Koran Lensa Indonesia Edisi 158

Page 1

Pengaduan langganan/ iklan/redaksi, HOTLINE: (0 2 1 ) 5 3 6 6 0 1 7 7 (0 3 1 ) 8 4 1 0 2 8 8

topik

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Terbit 16 halaman | Harga Eceran: Rp 4.000 | Langganan: Rp 16.000 (Luar Jawa tambah ongkos kirim)

Pacaran Bung Tomo Sembunyi-sembunyi, Di Penjara Rajin Menulis Surat Cinta

Indonesia Sudah Terpuruk dan Tidak Mampu Melindungi Petaninya

Baca Halaman 3 | sosok

Baca Halaman 4 | patgulipat

Fadel Dipecat Karena Ahok, Ada yang Tidak Beres dengan Setnov

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto pecat Fadel Muhammad karena tidak dukung Ahok.

Partai Golkar mem­ berhentikan Fadel Muhammad dari posisi Sekretaris Dewan Pembina (Wanbin) Golkar. Tak tanggung-tanggung, Fadel dicopot dari dua jabatannya sekaligus yakni sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. Santer disebut, Fadel dicopot dari jabatan strategis tersebut karena menolak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon gubernur DKI. Fadel diketahui pernah bersuara soal peninjauan kembali dukungan Golkar ke Ahok di Pilgub DKI. Adakah kaitannya? Fadel hingga saat ini masih heran dengan alasannya dicopot. Dia menga­kui bahwa tidak mendukung Ahok yang sudah diusung oleh partainya. “Kalau alasannya karena saya tidak mendukung Ahok, itu dari hati kecil saya. Islam enggak boleh dipermainkan oleh dia. Jadi menurut saya enggak jelas, kalau saya diberhentikan karena meminta meninjau dukungan kepada Ahok,” ungkap Fadel

ketika dihubungi, Jumat (11/11/2016). Fadel tidak terima deng­ an pencopotannya. Dia kemudian mempertanyakan pencopotan ini ke Ketum Golkar Setya Novanto lewat pesan singkat. “Saya pertanyakan ke Novanto juga kok begini. Kan bisa dibicarakan deng­an baik-baik. Sudah saya SMS (Novanto) tapi belum balas,” ujarnya. Pernyataan Fadel soal peninjauan kembali dukungan ke Ahok memang diungkapkan saat rapat Dewan Pembina Golkar. Saat itu, Wanbin pun berencana akan menggelar rapat internal terkait Ahok, terutama pasca munculnya kasus dugaan penistaan agama. “Itu harus DPP yang jawab, jangan kita dewan pembina. Nanti kita akan bikin rapat tersendiri,” kata Fadel saat itu di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (8/11/2016). Sementara itu, Ketua Harian Golkar Nurdin Halid mengatakan bahwa sanksi bagi Fadel dijatuhkan karena dia berkampanye untuk calon lain.

Din Syamsuddin: Ahok Pakai Mulut Tokoh Islam untuk Bela Diri, Ini yang Bangkitkan Reaksi Umat Menolak hadir dalam program talkshow bertajuk ‘Setelah 411’ di salah salah satu televisi swasta, Din Syamsuddin mengaku merasa tidak elok dipertontonkan untuk berhadap-hadapan dengan bekas ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif. Selengkapnya Baca Halaman 6

25 November Demo “Aksi Bela Islam III” Turunkan Lima Juta Umat

Ahok Haram Mundur

Empat warga negara (WN) Cina diamankan di lahan perkebunan Kampung Gunung Leutik, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Petugas Timpora (Tim Pengawas Orang Asing) Kantor Imigrasi Kelas 1 Bogor masih melakukan pemeriksaan sampai sekarang. Kepala Seksi Pengawa­ san dan Penindakan (Wasdak) Kantor Imigrasi Kelas

1 Bogor, Arief Hazairin Sutoto mengatakan, keempat WN Cina ini diamankan karena menyalahgunakan izin tinggal. Dari dua orang yang memiliki paspor, satu di antaranya menggunakan visa bebas kunjungan singkat dan satu lagi visa kunjungan wisata. Visa kunjungan wisata inilah yang dinilai janggal. nBaca: Gawat... Halaman 7

