C M Y K
Alamat Redaksi :
Jl.Ratu Dibalau (Jl.Suparman) No. 33A Kelurahan Tanjung Seneng, Kecamatan Tanjung Seneng, Bandar Lampung
Telp/Fax : (0721) 8050252 e-mail : swaralampung@yahoo.com add on Harian Swara Lampung follow on @SwaraLampung
HARGA ECERAN : Rp 4000,No. 98 Pendiri : Hendri Std
Rabu, 13 april 2016
Keluarga Korban Dwiki Merasa Tidak Adil
OTAK PEMBUNUHAN SADIS DIVONIS 10 TAHUN
Persidangan pembacaan vonis terhadap pelaku pembunuhan Dwiki Dwi Sopian berjalan dramatis. Terlebih saat hakim menjatuhkan hukuman 10 tahun terhadap otak pembunuhan sadis dengan 107 tusukan di tubuh korban itu, sontak rekan sekolah dan kerabat Dwiki yang menyesaki ruang sidang Garuda teriak histeris kecewa.
Pada sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjungkarang itu memang dipadati pengunjung. Mereka berasal dari keluarga terdakwa juga kawankawan dan kerabat dari korban Dwiki. Hadir juga dalam sidang tersebut Kajari Bandarlampung Widiyantoro, Kasintel Kejari Bandarlampung Andrie, dan orangtua korban Sam’un Sopian. Hasil pantauan Lentera Swara
Lampung, saat menjalani persidangan terdakwa otak pembunuhan berinisial KRF didampingi oleh ayah kandungnya, Firdaus. Sesekali terdakwa terlihat mengusap air matanya. Terlebih saat hakim membacakan putusan terhadap dirinya.
Foto: Lentera SL/Ardiansyah
Baca II Keluarga II HAL 7
Terancam Cash Opname
Dipenda Bidik RM Yanto Lamongan dan Mbok Wito Bandarlampung (Lentera SL): Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Kota Bandarlampung masih memiliki pekerjaan rumah besar dari Wali
Buntut Perseteruan dengan Wali Murid
Bupati Dendi Copot Kepsek SMPN 1 Pesawaran (Lentera SL): Akhirnya keinginan para wali murid SMPN 1 Atap Gedongtataan yang menghendaki Rosnani dicopot dari jabatannya selaku kepala sekolah diamini oleh Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona. Wali murid menentang Rosnani lantaran dianggap emosional dan arogan. Sedangkan bupati beranggapan tidak kondusif lagi mempertah Baca II Buntut II HAL 7
Rumah Dinas Wabup Lamtim Diperiksa Kejari
Kota Herman HN yang harus segera diselesaikan. Yakni menindak tegas rumah makan dan restoran yang tidak membayar pajak sesuai potensinya. Diketahui sebelumnya, Herman HN
sempat meminta agar Dipenda tidak menerima setoran pajak dari Rumah Makan Begadang II dan Begadang Resto jika hanya sebesar Rp 20-30 juta. Sebab, nilai tersebut dinilai ganjil jika
Oknum Dewan Tanggamus Tetap Ambil Gaji
Setahun Mangkir Kerja dan Diduga Terlibat Pidana
Kotaagung (Lentera SL): DPRD Tanggamus seakan tak pernah sepi dirundung perkara akibat ulah oknum anggotanya sendiri. Setelah Hasmuni dan Musoppa yang tersandung pidana penyalahgunaan narkoba, kini giliran oknum dewan berinisial MKB yang raib tanpa jejak bak ditelan bumi. Sepak terjang politisi Partai Hanura
yang satu ini memang patut disayangkan. Sebab setelah disumpah sebagai wakil rakyat, bahkan pada masa awal kedudukannya sempat didapuk sebagai Ketua Komisi IV, MKB justru mensiasiakannya. Bahkan sudah setahun terakhir diketahui mangkir dari tugas dan tanggungjawabnya sebagai anggota dewan terhormat.
