sehingga regulasi penanganan dan pencegahan kekerasan seksual sangat dibutuhkan. Melalui SK tersebut, setiap rektor P T K I d i m i n t a m e n y u s u n d a n mengembangkan Standar Operasional Prosedur Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (SOP PPKS) di kampus masing-masing. Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) juga ditetapkan sebagai leading sector dalam unit pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di PTKI. Dua tahun sebelum Permendikbud R i s t e k t e n t a n g P P K S d i s a h k a n , Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) telah mengeluarkan keputusan Nomor 5494 Tahun 2019 tentang P e d o m a n P e n c e g a h a n d a n

Penanggulangan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) pada 29 Oktober 2019. Surat keputusan ini disebarkan ke seluruh rektor kampus kampus Islam baik negeri maupun swasta. Sebagai langkah awal respon terhadap SK Dirjen Pendis tentang PPKS, PSGA mengadakan workshop yang bertajuk “Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual di Kampus Perspektif Psikologi dan Islam” pada 24 Maret 2021 lalu Sebagaimana dikutip dari laman hps://uinsgd.ac.id/, kegiatan ini merupakan ikhtiar PSGA sebagai upaya m e l a k u k a n s h a r i n g b e r s a m a d a n memberikan masukan dalam perumusan SOP PPKS di kampus hijau. Penyusunan SOP yang Tak Kunjung Usai aung terkait kekerasan seksual diGlingkungan perguruan tinggi kembali riuh setelah menteri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), N a d i e m A n wa r M a k a r i m m e r i l i s Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi pada akhirAgustus lalu.

Oleh: Shafa Maura Zahwa dan Rani Khaerany

Namun sangat disayangkan, hampir g e n a p s e t a h u n s e t e l a h w o r k s h o p , penyusunan SOP PPKS di kampus kabarnya belum rampung disusun. Pihak kampus, khususnya bagian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

Neng Hannah mengakui, masih belum adanya kesadaran akan keseriusan k e k e r a s a n s e k s u a l ya n g m e n j a d i penghambat adanya regulasi di kampus. Bahkan, di awal terbentuknya tim penyusun SOP PPKS, beberapa anggota masih belum sadar akan keseriusan isu ini.

J u g a m a s i h b a n y a k y a n g h a n y a mengandalkan satu pihak saja dalam penanganan kasus ini, misalnya hanya bergantung pada PSGA. Padahal isu ini merupakan isu yang harus ditindaklanjuti bersama.

Husnul Qodim juga menyebutkan bahwa seharusnya akhir 2021 lalu draf SOP PPKS sudah rampung dan disidangkan oleh Senat di tahun 2022. “Paling tahun depan baru disidangkan di Senat, harusnya tahun ini draf selesai nanti tahun depan kita ajukan ke senat. Tentu, pengajuan itu harus persetujuan pimpinan keseluruhan,”lanjutnya.Ketua LP2M, Husnul Qodim mengatakan bahwa draf SOP PPKS masih sedang dibuat. Laporan terakhir yang diberikan oleh ketua PSGA kepadanya, bahwa draf garis besarnya memang sudah ada, tinggal diselesaikan oleh tim penyusun yang dibentuk “Kemarin itu saya tanya udah selesai apa belum, katanya belum. Karena katanya ini akhir tahun jadi tim itu pada sibuk, rata-rata tim itu dari Wa d e k 3 U n t u k m e l a n g s u n g k a n pertemuan itu agak susah,” ungkap Husnul ketika diwawancarai Suaka di ruang kerjanya, Rabu (15/12/2021). Suaka mencoba mencari keterangan bagaimana progres penyusunan SOP PPKS kepada Ketua PSGA UIN SGD Bandung, A k m a l i ya h D u a r e p o r t e r S u a k a mendatangi ruangan Ketua PSGA pada Rabu, (17/11/2021) Akmaliyah menolak untuk memberikan jawaban ketika ditanya tindak lanjut penyusunan regulasi SOP PPKS.Namun, reporter Suaka mencoba lagi menghubungi Akmaliyah via WhatsApp sebulan setelahnya Namun ia masih menolak untuk membeberkan bagaimana kelanjutan penyusunan SOP PPKS. “Ibu belum berkenan. Maaf ya,” demikian ia membalas pesan, Kamis (23/12/2021) Upaya terakhir pun dicoba, pada Senin (3/1/2022) Namun Akmaliyah masih belum berkenan memberikan keterangan. Dosen Fakultas Ushuluddin, yang juga merupakan salah satu tim penyusun d r a f S O P P P K S , N e n g H a n n a h memaparkan kronologi penyusunan SOP yang dimulai setelah adanya workshop LP2M dan PSGA pada Maret 2021 lalu. Tim penyusun draf sudah tujuh kali melakukan pertemuan membahas draf. Ia menyadari alotnya penyusunan draf dan permintaan rektorat yang meminta dirampungkan di akhir tahun “Belum2021.ya,

8 MAJALAH SUAKA 2021 LAPORAN UTAMA

Perjalanan pengesahannya pun masih panjang. Selepas finalisasi draf oleh tim penyusun, selanjutnya diserahkan ke LP2M untuk di-review Draf regulasi SOP PPKS tersebut kemudian disidangkan di Senat Universitas, selepas itu barulah disahkan oleh Rektor.

Neng Hannah bilang, penyusunan SOP ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk mendatangkan maslahat kepada seluruh kalangan Makanya ia bilang, pembahasan draf SOP membutuhkan pembahasan yang berulang ulang dan cukup melelahkan Ditambah persoalan anggaran yang sempat menghambat Namun, ia berharap agar penyusunan SOP PPKS selesai dan dapat disahkan segera. Kesadaran Bersama dan Urgensi Regulasi PPKS di Kampus Belakangan, pembahasan kasus kekerasan seksual menjadi perbincangan h a n g a t . S e l a i n d i k e l u a r k a n n y a Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 yang menuai pro dan kontra, kasus pelecehan seksual dosen Universitas Sriwijaya terhadap seorang mahasiswi membuat gaungannya kian terdengar. Beberapa kasus kekerasan seksual yang pernah terjadi di UIN SGD Bandung pun pernah ramai diperbincangkan dengan penyelesaian kasus yang tidak jelas bagaimana akhirnya. Hal ini disebabkan karena kekosongan regulasi yang mengatur secara internal di kampus, serta kurangnya kesadaran akan kasus kekerasan seksual yang terjadi. Sinergitas dari setiap unsur penting untuk melahirkan regulasi PKS di kampus. Ketua PSGA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Witriani menyebutkan bahwa sinergitas dengan pimpinan perlu dilakukan untuk meyakinkan mereka bahwa isu ini penting. Selain itu, kesadaran akan tanggungjawab terhadap isu ini harus terus dipupuk. Karena menurutnya, ketika ada kasus, persoalan yang terjadi tergolong kejahatan kemanusiaan. Dan tidak hanya merugikan korban saja, tapi juga nama kampus, nama pimpinan, dan nama institusi.“Ini persoalan kemanusiaan ya. Itu yang harus ditekankan bahwa kita, yang kita lakukan itu tidak sekedar amar ma’ruf, tetapi lebih pada nahi munkar, itu suatu hal yang perlu diingat Nah, pekerjaan pekerjaan ini harusnya kan memang zero dari persoalan politik tetapi murni bagaimana kita membangun, bersinergi bersama sama,” ungkap Witri, Selasa (28/12/2021).Ketua PSGA UIN Ar-Raniry Banda

Masyarakat (LP2M) memberikan amanah penyusunan SOP PPKS kepada PSGA sebagai leading sector, sesuai amanat dari Keputusan Dirjen Pendis Nomor 5494 TahunK2019.etu a P S G A , A k m a l i y a h membentuk tim penyusun SOP PPKS yang terdiri dari tujuh orang, yaitu Akmaliyah, Neng Hannah, Teti Ratnasih, Nani Nuranisah Djamal, Muhammad Zuldin, Syahrul Anwar, dan almh. Heny Gustini dengan masing-masing anggota memiliki keahlian di bidangnya sendiri. Suaka pun mencoba menggali kelanjutan penyusunan SOP PPKS kepada tim penyusun lainnya.

karena masih harus ada satu pertemuan lagi. Barusan saya juga rapat, kita masih ngolah-ngolah, karena kan tidak hanya draf kebijakan, harus ada bahasan lainnya, gitu Kalo draf kebijakannya sudah, yang belum itu kan harus dilampirkan draf SOP pencegahan dan penanganan di UIN Bandung ini. Jadi belum bisa disahkan Mungkin satu pertemuan lagi kita akan membahas draf sop,” ungkap Neng Hannah ketika diwawancarai Suaka, Jum’at (14/1/2022).

Neng Hannah bilang, tim penyusun masih menentukan formula yang pas untuk dilaksanakan dan dijalankan di UIN SGD Bandung serta kendala tidak adanya anggaran. Ia bilang, bahwa penyusunan regulasi ini merupakan kewajiban, tapi tidak ditunjang dengan anggaran. Padahal penyusunannya harus serius dengan melibatkan tim ahli dan membuat sekretariat sebagai tempat pengaduan.

Namun, berkaca dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sudah mendirikan Unit Layanan Terpadu (ULT) meski juga terhalang anggaran, pihaknya mencoba agar tidak terpaku dengan ketiadaan anggaran ini.

Ketuamenyelesaikannya.DewanEksekutif Mahasiswa

Alimatul Qibtiyah menegaskan, meski dalam SK Dirjen Pendis menunjuk PSGA sebagai leading sector, namun tidak semata mata hanya menjadi tanggung jawab PSGA saja. Melainkan bagaimana komitmen seluruh pimpinan dan pemangku kebijakan menyadari bahwa isu ini adalah tanggung jawab bersama. “Wujud dari komitmen itu maka harus ada aturan yang jelas, harus ada SOP yang jelas kalau ada civitas akademika yang punya masalah itu pergi kemana, nomor telepon dan email yang dapat dijangkau dan sebagainya itu harus diketahui oleh seluruh civitas akademika,” ungkap Alimatul Qibtiyah kepada Suaka, Jum’at

Universitas (Dema U), Malik Fajar Ramadhan menyebutkan bahwa kasus kekerasan seksual sudah banyak terjadi di UIN SGD Bandung, baik oleh dosen kepada mahasiswa maupun sesama mahasiswa. Sehingga, poin penting dan yang ditekankan olehnya adalah bagaimana mahasiswa harus bersatu supaya pelecehan dan kekerasan seksual tidak terjadi lagi dan urgensi adanya regulasi di kampus. “Pelecehan itu kan terjadi yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa atau sesama mahasiswa, artinya regulasi ini kalo dari segi urgensi ya penting banget, untuk mencegah terjadi lagi kasus serupa atau menangani dan menindak kasus yang sudah terjadi,” ungkapnya saat diwawancarai oleh S u a k a , Kamis (9/12/2021).Sebab,

Di dalam aturan tersebut, lanjut Alimatul, bukan hanya poin pencegahan saja, poin penindakan pelaku dan pemulihan korban juga sangat penting. Sehingga, jenis jenis sanksi terhadap pelaku jelas tertulis, begitu pula langkahlangkah pemulihan trauma bagi korban. Menanggapi persoalan SOP PPKS yang belum selesai di UIN SGD Bandung, Alimatul bilang bahwa penyelesaiannya tergantung bagaimana komitmen kampus untuk

Lanjutnya, aturan tersebut bisa diinformasikan dengan berbagai cara, misal ketika penerimaan mahasiswa baru atau pembekalan KKN. Tidak hanya mahasiswa, tenaga pendidik, staf administrasi maupun lainnya harus diinformasikan. Sehingga, seluruh civitas akademika mengetahui jika ada aturan yang berlaku. Aceh, Nashriyah juga menyebutkan demikian Ia membangun pendekatan secara kekeluargaan untuk meyakinkan bahwa isu kekerasan seksual penting “Sosialisasi tetap saya gaungkan, walaupun SK belum jadi. Kita mengatakan bahwa ini hati hati terhadap kekerasan seksual mahasiswa yang kira kira kita berharap tidak terjadi. Tapi kalau misalnya terjadi jangan segan-segan buat speak up,” ungkapnya Jum’at, (31/12/2021).

Sema U hendak membuat sebuah aturan di tingkat mahasiswa terhadap pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Namun kekosongan aturan yang lebih tinggi di internal kampus membuat pihaknya kebingungan untuk membuat aturan turunan di tingkat mahasiswa. Ragen juga bilang bahwa tidak ada acuan untuk menyebut kampus UIN SGD Bandung sudah aman atau belum dari kekerasan seksual.

Witriani dan Nashriyah, Komisioner Sub Divisi Pendidikan Komnas Perempuan, Alimatul Qibtiyah mengatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membuat kampus menjadi kawasan yang bebas dari kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Yang pertama adalah komitmen dari pimpinan dan seluruh civitas akademika untuk menciptakan kampus yang bebas dari kekerasan seksual.

S(24/12/2021).enadadengan

Ketua Senat Mahasiswa Universitas (Sema U), Ragen Regyta Yudistira menyampaikan, pihak Sema-U turut hadir saat workshop yang bertajuk “Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual di Kampus Perspektif Psikologi dan Islam” pada Maret 2021 lalu. Pihaknya menyoroti adakah tindak lanjut setelah kegiatan tersebut, seperti menindaklanjuti SK Dirjen Pendis untuk menyusun SOP.

“Seberapa tidak aman, karena ya tadi kita gak punya acuan (regulasi di kampus, red). Ibarat kata kita tuh, gak punya jalan yang benar untuk melakukan tindakan yang baik dalam hal ini penghapusan ataupun bahkan pencegahan. Karena kita gak punya koridornya kita kelimpungan, wajar aja kalau kelimpungan. Karena kita gak punya koridor yang jelas, sehingga di satu sisi dikatakan aman atau tidak, bagaimana bisa dikatakan aman atau tidak karena koridornya itu sendiri belum jelas,” ungkapnya kepada S u a k a , Kamis (9/12/2021) (Kru Liput: Siti Hannah Alaydrus, Elni Pujayanti, RashidAl Raz)

Laporan utama

karya LPM Suaka ini adalah bagian dari kolaborasi Project Multatuli bersama 22 Pers Mahasiswa (Persma) se Indonesia dengan tagar #Butuh KampusAman 9 MAJALAH SUAKA 2021 DARI KAMPUS ITU UNTUK MELAKUKAN ITU,” “HARUS SEGERA DILAKUKAN UNTUK MENINDAKLANJUTI DIRJEN PENDIS, ITU KAN SUDAH DUA TAHUN DAN JUGA SEPERTINYA SUDAH SANGAT DETAIL (ISI KEPUTUSAN DIRJEN PENDIS, RED). TINGGAL TERGANTUNGKOMITMENBAGAIMANA KOMISIONER SUB-DIVISI PENDIDIKAN KOMNAS PEREMPUAN, ALIMATUL QIBTIYAH LAPORAN UTAMA

Informasi tentang kasus kekerasan seksual di kampus menyebar, menjadi sorotan media atau mencuat melalui utas di Twier, hingga memantik diskusi diskusi. Dari beberapa reportase yang telah dilakukan, korban enggan melaporkan tindakan pelecehan atau kekerasan yang dialami karena tidak ada kebijakan di kampus yang menjamin penindakan pelaku, kepastian keamanan dan pemulihan trauma bagi korban.

10 MAJALAH SUAKA 2021 Oleh: Siti Hannah Alaydrus Langkah Kunci Penyusunan Regulasi Kekerasan Seksual LAPORAN UTAMA embali ramai gaung terkaitKkekerasan seksual di lingkungan p e r g u r u a n t i n g g i s e t e l a h diterbitkannya Permendikbud Ristek No. 30 Tahun 2021, Agustus lalu Namun, harus diakui, kasus pelecehan seksual yang kerap terjadi di lingkungan perguruan tinggi sebenarnya bukanlah hal baru, bahkan bak ruang gelap yang pengap.

Institusi pendidikan Islam yang diharapkan menjadi ruang aman pendidikan berbasis keagamaan pun, tidak luput dari permasalahan serupa. Padahal dua tahun sebelum Kemendikbud Ristek merilis Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) telah menerbitkan P e d o m a n P e n c e g a h a n d a n Penanggulangan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Nomor 5494 Tahun 2019.

Dari PSGA sebagai leading sector, Suaka tak kunjung menerima dan menemukan ruang untuk mengetahui sejauh mana SOP PPKS telah disusun dan apa sebetulnya yang menjadi hambatan atas alotnya penyusunan draf SOP Padahal jika merunut permintaan rektor, akhir 2021 lalu draf SOP PPKS harus telah dirampungkan. Suaka mencoba dua kali menemui Ketua PSGA, Akmaliyah untuk mengajukan wawancara, dan sekali melalui pesan WhatsApp. Ketiganya pun ditolak, ia belum bersedia memberikan keterangan.

Sayangnya, setelah dua tahun dirilis, UIN SGD Bandung belum merampungkan SOP PPKS Komisioner Sub Divisi Pendidikan Komnas Perempuan, Alimatul Qibtiyah membeberkan, sejak Komnas Perempuan menggandeng Kemenag untuk menyusun regulasi penanganan k e k e r a s a n s e k s u a l h i n g g a menyelenggarakan Konsultasi Nasional yang diikuti oleh 21 PSGA, baru 18 dari 58 PTKI yang punya SOP. Dari 18 PTKI tersebut, UIN SGD Bandung bukanlah salah satunya.

Dalam pedoman tersebut, setiap Rektor PTKI diminta menyusun dan mengembangkan Standar Operasional Prosedur Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (SOP PPKS) di masingmasing kampusnya. Selain itu, SK tersebut menetapkan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) sebagai sektor terdepan dalam unit pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di PTKI. Pihak kampus khususnya bagian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) memberikan amanah penyusunan SOP PPKS kepada PSGA sebagaimana termandat dalam SK Dirjen Pendis. Ketua LP2M, Husnul Qodim ketika ditemui pertengahan Desember lalu oleh Suaka mengaku bahwa draf SOP PPKS masih dalam tahap penyusunan. Namun, Suaka mendapatkan kabar mengenai penyusunan SOP dari salah satu tim penyusun, Neng Hannah. Ia bilang, SOP masih belum rampung, tim penyusun

Hasil yang diperoleh oleh PSGA UIN Ar-Raniry ini diperkuat lagi dengan hasil survey 17 PSGA lainnya. Dari temuan inilah pada akhirnya menggagas keluarnya SK Dirjen Pendis Nomor 5494 Tahun 2019. Setelah SK Dirjen untuk pembuatan SOP dikeluarkan, Nashriyah terus bergerak sepanjang tahun 2020 dan berjejaring membentuk Tim Advokasi PSGA dan Tim Reviewer Keputusan Rektor untuk merumuskan regulasi terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampusnya.

Nashriyah juga menekankan pada pentingnya melakukan langkah langkah advokasi terhadap isu ini Langkah langkahnya seperti membentuk lingkaran inti, memilih isu strategis, merancang sasaran dan strategi, mengolah data dan mengemas informasi, menggalang sekutu dan pendukung, mempengaruhi policy maker, membentuk pendapat umum, membangun basis gerakan, memantau hingga mengevaluasi setiap langkah.

“Yang paling penting itu kan gimana kita bersinergi dengan pimpinan bahwa meyakinkan mereka kalau isu ini sangat penting, meyakinkan mereka bahwa jika pelayanan ini sangat diperlukan untuk terciptanya kampus aman dan inklusif,” ujar Witri saat diwawancarai Suaka melalui Zoom Meeting pada Selasa, (28/12/2021). Dari situ, Witri bersama tim turut mengumpulkan juga Wakil Dekan dari setiap fakultas, keterwakilan setiap jurusan dan beberapa perwakilan lembaga studi di UIN Sunan Kalijaga untuk merumuskan

Sosialisasi Secara Masif Meski banyak dinamika yang harus ditempuh dalam ikhtiar tersebut sampai pada dikeluarkannya SK Rektor, N a s h r i ya h m e n g a k u t e t a p t e r u s m e n g g a u n g k a n s o s i a l i s a s i u n t u k menumbuhkan kesadaran terkait isu kekerasan seksual Salah satunya yang konsisten ia lakukan dengan mengenalkan u p a ya u p a ya p e n c e g a h a n t e r k a i t pelecehan dan kekerasan seksual kepada seluruh elemen di kampus.

11 MAJALAH SUAKA 2021 LAPORAN UTAMA Nashriyah bercerita, tahapan p e n g g a r a p a n S O P b e r a w a l d a r i keterlibatan PSGA UIN Ar-Raniry dan 20 PSGA dari PTKI terpilih lainnya pada Mei 2019 dalam agenda nasional Kemenag bekerjasama dengan Komnas Perempuan. Sepulangnya dari agenda tersebut, semua PSGA yang terlibat, termasuk PSGA UIN Ar Raniry, pulang membawa tantangan untuk melakukan survey secara langsung di kampusRmasing-masing.esponsifterhadap “pekerjaan rumah” yang diberikan, Nashriyah bersama tim melakukan rapid survey kepada semua civitas akademika, baik itu dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. “Ada sekitar 166 orang yang mengisi form survey tersebut dan hasilnya cukup mengejutkan. Data yang terkumpul menunjukkan bahwa kampus juga tidak terbebas dari ancaman pelecehan dan kekerasan seksual, ” ujarnya saat diwawancarai melalui Zoom Meeting, Jumat, (31/12/2021).Nashriyah

mengaku proses penyusunan SOP hingga rampung dan membuat Forum Group Discussion (FGD) secara terbuka dan tertutup selama lebih kurang setahun. “Dalam suatu komunitas itu ada ring kecil Ring kecil ini berisi teman-teman yang bisa mendukung, yang punya solidaritas tinggi. Ini yang dibentuk dan dicari. 3-4 orang saja cukup, asal bisa punya pemahaman dan niat yang sama,” jelasnya. Bertolak dari pulau Sumatera, tidak jauh berbeda dengan PSGA UIN ArRaniry, semangat yang sama juga Suaka temukan saat mengkomparasi proses perumusan SOP PPKS di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.KetuaPSGA UIN Sunan Kalijaga, Witriani, mengatakan bahwa pada Maret 2020, untuk merespon SK Dirjen Pendis, Witri berkoordinasi dengan Wakil Rektor 2 Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga untuk meyakinkan pimpinan terkait urgensi dari isu ini hingga penekanan terhadap urgensi pengadaan regulasi.

Hal senada juga turut disampaikan Witriani. Sebagai unit yang cukup sentral yang berperan terkait persoalan gender, tentu persoalan kekerasan seksual yang muncul di perguruan tinggi menjadi konsen baginya. “Karena, meskipun area ini tidak juga melulu menjadi tanggung

Ketua PSGA UIN Ar Raniry Banda Aceh, Nashriyah bilang bahwa Keputusan Rektor tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di UIN ArRaniry telah ditetapkan pada 4 Januari 2021. Kepada Suaka ia mengungkap, tidak dinafikan juga, sebelum akhirnya mendapatkan SK Rektor, penyusunan dan perampungan SOP di kampusnya juga melalui proses perembukan dan negosiasi yang cukup panjang. masih belum melengkapi isi SOP yang mencakup definisi, bentuk kekerasan seksual sampai dengan prinsip, standar layanan serta mekanisme penunjang pemulihan korban. Ia menyebutkan timnya baru menyelesaikan pembahasan kebijakan yang dilampirkan dalam SOP, sedangkan untuk sisanya yang mencakup pencegahan dan penanganan belum selesai sehingga belum bisa disahkan. N e n g H a n n a h p u n menambahkan, perjalanan rampungnya SOP PPKS masih panjang. Sebab, setelah finalisasi draf SOP PPKS, draf tersebut tidak bisa langsung disahkan karena masih harus melalui tahapan peninjauan oleh L P 2 M d a n d i s i d a n g k a n d i S e n a t Universitas. Perlunya Upaya Tindak Lanjut yang Responsif Berlalu sejenak dari penyusunan SOP PPKS di UIN SGD Bandung yang b e l u m r a m p u n g , S u a k a m e n c o b a melakukan komparasi dengan dua PSGA dari 18 PTKI yang tercatat oleh Komnas Perempuan sudah memiliki SOP. Salah dua PSGA tersebut adalah PSGA UIN Ar Raniry Banda Aceh dan PSGA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

SOP PPKS dan SK Rektor. Semua yang terlibat dipilih dan terdiri dari orang-orang yang paham, pun setidaknya memiliki niat yang sungguh untuk bergerak di isu ini.

Bersama tim inilah Witriani bergerak merumuskan regulasi. Witri mengaku, tim mengadakan pertemuan selama tiga bulan secara daring lantaran terhalang pandemi, hingga pada akhirnya draf SOP PPKS rampung pada bulan Mei 2020. Alotnya penyusunan draf SOP juga dirasakan oleh PSGA UIN Ar-Raniry. Nashriyah bilang, perumusan draf dilakukan dengan hati-hati, bertahap dan melalui beberapa kali revisi. Tahapannya dimulai dari hal terkecil seperti administrasi, layout, hingga ke segi substansi, butir-butir yang diatur dalam pasal yang ada, sampai pertimbangan pada poin yang dibuatkan kebijakannya bisa bersinergi dan terintegrasi dengan SK Dirjen Pendis dan sesuai dengan konteks hukum positif dan hukum agama.

menjelaskan, kiprah dan peran mahasiswa khususnya ormawa sangat strategis dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus. Mahasiswa bisa membentuk unit-unit kajian dan juga unit yang dapat menampung pengaduan apabila terdapat kasus kasus yang melibatkan mahasiswa, baik sebagai korban maupun pelaku. (Kru Liput: Shafa Maura Zahwa, Rani Khaerany, Elni Pujayanti, RashidAl Raz)

Salah satu yang dilakukan adalah mengadakan kegiatan yang diberi nama “ R u m o h B e l a j a r ” . K e g i a t a n i n i mengikutsertakan 20 mahasiswa yang merupakan utusan dari sembilan fakultas dan 12 dosen dari berbagai fakultas. Kegiatan ini dirancang selama enam kali pertemuan untuk mengenalkan konsep gender dan jenis kelamin perspektif Islam, memetakan isu gender di kalangan mahasiswa, mengenal Hak Perempuan dan Hak Anak, hingga strategi advokasi isu gender dan anak di kalangan pemuda dan mahasiswa.

perempuan.Lebihla

a t

a n p e m a h a m a n d a n

m e n

“Kerja kerja yang kita lakukan untuk pencegahan, termasuk riset, latihan, diskusi diskusi, kemudian penguatan penguatan sosialisasi kekerasan seksual, makin banyak. Karena kita kan di kampus, ya otomatis ranah kajiannya tidak jauhjauh dari kegiatan kegiatan akademis, gitu. Jadi, sudah berjalan,” jelas Witriani.

Laporan utama karya LPM Suaka ini adalah bagian dari kolaborasi Project Multatuli bersama 22 Pers Mahasiswa (Persma) se Indonesia dengan tagar #Butuh KampusAman MAJALAH SUAKA 2021 KEPALA PSGA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA, WITRIANI “ITUKAN BEBERAPA FAKULTAS SUDAH ADA, JADI YANG PALING PENTING ADALAH MENGGUGAH KESADARAN TERHADAP PENTINGNYA ISU INI, UNTUK TERUS DISOSIALISASIKAN BUKAN SEKEDAR UNTUK MENANGKAP PELAKU, TAPI SAMPAI KASUS INI TIDAK TERJADI LAGI DAN PELAKU JUGA HARUS LEBIH HATI-HATI BAHWA MEREKA AKAN DIKENAI SANKSI HUKUM YANG JELAS KETIKAPELANGGARAN,”MELAKUKAN 12LAPORAN UTAMA

Selain itu, upaya lanjutan yang dapat dilakukan menurut Komisioner Sub Divisi Pendidikan Komnas Perempuan, Alimatul Qibtiyah adalah dengan adanya kerjasama lintas generasi. Hal ini dilakukan dengan cara bagaimana pemahaman yang dimiliki generasi tua disalurkan dengan cara dan ide yang lebih melek teknologi dan menjangkau anak

jawab PSGA untuk mengurusnya. Tapi juga pembinaan bersama semua civitas akademika, cuma memang temen-temen PSGA lebih konsen terhadap hal ini,” ungkapnya.Seperti diungkap oleh Witri, yang dapat dilakukan cukup banyak, bisa dimulai dari sosial media, podcast, kemudian menyisipkannya pada program program Universitas, seperti pada momen Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK), melalui momen KKN, hingga lewat pengadaan seminar, diskusi, atau lewat kurikulum yang memiliki mata kuliahmata kuliah yang terkait dengan gender dan n j u t , m e n u r u t n y a , persoalan struktural bukanlah satu penghambat yang begitu besar, karena akses bisa dilakukan melalui LP2M yang memiliki garis lebih jelas untuk mengambil kebijakan. PSGA sendiri bisa menjadi inisiator untuk melakukan program hingga kampanye yang bertujuan menumbuhkan kesadaran terhadap isu ini.

UIN Sunan Kalijaga menyambut b a i k a d a n ya a t u r a n i n i d e n g a n mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Nomor 187.2 Tahun 2020 Tentang Pengangkatan Pengelola Pusat Layanan T e r p a d u P e n c e g a h a n d a n Penanggulangan Kekerasan Seksual di Lingkungan UIN Sunan Kalijaga. Hal ini juga yang tak luput dilakukan oleh PSGA UIN Ar Raniry. Sampai disahkannya keputusan rektor pun, kegiatan sosialisasi dan dialog untuk i k k menyebarluaskan Keputusan Rektor Mekanisme Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual terus gencar dilakukan.

n g

muda.Nashriyah

Melalui SK Rektor ini, UIN Sunan Kalijaga kini memiliki Pusat Layanan Te r p a d u ( P LT ) p e n c e g a h a n d a n penanggulangan kekerasan seksual di kampus. Witriani membeberkan, PLT UIN Sunan Kalijaga ini beranggotakan dosendosen perwakilan lembaga lintas fakultas. Di dalamnya terdapat tiga divisi, yaitu Divisi Pencegahan, Divisi Penanganan dan Pemulihan Korban, dan Divisi Penindakan Pelaku. Melalui PLT inilah, kegiatan kegiatan yang linier dengan pencegahan hingga penanganan kekerasan seksual di k a m p u s n ya d i l a k u k a n P r o g r a m pelatihan, magang, bahkan sosialisasi sosialisasi dilakukan sebagai upaya merumuskan regulasi yang tepat berdasarkan base line study yang ditunjang oleh adanya PLT ini. Tidak berhenti dari masifnya sosialisasi dan kampanye yang harus d i l a k u k a n , p o i n l a i n n y a y a n g diamanatkan dalam SK Dirjen Pendis N o m o r 5 4 9 4 Ta h u n 2 0 1 9 a d a l a h implementasi dengan pengadaan Unit Layanan Terpadu (ULT) di bawah k o o r d i n a s i P S G A P S G A d i s i n i difokuskan sebagai lembaga yang khusus berkonsentrasi pada pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Unit Layanan Terpadu dan Keterlibatan Birokrasi dan Mahasiswa Hambatan pengesahan ini diakui Witriani lantaran adanya pergantian pimpinan, sehingga diperlukan negosiasi tambahan Akan tetapi, hal itu tidak m e n j a d i p e n g h a l a n g b a g i t e r u s terlaksananya kegiatan kegiatan pencegahan yang dilakukan Witri dan tim setelah adanya PLT dan tetap bergerak sesuai SOP yang sudah dirumuskan. Witri mengatakan, meski saat itu draft SOP PPKS masih proses hingga negosiasi, pada tahapan pengesahan di sidang Senat Universitas, adanya riset yang kuat dan masif terkait isu yang sedang diperjuangkan, bisa menjadi dasar bagi Senat untuk meng-improve regulasi yang disusun.

terkait

KedudukanHukumTujuanBentukKekerasan Penanganan SanksiSatuanpelakuSanksitugasbagiInstitusi MAJALAH SUAKA 2021 13 LAPORAN UTAMA 99,3% Mahasiswa Menyetujui Penyusunan Regulasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di UIN Bandung kronologi Penanganan kasus pelecehan seksual di UIN SGD Bandung sudah optimal Dengan adanya regulasi, kasus kekerasan seksual akan ditangani dengan cara yang tepat dan sesuai prosedur Dibutuhkan pembentukan sarana prasarana pencegahan dan penanganan kekerasan seksual Saya merasa pembentukan satgas kekerasan seksual di UIN SGD Bandung dibutuhkan Penting adanya regulasi kekerasan seksual di UIN SGD Bandung Regulasi kekerasan seksual akan mengurangi jumlah kasus kekerasan seksual di UIN SGD Bandung Tahu cara melaporkan kasus kekerasan seksual di UIN SGD Bandung 12,6% 99,1%0,7%99,3%3,5%96,5%87,4% 0,9% 99,3%99,3%0,7%0,7%SetujuTidak Setuju Laporan Utama ini merupakan kaya LPM Suaka dari kolaborasi Project Multatuli bersama 22 Pers Mahasiswa (Persma) se-Indonesia dengan tagar #ButuhKampusAman Tidak84,8%TahuTahu 15,2% Workshop Gender dan Anak: Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual Kampus Perspektif Psikologi dan Islam oleh PSGA dan Unit Layanan Psikologi (23 Maret 2021) Permendikbud-Ristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi (3 September 2021) SK Dirjen Pendis Nomor 5494 Tahun 2019 tentang Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual pada PTKI (29 Oktober 2019)

Hingga majalah ini diterbitkan, SOP belum disahkan oleh Senat Universitas. Suaka berupaya untuk mengkonfirmasi tentang progres penyusunan SOP PKS kepada Ketua PSGA, Akmaliyah melalui pesan WhatsApp, pada Kamis (11/8/2022). Namun pesan hanya dibaca dan tidak kunjung dibalas. Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di PTKI yang disusun oleh Komnas Perempuan dan PSGA-PSGA PTKI (1 Oktober 2020)

penyusunPenyusunanSOPolehPSGAdantimdiUINSGDBandung

Peneliti : Anita Dewi dan Salsabyla Farihati/ Suaka Desain: Siti Hannah Alaydrus/Suaka

2. Sanksi sedang: penundaan kenaikan gaji, pangkat, penurunan pangkat secara berkala selama 1 tahun untuk ASN dan untuk mahasiswa dilaporkan ke polisi.

