Majalah LPM POTLOT Edisi 2021

MAJALAH EDISI II

LPM POTLOT 2021

Pelaksanaan Uji Coba PTM di FSM Undip, Efektifkah?

Bekali Diri, Hadapi Perubahan

Fakta di Balik Keluarnya Permendikbud 30 tentang Kekerasan Seksual di Kampus dan Cara Pelaporannya

Babak Baru Vaksinasi,

Kemilau Prestasi Undip

Ada Varian Baru COVID-19

di Tengah Pandemi

Salam Redaksi Salam Pers Mahasiswa!

Halo, Sobat Pers! Tidak terasa kita berjumpa kembali di Majalah LPM POTLOT edisi ke-2. Pada edisi kali ini, kami mengusung tema “Bekali Diri, Hadapi Perubahan” dengan maksud untuk mengajak kita bersama ‘tuk membekali diri akan perubahan-perubahan yang akan/sedang kita hadapi di masa kini.

Pandemi COVID-19 telah mengajarkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan, komunikasi, dan menjaga jarak. Namun, kini, setelah diwajibkannya vaksinasi, kita dituntun untuk kembali pada hal-hal yang sempat kita tinggalkan selama pandemi COVID-19 lalu.

Pada edisi yang kedua ini, kami menghadirkan keluh-kesah mahasiswa akan kuliah hybrid, adanya babak baru vaksinasi, terbitnya Permendikbud No.30/2021 atas maraknya kekerasan seksual di kampus, profil-profil kece dari mahasiswa FSM, capaian UNDIP terutama FSM tahun ini, dan masih banyak lagi.

Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman POTLOT dan semua pihak yang membantu akan terbitnya majalah edisi kedua ini. Saran dan kritik yang membangun tentu sangat berharga bagi kami, demi memberikan kualitas bacaan yang lebih baik ‘tuk ke depannya. Terima kasih dan selamat membaca!

Daftar Isi

4

Berita Utama Pelaksanaan Uji Coba PTM di FSM, Efektifkah?

6

Berita Utama

7

Berita Utama

9 11

Babak Baru Vaksinasi, Ada Varian Baru COVID-19

Fakta di Balik Keluarnya Permendikbud 30 tentang Kekerasan Seksual di Kampus

Profil Adinda Destifany Zenniar Terpilih Menjadi Direktur Utama Bank Mandiri Selama Sehari

Profil IPK Hampir Sempurna, Susilo Hadi Penerima Dean Awards 2021

12

Capaian

14

Capaian

FSM Undip Menuju 10% Dosen Bergelar Profesor

Kemilau Prestasi Undip di Tengah Pandemi

16

Opini Hustle Culture Itu Membahayakan, Tak Membantu

19

Potret FSM

22

Cerpen

28

Lain

30 32 33

Potret FSM

Snow White Goes Wrong

Rekomendasi Drama Serial dan Film

Lain Percaya Kemampuan Diri, Stop Insecure

Lain Pelatihan Desain Sarana Pengembangan Skill

Lain Sayembara Kepenulisan, Rangkaian Acara Tahunan LPM POTLOT Guna Tumbuhkan Kreativitas Mahasiswa

BERITA UTAMA

Pelaksanaan Uji Coba PTM di FSM Undip, Efektifkah?

M

enindaklanjuti Surat Edaran Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP) No. 2 2 / U N 7. P/S E / 2 0 2 1 te n t a n g Penyelenggaraan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana, Fakultas Sains dan Matematika (FSM) mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran secara tatap muka.

Mahasiswa yang memenuhi syarat dan telah menyelesaikan proses pendaftaran bisa mengikuti uji coba PTM ini.

Pelaksanaan uji coba PTM di lingkungan FSM memiliki protokol kesehatan yang cukup ketat. Hal ini menyebabkan mahasiswa yang mengikuti uji coba PTM sangat sedikit. Misalnya, di Departemen Statistika mata kuliah Algoritma dan Pemrograman hanya diikuti oleh 5 mahasiswa.

Hal yang menarik dari pelaksanaan uji coba PTM ini adalah pembelajaran yang dilaksanakan secara hybrid, yaitu pembelajaran secara offline dan online secara bersamaan. Untuk mahasiswa yang mengikuti uji coba PTM, dosen akan menyampaikan materi perkuliahan secara tatap muka.

Sementara itu, untuk mahasiswa

4 | LPM POTLOT 2021

yang tidak mengikuti uji coba PTM dapat mengikuti pembelajaran secara online dari penyampaian materi dosen melalui kamera yang terpasang di kelas tatap muka.

Muhammad Ibnu Bayu Aji, mahasiswa Jurusan Statistika a n g k a t a n 2 0 2 1 y a n g berkesempatan mengikuti uji coba PT M m e n u t u rka n , d i a l e b i h menyukai pembelajaran secara offline dibanding online karena berhadapan secara langsung.

N a m u n , s a n g a t d i s aya n g ka n dalam pembelajaran hybrid ini dosen hanya berfokus pada mahasiswa offline saja, sedangkan mahasiswa online kurang diperhatikan.

“Kalau boleh jujur lebih enak offline karena hadap-hadapan, tetapi teman saya yang online mengatakan bahwa dosen lebih berfokus pada mahasiswa offline dibanding yang online karena suara yang ditangkap oleh mahasiswa online tidak begitu jelas,” ujar Ibnu ketika diwawancarai pada Selasa (3/11).

“Iya, fokusnya terbagi, yang online hanya ditanya apakah terdengar atau tidak,” sambung Ibnu.

BERITA UTAMA

Ibnu juga menuturkan, sebagai mahasiswa baru FSM dia cukup sulit mencari letak ruang kelasnya karena masih belum mengetahui secara jelas tata letak kelas di gedung FSM. “Jadi, di jadwal itu jam 07.30 WIB. Kita jam 07.15 WIB sudah sampai semua yang 5 orang itu. Nah, jam 07.30 WIB itu kita masih keliling gedung sampai sekitar jam 07.40 WIB baru ketemu gedungnya,” kata Ibnu.

Bukan hanya itu, kekurangan lain dari uji coba PTM ini adalah belum adanya kejelasan akan arahan lebih lanjut terkait jadwal pelaksanaan dan mekanismenya.

“Menurut peraturan awal, saya hanya memilih 1 tanggal saja. Jadi, saya seharusnya hanya kuliah offline 1 hari saja, tetapi enggak tahu yang benar seperti apa,” ucap Ibnu.

Namun anehnya, hari berikutnya Ibnu mengonfirmasi bahwa pembelajaran dilanjutkan secara offline. “Enggak dapat kabar, sih, tetapi kami inisiatif ambil mingguminggu selanjutnya saja,” jelas Ibnu.

Dari beberapa kekurangan tersebut, kekurangan yang cukup jelas terlihat adalah ketimpangan dalam penyampaian materi untuk mahasiswa offline dan online.

Mahasiswa online memiliki banyak keluhan akan suara dosen yang tidak begitu jelas karena hanya

memanfaatkan mikrofon dari PC. Melihat masalah tersebut, Ibnu memberi saran agar pihak fakultas memfasilitasi pembelajaran hybrid dengan menyediakan mikrofon clip on yang dapat ditempel pada baju sehingga suara yang terdengar menjadi cukup stabil.

“Kalau bisa pihak FSM menyediakan mikrofon clip on, bukan hanya dari mikrofon PC saja. Soalnya, kalau dosennya jalan-jalan keliling suaranya enggak jelas buat yang online,” saran Ibnu.

Harapan Ibnu dari terlaksananya uji coba PTM ini adalah akan a d a n ya p e r u b a h a n te r h a d a p gedung-gedung di FSM agar jika nantinya offline mahasiswa lebih nyaman dalam pembelajaran.

“Gedungnya lebih diperhatikan lagi. Soalnya, gedungnya kurang terawat, daunnya tidak disapu, adanya batako tidak dibersihkan jadinya licin, dan perlu adanya pemberantasan nyamuk juga,” tutur Ibnu.

Masih banyak kekurangan, pelaksanaan uji coba PTM ini memerlukan evaluasi lebih lanjut agar mendapatkan hasil yang maksimal. Semoga dengan pelaksanaan uji coba PTM ini dapat memberikan gambaran kepada pihak universitas dalam menyusun rancangan perkuliahan secara offline untuk ke depannya.

(Atika/POTLOT)

LPM POTLOT 2021 | 5

BERITA UTAMA

Babak Baru Vaksinasi, Ada Varian Baru COVID-19 Indonesia telah mencapai babak baru vaksinasi COVID-19 dengan menyuntikkan sejumlah 200 juta dosis va ks i n COVI D -1 9 b a g i p e n d u d u k .

Percepatan program vaksinasi menjadi s a l a h s a t u u paya s t ra te g i s u n t u k menurunkan laju penularan COVID-19.

Terlebih saat ini muncul varian baru, Omicron. Vaksin COVID-19 dikembangkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan vaksin lainnya, tetapi pada prinsipnya tahapan pengembangannya sesuai dengan standar.

Semua jenis vaksin COVID-19 yang sudah masuk ke Indonesia telah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan ( B P O M ) s e h i n g g a kea m a n a n d a n efektivitas vaksin terjamin. Hingga saat ini ada sekitar 10 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin dari BPOM dan vaksin-vaksin tersebut telah dipastikan keamanannya dan efektif digunakan.

Vaksin-vaksin ini masih efektif memberi perlindungan dari varian Covid lain, seperti Delta, Alpha, Beta, dan Gamma.

Ke m e n k e s m e n e g a s k a n , s a a t i n i pemberian vaksin penguat (booster) belum diperlukan. Hal yang paling penting adalah seluruh sasaran vaksinasi sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap, yakni dosis pertama dan kedua. Sasaran vaksinasi yang belum mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan kedua supaya segara divaksinasi untuk menutup peluang virus berkembang dan menyesuaikan diri hingga menghasilkan varian baru.

S e te l a h v a k s i n a s i o r a n g d e w a s a , pemerintah juga menyiapkan rencana vaksin COVID-19 bagi anak-anak usia 6–11 tahun. Program vaksin COVID-19 untuk anak-anak usia 6–11 tahun akan terlaksana setelah program vaksinasi nasional mencapai di atas 50% dari target. Vaksin COVID-19 untuk anakanak usia 6–11 tahun kemungkinan akan berlangsung di sekolah. Tiga jenis vaksin COVID -19 yang mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksinasi anak usia 6–11 tahun adalah Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer.

