Perkembangan zaman memang identik dengan turut berkembangnya teknologi sebagai solusi untuk menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. Salah satu teknologi yang berkembang saat ini dan berupaya memecahkan permasalahan bagi pasangan suami istri yang tidak dapat memiliki keturunan adalah in vitro fertilization (IVF) atau program bayi tabung. IVF merupakan cara pembuahan dalam suatu cawan petri di mana hasil penyatuannya akan ditanam dalam rahim perempuan pemilik benih tersebut. Namun, dalam hal sang perempuan pemilik benih tidak dapat mengandung, dikenal suatu solusi bernama surrogacy atau yang disebut dengan sewa rahim di mana embrio akan ditanamkan pada perempuan yang tidak memiliki hubungan sama sekali dengan benih tersebut. Sewa rahim dituangkan dalam suatu perjanjian bernama gestational agreement di mana pihak yang menyewakan rahim berjanji bahwa ia akan mengandung, melahirkan, dan menyerahkan bayi tersebut kepada pihak penyewa dengan imbalan material.