“
C M Y K
Baca II Setahun II HAL 7
Bandarlampung (Lentera SL): Merasa kecewa dengan keputusan gubernur yang mengusulkan untuk memprioritaskan eks anggota PNPM menjadi pendamping desa, puluhan massa yang tergabung dalam Jaringan Komunikasi Wilayah Pendamping Pekon ( Jokowi PP) dan Aliansi Pemuda Peduli Desa (APPD) ‘menyatroni’ kantor Gubernur Lampung, Selasa (12/4). Kehadiran massa yang membawa poster dan
Baca II Rumah II HAL 7
“
Tapi ironisnya meski tak pernah melaksanakan kewajiban, tanpa sungkan MKB tetap menikmati gaji dan tunjangannya. Perilaku tak terpuji MKB itu diakui Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Tanggamus, Herwansyah. Menurutnya, sejak kali pertama
Disoal, Eks PNPM Jadi Pendamping Desa
Sukadana (Lentera SL): Kejaksaan Negeri Sukadana mengecek Rumah Dinas Wakil Bupati Lampung Timur (Lamtim), Selasa (12/4). Kepala Kejaksaan Negeri Sukadana, Hartawi, mengatakan pengecekan ini guna menindaklanjuti laporan masyarakat, terkait dugaan penyimpangan anggaran kegiatan rehabilitasi rumdin yang kini ditempati Wakil Bupati Zaeful Bokhari itu. Dijelaskan Hartawi, dalam laporan
Saat menggelar tes urine kita tunjuk langsung siapa yang harus dites. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, semua dilakukan dadakan. Untuk personel yang ditunjuk juga kita utamakan prajurit yang memang belum pernah di tes urine.
dilihat keduanya merupakan rumah makan yang ramai dikunjungi warga. Kepala Dipenda, Yanwardi, mengatakan pihaknya selama sepekan terakhir telah mendatangi sejumlah rumah
makan dan restoran yang masuk dalam daftar ‘lampu kuning’. Hasilnya, pihak manajemen Begadang II dan Begadang Baca II Terancam II HAL 7
Oh Ya ? Piton Terpanjang di Dunia Capai 8 Meter
Hewan melata yang gemuk, besar dan panjang ditemukan di sebuah lokasi konstruksi di Malaysia. Melihat wujudnya, ular piton itu bisa jadi hewan paling panjang yang pernah ditangkap yaitu 8 meter. Ular piton ini memiliki corak yang hanya ditemukan di Asia Tenggara dan biasa disebut ular Sanca Kembang. Diperkirakan ular tersebut sebagai reptil terpanjang yang ditemukan di proyek pembangunan flyover yang tengah dibangun di Paya Terubong, Penang. Baca II Piton II HAL 7
Kesulitan Akting Kissing
Baca II Disoal II HAL 7
‘Juara’ menjadi film action pertama Anjani Dina. Sebelumnya, mantan anggota grup musik Tina With D’Girls ini, hanya bermain di filmfilm bergenre drama dan komedi saja. Dalam film Juara, Anjani harus melakukan adegan ciuman dengan Bisma SM*SH. “Yaa scene-nya sih sulit, adegan ciuman dadakan sampai diulang-ulang beberapa kali. Aku tahu ada adegan itu ketika baca skripnya, walau kaget tapi ya harus profesional juga kan,” ucap Anjani Dina, baru-baru ini. Anjani menceritakan awal keterlibatannya di film Juara. Saat pertama kali casting, wanita asal Bogor ini ditolak
Baca II Kesulitan II HAL 7
Dandim Lambar Ganjar Pecat Prajurit yang ‘Disandera’ Narkoba Liwa (Lentera SL): Memerangi narkoba bukan sebatas slogan bagi Dandim Lambar, Letkol. Inf. Iskandar. Buatnya peperangan sesungguhnya terhadap barang haram itu harus ditunjukkan lewat bukti konkrit.
Terhitung sudah beberapa kali dia memeriksa urine prajurit dan jajarannya secara rutin dan ‘tunjuk hidung’. Dan bagi yang terbukti positif mengonsumsi narkoba dipastikan harga mati diganjar sanksi tegas, pecat! Sistem ‘tunjuk hidung’ yang dimaksud memang tidak lazim dipakai instansi lain saat melakukan tes urine terhadap bawahannya. Namun pola acak itu justru dipandang efektif bagi Iskandar, setidaknya
dalam memberi efek kejutan. Sebab dalam penerapannya tak ada satu pun pihak yang tahu siapa yang bakal ditunjuk melakukan tes urine. Hal ini tampak saat dandim melakukan tes urine terhadap prajurit, jajaran dan PNS yang berada di lingkup Komando Distrik Militer (Kodim) 0422 Lampung Barat (Lambar). Secara mendadak Iskandar menunjuk 17 prajurit untuk melakukan tes urine. Hasilnya
dari semua yang dites dinyatakan negatif. ”Saat menggelar tes urine kita tunjuk langsung siapa yang harus dites. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya, semua dilakukan dadakan. Untuk personel yang ditunjuk juga kita utamakan prajurit yang memang belum pernah di tes urine. Selain 17 prajurit, sebelumnya Baca II Perangi II HAL 7
www.lenteraswaralampung.com