My first document

Page 1

DIAMBANG Orangutan Kalimantan

KRITIS PUNAH

DianaPutriWahyuni 120180003

DinaAnggraini_120180005

IchaEffriliasani _120180023

JennyUlyawan_120180025

LintangDwiBawono_120180031

YayukHaryati_120180004

ProgramStudiBiologi JurusanSains InstitutTeknologiSumatera

LATAR BELAKANG

Orangutan Kalimantan dikategorikan sebagai hewan endemik karena keberadaannya hanya dijumpai pada Pulau Kalimantan. Umumnya mempunyai habitat mulai dari hutan tropis dataran rendah, rawarawa hingga hutan perbukitan. Menurut IUCN Red List, orangutan Kalimantan memiliki status Critically Endangered yang merupakan status ancaman kepunahan tertinggi. Orangutan Kalimantan berada dalam golongan APPENDIX 1 CITES (Convention International of Trade Endangered Species of Wild Fauna and Flora) yang dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional Status kepunahan orangutan disebabkan oleh peralihan lahan hutan menjadi non hutan dan juga perburuan liar. Orangutan mampu menjelajah dengan jarak tempuh yang luas sehingga dapat membantu proses penyebaran biji melalui konsumsi berbagai jenis buah dan mampu mencerna biji berukuran lebih besar dari pada hewan lainnya.

KARAKTERISTIK ORANG UTAN

Orangutan memiliki ciri-ciri warna rambut yang lebih hitam dengan rambut yang panjang dan tubuh yang besar sehingga pergerakannya lebih lambat dibandingkan dengan orang hutan sumatra, tubuh kaki yang pendek dan lengan yang panjang. Bentuk tubuh yang hampir mirip dengan manusia, primata yang termasuk langka ini memiliki bobot tubuh

kisaran 50-100 kilogram jantan dan 30-50 kilogram betina dan tinggi badan 1,25-1,5 meter. Orang utan jantan memiliki ciri khusus yaitu dagu yang panjang dan kantung pipi menggelambir ke bawah

Orangutan cenderung yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka di pohon atau biasa disebut hewan arboreal. Sehingga orang utan memiliki bentuk lengan yang panjang, selain digunakan

untuk meraih makanan hal ini juga digunakan untuk berayun dari satu pohon ke pohon lainnya (Prayogo et al. 2022)..

https://forestsnews.cifor.org/

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Kelas : Mamalia

Ordo : Primata

Famili : Hominidae

Genus : Pongo

Spesies : Pongo pygmaeus

Orangutan tersebar luas di Himalaya, India, Tiongkok bagian selatan, Semenanjung Malaysia, serta di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Namun, sebagian besar telah punah dan kini, 90% orangutan hanya ada di Indonesia

yaitu Sumatera dan Kalimantan dan 10%, sisanya, di Sabah dan Sarawak, Malaysia.

Persebaran populasi orangutan

Kalimantan terbagi kedalam 3 sub spesies yaitu Pongo pygmaeus pygmaeus dapat ditemukan di Kalimantan bagian

barat laut dan Sarawak (Malaysia),

Pongo pygmaeus wurmbii (dapat ditemukan di Kalimantan Tengah dan bagian selatan Kalimantan Barat serta

Pongo pygmaeus mario terdapat di Kalimantan Timur dan Sabah (Malaysia) (Wich et al. 2012).

PERILAKU ORANGUTAN

Orang utan tergolong hewan arboreal yang sebagian besar aktivitas hidupnya

dilakukan di pepohonan dengan

memanfaatkan dahan-dahan pohon

untuk berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya (Maulana et al., 2017).

Beberapa aktivitas harian yang biasa

orang utan lakukan yaitu bergerak, makan, dan istirahat. Orang utan akan

melakukan aktivitas gerak

meninggalkan sarangnya pada pagi

hari kemudian diikuti oleh aktivitas

makan. Pada siang hari, orang utan

lebih banyak melakukan aktivitas

istirahat dengan berdiam diri pada

dahan atau tajuk pohon yang cukup

kuat untuk menopangnya (Purnawan, 2016).

DISTRIBUSI ORANG UTAN
news.mongabay.com
https://www.forina.org/orangutan-di-indonesia

PERAN ORANGUTAN

Orangutan memainkan peran penting dalam meningkatkan konservasi lingkungan dengan melindungi keanekaragaman hayati dan meningkatkan pertumbuhan yang lestari. Mereka menyebar biji-bijian dari buahbuahan yang dikonsumsi untuk menjaga kelestarian habitat serta sumber pakan untuk spesies lain dan membantu melestarikan ekosistem hutan. Orangutan juga membantu menciptakan kestabilan ekosistem dan membawa manfaat bagi masyarakat sekitar sebagai sumber plasma nutfah. Mereka diberi julukan sebagai spesies payung atau umbrella species karena kelestariannya sangat berpengaruh terhadap kelestarian ekosistem di mana mereka ditemukan (Santo dan Aulia, 2012).

MANFAAT ADANYA ORANGUTAN

Orangutan memiliki kemampuan dalam penyebaran bijibijian yang telah dimakannya. Hal ini dikarenakan ketika memakan tumbuhan ataupun buah, Orangutan membuang biji buah-buahan tersebut di sembarang tempat sehungga akan menimbulkan tumbuhnya pohon dari biji yang terbuang tersebut secara alami (Sayektiningsih dan Maruf, 2017). www.borneonaturefoundation.org

Orangutan merupakan spesies yang langka sehingga ramai wisatawan yang ingin melihat keberadaannya. Sehingga membuat perekonomian manusia meningkat karena keberadaannya mendatangakan banyak wisatawan (Conkey, 2018). eljohnnews.com

Orangutan membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem di hutan. Menjaga keseimbangan hutan dan berkontribusi pada penyerapan karbon dioksida yang membantu dalam perubahan iklim. Orangutan juga digunakan sebagai sumber pengetahuan yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhtumbuhan yang berpotensi sebagai obat-obatan, bahan kosmetik, dan lain sebagainya (Setianingrum, 2016).

www.orangutan.or.id www.google.com

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Conkey, K. (2018). Send Dispersal by Primates in Asian Habitats : From Spescies to Communities to Conservations. Jurnal Primator , 1(2), 1-27.

Maulana, Rifanjani Slamet, & Siahaan Sarma. (2017). Studi Perilaku Harian Orang Utan (Pongo pygmaeus) di Pusat Rehabilitas Sintang Orang Utan

. Tembak Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari , 5(1); 135-146

Pangestu. (n.d.). Keanekaragaman hayati flora habitat bekantan pada kawasan

. Ekowisata, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu Pertanian (JIPI), 24 (4) ; 359-365

Purwandi. (2010). Karakteristik habitat preferensial orangutan Pongo pygmaeus . di Taman Nasional Sebangau. Institut Pertanian Bogor.

Santo Yanto, & Aulia, R. D. (2012). Ketelitian Metode Sarang untuk Pendugaan Populasi Orangutan dan Penentuan Faktor Ekologi Penting dalam .

Manajemen Hutan Konservasi. Jurnal JMHT, 18(1) ; 39-51

Sayektiningsih, T., & Maruf, A. (2017). Karakteristik Vegetasi Habitat Orang Utan . (Pongo pygmeus) Di Hutan Tepi Sungai Menamang, Kalimantan Timur.

Jurnal Wasian, 4(1) ; 17-26

Setianingarum, H.D .(2016). Aktivitas Pakan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) Terkait Indikasi Gangguan Kesehatan Dan Kandungan

Fitokimia Pakan Orangutan [skripsi]. Fakultas Biologi. Universitas Nasional Jakarta. Jakarta.

Xun. (n.d.). Habitat connectivity analysis for conservation implications in an urban area. Actalogica Sinica, 34, 44-52.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.