Trump Presiden AS Bisa Picu Perang Dunia III?

nBaca: Fadel... Halaman 7

oleh: Fitradjaja Purnama*

waktu gagasan yg serius akan menjadi benda. Disi­ tulah, kerja akan mematerialkan ide. Sehingga, ide akan menjadi materi. Maka, perdebatan-perdebatan tentang keduanya, Aristoteles dengan Plato atau Karl Marx dengan Hegel jadi tak aktual lagi. Idealisme dan materialisme tak perlu dipertentangkan lagi. Seperti ilmu dan budaya; agama, ideologi, ajaran, adalah kata-kata benda abstrak yang paling abstrak. Isinya adalah nilai-nilai dan filsafat. Meskipun memuat juga hal-hal kongkrit dan aplikatif. Itu ide. Materialisasinya tak mudah ditangkap. Ilmu, karena ruangnya spesifik, masih lebih mudah dan cepat termaterialisasi. Budaya, karena merupakan produk, mungkin lebih mudah ditangkap pikiran. Tapi agama, ia membahas segalanya, dari paling awal hingga paling akhir yang bisa dijangkau manusia. Membahas jagat raya hingga pada batas yang sudah tak teridetifikasi timur-barat dan utaraselatannya;

Gawat, Eksodus Petani Tiongkok ke RI Sudah Disiapkan Matang

Sofjan Wanandi: Kita Jangan Percaya 100 Persen Omongan Trump

Sidi, Tak Perlu Gundah! Kata benda memang ada dua jenis, kata benda kongkrit dan abstrak. Tapi, dari dua jenis itu ternyata ada gradasi. Karena, ada yang dijeniskan sebagai kata benda abstrak tapi ada wujudnya. Sekolah, departemen, lembaga, organisasi yg sering dijeniskan sbg kata benda abtrak punya wujud bangunan, orangorang yg mengurusi di dalamnya, perlengkapan yg dimilikinya, dan seterusnya. Makin jelas wujudnya makin dia terasa sebagai kata benda kongkrit. Bagaimana seorang Aristoteles yang setiap waktunya berpikir itu tak menemukan pembedaan atas abstrak dan kongkrit dalam KATEGOREA-nya; sampaisampai memasukkan abstrak ke dalam benda. Entah kenapa, sampai sekarang– setelah 2.500 tahun–tak juga ada rumusan baru tentang hal itu. Yang ada justru mendekatkan hal-hal maya ke dalam kehidupan nyata. Memang, makin waktu gagasan-gagasan serius akan makin berwujud. Makin waktu gagasan-gagasan serius itu berwujud dalam kebendaan. Makin

Impor Cangkul Dulu, Petaninya Datang Menyusul

Jangankan menjatuhkan seorang Ahok, Presiden pun bisa dijatuhkan jika terusterusan melindungi orang bersalah.

k

adiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar meng­ ungkapkan gelar perkara kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T Purnama alias Ahok akan dilakukan, Rabu (16/11/2016). Menurutnya, gelar perkara kasus dugaan penistaan agama di kantor Bareskrim Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, itu rencananya akan dilakukan secara tertutup. “Gelar perkaranya tidak terbuka seperti live di media,” terang-

nya, Jumat (11/11/2016). Menurutnya, gelar perkara akan disaksikan langsung pihak pelapor, para saksi ahli, Kejaksaan, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan anggota Komisi III DPR. Selanjutnya, Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto akan mengumum­ kan hasil gelar perkara tersebut pada Kamis (17/11) di Mabes Polri. “Selanjutnya (hasil) dicatat dalam notulen dan diumumkan pada Kaba­ reskrim,” pungkasnya. Sementara itu Ahok sebelumnya mengatakan ada pihak yang meminta dirinya mun-

dur dari pencalonan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. Permintaan agar ia mundur datang setelah banyak orang mulai membicarakan dugaan penistaan agama. Kendati begitu, Ahok tidak menyebutkan siapa pihak yang dimaksud. “Ada-lah, teman,” ucap Ahok di kediamannya, Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016). Meski kerap didemo kasus dugaan penistaan agama setiap blusukan, namun Ahok tidak gentar. nBaca: Ahok... Halaman 7

nBaca: Sidi... Halaman 7

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Menembus Zona Tahun ke-7

D o na l d Trump akhir­nya menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45. Dia mengungguli pesaingnya, Hillary Clinton dalam pengumpulan electoral college, terpaut 289 berbanding 218. Terpilihnya Trump tentu membuat dunia ‘ketakutan’. Berbagai pimpinan pemerintah beberapa negara mengeluarkan pernyataan publik yang cukup mengkhawatirkan atas terpilihnya Trump. Sebut saja Wakil Presiden Jusuf Kalla, menyatakan banyak orang yang berharap Hillary Clinton yang menang. Kemenang­ an Clinton itu diperlukan untuk menjamin perdamaian dunia. “Indonesia dan dunia berharap perdamaian, ingin sesuatu yang damai, dan perekonomian tetap berjalan. Ya, kalau Trump (yang menang), wah kelihatannya susah itu, dunia nanti juga jadi susah,” kata Kalla, Selasa, (8/11/2016) menjelang hari pemungutan suara di AS. Senada, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menilai pemerintah Joko Widodo harus berhati-hati dalam menjalin hubungan bilateral dengan Cina. Ini berkaitan dengan terpilihnya Trump. Fahri menilai Trump bakal banyak menghadapi persoalan dengan Cina dalam ekonomi dan politik di Laut Cina Selatan. “Di Asia Tenggara, ia harus berpikir Indonesia. Negara paling kuat dengan skala ekonomi yang memadai cuma kita,” kata Fahri di pusat kebudayaan Amerika, @ america, Pacific Place, Jakarta, Rabu, (9/11/2016). Fahri menilai Trump adalah presiden yang pragmatis dan akan mencari kawan baru untuk menghadapi Cina. “Maka saya juga bilang hati-hati buat Pak Jokowi, karena itu sangat pragmatis. Kalau terlalu pro-Cina karena modal yang murah, bisabisa ia (Trump) mencari sahabat baru,” ucapnya.

Sofjan Wanandi

Fahri berujar, hasil pemilu tersebut harus disambut baik sebagai dinamika dari masyarakat Amerika. Sebab, tutur dia, negara Barat secara umum sedang terjepit menghadapi benturan materialisme Cina, benturan ideologi, dan persoalan imigran. “Negara Barat terjepit materialisme Cina yang meng-overcome ekonomi Barat satu per satu,” katanya. Kepentingan Trump, menurut Fahri, akan sangat pragmatis untuk mengembalikan persoalan lapangan pekerjaan ke dalam negaranya. “Dia akan mengembalikan ekonomi Amerika lebih independen. Dia akan mencari kawan menghadapi Cina, dan agenda ini sangat pragmatis,” ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera ini. D e n g a n t e r p i l i h ny a Trump, negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Indonesia akan kesulitan bekerjasama dengan AS. Pasalnya sebelum Trump terpilih, dia pernah mengeluarkan statement melarang warga Muslim ke AS. Orang Indonesia bakal kesulitan berkunjung ke AS. Apalagi menurut CBSNews, saat ini ada sekitar 100 ribu warga Indonesia yang tinggal di AS. Soal pelarangan warga negara asing ke AS, juga menjadi isu besar bagi Meksiko. Berdasarkan janji kampanyenya, Trump akan membangun tembok tinggi di sepanjang perbatasan ASMeksiko untuk mencegah masukknya imigran ilegal. nBaca: Trump... Halaman 7