1. Penghentian bantuan keuangan dan prasarana 2. Penurunan tingkat akreditasikampus1.Sanksi administratif ringan seperti, teguran tertulis, pernyataan permohonan maaf secara tertulis dipublikasikan.yang

1. Sanksi ringan: teguran lisan maupun tertulis.

Berangkat dari hal tersebut, penyusunan regulasi penanganan kekerasan seksual di kampus, khususnya UIN SGD Bandung, harus segera dibuat. Mengingat banyaknya kasus kekerasan seksual yang berujung pada kebuntuan dan tidak kunjung terselesaikan dengan baik. Namun, implementasinya belum juga dilaksanakan di kampus UIN SGD Bandung. Terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 30 tahun 2021 Tentang Penanggulangan dan Pencegahan Kekerasan Seksual di lingkungan Perguruan Tinggi, yang dirilis pada 3 September 2021, menjadi titik terang bagi masyarakat kampus.

3. Pemulihan korban (Tindakan medis, terapi fisik, terapi psikologis, serta bimbingan sosial dan rohani)

3. Penguatan

3. Sanksi berat: pemberhentian secara tidak hormat bagi ASN (dosen dan kependidikan)tenagadan bagi mahasiswa dilaporkan ke Polisi dengan dukungan pihak kampus terhadap korban Penanganan bagi korban meliputi: Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, tidak peraturanataupunmembentukdiwajibkansatuantugasmenerapkanini.Tidakadasanksi,jikakampustidakmemilikifasilitasataukeahliandalammenanganikasus,makadilakukanrujukanbagipenanganankasuskeLembagaluarkampus

2. Perlindungan Pendampingan (konseling, layanan Kesehatan, bantuan hukum, advokasi serta bimbingan sosial dan rohani) Pemulihan keagamaan (penguatan hukum hukum Pemulihan kejiwaan)

1.

1.

Selain dari tingkat pusat, kampus juga pernah mengadakan Workshop Gender dan Anak: Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual di Kampus Perspektif Psikologi dan Islam pada 24 Maret 2021. Sayangnya, acara yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) dan Unit Layanan Psikologi (ULP) tersebut belum juga mendorong pihak kampus untuk mengesahkan regulasi kasus kekerasanMakaseksual.dariitu, tim riset LPM Suaka menyebar kuesioner mengenai urgensi regulasi kekerasan seksual di UIN SGD Bandung untuk menampung aspirasi mahasiswa. Peraturan tersebut diharapkan menjadi payung hukum untuk melindungi korban kekerasan seksual serta menjadi acuan bagi pihak PTKI untuk mengambil kebijakan dan tindakan. Berdasarkan hasil riset Suaka, 87,4% mahasiswa menyatakan penanganan kasus kekerasan seksual di UIN SGD Bandung belum optimal. Rata-rata mahasiswa tidak tahu bagaimana cara melaporkan kasus kekerasan seksual di kampus, sebanyak 84,8% mahasiswa. Meskipun SK Dirjen Pendis Nomor 5494 Tahun 2019 sudah berlaku, kasus kekerasan seksual di UIN SGD Bandung belum hilang. Hal ini terbukti dari Catatan Tahunan (Catahu) Women Studies Centre (WSC) pada tahun 2019 yang menyebutkan ada 93 kasus terjadi di UIN SGD Bandung. Menanggapi hal tersebut, tentu dibutuhkan pembentukan sarana-prasarana pencegahan sebagai penanganan kekerasan seksual dan pembentukan satuan tugas kekerasan seksual. Kedua hal tersebut disetujui oleh 99,3% mahasiswa. 96,5% mahasiswa menyetujui dengan adanya regulasi kekerasan seksual akan mengurangi jumlah kasus kekerasan seksual di UIN SGDKekerasanBandung.seksual di ranah kampus tidak bisa dianggap sepele. Dibutuhkan regulasi yang mampu mengatur, menangani, dan menghapus kasus kekerasan seksual di kampus. Menanggapi hal tersebut, 99,3% mahasiswa menyetujui pentingnya regulasi kekerasan seksual segera dirancang di UIN SGD Bandung. Menurut 99,1% mahasiswa, dengan adanya regulasi, kasus kekerasan seksual akan ditangani dengan cara lebih tepat dan sesuai prosedur. Maka dari itu, sudah seharusnya kampus menciptakan ruang aman dan bebas dari kekerasan seksual.

Pedoman bagi Perguruan Tinggi untuk menyusun kebijakan dan mengambil tindakan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

wawancara narasumber MAJALAH SUAKA 2021 14LAPORAN UTAMA

Menjelaskan 21 kekerasan seksual Penanganan bagi korban meliputi: Perguruan Tinggi diwajibkan membentuk satuan tugas yang khusus menangani PPKS yang disesuaikan dengan peraturan ini.

2.

3. Sanksi administratif berat, seperti pemberhentian tetap baik bagi tenaga pendidik maupun mahasiswa.

4.rohani)Pendampingan

2. Sanksi administratif sedang, seperti pemberhentian dari jabatan tanpa memperoleh hak jabatan bagi tenaga pendidik; skors, pencabutan beasiswa, dan pengurangan hak lain bagi mahasiswa.

alam beberapa tahun terakhir, kasus-kasus kekerasanDseksual di kampus jadi sorotan publik. Dari sana, publik mendorong ada peraturan khusus untuk penanganan dan pencegahan kekerasan seksual di kampus. Regulasi ini penting untuk melindungi penyintas sebaik mungkin.Dorongan publik akhirnya membuahkan hasil Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) menetapkan surat keputusan nomor 5494 tahun 2019 berupa buku pedoman penanganan dan pencegahan kekerasal di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Regulasi ini disusun oleh Komnas Perempuan dan Pusat Studi Gender danAnak (PSGA).

Termasuk ke dalam Peraturan Peraturan Pemerintah Pusat Merupakan petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap mendesak kepada lembaga di bawah naungan Dirjen Diktis

Sumber: JDIH Kemdikbud, diktis kemenag go id, lp2m uinsgd ac id, komnasperempuan.go.id,

agama

Sebagai acuan atau rujukan bagi upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual di lingkungan civitas akademika PTKI Memaparkan 21 bentuk kekerasan seksual disertai k l a s i fi k a s i n y a ( S a n k s i a d m i n i s t r a s i , S a n k s i pembinaan, Sanksi laporan kepada kepolisian) P E R M E N D I K B U D R I S T E K SK DIRJEN

psikologi (rehabilitasi social, penguatan

(Mahapeka) UIN SGD Bandung lainnya mencoba merumuskan sebuah perjalanan lintas provinsi antar pulau yang bermisi mengangkat isu sosial dan lingkungan Kami memilih wilayah Indonesia Timur sebagai lokasi perjalan besar atau ekspedisi.Sel a r a s d e n g a n s e m a n g a t kemerdekaan, Agustus 2020 semangat kami membara untuk melanjutkan ekspedisi. Berbekal data sekunder dan assessment dari The Nyonk, kami m e m u t u s k a n u n t u k m e l a n j u t k a n perjalanan besar. Ekspedisi Mahapeka ini diberi nama Sunan Gunung Djati Dwipantara Expedetion (SGDDE). Ekspedisi ini merupakan kegiatan p e n g a b d i a n b e r b a s i s p e n e l i t i a n (Participatory Action Research/PAR) yang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Mahasiswa (LP2M) IAIN Ambon. Ekspedisi ini melakukan penelitian etnografi masyarakat Lisabata Perumusan ekspedisi ini begitu alot pembahasannya bagi kami, karena banyak sekali permasalahan yang dihadapi. Belum lagi waktu itu pandemi Covid-19 sedang tinggi tingginya Saat itu kami sudah merasa tidak memiliki harapan ekspedisi ini akan terealisasi. Namun, harapan dan semangat baru pun muncul selepas kami diberikan arahan dan masukan dari salah seorang senior Mahapeka, The Nyonk. karya dan dibagikan kepada khalayak Karya sekecil apapun yang dilakukan dalam sebuah petualangan ataupun perjalanan, bisa dijadikan sebuah rujukan untuk melakukan perjalanan maupun penelitian.Transfer pengetahuan kepada masyarakat bisa dijadikan sebuah paradigma baru untuk membangun perubahan. Sebab, ketika kita bisa memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat secara objektif dan mem berikan cara pandang mengenai suatu isu, di sanalah terjadi yang namanya transfer knowledge Isu yang diberikan dapat beragam, seperti permasalahan budaya, sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Untuk membangun perubahan sosial dalam masyarakat ini, kita harus melakukan ‘petualangan’ Petualangan yang dimaksud adalah masuk ke dalam lingkungan masyarakat dan melakukan hegemoni yang membangun kesadaran kritis terhadap sosial Kemudian menyusuri penjelasan mendasar mengenai masalah sosial yang sistematis, lalu menemukan akar penyebabnya, dan menawarkan sebuah solusi. Harapannya, dengan melakukan hal ini kita bisa mengurangi risiko konflik sosial. Awal 2020 lalu, saya bersama Ladeg, Bipra, Benhur dan saudara saudara Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam -Andre Geim Proses transfer pengetahuan ini terjadi ketika kita mampu merekam kejadian-kejadian visual; dilihat dengan mata, direkam melalui ingatan. Memorimemori ini lantas diaktualisasikan dengan “Human progress has always been driven by a sense of adventure and unconventional thinking,” ebagian orang akan menilai sexy kataSpetualangan, penjelajahan, atau adventure. Bukan tanpa alasan, kata tersebut membayangi perihal tantangan, masuk ke daerah baru, dan menemukan hal baru. Mungkin benar jika banyak orang akan berpendapat demikian. Sebab keinginan melakukan hal baru dapat memuaskan hasrat diri. Bagi saya, sebuah petualangan bisa dijadikan sebagai momentum untuk m e m b e r i k a n d a n m e n d a p a t k a n pengetahuan baru. Terdapat nilai transfer pengetahuan bagi yang belum pernah mencoba dan sedang berpetualang Dengan mengangkat isu-isu yang relevan, proses petualangan bisa dijadikan pembelajaran kepada khalayak yang dapat disampaikan melalui tulisan maupun dokumentasi.

15 MAJALAH SUAKA 2021 VAKANSI

Oleh: Ikhsan Hambali*

SegudangCeritadiNegeriLisabata

Masyarakat Indonesia Timur memiliki karakteristik suara keras, karena mereka tinggal di pegunungan atau di pesisir pantai. Mungkin jika orang pertama kali datang ke sana akan menganggap mereka itu garang, namun sebenarnya mereka sangat baik, ramah dan berhati lembut.Negeri

Negeri Lisabata memiliki begitu banyak sejarah, cerita rakyat, hingga mitos. Tak hanya ceritanya saja yang banyak, letak geografis yang begitu strategis membuat Negeri Lisabata begitu makmur. Zaman d u l u , m a s ya r a k a t L i s a b a t a b i s a menghidupi kebutuhan mereka sendiri dengan bercocok tanam dan melaut. Lebih hebatnya lagi, mereka bisa naik haji dengan mata pencaharian itu. Secara geografis, arah Utara negeri Lisabata menghadap lautan lepas dan arah Selatannya menghadap penggunungan dan kawasan Karst. Negeri Lisabata adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Daerah ini memiliki ciri khasnya tersendiri dalam beberapa p e n y e b u t a n N e g e r i m e r u p a k a n penyebutan untuk desa dan dipimpin oleh seorang Raja, sebutan kepala desa di Lisabata. Menjadi Raja di wilayah timur bersistem turun temurun Yang bisa menjadi seorang pemimpin biasanya bermarga Hatumena.

Kedatangan kami ke Negeri Lisabata disambut masyarakatnya dengan begitu antusias Kami disambut hangat dan ramah oleh keluarga Raja, ketua pemuda Negeri Lisabata Bang Jamher, dan masyarakat Karena keramahan dan kehangatan masyarakat setempat, membuat kami begitu nyaman tinggal dan melakukan pengabdian berbasis penelitian di sana. Selama di sana kami disuguhi makanan khas, yaitu papeda, sagu, dan ikan laut hasil tangkapan mereka. Selain menyimpan segudang kekayaan alam, negeri ini menjadi saksi bisu konflik beragama pada tahun 1999 yang menewaskan banyak orang, mulai dari angkatan bersenjata sampai warga sipil. Akibat kejadian kelam tersebut, terjadi dampak terhadap letak wilayah masyarakat di sana Mereka akhirnya t i n g g a l p e r w i l a y a h t e r g a n t u n g kepercayaan mereka. Kami menghabiskan waktu selama kurang lebih sebulan; perjalanan pulangpergi dan pengabdian. Kami melakukan pengabdian berbasis penelitian di Negeri Lisabata selama 14 hari. Kami melakukan pendekatan dengan masy arakat untuk mencari data-data primer dan mencari gua di kawasan Karst Masyarakat Lisabata begitu terbuka untuk menjadikan wilayanya desa wisata. Itulah mengapa kami juga mencoba memetakan potensi apa saja yang bisa dijadikan objek wisata. dan pemetaan gua di kawasan Karst. Berdasarkan pencarian data data dari jurnal dan media, ternyata sangat minim informasi maupun rujukan literatur lainnya mengenai Negeri Lisabata. H i n g g a p a d a M a r e t 2 0 2 1 , petualangan kami yang bermisi penelitian pun dimulai. Tujuan yang kami tuju adalah daerah yang memiliki cerita kelam tentang peperangan antara ras dan suku beragama pada tahun 1999. Akibat kerusuhan yang terjadi tersebut, banyak orang yang enggan datang Belum lagi, daerah ini sangat sensitif ketika membicarakan persoalan agama maupun ras pada rentang tahun 2000-an.Tempat yang kami tuju adalah Negeri Lisabata. Lisabata diambil dari dua kata yang berasal dari bahasa ibu Nusa Ina. Lesi atau Lisa artinya lebih, dan Batay artinya wilayah. Lisabata sendiri berarti daerah yang memiliki wilayah yang sangat luas. Dalam perjalanan menuju ke Negeri Lisabata, kami melewati daerah Ambon dan melakukan transit di sana. Di Ambon kami melengkapi data-data serta informasi sekunder, sambil melengkapi logistik, makanan, dan barang barang yang dibutuhkan selama ekspedisi. Ambon sendiri merupakan Ibukota Provinsi Maluku yang menjadi pusat perdagangan pada masa kolonial Belanda. Ambon menjadi tempat transaksi rempahrempah dan dijadikan sebagai daerah penghubung ekonomi, pusat pendidikan, budaya. Lokasi ‘petualangan’ kami sendiri berada di wilayah Seram Bagian Barat.

Tetapi Ibu Kotaku Demi untuk nusa bangsa Tanah air tetap jaya Wilayah Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan dan dapat dijadikan wilayah dengan kehidupan yang makmur dan mandiri untuk berkembang Berbagai cara bisa dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas masyarakat tanpa merubah budaya kebiasaan mereka, salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya alam secara adil dan bijaksana.

Lisabata pernah menjadi tempat peristiwa pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) yang terjadi pada Lisabata termasuk ke dalam zona The Coral Triangle atau segitiga terumbu karang. Dengan wilayahnya yang masuk ke dalam zona segitiga terumbu karang, Lisabata memiliki banyak potensi penghasil ikan laut dan keindahan bawah laut.

Negeri Lisabata dikelilingi oleh kawasan Karst. Di kawasan-kawasan Karst ini akan didirikan pertambangan seperti di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat Kami juga mencoba mengajak masyarakat setempat untuk bergerak bersama-sama menjadi opinion leader dalam metode PAR yang kami jalankan Kami hanya menjembatani kebutuhan masyarakat untuk memajukan daerahnya.

tahun 1950. Masyarakat di sana ikut andil dalam melakukan perdamaian demi ketentraman Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Hal itu berakibat banyak Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berdomisili di Jawa dipindahkan bertugas ke daerah Ambon. Atas kerinduan mereka dengan rumah, sehingga mereka membuat suatu lirik lagu kerencong kurang lebih liriknya seperti ini; Disitu aku berada meninggalkan Lisabata Hutan belukar dihiasi beragam bangsa Sebagai generasi muda penerus tongkat estafet perkembangan dan kemajuan negara ini, kita harus bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Terutama bagi mahasiswa yang berfungsi sebagai agent of change di lingkungan sekitar. Pulau Seram di Maluku Selama 14 hari melakukan ekspedisi di sana, kami menghasilkan paper, buku, dan majalah ilmiah tentang sosial, budaya dan lingkungan Negeri Lisabata Saya pribadi memiliki kesan yang sangat luar biasa selama berpetualang disana. Sebab, Negeri Lisabata memiliki banyak pulau yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk memajukan taraf kehidupan masyarakat setempat. Kondisi geografis di sana yang kaya dan menyimpan sejuta manfaat, baik kawasan Karst maupun lautnya. *penulis merupakan Ketua Ekspedisi Sunan Gunung Djati Dwipantara Expedetion (SGDDE) dan menjabat sebagai Kepala Bidang Sosial dan Lingkungan UKM Mahapeka UIN SGD Bandung.

MAJALAH SUAKA 2021 16VAKANSI

Pada tahun 2021 lalu, media sosial dihebohkan dengan penelusuran terkait mentoring poligami yang dilakukan oleh tim Narasi Newsroom. Dalam video yang berdurasi 22 menit tersebut disebutkan bahwa mentor poligami ini memiliki empat orang istri dan 25 orang anak. Ironisnya, dirinya sendiri bahkan tidak hafal namanama anaknya.oligami masih menjadi persoalanPsejak dulu hingga sekarang. Bukan hanya di Indonesia, di beberapa negara lainnya masih menganggap tabu praktik poligami. Adanya penyimpangan dalam praktik poligami yang dilakukan sebagian orang menimbulkan gerakan gerakan penolakan Laki laki sebagai pelaku poligami kerap menjadi sorotan. Berbeda dengan perempuan yang cenderung menjadi korban. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung, Chaerul Saleh menyebutkan, jika dipahami menurut hukum asalnya (Ushul Fiqh), dimensi hukum itu asalnya adalah ibahah (boleh). Konotasinya bisa negatif bisa pula positif, Mentor Poligami, Hafidin awalnya memiliki enam orang istri Duanya kemudian dicerai Salah satu alasan ia mencerai istrinya adalah karena sudah menopause. Mentoring poligami beberapa tahun ke belakang marak dilakukan. Iklaniklan mentoring kerap diiklankan di media sosial Poligami juga dijadikan konten konten di YouTube. S u a k a m e n c o b a m e n e l u s u r i mengenai poligami maupun mentoring poligami. Dalam Islam, hukum poligami diatur dalamAl-Qur'an surahAn-Nisa ayat 3 dan 4 Maknanya disebutkan bahwa seorang laki-laki boleh memiliki istri lebih dari satu dengan batas hingga empat istri. Pemaknaan mengenai ayat ini pun beragam, ada yang merasa ayat ini sebagai sebuah legitimasi kepada kaum laki-laki, ada pula yang sepakat pemaknaannya perlu dikaji lebih dalam lagi.

SuakaAzizahNurSilmi

Pemahaman Kusut Poligami dan Mentoring Poligami Oleh: Fauqi Muhtaromun Nazwan

Chaerul berpendapat, untuk menentukan hukumnya terlebih dahulu melihat siapa yang melakukannya, apakah dia orang yang masuk dalam ketentuan dibolehkan poligami atau tidak. Tidak bisa langsung dihukumi sebagai sunnah atau haram Ia bilang, jika yang melakukan poligami adalah orang yang memiliki kekayaan intelektual dan harta, maka hukumnya berpoligami bisa wajib, Hal ini ditujukan untuk membangun peradaban manusia yang lebih unggul. Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu cendekiawan muslim lulusan pesantren Al-Hawi DKI Jakarta, Mardani. Ia pun menyepakati bahwa asal hukum poligami ialah ibahah, yang berarti boleh dilakukan boleh tidak. Menurutnya, walaupun kata dalam dalil poligami bersifat perintah, tetapi bukan dalam artian menjadi wajib, tentunya harus ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Mardani juga menuturkan bahwa memang poligami kerap menjadi persoalan karena bebasnya pemikiran yang dimiliki manusia Penafsiran ayat yang beragam m e n g a k i b a t k a n s e t i a p k e l o m p o k mempunyai pemahamannya sendiri Namun, dari pendekatan ayat tersebut ia berpendapat bahwa dibolehkan untuk “ O r a n g t e r s e b u t b a h k a n diperbolehkan memiliki istri lebih dari satu dan bahkan didorong untuk memiliki istri sebanyak empat untuk mendorong regenerasi yang lebih baik. Tetapi jika orang yang ingin berpoligami itu dilakukan oleh orang yang kecerdasannya tidak ada atau standar seperti orang biasa, maka ia harus diukur mengapa ia harus dipoligami bahkan hingga memaksakan dirinya poligami, maka ia bisa saja memadharatkan dirinya dan juga orang lain, ia harus dilarang,” ungkapnya kepada Suaka, Senin (13/12).

Hal tersebut disampaikan oleh Chaerul. Menurutnya di Indonesia banyak yang menjadikan pernikahan sebagai penyaluran seksualitas semata, padahal antisipasinya bisa berpuasa Karena m e m a n g s a l a h s a t u c a r a u n t u k menundukkan nafsu ialah berpuasa dan menjaga pandangan. Jika memang pernikahan dianggap sebagai bentuk ibadah maka niat untuk beribadah tersebut akan lebih tinggi daripada nafsunya, sepertiSberpuasa.enadadengan itu, Mardani juga mengungkapkan, tujuan poligami adalah memberikan advokasi atau perlindungan terhadap perempuan Lebih lanjut, menurutnya penolakan poligami dari perempuan karena persoalan perasaan atau kecemburuan. Padahal, poligami menyangkut persoalan agama, yang enak ataupun tidak harus diterima Berbeda dengan perasaan.

17 MAJALAH SUAKA 2021 MIMBAR

Berpoligami dan KonsepAdil Persoalan poligami tidak hanya berkutat pada hukumnya, melainkan juga pada pembahasan adil dalam poligami, tujuan berpoligami, dan kesalahan niat dalam poligami. Pada persoalan poligami, laki-laki kerap dianggap bersalah dalam praktik maupun pemahamannya. Hal ini menyebabkan poligami yang tadinya bertujuan melindungi kaum perempuan, dianggap negatif, karena dipandang sebagai penyaluran hasrat seksual semata. tergantung dari siapa yang melakukannya. Maka terlebih dahulu melihat instrumen dari hukum tersebut.

Pendapat lain dilontarkan oleh Komunitas Puan Menulis, Lutfiana Mayasari Lutfiana menuturkan, jika m e l i h a t a ya t n ya , a d a p e n g g a l a n “wainkhiftum”, yang artinya “dan jika kamu takut” Menurut tata bahasanya, ia tergolong majaz kinayah yang bermakna sindiran kepada manusia sebab tidak akan bisa berbuat adil Namun, Lutfiana menyayangkan penggalan ini jarang dijadikan dasar, yang sering dijadikan dasar adalah ayat awalnya saja. menikah lebih dari satu.

Menyoal Mentoring Poligami

Mengenai mentoring poligami, Lutfiani tegas menolaknya. Menurutnya, daripada melakukan mentoring poligami, lebih baik mengadakan mentoring keluarga sakinah Nantinya di dalam mentoring, diedukasi mengenai relasi suami istri, bagaimana menghadapi, menyelesaikan, d a n m e m a n a j e m e n k o n fl i k , s e r t a menyelaraskan ekspektasi suami ke istri, maupun sebaliknya. Mentoring poligami mulai dilakukan d i b e b e r a p a d a e r a h D e n g a n memanfaatkan media sosial, iklan iklan m e n t o r i n g p o l i g a m i t e r s e b a r d a n menjangkau banyak orang Mentor Poligami, Hafidin dalam sebulan bisa meraup keuntungan hingga 100 juta dari mentoring poligami. Pro dan kontra serta berbagai reaksi dan pendapat mengenai poligami terus menjadi pembicaraan.

Berbeda dengan Lutfiana, Chaerul justru menyetujui mentoring poligami Menurutnya mengkampanyekan poligami itu boleh-boleh saja, dengan catatan untuk meluruskan syarat dan rukun yang ada di poligami Sebab jika mentoring yang dilakukan tidak mengedukasi syarat dan ketentuan yang berlaku, itu akan menjadi persoalan, sebab akan menjadi sebuah penyimpangan nantinya dalam praktik berpoligami.DiIndonesia, poligami tidak dilarang Namun ada hukum yang mengatur persoalan syariat Islam. Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 8, Chaerul menekankan, mentoring poligami harus menjadi edukasi Dari aspek kebijakan pemerintah pula, negara berhak menentukan pengaturan izin poligami. Selain itu, negara harus memiliki catatan kelahiran. Sehingga, negara bisa memberikan “kebijakan”, ketika populasi perempuan lebih banyak dari laki-laki atau negara bisa membatasi tingkat kelahiran laki-laki jika lebih banyak dari perempuan.

Perihal izin istri pertama ini pula yang kemudian menimbulkan pro-kontra dan membuat perempuan sakit hati. Lutfiana berpendapat, jika sebagian orang melakukan poligami menganggap tidak perlu izin dari istri pertama. Menurutnya hal ini menunjukkan cara berpikir manusia z a m a n d a h u l u ya n g m e m a n d a n g perempuan hanya sebagai alat maupun budak yang bisa diperjual belikan Sehingga, cara ini dipandangnya jauh dari misi kesetaraan yang dibawa Nabi Muhammad.“Menurut asumsi pendek saya, mereka yang mengadakan mentoring poligami justru mereka yang tidak membawa misi-misi kemanusiaan Rasul. Karena Rasul saja memanusiakan perempuan, tapi kenapa kemudian tidak perlu adanya izin untuk berpoligami Artinya superioritas laki laki masih diunggulkan, padahal sejak awal Nabi ingin merubah superioritas laki laki itu menjadi setara,” jelas Lutfiana, Sabtu (12/1/2022).Perempuan yang menjadi korban poligami sendiri menurut fakta yang ditemui oleh Lutfiana menyadari jika tersiksa secara psikis. Hukum sunnah berpoligami terbenam dalam pikiran sehingga mereka menyetujui dimadu oleh suaminya. Padahal menurut Lutfiana, sama dengan poligami, monogami juga sunnah. disebutkan bahwa seorang suami yang mau berpoligami terlebih dahulu mendapatkan izin dari istri pertama. Namun, seperti Hafidin, ia tidak meminta persetujuan istri pertamanya untuk berpoligami.Masyarakat pun acap kali abai, seolah-olah tidak ingin mengurusi mereka yang berpoligami bahkan yang mau berpoligami Hal ini dipandang keliru Menurut Lutfiana, seharusnya masyarakat juga harus mengingatkan kepada yang lainnya akibat atau dampak dari melakukan“Justrupoligami.itutanda bahwa kita peduli, bukan ikut campur Kami ini sesama perempuan pasti girls support girls Jika memang dia belum (poligami) kita kasih tau. Selama kita bisa atau kita kasih tulisantulisan dasar mengenai itu. Jika sudah kita bertanya kabarnya, kehidupannya sekarang dan kedepannya gimana. Jadi gak kita cuekin. Justru kami merasa kasihan gitu, karna kita tau beban yang ditanggung dan kita mengetahui kedepannya, jadi lebih ingin mengetahui alasannya,” pungkasnya.

“Sebenarnya Islam memberikan advokasi atau perlindungan kepada mereka, pembolehannya di situ. Seperti di zaman Rasul itu kan banyak perang dan banyak para suami yang meninggal. Mereka para istri membutuhkan perlindungan dan di situ praktek poligami ala rasul, karena mengacu pada konteks sosial yang ada. Konteks etika ayat ketika ditafsirkan secara sosial memang advokasi tujuannya, jadi bukan untuk mengumbar nafsu. Itupun ketika dia meyakini dirinya mampu berbuat adil,” ujar Mardani ketika ditemui Suaka di kediamannya pada Sabtu, .

dulu keinginan tuhan dalam berpoligami, maka ditemukanlah tiga komponen tadi. Nah itu prosesnya, jadi kalo mau berpoligami diukur dengan itu,” jelas Chaerul.Ba i n ya s ya r a t ya n g h a r u s dicantumkan dalam mentoring itu ialah pondasi awal yang dibangun dalam rumah tangga yakni, harmonisasi, regenerasi, dan seksualitas. “Harmonisasi indikatornya adalah memenuhi fasilitas kebutuhan dan ekonomi, regenerasi itu konsepnya walyakhsyallazina lau taraku min khalfihim zurriyatan di'afa, seksualitas juga ada adabnya yaitu mu'asyarah bil ma'ruf, “, ungkapnya.

