Lingkar Utara Edisi XIII [Jumat, 30 Juni 2017]

Page 1

1


2

EDITOR NOTE

S

www.lingkarutara.tk

udah tak terasa, kita sudah sampai dipenghujung ramadhan dan akan segera menyambut Idul Fitri. Ketika kita mendengar Idul Fitri pastinya dalam pikiran setiap orang yang ada kebahagiaan dan kemanangan, karena dihari itu umat muslim merayakan kemanangannya yang telah berpuasa sebulan penuh, dan menahan hawa nafsu. Bukan hanya itu Idul Fitri juga identik dengan pakaian baru, dan bersilaturahmi bersama sanak saudara. Maka momentum ini kita jadikan sarana untuk meminta maaf dan memaafkan orang lain dengan menyambung kasih sayang yang baik bersama kelurga, kerabat, tetangga, dan

teman dekat. Agar tidak ada lagi amarah, kebencian ataupun dendam yang ada dihati kita. Maka untuk itu, marilah kita menutup bulan Ramadhan dan bulan yang suci ini dengan bermaaf maafan. Bulan Ramadhan ini merupakan bulan yang sangat diberkahi, bulan perjuangan, bulan bersungguh-sungguh, dan penuh bersemangat. Bulan Ramadhan adalah bulan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Maka oleh karena itu, bagi kita umat muslim yang mendapatkan anugerah Allah SWT yang agung ini, dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan ini selayaknya memuliakan bulan ini dan menjadikannya

sebagai sarana untuk bertaubat, meningkatkan keimanannya serta menambah bekal untuk berjumpa dengan-Nya.

DEWAN PELINDUNG

KONTRIBUTOR

KRITIK & SARAN

Ahmad S. Nugraha

Tegar Pratama Merina Supandi Muhammad Ahmi AG Imam Darmawan Mulia Merdekawati Merina Supandi Rodearni Purba Bagaskara Maria Erina F. Luthfi

PIMPINAN UMUM Fauzi R.I Karo-Karo

PEMIMPIN REDAKSI Vicky Zulfikar

MARKETING Gina Sebayang

EDITOR Indah Rahmanesa G. Oza Azayema Parinduri

LAYOUT Nadiful Amam Yudha Harsanto Akhmad Muzaki

JUNI 2017

ILUSTRASI OLEH Agus Wibowo

DIDUKUNG OLEH Universitas Mercu Buana Yogyakarta UKM Ruang Gelap DIV. Fotografi UKM Ruang Gelap

redaksi.lingkarutara@gmail. com

IKLAN marketing.lingkarutara@ gmail.com


3


4

KONTEN

www.lingkarutara.tk

RUANG UNIVERSITAS

SARASEHAN 100 % KATOLIK 100 % INDONESIA 6 AWARDING NIGHT RUANG KARYA 2017

10 JARI MONOLOG RASIO POSTMO LIBERTARIA ROMANTIKA

8

10

KITA INI HARUS BAGAIMANA KAWAN 10 MUDIK MAHASISWA YOGYAKARTA - BOGOR 11

JUNI 2017


5


6

RUANG UNIVERSITAS

www.lingkarutara.tk

SARASEHAN 100 % KATOLIK 100 % INDONESIA Kontributor: Rodearni Nichlany Purba

K

eluarga Mahasiswa Katolik Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menyelenggarakan kegiatan dengan tema “Sarasehan 100 % Katolik 100 % Indonesia” dalam rangka kegiatan, Menjadi Pelopor Peradaban Kasih dalam Kebhinekaan. Kegiatan ini di laksanakan pada tanggal 3-4 Juni di Pantai Depok, pukul 10.00 s/d selesai. Dengan diketuai oleh Heribertus benediktus yang merupakan mahasiswa Psikologi angkatan 2016. Dalam kegiatan ini pembicara