ekonomi bisnis

2

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

SSTF 2016 jadi Ajang Apresiasi Pelaku Bisnis Bidang Wisata Surabaya North Quay kini kembali menjadi lokasi penyelenggaraan even bertajuk Sparkling Surabaya Tourism Fiesta 2016 (SSTF 2016) yang bakal berlangsung 11 hingga 14 November 2016. Peringati Hari Pahlawan, Unit Usaha PT Pelindo III yang di bidang properti seperti PT. Pelindo Properti Indonesia sebagai pengelola Surabaya North Quay mengandeng In­ ternational Hospitality and Tourism Business Universitas Ciputra (IHTB-UC) serta Di­ nas Pariwisata Kota Surabaya

menggelar event tersebut seba­ gai wujud promosi wisata Jawa Timur sembari menyambut kedatangan kapal pesiar asing Volendam. “Ini adalah kesempatan bagus untuk memperkenalkan potensi wisata yang dimiliki kota Surabaya yang tidak kalah bagus dengan kota lainnya”, ujar Mahde Kumar, Operation and Business Development Section Head PT. Pelindo Properti Indonesia dalam ket­ erangan tertulis yang diterima Lensaindonesia.com, Kamis (10/11/2016).

Even ini juga digelar untuk mengapresiasi perhotelan di Surabaya, sebagai ajang per­ temuan dan promosi bagi para pelaku bisnis pariwisata seh­ ingga membuka kesempatan untuk mempromosikan tempat wisata yang dikelola. Surabaya Hotel Award 2016 dan Surabaya Tourism Des­ tination Award 2016 sebagai rangkaian acara SSTF 2016 kali ini merupakan bentuk apresiasi yang akan diberikan kepada para pelaku bisnis tempat wisa­ ta dan pelaku bisnis perhotelan yang sukses berperan memban­

gun wisata kota Surabaya. Sesuai dengan tema “Sura­ baya Tepi Laut” Surabaya North Quay merupakan lokasi yang tepat, sebab terletak di ujung utara Surabaya dan merupa­ kan salah satu destinasi wisata maritim dimana pengunjung bisa menikmati keindahan tepi laut melalui rooftop dermaga terbesar di Indonesia “Kami berharap event ini juga dapat mengedukasi pen­ gunjung tentang potensi wisata bahari yang dimiliki kota Sura­ baya”, imbuh Mahde. Pada penyelenggaraan SSTF

2016 kali ini akan digelar Seminar destinasi wisata maritim dan talk show dengan pembicara Riyanni Djangkaru dan Raditya Dika. Setidaknya pengunjung memper­ oleh pengetahuan potensi wisata maritim di Indonesia. Dengan target pasar menca­ pai dua puluh ribu pengunjung baik tua maupun muda, maka bakal tersedia ratusan gerai un­ tuk turut serta menyemarak­ kan event ini. Pengunjung bakal dimanjakan oleh ber­ bagai macam pilihan kuliner khas menggugah selera serta pernak-pernik khas Surabaya

yang menarik. Ragam kompetisi dengan hadiah menarik mulai dari lomba bayi merangkak, lomba pop-group, cerdas cermat, fo­ tografi dan lomba kontes ke­ cantikan Miss Sparkling 2016. Istimewanya, event ini juga akan dimeriahkan bintang tamu ternama diantaranya Vir­ zha Idol, Chef Hendra Utomo (Pemegang Rekor Muri Dapur Raja-Raja), serta DJ Yasmin. Pengunjung juga bisa berla­ yar menikmati keindahan dan megahnya Pelabuhan Tanjung Perak dengan mini cruise Arta­

ma dengan rute Surabaya Feem, melewati monumen Jalasveva Jayamahe dan Jembatan Suro­ madu yang juga merupakan ikon kota Surabaya. “SSTF 2016 kali ini juga akan diramaikan dengan pesta kem­ bang api, dan tentunya momen paling dinanti kehadirannya oleh pengunjung yakni keda­ tangan International Cruise MS Volendam, kapal pesiar me­ wah berasal dari Belanda yang akan bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak besok, Senin (14/11/2016),” pungkas Mahde. nlicom