Berbicara mengenai adil dalam berpoligami, ketentuan Islam dijelaskan dalam surah an.-Nisa ayat 129, jika laki-laki tidak bisa berlaku adil kepada istri-istri mereka maka janganlah poligami. Menurut Mardani, adil sendiri terdapat syarat dan rukunnya. Secara keilmuan, ia bisa memahami agama dan sosial, serta memahami etika. Mengenai konsep adil, Lutfiana memandang kesanggupan manusia akan sulit dalam berlaku adil Sebab dalam penggalan ayatnya disebutkan, jika tidak bisa berbuat adil, maka satu saja. Lutfiana memandang bahwa penegasan poligami adalah untuk “fawahidah” atau monogami.

g

Karena menurut syari'at sendiri, poligami nash-nya ialah qoth'i yang berarti legal Namun aktor di baliknya tidak m e n c e r m i n k a n p o l i g a m i s e b a g a i representasi dari ajaran Isla “Yang jadi masalah ialah perilaku sosial dalam p o l i g a m i a p a k a h i t u m e r u p a k a n representasi dari keinginan tuhan? Dicari

( 1 5 / 1 / 2 0 2 2 )

MAJALAH SUAKA 2021 18MIMBAR

Mardani mencontohkan jika seorang laki laki memiliki empat istri: yang pertama perawan, kedua dan ketiga setengah baya, yang keempat udah tua. Menurutnya, adil adalah ketika seorang suami mampu memuat kenyamanan kepada semua. Laki-laki juga harus cerdas dengan memahami kondisi psikologis setiap kelompok umur. Tegasnya, adil adalah memberikan sesuatu secara proporsional.Choirul juga memaparkan, poligami kerap menjadi persoalan di kalangan umat Islam Padahal yang harus dicecar itu bukanlah ajarannya, tapi perilaku sosial poligami yang kemudian menjadi penyimpangan seksual Ia menjelaskan, bahwa poligami tidak bisa hanya dilihat dari satu aspek, seksualitas saja. Sebab, dasar membangun rumah tangga ada tiga, yaitu harmonisasi, regenerasi, dan seksualitas Sehingga yang perlu diluruskan adalah perilaku praktik poligami yang menyimpang.

“Padahal kita punya petunjuk dan teknisnya (juknis) seperti apa kan itu khas UIN Bandung, mereka tiba-tiba daftar dan kalau sudah mentok baru bilang ke jurusan,” ujarnya Senin, (27/12/2021).

Wakil Rektor I, Rosihon Anwar menjelaskan bahwa Kemenag sendiri masih menyesuaikan format yang baru untuk program MBKM. Draft pelaksanaan program ini juga sudah rampung diselesaikan oleh pihak kampus dan sudah disosialisasikan secara bertahap kepada seluruh pihak di UIN SGD Bandung sejak Desember 2020. “Bertahap mulai dari universitas sosialisasinya kepada pimpinan, lebih dari itu dekan, ketua jurusan Harusnya yang mensosialisasikannya ke mahasiswa itu tingkat jurusan, tingkat fakultas,” jelas Rosihon saat ditemui di ruangannya, Senin (27/12/2021) Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Ija Suntana juga menyebutkan bahwa sosialisasi dari pihak kampus sudah Di UIN SGD Bandung sendiri, program ini telah berjalan hampir genap dua semester berdasarkan Surat Keputusan (SK) RektorNomor: 076/Un.05/V.7/PP.00.9/09/2020 tentang waktu pelaksanaan program Kampus Merdeka yang mulai dilaksanakan di tahun 2021 untuk mahasiswa semester lima. Terbatasnya partisipan yang mengikuti sosialisasi ini dikarenakan keadaan pandemi serta terbatasnya kapasitas Zoom yang tersedia Selain itu, Ija juga mengatakan bahwa partisipan lebih banyak mahasiswa semester awal dibandingkan dengan mahasiswa semester lima. Padahal dalam praktiknya, program Kampus Merdeka dimulai bagi mahasiswa semester lima ke atas. Mahasiswa MKS semester tujuh, Harpini Endang Pratiwi merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti program Perbedaan Kutub tentang Kampus Merdeka pernah dilakukan kepada seribu mahasiswa.

?

di

J i k a m e n g a c u p a d a p a n d u a n implementasi MBKM Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama (Kemenag), program Kampus Merdeka di UIN SGD Bandung dilakukan guna mempenuhi target kinerja lembaga, juga berguna untuk m e n i n g k a t k a n k e u n g g u l a n c i v i t a s akademika. Dalam hal ini kegiatan bisa berupa pertukaran pelajar, magang/praktek kerja, proyek di desa, mengajar di sekolah, dan lain sebagainya.

Kampus Merdeka di UIN SGD Bandung masih menyisakan ruang tanda-tanya dan perbedaan kebijakan mengenai programnya. Penyelarasan kurikulum, kesiapan sarana dan prasarana, serta minimnya informasi menjadi celah celah program ini belum berjalan maksimal di kampus hijau. Meskipun sudah diadakan sosialisasi k e p a d a m a h a s i s wa , m a s i h b a n ya k mahasiswa yang belum paham sepenuhnya m e n g e n a i K a m p u s M e r d e k a ya n g diselenggarakan kampus Pihak kampus sendiri membenarkan mengenai adanya miskomunikasi dengan mahasiswa, seperti mendaftarkan di Kartu Rencana Studi (KRS) dan mengkoordinasikan dengan dosen akademik sebelum mendaftar. Ketua jurusan (Kajur) Manajemen Keuangan Syariah (MKS), Dadang Husen Sobana mengamini hal tersebut. Dia mengatakan bahwa ada mahasiswanya yang mengikuti program Kampus Merdeka namun tidak berkoordinasi terlebih dahulu.

MAJALAH SUAKA 2021 19 LAPORAN KHUSUS ejak diluncurkannya pada Januari 2020Slalu, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan o l e h K e m e n t e r i a n Pe n d i d i k a n d a n Kebudayaan (Kemendikbud) telah dijalankan di beberapa perguruan perguruan tinggi Indonesia Program ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa guna menguasai berbagai keilmuan dan keterampilan teknis untuk bekal memasuki dunia kerja.

Kampus Merdeka Endang mengikuti p r o g r a m P e j u a n g M u d a d a r i Kementerian Sosial (Kemensos) pada akhir Oktober tahun 2021 lalu Selain Endang, ada juga mahasiswa Sosiologi, Sabila Nurfatah yang mengikuti program Pejuang Muda. Keduanya masih kebingungan terutama perihal sistem konversi 20 Satuan Kredit Semester (SKS). Dalam ketentuan MBKM, mahasiswa yang mengikuti program ini dapat melakukan studi di luar jurusan seperti melakukan magang dengan mengkonversi 20 SKS. Menurut pengakuan Endang, Kepala Jurusannya mengamini mengenai konversi SKS. Setelah dikonfirmasi, Dadang menuturkan bahwa dirinya mengetahui terkait sistem konversi dalam MBKM namun tidak dengan program Pejuang Muda. Endang sendiri tidak ambil pusing dengan konversi SKS, sebab mata kuliahnya yang hanya tersisa sedikit lagi. Menurut Endang, program Kampus Merdeka belum berjalan baik di kampus hijau.Sebab, beberapa program Kampus Merdeka belum bisa diikuti oleh mahasiswa UIN SGD Bandung dan perihal konversi yang tidak sesuai dengan program Kemendikbud. Berbeda dengan Endang, Sabila mengaku bahwa konversi 20 SKS disetujui oleh Kajurnya.

Sabila mengaku, ketika hendak melakukan daftar ulang, ia meminta surat rekomendasi dari jurusannya untuk mengikuti program dan Kajurnya menyetujui perihal konversi 20 SKS dari program Pejuang Muda. Sayangnya, ia harus tetap menjalani studi semester lima sambil mengikuti program Pejuang Muda dari Kemensos k a r e n a k e t i a d a a n k e b i j a k a n d i jurusannya. Padahal, dari informasi yang ia dapatkan mengenai program ini, jika Polemik Program Kampus Merdeka UIN Bandung

Oleh: Fitri Nur Hidayah dan Auliya Umayna

Meski begitu, pelaksanaan program

MAJALAH SUAKA 2021 20LAPORAN KHUSUS

berbeda.“Kementerian

“Kan kalo Kemendikbud itu punya anggarannya berapa ratus milyar untuk kegiatan ini, bahkan ratusan milyar kalo setau saya. Ya kalo kita gak a d a , K e m e n t e r i a n A g a m a g a k menganggarkan untuk itu. Kenapa gak j a d i p r o g r a m u t a m a , k a n b e d a k ement erian. Sepert i ib arat nya kementerian dalam negeri tuh IPDN, nah IPDN juga ah cuek-cuek saja karena itu bukan kementerian dia,” tuturnya.

Agama tidak punya program MBKM, yang punya program M B K M i t u K e m e n d i k b u d , y a kementerian tetangga bahasanya. Kita mah sebetulnya menghargai saja gitu karena Kemendikbud punya itu, ya kita hargai sajalah, karena sama sama pemerintah, makannya tidak jadi kewajiban, jadi tidak ditekankan dari sananya juga,” pungkasnya. (Kru Liput: Zahra Siti Syahida, Reza Hardiyanti)

“Terus beliau bilang kalau masalah konversi itu bakalan kembali dibicarakan. Soalnya kan itu bagaimana kebijakan fakultas masing-masing. Nah tapi Pak Kajur sebelum aku berangkat dia bilang, nanti mungkin buat 20 sks itu nanti masih dimusyawarahkan gitu kebijakannya. Tapi nanti aku dibebasin KKN sama PPL. Karena harus inline gitu kan dari jurusan, tapi sebenernya jurusan aku inline banget sama program ini. Tapi Pak Kajur tuh masih mempertimbangkan,” ungkapnya ketika diwawancarai Suaka, Minggu, (5/12/2021)Menanggapi perihal konversi mata kuliah, menurut Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI), Deni Kamaludin Yusup menjelaskan bahwa tidak semua program magang Kampus Merdeka bisa dikonversi ke dalam mata kuliah. “Tergantung mana yang linear mana yang enggak. Ini berlaku umum, bukan cuma di FEBI, tapi di semua fakultas,” ungkapnya saat diwawancarai langsung di ruangannya Rabu, (15/12/2021).Dadang juga memberikan tanggapan terkait mahasiswa yang kebingungan mengenai sistem konversi mata kuliah dari program magang Kampus Merdeka Dia mengatakan bahwa untuk konversi itu sendiri akan dicocokkan terlebih dahulu antara program magang dengan juknis yang telah ditentukan. Sehingga minimal tidak perlu mengikuti magang dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang sudah dijadwalkan khusus oleh jurusan. Sedangkan Ketua LPM, Ija Suntana memberikan pernyataan lain terkait dengan konversi dari program Kampus Merdeka Beliau mengatakan bahwa konversi 20 SKS yang sering disebutkan hanyalah batas maksimal untuk mengkonversikan mata kuliah. Jadi, menurutnya belum tentu konversi tersebut akan dikabulkan semua. Sebab masih harus dipertimbangkan dan terdapat batasan batasan sesuai dengan pedoman yang berlaku. Ija menambahkan, setiap program dari Kampus Merdeka harus masuk ke dalam KRS terlebih dahulu. Jika tidak masuk ke KRS maka tidak akan bisa dikonversikan, karena tidak ada dasar dari konversi itu sendiri Sehingga, koordinasi menjadi sangat penting agar mahasiswa tetap dalam pedoman pedoman yang sudah ditentukan oleh pihak kampus. Selaras dengan, itu, Rosihon menegaskan bahwa setiap program terdapat mekanisme yang harus diikuti dan dijalankan Mengenai program K a m p u s M e r d e k a , m a h a s i s w a diharuskan berkonsultasi terlebih dahulu dan juga tidak lupa untuk mendaftarkan ke dalam Kartu Rencana Studi (KRS) untuk bisa mengkonversikan SKS. Serta harus dipastikan berapa lama waktu magang yang akan dilaksanakan. Kerjasama dan Biaya Pelaksanaan MBKM “Jadi kalau anda sekarang ibaratnya di tengah tengah baru dua bulan tiga bulan kuliah mau magang dan itu hanya menyisakan waktu dua bulan ya gak bisa dikonversi. Sebab konversi itu hanya bagi mahasiswa yang memasukan dulu ke KRS, ” paparnya ketika diwawancarai melalui G meet, Senin (13/12/2021).Rosihon

Permasalahan biaya ini berkaitan dengan posisi UIN SGD Bandung yang berada di bawah naungan Kemenag Sedangkan MBKM ini merupakan program yang dilaksanakan oleh Kemendikbud. Ija mengatakan bahwa kampus kampus di bawah naungan Kemendikbud mendapatkan dana khusus untuk program MBKM, namun tidak untuk kampus di bawah naungan

mengikuti program Kampus Merdeka akan dibebaskan dari studi semester.

Kemenag.“Jadi misalnya dari mahasiswa Ushuluddin ke psikologi. Karena itu kan di dalam jadi tidak ada perbedaan UKT jadi mahasiswa tidak perlu membayar lagi. Sekarang kalau ikutnya ke Unpad, Itu kan mereka mewajibkan mahasiswa untuk membayar sisanya,” bebernya Rosihon bilang, untuk program hak 20 SKS di luar prodi bisa dilaksanakan gratis apabila dilakukan sesama PTKIN, misalnya mahasiswa UIN SGD Bandung ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu, Ija mengatakan bahwa Kemenag tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan MBKM Namun dikarenakan ini merupakan kebutuhan m a h a s i s w a , k a m p u s b e r u s a h a memenuhi kebutuhan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa harus selalu ingat bahwa program MBKM untuk kampus di bawah naungan kemenag bersifat opsional. pembiayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang

menambahkan, UIN SGD Bandung sendiri baru melakukan kerjasama antar sesama fakultas di dalam kampus. Untuk kerjasama luar kampus, pihaknya baru membuka komunikasi dan melakukan kerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi di bawah naungan Kemenag. Belum dilakukannya komunikasi maupun kerjasama dengan k a m p u s d i b a w a h n a u n g a n K e m e n d i k b u d d i k e n d a l a k a n Melansir dari laman resmi MBKM U I N S G D B a n d u n g , hps://merdekabelajar uinsgd ac id/ tercatat 383 mahasiswa sudah mendaftar program ini. Dengan animo mahasiswa yang tinggi untuk mengikuti program ini, kampus bisa melakukan kerjasama seluas-luasnya dengan berbagai kampus maupun perusahaan. Mengenai Kerjasama, Ija bilang, untuk melakukan kerjasama pihak kampus harus mempertimbangkan kesesuaian dengan capaian pembelajaran lulusan (CPL). Ija mencontohkan, jika bisa bisa saja UIN SGD Bandung m e l a k u k a n k e r j a s a m a d e n g a n perusahaan Go-Jek. ”Iya betul, kecuali mungkin kalo ibaratnya semua jurusan mau di Go Jek, semua termasuk ilmu hukum. Tapi ilmu hukum kan gimana kalo di Go-Jek, saya kata harus sesuai dengan CPL, jadi harus mendukung untuk itu,” tuturnya.

MAJALAH SUAKA 2021 LAPORAN KHUSUS EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM MBKM UIN BANDUNG Tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap program MBKM di UIN JUMLAH RESPONDEN PERFAKULTAS Oleh: Zahra Siti Syahida FISIP Tahu Tidak 45% 55% FST Tahu Tidak 57% 43% Tidak FEBI Tahu 39% 61% FPSI Tahu Tidak 35% 65% FTK Tahu Tidak 61% 39% FAH Tahu Tidak 33% 67% FDK Tahu Tidak 42% 58% FU Tahu Tidak 32% 68% FSH Tahu Tidak 53% 47% 6% FPSI FU FDK FST FSH FTK FAH FEBI FISIP 12% 16% 10% 4% 13% 13% 15% 11% Sosialisasi program MBKM di UIN Bandung sudah dilakukan secara menyeluruh dan optimal 13,70% 86,30% Ya Tidak Mahasiswa mengetahui program MBKM yang disediakan UIN SGD Bandung 9,62% 90,38% Ya Tidak Mahasiswa puas terhadap sistem pelaksanaan program MBKM di UIN SGD Bandung 12,83% 87,17% Ya Tidak 21 *Riset dilakukan dengan menyebar kuesioner secara acak kepada 343 mahasiswa UIN Bandung dari 9 fakultas. Periode penyebaran 3 Desember 2021 – 5 Januari 2022, dengan jumlah margin of error sebanyak 5,37 %.

Dengan adanya arahan tersebut, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN SGD Bandung mengadakan sosialisasi pedoman MBKM dan penggunaan aplikasi MBKM yang dilaksanakan pada 18 Agustus 2021 via aplikasi zoom meeting. dari 343 responden, hanya 2,33% mahasiswa yang telah mengikuti program tersebut, dan 97,67% lainnya tidak Dari jumlah itupun, diketahui mahasiswa yang telah mengikuti program MBKM turut memiliki kendala dalam pelaksanaannya. Sebanyak 37,50% mengaku bahwa sistem dari MBKM di UIN SGD Bandung belum maksimal, 50% terkendala kurangnya informasi, dan 12,5% terkendala hal lain. Selain itu, diketahui alasan paling banyak mahasiswa tidak mengikuti program ini adalah karena kurangnya informasi (76,72%), disusul karena tidak memahami mekanisme pendaftaran (11,94%), tidak berminat (4,18%), kesulitan mengurus berkas (1,49%), dan sisanya dikarenakan hal lain Alasan dibalik sedikitnya mahasiswa yang mendaftar MBKM dapat dilihat pula dari 93% mahasiswa t i d a k m e n g e t a h u i b a g a i m a n a mekanisme dari program MBKM di UIN SGD Bandung.Mengenai program yang disediakan oleh UIN SGD Bandung, h a n y a 9 , 3 2 % r e s p o n d e n y a n g m e n g e t a h u i d e n g a n m a y o r i t a s responden baru mengetahui program belajar lintas jurusan dan magang bersertifikat saja. Maka dari itu, masukan masukan yang disampaikan o l e h m a h a s i s w a t e r k a i t keberlangsungan program MBKM adalah untuk meningkatkan intensitas sosialisasi program agar tidak hanya di tingkat universitas saja, akan tetapi lebih menyeluruh ke tingkat fakultas hingga jurusan.

U I er NI V S TAS

MAJALAH SUAKA 2021 22LAPORAN KHUSUS 90% Mahasiswa Tidak Mengetahui Program Kampus Merdeka di UIN Bandung erdeka Belajar KampusMMerdeka (MBKM) merupakan salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem M a k a r i e m , b e r d a s a r k a n d e n g a n Perkemendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Penerapan program MBKM d i d a s a r k a n a d a n y a t u n t u t a n perkembangan ilmu pengetahuan, kompetensi dan keterampilan abad 21, hingga pentingnya perubahan dalam aktifitas perkuliahan Dari jumlah 343 responden jajak pendapat yang merupakan mahasiswa aktif UIN SGD Bandung, 299 di antaranya menyatakan tidak mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh LPM tersebut. Senada dengan hasil tersebut, s e b a n y a k 5 3 , 3 5 % m a h a s i s w a menyatakan tidak mengetahui akan keberadaan program MBKM di UIN SGD Bandung, sedangkan 46,65% lainnya sudah. Angka tersebut menunjukkan bahwa sosialisasi program MBKM yang diadakan oleh pihak kampus belum optimal dan menyeluruh, hal ini pun diamini oleh 86,30% mahasiswa. Kurang optimalnya penyebaran informasi mengenai program ini sungguh disayangkan, melihat dari hasil jajak pendapat yang menyatakan tingginya minat mahasiswa untuk mengikuti program MBKM di UIN SGD Bandung, yaitu sebanyak 80,17%. Sedangkan 19,82% lainnya mengaku tidak berminat. Kurangnya sosialisasi dari pihak kampus dan LPM, menyebabkan masih sedikitnya mahasiswa yang mengikuti program MBKM Terbukti UIN SGD Bandung mulai menerapkan program tersebut pada tahun akademik 2021/2022, sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Rektor N o m o r : B 068A/Un 05/II 2/KP 07 6/04/2021

Semrawut:

S e l a i n E n d a n g , a d a j u g a mahasiswa Sosiologi, Sabila Nurfatah yang mengikuti program Pejuang Muda dan ditempatkan di Sumatera Barat Namun, keduanya masih bingung mengenai kebijakan konversi SKS di UIN SGD Bandung. Kekhawatiran hasil dari program MBKM yang tidak dihitung SKS tersebut membuat mereka memilih untuk tetap menjalani program magang sambil menjalani aktivitas akademik semester ganjil seperti biasanya.

tersendiri.Guru Besar UIN SGD Bandung bidang Ilmu Administrasi Pendidikan, Jaja Jahari mengatakan, bukan hanya mahasiswa saja yang belum paham, melainkan para tenaga pendidik juga b e l u m b e g i t u p a h a m m e n g e n a i pelaksanaan program kampus merdeka. “Yang di lapangan itu belum paham betul tentang kampus merdeka ini, sehingga sampai sekarang saya pun sebagai guru besar bertanya-tanya, kenapa belum jalan ya program ini? Bagaimana dengan kampus lain?” tuturnya, Jumat,

SuakaAmartia/Karina

MAJALAH SUAKA 2021 23 LAPORAN KHUSUS Melansir dari laman resmi MBKM U I N S G D B a n d u n g , programdpSMprogramtercatathps://merdekabelajar.uinsgd.ac.id/383mahasiswasudahmendaftarini.AdapunprogramKampuserdekayangsudahdijalankanUINGDBandung,diantaranyaadalahertukaranmahasiswalintaskampusandalamkampus,jugabeberapamagang.ampirgenapduasemester Hprogram Kampus Merdeka dilaksanakan di UIN SGD Bandung setelah mulai dilaksanakan pada semester ganjil 2021 lalu. Program ini hendak meningkatkan kompetensi soft skill dan hard skill lulusan perguruan tinggi Salah satu programnya juga m e m b e r i k a n k e b e b a s a n k e p a d a mahasiswa untuk berinovasi dan menambah pengalaman di luar program studinya.Namun dalam praktiknya, masih banyak yang merasakan kebingungan baik mahasiswa maupun tenaga pendidik, seperti kurangnya informasi dan kesiapan pelaksanaan kebijakan. Hal tersebut disebabkan kampus masih beradaptasi dengan kurikulum baru, sehingga terjadi miskomunikasi mengenai administrasi program Kampus Merdeka di UIN SGD Bandung. Padahal, banyak pengalaman yang didapatkan dengan mengikuti program Kampus Merdeka. Hal tersebut Program ini membawa angin segar bagi mahasiswa Sebab dengan mengikuti program ini, mahasiswa m e n d a p a t k a n p e n g e t a h u a n d a n pengalaman di luar kampus yang resmi bahkan dapat dikonversi hingga sebesar 20 Satuan Kredit Semester (SKS). Namun agar semuanya dapat berjalan lancar, perlu persiapan yang matang. Mulai dari petunjuk teknis, kurikulum, kerjasama, kebijakan keuangan, sarana dan prasarana, dan sosialisasi kepada seluruh civitas akademika. sebagaimana yang dirasakan oleh mahasiswa Manajemen Keuangan Syariah (MKS), Harpini Endang Pratiwi. Endang mengikuti program Pejuang Muda. Program ini merupakan program m a g a n g d i K e m e n t e r i a n S o s i a l (Kemensos) yang masuk ke dalam programEndangMBKM.ditempatkan tugasnya di Cianjur. Dengan mengikuti program ini, ia mengaku bisa memahami karakter orang. Sebab dalam sehari ia mendatangi 100 rumah warga untuk mendata mengenai bantuan Kemensos. Selain mendapatkan uang saku, ia juga mengaku bisa berkenalan dengan orang banyak dan belajar jalur-jalur koordinasi di rt/rw, desa, kecamatan, hingga kabupaten.Animo mahasiswa cukup tinggi untuk mengikuti program Kampus Merdeka. Sebab dengan mengikuti

“A k u i k u t m a g a n g s a m b i l menjalankan kuliah semester lima, seharusnya itu memang dibebaskan dari perkuliahan. Jadi aku merasa kesulitan u n t u k m e n ye i m b a n g k a n a n t a r a akademik dan magang. Karena pak kajur belum punya kebijakannya, tapi aku tetep ikut, kalaupun nanti ada nilai-nilai yang bermasalah nanti bisa dikonversikan dari magang aku ini,” tutur Sabila, saat diwawancarai, Minggu, (5/12/2021).

p(24/12/2021).rogram i n i , m a h a s i s w a b i s a mendapatkan keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat untuk memasuki dunia kerja. Namun dalam penerapannya, masih terjadi kendala maupun miskomunikasi antara pihak kampus dan mahasiswa. Selain itu, Ija bilang, UIN SGD B a n d u n g t i d a k t e r l a l u g e n c a r mengkampanyekan program MBKM Hal ini disebabkan, posisi kampus hijau yang dinaungi oleh Kementerian Agama (Kemenag) sedangkan program MBKM m e r u p a k a n a n a k p r o g r a m d a r i Kemendikbud, sehingga program MBKM tidak dijadikan sebagai program utama Persoalan ini mempengaruhi anggaran untuk pelaksanaan program ini. Berbeda dengan kampus yang dinaungi oleh Kemendikbud yang mendapatkan anggaran cukup besar. Di samping pendapat Ija yang m e n g a t a k a n b a h w a p r o g r a m

MBKM Apa yang Perlu Dibenahi? Oleh: Reza Hardiyanti

Perbedaan Pandangan Tentang Kampus Merdeka Perbedaan pemahaman terkait MBKM terjadi salah satunya disebabkan sosialisasi yang dilakukan masih terbatas Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Ija Suntana menyebutkan bahwa sosialisasi sudah pernah dilakukan melalui aplikasi Zoom. Kapasitas yang terbatas dan partisipan yang hadir banyak mahasiswa semester lima ke bawah menjadi masalah

gencar mencari informasi dan Universitas harus semakin gencar juga. Harus rajin-rajin bertanya, yang paling mudah tentu ke jurusan dan sosialisasi juga akan terus dilakukan,” ucap Rosihon saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/12/2021).

Senada dengan Rosihon, Pengamat Kebijakan Pendidikan, Cecep Darmawan juga berpendapat bahwa suatu program itu lebih baik dilakukan secara step by step. Mulai dari mempersiapkan infrastruktur dengan baik, melakukan sosialisasi S e l a i n i t u R o s i h o n j u g a menjelaskan, dalam menjalankan program ini UIN SGD Bandung masih berada pada tahap awal yang baru difokuskan pada pertukaran pelajar di d a l a m k a m p u s S e b a g a i c o n t o h mahasiswa Fakultas Ushuluddin mengikuti pembelajaran di Fakultas Psikologi. “Target pertama kan kita baru pertukaran pelajar di dalam UIN dulu karena masih dalam tahap awal,” jelas Rosihon. Jaja Jahari juga memberikan saran supaya sosialisasi mengenai program MBKM ini harus diperbanyak lagi, dibagikan kepada tiap dekan, prodi maupun jurusan. Dan ketika memasuki semester baru, diadakan rapat yang dihadirkan oleh perwakilan mahasiswa baik dari Sema maupun Dema yang kemudian membuka pertanyaan seluasl u a s n y a s u p a y a t i d a k t e r j a d i

Kemendikbud ini bukanlah program yang utama, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Deni Kamaludin Yusuf berpendapat lain. Deni menyampaikan bahwa sebenarnya Kemendikbud memberikan ruang k e p a d a K e m e n a g s u p a ya d a p a t mensejajarkan dengan Kemendikbud.

“Menurut saya jika itu memang menjadi kendala maka Kementerian Pendidikan dan Kementrian Agama harus membuat MOU bahwa perguruan tinggi yang berada di bawah Kemenag wajib mengikuti program ini,” jelas Cecep, Selasa, (4/01/22).

“ M e n u r u t s a ya s e h a r u s n ya program ini bisa disambut positif, Contoh jika di Kemendikbud semua universitas unggulan itu akreditasinya sudah akreditasi internasional, lalu dengan program ini maka diharapkan semua institusi PTKIN bisa sejajar dengan mereka,” jelas Deni, Rabu, (15/12).

Pembenahan MBKM di UIN Bandung Melihat berbagai permasalahan dan kendala yang terjadi dalam penerapan program MBKM di UIN SGD Bandung, pihak kampus mencoba memberikan solusi. Salah satu solusi yang diberikan oleh pihak kampus adalah membuat website khusus program Kampus Merdeka yang berisi pedoman dan petunjuk pelaksanaan MBKM. Ija menyebutkan, bahwa website

MAJALAH SUAKA 2021 24LAPORAN KHUSUS

Pengamat kebijakan pendidikan, Cecep Darmawan juga memberikan tanggapannya. Ia menyampaikan bahwa program Kemendikbud ini berlaku juga di perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kemenag, karena tetap ada kurikulum nasionalnya. Apabila hal tersebut menjadi kendala dalam menjalankan program, maka perlu dibuatkan Memorandum of Understanding (MOU) antar kementerian.

Selain membuat aplikasi, pihak kampus juga akan melakukan sosialisasi lanjutan secara bertahap. Wakil Rektor I, Rosihon Anwar menjelaskan bahwa sosialisasi program Kampus Merdeka akan dilakukan secara bertahap, mulai dari universitas, dekan, ketua prodi atau ketua jurusan, kemudian para dosen hingga akhirnya tersampaikan informasi kepadaNamunmahasiswa.iajuga tetap mengingatkan kepada mahasiswa untuk menggali informasi mengenai Program MBKM Karena bagi Guru Besar Ilmu Tafsir tersebut, MBKM akan memberikan pertukaran pengalaman akademik, atmosfer yang baru, baik lintas program studi di dalam maupun lintas perguruan tinggi, sehingga mahasiswa diharapkan aktif untuk menggali informasi. tidak hanya dirancang bagi mahasiswa dalam negeri, namun mahasiswa luar negeri juga dapat mengaksesnya Menurut Ija program ini juga merupakan hak mahasiswa yang dapat diikuti, sehingga universitas menjadi wajib untuk menyediakannya. “Kita inisiatif membuat aplikasi yang sudah kita siapkan ini, karena takutnya mahasiswa m e n u n t u t , ” p u n g k a s I j a s a m b i l m e n u n j u k k a n l a m a n merdekabelajar.uinsgd.ac.id.“Yamahasiswaharus

kebingungan.Dadang juga menyebutkan, acuan kebijakan seperti SK, buku panduan, petunjuk pelaksanaan, maupun kurikulum sangat diperlukan. Sehingga harus ada upaya untuk merapikan dan membuat penyajiannya yang mudah dipahami agar program MBKM bisa berjalan dengan maksimal. kepada civitas akademika, serta membuat target per-tahun supaya tidak membingungkan.Menanggapi persoalan mengenai sosialisasi program MBKM ini Ketua Jurusan MKS, Dadang Husen Sobana berharap pemangku kebijakan membuat metode atau strategi yang lebih sederhana supaya mudah dipahami oleh mahasiswa. Hal ini dikarenakan banyak mahasiswa yang mendaftar tanpa m e m b a c a s e h i n g g a t e r j a d i miskomunikasi.“Jadibuku panduan MBKM yang berlembar-lembar, coba dibuatlah player satu lembar dua lembar, tapi mahasiswa ketika lihat itu tuh jelas gitu dan bisa cepat paham,” ujar Dadang kepada Suaka, Senin (27/12/2021). Kustana selaku Ketua Jurusan Sosiologi juga berharap supaya para p e m a n g k u k e b i j a k a n b i s a m e n g e f e k t i a n k e m b a l i u n t u k mensosialisasikan program MBKM ini, mulai dari tingkat Universitas, Fakultas, d a n J u r u s a n s u p a y a m e m i l i k i pemahaman yang sama dan tidak terjadi kebingungan. Apabila visi dan misi dari tingkat universitas hingga jurusan sudah sama, maka dapat disosialisasikan kepada mahasiswa. (Kru Liput: Fitri Nur Hidayah danAuliya Umayna)

Para pendiri Kelompok Dongeng Bengkimut percaya bahwa semua orang senang mendengarkan dongeng dan berdongeng. Mereka pun mengakui bahwa ekspresi anak ketika mendengarkan dongeng, menjadi momen yang berharga bagi mereka Dari semangat itulah, beberapa pendiri Bengkimut, Claudine Patricia, Kemuning Hediati, Komariyah Aida, dan lainnya menginisiasi sebuah festival dongeng untuk anak di Bandung. Kelompok Dongeng Bengkimut juga terinspirasi dari komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Komunitas yang berlokasi di Ibukota pada waktu itu melakukan acara dongeng kecil-kecilan di danau Universitas Indonesia (UI). Ketua Kelompok Dongeng Bengkimut, Claudine menyampaikan bahwa acara tersebut menjadi pecutan semangat bagi mereka menggelar sebuah festival dongeng di Bandung.