Sebagai informasi, Indonesia masuk ke dalam daftar lima besar negara dengan jumlah vaksinasi COVID-19 terbanyak di dunia. Meskipun telah divaksinasi, baik dosis pertama maupun dosis lengkap, masyarakat diimbau untuk tetap disiplin m e n j a l a n k a n p ro to ko l ke s e h a t a n (prokes) 6M kapan pun dan di mana pun berada. Adapun prokes 6M sesuai Surat Edaran (SE) Satgas COVID-19 Nomor 16 Tahun 2021 adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah kerumunan, serta menghindari makan bersama.

“Terima kasih atas peran Anda semua dalam upaya panjang untuk bersamasama menghentikan laju pandemi (COVID-19) ini,” ucap Presiden RI Joko Widodo, menyampaikan apresiasinya atas peran semua pihak dalam menyukseskan vaksinasi COVID-19.

(Nirma/POTLOT)

6 | LPM POTLOT 2021

BERITA UTAMA

Fakta di Balik Keluarnya Permendikbud 30 tentang Kekerasan Seksual di Kampus

P

eresmian Permendikbud No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi, atau juga disebut sebagai PPKS 30 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) cukup mendapat perhatian publik.

Selain mendapat sambutan yang positif, ternyata Permendikbud No. 30/2021 juga menuai kontroversi dari beberapa pihak.

Berikut beberapa fakta dari keluarnya Permendikbud No. 30/2021 tentang Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus yang mungkin belum kalian ketahui.

Tingginya kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus Keluarnya Permendikbud No. 30/2021 merupakan respon atas meningkatnya kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus. Menurut survei Kemendikbud pada 2020, sebanyak 77% dosen di Indonesia mengatakan bahwa kekerasan seksual pernah terjadi di kampus.

Berdasarkan data laporan Komisi Nasional Perempuan, ada 27% laporan ke ke ra s a n s e ks u a l d i l i n g ku n g a n perguruan tinggi pada Oktober 2020.

“Kasus kekerasan seksual sejauh ini yang terungkap di kampus hanyalah ‘puncak gunung es’ dari puluhan ribu, bahkan ratusan ribu kasus yang sebenarnya terjadi,” ujar Nadiem Makarim, Menteri

Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dilansir dari bbc.com.

Dituduh melegalisasi seks bebas dan zina Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Permendikbud 30 dicabut atau direvisi karena adanya f rasa “consent” yang merujuk pada persetujuan korban.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, juga menyatakan melalui akun Twitter-nya, bahwa frasa “ t a n p a p e r s e t u j u a n ko r b a n ” b i s a dimaknai sebagai pelegalan kebebasan seks.

Menurut Wakil Ketua Komisi Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan MUI Pusat, Wido Supraha, pada Pasal 5 Permendikbud No. 30 Tahun 2021, penjelasan jenis tindakan kekerasan seksual yang dilakukan “tanpa persetujuan korban” dapat bermakna bahwa transaksi atau aktivitas seksual di luar nikah selama dilakukan suka sama suka (sexual consent) menjadi tidak diatur dan dunia pendidikan tidak menghukuminya.

Menanggapi hal tersebut, Nadiem Makarim menegaskan bahwa legalisasi seks bebas dan zina bukan asas dari Permendikbud. Secara keseluruhan, ada tindakan asusila lain yang secara norma agama dan masyarakat tidak baik juga d i m a s u k k a n ke d a l a m p e r a t u r a n tersebut. Karena itu, Nadiem menolak jika Permendikbud tersebut ditafsirkan sebagai dukungan atas pelegalan seks bebas.

LPM POTLOT 2021 | 7

BERITA UTAMA Disebut sudah sejalan dengan UU Pelaksana Tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi Anang Ristanto mengatakan, substansi Permendikbud No. 30/2021 sejalan dengan tujuan pendidikan.

“Kekerasan seksual merupakan salah satu penghalang tercapainya tujuan pendidikan,” kata Anang, dilansir dari Tempo.co.

Dampak dari kekerasan seksual adalah rusaknya mental dan fisik korban. Hal tersebut dapat memengaruhi penyelenggaraan Tridarma Penguruan Ti n g g i d a n m e n u r u n ka n ku a l i t a s pendidikan korban.

Kampus diminta untuk membuat aturan turunan Sesuai yang terkandung dalam Permendikbud No. 30/2021, Nadiem meminta perguruan tinggi melakukan penguatan tata kelola pencegahan kekerasan seksual dengan membentuk satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.

Selain itu, Taufik Basari, Anggota Badan Legislatif DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, mengajak semua pihak terutama akademisi dan pimpinan perguruan tinggi untuk segera mengimplementasikan Permendikbud No. 30/2021.

“Apresiasi yang tinggi untuk Mas Menteri Nadiem, semoga secepatnya setiap kampus mengeluarkan peraturan rektor di internal masing-masing sehingga kasus kekerasan seksual bisa ditanggani

8 | LPM POTLOT 2021

dengan sebaik-baiknya,” ucap Taufik, dilansir dari Kompas.com.

Cara Melapor ke Kemendikbud Ristek Jika kalian mengalami/melihat adanya ke ke ra s a n s e ks u a l d i l i n g ku n g a n kampus, kalian bisa menghubungi Kemendikbud Ristek melalui: 1. Portal Lapor Kunjungi website http://kemdikbud.lapor.go.id/.

2. Email Kirim e-mail ke pengaduan@kemdikbud.go.id.

3. Pusat Panggilan Hubungi nomor 177.

4. Kantor Kemendikbud Kunjungi langsung kantor Kemendikbud Ristek di Gedung C, Lantai Dasar, Jenderal Sudirman, Senayan-Jakarta.

Dengan diterbitkannya Permendikbud No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi, diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi korban kekerasan seksual di kampus sehingga dapat ditangani dengan sebaik-baiknya dan menimbulkan efek jera pada pelaku.

(Awwaliya/POTLOT)

PROFIL

Adinda Destifany Zenniar, Terpilih Menjadi Direktur Utama Bank Mandiri Selama Sehari

Adinda Destifany Zenniar atau yang

Dinda dalam menjalankan

biasa dikenal dengan panggilan Dinda

kesehariannya mempunyai role model,

adalah salah satu peserta Girls Take

yaitu Ibu Nicke Widyawati, Direktur

Over yang berkesempatan menjabat

Utama Per tamina yang berhasil

sebagai Direktur Bank Mandiri selama

masuk 25 besar Forbes The World’s

satu hari. Perempuan kelahiran 30

Most Powerful Women. Beliau berhasil

Desember 2001 ini besar dan tumbuh

melakukan efisiensi dan inovasi besar-

di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

besaran di Pertamina, suatu bisnis

Sejak menjadi mahasiswa baru ia telah

yang dianggap ranah laki-laki.

mempunyai ketertarikan dengan

Maka dari itu, saat ini dalam upaya

kegiatan organisasi. Tercatat hingga

mendukung kesetaraan gender,

tahun ini, ia sedang menjalani 3

Dinda ikut aktif

organisasi sekaligus, yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa Undip (BEM Undip), Mata Air Jepara, dan Developer Student Club Undip (DSC Undip).

Selain aktif berkecimpung di dunia organisasi, ia juga aktif di perkuliahan. Pada tahun ini, ia menjadi asisten praktikum Dasar Pemrograman di D e p a r te m e n I n f o r m a t i k a Undip. Ia juga pernah meraih prestasi sebagai Outstanding Team and Finalist in Rising S t a r A g r i fo o d I n n ova t i o n Challenge 2021.

LPM POTLOT 2021 | 9

PROFIL

bergabung mengampanyekan

Berani mencoba, berani mengambil

kesetaraan gender dan

ke s e m p a t a n . I a s e l a l u m e n co b a

kepemimpinan perempuan bersama

berbagai hal baru, tetapi tetap bisa

Plan Indonesia. Ia melihat bahwa pada

mengatur waktu dengan baik antara

saat ini masih sedikit role model

perkuliahan dan kegiatan lainnya.

perempuan di bidan g tekn ologi sehingga membuatnya ber tekad untuk menjadi pemimpin perempuan di bidang tersebut. Menurutnya, Girls Take Over adalah awal yang baik untuk membangun kepercayaan diri.

Menurut Dinda, dalam mengatur waktu selain bisa mengatur prioritas, kita juga harus tahu mana yang bisa dikorbankan. Jangan pernah segan minta tolong atau mendelegasikan t u g a s ke t i m d i o rg a n i s a s i a t a u

Saat menjabat sebagai Direktur Utama

kegiatan lain karena yang terpenting

Bank Mandiri selama sehari, ia

ialah tanggung jawab menyelesaikan

berkesempatan untuk merasakan

tugas kuliah. Coba manfaatkan waktu

memimpin rapat mengenai women

di sela-sela jam kuliah walaupun hanya

empowerment dan kebijakan human

15 menit untuk mengerjakan tugas,

capital, tur melihat fasilitas

meski tidak akan selesai, setidaknya

kepegawaian dan nasabah,

ada sedikit progres.

m e m b e r i ka n m e n to r i n g ke p a d a Srikandi Mandiri bersama Ibu Wadirut, dan wrap up session dengan Bapak Darmawan Junaidi yang posisinya sedang ia takeover pada hari itu.

“Kita sebagai perempuan tidak perlu sempurna, tetapi kita perlu untuk berani. Yakin pada kemampuan diri kita dan hajar saja dulu. Kalau kata Kak Menteri, sure we can do, Girls!” pungkas

Dinda mempunyai prinsip hidup Fortis

Dinda saat diwawancara pada Minggu

Fortuna Adiuvat atau keberuntungan

(28/11/2021).

berpihak pada orang yang berani.

10 | LPM POTLOT 2021

(Atika/POTLOT)

PROFIL

IPK Hampir Sempurna, Susilo Hadi Penerima Dean Awards 2021 Susilo Hadi, mahasiswa Fisika angkatan 2017 asal Grobogan mendapatkan Dean Awards 2021. Dean Awards merupakan penghargaan yang diberikan oleh fakultas pada acara yudisium wisudawan yang diberikan kepada lulusan fakultas dengan IPK 3,9 ke atas. Susilo Hadi ini mendapatkan IPK 3,95 sehingga memenuhi syarat untuk mendapatkan Dean Awards.

ternyata ia tetap bisa berorganisasi dengan baik. Ia pernah mengikuti beberapa organisasi, seperti rohis fakultas, rohis jurusan, dan pernah menjadi ketua kelompok studi. Selain berorganisasi, ia juga ternyata pernah menjadi finalis LKTI di Jakarta dan PIMNAS 33. Sebelum melakukan halhal tersebut, ia selalu memastikan terlebih dahulu tugas kuliah sudah terselesaikan.

Untuk mendapatkan IPK hampir sempurna ini tentunya memerlukan persiapan dari awal semester. Dari sejak semester awal, Susilo Hadi selalu melihat mata kuliah apa saja yang n a n t i nya a ka n i a a m b i l . I a j u g a membuat target IPK. Tak lupa juga ia selalu melihat terlebih dahulu apa saja yang akan ia pelajari.

Menurutnya, tetap selalu termotivasi untuk terus belajar, jangan pernah ragu untuk bertanya pada dosen saat tidak tahu materi, dan berdiskusi dengan teman m e n j a d i beberapa hal yang bisa dilakukan untuk bisa mencapai p e n c a p a i a n ya n g m a k s i m a l .

Saat ini Susilo Hadi melanjutkan s t u d i nya d i M a s te r P hy s i c s A i xMarseille University, France. Sejak semester 4, ia sudah mempunyai impian untuk berkuliah di sana. Impian tersebut didasari oleh bagusnya pendidikan di sana dan adanya bidang yang ia minati.

Meskipun Susilo Hadi ambisius dalam akademik,

(Jilan/POTLOT)

Hidup memang sulit untuk dijalani tanpa arah, tetapi kita harus selalu berjalan.

Tidak ada salahnya jika kita bermimpi setinggi langit, setidaknya kita pernah mempunyai impian itu.

Jadi, teruslah semangat dan termotivasi dengan mimpi.

—Susilo Hadi

LPM POTLOT 2021 | 11

CAPAIAN

FSM Undip Menuju 10% Dosen Bergelar Profesor

P

ada pengukuhan 21 profesor periode Mei–Juni 2021, Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro (Undip) mendapat tambahan guru

besar dalam jumlah yang cukup signifikan. FSM Undip bisa dikatakan mengalami panen guru besar karena 9 dari 21 profesor tersebut adalah dosen di FSM. Capaian ini merupakan prestasi yang sangat diapresiasi oleh fakultas dan universitas.

Adapun sembilan guru besar baru di lingkungan FSM itu adalah sebagai berikut.

1. Prof. Dr. Dra. Meiny Suzery, M.S, (Kimia) 2. Prof. Dr. Dra. Dwi Hudiyanti, M.Sc, (Kimia) 3. Prof. Dr. Muhammad Cholid Djunaidi,S.Si., M.Si, (Kimia) 4. Prof. Dr. Kusworo Adi, S.Si., M.T, (Fisika) 5. Prof. Dr. Agus Subagio, S.Si.,M.Si, (Fisika) 6. Prof. Dr.Suryono, S.Si.,M.Si, (Fisika) 7. Prof. Dr. Dra. Endah Dwi Hastuti, M.Si, (Biologi) 8. Prof. Drs. Sapto Purnomo Putro, M.Si., Ph.D. (Biologi) 9. Prof. Dr. Dra. Sunarsih, M.Si, (Matematika)

12 | LPM POTLOT 2021

CAPAIAN Saat ini, FSM Undip memiliki 178 dosen.

Selain dukungan dari pihak FSM,

Ditambah dengan 9 profesor yang

dukungan universitas juga tidak lepas

dikukuhkan pada periode ini, jumlah

dalam mempercepat pencapaian guru

guru besar atau profesor di FSM menjadi

besar. Di antaranya, ada dukungan dana

16 orang. Dekan FSM Undip, Prof. Dr

studi lanjut, penelitian atau riset,

Widowati., S.Si., M.Si mengungkapkan

penguatan seminar nasional dan

rasa syukur atas capaian para dosen di

internasional, penulisan dalam jurnal

lingkungannya.

nasional dan internasional khususnya

“Alhamdulillah, kami sangat bangga dan

yang terakreditasi, dan lainnya.

berbahagia. Semoga para guru besar

Mendapatkan gelar akademik tertinggi

baru dapat berkontribusi untuk

atau profesor sangatlah tidak mudah.

kemajuan Undip dengan ide-ide yang

Syarat minimal harus sudah bergelar

kreatif dan inovatif sehingga Undip

doktor setidaknya 3 tahun sebagai

semakin mantap menuju 500 Word

prasyarat yang mendasar. Setelah itu,

Class University (WCU),” ungkap Prof. Dr

ada penilaian atas karyanya di jurnal

Widowati., S.Si., M.Si.

internasional bereputasi, serta syarat-

Dari FSM masih ada usulan empat orang lagi untuk menjadi guru besar. Untuk mencapai gelar tersebut, butuh dorongan dan motivasi. Oleh karena itu, pihak FSM terus mendorong para dosen

syarat lain. Bisa jadi seseorang secara teknis dan administratif sudah memenuhi, tetapi untuk mencatat dan melengkapinya diperlukan dorongan dan motivasi.

di FSM untuk meraih gelar doktor

Jabatan profesor sangat dibutuhkan

melalui progam OPOC (One Professor

dalam dekanat dan universitas karena

One Candidate). Dalam program ini,

dapat berkontribusi mengembangkan

satu guru besar membimbing satu

fakultas dan Undip sehingga bisa

orang calon guru besar sehingga bisa

banyak berkontribusi dalam kancah

mempercepat pencapaian menjadi

nasional dan internasional.

guru besar.

(Karina/POTLOT)

LPM POTLOT 2021 | 13

CAPAIAN

Kemilau Prestasi Undip di Tengah Pandemi

P

andemi yang tengah berlangsung lebih dari 1 tahun ini tidak menghalangi Universitas Diponegoro (Undip) untuk mengukir prestasi. Tahun 2021 ini tercatat beberapa prestasi membanggakan yang telah dicapai Undip sebagai berikut.

Peringkat 8 se-Indonesia dalam QS World University QS-World University Rankings 2022 merilis hasil pemeringkatan universitas tingkat global pada awal Juni 2021.

Undip berhasil menempati posisi ke-8 di Indonesia dan posisi 1001–1200 di dunia.

Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings 2022 menggunakan 6 indikator kinerja untuk melakukan perhitungan pemeringkatan global.

Indikator tersebut, yakni: Academic reputation (40%), Employer reputation (10%), Faculty/student ratio (20%), Citations per faculty (20%), International faculty ratio (5%), dan International student ratio (5%).

Untuk Undip sendiri hasil perhitungan QS World University Rankings 2022 berdasarkan data dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

Academic reputation (14,2), Employer reputation (17,5), Faculty/student ratio ( 1 0,6 ) , C i ta t i o n s p e r f a c u l t y ( 1 ,4 ) , International faculty ratio (10,8), dan International student ratio (2,2). Dengan demikian, hasil perhitungan total skor Undip adalah 10,48 dan membuat Undip b e r a d a p a d a u r u t a n ke - 8 s e c a r a nasional.

14 | LPM POTLOT 2021

Universitas Riset Unggul Undip terus mengukuhkan diri sebagai Universitas Riset Unggul. Dengan m e n g u s u n g ta g l i n e “ G l o b a l i s a s i , Kolaborasi, dan Akselerasi”, Undip berkomitmen memberikan kontribusi dan inovasi bagi kebermanfaatan bersama. Salah satu inovasi yang patut dibanggakan dan berkontribusi di bidang medis adalah Generator Ozon Medis (GOM).

Produk inovasi yang dikembangkan oleh Center for Plasma Research (CPR) Undip dengan sentuhan teknologi plasma ozon ini bermanfaat untuk sterilisasi, pengurangan polusi udara di ruang tunggu, dan pencegahan transmisi nosocomial di rumah sakit. Selain itu, teknologi plasma dengan reaktor Dielectric Barrier Discharge (DBD) dan Double Dielectric Barrier Discharge (DDBD) di dalamnya dapat digunakan untuk membangkitkan ozon.

Ozon medis ini berada dalam program LPDP Rispro Kompetitif komersial yang digunakan untuk terapi adjuvant/ tambahan pada terapi luka diabetes militus. Pemanfaatannya sendiri telah dinyatakan aman dan diperbolehkan di dunia internasional. Namun demikian, generator ozon medis dengan standar yang baik tetaplah dibutuhkan agar memperoleh manfaat yang optimal serta aman bagi kesehatan manusia.

Ini artinya, bukan hanya prestasi-prestasi Undip yang mendunia, melainkan juga riset peneliti Undip.

CAPAIAN Pe r i n g ka t 2 d a l a m C a pa i a n I KU Kelompok PTN-BH Undip berhasil meraih peringkat 2 sekaligus mendapatkan penghargaan atas capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Hal ini terungkap dalam pengumuman resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti). Dalam capaian tersebut, Undip menempati posisi tinggi (10 persen) dengan jumlah poin pencapaian 70 dan memperoleh poin pertumbuhan 673.

D i t j e n D i k t i Ke m e n d i k b u d R i s te k menyelenggarakan pengukuran Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri tahun 2020/2021 sekaligus menetapkan penghargaan Capaian Indikator Kinerja Utama PTN. Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama berterima kasih kepada semua pihak, seluruh civitas academica, alumni, dan keluarga besar Undip atas capaian tersebut. Rektor menerangkan, hal ini merupakan cerminan dari kualitas lulusan, kualitas dosen dan pengajar, dan kualitas kurikulum Undip yang semakin baik.

"Capaian tersebut sekaligus membuktikan bahwa UNDIP merupakan salah satu universitas papan atas di Indonesia," terang Prof. Yos Johan Utama seperti dikutip dari laman Undip, Senin (18/10/2021).

2021 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah sampai pada puncaknya. Closing ceremony PIMNAS ke-34 digelar secara luring terbatas di Universitas Sumatera Utara (USU) dan secara daring melalui kanal YouTube USU, Jumat (29/10) malam.

Sebanyak 37 kontingen PKM dari Undip berhasil menempatkan Undip masuk 10 besar, tepatnya menduduki peringkat ke-8 secara nasional, naik tiga peringkat dari tahun sebelumnya. Dalam ajang ilmiah tahunan berskala nasional itu, kontingen PKM Undip berhasil menyabet 10 medali. Rincian perolehan medalinya adalah kategori presentasi sebanyak 6 medali, terdiri dari 1 emas, 1 perak, dan 4 perunggu. Adapun 4 medali lainnya dari kategori poster yang terbagi atas 3 emas dan 1 perunggu.