Grab Car, Go-Jek dan Uber Belum Urus Perizinan Armada

14.290 Taksi Online Ternyata Belum Miliki Izin, Diusulkan Pakai Plat Khusus Tiga perusahaan yang belum mengurus izin adalah PTSolusi Transportasi Indonesia (Grab Car), PTAplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) dan Uber.

w

aktu yang diber­ ikan pemerin­ tah kepada pe­ rusahaan taksi online untuk mengurus perizinan armadanya belum dimanfaatkan dengan op­ timal. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat 90 persen kendaraan yang beroperasi belum mengantongi izin. Direktur Jenderal Perhubun­ gan Darat Kemenhub Pudji Har­ tanto menyampaikan perkem­ bangan terkini mengenai per­ izinan taksi berbasis aplikasi online. Pudji mengungkapkan, hingga kini, dari 15.822 ken­ daraan yang dimiliki tiga pe­ rusahaan taksi online untuk wilayah Jabo­d etabek, yang sudah berizin baru 1.522 ken­ daraan (9,6 persen). “Artinya masih ada 14.290 kendaraan yang belum menye­ lesaikan persyaratan perizinan. Yang nggak ada izinnya itu se­ baiknya stand by dulu. mereka itu kan salah, jangan beroperasi dululah,” kata Pudji kepada war­t awan di Jakarta, Kamis (10/11/2016). Ketiga perusahaan dimak­ sud Pudji tadi adalah PTSolusi Transportasi Indonesia (Grab

Car), PTAplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek) dan Uber. Dia menyebutkan, dari tiga perusahaan tersebut, armada taksi Uber yang paling banyak belum berizin yakni sebanyak 6.483 kendaraan dari 7.431 ken­daraan yang terdaftar. Se­ mentara armada Grab yang belum berizin sebanyak 4.763 kendaraan dari 5.110 kend­ araan. Dan, armada Go-Car yang belum memiliki izin se­ banyak 3.044 kendaraan dari 3.281 kendaraan. “Kami meminta kendaraankendaraan yang belum memi­ liki izin tersebut agar segera me­menuhi ketentuan-keten­ tuan yang berlaku sesuai pera­ turan menteri perhubungan,” pintanya. Sekadar informasi, ketentuan mengenai taksi online itu tercan­ tum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek. Aturan tersebut telah keluar sejak bulan April 2016 dan seharusnya berlaku efektif pada 1 Oktober 2016. Namun karena banyak kendaraan yang belum memenuhi ketentuan, maka pe­ merintah memperpan­jang masa

Rini Soemarno Tanam Bom Waktu

Menteri BUMN, Rini Soemarno menanam bom waktu karena tidak bisa menjelaskan mengenai konsep yang melatar­ belakangi rencana pengambila­ lihan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) oleh PT Perusa­ haan Listrik Negara (PLN). Hal itu sebagaimana diutara­ kan Wakil Ketua SPPGE Sen­ tot Yulianugroho dalam surat elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Jumat (11/11/2016). Sebelumnya Rini Soemarno sempat menemui pengurus Serikat Pekerja PT Pertamina Geothermal Energy (SPPGE) dan ribuan anggota Forum Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) yang melaku­ kan aksi damai di kantor pusat Pertamina Jakarta. “Pertemuan berlangsung sangat singkat. Bu Menteri me­ nyampaikan tentang rencana sinergi dari sisi pemerintah. Namun mengenai konsep itu sendiri, justru tidak terjawab. Ini hanya menanam bom wak­ tu,” kata Sentot. Pengambilalihan PGE oleh PLN, tegas dia, merupakan lang­ kah gegabah yang dilakukan pemerintah. Hal ini sangat ber­ bahaya, seperti kasus Geodipa Energy dan Karaha Bodas. “Harusnya pemerintah be­ lajar dari banyak kasus di masa