Kegiatan perdana dongeng kriya Bengkimut dilaksanakan di tahun 2014 dengan membawakan dongeng berjudul “nafas ajaib” yang bertempat di Gedung Serba Guna Gagas Ceria, Bandung. Selepas kegiatan perdana dilakukan, Bengkimut Sejak didirikan 2014 silam, lahir beragam kegiatan yang dilakukan oleh komunitas dongeng ini. Mendongeng bukan menjadi satu satunya kegiatan Bengkimut. Kelompok Dongeng ini juga mendorong kreativitas anak untuk menciptakan karya selepas mendengarkan dongeng, melakukan kunjungan dongeng, mengadakan pelatihan, hingga festival tahunan menjadi rangkaian yang terus dijalani Bengkimut. Claudine menuturkan, Bengkimut hadir untuk memberikan referensi bagi siapapun bahwa mendongeng itu tidak r u m i t , d a n s e m u a o r a n g b i s a melakukannya. Bengkimut juga berharap agar dongeng dapat membudaya kembali dalam segala lapisan masyarakat dan manfaat dari dongeng akan tercipta. Inti dari mendongeng ala Bengkimut adalah mendongeng dengan sederhana, ajak anak ke dalam cerita, dan berbahagia bersama lewat dongeng. Membudayakan Dongeng Dongeng Kriya merupakan kegiatan khas di Bengkimut yang diikuti anak usia Taman Kanak-kanak (TK) hingga usia kelas tiga Sekolah Dasar (SD). Melalui kegiatan ini, anak anak diajak berimajinasi menciptakan karya yang berkaitan dengan dongeng yang sudah mereka dengarkan. Kegiatan ini menjadi pengenalan literasi untuk anak dan memantik imajinasi serta kreativitas. Terdapat batasan yang dipakai oleh Bengkimut dalam memilah dongeng Seperti, tidak mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan, tidak mengandung kekerasan yang berlebihan. Kadang, Bengkimut juga merubah sepenggal kisah dalam cerita rakyat agar kisahnya ramah anak dan dapat diterima oleh

Sanak.alah satu pendiri Bengkimut, Kemuning menjelaskan bahwa tidak semua dongeng disampaikan oleh Bengkimut Seperti cerita rakyat Sangkuriang, ia m e n g a t a k a n t i d a k a k a n p e r n a h menyampaikan kisah tersebut untuk anakanak. Dengan alasan terdapat unsur asusila yang tidak pantas disampaikan kepada anak di bawah umur. Kegiatan lain milik Bengkimut adalah Klab Otak-Atik. Tak jauh berbeda dengan Dongeng Kriya, namun yang menjadi pembeda kegiatan ini diadakan dalam beberapa pertemuan Anak kelas empat hingga enam SD diajak masuk ke dalam cerita dongeng yang disampaikan. Selain itu, terdapat tantangan yang tentu akan memperkaya pengetahuan mereka lewat kegiatan Klab Otak-Atik. Tema “Jelajah Bandung” dipilih Bengkimut menjadi perjalanan awal Klab Otak-Atik pada tahun 2015. Lewat dongeng, bengkimut memberikan pengetahuan mengenai Jalan Asia Afrika yang terkenal akan keunikan serta sejarahnya, juga terdapat hasil karya yang dihasilkan anak setelah mengikuti Klab Otak-Atik. terus melanjutkan kegiatan ini dengan ragam dongeng-dongeng dan lokasi yang berbeda-beda.“Salahsatunya adalah Timun Mas, karena dalam cerita itu ada sedikit cerita tentang ingkar janji, Si Mboknya. Dia menjanjikan akan memberikan Timun Mas ke Buto Ijo, tapi tidak ditepati. Sebenarnya kenapa inkar janji seperti itu, dan itu akan jadi pertanyaan untuk anak-anak. Jadi kita ubah sedikit, oke ingkar janji, tapi dengan alasan bahwa jika diberikan ke Buto Ijo, Menyelam dalam Keajaiban, dan Keseruan Dongeng

“Jadi, manfaat kelompok dongeng Bengkimut adalah kita bersenang-senang, kita berbahagia dengan dongeng Udah tutup cukup sampai situ. Karena dengan sesuatu yang membahagiakan dan menyenangkan, sebenarnya banyak sekali yang akan anak dapat tanpa kita harus menggurui,” terang Claudine.

agam buku dongeng bergambarRyang tersusun rapi menjadi latar ketika Suaka menemui para pendiri Kelompok Dongeng Bengkel Kriya Imut (Bengkimut) di Pustakalana. Kurang lebih sudah delapan tahun, Bengkimut menjalankan berbagai macam kegiatan dengan dasar “berbagi bahagia merayakan dongeng”.

Oleh : Alya Muhtar dan Karina Amartia

MAJALAH SUAKA 2021

Alih-alih berkumpul dan menyiapkan sebuah festival, mereka kemudian membentuk komunitas dengan memilih nama Bengkel Kriya Imut Ketiga. Kata ini memiliki makna dan menjadi filosofi sendiri bagi komunitas ini. Bengkel adalah tempat mencipta, kriya adalah karya, dan imut merupakan sematan kata yang memberikan kesan lucu dan ramah bagi penerima manfaat dari komunitas ini. “Pokoknya dengan ada itu (Ayo Dongeng Indonesia) jadi oke, berarti kalau mereka bisa, Bandung juga bisa, masa gak bisa. Akhirnya event sebelum kita menjadi Dongeng Bengkimut kita adain,” kenang Claudine menceritakan awal mula pendirian Bengkimut saat ditemui di Pustakalana (11/12).

“Walaupun mereka di tempat yang suram dan sedih tapi kita bisa membagikan kebahagiaan. Itu benar-benar saya alami setelah gabung di Bengkimut, dan itu kena banget. Jadi di situ saya yakin membagikan bahagia lewat dongeng itu benar adanya. Dan semua orang pasti bisa. Pengalaman itu selalu teringat bagi saya sampai sekarang.,” ucap Kei menutup kisahnya.

Metode mendongeng favorit yang sering digunakan oleh Claudine adalah mendongeng dengan menunjukkan gambar dalam buku Ia cenderung membacakan gambar daripada membaca tulisan tulisan pendek dalam buku dongeng yang diceritakan Hal ini d i p i l i h n ya k a r e n a g a m b a r d a p a t memperlihatkan ekspresi.

Dongeng Kriya dan Klab Otak-Atik, Timun Mas akan dimakan oleh Buto Ijo. Padahal Buto Ijo bukan mau makan Timun Mas, dia cuma pengen punya teman, jadi kita ubah,” jelas Kei, panggilan akrab BengkimutKemuning. juga memiliki kegiatan rutin tahunan, yaitu Festival Bandung

Mendongeng yang termasuk ke dalam rangkaian Festival Dongeng Internasional Indonesia sejak 2015 Kegiatan ini merupakan tempat bertemunya para pendongeng dan penikmat dongeng dari beragam usia dan negara untuk merasakan keajaiban, kebaikan, dan keseruan lewat dongeng.Festival tahunan ini kerap digelar di bulan November, bertepatan dengan hari lahirnya Pak Raden sebagai hari dongeng nasional. Tak hanya pendongeng lokal saja, pendongeng profesional dari mancanegara juga ikut andil dalam serangkaian Festival Dongeng Internasional Indonesia ini. Bagi Bengkimut, mendongeng adalah berbagi kebahagiaan Claudine dan p i h a k n ya j u g a b e r e n c a n a u n t u k menyebarkan semangat dongeng bukan hanya di komunitas, namun juga ke lingkungan keluarga maupun sekolah sekolah Itulah mengapa dalam misi membudayakan dongeng ini, Bengkimut juga rutin mengadakan workshop bagi siapapun yang tertarik dengan kegiatandongeng.Namun sayangnya, Festival Bandung Mendongeng terpaksa ditiadakan pada tahun 2020 karena pandemi. Sedangkan di tahun 2021 diadakan secara online Claudine berharap di tahun 2022 Festival Bandung Mendongeng akan digelar secara t a t a p m u k a d i b u l a n N o v e m b e r mendatang.Bengki m u t s e r i n g m e l a k u k a n kunjungan dongeng ke berbagai tempat. Tidak hanya di lingkungan formal seperti sekolah, taman bacaan, maupun rumah sakit. Bengkimut pernah melakukan kegiatan dongeng di pesta pernikahan, kolam renang, maupun lokasi lokasi lainnya Salah satu pengalaman yang sangat berkesan bagi Kei adalah saat ia mendongeng dengan anak penderita kanker.Kei memulai ceritanya. Kala itu tepat pada Hari Kanker Se-Dunia, ia dan anggota lainnya harus mendongeng di bangsal anak Rumah Sakit Hasan Sadikin Kepala plontos pasien kanker membuat para pendongeng Bengkimut ingin meneteskan air mata Namun mereka datang untuk berbagi kebahagiaan, bukan untuk menunjukkan air mata yang sudah jadi Cuaca mendung, cahaya matahari yang mulai redup tidak menghentikan perbincangan kami. Seakan tak bisa lepas dari buku dongeng bergambar, Claudine mengambil salah satu buku dongeng untuk memberikan contoh ketika ia sedang mendongeng untuk anak-anak di berbagai acara Bengkimut. Berdongeng dengan Tidak Mendoktrin Dalam penyampaian dongeng, pendongeng Bengkimut memilih metode interaktif yaitu mengajak anak untuk ikut b e r p e r a n d a l a m d o n g e n g y a n g disampaikan. Jika pendongeng membawa anak ke dalam cerita, dipercaya bahwa anak akan memiliki kepercayaan diri dan kebebasan dalam memberikan pendapat ketika muncul suatu pertanyaan atau permasalahan dalam dongeng.

C l a u d i n e m e m a p a r k a n s e l a i n

Salah satu anak yang sering mengikuti kegiatan di Bengkimut, Joanaura Sky Samaria atau yang biasa disapa Naura. Gadis kecil ini duduk di bangku kelas dua di SD Bianglala, Bandung Di umur delapan tahun, ia telah membuat buku yang berjudul “Candy Land”. Ibu Naura, Ria Nurfajriah menceritakan bahwa sejak usia dua tahun Naura sudah mulai mengikuti kegiatan Bengkimut Ketika menginjak usia tiga tahun, anaknya sudah cakap menceritakan sebuah buku, dengan cara menceritakan gambar. Persis seperti yang dilakukan pendongeng Bengkimut.

MAJALAH SUAKA 2021 26PAGUYUBAN

Sambil mengingat kenangan berharga itu, Kei membenarkan posisi duduknya untuk kembali bercerita. Ia berkata bahwa hal membahagiakan lain yang ia dapat adalah melihat raut wajah orangtua yang sejenak dapat melupakan semua kesedihan dan perjuangan keras mereka untuk kesembuhan anaknya Dan menikmati kisah penuh keajaiban dan terkandung dalam dongeng yang disampaikan kala itu.

Berbeda dengan Claudine, Kei sendiri lebih memilih mengisahkan kisah fabel karena tokoh-tokoh hewan yang lucu dan menarik. Kisah fabel juga sangat imajinatif

Kei memulai dongeng saat anak-anak berbaring di ranjangnya masing masing ditemani oleh orang tuanya yang rata-rata menunjukkan raut wajah lelah dan penuh harap. Di pertengahan dongeng, senyum mulai tampak dari anak anak Kei m e n a w a r k a n a n a k a n a k u n t u k m e n g g a m b a r , d a n m e r e k a m a u melakukannya. Kei mengaku, hasil gambar mereka pun pemandanganbagus.sehari-hari di sana.

“Gerakan dongeng kita yang tidak menyampaikan pesan moral bisa dibilang gerakan anti mainstream juga. Karena jika di dunia pendidikan pesan moral itu harus disampaikan, dan kami tidak. Tapi buat kita itu gak terlalu penting kok, karena kan anak-anak juga bisa berpikir sendiri. Dan jika kita memberikan pesan moralnya ini itu ini itu Kesannya itu kami seperti mendoktrin anak,” pungkas Claudine. bagi anak-anak. Beberapa dongeng yang sering ceritakan adalah Kambing Gunung, Bily Goats Gruff, dan Buaya Sakit Gigi. Kei menjelaskan, metode interaktif merupakan salah satu hal utama dalam menyampaikan dongeng, mengajak anak masuk ke dalam cerita.“Karena kita lebih banyak interaksi dengan anak. Entah dengan ditanya atau kontak mata Dengan interaksi mereka akan merasa dilibatkan dalam ceritanya. Menurut kami cara tersebut adalah cara yang paling punya efek untuk si anak,” tutur wanita penyuka dongeng ini. Dari beragam perbedaan metode mendongeng, terdapat satu hal yang menyamakan mereka Pendongeng Bengkimut tidak pernah menyampaikan nilai moral dalam setiap dongeng yang disampaikan. Gerakan ini memang merupakan hal yang tidak biasanya Namun, bagi Bengkimut jika mereka menyampaikan nilai moral dari setiap dongeng, akan memberikan kesan pendongeng mendoktrin pemikiran anak. “Dari umur dua tahun sering dengerin dongeng kakak kakak Bengkimut dari buku cerita, jadi si anak tuh suka buku dan suka minta diceritain. Jadi rasa penasaran anak itu tinggi Imajinasinya luar biasa sekali karena sering dengar dongeng,” ungkap Ria, Sabtu (25/12/2022) Ketika obrolan berlangsung, Suaka bertanya mengenai kisah favorit yang Naura sukai. Sontak ia langsung mencari buku yang berjudul “Cap Go Meh”, kisah favoritnya. Naura juga menceritakan kisahnya dengan lancar.

27 MAJALAH SUAKA 2021 RANA adut merupakan hiburan bagi setiapBorang Dengan mimik wajah dan pakaian nyentrik, badut memikat perhatian masyarakat yang meliriknya. Aksiaksi yang dilakukan badut pun acap kali memukau dan membuat anak-anak bahagia. Belakangan, profesi badut sudah jarang ditemui Namun, menjadi seorang badut merupakan titik awal yang mengubah kehidupan Hendayana. Mengusung tagline “Ajarkan Kami untuk Berbagi”, Badut Necis tak hanya bergerak pasca terjadinya bencana Komunitas ini juga melebarkan sayap kebaikan dengan menggalang donasi, mengunjungi panti asuhan, panti jompo, turun ke jalanan hingga ke sekolah-sekolah untuk memberikan hiburan dengan selipan pesan moral yang mendidik di tengah-tengah gelak tawa.Hendayana dan badut badut Necis lainnya biasanya menghibur selama satu hingga tiga jam dalam satu kegiatan. Bahkan tak jarang mereka menghibur selama seharian penuh dalam kegiatan sukarelawan. Meski berprofesi sebagai badut, Hendayana percaya bahwa kebaikan bisa lahir tanpa memandang kelas sosial, usia, umur, maupun pendidikan. Lelaki kelahiran Cimahi, 16 Januari 1981 ini memilih mengikuti kata hatinya untuk mendedikasikan diri membantu sesama dalam berbagai kegiatan sosial. Hendayana menawarkan jasa hiburan gratis untuk proses penyembuhan trauma bagi korban bencana. Hendayana mendirikan Komunitas Badut Necis (Nyentrik Bandung Cimahi Sauyunan). Melalui komunitas ini, ia bertemu dengan teman-teman yang memiliki tujuan yang sama. “Dulu keluarga saya khawatir, saya akan kekurangan job kalau cuma mengurusi kegiatan sosial, apalagi tidak dibayar sama sekali Ternyata ketakutan mereka salah, justru rezeki rezeki saya jalannya terbuka dengan kegiatan sosial. Jadi saya percaya, Allah akan ngasih ganti dengan berlipat-lipat dari apa yang saya berikan di kegiatan sosial,” ungkap Hendayana .

dengan

Foto dan Teks Oleh: Nur Ainun MemantikAksiBaik GelakTawa

MAJALAH SUAKA 2021 28RANA

Wsebagai warga Ragajaya, Bojonggede, Bogor Pada akhir April 2021 lalu, Wati diusir dari kampung sebagai buntut dari ulahnya. Ia menuduh tetangganya melakukan praktik pesugihan. Wati sangat yakin bahwa tetangganya menjadi babi ngepet, karena kaya raya padahal menganggur. Setelah tuduhannya tidak terbukti, Wati m e n j a d i b a h a n p e r g u n j i n g a n sekampung dan diusir warga.

melihat bahwa Indonesia sudah modern secara eksternal, tapi masih memiliki sisi konservatif secara internal Jika dilihat sekilas, Indonesia termasuk ke dalam wilayah yang terbilang modern. Penggunaan teknologi informasi yang canggih dan gaya hidup perkotaan, sudah m e n u n j u k a n b a h wa m a s ya r a k a t Indonesia merupakan masyarakat yang mengadopsi nilai-nilai hidup modern.

BerbedaPangeran.denganWati, Haryono dan Budiyono harus menelan pahitnya dipenjara, setelah menewaskan bocah berinisial A berusia tujuh tahun dalam sebuah ritual pengusiran roh jahat. A ditenggelamkan empat kali di dalam bak m a n d i o l e h d u a d u k u n y a n g menganggapnya sebagai titisan genderuwo. Ayah A bahkan tidak bisa berbuat apa apa, karena dijanjikan anaknya akan dihidupkan kembali. banyak sekali kejanggalan kejanggalan yang ditemukan. Kejanggalan dalam kasus hilangnya Yana ini dirasakan oleh Diki, warga Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.“Nahmenurut saya, memang kabar ini sedikit mengganjal atau ada sesuatu yang sepertinya tidak terealisasikan Maksudnya, mana ada sih orang yang waktu baru kenal, terus dimintai tumpangan, terus mau, terus di jalan Cadas Pangeran tiba-tiba hilang gitu aja sesudah mengirimkan VN (pesan suara). Menurut saya itu kurang rasional," jawab Diki, saat diwawancarai melalui platform daring, Senin Kasus-kasus(27/12/2021).tersebuttak ayal seperti fenomena gunung es dari banyaknya kasus yang terjadi akibat mistisisme. Kentalnya mistisisme di Indonesia, mendorong masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan yang secara nalar tidak logis. Hal tersebut bahkan tetap dilakukan meskipun berpotensi merugikan diri sendiri dan orang orang terdekatnya, seperti yang dialami oleh Wati dan orang tuaA.Fenomena ini tentunya menimbulkan pertanyaan yang besar mengapa di tengah modernitas yang bahkan hampir mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia, ternyata masih terdapat perilaku yang disandarkan pada pola pikir mistis. Rasionalitas yang menjadi salah satu simbol dunia modern, seakan tak sebanding dengan logika mistis yang tertanam. Budaya Lama yang Tertinggal Dari kasus-kasus di atas, kita dapat Namun, terlihat modern bukan berarti pola pikir masyarakat akan selalu rasional Contohnya pada masyarakat I n d o n e s i a , b a n y a k y a n g m a s i h mempercayai bahkan cenderung mengaitkan kejadian kejadian tertentu pada hal mistis Sekretaris Jurusan Sosiologi UIN SGD Bandung, Dede Syarif, mengungkapkan bahwa kuatnya hal mistis pada era modern di Indonesia, berakar dari budaya lama yang masih tertinggal pada masyarakat Indonesia.

Contoh kasus mistisisme lainnya adalah kasus Yana Supriatna Pada pertengahan November 2021 lalu, Yana dikabarkan hilang di Cadas Pangeran dan disembunyikan oleh siluman “Oray Konéng”. Kabar ini bahkan diyakini oleh banyak orang dan sempat menimbulkan kegaduhan di media sosial. Asumsi diculiknya Yana oleh siluman dibumbui dengan banyaknya kejadian kesurupan, ramalan yang dikeluarkan paranormal, dan ritual-ritual yang dilakukan di bahu jalan Cadas

“Inovasi teknologi itu, tidak selalu seiring dengan perubahan pada aspek mentalitas Jadi mentalitasnya masih mentalitas jaman dulu, cuma sekarang menggunakan teknologi yang berbeda Itu yang namanya cultural lag, atau kesenjangan kebudayaan. Kalau atribut fisiknya itu kan keliatan, banyak yang menggunakan Iphone, laptop, atau t e k n o l o g i m o d e r n t a p i s i k a p masyarakatnya masih tradisional, itulah c u l t u r a l l a g , " u n g k a p n ya d a l a m wawancara virtual, Jumat (17/12/2021).

Budayawan Sunda, Bima Wiranata Kusuma, mengatakan bahwa budaya dan kelestarian mistisisme di era modern merupakan sesuatu yang berkaitan Masyarakat modern yang masih mempercayai, mengait ngaitkan suatu kejadian dengan hal mistis, bahkan bertindak berdasarkan asumsi mistis, disebabkan karena terikat secara pikiran alam bawah sadarnya. Hal tersebut terbentuk melalui tindakan tindakan lama yang sudah menjadi kebiasaan.

SuakaAmartia/Karina

Oleh: Gemilang Yusrima Renic Mistisisme Era Modern Indonesia : Antara Nalar Rasional dan Logika

Dede meyakini bahwa kemajuan teknologi yang diimpor menjadi faktor pemicu terjadinya cultural lag. Budayabudaya lama masih tertinggal dan beberapa masih digunakan Sehingga meskipun terlihat modern, perilaku masyarakatnya masih menyesuaikan secara tertatih-tatih. Hal tersebut menjadi alasan mengapa masyarakat Indonesia masih terdorong untuk bertindak berdasarkan logika mistis.

29 MAJALAH SUAKA 2021 SELISIK Akibat dari asumsi mistis ini, banyak masyarakat yang menelan mentah mentah informasi mistis tersebut Padahal, dalam kasus hilangnya Yana, ati tidak diterima lagi

D i y a h m e n e m u k a n b a h w a masyarakat yang tidak memburu burung h a n t u b i a s a n y a k a r e n a m e r e k a Untuk dapat melihat jelas pola u n t u n g r u g i d a l a m p e n g g u n a a n mistisisme, kita dapat meninjaunya melalui penelitian yang dilakukan Ketua Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) Jabodetabek, Diyah Wara, mengenai mitos burung hantu yang membawa sial. Dalam penelitiannya disebutkan, manusia adalah makhluk e k o n o m i s , p e r h i t u n g a n , y a n g mempertimbangkan untung dan rugi. Budaya masyarakat dulu diwariskan atau diturunkan secara lisan maupun secara praktik. Hal inilah yang berpengaruh pada eksistensi mistis di era modern. Muatan nilai termasuk di dalamnya yang mengandung unsur mistis juga diteruskan seiring dengan diwariskannya kebiasaankebiasaan lama. Dalam artian, maraknya mistisisme era modern berasal dari budaya lama yang masih

"Mistik itu nanti akan mengisi bagian dari kebutuhan manusia sebenarnya. Karena kita akan memiliki satu ruang dalam kebutuhan batiniah manusia, sehingga ketika ada kontenkonten yang menyajikan topik atau liputan yang bersifat mistik, itu sama saja menceritakan kebutuhan masyarakat itu sendiri Karena manusia kan tidak sepenuhnya rasional juga, cuma proporsinya saja, jangan semua dilihat secara mistis," pungkas Dede. dengan konten yang emosional, seperti rasa takut, rasa gembira, menangis, dan tertawa. Konten mistis tergolong kepada konten emosional, sehingga lebih banyak ditonton dan menguntungkan.

MAJALAH SUAKA 2021 SELISIK 30

a ( 2 8 / 1 2 / 2 0 2 1 )

Jika diperhatikan, penelitian diyah menunjukkan bahwa keputusan untuk percaya pada mitos atau tidak menyangkut p a d a p e r t i m b a n g a n u n t u n g r u g i Masyarakat yang percaya mitos, cenderung menghindari kerugian yang bentuknya bencana. Sementara masyarakat yang tidak mempercayai mitos burung hantu, biasanya karena sudah bingung harus mengatasi kerugian pada ternaknya akibat burung hantu. Jadi mau tidak mau, akhirnya masyarakat mengesampingkan mitos dan memulai untuk berburu burung hantu. Mistis Tidak Selalu Negatif

Tidak dapat dipungkiri sisi negatif dari mistisisme sangat berbahaya. Kita bisa melihat banyak sekali masyarakat yang akhirnya menjadi korban akibat kesesatan berpikir manusia Banyak orang orang tidak memikirkan resiko atas perbuatannya, terutama yang didorong oleh pengaruh mistisisme.

Dede Syarif mengatakan, pada dasarnya mistis memang memiliki sisi bahayanya tersendiri, yaitu dapat memanipulasi pikiran rasional manusia. "Bahayanya penggunaan mistis itu, bisa mengelabui atau memanipulasi Kan yang dekat dekat misalnya terkait dengan masalah uang, dengan masalah keselamatan manusia. Nah ketika orang berpikirnya mistis ya tidak rasional," ungkapnya.Tapipada kenyataannya mistis tetap memiliki sisi positif Hal ini berkaitan dengan dimensi spiritual manusia Manusia membutuhkan hal mistis karena ada keterkaitan dengan unsur spiritual dalam dirinya. Artinya, mistisisme tidak selalu berarti menjerat dan menjerumuskan Lalu bagaimana cara kita memandang hal mistis?

Sementara Bima, sebagai seorang b u d a ya wa n m e m a n d a n g b a h wa menggunakan aspek mistis dalam kehidupan, tidak berarti manusia itu bodoh dan tidak bisa berpikir logis. "Kita sebagai masyarakat modern, ketika kembali ke akar kebudayaan bukan berarti kita menjadi bodoh Justru banyak khazanah khazanah yang bisa kita ambil dari sana, banyak nilai-nilai yang baik," tegasnya.

Isu isu mistis yang terjadi pada masyarakat modern, bukan berarti masyarakat tidak berpikir rasional. Dalam kasus A yang ditenggelamkan misalnya, keputusan ayah A untuk mempercayai dukun sebenarnya didorong oleh pola pikir untung rugi Ayah A mungkin saja memikirkan kerugian yang akan diterima keluarganya, apabila anaknya tetap menjadi titisan genderuwo. Oleh sebab itu, ayah A memutuskan untuk melakukan ritual pengusiran roh jahat. Mistisisme Dalam Perhitungan UntungRugi

“Konsepsinydisimpan.aterekam dalam dimensi alam pikiran manusia itu sendiri, artinya pemikiran manusia tersampaikan antara rasional dan nonrasional. Jadi kalau dilihat hubungannya dengan budaya, banyak hal yang awalnya dari kebiasaan, utamanya sikap, cerita cerita dari turun temurun,” j a wa b B i m a , S e l a s . manusia terhadap ekonomi. Baik masyarakat modern maupun masyarakat tradisional, sebenarnya m e m i l i k i k e m i r i p a n p o l a d a l a m penggunaan mistisisme. Tindakan tindakan yang didasarkan pada hal mistis, kebanyakan memang berasal dari budaya lama atau didorong melalui kepercayaan tradisional. Sebenarnya, ada hal lain yang bisa menjadi kaca mata baru dalam melihat mistisisme, yaitu kebutuhan Menurut Dede, masyarakat lebih senang dengan konten yang emosional daripada rasional Ia membandingkan, konten konten Pendidikan memiliki penonton yang lebih sedikit dibandingkan mempercayai bahwa burung hantu bisa membawa bencana. Sementara masyarakat yang akhirnya memburu burung hantu karena menganggap burung hantu sebagai hama yang suka memakan ternak unggas mereka.“Itu mitos, jadi mereka mikirnya, membunuh burung hantu itu nanti takut membawa sial. Bukannya bahwa burung hantu itu makhluk tuhan juga, atau satwa liar yang harus dilindungi, bukan itu, pikiran seperti itu jauh Jadi simpel aja, mereka percaya, membunuh burung hantu itu mendatangkan bencana, tapi ketika anak ayam di kampungnya itu dimakan burung hantu, mereka akhirnya mengabaikan mitos itu, terus memburu burung hantu," ujarnya saat dihubungi secara daring, Minggu (2/1/2022).Selain itu, maraknya konten-konten yang berbau mistis merupakan salah satu pertanda bahwa penggunaan mistisisme di era modern erat kaitannya dengan pertimbangan ekonomi. Tidak sedikit masyarakat yang membuat konten mistis seperti paranormal experience, penjelajahan tempat angker, film horor, buku-buku, dan lainnya.Dede berpendapat bahwa di era modern, mistis dijadikan komodifikasi bisnis di era digital. "Sekarang kan sebenarnya konten itu dikomodifikasikan. Menjadi semacam dagangan juga kan sebenarnya, dagangan bagi kreator, viewers-nya banyak, kemudian dia dapat keuntungan. Begitu juga penontonnya, dia konsumen, dia mengonsumsi tayangan tayangan tadi," ujar pemilik akun YouTube Perspektif Sosiologi ini.

Atha menjelaskan, greenwashing dapat dilihat salah satunya melalui pemberian informasi yang tidak utuh dan lengkap. Misalnya dalam suatu produk, disebutkan menggunakan bahan organik. Padahal jika diteliti lebih lanjut, hanya beberapa persen bahan produk tersebut yang menggunakan bahan organik. Selain itu, greenwashing muncul melalui bentuk visual, seperti logo maupun label ‘ramah lingkungan’, agar konsumen tertarik memilih produk tersebut.

S a l a h s a t u l a n g k a h p e n a n g gulangannya dengan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan. Selain itu, kemasan produk yang sudah digunakan ia kumpulkan, setelah terkumpul banyak, ia membawanya ke tempat pengumpulan sesuai dengan ketentuan produk. Dania kesal, sebab perusahaan perusahaan hanya mengklaim produknya ramah lingkungan, meskipun dalam prakteknya belum sepenuhnya benar Bahkan ia menilai, kepedulian konsumen terhadap produk yang ramah lingkungan dijadikan celah oleh perusahaan untuk meraup citra baik produk mereka. Alasan inilah yang membuat Dania cukup selektif memilih produk yang berlabel ramah lingkungan.“Kenapa praktik ini terjadi, karena akhir akhir ini pencemaran lingkungan membludak dan sudah terasa dampaknya. Banyak konsumen yang mencari label r a m a h l i n g k u n g a n , h a l t e r s e b u t dimanfaatkan oleh perusahaan demi meraup citra baik di masyarakat,” ungkap mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah semester enam ini, ketika diwawancarai Suaka, Kamis (13/1/2022). Fenomena yang disinggung oleh Dania adalah greenwashing Mengutip dari sustaination.id, greenwashing adalah suatu k e a d a a n d i m a n a p e r u s a h a a n mengeluarkan uang lebih banyak untuk klaim ramah lingkungan daripada untuk m e n g u r a n g i d a m p a k k e r u s a k a n lingkungan dari perusahaan itu sendiri. elapan bulan yang lalu, DaniaDMelati mengirimkan dua kardus berisi botol bekas kemasan produk kecantikan ke Waste for Change. Kegiatan ini mulai rutin dilakukannya, didasari kepedulian terhadap lingkungan dan perhatian terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi. Menurut Dania, pencemaran lingkungan terjadi akibat aktivitas manusia dan dampaknya akan sangat buruk bagi kehidupan.

31 MAJALAH SUAKA 2021 SOROT maupun film.

“Ini sebenarnya menjadi salah satu pasar tersendiri yang dilihat oleh para perusahaan. Apalagi ketika melihat bisa melakukan atau mempersepsikan bahwa produk mereka jauh lebih hijau, jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan k o m p e t i t o r l a i n , i n i t e n t u a k a n meningkatkan citra mereka,” jelas Atha ketika diwawancarai melalui Zoom Meeting, Jumat (7/1/2022).