JUNI 2017

yang hadir antara lain Dr. Andreas Joko Wicoyo, M.S (Ketua ISKA), Romualdus Lalung (Ketua PMKRI cab. Jog ja) dan Aurelius Teluma, S.S., B. Th., M.A (Dosen Filsafat UMBY) Heribertus Benediktus sebagai ketua pelaksana kegiatan acara keluarga mahasiswa katolik ini mengatakan bahwa, “ ini merupakan salah satu acara kami, karena kami belum mempunyai UKM sendiri, karena kami masih gabung dengan UKM Talenta, tetapi karena ada tata cara

ibadah yang kurang sinkron dengan keyakinan kami, mereka kan protestan, kami kan Katolik, itu yang kurang sinkron dengan kami, dan itu yang mau kami buat sekarang, yaitu kami mau rangkul teman-teman, pelan-pelan kami merangkul dengan cara begini, kami melakukan acara makrab, untuk lebih menambah keakrabanlah kepada UKM kami, kalau bisa nanti kami bangun UKM sendiri”, ucapnya. Heribertus benediktus mengutarakan bahwa melihat respon perser-

ta terhadap acara yang mereka buat sangat bagus dan positif, dan dengan besarnya respon yang didapat oleh peserta, mereka sangat berharap untuk mendirikan UKM sendiri, karena rata-rata dari mereka selalu mengeluh akan tata cara ibadah yang berbeda dengan ajaran yang didapat oleh mereka sendiri. Dalam rangkaian kegiatan ini terdapat harapan dari ketua pelaksanaan sendiri, yaitu agar semua orang yang merasa bahwa dirinya merupakan


mahasiswa Mercu Buana, dan merasa bahwa dirinya orang Katolik, ikutlah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dari salah satu pembicara yang kami wawancarai, yaitu Bapak Dr. Andreas Joko Wicoyo, M.S selaku Ketua ISKA juga berpendapat bahwa kegiatan ini sangat bagus sekali, “ karena apa? Karena ini membuat para mahasiswa yang studi pada saat ini dapat berorganisasi. Karena berorganisasi itu sesuatu yang perlu harus dimiliki oleh anak-anak muda sekarang, supaya mereka bisa dapat terlibat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara secara lebih besar, tetapi paling tidak berorganisasi di dalam kampus, sehingga mereka bisa menjadi manusia yang cerdas, tangguh, missioner dan dialogis. Mereka menjadi mahasiswa yang cerdas dan humanis. Apa artinya mahasiswa yang cerdas dan humanis yaitu dididik menjadi mahasiswa yang mencintai kebenaran, menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, lalu memperjuangkan keadilan, dan menghargai keberagaman, karena kita tidak lepas dari itu, dan kapan itu dimulai ya dari seperti ini, berorganisasi, karena kita perlu disamping mempunyai jati diri, ya jati diri itu diungkapkan untuk berdialog dengan teman-teman yang lain dan organisasi yang lain, karena di kampus ada bermacam-macam organisasi kemahasiswaan. Nah dengan mengadakan seperti ini, mereka diajar cara berorganisasi, menghargai keberagaman, mencintai yang lain berdasarkan ajaran kasih, yang berdasarkan ajaran agama”, tuturnya.

Beliau juga berpendapat bahwa respon setiap peserta terhadap kegiatan ini sangat positif. “Saya yakin sangat positif sekali, mereka sangat senang. Karena saya dengar PMK ini sampai sekarang tergabung dengan organisasi yang diselenggarakan oleh Kristen, ya. Jadi mereka ingin membentuk seperti ini, karena ketika mereka melakukan ritual keagamaan dalam peribadatan berbeda, oleh karena itu mereka ingin memisahkan diri dari organisasi yang tadinya Kristen itu, karena memang banyak orang yang tidak tahu persis bedanya antara Kristen Protestan dengan Katolik, lalu juga mendidik masyarakat, membuka mata masyarakat bahwa antara Kristen dan Katolik secara prinsipil itu agak berbeda, tetapi sebenarnya sama memperjuangkan kasih, memperjuangkan kedamaian, memperjuangkan toleransi, demokrasi” tambahnya. Beliau berharap agar kegiatan ini tidak hanya sebatas kegiatan yang dilakukan sebagai rutinitas , acara tahunan atau ceremony saja, akan tetapi lebih dari itu. “mohon ini bisa diresapi sebagai pembelajaran, mempersiapkan mereka menjadi pemimpin, paling tidak pemimpin rumah tangga, pemimpin keluarga, sebelum jadi ikut terlibat dalam kegiatan kehidupan berbangsa dan bermayarakat, seperti ketua RT/RW, camat, dan seterusnya, dan masa depan mereka masih cerah, oleh karena itu selagi mereka bisa mengembangkan talentanya, bakatnya, lalu bisa diasah dalam organisasi ini, mereka akan bisa menjadi manusia yang

