Pekerja Rumah Tangga (PRT) adalah sebutan bagi orang yang bekerja pada perseorangan dalam lingkup rumah tangga untuk melakukan pekerjaan domestik. Berdasarkan data yang diperoleh dari International Labour Organization (ILO) pada tahun 2015 terdapat sekitar 4,2 juta Pekerja Rumah Tangga. Lingkup pekerjaan PRT yang bersifat domestik membuat pekerjaan mereka menjadi termarjinalkan sehingga menimbulkan minimnya perlindungan bagi mereka yang rentan akan diskriminasi kelas. Hingga saat ini di Indonesia belum ada payung hukum yang secara khusus dan komprehensif mengatur mengenai perlindungan bagi PRT. Adapun RUU Perlindungan PRT yang berupaya mengatur mengenai perlindungan hukum bagi PRT telah mengendap selama 17 tahun di DPR. Padahal, diskriminasi kelas terhadap PRT terus terjadi di Indonesia sehingga pengesahan RUU Perlindungan PRT menjadi suatu hal yang mendesak yang perlu dilakukan oleh negara dalam upaya pemenuhan tanggung jawab atas perlindungan hak asasi manusia.