“Jadi itu sebenarnya salah satu ciri utamanya bagaimana informasi yang diberikan ini tidak utuh. Akhirnya hanya ada satu angle yang di-push terus-menerus yang dikampanyekan melalui iklan, melalui logo, melalui stempel tanpa akhirnya memberikan kejelasan lainnya,” jelasAtha.Terdapat dua jenis ekolabel yang digunakan klaim oleh perusahaan. Yang pertama adalah ekolabel swadeklarasi Ekolabel ini merupakan klaim awal perusahaan atas sebuah produk yang telah memenuhi aspek lingkungan tertentu. Jenis kedua adalah ekolabel multikriteria. Ekolabel ini merupakan sertifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang menyatakan bahwa suatu produk ramah “Biasanylingkungan.amereka suka kasih logo gitu, ramah lingkungan. Logonya memang kecil sih, tapi temen-temen kalau membeli suatu produk dan melihat ada logo hijau, nah kalo misalnya kita membeli kemasan botol yang ada label hijau apakah bisa di-refill?

Kan nyatanya tidak, tetap kan harus membeli lagi dengan kemasan botol yang baru. Jadi kayak ya udah green ya cuma di capnya doang,” tegas caca. Selain terkait label, Caca juga m e n g u t a r a k a n , t e r j a d i n ya s u a t u pembohongan klaim ramah lingkungan, Namun, Caca mempermasalahkan terkait pemberian logo ramah lingkungan oleh perusahaan namun tidak ada tanggung jawab dari perusahaan atas kemasan-kemasan produk mereka. Caca mempertanyakan ketika membeli produk kemasan botol dengan label hijau, apakah kemudian kemasan tersebut bisa diisi kembali?

Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia, Atha Rasyadi mengungkapkan, generasi muda kini memang lebih tertarik dan sadar dengan isu lingkungan. Contohnya mahasiswa, meskipun tidak mempelajari secara spesifik mengenai lingkungan, namun bisa mendapatkan informasi mengenai lingkungan dari media-media popular, seperti media sosial Staf Pengembangan Sumber Daya (PSD), Walhi Jawa Barat, Klistjart Tharissa menyebutkan, greenwashing adalah praktik perusahaan ‘kotor’ yang tidak ber tanggung jawab atas kemasan yang mereka hasilkan, namun melabeli produknya ramah lingkungan. Menurutnya, ada dua hal yang patut dipertanyakan terkait klaim produk ramah lingkungan, yaitu kesesuaian bahan baku produk dan tanggung jawab perusahaan terhadap k e m a s a n d e n g a n p r o m o s i y a n g

digencarkan.Ketertarikan dan perhatian generasi muda terhadap isu lingkungan mulai meningkat lima tahun ke belakang Dilansir dari remotivi co id, survey Nielsen menemukan bahwa 66 persen konsumen global rela membayar lebih untuk produk dengan label ramah lingkungan. Hal ini pun dijadikan peluang oleh perusahaan untuk membuat produknya lebih unggul dari pesaingnya dengan melabeli produknya lebih ‘hijau’ atau ramah lingkungan. Bualan Ramah Lingkungan

Oleh: Hizqil Fadl Rohman dan Intan Faizatul Wida Greenwashing, Omong Kosong Label Ramah Lingkungan

Malik/SuakaAbdulRiziq

“ K a l a u k i t a m e n y e b u t n y a perusahaan kotor, dalam tanda kutip mereka tidak bertanggung jawab atas kemasan yang mereka hasilkan, tapi mereka melabeli produknya dengan label hijau,” ujar Caca, panggilan akrabnya ketika diwawancarai Suaka, Kamis (16/12/2021). Namun sayangnya, belum banyak masyarakat yang memahami praktik yang mempengaruhi label pada produk-produk yang dikonsumsi seharihari.

K r i t i s ,

kemasan produk, Atha bilang, bahwa perusahaan memainkan narasi dari jenis jenis bahan plastik Padahal jika ditelisik lebih jauh merupakan plastik sekali pakai yang memiliki dampaknya tersendiri bagi kerusakan lingkungan Begitu pun dengan komposisi bahan produk yang tidak mudah dipahami oleh semua kalangan. dikarenakan tidak adanya komitmen dari sebuah perusahaan untuk serius dalam menanggulangi sampah yang dihasilkan. Dengan menggunakan kemasan sekali pakai, dampaknya sangat berpengaruh terhadap lingkungan.

g g

“Ada yang botol polyethylene terephthalate (PET), ada yang High Density Polyethylene (HDPE) ada yang sacet multilayer, ada saset singelayer, dan sebagainya. Itu biasanya juga ada permainan, bagaimana menarasikan bahwa produk mereka jauh lebih baik dengan kemasan yang lain Walaupun sebetulnya sama-sama single use plastic dan tentu problematik juga buat lingkungan,” beberAtha. Atha juga menyebutkan, bahwa perusahaan membentuk perilaku p e r u b a h a n p e n g g u n a a n p r o d u k konsumen. Seperti penggunaan galon minuman Dulunya galon digunakan secara guna ulang, kini dikenalkan dengan produk galon yang sekali pakai namun galonnya dapat didaur ulang. Galon sekali pakai yang dapat didaur ulang ini pun diklaim lebih higienis, lebih sehat, dan lebih ramah lingkungan.

Greenpeace sendiri fokus mendorong pemerintah dan perusahaan terkait kemasan produk. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang ingin mengurangi sampah hingga 70 persen. Pe n g u r a n g a n s a m p a h i n i b u k a n sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah, sebab perusahaan juga

e p B a r u , h i

“ Ta p i s e k a r a n g k i t a s u d a h dikenalkan dengan produk-produk yang lebih praktis, yang sekali pakai, dan ini perilaku kita, terpengaruhnya karena apa? Bukan konsumen yang meminta kan? Tapi terpengaruh karena ada produk baru yang dijejalkan dan itu yang menjadi produk utamanya, produk perusahaan multinasional ini yang akhirnya membentuk perilaku kita untuk seperti itu,” terangAtha.Athapunmembeberkan, bahwa

MAJALAH SUAKA 2021 32SOROT “ I n t i n y a y a s a m a , m e r e k a menggunakan kemasan sekali pakai, dibuatnya dengan cara yang sama juga. Kalau tidak ada komitmen atas sampah yang mereka hasilkan ya sama saja b o h o n g , p e r u s a h a a n b e s a r k a n mengejarnya profit profit, tapi mereka enggak menghitung dampak dari yang mereka hasilkan,” ujar Caca. Praktik greenwashing dapat dilihat dari penyampaian perusahaan mengenai produk mereka yang diklaim ramah lingkungan, baik dari produk, kemasan, atau pengelolaan sampah Namun faktanya tidak sepenuhnya demikian. Untuk menunjang greenwashing, perusahaan melakukan greenmarketing. Greenmarketing adalah upaya sebuah perusahaan untuk berusaha meyakinkan konsumen, bahwa produk mereka lebih hijau dibanding produk pesaingnya dengan cara periklanan keberpihakan terhadap lingkungan, namun nyatanya hanya bohongan belaka. Maraknya greenwashing sudah selayaknya menjadi perhatian masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan praktik ‘kotor’ ini. Selain seharusnya perusahaan berkomitmen atas tanggung jawab dari produknya, masyarakat juga harus bijak dan selektif. Peran pemerintah dari aspek regulasi dan penanganan di lapangan juga harus diwujudkan sebagai bukti komitmen keberpihakan kepada lingkungan.Terkait

o

memiliki tanggung jawabnya, yaitu Extended Produser Responsibility (EPR) sesuai dengan UU No 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Selain Greenpeace, Walhi juga mendorong perusahaan agar berinovasi bagaimana caranya perusahaan tetap dapat memasarkan produknya, namun minim menghasilkan sampah dan menawarkan konsep isi ulang. Selain itu, penggunaan botol minuman dengan botol kaca pun kian jarang di pasaran. Dulunya, botol minuman kaca ini setelah dikonsumsi, botolnya dikembalikan lagi ke penjual. Namun seiring perkembangan zaman, masyarakat dikenalkan dengan produk minuman berbotol plastik sekali pakai yang diklaim lebih praktis, dan dapat dibawa kemana saja. K n s n a

Transparansi

“Pencemaran lingkungan banyak diakibatkan oleh aktivitas manusia sehari hari, jadi sudah sepatutnya manusia menanggulangi pencemaran tersebut Karena dampaknya sangat buruk bagi kehidupan manusia itu sendiri. Dan saya menyadari bahwa setidaknya saya bisa menanggulangi pencemaran ini menggunakan produk keseharian saya yang semoga benar ramah lingkungan,” ungkap Dania percaya.

“Ya kita mendorong si perusahaan untuk berinovasi, bagaimana caranya ia bisa memasarkan produknya tapi tidak menghasilkan sampah kemasan yang banyak. Mendorong mereka bagaimana caranya untuk satu sistem, misalnya penjualan yang dari kitanya dikasih opsi, kita membeli sesuai kebutuhan kita, kita beli bisa dengan konsep isi ulang. Karena kalau konsep isi ulang kita gak usah banyak banyak beli kemasan botol,” ungkap Caca. Tanggung jawab perusahaan melalui EPR dan konsep baru, seperti isi ulang, dapat dijadikan praktik baru, alih alih melakukan greenwashing. Transparansi perusahaan terhadap label produk yang r a m a h l i n g k u n g a n j u g a h a r u s disampaikan kepada publik Sebab, dengan adanya keterbukaan informasi, masyarakat bisa merasa aman dan yakin bahwa produk yang dilabeli ramah lingkungan memanglah benar adanya. Seperti halnya Dania, mahasiswa yang tertarik dengan isu lingkungan dan mulai mempraktekkan gaya hidup ramah lingkungan ini memilih produk yang diyakininya terbukti ramah lingkungan. Meski ia tahu, perusahaan perusahaan tidak sepenuhnya menaruh komitmen kepada lingkungan, namun ia mencoba menanggulangi pencemaran dengan m e n g g u n a k a n p r o d u k y a n g diharapkannya benar benar ramah lingkungan.Atha mengungkapkan bahwa masyarakat harus kritis dan bijak ketika memilih dan menggunakan produk produk keseharian. Jika perusahaan tidak utuh menyampaikan informasi mengenai suatu produk, maka konsumen harus teliti. Tapi tidak hanya mengecek label produk, juga terkait komposisi, jenis plastik kemasan, dan bagaimana kemasan produk setelah habis dipakai.

ArieRPrayoga/Suaka

Mudah termakan branding greenwashing Akibat kecemasan ini, konsumen berpotensi mudah tertipu dengan perusahaan yang menggunakan praktik penipuan pemasaran melalui pencitraan palsu dari pemasaran hijau atau greenwashing.

Keadaan ini disebut Eco Anxiety yaitu kecemasan akan terjadinya kerusakan lingkungan atau bencana ekologis yang didasarkan pada kondisi yang banyak terjadi sekarang, sekaligus perkiraan masa depan dengan perubahan iklim akan terjadi secara signifikan. Sebanyak 71,3% responden di antaranya menilai kondisi lingkungan hidup bakal semakin memburuk di masa depan.

Oleh: Nurhasanah Bayang Greenwashing

1 2 3 4

Naiknya tren fashion thrifting karena anggapan bisa mengurangi limbah tekstil. Para ilmuwan di Nayang Technologycal University (NTU), Singapura menyatakan potensi pemanasan global oleh kantong kertas sekali pakai memiliki resiko lebih dari 80 kali lipat daripada kantong plastik.

33 MAJALAH SUAKA 2021 SOROT

Sebanyak 41% menyatakan lebih memilih produk produk berbahan alami dan organik.

Lebih dari 73% konsumen mengatakan siap beralih ke produkproduk yang lebih ramah lingkungan Naiknya permintaan produk-produk ramah lingkungan Munculnya tren penggunaan produk ramah lingkungan di kalangan anak muda padahal tidak

Proses produksi kantong kertas punya potensi meracuni lingkungan lebih besar karena mengkonsumsi air dan sumber daya alam dalam jumlah besar.

Menggunakan kantong kertas yang dianggap ramah lingkungan.

Survei KedaiKOPI memperlihatkan bahwa 81,1% responden anak muda

Fair trade memastikan bahwa produsen (buruh, pekerja, petani) tidak dieksploitasi, memiliki lingkungan kerja yang aman dan dibayar dengan harga yang pantas oleh perusahaan. Sustainable Produk dengan klaim ini artinya proses produksi menggunakan metode yang tidak membahayakan manusia dan bumi. Biodegradable Natural Istilah ini memiliki maksud bahwa barang atau makanan tersebut dibuat tanpa bahan-bahan buatan (artificial) atau sintetis. Penggunaan klaim ini bisa dipakai dengan bebas karena tidak memerlukan izin dari lembaga resmi. Non-Toxic Produk dengan klaim ini artinya diproduksi tanpa menggunakan kandungan yang dapat membahayakan kesehatan manusia atau lingkungan. Sayangnya, klaim ini juga bisa digunakan dengan bebas tanpa perlu sertifikasi. Biodegradable memiliki makna harfiah dapat terurai secara alami. Faktanya, semua material bisa terurai secara alami. Jadi yang perlu diperhatikan dalam Biodegradable adalah berapa lama produk tersebut akan terurai. Istilah ini seringkali dipakai untuk menjelaskan bahwa suatu produk, gaya hidup atau aktivitas dapat membantu melindungi lingkungan atau tidak membahayakan lingkungan. Fair

Permintaan mobil listrik berbasis baterai (baery electric vehicle/BEV) yang berkembang pesat di dunia. Bahkan jumlah yang digunakan sebagai alat transportasi sehari hari tercatat sebanyak 4,79 juta unit pada 2019.

Sumber: databoks.katadata.com, medicalnewstoday.com, mediaindonesia.com, kompas.com, m.liputan6.com. ecotero.com

dalam

Indonesia beranggapan masalah perubahan iklim dalam kondisi darurat.

Melakukan tindakan yang dianggap ramah lingkungan

Dampak - Dampak dari Eco-Anxiety: Laporan Nielsen menyebutkan bahwa terjadi peningkatan kesadaran konsumen terhadap tanggung jawab lingkungan, terutama di kalangan anak muda, milenial (85%) dan gen Z (80%).

Eco-FriendlyTrade / Environmentally Friendly -Beberapa Istilah dalam Produk ‘Ramah Lingkungan’ Kegelisahan Isu Lingkungan

“If something sounds too good to be true, it’s always worth digging a little deeper.” - Simon Grifths. “

MAJALAH SUAKA 2021 34SOROT

Cemas akan lingkungan memang perlu, namun jangan sampai itikad baik generasi muda malah tertipu dengan branding greenwashing yang dibuat oleh produsen perekonomian Perlu adanya dosis yang sehat dari kecemasan terhadap lingkungan untuk menjaga agar tidak terjadi masalah yang lain. Plastik jenis ini hanya bisa ‘hancur’ s e c a r a s e m p u r n a d a l a m k o n d i s i lingkungan yang seringkali hanya ditemukan pada industrial composter (seperti pada suhu di atas 50°C) dan bukan alam bebas. Sehingga jenis plastik biodegradable yang mengaku ‘ramah lingkungan’ ini tak ubahnya sama dengan plastik konvensional pada umumnya, yaitu digunakan hanya sekali dan pada akhirnya dibuang, berakhir di alam, tempat pembuangan akhir, atau malahhanydibakar.aklaim dari perusahaan tanpa ada verifikasi dari lembaga resmi negara. Sumber: Glints com, interscientie org,greenpeace.orgMarikitalihat klaim yang sering kita jumpai: biodegradable, yang mengacu pada produk dengan bahan apa pun yang dapat terurai oleh mikroorganisme dan berasimilisasi dengan lingkungan alam Penelitian yang dilakukan oleh Imogen Napper dan Richard Thompson di University of Plymouth, Inggris, pada tiga macam produk plastik dengan klaim biodegradable menunjukan, tidak satupun dari plastik tersebut terurai setelah tiga tahun dibiarkan di alam bahkan masih utuh seperti sedia kala. Sikap kritis dan skeptis dari para konsumen, terutama generasi muda supaya cermat dalam memutuskan apa yang akan dibeli dan akibatnya terhadap l i n g k u n g a n s a n g a t d i b u t u h k a n Sehubungan dengan itu, membaca label produk dengan teliti dan riset terlebih dahulu untuk memastikan kebenaran dari klaim produk tersebut, merupakan tindakan yang perlu untuk dilakukan.

ditimbulkan greenwashing dapat menjadi malapetaka bagi produsen bahkan kehidupan. Diantara dampak dari adanya greenwashing ini seperti; berkurangnya kredibilitas mekanisme dan inisiatif untuk membuat produk ramah lingkungan, kemungkinan peningkatan produk ramah lingkungan yang tidak sesuai regulasi, dan hilangnya kepercayaan berbagai lapisan masyarakat. Anak muda yang sedang cemas akan lingkungan pun akan terperosok membeli produk yang sebenarnya tidak bekerja sesuai dengan yang dijanjikan Sehingga peningkatan mutu lingkungan yang diharapkan tidak akan terjadi.Perusahaan yang melakukan greenwashing dapat terlihat dalam tiga bentuk Pertama, perusahaan lebih berusaha untuk membuat produk tampak sebagai produk yang ramah lingkungan daripada membuat produk tersebut benarb e n a r r a m a h l i n g k u n g a n B u k t i greenwashing bentuk ini dapat dilihat ketika perusahaan merilis kampanye marketing ramah lingkungan. Karena setelah diperiksa, dana untuk kampanye pemasaran biasanya lebih besar daripada untuk menerapkan praktik ramah lingkungan itu sendiri. Kedua, perusahaan mendorong produk agar terbuat dari bahan alternatif yang memiliki bekas karbon yang lebih besar daripada bahan tradisional Contohnya adalah sedotan stainless steel yang disinyalir lebih ‘ramah lingkungan’, padahal memiliki emisi karbon dioksida sebesar 217g CO2/sedotan. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan sedotan plastik yang hanya mengemisikan 1,46gKCO2/sedotan.etiga,selalu menggunakan kata kata atau istilah yang dramatis untuk menarik pelanggan. Umumnya mereka menggunakan tone of voice yang dramatis dan seakan akan menjadi perusahaan yang sangat ramah lingkungan. Kata yang dipakai contohnya seperti biodegradable, eco-friendly, green, non-toxic, pure, save the earth, natural, dan kata-kata lainnya yang enjadi anak muda IndonesiaMzaman sekarang memiliki tantangannya tersendiri Banyak masalah yang bergulir, dan peran anak muda lebih ditekan lagi untuk peduli terhadap segala isu di negeri ini. Dari sekian isu yang terjadi, isu lingkungan memiliki daya tarik tersendiri bagi generasiBelakangan,muda. isu lingkungan memang tidak dapat diabaikan lagi keberadaannya. Banyaknya bencana anomali akibat meningkatnya suhu bumi telah terjadi di berbagai belahan bumi. Misalnya hujan ekstrem di DKI Jakarta pada 1 Januari 2020 lalu, yang disebabkan suhu udara di Tanah Air lebih panas dari biasanya. Lebih dari itu, isu global warming memiliki dampak langsung pada kesehatan mental anak muda. Dilansir dari bbc com, sebuah survey global yang d i p i m i p i n o l e h B a t h U n i v e s i t y menyebutkan, 60 persen anak muda menyatakan merasa sangat khawatir dengan isu krisis iklim dan sebanyak 75 persen mengaku bahwa masa depan terlihat menakutkan.

Lantas bagaimana dampak dari greenwashing? Beberapa dampak yang

Kecemasan berlebih terhadap lingkungan seperti ini biasa disebut dengan eco anxiety. Mereka yang cemas akan isu lingkungan cenderung merubah gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan Hal ini mengakibatkan ketertarikan akan produk ramah lingkungan semakin meningkat di kalangan anak muda Mereka bahkan tidak keberatan jika mengeluarkan dana lebih besar untuk produk dengan label ‘ramah lingkungan’. Sayangnya, kecemasan ini oleh sebagian perusahaan dijadikan sebuah peluang untuk mengkomersilkan produk m e r e k a d e n g a n b r a n d i n g r a m a h lingkungan yang tidak terverifikasi. Hal ini disebut greenwashing, yaitu ketika perusahaan perusahaan menggunakan praktik tipuan pemasaran hijau melalui pencitraan palsu.

Membumikan Konsep Zero Waste Proses membumikan konsep zero waste tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski kesadaran harus datang dari individu, namun pelibatan berbagai pihak agar konsep ini menjadi sistem yang membudaya juga penting dilakukan. Kesadaran diri dan aksi nyata merupakan k u n c i u t a m a u n t u k m e n g a t a s i permasalahan sampah. “Seperti misalnya kita terus-terusan belanja, tapi tidak sadar gitu dampak akan sampahnya, dampak akan juga jumlah produksi yang memang besar dari setiap industri yang memang menjadikan limbah semakin banyak Kedua adalah budaya kesadaran terutama di proses literasi di masyarakat kita itu masih minim,” jelas Arya saat diwawancara melalui Google Meet, Minggu (19/12/2021).

Campaigner Extinction Rebellion (XR) B a n d u n g , A r y a P r a m u d i t a j u g a menyebutkan, ada dua budaya yang keliru di masyarakat yang menyebabkan persoalan sampah, yaitu budaya konsumtif dan literasi masyarakat yang masih minim Pram bilang, kebiasaan kebiasaan konsumerisme masyarakat yang memang tinggi membuat masyarakat kurang sadar akan dampak dari budaya konsumtif tersebut. sampah yang diterapkan di Kota Bandung menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan di antaranya adalah jenis-jenis sampah yang menimbulkan beragam penyakit yang berjangka panjang dan sulit disembuhkan. Pengelolaan sampah di kota Bandung juga menghabiskan biaya dan lahan Setiap harinya, pemerintah Kota Bandung menghabiskan dana sebanyak 100 juta untuk biaya angkut sampah ke TPA Sarimukti. Data juga menyebutkan, jumlah sampah di Kota Bandung selama setahun setara dengan 76 kali besarnya Candi Borobodur.Menanggapi permasalahan sampah yang harus segera ditanggulangi, Suaka menelusuri perihal budaya zero waste yang ingga saat ini, persoalan sampahHmasih menjadi pekerjaan besar yang harus ditanggulangi segera oleh berbagai pihak. Menurut data yang dikeluarkan oleh Sustainable Waste Indonesia (SWI), sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih belum terkelola. Data tersebut juga menunjukkan bahwa setiap tahunnya 65 juta ton sampah dihasilkan di Indonesia.

MAJALAH SUAKA 2021 35 SOROT

Malik/SuakaAbdulRiziq

Oleh: Fatimah Nur’aini Zero Waste: Gaya Hidup dan Solusi Persoalan Sampah

Tahapannya adalah mengurangi

“Misalkan kayak organik itu dijadikan kompos melalui berbagai macam metode pengomposan. Yang anorganik ada yang didaur ulang atau digunakan ulang atau dibentuk kembali dengan bentuk yang lainnya dan berbagai macam tindakan lain yang tentunya juga harus aman dan tetap menjaga kesehatan lingkungan hidup,” ungkap Rahyang saat d i wa wa n c a r a i o l e h S u a k a , S e n i n (17/1/2022).Pram menyebutkan, zero waste adalah gaya hidup yang kesadarannya dimulai dari diri sendiri. Jika diri sendiri sudah menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, barulah kemudian merambah ke keluarga, teman teman, maupun lingkungan lingkungan yang bisa dijangkau. Menurut Pram ada tiga tahapan untuk membiasakan gaya hidup dengan konsep zero waste. digadang-gadang merupakan salah satu solusi permasalahan sampah. Koordinator Aliansi Zero Waste Indonesia (AZW), Rahyang Nusantara menjelaskan, konsep zero waste sendiri memiliki arti ‘nol sampah’ yang merujuk pada semangat kampanye untuk tidak menghasilkan sampah.Apabila mengacu pada peraturan yang ada di Indonesia, konsep tersebut d i m a k n a i s e b a g a i u p a y a d a l a m mengurangi sampah yang bisa dikurangi, membatasi timbunan sampah, serta menangani sampah yang dapat ditangani. Konsep zero waste mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan produk sekali pakai guna menekan dampak buruk dari banyaknya sampah yang sulit terurai. Sebagai contoh dalam hal membatasi sampah, kita dapat mengganti barang barang yang bersifat sekali pakai seperti kantong kresek maupun sedotan dengan barang barang yang bisa digunakan berulang kali. Sementara itu, penanganan sampah dapat dilakukan dengan cara memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya masing masing, sesederhana memisahkan organik dengan anorganik, kemudian dikelola atau ditangani sesuai dengan jenisnya.

Staf Divisi Zero Waste YPBB, Anilawati Nurwakhidin menyampaikan, permasalahan sampah yang terjadi disebabkan oleh permasalahan gaya hidup dan sistem pengelolaan sampah yang keliru Anilawati menyebutkan, metode kumpul-angkut-buang dalam pengelolaan Tercatat sekitar 15 juta ton sampah mengotori ekosistem serta lingkungan karena tidak ditangani. Sementara tujuh persen sampah didaur ulang dan 69 persen sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Berdasarkan laporan tersebut, diketahui pula jenis sampah yang mendominasi yaitu sampah organik dengan jumlah 60 persen, sampah plastik 14 persen, kemudian diikuti oleh sampah kertas sebanyak sembilan persen, metal 4,3 persen, kaca, kayu serta bahan lainnya sebanyak 12,7 Menurutpersen.dataNational Plastic Action Partnership, diperkirakan sebanyak 85 ribu ton sampah dihasilkan setiap harinya di Indonesia. Jumlah ini pun diperkirakan naik mencapai 150 ribu ton per hari pada tahun 2025. Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan menggagalkan target nol emisi karbon yang seharusnya perlu diupayakan melalui sektor sampah.

“Pada bagian penanganan yang dilakukan adalah mengelola sampah yang sudah ada agar sebanyak mungkin kembali ke tanah dan sesedikit mungkin yang terbuang (biasanya ke TPA). Ini yang banyak dilakukan dalam program Zero Waste Cities. Sampah dipilah sejak dari level rumah dan diangkut terpilah dikelola sebanyak mungkin pada skala kawasan,”jelasAnilawati.penanganan.Langkah pengurangan akan memaksimalkan pengurangan jumlah sampah yang akhirnya harus dibuang. Langkah ini dilakukan sejak dari sumber sampah dihasilkan, misalkan diet kantong plastik, penjualan dalam bentuk curah, dan sebagainya.Seiringberkembangnya zaman, konsep zero waste banyak diadaptasi oleh mereka yang sadar akan pentingnya menyelamatkan bumi dari kerusakan l i n g k u n g a n M a h a s i s w a Te k n i k Lingkungan ITB, Safira Salsabillah merupakan salah satu orang yang menerapkan pola hidup zero waste dalam kesehariannya Dirinya mengaku sudah berusaha mengupayakan pola hidup zero waste dengan mengurangi sampah plastik dan belanja pakaian. Berbekal pendidikannya di Teknik Lingkungan, Safira mendirikan sebuah organisasi yang bergerak di bidang lingkungan bernama Sirkular. Organisasi tersebut berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah dan penerapan sirkular ekonomi skala rumah tangga. Ia mulai menerapkan pola hidup zero waste di tahun 2019. Menurut Safira, zero waste bukan hanya bentuk cinta terhadap lingkungan. Tetapi juga bentuk cinta terhadap diri sendiri dan proses pembentukan kehidupan yang lebih baik. Safira memulai penerapan pola hidup zero waste dengan teknik 5R, yaitu rethink (memikirkan kembali), refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). “Sejujurnya aku selalu berusaha mengupayakan untuk zero waste.Aku udah g a k b a wa p l a s t i k k e m a n a m a n a , mengurangi sedotan dan aku juga jarang banget beli baju Kalau baju aku masih bagus, aku tetap pakai itu dan itu berulang kali.Aku juga suka thrifting, tapi thrifting di sini aku lebih suka kalau ada baju-baju kakak aku yang udah gak kepake kayak aku pakai lagi, seperti itu aja, maksudnya reuse lah ya,” ungkap Safira saat diwawancara via WhatsApp, pada Minggu (5/2/2022).

S e l a i n i t u , S a fi r a j u g a mengusahakan selalu menghabiskan makanannya. Menurutnya itu adalah hal sepele namun penting. Karena, ketika ia menghabiskan makanan, ia sudah mengurangi adanya sampah organik yang akan berakhir di landfill atau TPA. Budaya minim sampah juga membuat Safira lebih teliti terhadap barang yang dimilikinya dan merasa lebih produktif. Konsep zero waste seharusnya tidak hanya diterapkan oleh individual, namun perlu diterapkan dalam berbagai sektor. Selain inisiatif melakukan program Zero Wa s t e C i t i e s u n t u k m e l a k u k a n pembenahan tata kelola sampah yang lebih baik dan budaya pemilahan dan pengurangan sampah di masyarakat, belakangan juga muncul bisnis dengan klaim zero waste. Salah satu bisnis tersebut adalah toko curah yang menawarkan solusi isi ulang produk-produk pembersih kamar mandi dengan membawa wadah milik sendiri Menurut Rahyang, solusi ini merupakan uapaya yang mendukung kampanye zero waste. Sama halnya dengan penjual yang sudah tidak menyediakan lagi kantongNamun,plastik.sebenarnya bisa dikatakan pula belum sepenuhnya zero waste, karena penjual juga masih menjual produk yang berbentuk saset yang nantinya akan m e n j a d i s a m p a h . R a h y a n g j u g a m e n y e b u t k a n p u l a b i s n i s b e s a r manufaktur yang belakangan juga mengklaim zero waste Namun menurutnya itu hanya marketing iklan. Sebab, jika ditilik dengan konsep zero waste, seharusnya ada material yang bisa didaur ulang dengan fasilitas yang tersedia. Namun jika fasilitasnya tidak ada, bisnis tersebut tidak mendukung Sehingga, ia menyimpulkan, ada bentuk bisnis yang memang benar benar mendukung dan menerapkan zero waste, ada pula yang tidak.

“Tentunya itu pasti bisa jadi solusi (bisnis curah), apalagi kalau misalkan tempat tempat itu ada di mana mana, artinya pengguna terbesar sachet kan kelas ekonomi menengah dan ke bawah gitu ya. Nah kalau misalkan inisiatif inisiatif tersebut ada di tempat-tempat di mana mereka membeli itu, misalkan ada di pasar, di warung, itu tentunya akan lebih mendukung lagi kampanye kampanye zero waste dan memang solusi itu ada di mana masyarakat lebih besar sebetulnya, sehingga kita bisa melihat dampaknya jauh lebih besar.” tutup Rahyang. (Kru Liput: Chamid Nur Muhajir)

MAJALAH SUAKA 2021 36SOROT

TrenAnak Muda dan Bisnis Zero Waste

AZWI sendiri memiliki program Zero Waste Cities yang bekerja sama dengan pemerintah dalam urusan pengelolaan sampah di skala kota YPBB yang tergabung dalam AZWI menjalankan program ini di Kota Bandung dan sekitarnya. Proses membumikan konsep zero waste juga dikemas melalui program kampanye yang bisa dilakukan di rumah melalui pelatihan Zero Waste Lifestyle. “Jadi penting, zero waste ini penting, tapi si zero waste ini gak akan bisa berkembang tanpa didampingi dengan kebijakan-kebijakan politik yang memang dipegang oleh para pemangku kebijakan, seperti itu. Jadi meskipun dimulainya dari diri sendiri, tapi untuk bisa menekan budaya budaya yang masih keliru di masyarakat kita tentang kesadaran akan lingkungan hidup yang baik dan sehat gitu ya harus adanya kebijakan,” jelasnya. Senada dengan Pram, menurut Rahyang proses membumikan zero waste dimulai secara individu Namun untuk mengubahnya secara sistemik, bukan hanya di tingkat individu saja. Akhirnya dibutuhkan tata cara yang harus mengarah pada perubahan sistemik dengan melakukan kerja sama antar sektor dan membuat intervensi atau aktivitas aktivitas yang memang bisa dilihat dan dilakukan oleh publik. Namun perjuangan menge nalkan konsep zero waste tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa hal yang menjadi kendala seperti t a t a k e l o l a s a m p a h ya n g b e l u m menyeluruh Anilawati mengemukakan bahwa tata kelola yang dimaksud meliputi aspek kelembagaan, pembiayaan, peraturan, peran serta masyarakat, dan teknisPoperasional.adaaspekpengelolaan sampah, ada dua istilah yaitu pengurangan dan pemakaian, pakai ulang, dan daur ulang. Mengurangi pemakaian adalah sebisanya mengurangi penggunaan bahan bahan sekali pakai dengan menggantinya dengan produk yang bisa dipakai berulang kali, misal mengganti plastik kresek dengan totebag. Setelah mengurangi pemakaian, langkah selanjutnya adalah pakai ulang dan melakukan daur ulang.