Kita patut bersyukur atas segala capaian yang telah diraih oleh Undip ini. Sikap adaptif, gigih, dan pantang menyerah dapat menjadi kunci untuk meningkatkan semangat berjuang menggapai prestasi. Mari, kita sebagai mahasiswa Undip terus tingkatkan prestasi ‘tuk harumkan nama almamater kita!

(Amel/POTLOT)

Peringkat 8 Ajang PIMNAS-34 Serangkaian kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 tahun 2021 yang diselenggarakan sejak tanggal 25 Oktober hingga 29 Oktober

LPM POTLOT 2021 | 15

OPINI

!!!

H

ustle culture dapat didefinisikan sebagai sebuah tren berupa orang percaya bahwa aspek terpenting dalam mencapai kesuksesan hidup adalah dengan bekerja keras tanpa henti dan terus-menerus hingga menjadi gaya hidup. Tidak ada hari dalam hidup Anda untuk tidak mengerahkan kemampuan terbaik Anda, tidak ada waktu untuk kehidupan pribadi.

Elon Musk, pendiri Tesla, pernah menulis twit, "Tidak ada yang bisa mengubah dunia hanya dengan bekerja 40 jam seminggu, Anda perlu bekerja sekitar 80–100 jam per minggu jika Anda ingin berkembang di dunia yang berpusat pada teknologi saat ini.”

Bekerja berlebihan telah dimodernisasi istilahnya menjadi hustle culture oleh berbagai buku pengembangan diri yang ada di rak-rak toko buku, media sosial, bahkan oleh pengusaha terkenal.

Banyak anak muda yang menjadikan berbagai buku, platform media sosial, dan wirausahawan sebagai inspirasi dalam mengejar kesuksesan mereka.

Sebagai masyarakat yang ambisius bekerja mengejar kesuksesan, tidak heran banyak orang yang menjadi korban hustle culture.

Hustle culture itu berbahaya Di era sekarang banyak orang yang masih berpikir bahwa hustle culture itu

16 | LPM POTLOT 2021

!!! bagus karena menurut mereka, makin banyak jam kerja, makin dekat dengan kesuksesan. Sebuah studi yang diterbitkan di Occupational Medicine menunjukkan bahwa “Waktu kerja secara signifikan berkorelasi positif dengan kesuksesan”. Namun di sisi lain, orang-orang yang sukses juga memiliki gejala depresi dan kecemasan yang lebih signifikan dan kualitas tidur yang lebih buruk.

Hustle culture tidak sehebat yang dibayangkan, dan inilah beberapa alasannya.

1. Hustle culture membunuh Jika Anda mencari orang yang gila kerja, Jepang mungkin adalah tempat pertama yang terpikirkan. The Guardian melaporkan bahwa seorang jurnalis Jepang berusia 31 tahun bernama Miwa Sado bekerja terlalu keras sampai meninggal. Dia menderita gagal jantung setelah bekerja lembur selama 159 jam. Yang lain bahkan bunuh diri karena stres sebab jam kerja yang panjang.

Inilah bukti bahwa terlalu banyak b e ke r j a m e nye b a b ka n ke s e h a t a n mental yang lebih buruk, lebih banyak kecemasan, dan kecenderungan depresi yang lebih besar. Terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan banyak penyakit.

OPINI 2. Tidak produktif sama sekali Penelitian menunjukkan bahwa bekerja terlalu lama memperburuk keadaan kesehatan mental dan meningkatkan kecemasan. Hasil kerja seperti apa yang bisa diharapkan dari seseorang yang menderita hal-hal ini? Terlebih, Hustle culture biasanya hanya berorientasi pada kuantitas, penyelesaian tugas sebanyak mungkin, dengan sedikit memperhatikan kualitas pekerjaan yang dihasilkan.

Banyak penelitian lain yang menunjukkan bahwa bekerja berjamjam merusak produktivitas dan kreativitas, terutama dalam jangka panjang. Maka, hustle culture terbatas hanya membuat sibuk, bukan produktif.

3. Hustle culture itu menipu David Heinemeier Hansson, salah satu pendiri Basecamp, sebuah perusahaan perangkat lunak mengatakan bahwa yang menuai sebagian besar imbalan dari hustle culture yang suram dan eksploitatif bukanlah orang yang sebenarnya bekerja, melainkan manajer mereka dan pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.

P e rnya t a a n te rs e b u t m a s u k a ka l .

Bahkan, jika Anda dibayar untuk lembur, apakah sepadan dengan stres dan kecemasan yang datang karena terlalu banyak bekerja? Bagaimana Anda bisa menikmati hasil kerja Anda ketika Anda tidak punya waktu untuk hal lain selain bekerja?

Cara Agar Tak Terperangkap Gaya Hidup Hustle culture Ketika Elon Musk mem-posting pernyataan pro hustle culture-nya di Twitter, banyak yang menentang. Ada komentar yang mengatakan bahwa faktor penentu kesuksesan tidak hanya dari lamanya waktu bekerja, tetapi juga seberapa efisien pekerjaan itu diselesaikan.

B e ri ku t b e b e ra p a c a ra ya n g b i s a dilakukan agar tidak terperangkap gaya hidup hustle culture.

1. Bekerja cerdas Layaknya kutipan berbahasa Inggris yang sering kita dengar, “Work smarter, not harder”, yang artinya kita perlu bekerja secara cermat dengan memper timbangkan berbagai hal saat bekerja, termasuk batasan kondisi mental dan fisik kita. Alih-alih menerapkan hustle culture, kita juga perlu menentukan batasan tersebut dan meletakkan kondisi kesejahteraan diri kita sebagai prioritas.

Bagi kaum milenial ataupun generasi Z yang sedang dalam puncak produktivitas dan eksplorasinya, tidak apa-apa menjadi tenaga kerja yang b e r s e d i a b e ke r j a d e m i m e n c a p a i tujuannya. Namun, penting juga untuk menentukan batas yang jelas agar tidak terjebak dalam gaya hidup hustling.

LPM POTLOT 2021 | 17

OPINI 2. Tempatkan diri pada lingkungan pekerjaan yang memperhatikan WorkLife Balance Memiliki lingkungan pekerjaan yang sehat tentu saja hal yang sangat menyenangkan sekaligus baik untuk perkembangan diri sendiri. Oleh karena itu, tempatkan diri pada lingkungan yang mendorong kita untuk selalu berkembang dan menghargai usaha yang sudah dikeluarkan.

Hal ini tidak berarti mendorong kita terlalu keras, tetapi justru berfokus pada hal-hal yang membuat kita tertarik pada pekerjaan. Selain itu, kita bisa juga memilih berada di suatu tempat kerja yang memperbolehkan individu di dalamnya memiliki waktu rehat yang te p a t d e m i ku a l i t a s p e ke r j a a n d i kemudian hari.

Tidak perlu selalu menerapkan hustle culture di lingkungan bekerja kita untuk menunjukkan siapa diri kita atau siapa yang lebih sukses, melainkan taruh perhatian pada keseimbangan hidup dalam bekerja. Dengan demikian, bekerja bukanlah hal yang dilakukan secara berlebihan atau dirasa terlalu dipaksa.

18 | LPM POTLOT 2021

3. Berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain Hidup dengan media sosial mungkin membuat kita terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain.

Kita kerap minder dengan pencapaian orang lain yang terlihat lebih hebat dibandingkan kita yang masih beginibegini saja. Padahal, setiap orang punya garis start dan garis finish yang berbeda dan seharusnya Anda menyadari itu.

Membanding-bandingkan diri Anda hanya akan membuat Anda pesimis.

Akhirnya, Anda hanya bekerja keras, tetapi lupa untuk bekerja cerdas. Maka dari itu, aturlah kembali sosial media Anda, cukup ikuti akun-akun yang dapat membuat Anda lebih positif.

Itulah definisi dan bahaya dari hustle culture lengkap dengan kiat agar tidak terjebak dalam budaya hustle culture.

Sekarang pilihan ada di tangan Anda untuk tetap menormalisasi hustle culture atau tidak.

(Ailsa/POTLOT)

POTRET FSM

1

Potret FSM

2

/po.tret.ef.es.em/ n rubrik yang memuat foto-foto tempat yang ada di Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro.

7

1. Landmark baru pintu masuk 2. Dekanat baru 3. Landmark lama pintu masuk 4. Dekanat lama 5. Musala lama 6. Pendopo 7. Musala baru

3

6

4 5

POTRET FSM

Potret FSM

8

/po.tret.ef.es.em/ n rubrik yang memuat foto-foto tempat yang ada di Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro.

8. Departemen Matematika 9. Departemen Fisika 10. Departemen Biologi 11. Departemen Kimia 12. Departemen Statistika 13. Departemen Informatika

9

13 10

12 11

POTRET FSM

14

15

Potret FSM

20

/po.tret.ef.es.em/ n rubrik yang memuat foto-foto tempat yang ada di Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro.

14. Gedung Geofisika dan Puslit Geotermal 15. Landmark Taman Rumah Kita 16. Lapangan basket 17. Taman baca 18. Tempat parkir 19. Lorong 20. Toilet

19

16

18

17

CERPEN

Snow White Goes Wrong Bakso Mak Jum selalu jadi menu favorit Adeena setiap istirahat. Bakso kuah dengan satu setengah sendok sambal dan sedikit kecap adalah yang terbaik. Gadis itu tak bisa melewatkan jam di sekolah tanpa merasakan bakso ayam Mak Jum. Sederhananya, ia sudah kecanduan.

Siang ini gadis berpakaian putih abu-abu itu kembali menghabiskan waktu di kantin sekolah dengan semangkuk bakso kesayangannya dan segelas es jeruk, bersama Bulan yang juga memesan menu yang sama.

“Tahun ini ada teater lagi, kan, Pin?” Suara percakapan beberapa murid perempuan di meja sebelah bisa didengar Adeena dan Bulan dengan baik. Tanpa berniat menguping pun keduanya bisa langsung tahu apa yang mereka bicarakan.

“Ada! Tau nggak drama yang mau ditampilin apa?” tanya salah satu dari mereka yang bersurai paling panjang. Yang Adeena tahu, namanya Apin, seangkatan dengan Hesa dan Jeviar—kakak kelasnya.

Kedua teman Apin yang lain menggeleng, wajahnya berbinar penuh rasa penasaran. Namun selanjutnya Apin tersenyum jail sambil berkata 'ada deh', yang kemudian membuat dua orang temannya berdecih kesal—termasuk Adeena.

“Spill setengah-setengah idungnya kerlap-kerlip,” gumam Adeena. Bulan terkekeh, “Kenapa lo? Mau ikut?”