lalu. Misalnya, tersanderanya Geodipa Energy. Geodipa tersan­ dera, karena proses pengalihan kepada Geodipa untuk melaku­ kan pengelolaan panas bumi dari bekas Kontraktor Kontrak Operasi Bersama di Dieng dan Patuha tidak dilakukan secara matang, sehingga menimbulkan bom waktu. Geodipa sekarang tersandera dengan permasala­ han hukum,” jelas Sentot. Bila pemerintah tetap me­ maksakan hal itu, maka bukan tidak mungkin bom waktu yang ditanam pemerintah itu bisa meledak di kemudian hari. “Bom waktu itu adalah, potensi gugatan arbitrase yang dilakukan para Kontraktor Kontrak Operasi Bersama terhadap Pertamina dan PGE, karena tidak bisa memper­ tahankan WKP Eksisting yang sekarang dikelola. Jika itu terjadi, tidak bisa dibayangkan betapa besar harga yang harus dibayar,” kata Sentot. Ketua SPPGE Bagus Bra­ mantio menjelaskan, per­ temuan hanya berlangsung singkat sehingga tidak cukup waktu untuk dialog. Rini harus segera meninggalkan ruangan. Dalam pertemuan itu, Rini cuma menjelaskan, karena hanya PLN yang menjadi single off taker, sehingga perlu kerja sama. nsa/ro

Penerbit: PT Lensa Indonesia Cipta MEDIA SIUP: 17148-04/ PK/1.824.271/2014

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

sosialisasi hingga 1 April 2017. Selama masa sosialisasi, Kemenhub tidak melakukan penindakan hukum, menilang kendaraan yang belum memi­ liki perizinan, hanya melaku­ kan pembinaan saja. Untuk mempercepat pen­ ingkatan jumlah kendaraan berizin, Pudji mengungkap­ kan, pihaknya akan mening­ katkan sosialisasi mengenai izin taksi online sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 32 tahun 2016. Salah satunya dengan membuka gerai-gerai uji KIR (pemerik­saan kend­ araan) dan pendaftaran SIM A Umum. Pudji meminta Polri untuk menerbitkan Peraturan Ka­ polri (Perkap) mengenai Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) khusus untuk taksi online. Menurutnya, TNKB khusus diperlukan sebagai syarat kendaraan pribadi yang bisa dijadikan sebagai taksi online sesuai dengan Pera­ turan Menteri No 32 Tahun 2016. “Saat ini TNKB sudah ada untuk nomor kendaraan pejabat pemerintahan, kode belakangnya RFS, tinggal di­ tentukan untuk taksi online maunya apa,” kata Pudji. Dia mengusulkan TNKB ber­s ifat fleksibel. Jika ken­ daraan itu tidak lagi berop­ erasi sebagai taksi online, bisa dikembalikan sesuai nomer awalnya. Penggunaan TNKB

Grab Car belum mengurus perizinan terkait transportasi umum.

khusus bukan hal baru. Hal serupa juga dilakukan untuk taksi-taksi umum yang se­ lama ini menggunakan pelat nomor kuning. Perusahaan bisa menjual mobil bekas taksi kepada pribadi dengan cara balik nama.

Selain TNKB, lanjut Pudji, ada juga alternatif lain jika hal tersebut tidak disetujui. Misal­ nya, pemasangan stiker. Tapi, banyak pemilik kendaraan bermotor keberatan dengan pe­masangan stiker. Pengamat transportasi

publik Azas Tigor Nainggolan menilai, implementasi Per­ men mengenai perizinan taksi online tidak berjalan. “Dirjen Perhubungan Darat harus menegur Dinas Perhubun­ gan Jakarta, Bekasi, dan daerah lainnya agar mengimplementa­

sikan regulasi perizinan karena selama ini sepertinya mereka cuke-cuek saja,” pintanya. Dia menambahkan, penga­ wasan ketat terhadap perizinan taksi online harus dilakukan kar­ ena berkaitan dengan perlind­ ungan konsumen.nhrm