Menurutnya, konsep zero waste sangat penting diterapkan di masyarakat Terlebih lagi jika didukung oleh kebijakan politik yang bisa menekan kesadaran masyarakat secara luas dan massif. Titik poinnya memang berangkat dari kesadaran individual Namun, dengan kebijakan politik, menurutnya bisa menekan kesadaran dan menekan budayabudaya yang keliru di masyarakat.

Jurnalisme komik memang telah ada sejak lama, namun perkembangannya di Indonesia cenderung lambat. Hingga hari

Untuk panduan dan ketentuan dalam pembuatan komik, Jurnalis Komik mengikuti etika yang tertuang dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Selain berkiblat pada KEJ, Jurnalis Komik juga memiliki ketentuan yang disepakati seluruh jajarannya dalam membuat karya. Yaitu k e s a m a a n e l e m e n v i s u a l m u t l a k digunakan dalam sketsa mau pun inking. P r o s e s s e l a n j u t n y a a d a l a h menggabungkan naskah komik dengan gambar. Proses gambar dimulai dari sketsa hingga melakukan inking dan pewarnaan. Setelah semua tahap selesai, karya jurnalisme komik yang diproduksi jurnalis komik siap diterbitkan melalui website dan akun Instagram mereka.

Komik tak jauh berbeda dengan praktik jurnalisme biasa. Di awali mencari sebuah isu, dilanjutkan dengan liputan dan observasi lapangan, membuat tulisan, kemudian direkonstruksi menjadi naskah komik. Observasi lapangan dilakukan u n t u k m e n g a b a d i k a n m o m e n dalambentuk foto untuk referensi visual. kreatif tapi isunya yang bener-bener real gitu, dibalikin aja Kan gelisah juga ya ngeliat komik tuh selalu sebagai apa ya, konten pinggiran lah, konten tambahan aja gitu Ada komik gak ada komik gak masalah,” ungkapnya Minggu, (2/1/2022).

Di Indonesia sendiri, reportase dalam bentuk komik dimuat pertama kali oleh koran Harian Rakjat Dilansir Historia.id, komik yang terbit pada 14 Maret 1965 tersebut berjudul “Indramaju Tak Terlupakan”. Kisah dalam komik itu ditulis oleh wartawan Martin Aleida, yang diilustrasikan oleh pelukis Lekra, Bramastho.Jurnalisme komik dapat diartikan sebagai penyajian informasi yang dituangkan melalui gambar mati. Sejak kemunculannya di Indonesia, jurnalisme komik masih eksis hingga kini dengan beberapa praktisinya. Salah satunya ialah Hasbi Ilman yang memprakarsai Jurnalis Komik. Jurnalis Komik didirikan oleh Hasbi pada 3 Mei 2017 yang berteatan dengan World Press Freedom Day. “Waktu itu ngeliat di beberapa skema komik kayak gitu lah, ngeliatnya ada di industri media Tapi cara pembuatannya gak kreatif bagi aku ya. Jadi aku pengen ngebalikin caranya yang harus enyajikan informasi dalamMrangkaian gambar dan balon teks, bukan sebuah hal baru dalam dunia jurnalistik. Joe Sacco seorang kartunis sekaligus jurnalis Amerika merupakan tokoh yang terkenal dengan jurnalisme komiknya. Sacco pertama kali memperlihatkan kepada dunia tentang rakyat Palestina dalam sebuah komik berjudul Palestine (1996). Karya-karyanya tersebut merupakan jurnalisme komik. Hasbi mengatakan, Jurnalis Komik terbentuk berangkat dari keresahannya dalam dunia jurnalistik. Ia sering menemui muatan komik yang dinilainya terlalu biasa dan klasik. Sehingga muncul keinginan untuk mengemas sebuah berita dalam komik dengan tampilan yang lebih m e n a r i k S a l a h s a t u t o k o h ya n g menginspirasinya adalah Joe Sacco. Oleh:Ajeng Kurnia Futri Jurnalisme Komik: Penyajian Kreatif Jurnalisme di Era Digitalisasi

P E R S Arie R Prayoga/Suaka

Salah satu anggota sekaligus pendiri Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Bandung, Rana Akbari menilai, di Indonesia cukup sulit menemukan komik yang berisi informasi. Kebanyakan komik yang dimuat dalam majalah atau koran Meski begitu Hasbi dan kawan kawannya tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut. Mereka memilih untuk tetap fokus pada tujuan dan terus berkarya, agar Jurnalis Komik menjadi wadah membagi ilmu dan pengalaman Hasbi juga menuturkan bahwa Jurnalis Komik terbuka untuk sharing dan diskusi mengenai komik dan jurnalistik. Jurnalis Komik dalam Kaca Mata Hukum Menurut Hasbi yang membedakan antara jurnalisme komik dengan komik biasa dilihat dari isi konten yang disajikan. Jika berupa informasi mengenai suatu peristiwa yang bersifat fakta, maka dikategorikan sebagai jurnalisme komik. Sedangkan komik biasa hanya berisi ilustrasi kisah atau cerita yang bersifat fiktif.

“Kayak misalnya pengen wawancara nih, ‘dari mana?’ ‘dari Jurnalis Komik’. Kayak ‘hah? apa yak?’ gitu. Terus orangorang tahu jurnalis komik di sosmed doang. Mungkin orang-orang yang mau diwawancara (seringkali) pasti gatau juga. Ada yang mau, ada yang enggak gitu,”ituturnya.ni,seb a g i a n m a s ya r a k a t m a s i h menganggap jurnalisme komik sebagai hal yang baru Ketidaktahuan ini menjadi salah satu hambatan bagi Jurnalis Komik dalam mengepakkan sayapnya. Salah satu contoh hambatan yang Jurnalis Komik rasakan seperti narasumber yang t e r k a d a n g m e n o l a k k e t i k a i n g i n diwawancarai.Hinggasaat ini Jurnalis Komik masih aktif dalam memproduksi kontennya, berbagai macam judul dengan visual khas Jurnalis Komik mereka sebarkan melalui website dan platfom Instagram. “Nah mungkin strateginya di penyebarannya sih, jadi mungkin kalo misalnya di Instagram kan ada tombol share kita gak ngincar likes-nya, kita ngincar share-nya, share-nya yang banyak,” ujar Hasbi.

37 MAJALAH SUAKA 2021 MATA MEDIA

Proses pembuatan karya di Jurnalis

apabila dikatakan apakah objektif dan sebagainya, itu tergantung fakta yang didapat dalam gambar itu. Jadi apakah faktanya itu subjektif atau objektif. Dikatakan objektif itu kan menulis berita apa adanya tidak ditambah, tidak dikurangi, itu objektif,” jelasnya. Sehingga dalam jurnalisme komik, k o m i k u s a t a u j u r n a l i s ya n g a h l i menggambar sangat dibutuhkan. Dosen Ilmu Jurnalistik UIN SGD Bandung, Dono Darsono menyebutkan yang menjadi persoalan dalam membuat sebuah jurnalisme komik itu kemampuan SDM dalam menggambar “Nah itu yang menjadi persoalan, soalnya di situ k e k u a t a n n y a a d a l a h g a m b a r , ” tanggapnya, Senin, (3/1).

“ N a h s e b e n a r n y a t u h y a n g diperdebatkan adalah apakah harus realis gambarnya atau bisa kartun gitu, dan masih diperdebatkanya tuh di situ sebenarnya. Itu aku masih belum punya pihak AJI memberikan dukungan terhadap Jurnalis Komik. Apalagi, belum banyak jurnalis yang mempraktekkan atau menghadirkan jurnalisme komik Pihaknya juga mengaku siap memberikan bantuan advokasi maupun bantuan dan dukungan jika hendak mendirikan perusahaan maupun langkah langkah lainnya.“Jadi

MAJALAH SUAKA 2021 38MATA MEDIA

Sejalan dengan Dono, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Unpad), Ahmad Sidiq mengatakan penyampaian berita melalui komik dapat menjangkau banyak khalayak. Apalagi, menurutnya, banyak orang yang sudah malas membaca melalui cetak. “Dewasa ini, sebagian orang udah malas baca media cetak, udah pada pindah ke digital. Menurut gue, jurnalisme komik i n i m u d a h u n t u k d i d i g i t a l i s a s i , dipublikasikan di media digital Harapannya, dengan keberagaman teknik penyampaian berita, semua khalayak bisa mendapat berita dengan baik,” ucapnya, Kamis, (6/2/2022). jawabannya,” jawabnya ketika ditanya mengenai unsur fiktif yang ada dalam jurnalismeHasbikomik.menjelaskan, Jurnalis Komik

Dalam melakukan visualisasi terhadap jurnalisme komik, perlu dipertimbangkan pengaruh terhadap objektifitas pesan yang disampaikan Sebab, Dono bilang, sebuah berita bersifat objektif dinilasi dari isi informasinya. Jika muatan narasi yang ditulis berdasarkan fakta, maka hasil rekonstruksi jurnalisme komik akan berpeluang besar objektif.

Menurutnydidapatkan.a,dayatarik utama dalam jurnalis komik adalah visualisasi yang d i t a m p i l k a n S i d i q p e r t a m a k a l i mengetahui jurnalisme komik melalui Twier, visualisasi dalam komik berita membuatnya tertarik. Karya-karya Jurnalis Komik menurutnya mudah dipahami, i l u s t r a s i ya n g d i s a j i k a n m u d a h membuatnya memahai informasi yang diberitakan. (Kru Liput: Fuad Mutashim, Rini Zulianti, dan Yopi Muharram) Informasi yang ditampilkan dalam bentuk komik menjadi salah satu bentuk kreatifitas media dalam penyampaian informasi. Melalui gambar dan balon teks, pesan dapat diterima dan dinilai memudahkan publik dalam memahami isi berita. Menurut Dono, penyampaian pesan melalui komik cukup efektif, dengan catatan gambarnya yang harus betul-betul mewakili pesan.

Objektivitas dan Efektifitas Jurnalisme Komik

Namun, Hasbi sendiri belum m e n e m u k a n j a w a b a n m e n g e n a i objektifitas visualisasi informasi melalui komik. Ketentuan dalam pembuatan jurnalisme komik sendiri belum ada Maka, menurutnya belum ada ketentuan dalam pembuatan karakter dalam j u r n a l i s m e k o m i k y a n g t i d a k memperbolehkan berbentuk kartun.

masih memiliki keterbatasan dan kesulitan dalam membuat gambar yang serupa dengan yang terjadi lapangan. Namun dalam penggarapannya, Jurnalis Komi tetap memperhatikan kelengkapan visual dan detail lainnya, seperti jenis pakaian yang digunakan oleh tokoh warna pakaian, bentuk rupa dan fisik, posisi benda bendan dan detail lainnya Sehingga menurut Hasbi, hal inilah yang menjadi kunci utama informasi akan tersampaikan dengan efektif. Lebih lanjut Hasbi menganalogikan, seperti ketika membuat satu lingkaran, perbedaan hasil lingkaran setiap orang akan berbeda beda Oleh karna itu penilaian objektivitas informasi dalam jurnalisme komik menurutnya tidak bisa dinilai berdasarkan kemiripan bentuk gambarnya, melainkan isi pesan atau informasi yang

Jurnalisme komik tentu berbeda dengan jurnalisme foto atau video Jurnalisme komik menawarkan sebuah gambar dalam penyampaian informasi kepada publik. Kemampuan menggambar berperan sangatlah penting Kesalahan dan ketidaksesuaian gambar akan berakibat fatal dan mempengaruhi terhadap pesan yang akan disampaikan. bersifat fiktif. Kebanyakan komik yang dimuat dalam majalah atau koran bersifat fiktif Hingga pencariannya mengenai komik jurnalistik membuahkan hasil, pada pertengahan 2017 majalah Tempo menghadirkan investigasi yang disajikan dalam bentuk komik. Sejalan dengan munculnya media baru, hadir Jurnalis Komik yang memiliki muatan konten komik reportase di Website dan Instagram “Itu menurut saya (merupakan) salah satu karya jurnalistik komik yang harus kita dukung. Karena tadi secara sejarah nggak ada tuh, atau saya sulit menemukan referensi tentang komik jurnalisme di Indonesia,” ungkapnya, Selasa,Adapun(4/1/2022).etika dan ketentuan yang harus digunakan dalam membuat jurnalisme komik harus merujuk pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) Perlu diperhatikan juga dalam membuat jurnalisme komik, proses visualisasi informasi dan data ke dalam sketsa gambar harus tepat dan akurat. Namun, lanjut Rana, Jurnalis Komik yang dibentuk oleh Hasbi belum bisa dikatakan sebagai salah satu media pers. Karena syarat sah untuk menjadikan sebuah media diakui oleh Dewan Pers yaitu perlu menjadi Perseroan Terbatas (PT). Status Jurnalis Komik yang belum menjadi sebuah PT menjadi kekhawatiran tersendiri baginya. Karena tidak termasuk ke dalam daftar media pers yang diakui, membuat Jurnalis Komik tidak terikat dengan pasal pasal yang tertulis dalam Undang-Undang Pers. Hal ini membuat Jurnalis Komik yang dibentuk oleh Hasbi menjadi lebih rentan terhadap hukum. Karna ketika konten Jurnalis Komik berurusan dengan hukum, maka sanksi yang diberikan akan merujuk pada Undang-Undang KUHP atau ITE. “Nah ini menurut saya etikanya sih tetap sama, cuma kalo dia ingin diakui menjalankan kode etik jurnalistik, maka harusnya produk dia, lembaga medianya, intitusinya juga harus mengikuti syaratsyarat Dewan Pers,” terangnya. Di samping itu, peluang jurnalisme komik di Indonesia sangat terbuka lebar. Perkembangan digitalisasi juga menjadi poin yang menguntungkan komikus dalam membuat komik jurnalistik.Adanya keindahan visual tentu bisa memikat pembaca. Informasi yang dikonstruksi menjadi sebuah komik pun akan memudahkan pembaca dalam memahami isi pesan.Meski demikian, Rana menyebutkan,

“Di kampus tiga ini, di rumah moderasi, kami akan mendidik dan melahirkan Sarjana Ulama Zaman Now. Dengan kapasitas hafizh, menguasai teknologi, memahami al Qur’an, serta berwawasan moderat dan cinta NKRI. M e n d u k u n g t e r w u j u d n ya n e g e r i Indonesia yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur,” tegas Mahmud dalam peresmian tersebut. i penghujung tahun 2019,Dtepatnya pada 26 November, M e n t e r i A g a m a R e p u b l i k Indonesia, Fachrul Razi meresmikan Rumah Moderasi Beragama (RMB) UIN SGD Bandung RMB yang terletak di Kampus 3, Cileunyi ini merupakan pelopor dan yang pertama dari 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia.RMBdidirikan atas dasar kebijakan Menteri Agama RI periode 2019-2024 dan surat Edaran Dirjen Pendis Nomor B 3663 1/Dj I/BA 02/10/2019 tertanggal 29 Oktober 2019 tentang Edaran Rumah Moderasi Beragama Rektor UIN SGD Bandung, Mahmud dalam sambutannya ketika peresmian RMB menyebutkan bahwa moderasi beragama harus menjadi l a n d a s a n b e r fi k i r , b e r s i k a p , d a n mengambil langkah dan rumusan kebijakan di setiap stakeholder kampus.

39 MAJALAH SUAKA 2021 SISI KAMPUS

“Wasatiah, tasamuh dengan ringan hati, toleransi bukan sinkretisme atau mencampur aduk ajaran, yaitu melakukan keyakinan pribadi dan menghormati keyakinan lain, musawah/legaliter, adil, dan terbuka/dinamis Kita bertujuan mengajak kalau kiri jangan terlalu kiri, kalau kanan jangan terlalu kanan, karena jika begitu itu menyusahkan Moderat juga yang tepat, jangan moderat yang melenceng, sebab hakikatnya tuntutan kita sesuai fitrah,” jelas Uus. Ketika inklusif, terbuka, dan toleran menjadi tujuan dari RMB, tentu ada langkah langkah yang dilakukan guna mencapai tujuan. Ada tiga tugas pokok dan fungsi yang menjadi landasan berjalannya RMB, yakni; Pertama, mengkoordinasi kegiatan moderasi beragama pada stakeholder terkait dengan menyusun dan mensosialisasikan term of reference serta panduan i m p l e m e n t a s i k e g i a t a n K e d u a mendukung penyelenggaraan program m o d e r a s i b e r a g a m a p a d a fakultas/unit/program studi di UIN Sunan G u n u n g D j a t i B a n d u n g d a n , Rumah Moderasi Beragama: Pelopor Sikap Moderat

Gesekan gesekan karena perbedaan suku, adat istiadat maupun agama sangat mungkin terjadi. Sehingga, RMB menjadi tempat penyemaian pendidikan dan penguatan gerakan moderasi beragama di lingkungan perguruan t i n g g i k e a g a m a a n d a l a m mengambangkan moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk. Rumah Moderasi Beragama (RMB) digadang gadang menjadi cara untuk p e n c e g a h a n d a n m e n g h a d a p i radikalisme agama. Radikalisme agama dapat mengancam kehidupan beragama yang dikhawatirkan akan berimbas terhadap kehidupan masyarakat. Sehingga langkah yang dilakukan adalah terus menyuarakan sikap moderasi.

Di Lingkungan Kampus

Pendirian RMB ini bukan tanpa alasan dan tujuan. Sejak beberapa dekade yang lalu, di Indonesia muncul paham dan gerakan keagamaan eksklusif, tertutup, intoleran, dan radikal yang menimbulkan perselisihan, permusuhan, kebencian, dan perpecahan yang dapat mengancam persatuan bangsa dan keutuhan negara. Sehingga, mewujudkan karakter moderasi beragama yang inklusif dan terbuka harus dipertahankan dan dikokohkan RMB didirikan bertujuan

Bagaimana Rumah Moderasi Beragama UIN Bandung Bekerja? Direktur RMB UIN SGD Bandung, Uus Ruswandi menyebutkan dengan terus menyuarakan sikap moderasi, maka akan membantu mengikis t e r j a d i n y a e k s t r i m i s m e . U u s menjelaskan, RMB bekerja di tingkat universitas Sebagai Lembaga yang koordinatif, RMB mensinergikan untuk meningkatkan keberagamaan yang moderat, yaitu pengalaman agama yang inklusif, terbuka, menghargai perbedaan, dan toleran. Tujuan didirikan RMB tersebut diharapkan menjadi karakter beragama bangsa Indonesia. Sebab, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.

bahkan eksternal kampus seperti tendik di SMP, SMA, dan SD. Di lingkungan kampus, jika terjadi kekerasan verbal yang dilakukan oleh civitas kampus, harap segera dilaporkan ke bilik pengaduan RMB saja,” ungkap Uus saat ditemui Suaka di Rumah Moderasi Beragama, Kampus 3 Cileunyi, Jum’at (19/11/2021).

Selaras dengan harapan Rektor, Uus bilang, output dari berbagai rangkaian program yang dilakukan RMB adalah untuk mencetak generasi yang moderat. Ia pun menegaskan bahwa setiap orang sebenarnya sudah memiliki sikap moderasi, hanya tinggal dikembangkan dengan lima prinsip moderasi beragama yang dikembangkan oleh RMB.

Oleh: Anita Dewi dan Raissa Shahifatillah

“Kita melakukan berbagai program yang diperuntukkan untuk dosen dan tendik (Tenaga Pendidik), mahasiswa kegiatannya dengan unit-unit kerja lain, misal suatu kegiatan yang dilakukan dengan program studi atau pusat studi terkait.

Penelitian ini berkesimpulan bahwa PTKIN belum mampu menjalankan perannya sebagai agen moderasi beragama secara maksimal. Dari hasil penelitian ini, PPIM dan Convey memberikan tiga rekomendasi kepada Kemenag dan PTKIN dalam upaya pengarusutamaan moderasi beragama, yaitu: Regulasi terstruktur kelembagaan RMB, membuat indeks pengukuran terpantau sebagai alat evaluasi moderasi beragama di PTKIN, dan panduan/SOP bagi rumah moderasi dan sistem monitoring dan evaluasi yang terstruktur di PTKIN.Sekretaris

Potret Moderasi Beragama K e t u j u h , P e n g u a t a n F o r u m Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk membangun solidaritas sosial, toleransi, d a n g o t o n g r o y o n g ; K e d e l a p a n , menyelenggarakan kegiatan penghargaan terhadap budaya lokal; Ke Sembilan, menyelenggarakan jaminan produk halal; K e S e p u l u h , m e n y e l e n g g a r a k a n pendidikan, pelatihan dan bimbingan p e r k a w i n a n d a n k e l u a r g a ; d a n mengembangkan kelembagaan ekonomi umat.Kajian tentang moderasi beragama sebelumnya telah dilakukan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bersama Convey Indonesia PPIM dan Convey melakukan penelitian di tiga PTKIN, yaitu K e e m p a t , m e n ye l e n g g a r a k a n kegiatan yang berperspektif moderat di kalangan mahasiswa, dan pemuda lintas budaya, lintas agama, dan lintas suku b a n g s a s e c a r a s i m u l t a n ; K e l i m a , menyelenggarakan upaya perlindungan umat beragama untuk menjamin hak-hak s i p i l d a n b e r a g a m a ; K e e n a m , mengkonsolidasi dan penguatan peran lembaga agama, organisasi sosial keagamaan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. menyelenggarakan program keagamaan berperspektif moderat. Selain itu, terdapat pula 11 kegiatan utama yang RMB lakukan sebagai upaya merealisasikan tujuannya, yaitu; Pertama, menyusun dan menyelenggarakan pengembangan kurikulum, materi dan proses pendidikan berperspektif moderasi; Kedua, membuat desain miniatur ragam simbolisasi agama, gambaran ritus, tempat ibadah dan kitab suci agama-agama yang ada di Indonesia; Ketiga, melaksanakan koordinasi, pelatihan dan pendampingan pengelolaan rumah ibadah sebagai pusat syiar agama yang toleran. Moderasi beragama yang diusung Kementerian Agama bertujuan untuk mengembalikan semangat gotong-royong sebagai anggota masyarakat Nilai nilai moderasi beragama mempunyai empat nilai utama yang menjadi inti gerakan moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, kerukunan, anti kekerasan dan kearifan terhadap budaya lokal. Berbicara tentang toleransi, salah Dari penelitian ditemukan bahwa faktor turunan moderasi beragama seperti toleransi dan akomodasi, komitmen kebangsaaan, dan sikap anti kekerasan menjadi faktor resiliensi terhadap opini pro ekstremisme kekerasan. Tetapi faktor empati terhadap agama lain (empati eksternal) dan empati terhadap agama islam lain (empati internal) masih rentan.

MAJALAH SUAKA 2021 40SISI KAMPUS

B a n d u n g . M e n u r u t n ya , h a l ya n g menyinggung Agama secara tidak langsung itu masuk ke unsur sara, hal ini seharusnya menjadi PR bagi mahasiswamahasiswa yang menjadikan perbedaan Agama sebagai gurauan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN SGD Bandung. Penelitian ini memiliki responden sebanyak 1066 mahasiswa dan 125 dosen dan pejabat universitas. Survey ini dilakukan secara daring dari September hingga Desember 2020.

“Moderasi beragama ini bagusnya dijadikan mata kuliah, mata kuliah PTKIN, setara dengan mata kuliah sejarah peradaban islam, ilmu fiqih, nah menurut aku moderasi beragama ini dijadikan mata kuliah juga untuk membentuk mahasiswa yang moderat Jadi ya menurut aku diwajibkan aja moderasi beragama ini, ada sks nya di setiap jurusan,” pungkas

Eksekutif RMB, Wawan Hernawan mengaku, kecenderungan ekstremisme yang terdapat pada survey PPIM dan Convey masih bisa ditolerir. Moderasi beragama sudah jelas disuarakan kepada dosen, mahasiswa dan masyarakat. Hanya saja penguatan nilai moderasi beragama tidak cukup satu sampai dua tahun saja, hal ini menjadi tujuan jangka panjang. Menurut Wawan, realisasi tujuan jangka panjang ditinjau dari program RMB yang ada pada buku saku. “Bisa dilihat di buku ada 11 program, kalo selain itu sebagaimana yang disampaikan pak rektor yang ingin mencetak hafidzah yang melek teknologi dan berwawasan moderat, bukan cerdas. Ini merupakan pelatihan penguatan moderasi, karena kita paham moderasi sudah ada potensinya baik itu di mahasiswa dan dosen, karena setiap manusia sudah memiliki sikap moderasi,” jelas Wawan saat ditemui di RMB Bersama Uus. satu mahasiswa Psikologi UIN SGD Bandung, Firdha Ananda Amalia, angkat bicara Berdasarkan pengalamannya, Firdha pernah beberapa kali mendengar kalimat yang menyinggung hal yang terkait agama lain di kampus UIN SGD

Sosialisasi moderasi beragama di UIN SGD Bandung sebenarnya sudah banyak diselenggarakan dalam bentuk webinar dan workshop yang dilakukan secara online Namun, menurut Firman moderasi beragama penting menjadi salah satu mata kuliah yang setara dengan Mata Kuliah Umum (MKU) yang ada di kampus.

Firman.“Karena ada beberapa yang ketika aku dengar entah itu diskusi, entah itu bercanda, entah itu sekedar kayak pembuka buat ngobrol, but it is not funny, itu bukan lelucon. Terkadang kita perlu adab dan etika, harus tau penyampaian bagaimana ketika kita menyinggung satu hal yang menyangkut tentang agama, terus agamanya beda itu harus hati hati,” ungkap Firdha, Kamis (13/1/2022). Meskipun begitu usaha kampus untuk mempromosikan moderasi beragama masih terus digaungkan Mahasiswa jurusan Studi Agama-Agama UIN Bandung, Firman, berpendapat, menurutnya moderasi beragama penting ditumbuhkan pada mahasiswa sebagai calon agen kerukunan di masa yang akan datang. “Penting kenapa? karena mahasiswa sekarang ini akan jadi pemimpin di masa yang akan datang, makanya penting moderasi beragama ini, jangan jadi radikalis. Karena radikalisme itu akan menimbulkan perpecahan,” ungkapnya saat diwawancara Suaka via Whatsapp, pada Jum’at, (24/12/2021).

Dari 25 rumah yang bersengketa dengan PT KAI, warga dari 14 rumah memilih bertahan di reruntuhan Anyer Dalam hingga proses hukum selesai Sedangkan 11 rumah lainnya, telah menerima uang ganti bongkar dari PT KAI. Terdapat 84 jiwa korban penggusuran ini, di antaranya enam lansia, 14 anak-anak, sisanya 64 remaja dan dewasa.

Pukul tujuh pagi itu, salah seorang warga Anyer Dalam, Selvia Nuraeni (32) tengah menggendong anak dan bersiap mengantarkan sang suami bekerja. Namun ia dikagetkan dengan segerombolan pekerja PT KAI, Polsuska, kepolisian, dan Satpol PP yang berjumlah sekitar 300 orang beserta alat berat yang menghampiri kawasan pemukiman warga. Di saat bersamaan, suara sirine dan pentungan berbunyi, menandakan akan adanya pembongkaran.Selviadan suami sigap menghadang gerombolan PT KAI di depan gerbang rumah. Ia bergandengan bersama sang s u a m i d a n wa r g a l a i n n ya u n t u k mempertahankan hak hidup mereka yang sudah ditinggali selama berpuluh-puluh tahun. Namun naas, kekuatan mereka tak sanggup melawan segerombolan PT KAI yang lengkap dan penuh persiapan, beserta ekskavator yang merobohkan bangunan

41 MAJALAH SUAKA 2021 SISI KOTA

b a n g u n a n Te t a p i w a r g a t e t a p mempertanyakan bukti kepemilikan dan batas tanah yang diklaim dimiliki oleh PT KAI. Sebab, PT. KAI hanya menunjukkan surat Hak Pakai tahun 1988 yang dijadikan dalih kepemilikan tanah tersebut.

Kuasa Hukum warga Anyer Dalam, Tarid Febriana dalam konferensi pers pasca penggusuran mengatakan, kasus penggusuran di Anyer Dalam masih dalam proses gugatan di pengadilan Artinya, gugatan ini menjadi objek sengketa dan kewenangan sepenuhnya ada di tangan pengadilan Di mana penggusuran ini terbilang menyalahi aturan objek pangkal yang masih dalam proses

amis,rumah.18November

“Di sini kurang lebih ada 14 rumah yang masih bertahan karena masih menunggu proses hukum berjalan Makanya itu semangat kami di sini, kami belum kalah, makanya kita akan tunjukkan lagi bahwa kita masih ada,” tegas Dindin kepada Suaka, Rabu (5/1/2022).

“pengadilan.Pembongkaran ini sangat tidak manusiawi, gak punya hati, gak punya perasaan. Saya lagi menggendong anak. Anak saya ada tiga, laki-laki kecil-kecil semuanya. Mereka bongkar paksa pakai kekerasan,” ucap Selvia sembari menahan amarah dan air mata, saat diwawancarai Suaka pasca penggusuran.

Selain itu, Tarid juga menyayangkan dengan kebijakan uang ganti bongkar dengan dasar SK Direksi PT KAI. Padahal seharusnya yang diberikan adalah jaminan ganti rugi yang adil menurut Undang Undang dan dititipkan ke pengadilan. PT KAI memberikan uang ganti bongkar kepada bangunan semi permanen senilai 200 ribu permeter dan bangunan permanen senilai 250 ribu permanen. Koordinator waga Anyer Dalam, Dindin Nuriadin bilang, kebijakan uang ganti bongkar tidak manusiawi, tidak layak dan tidak cukup untuk mengganti rumah warga yang sebelumnya memiliki rumah. Ia pun menegaskan, kalaupun dipakai untuk mengontrak hanya cukup untuk beberapa bulan saja. Mengingat dalam satu rumah ada yang ditempati lebih dari satu kepala keluarga (KK).

Penggusuran

Alih alih melindungi Selvia yang terdorong, sang suami justru mendapat sikap represif dari aparat. Represifitas ini menyebabkan kaki suami Selvia lebam dan sekujur tubuhnya terluka Anak anak mereka menangis melihat rumahnya d i h a n c u r k a n p a k s a D i t a m b a h ,

2021 menjadiKmomen tak terlupakan sekaligus memilukan bagi warga RT 05 dan R T 0 6 A n ye r D a l a m , K e c a m a t a n Batununggal, Kota Bandung Sengketa lahan 25 rumah warga dengan PT KAI berujung pembongkaran paksa, meskipun proses pengadilan masih berjalan dan belum ada keputusan. Tarid juga membeberkan, saat mediasi dengan PT. KAI, warga Anyer Dalam hanya mengklaim hak atas pembongkaran rumah disertai kekerasan yang terjadi pagi itu ditonton langsung oleh Seoranganak-anak.pelajar dan warga Anyer Dalam, Yuki (18) juga mengalami represifitas saat penggusuran paksa terjadi Ia sedang duduk di halaman rumahnya dan melihat segerombolan PT KAI yang datang bersamaan dari dua arah; dari arah barat, jalan Sukabumi Dalam dan dari arah u t a r a , J a l a n A n ye r D a l a m Y u k i menghampiri untuk melihat, tetapi malah mendapatkan perlakuan represif dari aparat. “Saya diseret sampai belokan sana, saya gak tahu tiba-tiba langsung dipukuli, ditendang, diinjek gitu,” ucapnya saat konferensi pers, Jumat (19/11/2021).

