Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) adalah prosedur yang dilakukan saat seseorang mengalami kegagalan fungsi jantung. Namun, menurut American Heart Association, prosedur CPR tidak diindikasikan kepada semua orang. Pengecualian ini dilakukan terhadap pasien yang menandatangani dokumen Do Not Resuscitate (DNR). DNR adalah perintah larangan resusitasi yang ditulis oleh dokter untuk menginstruksikan kepada paramedis/jasa kesehatan lainnya untuk tidak melakukan CPR kepada pasien jika pasien berhenti bernapas atau mengalami kegagalan jantung. Apakah boleh seorang petugas medis yang telah disumpah dapat melaksanakan pengecualian CPR ini terhadap orang yang memang sedang mengalami kegagalan fungsi jantung? Bagaimana hukum positif Indonesia melihat persetujuan DNR?