Adeena yang sedang menyeruput es jeruk itu mendongakkan kepalanya sedikit menatap Bulan, “Kata Bang Hesa, Kak Jeviar ikut.”

Hesa adalah wakil ketua ekskul teater.

“Iya tau! Tahun kemaren udah nolak soalnya, jadi buat tahun ini kakak gue mau nolak lagi nggak enak, katanya,” timpal Bulan yang kemudian diangguki oleh Adeena.

“Kalau gitu, gue mau ikut casting!”

— “Gue mau berbangga diri soalnya ditawarin sendiri sama Kak Apin, tapi kenapa dapet perannya jadi troll, ya,” ujar Bulan sambil menancapkan sedotan pada karton sari

22 | LPM POTLOT 2021

CERPEN kacang hijau di tangannya. Adeena yang sedang memungut soft drink dari vending machine itu terkekeh, “Gue dong, casting paling akhir, tapi dapet peran Snow White.”

Bulan mencibir, tetapi ia sebenarnya senang dengan pembagian peran untuk drama tahun ini. Kakaknya yang berperan sebagai tokoh utama laki-laki akan aman bersama Adeena yang menjadi tokoh utama perempuan. Meskipun Adeena sama saja dengan murid perempuan lain—yang terbutakan oleh cinta kepada Jeviar, setidaknya Adeena adalah teman dekatnya.

“Tapi ini naskahnya agak beda, deh, kayaknya nggak ada monster waktu Snow White mau dicium sama Pangeran Florian,” tutur Bulan, mengambil posisi duduk di hadapan Adeena. Mendengar tokoh utama laki-laki disebut, Adeena tersenyum.

Pipinya mendadak bersemu membayangkan bagaimana tampannya seorang Jeviar Milano dalam balutan busana khas kerajaan.

Bulan menggeleng sambil menghela napas, “Sinting.”

Mau heran, tetapi ini Adeena.

— Hari-H. Semalaman Adeena tidak bisa tidur. Gadis itu benar-benar menyiapkan secara maksimal untuk penampilannya hari ini. Ia bahkan sudah siap di depan cermin sejak pukul empat pagi. Ia ingin penampilan pertamanya ini dapat meninggalkan kesan yang baik bagi penonton. Memang benar bahwa niat awal gadis itu mengikuti drama ini adalah agar tidak ada perempuan lain yang disandingkan dengan kakak kelasnya itu—Jeviar, tetapi kini ada keinginan lain yang diam-diam memberikan dorongan pada diri Adeena untuk tampil dengan baik.

“Inhale, exhale,” kata gadis itu sambil melihat pantulan diri. Kaus putih dan celana training hijau neon khas SMA Dipo menjadi kostumnya pagi ini sebelum menggantinya dengan gaun khas putri-putri Disney. Sebenarnya, Snow White sangat bukan Adeena Raya, tetapi demi melindungi ciuman pertama Jeviar, Adeena tidak keberatan jika harus berakting menjadi gadis feminin dengan rok panjang yang menurutnya merepotkan.

Gadis itu segera bergegas ketika jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul setengah enam. Penampilan drama akan dilangsungkan pukul sepuluh nanti.

Namun, tim teater sepakat untuk berkumpul di sekolah lebih pagi.

Sesampainya di sekolah, Adeena langsung disambut oleh Bulan dengan sari kacang hijaunya dan Hesa yang dengan khidmat menyantap bubur ayam.

“Eh, Der, makan dulu.” Hesa melambaikan tangannya, mengisyaratkan Adeena agar mendekat.

“It's Adeena, not Der!” sahut Adeena sambil mendudukkan diri di samping Bulan.

Mereka bertiga kini tengah duduk lesehan di backstage.

Hesa menelan buburnya, “Gue cuma ngikutin Abul tuh,” katanya, yang kemudian dihadiahi pukulan keras di bahu. Siapa lagi kalau bukan Bulan pelakunya.

“Bulan, ih! Bukan Abul!” protes Bulan.

“Nama lo kan Abiara Bulan, nggak salah dong gue panggil gitu,” kilah Hesa. Bulan

LPM POTLOT 2021 | 23

CERPEN sendiri malah menirukan perkataan Hesa dengan suara yang dibuat-buat.

“Diem lo, Bocil,” pemuda bersurai kecokelatan itu kemudian menunjuk tumpukan box putih, “Ray seriusan, sana makan dulu.”

Mau tak mau Adeena menurut. Ia mengambil satu box nasi sebab perutnya mendadak terasa tidak nyaman. Namun anehnya, bahkan setelah makan, nyeri di perutnya tidak hilang.

“Anjir jangan-jangan sekarang harinya ... ?” gumam gadis itu, cemas.

— Buruk sekali.

Bahu gadis bersurai gelap itu merosot begitu menyadari bahwa hari ini adalah jadwal rutin kedatangan tamu bulanan.

Adeena mengusap perutnya yang kini terasa jauh lebih baik. Menghela napas, gadis itu melangkahkan kakinya dari toilet menuju backstage.

“Hai, Dee,” sapa Jeviar dengan setelan khas putra kerajaannya begitu Adeena membuka tirai backstage. Gadis itu pun membatu, terpana oleh ketampanan seorang Jeviar Milano. Sebulan terakhir Adeena selalu mendadak gugup ketika melihat atau bertemu dengan Jeviar. Pasalnya adegan-adegan di dalam drama Snow White yang mereka lakonkan sudah seperti pasangan romantis idaman semua orang.

“Hai juga, Kak Jev,” sapa Adeena kikuk sambil melambaikan tangannya.

“Aman, kan?” tanya Jeviar. Adeena mengangguk tanpa berpikir, “Aman, kok!”

Sayangnya, yang terjadi di panggung tidak demikian.

— Bulan mengernyit ketika ia lihat Jeviar terdiam dengan terus menatap Adeena.

Seharusnya Jeviar segera melanjutkan ke adegan selanjutnya, yaitu mencium—ah maksudnya sedikit mendekatkan wajahnya ke—Adeena yang kini terbaring di atas ranjang penuh bunga-bunga.

Hesa dan Apin yang bertugas menjadi narator itu pun gugup bukan main. Ini adalah bagian terbaiknya. Sementara itu, para penonton sudah menutup matanya dengan tangan sambil menahan napas. Ada beberapa murid laki-laki yang bersorak ketika Jeviar mendekatkan wajahnya kepada Adeena.

“Cium! Cium! Cium!” Sorakan itu memenuhi ruang teater, membuat Hesa dan Apin diam-diam tersenyum senang sebab acara yang mereka berdua siapkan mendapat sambutan meriah dari penonton.

Akan tetapi, seolah tuli, Jeviar justru masih setia dengan posisi awal. Ya, setidaknya itu yang dilihat orang-orang.

Pemuda itu mengernyit ketika dilihatnya Adeena merintih. Mata gadis itu masih terpejam rapat—sesuai dengan kramagung yang terdapat di dalam naskah. Namun, Jeviar yakin ada yang tidak beres.

Jeviar menyentuh pipi Adeena, memastikan apakah gadis itu demam atau tidak.

Pasalnya Adeena terus mengernyit seolah tengah menahan sakit.

Tidak panas, tetapi berkeringat.

Lalu Jeviar menyadari bahwa sedari tadi tangan Adeena yang bersedekap di atas

24 | LPM POTLOT 2021

CERPEN perutnya itu menggenggam kuat. Satu asumsi langsung terlintas di benak pemuda itu.

Jangan-jangan ... nyeri haid?

Ketika tiba-tiba Adeena menggenggam erat tangan pemuda itu, Jeviar menyadari bahwa Adeena sedang tidak baik-baik saja. Maka, tanpa berpikir panjang Jeviar segera mengangkat gadis itu, membawanya pergi dari panggung.

Aksinya yang tiba-tiba itu membuat Apin dan Hesa terkejut. Bahkan, semua pemain yang ada di panggung—para monster dan penjahat—juga ikut bingung.

Sementara itu, Bulan yang sejak awal sudah menyadari adanya kejanggalan itu pun berusaha mencerna apa yang ia lihat. Kakaknya pergi membawa Adeena, maka pasti ada sesuatu yang terjadi pada Adeena.

Ketika suasana di dalam ruang teater mulai ribut dengan teriakan 'Weh, Snow White-nya dibawa kabur!' Bulan pun memutar otaknya. Mungkin ini saatnya ia bersinar dengan kostum monsternya.

Gadis itu menggeram, maju ke depan sambil menendang hiasan-hiasan yang sudah ditata. Yang demikian itu membuat monster-monster yang lain ikut melakukan hal yang sama. Apin dan Hesa yang merasa bahwa acaranya kacau itu pun mau tak mau berpikir cepat.

“Pangeran Florian pun membawa Snow White pergi demi menyelamatkannya dari amukan bangsa Trolls yang jahat. Setelah itu, keduanya menjalin cinta dan hidup bahagia selamanya,” ucap Apin dengan lantang melalui microphone. Mendengar itu, para penonton bersorak gemas. Adegan ciuman yang mereka harapkan tidak ditayangkan.

“MASA PANGERAN KAWIN LARI?!” celetuk salah satu dari penonton dengan suara nyaring. Hal itu mengundang gelak tawa orang-orang.

Ketika akhirnya tirai merah pada panggung tertutup, tepuk tangan meriah menjadi respon mengejutkan yang membuat Apin dan Hesa tersenyum makin lebar.

— Ale yang tengah men-dribble basketnya itu melongo ketika melihat Jeviar melintas di koridor kelas dengan menggendong seorang gadis. Jangan lupakan kostum keduanya yang terlihat sangat mencolok. Rasanya Ale seperti sedang melihat drama kerajaan secara langsung.

Bukan hanya dirinya, Arjun yang sedang berjaga di UKS itu pun tidak kalah bingung melihat Jeviar datang dengan napasnya yang tersengal.

“Jun, obat, Jun,” kata Jeviar setelah membaringkan Adeena di ranjang.

Arjun mengerjap, merasa aneh melihat Jeviar dengan pakaian seperti ini.

“Heh!” Pemuda dengan mitela kuning berlambangkan PMR itu berdecak, “Sabar, elah.”

Kemudian Arjun menanyai keluhan Adeena. Gadis itu menjawab seadanya.

“Tenang, Pangeran Jeviar. Putri Adeena nggak bakal mati,” kata Arjun setelah memberi Adeena obat. Jeviar yang kesal itu pun hanya menatap sinis temannya.

“Bentar, ya, Yang Mulia, hamba beliin teh sama naspad sebentar.”