Hunian Warga 60 Tahun Lebih dan Kehilangan Mata Pencaharian Warga Anyer Dalam telah lebih hitungan jari tinggal di sana. Bahkan, selama tinggal di sana, belum pernah ada sengketa yang terjadi dengan PT KAI. Baru k a l i i n i s e n g k e t a t e r j a d i k a r e n a pembangunan Laswi City Heritage yang akan dibangun oleh PT WIKA. Diketahui, rumah warga Anyer Dalam yang digusur akan dijadikan akses jalan ng ia tempati sekarang, hingga untuk pembangunan p r o y e k k o m e r s i a l t e r s e b u t

Anyer Dalam: Jalan Panjang Mendapatkan Keadilan Oleh: Yopi Muharram

ini yang membuat komunitas Rumah Bintang (Rubin) fokus menggelar kegiatan untuk memulihkan trauma anak anak korban penggusuran di Anyer Dalam. Relawan komunitas Rubin, Dani mengaku pihaknya melakukan kegiatan belajar, bermain, membuat karya seni, maupun kegiatan lainnya untuk menyenangkan anak anak korban penggusuran dan memulihkan trauma. Dani mengungkapkan, bicara penggusuran, maka banyak hak anak anak secara ruang yang biasanya dipakai untuk bermain dan belajar menjadi hilang.

K u a s a H u k u m W a r g a , T a r i d menyampaikan bahwa warga akan terus memperjuangkan hak ganti rugi dari PT KAI yaitu relokasi rumah permanen dan proses pengadilan yang adil. Dindin dan seluruh warga korban penggusuran pun berharap adanya keadilan yang datang atas penggusuran yang mereka alami.

“Dari segi ekonomi kita kan jualan bakso, waktu itu kita terhambat, terus langganan yang sudah tahu dikiranya kita teh udah enggak ada (jualan), padahal (sekarang) ngontrak di sini. Ya berkurang lah sekarang dari segi pendapatan,” keluhnya.Senada

Eni juga mengakui, dampak penggusuran membuat anak anak terganggu secara psikologis. “Ya secara psikologis keganggu, contohnya anak itu (menunjuk anak kecil berumur tiga tahun), kayak yang dendam banget gitu ya. Ada suara kereta aja sampai bilang, “tuh KAI gelo” bilangnya teh gitu. saling bersosialisasi, gotong royong Setelah penggusuran semuanya pun h i l a n g . D i n d i n b a h k a n s a n g a t menyayangkan pemerintah setempat yang tidak memberikan perhatian sedikitpun kepada warga pasca penggusuran.“Sayajuga sangat menyayangkan aparatur setempat mulai RW, Lurah, Camat, yang dari pertama kejadian sampai sekarang belum pernah ke sini, itu yang saya sangat sayangkan Harusnya mereka bisa bertanggung jawab. Ini warga mereka loh, mau besar mau kecil ini warga mereka, jangan seperti itu, harusnya ada pertanggung jawaban dari mereka,” pungkasnya kepada Suaka. Koordinator Warga, Dindin mengajak Suaka mengunjungi warga yang tinggal di kontrakannya yang berjarak sekitar 80 meter dari area penggusuran. Di rumah Dindin itu, kini ditempati oleh tiga KK dan enam anakanak yang tinggal seatap, salah duanya adalah Eti dan Eni. Di kontrakan tersebut, a n a k a n a k s e d a n g b e r m a i n d i pekarangan.Dindin mengungkapkan, saat penggusuran banyak anak anak yang melihat langsung pembongkaran dan perobohan rumah rumah di Anyer D a l a m K e t i k a p e m b o n g k a r a n berlangsung, represifitas terjadi kepada warga anyer dalam yang mencoba untuk mempertahankan tempat tinggal yang telah dihuni sejak lama. “Setelah penggusuran, warga kebanyakan apalagi anak anak kecil terganggu psikologisnya. Karena mereka sendiri yang tahu dan melihat rumah mereka langsung digusur, apalagi dengan beko, jadi sangat menyayangkan lah dari pihak PT KAI, seolah-olah tidak mengindahkan anak-anak yang ada di sini, jadi trauma bagi mereka,” pungkas Dindin.

“ K e m a r i n k e m a r i n s e t e l a h penggusuran ya membuat hancur segalagalanya, untuk mata pencaharian ibu, untuk keponakan keponakan ibu, begitu juga sosialnya, yang tadinya akrab, tentram, bahagia, ya suka duka di rumah ini sekarang udah enggak ada lagi,” kenang Eti, RabuHal(5/1/2022).yang sama juga dirasakan oleh Roheni (40) dan suaminya. Eni begitu ia akrab disapa telah tinggal di sana sejak tahun 1982 Suaminya berjualan bakso Pasca-penggusuran, kemerosotan ekonomi berdampak bagi keluarganya Ia harus menghemat pengeluaran Selain untuk menaahi anak-anaknya, ada juga ongkos kontrakan yang harus dibayar. Trauma Anak Anyer Dalam dan Perjuangan yang Berlanjut

Buku, seragam sekolah, dan alat tulis lainnya entah ke mana. Ia kebingungan saat akan mengerjakan tugas sekolah, lantaran tercampur dengan peralatan sekolah tetangganya Ditambah, saat p e m b e l a j a r a n t a t a p m u k a m u l a i berlangsung, ia memilih absen. Selain seragam yang hilang entah kemana, Deli ingin memulihkan traumanya.

Ksemampunya.ondisimemilukan

Seperti Selvia, ia lahir dan besar di Anyer Dalam sejak 1990-an. Orangtuanya bahkan telah tinggal di sana hampir 60 tahun Selain Selvia, ada pula Gungun Gumilar. Ia sudah di Anyer Dalam sejak tahun 1957. Gungun merupakan generasi kedua diAnyer Dalam. Warga sekaligus pedagang, Eti (55) juga telah menempati Anyer Dalam sejak kecil dari kurun waktu 1970-an. Ia mengaku, sebelumnya orangtuanya mengontrak Setelah ada uang, orangtuanya kemudian membeli rumah yanasibnya harus tergusur.

Hal ini seperti yang dirasakan salah seorang pelajar kelas 11, bernama Deli (17).

“Anak di sini bermain di reruntuhan itu adalah sebuah perlawanan dari anak, karena mereka melawan ruang ruang bermain dan belajar mereka yang sudah digusur,” ungkapnya Rabu, (5/1/2022)

dengan Eti, Dindin mengakui bahwa warga Anyer Dalam memiliki hubungan yang erat. Warga telah lama Di rumah tersebut, Eti tinggal bersama keluarga dan keponakannya yang berjumlah tiga KK. Dulunya Eti berjualan lotek dan beragam jajanan anak anak. Setelah penggusuran terjadi, ia kehilangan tempat mencari naahnya Untung saja masih ada suplai makanan dari luar untuk mencukupi kebutuhan pangan warga korban penggusuran. Kini, di reruntuhan rumahnya ia membangun tenda yang dijadikan warung. Dalam ingatan Eti, warga Anyer Dalam sering bergotong royong memperbaiki jalan yang kerap dijadikan jalur alternatif bagi pemotor. Kini Eti tinggal di kontrakan Dindin bersama warga lain dan harus terpisah dengan keluarganya.

Sampai merusak pintu, apa weh jadi dia ngikutin sama apa yang pihak PT KAI lakuin,” ungkap Eni. Eni juga bilang, penggusuran sangat merugikan anak anak yang kala itu sedang menjalani pembelajaran hybrid Pasalnya anak-anak jadi terhambat saat belajar dan mengerjakan tugas, karena buku yang tercampur, hilang dan membuat terlambatnya pengiriman tugas.

MAJALAH SUAKA 2021 42SISI KOTA

Saat penggusuran terjadi, ia sedang belajar daring. Ketika mendengar suara sirine, ia langsung berlari keluar, membawa alat belajar

Dani mengaku, Rubin hadir mencoba memfasilitasi dan menjadi jembatan untuk anak anak Anyer Dalam tetap biasa berkegiatan, bermain, dan belajar.

SuakaAzizah/NurSilmi

Seperti film pendek “Tilik” yang dirilis pada Agustus 2020 dan telah ditonton sebanyak 26.825.248 kali hingga 3 Maret 2022. Karakter tokoh dan plot yang menggelitik membuat penonton terhibur. Tidak hanya itu, kisahnya yang dekat dengan kehidupan sehari hari membuat film ini mudah diterima oleh masyarakat. Pada Oktober 2021 lalu, Narasi.tv mengadakan Playfest 2021 secara virtual. Festival virtual ini memberikan wadah bagi i n d u s t r i i n d u s t r i k r e a t i f u n t u k mempromosikan karyanya. Salah satunya adalah penayangan film-film pendek yang diproduksi oleh Studio Antelope. Beranjak dari sana, Suaka mencari tahu lebih lanjut mengenai geliat film pendek di Indonesia.

Rizky juga menyebutkan bahwa dari segi cerita, film pendek lebih padat dan to the point. Sehingga tidak ada pengenalan karakter secara detail. Jika merujuk pada fungsinya, film pendek memiliki fungsi yang beragam Menurutnya, mahasiswa jurusan film biasanya menjadikan film pendek sebagai bahan eksperimen dalam membuat film. Namun secara umum, film pendek dibuat untuk festival, dijadikan batu loncatan atau pembelajaran sebelum penggarapan film panjang. Selain itu, Juri Festival Film Pendek Mini Kino, Nosa Numanda menceritakan, fungsi film pendek dimulai sebagai eksperimen, uji coba, dan portofolio saja. Jika merunut sejarah, film pendek dulunya difungsikan sebagai propaganda karena durasinya yang singkat dan proses penggarapannya lebih sederhana, hingga kini menjadi portofolio.

Nosa, panggilan akrabnya ketika diwawancarai pada Selasa (4/1/2022).

43 MAJALAH SUAKA 2021 STETOSKOP

“Film pendek tuh jadi propaganda karena gampang bawanya. Kemudian ada individualisme, kapitalisme, orang pada bisa bikin karena banyak yang punya, mulailah jadi portofolio. Buat kampanyekampanye keresahan hati lainnya Jadi emang ada sejarahnya, ketika teknologi sedikit jadi yang punya orang kaya-kaya doang, itu jadi propaganda,” ujar Bang

Oleh: Hasna Fajriah

PerkembanganMelirik hingga Problematika Film Pendek Indonesia Short FIlm

D a l a m p e m b u a t a n fi l m , p a r a Produser dan PH akan mengandalkan profit dan segmentasi pasar film. Namun, film pendek yang biasa masuk nominasi film festival justru seringkali tidak cocok dengan pasar Indonesia. Isu yang diangkat memiliki angka idealismenya sendiri dan hal tersebut bertabrakan dengan kondisi pasar. Akhirnya, film pendek lebih banyak diproduksi secara independen, misalnya

Problematika Idealis dan Pendidikan Pergerakan film-film local selama satu dekade belakangan terus berkembang dan mengalami banyak kemajuan, salah satunya film pendek. Film pendek kini juga dijadikan sebagai medium pengiklanan, program pemerintah, maupun medium medium baru yang menggunakan film pendek sebagai penyampai pesan atau tujuan-tujuannya tersendiri.

Menurut Dosen Mata Kuliah Teknik Editing Audio dan Visual jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Sendi Perwira, film pendek “Tilik” menjadi pembuka gerbang kepada sineas sineas pemula untuk fokus, berani, dan bersaing di film pendek. Menurutnya, idealisme sineas dan industri film dulunya tidak sinkron, namun kini pelan-pelan berubah. Ia menambahkan, sebelum film “Tilik” ramai diperbincangkan, film pendek segmentasinya cukup terbatas “Sebelum Tilik itu segmented banget, cuma beberapa kalangan. Director film pendek sebenarnya ingin merealisasikan keinginan secara idealis dan non profit, tetapi gimana caranya. Justru malah mengeluarkan biaya karena untuk memenuhi hasrat sineasnya. Jadi film-film pendek dulu tu dari berbagai komunitas, dan hal itu yang membuat tidak m u n c u l d i p e r m u k a a n k a r e n a s e g m e n t a s i n ya t e r b a t a s b a n g e t , ” ungkapnya Minggu (26/12/2021).

Selain itu, Presiden Digital Visinema, Ajeng Parameswari menilai, tingkat kenyamanan film lokal saat ini sudah cukup baik dan meningkat dibanding sebelumnya. Menurutnya, sudah banyak orang menonton film Indonesia, termasuk film pendek. Film film pendek sudah banyak diberi panggung dan ruang untuk berkarya Sifatnya yang lebih praktis membuatnya mudah diterima, tidak membutuhkan waktu yang lama, namun tetap menarik dan menghibur.

Sama halnya dengan film Panjang maupun jenis lainnya, kisah dalam film pendek bersifat universal. Temanya bisa berkaitan dengan banyak hal, ide ide kreatif bisa muncul dan dikembangkan menjadi film pendek tanpa adanya batasan.

Bang Nosa melanjutkan, ketika pandemi covid-19 melanda, penggunaan internet meningkat. Film pendek pun mulai digunakan untuk tujuan komersial. S e l a i n i t u , p e n g a r u h b a n ya k n ya bermunculan layanan Over-The-Top (OTT), seperti go play indie, YouTube dan sebagainya membuat film pendek semakin diminati Sebab, film pendek dapat di 'monetize' dengan cepat Sehingga, kini Production House (PH) mulai paham dan sadar bahwa film pendek bisa dijual.

Film pendek dikenal dengan d u r a s i n y a y a n g s i n g k a t D a l a m penggarapannya, film pendek memiliki persiapan dan jadwal syuting yang terbilang sederhana daripada film panjang. Ketua Komunitas Film Pendek Jakarta (FPJ), Rizky Adam menyebutkan bahwa durasi film pendek kurang dari satu jam. Menurutnya, idealnya film pendek berdurasi antara 10 hingga 15 menit. a g i m a s ya r a k a t I n d o n e s i a ,Bmenonton film merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang Dengan berbagai genre dan jenis film yang disuguhkan, menonton film memberikan beragam pengetahuan dan informasi baru. Beberapa waktu lalu, film pendek sempat naik popularitasnya. Film-film yang tayang melalui kanal Youtube ini menjadi perbincangan publik di sosial media. Jika dilihat dari pertumbuhan sineas dan wadah pengembangannya, film pendek sudah mengalami peningkatan. N a m u n , m e n g a p a e k s i s t e n s i d a n penayangan film pendek masih jarang ditemui oleh masyarakat?

2021 44STETOSKOP

“Perkara jam kerja syuting, rate orang, sertifikasi professional itu masih basic dan banyak yang enggak ada. Sampai hari ini enggak ada sertifikasi aktor. Sertifikasi ini meyakinkan investor ke film karena buat meyakinkan dia udah bikin banyak film, filmnya bagus dan diakui oleh

Ketika validasi dari eksternal masih jadi hambatan, Nosa menyarankan sineas untuk terus berjuang dan memperbanyak pengalaman diri dalam film pendek Ia menjelaskan, sineas masih bisa terus berjuang dengan tetap konsisten menekuni film pendek. Seperti bisa memasukan film ke festival festival, memutar film di berbagai kota dan bahkan membuat festival sendiri. Di Indonesia sendiri, festival film sudah banyak dan beragam, dari tingkat internasional hingga tingkat kecil, seperti skala kampus. Dengan banyaknya festival ini, para sineas dapat pelan pelan mengembangkan pengalaman dan kompetensinya di dunia film pendek. Meskipun adanya salah kaprah dari sineas muda tentang festival film ini. oleh komunitas film.

MAJALAH SUAKA masing masing Setiap festival film memiliki genre dan spesifik penontonnya. Selain itu, untuk masuk ke dalam festival film internasional, Bang Nosa bilang harus mengikuti festival-festival kecilnya terlebih dahulu.Selain itu, ketika ada seseorang yang ingin belajar film secara otodidak, Nosa menyarankan untuk mencari mentor dan mengikuti workshop bidang perfilman secara kompleks Karena menurutnya, perfilman memiliki banyak bagian dan kemampuan yang harus dipelajari, baik itu pra produksi, produksi, maupun pasca produksi.“Prospek ke depan bisa ke televisi digital, itu potensial. Kalau dari yang saya lihat dari sistem digitalisasi ini tuh satu frekuensi, itu bisa mencakup beberapa televisi, secara panel nanti segmen televisi akan semakin menyempit. Seperti televisi kategori fashion, untuk apa, dan nanti bisa juga untuk film pendek,” ungkap Sendi, dosen sekaligus salah satu pendiri Komunitas Free Film KPI UIN SGD Bandung ini (Kru liput: Chamid Nur Muhajir, Rini Zulianti,Awla Rajul) Di Indonesia sendiri, Festival Film Indonesia (FFI) sudah memiliki sertifikasi dari Oscar. Mini Kino dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) sedang dalam proses sertifikasi Oscar. Sehingga, untuk masuk ke Oscar, FFI, Mini Kino, dan JAFF bisa mengajukannya Beberapa festival lainnya yang ada di Indonesia seperti Festival Film Bandung (FFB), Universitas Film Festival (UIFF), dan semacamnya.

“Sekarang banyak brand dalam hal promosi tidak hanya mengeluarkan dari televisi, tetapi mereka juga mengeluarkan konten, misalnya 10-12 menit yang punya cara untuk bertutur, punya karakter, punya cerita Artinya film pendek ini sudah semakin terbuka. Saya pikir film pendek tuh merupakan salah satu cara yang baik untuk memunculkan bibit bibit baru, secara budget pun lebih terukur dibandingkan film panjang,” terang Ajeng ketika dihubungi via telepon, (19/1/2022).

Bang Nosa bilang, festival film memiliki kelas dan kepentingan politiknya Eksplorasi Pengalaman dan Proyeksi Masa Depan Menurut Nosa, film pendek efeknya lebih bisa dirasakan ketimbang film panjang. Film pendek dapat memberikan cerita utuh dalam waktu yang singkat Sedangkan film panjang, nantinya yang diingat hanya potongan potongan film, bukan keseluruhannya. Nosa bahkan menyebutkan, film pendek jika digarap dengan benar, efeknya akan lebih terasa dibandingkan film panjang Itulah mengapa, film pendek dapat difungsikan ke dalam banyak hal, salah satunya dalam dunia marketing. lembaga yang ngasih sertifikat Lu gak bakal dapat modal kalo bukan siapa siapa,” papar Bang Nosa.

“Banyak temen temen muda yang mimpi masukin filmnya ke Cannes, Franc, Oscar, misalnya. Tanpa mereka tahu bahwa film itu punya jejaring yang kita sebut sebagai sirkulasi film. Sirkulasi ini artinya kalau kamu mau masuk ke Cannes, Franc, Oscar, kamu mesti masuk dari yang paling bawah dulu. Festival festival kecil tapi sudah punya sertifikasi dari Oscar,” jelas Bang Nosa, kritikus film ini. Berbeda dengan Nosa, Sendi Prawira melihat zaman digitalisasi ini merupakan momentum bagi perkembangan film pendek di Indonesia. Era 4.0 dinilainya akan potensial untuk film pendek dengan dukungan masyarakat yang memiliki budaya digital Dengan kemudahan memperoleh informasi melalui gawai, masyarakat akan memilih yang instan Sehingga film pendek akan lebih digandrungi karena durasinya yang singkat dan memungkinkan untuk menyaingi film panjang.

Perencanaan bisnis dalam film dibutuhkan untuk menunjukkan kepada investor bagaimana arah dan tujuan film yang akan dibuat Seperti filmnya akan ditayangkan di mana saja, bagaimana cara menjualnya, target pasarnya siapa, dan apakah film tersebut memberikan dampak kepada penonton. Karena pembuatan film yang tidak mudah, Nosa menyebutkan perlu lebih banyak ilmu yang dipelajari.

Kritikus Film dan Juri Festival Film Pendek Mini Kino, Nosa menyoroti hambatan film dalam dunia pendidikan. Menurutnya, kampus perfilman jumlahnya masih sedikit dan biaya pendidikannya terbilang mahal. Biaya pendidikan yang mahal itu bersamaan dengan mahalnya biaya produksi film itu sendiri. Ia menyayangkan dengan biaya yang mahal, mahasiswa tidak diajarkan perencanaan bisnis dalam film, mencari modal, hingga cara distribusi film.

Terkait dengan hukum film di Indonesia, Nosa selaku kritikus film juga mempertanyakan mengenai aturan jam kerja syuting, rate aktor/aktris, dan sertifikasi profesional yang belum ada Padahal, dengan adanya sertifikat profesional dapat berguna untuk menyakinkan investor bahwa pembuat film sudah banyak karyanya, dan diakui oleh lembaga yang memberikan sertifikat. Padahal, ketika membahas ekosistem perfilman, ada tiga tahapan yang harus diperhatikan, yaitu produksi, distribusi, dan penayangan. Kebanyakan film pendek di Indonesia distribusi dan penayangannya dilakukan secara internal Mereka mendaftar ke festival festival dan menayangkan kepada komunitas atau masyarakat tertentu saja. Begitu pun di platform digital. Sehingga publik jarang mengetahui bahwa banyak film pendek dengan ragam genre.

Selain mulai eksis, film pendek kini mulai digunakan di beberapa hal, seperti penunjang marketing. Presiden Digital V i s i n e m a , A j e n g P a r a m e s w a r a menyebutkan bahwa sekarang sudah banyak brand brand yang menggunakan promosi jualnya menggunakan konten konten seperti film pendek. Ia menilai, hal ini dapat membuka jalan bagi film pendek sebagai media promosi.

Dengan banyaknya film yang diproduksi secara independen, film pendek jadi kurang distribusi dan kurang populer di masyarakat Indonesia sendiri. Melansir dari bbc com, Kritikus Film, Adrian Jonathan melihat bahwa Indonesia mengalami situasi boleneck Hal ini terjadi ketika sineas menghadirkan beragam karya, namun jembatan pengedaran filmnya tidak banyak.

Arah Suara sendiri dalam karya karyanya kebanyakan mengangkat isu-isu l i n g k u n g a n . K e t i k a p i h a k S S B menghubunginya dan menyampaikan bahwa isu yang akan diangkat di dalam album kompilasi adalah isu lingkungan dan isu sosial selama pandemi, ia langsung tertarik. Menariknya lagi, ia baru mengetahui jika ada album yang menyampaikan isu sosial dengan musik

Musisi yang terlibat dalam Album Kompilasi Dapur Darurat Vol. 2 ini adalah Dimas Wijaksana & The Gangs, Tunas Muda, Fils, Karinding Keos, Karatungga, Jalu Kancana, Samanesna, Sampar, Almamosca, Syifasativa, G, Resha Stromp, P o n c o B r a m a n t y o , J i m i D e l v i a n , Suarswara, Arah Suara, Ismam Saurus, Talamariam, Rebhink Vesgio, Judith Chung, Martifa, Agoni, Katadjoeang, Nada Sumbang, Jeramiror, Iksan Skuter. Musisi tersebut tidak hanya berasal dari Bandung saja, ada yang berasal dari Solo, Malang, Tangerang, Palembang, Jogjakarta, Banyuwangi, Karawang, Rangkasbitung, Kendal, hingga Lumajang.

“Dia (SSB) punya visi yg kebetulan sama banget gitu, dia pengen bicara tentang isu lingkungan, isu sosial di tengah pandemi dan lagu-lagu aku juga memang kebetulan kaya gitu. Jadi kita punya satu tujuan aja, satu visi. Jadi itu menarik banget sih buat aku karena jadi suatu hal yang baru,” ungkap Arah Suara kepada Suaka, Kamis (9/12/2022).

bagi teman teman jaringan musisi SSB, menyalurkan semangat yang sama, dan bentuk donasi untuk pendanaan dapur umum yang dikelola oleh SSB. Dani menyebutkan, inisiasi awal membuat album kompilasi datang dari teman-teman di wilayah selatan Soreang. Saat penyebaran flyer album kompilasi Vol. 1, rentang satu hingga dua minggu sudah banyak yang mendaftar. Bahkan beberapa musisi harus menjadi waiting list, sebab SSB membatasi dulu untuk 20 musisi di albumAlbumpertama.Kompilasi Dapur Darurat Vol. 1 penggarapannya dimulai saat kasus covid 19 sedang memuncak. Latar belakang inilah yang menjadi temanya, yaitu kepedulian pergerakan musisi yang terbatas saat pandemi dan kesulitan untuk berkarya. Musisi yang terlibat dalam Vol. 1 ini adalah Bedil Angin, Bomb The System, Demon In Grassroots, Epigraph, Standing Terrace, No Pride, Loutspells, Disavght, Balvant, Eviction, Antusias, Jalur Hukum, Sufism, Ourbliss, Catwari, Immoral, Bungkam, Jawless, Dekonsentras, dan Sagamantra.Album Vol 2 rilis tepat setahun setelah rilisnya album Vol. 1. Pada album kedua ini, temanya diubah Kondisi masyarakat pun sudah mulai beradaptasi dengan pandemi dan terbiasa menjalani kebiasaan baru Bukan hanya pandemi, kejadian maupun tragedi yang terjadi menyisakan ruang-ruang keresahan bagi setiap orang, tak terkecuali musisi. Tema inilah yang diangkat di Vol. 2, yaitu kepedulian kepada lingkungan sosial sehari sehari, keresahan terhadap lingkungan, dan ketahanan pangan Album kedua yang menggunakan genre folk dan balada ini pun cukup sesuai dengan tema. Sebab, genre folk disebut andemi covid 19 menjadi alasanPbesar banyak hal harus ditunda, r u a n g r u a n g g e r a k m e n j a d i terbatas Dalam laporan indepth fresh suakaonline com dengan judul “ G e l i a t M u s i s i S i a s a t i Pa n d e m i ” disebutkan bahwa industri musik yang mengandalkan pertunjukan dengan massa banyak mau tidak mau harus menunda atau bahkan batal dilangsungkan. Selain itu, adaptasi dalam produksi musik dan melakukan digitalisasi menjadi siasat bagi pemusik untuk bertahan dan terus produktif di masa pandemi. Beberapa musisi bertahan dan tetap eksis, beberapa lainnya mungkin harus bersiasat lebih jauh untuk bertahan. Namun, peluncuran album kompilasi menjadi salah satu inisiatif bagi musisi untuk tetap berkarya dan produktif.Albumkompilasi adalah album yang berisi lagu-lagu dari satu musisi maupun lebih. Biasanya dikumpul dengan kategori tertentu, seperti tema, popularitas, dan sebagainya. Inisiatif meluncurkan album kompilasi ini datang dari Solidaritas Sosial Bandung (SSB) yang diberi nama Album Kompilasi Dapur Darurat. SSB meluncurkan dua album kompilasi selama pandemi, masing masing memiliki perbedaan dan ciri khasnya. Album Kompilasi Dapur Darurat Vol. 1 dirilis pada Jumat, 25 September 2020.Album ini berisi 20 lagu dari 20 musisi dengan genre music ekstrem. Genap setahun setelahnya, Vol. 2 rilis pada Sabtu, 25 September 2021 berisi 28 musisi dengan genre folk dan balada. Salah satu pendiri SSB dan penggagas a l b u m k o m p i l a s i , D a n i M i l l e n i x menyebutkan bahwa album ini merupakan suatu kegiatan gebrakan dari SSB. Album kompilasi ini menjadi ruang berbagi karya dalam Bayang-Bayang Pandemi Oleh: Dinda Mutiara dan Zahra Nayla Febriani Musisi Berkarya dan Bersolidaritas

Keresahan: Bahan Bakar Berkarya

balada.Arah

Suara juga menyampaikan, selain isu lingkungan dan isu sosial, isu ketahanan pangan juga menjadi salah satu tema penting dalam album kompilasi Vol. 2. Hal ini bukan tanpa sebab. Keuntungan dari penjualan album dan merchandise d i a l o k a s i k a n s e l u r u h n y a u n t u k membangun ketahanan pangan yang sedang dibangun oleh jejaring SSB di berbagai daerah. Kesamaan dalam sebuah album kompilasi menjadi salah satu ketertarikan bagi musisi untuk bergabung dalam garapannya. Hal inilah yang dirasakan oleh Arif Zulfikar, solois yang bernama panggung Arah Suara. Ia bergabung dalam garapan album kompilasi ini setelah diajak oleh salah satu temannya. Arah Suara menciptakan lagu untuk album kompilasi ini dengan judul Resah sebagai musik rakyat karena terbentuk dari kreatifitas dan kearifan lokal masyarakat, dan genre balada yang identik dengan harmoni yang mengalun pelan.

MAJALAH SUAKA 2021 45 MUSIK

Dalam proses berpikir itu, ia pun menemukan titik terang. Alam yang masih alami menjadi lokasi yang tepat baginya untuk berpikir jernih, mempertanyakan ulang atas semua pertanyaan dan mencernanya dengan baik. Sehingga, menurut Arah Suara, alam membuatnya t e n a n g d a n m a m p u m e m b u a t n ya menemukan jawaban atas segala keresahan yang ia rasakan. “Terlebih ketika ada berita berita muncul yang membicarakan kriminalitas, membicarakan tentang kerusakan lingkungan, kok orang orang semakin chaos aja gitu, semakin pusing untuk dilihat bagi aku ya. Makanya aku merasa resah dengan sendiri. Apakah ini aku yang salah, atau orang lain kah yang salah. Dan itu jalan keluarnya harus gimana,” u n g k a p n y a m e n g u n g k a p k a n penggambaran makna atas lagunya.

Setelah perilisan album kompilasi Vol. 2, Dani berharap ke depannya SSB bisa terus membuat Album Kompilasi Dapur Darurat sebagai kegiatan rutin tahunan. Baginya, album kompilasi merupakan puncrising dari solidaritas yang telah dibangun dengan jaringan SSB agar semangat berbagi dan berkarya dapat menular ke siapa saja. Dani menyebutkan, hasil panen ikan lele diserahkan untuk warga. Namun, jika ada hasil panen yang lebih akan disalurkan ke dapur-dapur umum yang dikelola oleh SSB, untuk kemudian dimasak dan dibagikan lagi kepada masyarakat. Adapun Dani menegaskan, bahwa Album Kompilasi Dapur Darurat dibuat sebagai gebrakan untuk menjadi sumber bahan bakar untuk dapur umum.

Salah satu komunitas yang membantu sesama warga adalah Solidaritas Sosial Bandung (SSB). SSB ini berisi kumpulan orang dan kumpulan lintas komunitas yang membantu masyarakat terdampak pandemi dengan mengelola dapur umum. SSB ini pertama kali terbentuk pada April 2020 lalu di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung yang merupakan posko induk. Semangat Gotong Royong Proses perluasan dapur umum tidak hanya dikelola SSB saja, tapi juga dibantu d a n d i a k o m o d a s i o l e h b e b e r a p a

SSB menyasar warga yang tinggal di d a e r a h p e r k a m p u n g a n k o t a a g a r memanfaatkan lahan yang kecil dengan menggunakan polybag. Hasil panen warga yang berupa kangkung dan pakcoy, diharapkan menjadi sumber pangan mandiri bagi warga Program budidaya ikan Lele juga demikian, diharapkan warga secara mandiri mampu memenuhi sumber pangannya komunitas.sehari-hari.Danimenambahkan, kegiatan SSB ini pun terbuka untuk siapa saja tanpa ada syarat apapun. Apalagi bagi temant e m a n p e r k u m p u l a n ya n g i n g i n membantu Dani bilang, yang penting adalah niat untuk membantu satu sama lain dalam segala bentuk.

