Pandemi menjadikan media sosial sebagai sarana masyarakat untuk dapat menghabiskan waktu sembari mencegah terjadinya penularan virus dengan tetap berada di rumah saja. Media sosial juga tak jarang jadi tempat untuk menyuarakan pendapat tentang berbagai fenomena yang mereka temukan. Namun, masyarakat kini perlu mulai berhati-hati dengan setiap kata yang akan diposting di akun media sosial mereka. Pasalnya, Kepolisan Negara Republik Indonesia pada Februari 2021 silam telah resmi membentuk polisi virtual yang akan mengawasi berbagai tindak pidana di media sosial berdasarkan SE/2/II/2021. Apakah hal ini sesuai dengan tugas polisi sebagaimana disebutkan pada Pasal 30 ayat (4) UUD 1945? Atau malah membatasi kebebasan masyarakat karena penerapan regulasi yang hanya berdasarkan Surat Edaran Kapolri?