LPM POTLOT 2021 | 25

CERPEN Sepeninggal Arjun, Jeviar menghela napas. Ia mengambil kursi lalu duduk di dekat ranjang Adeena. Gadis itu sudah terlelap, tidak ada kernyitan di wajah gadis itu lagi.

“Ah, gue ngacauin dramanya. Maaf, ya, Dee,” ucap Jeviar. Sebenarnya pemuda itu tak sepenuhnya menyesal. Ia merasa bahwa apa yang ia lakukan itu sudah benar.

Keselamatan adalah yang utama.

Jeviar tidak tahu bagaimana drama itu berakhir, tapi bisa ia pastikan bahwa sebentar lagi Hesa akan mendatanginya sambil mengomel, dan tentu saja Adeena juga terkena imbasnya.

“Kalau Hesa atau Apin marah-marah ke lo, bilang ke gue, ya.”

Tak lama kemudian Arjun datang dengan tangan penuh. “Ini, ya, gue taruh nakas,” katanya, kemudian kembali duduk di kursi jaga. Keberadaan Arjun di sana membuat Jeviar merasa kikuk. Hal itu disadari Arjun dengan baik.

“Santai aja, Jev. Gue cuma jaga, kok, terusin aja ngobrolnya,” kata pemuda itu.

Tirai ranjang yang seharusnya ditutup itu dibiarkan terbuka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Aderay!”

Pekikan Bulan tiba-tiba terdengar, membuat Arjun dan Jeviar berjengit.

“UKS anjir, jangan ribut,” tegur Arjun. Bulan hanya bergeming, menanggapi pemuda itu sambil lalu.

Gadis yang masih dalam balutan kostum monster itu menghampiri kakaknya.

“Kak, Aderay kenapa?”

“Nggak papa, nyeri haid aja, kok,” jawab Jeviar. Bulan pun menghela napas lega. Ia tahu bagaimana sakitnya kram menstruasi, melihat Adeena yang sampai seperti ini, menurutnya itu adalah hal yang sangat wajar. Perempuan memang punya banyak permasalahan.

“Kamu kenapa?” tanya Jeviar ketika ia lihat adiknya menatap dirinya dan Arjun bergantian. Bulan berdecak, menghampiri Arjun lalu menggeret pemuda itu keluar, “Dasar orang nggak pekaan!”

“Apaan sih? Gue, kan, cuma melaksanakan tugas?!” gerutu Arjun.

“Iya, tapi nggak di sini! Udah ... ayo, nurut aja!”

Bulan membawa pemuda berpakaian OSIS itu keluar, lalu duduk di bangku panjang yang sengaja diletakkan di koridor.

“Nah, jaga di sini aja!”

Arjun yang sudah lelah berdebat akhirnya menurut saja. Kini keduanya duduk bersisian sambil menonton Ale dan teman-temannya bermain basket.

“Jadi ini peran lo?” tanya Arjun. Bulan mengangguk.

“Emang ada yang bentuknya begini di Snow White? Kayaknya kurcaci juga nggak sejelek ini.” Arjun memindai Bulan dari atas ke bawah. Kostum yang dipakai Bulan sudah sebagian dilepas, menyisakan kaos panjang abu-abu dan celana hijau kedodoran, tak ketinggalan riasan bak trolls di wajah gadis itu.

“Enak aja! Peran gue penting tau!”

Arjun terkekeh, “Jadi apa? Ondel-ondel? Cocok, sih.”

26 | LPM POTLOT 2021

CERPEN “Arjun, ih!” Bulan memukul lengan Arjun kesal. Bulan malu sebab ia baru menyadari bahwa riasan wajahnya belum dibersihkan.

Melihat raut keruh Bulan, Arjun menyenggol bahu gadis itu, “Bercanda, elah.”

Namun, Bulan masih tampak kesal.

“Lagian lo lucu, kok,” kata pemuda beriris karamel itu, jujur.

— Jeviar menatap wajah pucat itu dalam diam. Terbayang di kepalanya ketika beberapa hari yang lalu Adeena tersenyum sambil menatap naskah drama.

“Kalau gue bisa nyelesaiin drama ini, kayaknya gue seneng banget, deh,” kata Adeena saat itu.

“Kenapa?” tanya Jeviar.

“Ini pertama kalinya buat gue, Kak. Orang-orang pada ngeremehin gue. Besok, gue pengen nunjukin ke mereka kalau gue bisa,” tutur gadis itu dengan mata membara.

Hal itulah yang kemudian memberikan dorongan kepada Jeviar untuk berlatih lebih serius.

Kini ketika drama itu tidak selesai seperti seharusnya, Jeviar merasa bersalah—meskipun ia tidak menyesal.

“You did great, Dee,” kata Jeviar, menepuk pelan puncak kepala gadis itu yang masih terlelap.

Jeviar tahu bagaimana usaha Adeena selama berlatih. Drama yang mereka tampilkan sebenarnya hampir selesai jika saja Jeviar tidak membawa Adeena pergi.

“Maaf, Dee,” ucap pemuda bersurai gelap itu sebelum mendekatkan wajahnya, berniat menuntaskan penampilannya sebagai Pangeran Florian.

Jeviar mengecup kening Adeena dalam. Semoga ini adalah akhir yang Adeena mau.

“I Love you, Snow.”

— (Shulcha/POTLOT)

LPM POTLOT 2021 | 27

LAIN

Rekomendasi Drama Serial dan Film menampilkan latar belakang kehidupan masing masing tokoh yang berat dan susah karena kurangnya finansial.

Dengan dibalut scene emosional, serial ini dapat membuat penonton masuk ke dalam cerita dan memahami perasaan tokoh.

1. Squid Game Mugunghwa Kkoci Pieot Seumnida ….

Siapa yang enggak kenal dengan salah satu serial Netflix ini? Pastinya tahu, kan, Sobat? Yap, betul! Yang booming belum lama ini, Squid Game. Serial Squid Game banyak mendapat perhatian di kancah internasional. Di Indonesia sendiri ternyata cukup banyak diminati, lho!

Serial Squid Game bercerita tentang beberapa orang yang kurang beruntung secara finansial, memberanikan diri mengikuti suatu permainan untuk mendapatkan uang sebesar 45,6 miliar won apabila menjadi pemenang. Serial ini menampilkan permainan tradisional Korea yang sering dimainkan anak-anak, antara lain Mugunghwa Kkoci Pieot Seumnida atau Red Light Green Light, sugar honeycombs, tarik tambang, kelereng, permainan mirip engklek, dan permainan cumi-cumi.

Jika kalah dalam permainan, peserta akan ditembak mati. Jika menang, mereka dapat melanjutkan ke permainan berikutnya. Serial ini juga

28 | LPM POTLOT 2021

2. Money Heist Yap, betul! Serial Money Heist juga ramai dibincangkan publik, lho, Guys! Serial ini paling ditunggu-tunggu pada tiap season-nya. Serial ini juga menduduki peringkat tinggi di Netflix, lho!

Serial Money Heist bercerita tentang sekelompok orang yang melakukan perampokan besar pada Royal Mint (sebuah gedung yang memproduksi uang) di Spanyol. Usaha mereka berjalan baik berkat kejeniusan Professor, sang otak perampokan.

Serial ini menampilkan cerita tak terduga, menegangkan, serta emosional yang dibalut menjadi satu. Yuk, merapat!

Sobat Pers POTLOT yang suka genre action atau thriller dijamin suka, deh….

LAIN

3. Hellbound

4. Raya and The Last Dragon

Hellbound juga enggak kalah menarik, nih, Sobat! Serial Hellbound pernah menyenggol posisi Squid Game, lho!

Serial Netflix ini menduduki peringkat satu selama enam hari berturut-turut.

Siapa yang sedang mencari film animasi, nih? Film animasi produksi Walt Disney ini terinspirasi dari kebudayaan Asia Tenggara, lho, Guys! Jadi, tak jarang kalian akan melihat banyak kemiripan budaya Asia tenggara di dalam film ini.

Serial Hellbound bercerita tentang beberapa orang yang diberi tahu waktu kematiannya. Orang tersebut tidak bisa lari dari waktu kematian yang sudah ditentukan. Terdapat tiga sosok besar yang akan mencabut nyawanya dan m e n g i r i m k a n n ya ke n e r a k a . J i k a biasanya malaikat pencabut nyawa hanya bisa dilihat oleh satu orang, yaitu orang yang bersangkutan itu sendiri, berbeda dengan Hellbound, tiga sosok pencabut nyawa tersebut dapat dilihat oleh orang lain.

Terdapat scene tiga sosok itu mencabut nyawa seseorang, padahal saat itu banyak orang yang melihat. Beberapa orang ada yang mengambil video tiga sosok besar itu saat mencabut nyawa seseorang dan mengunggahnya ke internet, sehingga ramai dibincangkan.

Peristiwa ini dikaitkan dengan adanya kepercayaan/agama baru.

Tokoh utama bernama Raya dalam film ini memiliki kulit sawo matang, ciri penduduk Asia Tenggara. Ada juga pedang yang menyerupai keris dari Jawa. Selain itu, di beberapa iringan musiknya terdapat alunan gamelan.

Raya and The Last Dragon bercerita tentang seorang putri yang ingin menyatukan kembali suku-suku daerah yang terpisah. Dikisahkan bahwa dahulu ada suatu negara bernama Kumandra, yang kemudian terpisah menjadi sukusuku daerah karena memperebutkan sesuatu bernama bola naga. Bola naga diperebutkan karena dapat menyingkirkan kekuatan druun (monster) yang kala itu muncul. Druun dapat mengubah manusia menjadi batu. Oleh karena itu, timbullah rasa ingin memiliki bola naga itu pada masing-masing suku.

(Irmavh/POTLOT)

LPM POTLOT 2021 | 29

LAIN

P

ernahkah kamu m erasa insecure dan tidak percaya diri? Insecure adalah perasaan tidak aman yang membuat seseorang merasa gelisah, takut, malu, hingga tidak percaya diri.

Jika kamu pernah merasa insecure atau sedang merasakannya maka hal ini normal dan manusiawi.

M e s k i p u n te rg o l o n g n o r m a l , perasaan insecure tidak boleh dianggap sepele dan dibiarkan begitu saja karena akan menjadi masalah besar jika dibiarkan berlarut-larut.

Merasa insecure atau tidak percaya diri disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhi dirinya. Di antaranya adalah karena fisik, sosial ekonomi, pendidikan, dan kemampuan atau keahlian.