saya katakan tadi cerdas dan missioner” harapnya. Untuk peserta sendiri kami memperoleh informasi dari saudari Tabita yang juga merupakan mahasiswi Psikologi angkatan 2014. Dia berpendapat bahwa kegiatan seperti ini sangat bagus, karena ini pertama kali, dan ini awal dari PKM, “PKM itu yang dibentuk sama Barita, ini adalah pertama kali acara yang menggunakan, kita kan Katolik, ya. Kan biasanya menggunakan cara dan ajaran ke Kristen, dan kalau ini kita lebih ke Katoliknya gitu. Dan ini baru yang pertama kali, jadi bagus banget kalau menurut aku.”ucapnya. “Dari acara PKM sendiri dan dari materi yang diberikan oleh ketiga pembicara secara umum yang bisa aku dapatkan yaitu 100 % Indonesia, 100 % Katolik. Aku orang Katolik dan aku orang Indonesia, jadi aku aplikasikan apa yang aku dapat dari agamaku untuk

negaraku, juga untuk sesama, gitu”, tambahnya. Tabita berharap acara seperti ini akan terus maju, akan ada lagi dari tahun ke tahun, dan akan ada regenarasi. “Jadi misalnya, kan aku udah semester enam, nanti ada yang 2017 yang baru datang, nah itu mereka harusnya masuk kesini, pengennya aku seperti itu”

7


8

www.lingkarutara.tk

AWARDING NIGHT RUANG KARYA 2017 Kontributor: Rodearni Nichlany Purba

P

uncak dari Ruang Karya Festival 2017 di selenggarakan di CGV Hartono Mall Yogykarta pada Kamis, 15/6 pukul 20.00 s/d selesai, bertepatan dengan acara ini UKM Ruang Gelap Universitas Mercu Buana Yogyakarta berumur satu tahun. Suasana Awarding night yang sangat ramai, dipenuhi oleh para tamu undangan yang datang, mulai dari Para Petinggi UMBY, dosen, para juri dan para peserta yang turut berkontribusi melalui karyanya dalam acara ini. Sehingga acara Awarding Night Ruang Karya 2017 semakin meriah. Tidak hanya dari para tamu undangan, peserta umum juga turut meramaikan acara Awarding night ini. Rangkaian acara pada malam Awarding night ini adalah memberikan penghargaan dan had-

JUNI 2017

iah kepada para pemenang serta screening film. Yang mana para karya-karya tiap pemenang dinilai langsung oleh para juri yang sudah berpengalaman dibidangnya. Di puncak acara seperti ini tiap-tiap juri memberikan pendapatnya mengenai acara Ruang Karya ini sendiri. Dari beberapa juri yang diwawancarai terdapat tanggapan yang positif akan semua acara Ruang Karya 2017 ini. Yang pertama adalah Juri Film pendek, Antonius Janu Haryono mengatakan “kesannya adalah cukup excited banget ya, karena ini acara pertama dari Ruang Gelap, yang dari kemarin juga sempat dengar bahwa yang submit itu sampai 44 film, jadi itu suatu prestasi yang cukup membanggakan bagaimana UKM yang masih berumur satu tahun ini bisa

mempublikasikan acaranya sehingga bisa memetik sineas-sineas muda untuk mengirimkan karyanya disini” tuturnya. Dan beliau juga berharap agar Ruang Gelap tetap mampu menjadi UKM yang selalu memberi wadah bagi insan-insan kreatif, “pertahankan terus untuk bisa jadi wadah bagi sineas-sineas muda” tambahnya. Haryo Sentanu Murti, juri Film Pendek berpendapat terkait tema dari festival film ruang karya ini yaitu “Memasyarakatkan Film, Memfilmkan Masyarakat”. “Ini menjadi penegasan kembali tentang komitmen teman-teman ruang karya, bahwa film tidak jauh dari masalah, dan masalah sendiri menjadi sumber dari gagasan dan ini adalah cara merayakan dan memberi peluang karya-karya in-

dependen yang kreatif untuk dapat tempat dimasyarakat”, katanya. Disamping itu juga beliau berkomentar tentang perjuangan para panitia yang ia ketahui ada beberapa hal yang harus di korbankan untuk acara ruang karya ini sendiri, “perjuangan temanteman merupakan upaya yang tulus dan saya kira ini perlu di dukung, dan ini akan menjadi embrio dan memberi virus positif bagi dunia kreatif teman-teman disini”, tambahnya. Arief Budiman, selaku juri Iklan Layanan Masyarakat, mengatakan “saya kira dari sekian banyak entry yang masuk, ada beberapa memang masuk kategori yang bagus, artinya secara ide, penggarapan, maupun bagaimana berkomunikasi dengan audiens. Dan untuk pencapaian satu tahun se-


buah UKM saya kira ini sangat bagus, apalagi film screening dan awarding malam ini juga diselenggarakan di tempat yang sangat representatif. Harapan saya moga-moga ini jadi awal untuk sebuah output karya-karya kreatif berikutnya yang saya yakin akan makin bagus”, ucapnya. Dan Sidharta, selaku juri Iklan Layanan Masyarakat, juga mengatakan “saya pikir perayaan malam ini merupakan sebuah ajang yang sangat menarik sih buat saya, karena dari umurnya yang masih satu tahun sudah mampu untuk membuat acara yang cukup berkualitas dan juga para pesertanya dengan ideide kreatif, bagaimana mereka menuangkan gagasan dan ide menjadi satu kemasan tertentu dalam bentuk audio visual dengan beberapa banyak sekali sih, video-video yang cukup menarik dan saya fikir ini merupakan peluang bagi insan-insan kreatif muda untuk lebih terus dapat berkaya dengan menarik, sih.” katanya. Terlepas dari segala rangkain acara, salah satu dari seorang juri mengatakan bahwa untuk menyelenggarakan sebuah acara hal penting lainnya bahwa setiap individu penyelenggara ada-

lah manajemen waktu, artinya disiplin, ini menjadi sangat penting. “Jadi supaya eventevent kita menjadi lebih tinggi nilainya. Tetapi hal lainnya saya kira spiritnya disini saya sudah merasakan sendiri bagaimana teman-teman punya semangat bersama , berjuang untuk membuat perayaan kreatifitas ini”, katanya. Para juri mengatakan untuk kedepannya mereka melihat bahwa media saat ini membutuhkan kreatifitas ini akan makin seksi dan makin di geluti oleh lebih banyak anak muda, “jadi teman-teman yang berkarya dibidang kreatif ini, baik dalam bidang film, iklan, maupun dalam photography, saya kira peluangnya kedepan akan jauh lebih besar dan menjadi satu jenis profesi yang saya kira akan paling banyak dipilih oleh anak muda kita, karena ini profesi yang sangat menarik, bisa menghasilkan pendapatan yang besar sekaligus juga menjadi satu karya yang kalau diseriusi akan menjadi pencapaian yang sangat membanggakan”, ujarnya. Bagus Setianur adalah pemenang sebagai Best Iklan Layanan Masyarakat dengan judul Helm Fruit, dari UPN

Veteran Yogyakarta, mengatakan bahwa dirinya sendiri juga tidak menyangka kalau dia akan menjadi pemenang dari acara Ruang Karya 2017 ini. “soalnya saya baru pertama kali ikut kaya gini, jadi kaya ya gak percaya aja gitu” ujarnya. Bagus sendiri berharap dengan adanya acara seperti ini bisa mampu menjadi pacuan buat insan kreatif untuk menciptakan karyakarya yang lebih baik lagi. Dewi Yuliantini yang juga merupakan pemenang dari best Photo Story yang berasal dari MMTC Yogyakarta merasa bahwa acara ini luar biasa. “Saya berharapnya itu semakin kedepannya saya semakin belajar, apalagi tadi ngeliat hasil karya yang keren-keren banget, dan saya itu gak nyangka ternyata ruang karya itu besar banget ituloh sampai se Indonesia, IKJ dan lainnya, ah banyak banget yang ikutan, dan itu luar biasa buat aku”, katanya. Dia berharap semoga acara Ruang Karya ini semakin kedepan semakin spektakuler lagi dan melebihi acara ini. Dan teruntuk seluruh insan kreatif muda, Dewi berharap “semoga untuk insan kreatif muda bisa lebih berkaya lagi, bisa lebih mengeksplore lagi apa kemampuannya, dan juga menghasilkan karyakarya yang luar biasa lagi, karena dari acara ini saya banyak dapatkan pembelajaran yang sangat penting ya, pertama ternyata banyak

sekali karya teman-teman yang luar biasa, itu mereka keren-keren banget segi artistiknya, directornya dan segi segi lainnya keren banget itu, dan saya mungkin harus lebih belajar lagi ya”, tambahnya. Dengan adanya acara festival ini merupakan gebrakan baru untuk seluruh UKM ataupun Organisasi khususnya untuk mahasiswa/i UMBY, agar kedepannya kita sebagai mahasiswa semakin yakin bahwa apapun bisa di lakukan jika kita mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Bahwa proses tidak akan pernah mengkhianati hasil. Tentunya dengan pencapaian seperti ini bukan merupakan tujuan akhir, itu berarti kegiatan-kegiatan seperti ini merupakan awal bagi kita, selaku mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta, secara khusus UKM Ruang Gelap untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan yang selayaknya ada di wilayah Universitas. Selayaknya apa yang Ruang Gelap imani; Menjadi Wadah Mahasiswa, Bukan Wabah Mahasiswa.

9


10

www.lingkarutara.tk

RUANG GELAP SUKSES ADAKAN RUANG KARYA FESTIVAL 2017 Kontributor: Merina Supandi

P

ada 8/6 tengah berlangsung acara talkshow dan screening film yang diadakan oleh Ruang Karya festival 2017 , bertempat di Auditorium Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) yang digelar oleh UKM Ruang Gelap Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Ruang Karya Festival 2017 mengusung tema “of space and time”. Dimana ada tiga kompetisi yang diadakan, diantaranya yaitu Festival Film Pendek, Kompetisi Iklan Layanan Masyarakat dan Kompetisi Photo Story. Peserta Ruang Karya Festival 2017 diikuti dari berbagai daerah baik dari pulau jawa maupun luar pulau jawa seperti Sumatera, Sulawesi dan yang

JUNI 2017

lainnya. Ruang Karya Festival sendiri memiliki dua rangkaian acara yaitu pada tanggal 8/6 merupakan talkshow dan screening film yang bertempat di Auditorium UMBY dan 15/6 adalah Awarding night bertempat di CGV Hartono Mall. Tujuan diadakannya Ruang Karya 2017 ini yaitu, untuk memberikan kesempatan kepada creator muda dalam berbagi karya dan meciptakan karya berbasis audio visual dengan nilai-nilai budaya dan saling menyeimbangkan dengan teknologi guna membentuk karakter bangsa. Danang Putra Hartanto selaku ketua pelaksana berharap Ruang Karya 2017 sendiri berjalan lancar dan berharap akan berlanjut pada tahun

– tahun berikutnya, dan pada Ruang Karya Festival mendatang harus lebih baik dari saat ini. Sementara menurut Rano sebagai peserta Ruang Karya Festival 2017 dari UPN Veteran Yogyakarta mengaku sangat senang dengan diadakannya Ruang Karya Festival 2017, Karena sebagai wadah bagi mereka yang ingin menyalurkan karya khususnya yang bergerak dibidang audio visual, terutama iklan layanan masyarakat. Rano sendiri berpendapat secara pribadi dia mendapatkan banyak sekali ilmu yang didapatkan dengan mengikuti Ruang Karya Festival 2017, terutama ilmu tentang bagaimana cara membuat iklan yang baik dan benar, selain itu

Rano juga berharap bahwa Ruang Karya Festival 2017 tetap konsisten untuk kedepannya agar terdapat Ruang Karya – Ruang Karya selanjutnya.


11


12

10 JARI

www.lingkarutara.tk

MONOLOG RASIO POSTMO LIBERTARIA ROMANTIKA Oleh: Tegar Pratama

Mengapa kita harus berada di bumi ini? Mengenal suatu zat yang bernama benci Terbakar dalam sesuatu yang bernama emosi Terjebak dalam nafsu yang membuat kita saling menyakiti Dan mengapa kita ada? Terhasut dalam liarnya logika Berkenalan dengan sesuatu yg disebut prasangka Candu akan imaji yang mungkin fana

Dan sialnya, aku menjadi satu diantara golongannya Ya, golongan manusia Aku berprasangka mengapa harus mencinta Aku membenci mengapa harus cemburu Dan akhirnya buta karena rindu Entah padamu atau siapa Ya, rasio postmo libertaria romantika Dan, aku manusia!

Mengapa kita harus terlahir menjadi manusia? Terjerembab dalam terjalnya keabstrakan cinta Yang bahkan tak termakan Indra Merindu entah siapa Berbelas kasih yg bahkan melemahkan kita Dan seringkali menjadi buta

Kita ini harus bagaimana Berjalan kanan dibilang apatis yang tak bergerak untuk hal yang utopis Berjalan kiri dibilang subversif yang tingkahnya masif tapi tak produktif Diem ditengah - tengah dibilang payah karna hidup seperti sampah Kita ini harus bagaimana Beda pendapat dibilang musrik dan munafik Sama pendapat dibilang terhegemoni dan terdokrinisasi oleh ideologi yang tak pasti Tak punya pendapat dibilang manusia purba yang hidupnya sebatas survive dan beranak Kita ini harus bagaimana Hidup bernegara dibilang masyarakat yang tak mengerti menjijikannya berpolitik Hidup tak bernegara dibilang masyarakat yang tak tau untung karna sudah

JUNI 2017

diberikan sedemikian rupa oleh hasil berpolitik Kita ini harus bagaimana kawan! Kita ini harus bagaimana Berteriak menyetujui negara menjadi khilafah dibilang umat ortodok karna negara punya ideologi lima sila untuk masyarakat ber bhineka tunggal ika Berteriak tidak setuju dibilang umat yang tak taat dengan syariat karna ideologi negara ber khilafahlah yang benar ketika mencari jalan keluar agar lancar Hingga aku tau harus bagaimana Aku hanya perlu berteriak “Hai kalian tak perlu mengajak untuk aku bergerak Karna aku tau bagaimana cara untuk mengelak�

