PENEGAKAN HUKUM DALAM RANGKA PENATAAN RUANG GUNA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Nama Jurnal : Jurnal Penelitian Hukum DE JURE Pengarang : Muhar Junef Tahun : 2016 Diulas oleh : Hilal Mohammad Fikry
Pendahuluan Perencanaan tata ruang kota menjadi salah satu masalah dalam upaya perkembangan kota. Keterbatasan lahan di daerah perkotaan mengakibatkan adanya alih fungsi lahan yang sebelumnya berfungsi sebagai wilayah konservasi dan ruang terbuka hijau menjadi pemukiman penduduk. Hal tersebut membawa dampak buruk pada lingkungan. Sebagai contoh, kawasan perkotaan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang merupakan kawasan padat penduduk membuat banyak lahan beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk dari lahan yang seharusnya merupakan daerah resapan air. Kemudian juga daerah Bogor, Puncak, Cianjur (Bopunjur) yang merupakan daerah hulu dan berfungsi sebagai daerah konservasi air dan tanah serta sebagai perlindungan banjir bagi daerah di bawahnya, di sana terjadi penyimpangan dengan maraknya pembangunan villa dan penginapan-penginapan. Terdapat tiga hal penting yang menjadi permasalahan di perkotaan terkait dengan penataan ruang. Pertama, Indonesia tidak punya perencanaan terintegrasi. Kedua, kurangnya konsistensi dalam melaksanakan aturan yang ada dan ketiga, Pemerintah kurang memiliki kemampuan mengantisipasi persoalan-persoalan di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dibuat rumusan masalah antara lain: 1. Bagaimana penegakan hukum dalam rangka penataan ruang saat ini? 2. Bagaimana cara mewujudkan penataan ruang yang berkelanjutan?