Akhirnya, kamu menjadi ragu, takut, atau merasa tidak mampu untuk melakukan sesuatu.

Saat kita membandingkan diri kita dengan orang lain, kemampuan yang kita miliki tidak akan pernah muncul dan berkembang. Maka jika seperti itu, berarti kita tidak bersyukur kepada Yang Telah Menciptakan Kita. Kita harus membuang jauh rasa insecure karena kita diciptakan dengan segala keunikan dan keistimewaan masing-masing.

30 | LPM POTLOT 2021

Berikut ini beberapa tip berhenti untuk merasa insecure dan menjadi lebih percaya kepada kemampuan diri.

1. Bangun pola pikir positif Berpikir positif adalah cara yang pertama untuk meningkatkan percaya diri. Jika sebelumnya kamu selalu merasa tidak bisa menjalani sesuatu, mulai saat ini cobalah untuk selalu membentuk pola pikir yang positif dalam diri kamu. Setiap kamu ragu pada s e s u a t u , ka t a ka n “ S aya a ka n belajar dan saya pasti bisa melakukanya”.

2. Fokus pada langkah atau perubahan kecil Membangun rasa percaya diri tidak bisa dilakukan dalam sekejap.

Oleh karena itu, pahami bahwa kamu perlu menghargai setiap proses atau perubahan kecil yang berhasil diraih dan dilakukan.

Jangan berkecil hati jika saat ini keadaan tidak membaik secepat yang dibayangkan. Mungkin saat ini, kamu masih perasa kurang percaya diri, tapi langkah atau perubahan kecil yang dilakukan sekarang, pada akhirnya akan tumbuh menjadi perubahan yang besar dan membuat kamu terus

LAIN

maju dan berkembang.

3. Kenali kekurangan dan kelebihan diri Selalu tanamkan dalam diri kamu, bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika kamu pernah melakukan suatu kesalahan atau memiliki kekurangan, jangan menganggap itu sebuah kebodohan.

bahwa setiap orang memiliki jalannya sendiri, dan hidup bukanlah sebuah perlombaan.

Jika timbul rasa iri akan kehidupan orang lain, ingatlah tentang apa yang kamu miliki yang dicapai dengan usaha dan kondisi kamu.

Ingatlah juga bahwa, di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung kamu.

6. Bergaul dengan orang-orang yang positif

4. Lakukan hal yang disukai Cara atau tip selanjutnya adalah melakukan kegiatan dan menghabiskan waktu luang dengan hal-hal yang kamu sukai.

Co b a l a h u n t u k m e m p e l a j a r i keterampilan baru atau geluti hobi baru yang sebelumnya ingin kamu coba. Selain menimbulkan rasa bahagia, aktivitas baru juga bisa membuat kamu menguasai keterampilan baru.

5. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain, merupakan cara untuk lebih p e rc aya d i ri . B e rh e n t i u n t u k mempersoalkan penampilan, prestasi, maupun pencapaian yang diraih orang lain. Ingat,

Cari pergaulan yang positif dan bisa membuat kamu bisa lebih percaya diri. Bergaul dengan orang-orang yang bisa mendukung dan memotivasi k a m u , u n t u k m a m p u mengembangkan potensi dan kemampuan yang kamu miliki. Di samping kamu dapat berkembang menjadi pribadi yang percaya diri, kamu juga bisa memulai perubahan dengan mencoba melakukan hal-hal baru.

Menjadi lebih percaya pada kemampuan dan kelebihan yang kamu miliki akan membuat kita menjadi lebih bersyukur. Ingat, s e t i a p k i t a a d a l a h i s t i m ewa .

Te r s e n y u m l a h , b u a t d u n i a terpukau dengan keunikan mu.

(Jilan/POTLOT)

LPM POTLOT 2021 | 31

LAIN

Pelatihan Desain Sarana Pengembangan Skill Oleh: Jilan/POTLOT Minggu (4/7), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) POTLOT menyelenggarakan Pelatihan Desain. Pelatihan ini mengangkat tema “Break the Limit Through Graphic Design to Improve Your Skills”. Pelatihan ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari beberapa universitas, bahkan dari kalangan luar mahasiswa. Acara ini memang diperuntukkan untuk umum, tidak hanya untuk mahasiswa.

Acara Pelatihan Desain berjalan lancar dengan antusiasme peser ta yang menakjubkan. Pemateri pada acara ini adalah Kak Fini Charisa, UI Designer sekaligus founder @createcrack.id.

Pembicara membawakan materi dengan ringan, tetapi banyak memberikan insight baru bagi peserta.

Acara ini sangat cocok untuk diikuti kalangan muda sekarang di zaman digital. Acara ini merupakan program kerja unggulan LPM POTLOT perdana yang diadakan dalam kepengurusan 2021.

Sebagai output dari pelatihan ini, LPM POTLOT mengadakan perlombaan desain yang bisa diikuti oleh peserta pelatihan desain. Perlombaan ini menghasilkan dua juara terbaik. Juara yang pertama diraih oleh Sinta D w i k a s a r i ( U n i v e r s i t a s Te k n o l o g i Yogyakarta), sedangkan juara kedua diraih oleh Carrenina (SMAK Terang Bangsa Cirebon).

32 | LPM POTLOT 2021

Dengan berjalannya acara ini dengan sukses, harapannya acara ini bisa bermanfaat untuk keseluruhan pihak, baik panitia, peserta, maupun pembicara. Selain itu, harapannya ilmu yang didapatkan bisa diterapkan.

Berikut karya juara 1 perlombaan desain.

Karya: Sinta Dwikasari Asal: Universitas Teknologi Yogyakarta

LAIN

Sayembara Kepenulisan, Rangkaian Acara Tahunan LPM POTLOT Guna Tumbuhkan Kreativitas Mahasiswa Oleh: Rahma/POTLOT Pada bulan Oktober, tepatnya tanggal 3 Oktober 2021 kemarin, LPM POTLOT telah melaksanakan kegiatan Seminar Jurnalistik dengan tema “Partisipasi Mahasiswa dalam Citizen Journalism pada Masa Disrupsi Media”. Kegiatan seminar ini merupakan salah satu program kerja (proker) besar LPM POTLOT yang dilaksanakan setahun sekali dengan tujuan untuk memberikan wadah bagi para mahasiswa yang tertarik mendalami ilmu kejurnalistikan.

Acara tersebut berlangsung dari pukul 08.30 WIB hingga pukul 11.30 WIB mulai dari pembukaan, sambutan, materi inti, games, penutup, dan pengumuman juara lomba kepenulisan melalui Zoom Meeting dengan menghadirkan dua pembicara, yakni Adib Muttaqin Asfar (Redaktur Solopos) dan Erlin Lutvia Anjani (Pemimpin Umum LPM Manunggal Undip 2020).

Sebelum pelaksanaan Seminar Jurnalistik, diadakan kegiatan pra-hariH, yaitu give away dan sayembara kepenulisan guna menyemarakkan kegiatan tersebut. Kegiatan give away dilakukan melalui akun Instagram LPM POTLOT @lpmpotlot dengan hadiah uang tunai bagi dua pemenang yang beruntung. Selain give away, turut diadakan pula kegiatan sayembara kepenulisan bagi mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia dengan hadiah berupa uang tunai untuk juara pertama, kedua, dan ketiga.

Sayembara kepenulisan tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, yakni berupa lomba menulis esai dengan mengangkat tema yang sama dengan kegiatan seminar. Para peserta lomba yang terdiri dari mahasiswa dari b e rba g a i j u r u s a n d a n u n i ve rs i t a s diperkenankan untuk memilih subtema yang dikehendaki meliputi aspek ekonomi, aspek pendidikan, dan sosial politik. Lomba ini dilaksanakan mulai tanggal 1–20 September 2021 dengan masa perpanjangan hingga 25 September 2021. Melalui lomba ini, diharapkan para mahasiswa dapat mencurahkan segala aspirasi dan pemikiran baru mengenai isu-isu yang terjadi dalam dunia jurnalistik saat ini.

Penilaian karya untuk lomba ini sendiri dilakukan oleh Adib Muttaqin Asfar selaku redaktur Solopos sekaligus pembicara dalam kegiatan seminar yang dilaksanakan setelahnya, dengan kriteria penilaian mencakup kesesuaian tema, gagasan, argumentasi, dan tata kepenulisan. Lomba yang diikuti oleh 33 p e s e r t a d a ri b e rba g a i ka m p u s d i Indonesia ini berhasil dimenangkan oleh Anggun Kurnia Likawati mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sebagai juara pertama, Cahya Rizqika dari Universitas Mataram sebagai juara kedua, dan Karunia Haganta dari Universitas Indonesia sebagai juara ketiga. Ketiganya berhasil menduduki kursi juara dengan selisih nilai yang tidak jauh berbeda, yakni 8,5 untuk juara pertama; 8,3 untuk juara kedua; dan 8,2 untuk juara ketiga.

LPM POTLOT 2021 | 33

LAIN Berikut merupakan karya esai dari pemenang Lomba Kepenulisan LPM POTLOT 2021 Oleh: Anggun Kurnia Likawati – Univesitas Pendidikan Indonesia Sub Tema: Sosial Politik

Hentikan Budaya Seksisme dalam Ruang Redaksi: Urgensi Partisipasi Mahasiswa dalam Citizen Journalism Berperspektif Gender Oleh Anggun Kurnia Likawati Media massa berperan sebagai sarana komunikasi massa yang berkewajiban menjadi agent of change dalam tatanan masyarakat. Mengapa agent of change? Karena media massa dapat menjadi sarana pelopor perubahan yang memengaruhi kehidupan masyarakat luas melalui konten-konten atau pesan-pesan yang disampaikannya, baik berupa informasi, hiburan, pendidikan, dan sebagainya secara inklusif.

Tentunya, di masa pandemi saat ini, media bukan hanya meliput pemberitaan mengenai isuisu kesehatan ataupun perkembangan masalah Covid-19 saja, namun juga isu-isu yang sedang hangat atau menjadi trend saat ini seperti pemberitaan beberapa waktu lalu mengenai tubuh atlet perempuan yang sempat ramai dikritik oleh netizen Indonesia.

