2 minute read

PROFIL Kenali SosokArsad Bahri, Profesor Muda

Next Article
ARTIKEL

ARTIKEL

dari Biologi FMIPAUNM

Arsad Bahri adalah salah seorang dosen di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

Advertisement

Universitas Negeri Makassar (UNM). Beliau lahir di Sinjai, 15 Juni 1984. Sebagai dosen di Jurusan Biologi, beliau mengampu beberapa mata kuliah, diantaranya Pengembangan Bahan Ajar, Biologi

Sel, Fisiologi Hewan,Media PembelajaranBiologi, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Pengembangan

Desain dan Strategi Pembelajaran, serta

Perkembangan Hewan. Beliau menempuh pendidikan S1 di UNM dengan mengambil disiplin ilmu Pendidikan Biologi. Setelah meraih gelar

Sarjana Pendidikan (2001-2005) di Universitas

Negeri Makassar, beliau melanjutkan Pendidikannya denganmeraihgelarMagister(2008-2010)dan

Doktor (2012-2016) di Universitas Negeri Malang dengandisiplinilmuyangsama.

Selama menempuh pendidikan dan karirnya, Arsad telah dianugerahi beberapa penghargaan diantaranya, pada tahun 2016 diberi penghargaan

Satya Lencana Karya Sastra oleh Presiden RI dan

Pemakalah Poster Terbaik pada Seminar Hasil

Penelitian oleh Kemenristekdikti, serta tahun 2018 dianugerahi sebagai Dosen Berprestasi II tingkat

Universitas oleh UNM. Beliau juga melakukan banyak penelitian diantaranya pada tahun

2023, yaitu 1) Pengembangan Pembelajaran

Berdiferesiasi Berbantuan Virtual Reality pada

PembelajaranBiologi,2)PengembanganInstrumen

Audit Mutu Internal (AMI) Program Studi

Kependidikan Terintegrasi Kriteria SNI ISO 21001 diUniversitasNegeriMakassar,dan3)Hubungan

Pengetahuan dan Perencanaan Pembelajaran dengan Kemampuan Mengimplementasikan

TPACK pada guru sekolah penggerak di Kota

Makassar. Tidak hanya itu, beliau juga memiliki segudang pengalaman dalam ranah pengabdian kepada masyarakat, penulisan artikel ilmiah, pemakalah seminar ilmiah, hingga pengalaman penulisanbuku.

Berbagai ilmu dan pengalaman yang telah didapatkan oleh Arsad menjadikannya salah satu sosok yang dipercaya untuk memangku jabatan, salah satunya sebagai Kepala Pusat Penjaminan

Mutu Pendidikan UNM (LP2MP UNM) dan Reviewer Internal Penelitian UNM pada tahun

Profil

2019 hingga sekarang di usianya yang terbilang muda, serta di tahun 2020 terpilih sebagai

Reviewer Nasional PKM. Hingga baru-baru ini di tahun 2023, diberi amanah menjadi Reviewer

Penelitian DRTPM Dikti dan Reviewer di International Journal of Instruction (Scopus Q1), Asia Pacific Forum on Science Teaching & Learning (Scopus Q3), The International Review of Research in Open & Distributed Learning (Scopus Q1), European Journal of Educational Research (Scopus Q2). Menariknya, tahun ini juga sosok Arsad Bahri disematkan gelar Profesor pada namanya atas pencapaian dan prestasinya yang telahdiraihselamaini.

Berada di titik ini, tantangan demi tantangan telah hadapi. Adapun kunci di balik semuanya, dengan melakukan totalitas di setiap pekerjaan.

Selain itu, beliau percaya dengan proses dan yakin bahwa kesuksesan yang dicapai bukanlah kesuksesan pribadi, tetapi banyak orang-orang yang terlibat dan membantu beliau sampai sekarang,karenaituperluadanyakolaborasi.

“Sampai di tahap ini pastinya harus membagi waktu, harus memberdayakan orang-orang di sekeliling kita. Pencapaian ataupun kesuksesan orang itu bukanlah kesuksesan secara pribadi karena tidak ada kesuksesan atau keberhasilan yang kita raih tunggal, oleh karena itu perlu kolaborasi dengan orang lain. Terkadang memang harus ada yang dikorbankan, saya selalu total jika melakukansesuatu,” tuturnya.

Dengan banyaknya pengorbanan dan tantangan, beliau juga tetap semangat dalam menjalani setiap proses hingga mencapai gelar profesor. Bermodal motivasi, beliau menganggap pencapaian ini merupakan gerbang awal untuk berkarya lebih baik dan bermanfaat lebih banyak bagioranglain.

“Sebenarnya saya menganggap ini bukan sebuah pencapaian yang luar biasa, justru ini beban moralnya lebih besar karena saya harus berbuat yang lebih baik dari sebelumnya. Banyak orang yang menganggap ini merupakan titik puncak, tapi bagi saya sendiri ini merupakan gerbang awal untuk berkarya lebih banyak dan berkarya lebih baik, serta bermanfaat lebih banyak lagi untuk oranglain,” jelasnyadalamwawancara. Beliau juga berpegang teguh pada prinsipnya “do the best, to be the best, and be yourself” yang beliau maknakan untuk, 1) Selalu lakukan yang terbaik demi menjadi yang terbaik, tidak perlu untuk menjadi nomor satu, tetapi jadi yang terbaik, 2) Selalu jadi diri sendiri dan tidak perlu menjadi orang lain, dan 3) Tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, tetapi bandingkan diri Anda dengan sebelumnya karena setiap orang memilikikisahsuksesyangberbeda.

Langkah selanjutnya, beliau berusaha untuk bisa menginspirasi dan bermanfaat untuk banyak orang dan juga akan mengevaluasi target-target yang telah dicapai maupun yang belum. Beliau juga mengatakan bahwa ini adalah titik awal untuk dapat berkarya dan bermanfaat serta lebihbaik dari sebelum-sebelumnya.

“Kita tentunya juga harus mengevaluasi targettarget yang telah kita capai maupun yang belum. Mengetahui apa kendalanya sehingga belum tercapai,inijugabisamenjadibestpracticingyang bisa kita bagikan ke orang lain. Jadi, ini bukan merupakan titik akhir justru ini adalah titik awal bagi saya untuk bisa berkarya dan bermanfaat lebihbaik lagidarikemarin-kemarin,” ungkapnya.

(RSSM/NM)

This article is from: