Situasi pandemi yang tak kunjung usai di tanah air jelas menghambat beragam aktivitas masyarakat. Sederet protokol kesehatan terus digaungkan pemerintah demi menekan angka penularan virus Covid-19 di Indonesia. Kendati demikian, protokol tersebut seringkali dilanggar oleh masyarakat, baik dengan sengaja maupun tidak. Salah satu protokol kesehatan yang kerap diabaikan adalah imbauan untuk saling menjaga jarak. Hal ini dibuktikan dengan dua peristiwa kerumunan yang terjadi sepanjang dua tahun terakhir, antara lain kasus kerumunan oleh Habib Rizieq Shihab di Megamendung dan Petamburan serta peristiwa kerumunan akibat peluncuran menu “BTS Meal” oleh McDonald’s Indonesia. Di tengah berjalannya hukum, Habib Rizieq Shihab selaku terdakwa merasa tidak adil terhadap perlakuan aparat penegak hukum dalam menindaklanjuti antrean ojek online yang membanjir di sejumlah gerai McDonald’s Indonesia. Menyikapi pernyataan tersebut, benarkah bahwa penegak hukum telah bersikap diksriminatif dalam menangani kedua kasus?