Mengapa? Fakta mengungkapkan bahwa headlines atau judul-judul yang dibuat sangatlah seksis, dan berpotensi mengeksploitasi serta mengobjekti ikasi isik subjek berita, yaitu para atlet perempuan. Contohnya, terdapat banyak artikel-artikel yang berjudul seperti; “Wow, Pose Menantang Maharatu Bulutangkis Pakai Bikini Bikin Ngilu”, “Sel ie di Toilet, Pose Seksi Ruselli Hartawan Bikin Gagal Fokus”, atau “Duh, Pose Mengangkang Pebulutangkis Cantik Kanada di Gym Bikin Ngilu”, dan masih banyak judul lainnya yang ditulis dan dimuat oleh penulis dan media massa yang sama.

Tentunya hal ini cukup problematik karena perhatian publik terhadap wacana pemberitaan yang seksis, sensual, dan menyudutkan perempuan, yang tidak hanya dapat merugikan mereka sebagai individu, namun juga kehidupan sosial mereka sebagai perempuan.

Stigma dan stereotip yang tertanam di benak masyarakat mengenai gender, terutama perempuan inilah yang sedikit banyak telah dipengaruhi oleh media massa. Mereka menyajikan citra perempuan dengan sewenang-wenang, seringkali tanpa memikirkan dampak yang dapat timbul dari citra yang dibangun tersebut. Citra yang dibangun, termasuk hilangnya keberadaan intelektualitas yang dimiliki, pemberitaan terkait selangkangan, nafsu, birahi dan bentuk tubuh dengan mudah dapat memicu produksi ulang pikiran misogini, serta subordinasi pada perempuan di mata masyarakat.

Pemberitaan Seksis di Media Massa

Gambar 1 Presentasi tentang “Pentingnya Jurnalisme Berperspektif Gender dalam Pemberitaan dan Ruang Redaksi” oleh Nurul Nur Azizah, Junalis Konde.co, pada Webinar Puncak Klinik Jurnalistik 2021.

34 | LPM POTLOT 2021

LAIN

Seksisme, seperti yang dilansir dalam Britannica, merupakan suatu anggapan yang menjelaskan bahwa adanya satu eksistensi jenis kelamin yang lebih hebat atau superior dari pada jenis kelamin yang lainya. Dengan demikian, hal tersebut secara tidak langsung telah melanggengkan stigma yang selanjutnya melahirkan diskriminasi terhadap individu berdasarkan jenis kelamin mereka sejak lahir.

Seksisme, dalam hal ini, dapat menjangkiti jenis kelamin apapun, baik laki-laki maupun perempuan.

Hanya saja, hal semacam ini terdengar lebih akrab dialami oleh para perempuan.

Dalam media massa, budaya seksisme ini telah langgeng menyelimuti diksi diksi kreatif beberapa jurnalis agar lebih menarik publik, walau minim makna yang baik. Judul dalam berita-berita dilukis dengan tinta seksis dan lebih banyak mempertontonkan isik. Sebagaimana frasa perempuan cantik, berparas menarik, bentuk badan antik yang boleh dilirik, dll. Tentu saja ini merupakan pemberitaan yang mengandung seksisme, terutama pada perempuan, yang mana acap kali tubuh mereka digunakan sebagai objek untuk menarik perhatian demi mengundang publik.

Dilansir dari artikel yang diterbitkan oleh Konde.co, dalam pemberitaan mengenai tubuh atlet perempuan yang dimuat dalam salah satu media massa terkenal, sebut saja Viva, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, menilai mereka justru menayangkan berita-berita seksis yang eksploitatif dan diskriminatif terhadap perempuan hanya demi mendulang click. Hal ini tentu saja bertentangan dengan nilai yang mengikat kerja-kerja jurnalistik seperti tertera dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang diatur dalam Pasal 8 yang berbunyi, “Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa, atau cacat jasmani”.

Merespon kekacauan berita-berita tersebut, Ketua Divisi Gender, Anak dan Kelompok Marjinal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Malang, Benni Indo angkat bicara, bahwa fenomena ini terjadi karena media massa gagal melaksanakan fungsinya yaitu sebagai media informasi, pendidikan, dan kontrol sosial. “Seksisme setiap waktu hampir terjadi, karena media melihat tubuh perempuan mempunyai daya jual,” ujarnya dalam wawancara yang dilakukan oleh Lentera.

Seksisme sebagai Komoditas Media Massa Citra perempuan yang berhasil dirancang oleh media massa, tentunya telah disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan industri yang ada di belakang layar. Seringkali perempuan diobjekti ikasi agar misi atau tujuan bisnis industri tercapai, contohnya rating dan traf ic yang tinggi. Terdapat berbagai cara yang telah dipraktikkan media massa dalam menjadikan perempuan sebagai objek. Cara terampuh dan paling sering digunakan adalah dengan melakukan eksploitasi dan komodi ikasi berlebihan terhadap tubuh perempuan.

Terkait opini yang dilontarkan oleh Benni mengenai bagaimana media massa melihat tubuh perempuan mempunyai daya jual, dikutip dari jurnalperempuan.org, menurut Manggala Nayahi, seorang Mahasiswi FISIP UI (2015), menjelaskan bahwa eksploitasi tubuh perempuan yang digambarkan dalam bentuk konten media seakan menjadikan tubuh perempuan sebagai mata uang yang ditukarkan dengan keuntungan pelaku industri. Tubuh perempuan yang secara gamblang diekspos oleh media massa inilah yang menjadikan perempuan sebagai objek yang bisa diperjualbelikan, dengan timbal balik berupa rating, laba industri, peningkatan pengguna media massa dan seterusnya.

Urgensi Partisipasi Mahasiswa dalam Citizen Journalism Berperspektif Gender Mengenal istilah citizen journalism, nampaknya bukanlah hal baru untuk diketahui, terutama pada era disrupsi digital seperti ini. Citizen journalism atau jurnalisme warga, dikenal sebagai terobosan baru dalam dunia jurnalistik karena memberikan kebebasan kepada warga atau masyarakat umum untuk melaporkan atau memberitakan suatu peristiwa yang sedang terjadi melalui media massa yang tersedia. Hal ini tentu merupakan angin segar bagi masyarakat yang sekiranya memilki ide, kritik, gagasan, atau apapun dalam bentuk berita, termasuk mahasiswa. Seperti yang telah diketahui, sebagai mahasiswa, terdapat beberapa peran penting yang perlu dilaksanakan dan dipraktikkan secara melalui

LPM POTLOT 2021 | 35

LAIN

citizen journalism, salah duanya adalah peran mahasiswa secara sosial dan politik.

Secara sosial, dengan ikut mengambil peran sebagai citizen journalist, mahasiswa dituntut untuk terus membaur dengan masyarakat demi mengatasi permasalahan-permasalahan yang berkembang dalam lingkup sosial, salah satunya permasalahan gender, baik dalam lingkungan masyarakat maupun media.

Secara politik, sebagai mahasiswa masa kini yang diharapkan untuk menjadi pembawa perubahan pada masa depan bangsa, mahasiswa juga perlu untuk peduli terhadap perkembangan politik, baik dalam maupun luar negeri. Dengan menjadi citizen journalist, dapat menyuarakan hak politiknya yang tentu didukung oleh dorongan moral dan semangat demi mengusung aspirasi masyarakat, terutama dalam isu sosial mengenai ketimpangan gender yang ada dengan metode citizen journalism berperspektif gender. Apa itu?

Secara teori, jurnalisme berperspektif gender merupakan praktik jurnalisme yang memiliki ciri khas tujuan peliputan yang memihak dan memberdayakan perempuan, hasil liputan berperspektif gender, memakai bahasa yang sensitif gender dan subjektif karena merupakan bagian dari kelompok marjinal yang diperjuangkan (Subono, 2003). Dengan demikian, kehadiran citizen journalism, melalui media massa, perspektif gender dapat dengan efektif diperkenalkan langsung kepada masyarakat mengingat media massa merupakan pembentuk opini publik yang potensial, sehingga diharapkan dapat memiliki peran yang masif dalam menyebarluaskan perspektif gender.

Melalui citizen journalism, kekhawatiran mengenai adanya kepentingan bisnis media massa dalam mendulang klik demi meningkatkan traf ic pembaca, dapat berkurang. Kenapa? Karena citizen journalism ini, menawarkan independensi dalam proses penulisannya, dengan kata lain tanpa campur aduk kepentingan politik dari media massa, karena umumya citizen journalism ini profesi bebas tanpa kontrak. Hal ini tentunya juga menjadi kobaran api semangat bagi para mahasiswa yang fokus utamanya adalah menyebarkan isu-isu ramah gender.

Dengan hadirnya citizen journalism berperspektif gender di media massa khususnya di dunia jurnalistik diharapkan dapat menimbulkan kepekaan gender (gender sensitivity), sehinggga tercipta suatu kesadaran di mana beberapa fakta dalam pemberitaan media yang ada dan terjadi pada dasarnya merupakan hasil dari ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender yang berkaitan dengan dominasi kekuatan ekonomi-politik serta sosial budaya yang ada dalam masyarakat. Dengan adanya perspektif gender, media massa diharapkan dapat menjadi sarana pembebasan dan pemberdayaan kelompokkelompok marjinal, khususnya perempuan melalui konten berita yang dihasilkannya.

DAFTAR PUSTAKA Adam, K.L. & Ware, N.C. (1979). Sexsim and the English Language: The Linguistic Implications of Being a Woman. Dalam J. Freeman (ed.), Woman: A Feminist Perpective. Palo Alto: May ield.

Adriana, T. (2021). Seksisme Dalam Berita Olahraga, Media Mendulang Klik Atas Nama Perempuan. https://www.konde.co/2021/07/seksisme-dalam-berita olahraga-media-mendulang-klik-atas-namaperempuan.html/ (dikunjungi 12 September 2021) Azizah, N. N. (2021, 4 September). Urgensi Jurnalisme Berperspektif Gender: Antara Tubuh Perempuan dan Media Massa (Webinar Puncak Klinik Jurnalistik 2021). https://youtu.be/J4rnGCT_eeQ Berberick, S. N. (2010). The Objecti ication of Women in Mass Media: Female Self Image in Misogynist Culture. The New York Sociologist, Vol. 5. 1-15. Nayahi, M. (2015). Objekti ikasi Perempuan oleh Media: Pembakuan Identitas Perempuan dan Dominasi Kekuasaan Laki-Laki. https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/objekti ikasi-perempuan oleh-mediapembakuan-identitas-perempuan-dan-dominasi-kekuasaan-laki laki (dikunjungi 12 September 2021) Suryawati, R., Badara, A., Sahidin. (2020). Seksisme dalam Wacana Berita Media Online. Jurnal Pendidikan Bahasa, 2(9). 24-36. http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPB

36 | LPM POTLOT 2021