KITA INI HARUS BAGAIMANA KAWAN Oleh: M. Rangga Maheza


MUDIK MAHASISWA YOGYAKARTA - BOGOR Oleh: Bagas Kara

P

ulang kampung atau biasa dikenal dengan mudik sangat identik dengan hari raya umat beragama dalam rangka bertemu dan bersilahturahmi dengan keluarga dan sanak-saudara di kampung halaman. Biasanya para pemudik merupakan pekerja yang berada di jakarta serta mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di kota besar baik itu Jakarta, maupun kota besar lainnya. Saya Bagas Kara sebagai mahasiswa dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang tinggal di kota Jogja ikut merasakan bagaimana rasanya pulang ke kampung halaman yaitu Bogor yang dikenal dengan kota hujan. Tidak seperti biasanya yang dilakukan oleh pemudik, dimana mereka berangkat dari kota Metropolitan seperti Jakarta atau JABODETABEK ke Pulau Jawa. Justru saya mudik dari Yogyakarta ke salah satu kota Metropolitan yaitu Kota Bogor. Bagi saya ini adalah pengalaman pertama yang saya rasakan, karna kebetulan kedua orang tua merupakan asli pribumi Bogor jadi saya mudik ke kota Bogor, banyak yang saya rasakan sebagai pemudik salah satunya bagaimana rasanya jadi pemudik yang capek saat menempuh perjalanan yang sangat jauh. Awal perjalanan saya dimulai dari stasiun Lempuyangan Yogyakarta 16/06, pukul 09.00 dan diperkirakan kedatangan di Stasiun Pasar Senen Jakarta

pukul 17:45. saya berangkat seorang diri dengan menempuh jarak berjam-jam kurang lebih 8-9 jam Jogja - Bogor. Namun perjalanan yang saya rasakan sangat menyenangkan, walaupun kadang terasa bosan tapi mau tidak mau harus dinikmati. Tapi jika diingat-ingat kenapa saya lebih memilih naik kereta api sebagai alat transportasi dibanding dengan kendaraan lain? Alasan pertama memang karna motor belum di kirim oleh orang tua dan kereta api di nilai lebih cepat dan tidak ada hambatan menurut pendapat kebanyak orang, namun kenyataanya tidak sesuai dengan realitanya. Awalnya keberangkatan diharuskan pada pukul 09:00 ternyata malah keberangkatan diundur menjadi pukul 09:45 dengan alasan kesalahan teknis, sehingga banyak memakan waktu. Perjalanan saya tidak hanya sampai Stasiun Pasar Senen, dikarenakan tidak adanya kereta yang langsung ke stasiun Bogor membuat saya harus transit di stasiun Pasar Senen Jakarta lalu dilanjut ke Bogor menggunakan kereta commputerline dengan membeli tiket dengan harga sekitar Rp. 6.000, memang tidak terlalu mahal dan cukup mudah. Dan untuk estimasi waktu perjalanan dari Jakarta - Bogor diperkirakan memakan waktu 1 - 2 jam di tambah dengan gangguan dan desak desakan oleh penumpang yang lain apalagi kita mudiknya bersamaan dengan jam pulang kerja bisa di pastikan tidak akan kebagian tempat duduk atau bisa saja berdiri, dan bahkan tidak bisa naik kereta karna saking penuhnya penumpang. Jadi sedikit saran kalau anda yang ingin berencana untuk berlibur ke Jakarta ataupun ke Bogor dengan menggunakan transportasi kereta api, disarankan jangan bersamaan dengan jam pulang

kerja cari lah waktu yang pas. Setelah sesampainya di stasiun Bogor saya masih lanjut perjalanan menggunakan angkutan umum atau angkutan berbasis online, biasanya saya menggunakan angkutan online walaupun bayar mahal yang penting saya bisa sampai dengan cepat ke rumah dibandingkan dengan angkutan umum yang lama karna terjebak macet, dan naik turun penumpang. Tau sendiri selain kota Bogor dikenal dengan kota hujan, masih ada semboyan lain untuk kota Bogor yaitu Kota Seribu Angkot. jadi kalau kita hitung waktu tempuh dari Jogjakarta sampai Bogor ke kampung halaman rumah saya kurang lebih 12-13 jam menggunakan jalur darat Jogja - Pasar Senen Jakarta sekitar 8-9 jam di lanjut Stasiun Pasar Senen - Stasiun Bogor 1-2 jam di tambah Bogor ke rumah saya dengan menggunakan angkutan umum/online kurang lebih 1 jam. Cukup melelahkan, dan menguras tenaga, tapi lelah itu terbayarkan ketika bertemu dengan orang tua. Jadi selamat mudik 2017 hati-hati dijalan utamakan keselamatan karna keluarga menunggu dirumah.

13


14

www.lingkarutara.tk

JUNI 2017


15


16

www.lingkarutara.tk

JUNI 2017


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.