Mendengar kabar itu, Dani dan lainnya tergerak untuk membantu. Dan dari sinilah inisiatif awal untuk membuat dapur umum warga di Bandung dimulai. Pada awalnya hanya ada tiga dapur, dapur umum di kawasan Soreang, LBH Bandung, dan Studio 488 Antapani. Bulan Ramadhan dan May Day tahun 2020 menjadi awal kegiatannya dimulai. Seiring berjalannya waktu, kini SSB dan jaringannya sudah menghidupi 15 dapur umum di sekitaran Bandung

“Maksudnya, tidak hanya estetika

Dapur umum menghasilkan sejumlah nasi bungkus, kemudian dibagikan kepada orang yang terdampak pandemi, seperti tunawisma, atau orang lain yang pendapatannya tidak stabil. Selain rutin di dapur umum, SSB memiliki dua kegiatan lainnya, yaitu memberi bibit tanaman dan bibit ikan lele.

perilisan album ini, ia merasakan hasratnya sebagai musisi yang ingin didengar sudah terpenuhi. Sebab, karyanya mulai didengarkan oleh orangorang. Namun tidak sampai di situ, bagi Arah Langkah, terus terbangunnya visi untuk membangun dan mempertahankan dapur umum di banyak kota juga semakin tumbuh karena perilisan album kompilasi. Seperti yang dulunya dapur umum hanya ada di kota-kota besar, kini mulai menjalar di berbagai kota. Ia juga bersyukur dengan dapur umum yang sudah stabil dan mampu terus bertahan.

Salah satu musisi lainnya yang tergabung dalam Album Kompilasi Dapur Darurat Vol. 2 adalah Jalu Kencana. Ia mau bergabung ke dalam penggarapan ini karena kesamaan prinsip untuk pendanaan dapur umum. Maka dari itu, ia mengajak kepada siapa pun pembuat karya untuk memiliki esensi yang inheren dengan dampak dari karya yang telah dibuat.

MAJALAH SUAKA 2021 46MUSIK

Ia mengaku mengerjakan liriknya selama dua minggu Untuk proses pengubahan instrumen dan lainnya, ia menghabiskan waktu hampir dua bulan. “Liriknya selama dua minggu dan untuk kayak instrumennya, kayak segala macamnya itu lumayan lama sih, hampir dua bulan. Karena nyari yang cocok dulu, ini bagusnya lagu ini sendu atau happy kaya gimana lah, itu lumayan lama,” jelasnya.

“Yang penting spirit yang dibawa SSB sampai ke teman-teman musisi. Beberapa kota aja udah mulai ngajuin, jadi spirit-nya udah nyebar ke berbagai kota Karena covid-19 gak tau sampai kapan, ya kita hanya menyediakan energi. Membangun lagi semangat gotong royong di warga, terus bikin lumbung lumbung pangan Kita di Ciwidey lagi bikin pembibitan untuk pangan kita, gak tau hasil dan harganya bagaimana, kita coba cari alternatif lain untuk tetap bergotong royong,” tutupnya.

SalahRaya.satu pendiri SSB dan inisiator penggarapan Album Kompilasi Dapur Darurat, Dani Millenix menceritakan bagaimana awalnya pendirian dapur umum. Awalnya SSB merupakan jaringan sekumpulan orang untuk membantu musisi yang terdampak pandemi. Beberapa waktu berselang, Dani dan teman-teman lainnya menerima kabar bahwa 300 Kartu Keluarga (KK) di Cikole, Lembang hanya m e m a k a n d a u n s i n g k o n g , i m b a s ditutupnya wisata Tangkuban Perahu. Warga bantu warga merupakan fenomena yang kerap dilihat selama p a n d e m i K o n d i s i p a n d e m i ya n g mewajibkan setiap orang untuk tetap berada di rumah, membuat banyak orang sulit untuk mendapatkan penghasilan dan sulit membuat dapur di rumah tetap mengepul. Itulah mengapa banyak inisiatif dari sekelompok orang maupun komunitas untuk membantu sesama selama pandemi. yang terus dipoles, misalnya, musiknya di bagus bagusin, ditambah instrumen ini itu. Tapi juga untuk apa atau siapa karya seni tersebut juga jadi hal yg sangat penting untuk dipertimbangkan Maka dari itu, partisipasi kekaryaan untuk ranah-ranah kolektif sehingga bisa menjadi suatu keuntungan bersama, atau bahkan untuk menolong orang lain, adalah sebaik baiknya sebuah karya komunal. Jadi, ada baiknya jika seorang pembuat karya menyisihkan satu dua karyanya untuk ruang ruang kolektif seperti ini,” Jalu berpesan, Selasa (14/12/2021).

Manusia Lagu ini berangkat dari keresahannya sendiri. Ia meresahkan dirinya sendiri dan terhadap orang lain di sekitarnya Ia merasakan dirinya yang tidak berguna, dan mempertanyakan hubungannya yang buruk dengan lingkungan.Setelah

“Mereka punya niat baik ya kita sambut juga dengan baik. Jadi ya sok aja gitu, semua juga bisa join tanpa ada embelembel symbol, bendera, dan nama-nama yang lebih besar,” ungkap Dani kepada Suaka, Selasa (14/12/2021).

MAJALAH SUAKA 2021 47 RESENSI BUKU

Totalitas dan loyalitasnya dalam beribadah kepada Allah ia tingkatkan, mulai dari membaca Alquran beserta terjemahannya, salat wajib dan sunah, serta pagi diisi dengan salat dhuha dan malam dengan salat tahajud. Ghirah jihadnya sedang menyala. didengar baik oleh Rahmi. Setelah satu bulan berlalu, mau tak mau harapan dan ekspektasi Kiran tentang organisasi ini pupus. Kiran merasa dirinya hanya berjuang sendiri, sedangkan yang lain terlihat berleha-leha. Ghirah jihad yang tadinya sedang membara perlahan meredup. Kiran mulai terbiasa dengan aktivitas yang justru tidak terlihat progres perjuangannya dalam berdakwah.Perjuangan perjuangan dakwah terlihat mengesankan dan penuh semangat ketika Kiran memutuskan untuk berdakwah di kampung halamannya. Dakwanya membuat tertarik orang orang yang mendengarnya. Bahkan tak sedikit yang akhirnya ikut masuk ke dalam organisasi tersebut, termasuk orangtua dan saudaranya.Atasdasar rasa penasaran itulah Kiran bergabung ke sebuah organisasi, tempat para aktivis yang menjunjung tinggi kemerdekaan Islam di Indonesia berkumpul. Para aktivis di organisasi ini memiliki cita-cita yang mulia dan semangat dakwah yang tinggi. Ghirah jihad Kiran pun muncul, hingga ia memiliki cita-cita yang sama, yaitu merdekanya Islam di Indonesia. Suatu ketika, Kiran berkesempatan membuat forum pengajian di kampusnya. Salah seorang anggotanya bertanya mengenai Islam yang ada di Indonesia. Namun, Kiran justru dibuat bingung dengan pertanyaan tersebut. Ia belum pernah masuk ke dalam pembahasan tersebut Apalagi membahas politik yang membuat Kiran semakin penasaran. utipan tersebut merupakan kutipanKp e m b u k a y a n g m e n g g a m b a r k a n keputusasaan seseorang dalam menjalani kehidupan yang menjadi akhir perjalanannya. Perjalanan menuju suatu tempat yang bukan lagi untuk keselamatan, melainkan sebaliknya. Keluh-kesah yang dirasakan tidak mendapatkan jalan keluar dari apa yang ia Imani. Melalui kajian ini, Kiran menjadi lebih dekat dengan Rahmi. Ketekunan ibadah Rahmi pun menular. Mereka berdua semakin akrab hingga banyak hal yang akhirnya menjadi pembicaraan mereka, seperti bertukar pandangan tentang agama, sampai kepada masalah hati Kiran yang Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M. Dahlan merupakan novel yang menitikberatkan pada proses dan titik balik perubahan seorang tokoh yang bernama Nidah Kirani. Kiran tumbuh dalam organisasi Islam yang kemudian membuat perasaannya campur aduk, hingga membuatnya hanyut di dalamnya. Dalam menjalani kehidupan, manusia dihadapkan dengan berbagai persoalan yang tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Persoalannya bahkan bukan hanya mencakup urusan pribadi saja, tapi juga bisa berkembang hingga cakupannya lebih luas, yaitu persoalan masyarakat.

“Aku mengimani iblis. Lantaran sekian lama ia dicaci, ia dimaki, dimarginalkan tanpa ada satupun yang mau mendengarnya. Sekali-kali bolehlah aku mendengar suara dari kelompok yang disingkirkan, kelompok yang dimarginalkan itu. Supaya ada keseimbangan informasi.”

Kisah ini dimulai dari pertemuan Kiran dan Rahmi, teman yang mengajaknya mengikuti kajian Al-Qur'an dan Sunah di Masjid Tarbiyah. Kiran yang kagum dengan sosok Rahmi tentu saja menyanggupi ajakannya. Karena Kiran ingin seperti Rahmi, menjadi sosok yang alim dan taat agama.

Oleh: Silmi Nur Azizah Kehilangan Arah dalam Kebenaran dan Keburukan Judul Buku : Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur Penulis : Muhidin M. Dahlan Tebal Buku : 261 halaman (12 x 19 cm) Terbit : Oktober 2003 (Cetakan 17, Maret 2019) ISBN : 979-99461-1-5 Penerbit : ScriPta Manent

Hari-hari yang dialami Kiran pun berubah drastis.

Gus Muh, begitu sapaan akrab penulis, merupakan mantan aktivis dari komunitas yang sangat membenci Pancasila, tetapi berhasil melepaskan diri dari belenggu indoktrinasi. Berbekal kesadaran dan pencerahan yang telah diperolehnya, ia mampu menggambarkan proses indoktrinasi yang dilakukan oleh komunitas itu dengan baik Melalui novel ini penulis mencoba untuk menyadarkan pembaca dari gerakan-gerakan radikal. Novel ini juga mengandung isu feminisme. Tokoh Kiran yang lemah dan rentan dengan tindakan kesewenang-wenangan laki-laki dan mudah terdoktrin dengan janji-janji palsu, gampang sakit hati, dan mudah kecewa. Setelah mengalami semua kejadian, Kiran berubah 180 derajat menjadi pelacur dan beraggapan bahwa lelaki harus tunduk kepada perempuan.

Namun, karena masih belum memahami agama Islam yang begitu kompleks, membuat Kiran menelan bulat-bulat ajaran yang disampaikan oleh gurunya. Sehingga membuat pikiran dan pandangan Kiran kecewa dengan apa yang ia hadapi, dan membuat tokoh utama ini berbalik menjadi sosok yang mempermainkan agama dengan meminta izin kepada tuhan untuk menjadi pelacur.

Buku ini banyak menceritakan kisah kisah yang bertentangan dengan norma agama, norma hukum, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Namun, di balik itu menyimpan makna yang mendalam mengenai kehidupan saat ini agar kita bisa selalu waspada dan mendapat pencerahan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dunia sosial. Permasalahan psikologi yang terjadi belakangan juga disinggung dalam novel ini. Duning kruger effect adalah kondisi ketika seseorang menganggap dirinya paling benar ketika mendapat insight baru. Kondisi ini membuat si penyintas menolak masukan dari orang lain dan biasanya terjadi kepada orang yang mempelajari halhal baru, sehingga menutup infomasi yang lebih benar dari orang

MAJALAH SUAKA 2021 48RESENSI BUKU

Meskilain.ada beberapa plot yang terasa monoton, buku ini tetap worth it dibaca untuk dijadikan bahan pelajaran dan tidak untuk diikuti. Seperti kata penulis, diperlukan keimanan dalam membacanya, terutama ketika hati kita tidak dalam keadaan baik-baik saja. pertama kali terbit.

Dengan membaca buku ini, pembaca dibuat sadar dan paham begitu banyak ajaran islam yang sesat dan menyesatkan, dan itu masih terjadi bahkan makin bertambah banyak. Orang yang hijrah justru makin jauh dari ajaran Islam, bahkan tidak heran jika orang berhijrah menjauhi pertemanan yang sudah dirajut jauh sebelumnya.

Namun, ternyata kenyataan memang tak semulus yang diimpikan. Dakwah yang selama ini ia sampaikan tentang Islam, malah dicap sebagai pencuci otak remaja, yang membuat remaja menjadi pemberontak dan dinilai berbahaya. Teror dan ultimatum yang berdatangan pun membuat Kiran terpaksa melakukan karantina, hingga melupakan perjuangan dakwah dan terjeremus di dunia yang gelap.Tidak

Dengan kedok agama, mereka 'menjual' agama dengan mewajibkan infaq demi perjuangan. Bahkan atas nama perjuangan islam mereka rela mengindahkan kewajiban agama yang wajib ditinggalkan, seperti salat lima waktu, puasa dan banyak hal lainnya. Bahkan dalam novel ini begitu jelas dan gamblang, tindakan-tindakan amoral dari orang-orang yang memilliki religiusitas tinggi, mulai dari aktivis dakwah yang hobinya main wanita, hingga politikus pendukung syariat yang menjadi germo. Oleh karena itu, buku ini dikenal dengan buku yang penuh kontroversi dan kontradiktif, sejak

Tentunya kita tidak heran lagi dengan tren hijrah yang sempat digandrungi oleh anak muda beberapa tahun ke belakang bahkan masih sampai sekarang. Hal inilah yang dirasakan oleh Kiran. Sosok yang awalnya tidak terlalu memahami agama. Tapi setelah masuk ke lingkaran yang baru, membuat sudut pandangnya terhadap agama berubah, tindakannya berubah, hingga gaya berpakaian punberubah.Novel karya Muhidin M. Dahlan sebenarnya telah terbit sejak dua dekade yang lalu. Namun, bukan berarti buku ini ketinggalan zaman, justru ia melampaui zaman. Sebab, cerita yang disuguhkan masih sangat relevan dengan permasalahan yang terjadi di masa sekarang. Novel ini mengangkat isu semangat beragama yang begitu tinggi, namun tidak dibarengi dengan semangat mencari ilmu. Karya sastra yang mengangkat isu sosial tentunya akan sangat menarik untuk dibaca. Selain karena relate dengan kehidupan yang sedang dijalani, karya sastra seperti ini memiliki nilai yang dapat diambil maknanya. Sehingga pemahaman yang didapat menjadi tuntunan menjalani kehidupan yang lebih baik lagi.

Menyinggung Banyak Persoalan

Namun di samping itu, ada beberapa kekurangan seperti alur cerita yang terlalu monoton, banyak karakter yang hanya lewat dan tidak didalami perannya. Ada pula beberapa cerita yang tidak penting namun dituangkan terlalu banyak, dan cover dari novel tidak terlihat menarik sehingga sedikit membuat daya tariknya menurun.

hanya itu, novel ini juga membedah sisi gelap dari orang yang memiliki religiusitas tingggi dari segi pakaian dan ucapannya, namun tidak dibarengi dengan tindakananya

dengan DST, saat tiba di Indonesia De Vries ditempatkan di kesatuan militer Belanda yang bersimbol sepatu menganga dengan sebutan Batalyon 2-6-RI. Dalam arsip militer Belanda kurun waktu 1945-1949, kesatuan tersebut benarbenar ada dan membantu pergerakan Belanda selama Agresi Militer Belanda I. Batalyon 2 6 RI didirikan di Siard, Belanda pada 16 April 1945 dan bertugas membantu pasukan sekutu menumpas tentara Jerman di wilayah Raam Donk, Belanda. De Oost menceritakan bagaimana De V r i e s y a n g d i t u g a s k a n u n t u k mengamankan Kota Semarang dari ancaman pemberontak. Setelah melakukan patroli, ia melihat banyak kekacauan yang terjadi akibat kelompok pemberontak. Salah satu rekannya bahkan ditembak kelompok tersebut. Pertemuan De Vries dengan Westerling menjadi titik balik dan membuatnya bertekad membantu Hindia Belanda menjadi lebih damai. Film yang Tidak Sepenuhnya Fiksi Meski berstatus sebagai film fiksi, sebenarnya De Oost didominasi dengan fakta sejarah periode Pasca-Kemerdekaan Indonesia (1946 1949). Bila menelisik Kembali arsip era periode tersebut, pembantaian Westerling bukan 'isapan jempol' belaka Pembantaian ini pun digambarkan secara nyata dalam film ini. Westerling memimpin DST melakukan pembantaian di Sulsel selama Desember 1946 hingga Februari 1947 dengan korban yang mencapai 40.000 jiwa. Visi misi yang sama menjadi dasar Westerling dan pasukannya menumpas pergerakan pemberontak yang saat itu mulai memanas. Westerling membentuk pasukan khusus bernama Depot Speciale Troepen (DST) dan merekrut De Vries untuk memulai operasi di Sulawesi Selatan (Sulses) Namun, sesampainya di sana tidak sesuai dengan yang ia bayangkan. Pembantaian yang dilakukan Westerling menggoyahkan hati dan keyakinannya. Harapan De Vries pupus; kepada sosok Westerling yang dulunya ia kagumi dan harapan melihat Hindia Belanda damai dan bebas dari perang. Bermodal kecurigaan semata, Westerling mengeksekusi semua nama Babak baru penjajahan Belanda inilah yang menjadi latar belakang film De Oost (The East, dalam Bahasa Inggris). De Oost disutradarai oleh Jim Taihuu. Ia adalah seorang sutradara dan penulis skenario film berdarah asli Maluku. Jim juga dikenal sebagai musisi anggota Duo DJ asal Belanda, yaitu Yellow Claw. Sosok Johan Leonard Maria De Vries (Martijn Lakemeier) merupakan karakter utama dalam film ini. Selain De Vries, sosok legendaris Raymond Westerling (Marwan Kenzari) juga menjadi daya tarik dalam film ini. Dalam buku-buku sejarah sekolah, Westerling ditulis sebagai sosok pemimpin pasukan Belanda yang bengis dan kejam. e Vries merupakan serdaduDkesatuan militer Belanda yang baru saja tiba di Hindia Belanda. Ia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi De Vries hanya berpikir bahwa kehadiran tentara Belanda di Indonesia u n t u k m e n j a g a p e r d a m a i a n d a n menegakkan keadilan. Tiba di Indonesia bersama 150 tentara lainnya, mereka didatangkan bukan tanpa alasan, melainkan untuk menjajah kembali Hindia Belanda.Setelah merdeka, Indonesia tidak s e p e n u h n ya b e b a s d a r i a n c a m a n penjajahan Belanda yang mengetahui b a h w a I n d o n e s i a b e r h a s i l memproklamasikan kemerdekaan merasa 'kebakaran jenggot' dan mencoba kembali menguasai daerah jajahannya dulu sebelum direbut Jepang. Tapi Belanda tidak segagah dulu. Setelah menyerah tanpa syarat kepada Jepang tahun 1942, Belanda tidak mempunyai satupun batalyon yang memadai Ribuan mantan serdadunya luntang-lantung selepas menjadi tawanan Jepang selama hampir tiga setengah tahun. Mengunjungi Luka Lama Pembantaian Oleh:

Westerling

Reyan Mauldan Pemeran : JudulGenre:Film: Durasi : Tanggal Rilis : Sutradara:Distributo: Martjin Lakemeier, Marwan Kenzari, Jonas Smulders, Joes Brauers, Huub Smit, Jeroen Perceval, Peter Paul Muller, Jim Deddes, Reinout Scholten Van Aschat, David Wristers, Abel Van Gijlswijk, Coen Bril, Putri Ayudya, Lukman Sardi Jim AmazonTaihuuPrime Video De Oost 25 September 2020 (Festival Film Belanda) dan 13 Mei 2021 (Amazon Prime Video) War, Drama, Thriller 137 Menit

Dalam pertempuran tersebut, saking sengitnya, hampir seluruh pasukan dalam batalyon memakai sepatu yang sudah tidak layak dan menganga, namun logistik sepatu dari pusat belum juga kunjung datang Momen tersebutlah yang mendasari penggunaan simbol sepatu menganga hingga dikenal sebagai “Sepatoe Roesak” saat sudah sampai ke Indonesia. Saat pertama kali menginjakan kaki di Indonesia pada Maret 1946 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, alih alih disambut, pandangan dingin dan sinis orang Jawa tertuju pada kedatangan mereka saat itu. Bahkan di tembok-tembok tertera coretan seperti “dutch go home”, dan lainnya menunjukan bahwa kehadiran pasukan Batalyon 2-6-RI tidak diinginkanypribumi.angada di buku catatanya tanpa pertanyaan untuk memastikan bahwa m e r e k a m e m a n g b e n a r b e n a r pemberontak. Dalam De Oost, Taihuu menampilkan pemberontak ini sebagai sosok antagonis, sesuai sudut pandang Belanda. Padahal realitanya, pemberontak yang diburu Westerling adalah kelompok nasionalis yang mendukung kemerdekaan Republik

SebelumIndonesia.bergabung

MAJALAH SUAKA 2021 49 RESENSI FILM

Serupa dengan gambaran sejarah tersebut, adegan De Vries saat pertama kali tiba di Semarang mengadaptasi bagaimana tentara Belanda datang ke Indonesia tahun 1946 Ini memberi arti bahwa De Oost adalah film fiktif yang tidak sepenuhnya fiksi Pelabelan fiksi dilakukan untuk menghormati pelaku sejarah yang terlibat, baik dari pihak Belanda maupun Indonesia. Karena sejarah terkait peristiwa yang coba dibangun kembali tidak akan lagi utuh untuk diceritakan dan mungkin Agaknya kurang tepat jika menyebut De Oost sebagai film fiksi, padahal kisahnya didominasi oleh fakta sejarah Misalnya, pembantaian Westerling di Sulsel merupakan peristiwa yang benarbenar ada dalam catatan sejarah. Namun, sosok De Vries yang dikisahkan dalam De Oost terlibat dalam pembantaian dan eksekusi merupakan karakter fiktif.

Kualitas sinematografi De Oost pun baik dan lumayan memukau De Oost dapat memperlihatkan perbedaan kontras warna saat menampilkan suasana hangat khas negara tropis dengan pemandangan yang memanjakan mata saat latar ceritanya di Indonesia, lantas berubah lebih dingin ketika latar berpindah saat de Vries di Belanda.Film ini dihujani banyak pujian karena m a m p u m e n g u a k s i s i k e k e j a m a n Westerling yang sebenarnya abu-abu dan tidak banyak diceritakan secara detail. Jim Taihuu mengambil sebuah gebrakan besar, apalagi film ini mengambil sudut pandang sejarah yang tidak biasa, yaitu dari sisi penjajah. Selain itu keterlibatan orang Belanda di film ini menunjukan bahwa mereka tidak buta sejarah dan tetap mengamini 'dosa-dosa' masa lalu.

De Oost lebih mengedepankan bagaimana tentara Belanda bisa berubah menjadi manusia yang bisa memanusiakan para pribumi, walaupun diangkat secara datar dan kurang menarik. Hal ini menjadi suatu sudut pandang sejarah baru yang jarang diperhatikan, bahkan bagi publik Belanda sendiri. Suatu asupan nutrisi sejarah baru yang sebelumnya selalu dipenuhi sisi negatif terkait bagaimana Belanda melakukan penjajahan di Indonesia.Idealnya, De Oost tidak mengabaikan kekejaman yang dilakukan Belanda saat melakukan penjajahan pada masa kolonial. Penyiksaan, pembunuhan, dan perlakuan semena mena Belanda kepada rakyat Indonesia merupakan fakta sejarah yang pahit. Hal ini mungkin menjadi suatu hal yang tidak bisa dimaaan terutama oleh pelaku sejarah maupun hal yang bisa dilupakan begitu saja dalam sejarah Indonesia. Sudut Pandang Penjajah Dalam De Oost gambaran kekejaman Belanda tersebut agaknya kurang ditonjolkan di setiap adegannya, bahkan terkesan memberi Belanda citra positif yang berlebihan Contohnya saat pembantaian yang dilakukan Westerling, berbeda dengan sejarah aslinya.

Sebagian orang berpikir bahwa Belanda murni hanya ingin menyiksa rakyat Indonesia, tapi jarang yang m e n g e t a h u i b a h wa B e l a n d a p u n mempunyai alasan yang mendasari mereka melakukan hal tersebut Sekalipun alasannya tidak diketahui, tapi tidak ada salahnya De Oost mencoba mengangkat sisi positif di antara riuhnya penjajahan yang dilakukan Belanda.

Sentiment pro kontra, kecurigaan, pandangan kritis, atau mungkin penolakan selalu ada dalam setiap karya, termasuk film. Namun, bila kita sedikit mengabaikan hal tersebut dan fokus dengan apa yang didapat dari De Oost menjadikan tiap menit, tiap adegan yang muncul menjadi lebih bermakna. Selain itu juga dapat m e m b e r i k a n a s u p a n c a k r a w a l a pengetahuan sejarah yang baru mungkin tidak didapatkan dari sumber lain. Terutama untuk penonton Indonesia, film ini berisi beberapa fakta sejarah yang jarang diketahui, terutama berkaitan dengan bagaimana sudut pandang penjajah saat menjajah Indonesia di masa kolonial. De Oost mencoba menyampaikan bahwa Belanda yang digambarkan sebagai penjajah yang kejam, ternyata memiliki sisi h u m a n i s d a n r a s a b e r s a l a h s a a t memperlakukan pribumi semena-mena.

kapan saja. De Vries selamat, walaupun sempat dipergoki Westerling dan mendapat 'hadiah' timah panas. Namun yang menjadi pertanyaan, dalam fakta sejarah, adakah anak buah Westerling yang bertindak seberani De Vries? Dalam buku Di Belanda Tak Seorang pun Mempercayai Saya (2018), disebutkan bahwa pernah ada anak buah Westerling yang tidak tahan dengan sepak terjang pasukan Westerling di Sulawesi dan menghilang dari pasukan khusus DST Salah satunya adalah Pinky, seorang prajurit komando berperawakan kurus dan pendiam. Namun tidak seekstrim yang dialami De Vries, ia tidak dipersalahkan kawan-kawannya di DST Ini menunjukan kesamaan De Vries dan Pinky sebagai prajurit yang lelah akan aksi militer dari Westerling.Dengan berbagai informasi dan fakta sejarah yang terjadi di dalamnya, De Oost tidak mengangkat gambaran klise p e r j u a n g a n r a k y a t p r i b u m i mempertahankan kemerdekaan seperti dalam film sejarah lokal yang sering kita tonton terkait penjajahan Belanda di Indonesia. Bahkan De Oost memberi label kepada para pejuang, kaum nasionalis, dan pendukung republik sebagai pemberontak yang harus dibasmi.

MAJALAH SUAKA 2021 50RESENSI FILM s i t u a s i ya n g d i p e r l i h a t k a n t i d a k semengerikan peristiwa aslinya. Padahal tragedi tersebut merupakan tragedi kelam bangsa Indonesia yang meninggalkan banyak penderitaan dan trauma yang mendalam, terutama bagi keluarga korban.

Secara keseluruhan De Oost mampu menghipnotis penontonnya dengan cerita sejarah yang dikemas menarik dengan penyampaian melalui sudut pandang penjajah, yang dapat memunculkan berbagai opini baru terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Walaupun pesan yang disampaikan De Oost berbeda dengan film sejarah kebanyakan, film berdurasi 137 menit ini tetap bisa dinikmati penonton, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari

Saking nuraninya tidak menerima saat satu persatu pribumi dihabisi Westerling tanpa ampun, De Vries melangkah maju untuk menghalangi lajur peluru dan meminta Westerling untuk bertanya terlebih dahulu, apakah mereka benar benar seorang pemberontak atau bukan. Hal ini dimaknai sebagai pengkhianatan oleh Westerling dan memberi ancaman akan membunuh De Vries bila tidak segera pergi meninggalkan pasukannya.

Seharusnya De Oost memberi porsi yang seimbang antara dua hal tersebut, agar film ini lebih kolaboratif dan mempunyai alur yang lebih menarik. Tapi terlepas dari hal itu, Taihuu berhasil menyajikan film yang berkualitas dan berbobot dengan dukungan akting yang bagus dari seluruh aktor maupun aktris yang terlibat dalam film ini. Salah satu yang menjadi sorotan adalah keberhasilan Martijn Lakemeier dan Marwan Kenzari yang berhasil memerankan De Vries dan Westerling dengan baik.

Westerling hanya memberi waktu 15 menit kepada De Vries untuk sampai ke kapal sebelum mengejarnya dengan tiga pria bersenjata yang bersiap menembaknya De Vries merupakan simbol tersebut. Sebagai seorang tentara Belanda yang masih mengedepankan keadilan, ia mencoba mempertahankan prinsip Namun seperti anak ayam yang patuh terhadap induknya, ia tidak bisa berbuat banyak dan tetap mengikuti perintah atasannya Puncak pergolakan batin De V r i e s t e r j a d i k e t i k a m e n g h a d a p i pembantaian yang dilakukan Westerling. Pembantaian ini memberi trauma dan rasa bersalah bagi De Vries, bahkan masih dirasakan saat sudah kembali ke Belanda. Pergolakan Batin Tentara Belanda

WBelanda.alaupun begitu, dengan mengambil latar sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi dan menghidupkan karakter yang memang hadir dalam peristiwa tersebut, pastinya mengundang banyak reaksi pro dan kontra dari banyak pihak. Salah satunya datang dari Palmyra Westerling, p u t r i R a y m o n d We s t e r l i n g ya n g menganggap film ini banyak memalsukan sejarah terkait sosok ayahnya.

Risalah Girah Liwa di Pangkal Lukisan Garuda Ariel Husni Agnia* ah/SuakaAlfiyNur ah/SuakaAlfiyNur

*Jurusan Bahasa dan Sastra Arab angkatan 2021. Menyucikannya dengan putih, kembali pulih Di sudut rumah, terpampang lukisan bersejarah Karya seorang Seniman yang terobsesi darah Menyatukannya dengan merah, menjelma girah Mengupas biji-biji kuaci untuk meresapi tragedi elegi

MAJALAH SUAKA 2021 51 PUISI

Terlahir dari elegi yang beranak pinak, Penuh hiruk pikuk dan acak corak Dengan malam,

*Jurusan Psikologi angkatan 2021. Gemar menulis sejak SMP, Mencari petak untuk umpet, Sedang jaipong meliuk dalam sunyi, Tamadun adalah bunga di atas makam. suka membaca buku dan menonton drama Korea serta anime. Dan gitar dan tifa ketar ketir Disulapnya pena-pena biar diam Malam hitam menari di ujung canting Sebelum 2000 adalah tinta yang kejam Mengikis tanah berjarak Sebelum wedana mendera peluru pada yang tidak mau bisu Aku berpijak pada suatu negeri Berkisah bagaimana revolusi digonjang-ganjing Menjinjing senja menjunjung emansipasi Dengan diksi, Dengan ombak yang beralun, Juga lagu-lagu api unggun Sebelum 2000 Sri Wulan A*

Tirani durjana larut dalam mengeruk pusaka persada

Tanpa tertanggal secuil kasih di sendi manapun jua Terasuki oleh duruwiksa penuh ambisi dan laku keji Bumi pertiwi diterpa bebat gelap nan nyeri Masih tersisa sembilu rindu akan kenang masa silam Lukisan burung garuda yang menafsirkan girah pahlawan Linuhung merdeka direpresentasikan bulir kalam Melangitkan ikrar sambil merelaksasikan perlawanan

Puluhan tahun silam, ketika bergurindam masih diancam Denting senapan menembus tubuh kekar dan gemulai Meleburlah jiwa-jiwa suci, lalu bersemayam

.... V I S I T U S

C i t a , c i p t a , c i n t a , k a r s a KOSONGNYA REGULASI LANGGENGGKAN PREDATOR BERAKSI 2021ahunTEdisi

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.