BULETIN EDISI APRIL 2021: PERTUMBUHAN EKONOMI RAMADAN 2021

Page 1

ECorner

EDISI APRIL 2021

PERTUMBUHAN EKONOMI

RAMADAN 2021


ECorner B

Ekonomi Ramadan Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi

agi umat muslim, Ramadan merupakan bulan yang suci dan penuh dengan berkah. Ramadan biasanya identik dengan bulan belanja. Banyak orang berbondongbondong untuk belanja mulai dari makanan sampai busana. Sama seperti tahun kemarin, Ramadan tahun ini masih diselimuti dengan pandemi COVID-19. Namun, berbeda dari segi ekonomi. Berdasarkan data yang dilansir dari detik news pertumbuhan ekonomi kuartal II tahun 2020, menyatakan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat,perekonomian Indonesia tumbuh minus atau terkontraksi 5,32% sepanjang bulan April sampai Juni yang bertepatan pada Ramadan tahun 2020. Lalu, untuk Ramadan kali ini pemerintah giat mengajak sektor wirausaha masyarakat agar lebih aktif lagi. Oleh karena itu, pemerintah senantiasa optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi akan meningkat dengan faktor musiman, yaitu Ramadan yang tengah berjalan. Faktor pendorongnya adalah belanja dari kelompok rumah tangga yang diprediksi bisa terus menerus meningkat. Bulan Ramadan ini banyak bermunculan pelaku ekonomi, khususnya yang berskala mikro dan kecil yang terlibat dalam produksi barang dan jasa. Tentu diharapkan aktivitas seperti ini bisa diselalu dilaksanakan agar tidak sekadar musiman.

Tak hanya itu, saat bulan Ramadan ini, untuk Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) Pemerintah akan memberikan subsidi biaya ongkos kirim gratis untuk pembelian produk lokal dan produksi UMKM. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Airlangga selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia yang dilansir di situs Republika.

Dengan langkah-langkah yang dilakukan, pemerintah optimis akan adanya kemajuan ekonomi dan pemerintah menegaskan bahwa perkataan segelintir pengamat yang mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin parah hanyalah asumsi negatif. (AR/UKH/NFD)


ECorner Kebijakan Subsidi Ongkir Harbolnas Meningkatkan Konsumsi Masyarakat H

ari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada Ramadan ini akan diadakan pada H-10 dan H-5 lebaran Idulfitri 2021. Pemerintah akan memberikan subsidi ongkos kirim sebesar Rp500 miliar untuk mendorong adanya sektor pembelian konsumsi masyarakat kepada e-commerce dan jasa ekspedisi yang ada di Indonesia. Wakil Ketua DPR RI, M. Azis Syamsuddin, berpendapat bahwa adanya kebijakan subsidi ongkir dapat meningkatkan daya beli dan usaha perekonomian masyarakat di tengah pandemi COVID-19 sehingga ekonomi dapat bangkit dan masyarakat pun sejahtera. Pemberian subsidi ini harus disosialisasikan secara langsung oleh pemerintah dengan cepat terhadap perusahaan e-commerce dan perusahaan ekspedisi untuk mencegah adanya pemotongan yang dilakukan oleh pihak perusahaan e-commerce. Sosialisasi juga harus dilakukan terhadap masyarakat guna mendorong adanya peningkatan pada transaksi jual-beli barang melalui pembelian online. Kegiatan ini dilakukan untuk menghasilkan rencana yang berjalan sesuai dengan tujuan.

Dilansir dari republika. co.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan stimulus ini dapat mendongkrak konsumsi masyarakat. Hal ini ditambah adanya pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) pada mobil dan rumah.

Pemerintah mengeluarkan subsidi anggaran sebesar Rp500 miliar untuk mengutamakan adanya pengiriman gratis pada produk dalam negeri. Daya beli masyarakat menjadi tinggi pada saat Harbolnas diadakan. Pemerintah akan bekerja sama dengan para produsen lokal, pelaku UMKM, asosiasi dagang, dan para pelaku logistik untuk mewujudkan adanya pemulihan perekonomian nasional. ( RM/RAH/NFD)


ECorner Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II P ara ahli bidang perekonomian seperti Bhima Yudhistira, yang mana merupakan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia mulai meningkat pada kuartal ll dan lll. Letak dari kuartal ll itu jatuh pada bulan Ramadan di tahun 2021. Pendapat yang di sampaikan oleh Bhima Yudhistira ternyata sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Indonesia, yaitu Sri Mulyani Indrawati, yang sebelumnya mengatakan bahwa ekonomi nasional masih tertahan negatif pada kisaran minus 1% hingga minus 0,1% di kuartal I 2021 dan perekonomian nasional akan mulai positif di kuartal ll dan lll bulan Ramadan tahun 2021. Berbagai tanggapan yang menyatakan bahwa perekonomian Indonesia akan naik di kuartal ll berdasar pada bagaimana Indonesia mulai bangkit dari pandemi COVID-19 yang sudah melanda Indonesia akhir-akhir ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang 2020 terkontraksi minus 2,1%. Memasuki bulan Ramadan dan mendekati hari raya lebaran yang tentunya bisa mendorong konsumsi masyarakat, pemerintah juga menyiapkan kebijakan untuk menaikkan perekonomian Indonesia pada kuartal II-2021.

Pertama, pemerintah telah memperluas diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil dengan kapasitas silinder 1.500 cc hingga 2.500 cc yang memenuhi syarat. Diskon pajak sebesar 50% dari tarif normal akan diberikan pada masa pajak April-Agustus 2021. Kemudian 25% dari tarif normal PPnBM pada masa pajak September-Desember 2021. Selain itu, ada juga diskon PPnBM atas tambahan segmen kendaraan 4x4 dengan kapasitas mesin di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc yang memenuhi syarat. Diskon sebesar 25% dari tarif normal akan diberikan pada masa pajak April-Agustus 2021. Lalu 12,5% dari tarif normal pada masa pajak SeptemberDesember 2021. Diskon PPnBM ini diharapkan mendongkrak penjualan mobil, termasuk penjualan mobil menjelang lebaran. Kedua, stimulus kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebesar Rp400 miliar mulai 20 April 2021. Tujuannya untuk meningkatkan permodalan debitur UMKM. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, kedua stimulus itu diharapkan bisa mendongkrak ekonomi tahun ini, baik dari sisi suplai maupun permintaan yang akan dimulai April-Juni 2021. Pemerintah terus menekan pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada April-Juni 2021 untuk mengambil kesempatan pada saat musim Ramadan dan Lebaran. Dengan berbagai kebijakan yang di siapkan oleh pemerintah, tentunya pendongkrakan perekonomian Indonesia dapat dimaksimalisasi sebaik mungkin. (PUS/NAD/NFD)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.