Majalah Smart

Page 16

Sorotan

Aspek Kesejarahan

Masjid Agung Kauman Semarang

Sebagai Kazanah Keagamaan Identitas Budaya

Sejarah Masjid Kauman merupa kan masjid tertua di Kota Semarang. Bangunan karya Ki Ageng Pandanaran sejak pertama kali didirikan mengalami beberapa kali “migrasi� Pertama kali Ki Ageng Pandanaran yang memiliki nama asli Maulana Ibnu Abdul Salam mendirikan masjid di daerah Bubakan Semarang yang dulu nya merupakan pusat kabupaten atau pemerintahan. Masjid ini berdiri pada tahun 1742 di tengah terjadinya pemberontakan orang-orang Cina atau dikenal dengan Perang Semarang. Sejarah mencatat, bahwa pembaruan Masjid Agung Kauman dilakukan berkali-kali.

16 Smart

Pembaharuan pertama dilakukan oleh Bupati Kyai Adipati Surohadimenggolo III. Pada tahun 1759/1760 Surohadimenggolo II memperbesar masjid Kauman tersebut. Sebagai sebuah peringatan atas pembangunan masjid tersebut ditaruhlah Pembangunan tiga buah inskripsi yang kini masih tertempel di gapura utama masjid yang bertulisakan huruf Jawa, Latin dan Arab. Pada masa pemerintahan bupati R.M. Tumenggung Aryo Purboningrat masjid me-ngalami pembangunan kembali yang diawali pada tanggal 23 April 1889 dengan bantuan dari Asisten Residen Semarang, G.I. Blume dan Bupati R. Tumeng-

Volume I No.2 Juli-Desember 2010

gung Cokrodipuro. Arsitek Belanda G.A. Gambier ditunjuk menanggani pekerjaan itu sampai selesai. Dari tanganya lahir masjid indah dengan gaya yang menunjukkan akulturasi budaya, Islam (Timur Tengah), Jawa, dan Eropa. Akulturasi tersebut dapat dilihat pada bangunan fisiknya, terutama pada atap yang dibuat susun tiga (seperti Piramida) dengan puncak berhiaskan mustaka. Konon ceritanya, pembaruan masjid dilakukan karena pernah terbakar (tahun 1885) gara-gara tingginya melebihi Masjid Agung Demak. Pekerjaan tersebut selesai ditandai dengan peletakan prasasti yang


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.