SinoInfo
S
Keracunan Antidepresan Trisiklik
eiring dengan meningkatnya angka kejadian depresi, maka penggunaan obatobat antidepressan trisiklik pun juga akan meningkat. Obat ini sebenarnya tidak dijual bebas dan harus atas resep dokter. Tetapi, beberapa dari mereka menggunakannya tanpa resep dokter ataupun tidak sesuai dengan resep dokter. Fatalnya, apabila obat ini digunakan dalam dosis berlebih dapat menyebabkan kegawatdaruratan medis yang mengancam nyawa. Untuk itu, perlu pemahaman agar ketika menemukan kasus tersebut dapat segera diterapi dengan tepat. Obat antidepresan trisiklik adalah sejenis obat yang digunakan sebagai antidepresan sejak tahun 1950an. Dinamakan trisiklik karena struktur molekulnya mengandung 3 cincin atom. Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan trisiklik diantaranya adalah amitriptyline, amoxapine, imipramine, lofepramine, iprindole, protriptyline, dan trimipramine. Antidepresan trisiklik mudah diabsorbsi dari saluran pencernaan. Absorbsinya dapat memanjang pada overdosis akibat efek antikolinergiknya. TCA juga mempunyai metabolisme lintas pertama yang besar, volume distribusi yang luas dan derajat ikatan protein yang kuat. Empat efek utama TCA antara lain penghambatan ambilan kembali norepinefrin dan serotonin, penyekatan kanal
22
natrium yang menyebabkan efek membran menyerupai quinidine, efek antikolinergik, dan penyekatan adrenergik alfa.
•
“Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan trisiklik diantaranya adalah amitriptyline, amoxapine, imipramine, lofepramine, iprindole, protriptyline, dan trimipramine.”
•
Gambaran klinis dari kondisi keracunan Antidepresan tipe Trisiklik adalah toksisitas berat ditandai dengan perangsangan SSP dan kejang atau koma, disritmia jantung dan hambatan konduksi, hipertermia, ileus, retensi urine, dan hipotensi. Uji yang paling penting dilakukan adalah EKG, untuk melihat pemanjangan QRS. Hambatan konduksi dan deviasi 40-milidetik terminal ke arah kanan pada aksis QRS terutama pada sadapan aVR. Pada keracunan trisiklik antidepresan, penanganan yang dapat kita lakukan antara lain, • • •
Pasien harus segera dimonitor jantungnya secara kontinu Bilas karbon harus dilakukan dan diberikan karbon aktif Direkomendasikan untuk intubasi dini disertai hiperventilasi
Majalah Sinovia Edisi 47 - Kesehatan Jiwa
• •
•
•
Bila pasien mengalami hambatan konduksi bradiaritmia, atau pemanjangan QRS,, mulailah alkanisasi serum hingga pH 7,5 Hipotensi, yang tidak merespons dengan salin intravena, dapat diterapi dengan vasopresor disertai pemantauan hemodinamik Kejang diobati dengan benzodiapin Penyakit beta, antiaritmia kelas 1A dan flumazenil merupakan kontraindikasi pada overdosis TCA Pasien asimtomatik yang EKG-nya normal dan dekontaminasi lambungnya bagus dapat dipulangkan setelah konsultasi psikiatri dan pemantauan jantung selama 6 jam Selain ketentuan di atas semua pasien harus dirawat ke unit pemantauan (ardi)