Harga Rp 1.000
Kamis, 28 Maret 2019
Tahun 15/ No. 5
Fakultas Farmasi
Terancam Jumlah Dosenyang Minim Reporter: Naufal Abdurrahman Musa UMS, Koran Pabelan – Jumlah tenaga pengajar di Fakultas Farmasi (FF) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang masih sedikit menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di Farmasi. Akibatnya satu orang dosen bisa mengampu beberapa mata kuliah yang bukan bidangnya.
S
elaku Dekan, Azis Saefudin mengatakan, kekurangan tenaga pengajar tersebut sudah mulai dirasakan semenjak lima tahun yang lalu. Azis menuturkan bahwa idealnya jumlah dosen di FF adalah sebanyak 40 orang, sedangkan jumlah dosen aktif yang ada sebanyak 26. Menurutnya, jumlah sistem kredit semester (SKS) yang diampu oleh satu orang dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bisa dua kali lipat dosen di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). “Sepuluh tahun berkarir di UMS sama dengan 20 tahun berkarir di PTN,” tambah Azis, Rabu (20/3). Azis sendiri sudah mengajukan usul penambahan dosen ke pihak rektorat, tetapi sampai saat ini masih belum membuahkan hasil. Menurutnya, solusi lain yang bisa menjadi opsi yaitu pengajuan masukan bermutu ke pihak rektorat melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tingkat universitas dan fakultas. “Ke depan itu karya ilmiah yang akan menjadi indikator keunggulan suatu universitas, itu tidak lepas dari jumlah dosen berkualitas yang me-
madai,” tambahnya. Ia juga mengakui, hal yang cukup mengancam keberlangsungan kegiatan perkuliahan di Farmasi adalah hingga saat ini di fakultasnya belum memiliki dosen yang bergelar profesor. Nahasnya, berdasarkan keterangan Azis, hal tersebut tidak hanya
terjadi di FF. Kekurangan tenaga pengajar yang lebih mencemaskan ada di Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Selaku Mahasiswa Farmasi, Dedi Kurniawan, mengaku bahwa untuk proses belajar mengajar di FF sendiri tidak ada kendala yang serius dan ia tidak terganggu dengan kurangnya tenaga pe-
YAH... TAU BERAT GINI MENDING NGAJAR DI PTN SEKALIAN AJA
Nilai Agama Tidak Ada Hubungannya dengan Prodi
UMS Optimis T
ngajar di FF. Ia hanya mengeluhkan ketika ada pergantian jadwal terkadang bentrok dengan jadwal mata kuliah lainnya. “Kalau jumlah dosen untuk matkul (mata kuliah-red) saya sendiri itu memadai,” tambah Dedi, Rabu (20/3). [AM]
BEBAN MENGAJAR DOSEN FARMASI
idak Ada Kebobolan Tes PMB
LPPIK Gagalkan Pemalsuan Sertikat Mentoring