Anak merupakan aset negara yang akan meneruskan estafet kepemimpinan menuju masa depan yang lebih cerah. Sebagai aset negara, anak harus dilindungi. Maka, atas dasar perlindungan terhadap anak, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan Konvensi Hak Anak Internasional pada 1959. Konvensi ini merupakan awal dari perlindungan terhadap anak yang selama ini dicita-citakan. Dalam merespon pengesahan Konvensi Hak Anak Internasional itu, pemerintah kemudian melakukan ratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990. Melalui ratifikasi ini, pemerintah mulai bergerak mencapai cita-citanya, yaitu perlindungan terhadap anak yang kemudian memunculkan undang-undang baru, seperti Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menjamin perlindungan terhadap anak. Salah satu aspek yang dibahas dalam undang-undang tersebut adalah perlindungan dan penanganan kasus anak jalanan. Anak jalanan adalah anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan.