Perkembangan teknologi menimbulkan munculnya berbagai bentuk kejahatan seperti cyber crime. Cyber crime yang umum terjadi di kalangan masyarakat yakni kejahatan pornografi atau biasa disebut dengan cyber porn. Cyber porn yang biasa dilakukan dalam masyarakat yakni revenge porn. Menurut catatan akhir tahun Komnas Perempuan mengenai pengaduan Kekerasan Berbasis Gender Siber (KBGS) pada tahun 2019 terdapat 490 kasus dan terjadi peningkatan pada tahun 2020 sebesar 348% yakni 1.425 kasus. Namun, Ketua Komnas Perempuan yakni Andy Yentriyani menyatakan bahwa Komnas Perempuan pada Juni 2021 sudah menerima 2.592 kasus yang mana dapat diartikan bahwa lonjakan tersebut terus meningkat apabila hukum tidak berlaku secara tegas. Andy Yentriyani juga menyatakan bahwa kasus yang paling banyak terjadi yakni pelecehan seksual revenge porn dan pemerasan seksual. Lantas bagaimanakah pengaturan perlindungan hukum bagi korban revenge porn di indonesia?