Indonesia Infrastructure Week 2016, 3M Hadirkan Beragam Produk Inovatif

B e r t e m pat di JCC Senayan, Jakarta, mulai tang­ gal 9 – 11 November 2016 ber­ langsung pameran Indonesia Infrastructure. Salah satu pe­ rusahaan yang ikut serta adalah 3M dari Amerika Serikat. Menariknya, kali ini 3M yang mengusung konsep 3M Smart City mempresentasikan produk dan solusi-solusi ino­ vatif dan terdepan untuk men­ dukung para pelaku industri dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia. Audist Subekti, PhD selaku Business Director Infrastruc­ ture, Construction, Energy and Government Market PT 3M Indonesia mengungkapkan, pihaknya memahami berbagai kebutuhan sektor industri mau­ pun komersil, mulai dari tahap konstruksi hingga perawatan. “Sesuai dengan prinsip pe­ rusahaan Science that Protects, kami menawarkan solusi inovatif berkualitas yang telah melewati serangkaian peneli­ tian dan uji coba, salah satu­ nya pada produk-produk Personal Protective Equipment (PPE) yang membantu para pelaku industri untuk menekan jumlah kasus kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian pada perusahaan,” ujar Audist ditemui Lensaindonesia.com

di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (09/11/2016). Ia menjelaskan tingkat ke­ celakaan kerja di dunia industri Indonesia masih menunjuk­ kan angka yang cukup tinggi. Salah satu penyebab utama ter­ jadinya kecelakaan kerja adalah masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran pelaku industri untuk menerapkan Keselama­ tan dan Kesehatan Kerja (K3), ditambah lagi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang belum mengikuti standar industri. Untuk membantu para pelaku industri memenuhi tanggung jawab K3, 3M selaku pemimpin pasar produk Personal Protective Equipment bagi pekerja di sektor tambang, kon­ struksi, minyak dan gas, meng­ hadirkan solusi unggulannya untuk perlindungan diri dalam pameran Indonesia Infrastruc­ ture Week 2016 ini. Solusi inovatif lain­ nya juga turut dihadirkan un­ tuk menjawab segala kebu­ tuhan pelaku industri, sesuai konsep 3M Smart City dengan menonjolkan beragam solusi pintar yang dapat berintegrasi secara baik sehingga mampu menunjang terciptanya satu kota pintar. “Kami menghadirkan 3M

Business Director Infrastructure, Construction, Energy and Government Market PT 3M IndonesiaAudist Subekti, PhD (kiri).

Smart City yang dipresenta­ sikan sebagai bandara terbagi menjadi dua area, yaitu area tahap konstruksi dan area ban­ dara yang telah beroperasi. Alat pelindung jatuh ( fall protection) yang mendukung K3 seperti produk sabuk penga­ man tubuh ( harness)dan tali koneksi ( lanyard) dihadirkan pada area di tahap konstruksi. Melengkapi kehadiran solu­ si alat pelindung jatuh dalam pameran ini, pengunjung juga dapat menguji secara lang­ sung keunggulan produk fall protection melalui alat demo interaktif yang disediakan oleh 3M dari ketinggian sekitar 3 meter,” jelas Audist.

Ia menambahkan, pihaknya juga menghadir pula solusi perlindungan terhadap aset yaitu Dynatel Locating and Marking, yang berfungsi un­ tuk melacak dan melindungi aset jalur kabel voltase medium, sehingga pelaku industri tidak perlu lagi membongkar jalur yang ada ketika ingin melakukan perawatan atau perbaikan. Selain itu, ditampilkan pula solusi untuk keamanan bandara yaitu face recognition dan passport reader yang memiliki keakuratan serta sensitivitas tinggi untuk mene­ kan kesalahan pada identifikasi wajah dan identitas.

Menurutnya, seluruh solusi yang ditawarkan oleh 3M telah memenuhi spesifikasi serta standar industri secara global sehingga sangat aman dan nya­ man untuk digunakan. “Kami berharap melalui pameran Indonesia Infrastruc­ ture Week 2016, 3M dapat semakin dekat dengan seluruh pelaku industri di Indonesia, baik yang sedang membangun maupun menjalankan bisnis­ nya. Selain itu, kami harap 3M dapat menjadi pilihan tepat bagi pelaku industri dalam mengembangkan bisnis serta mengurangi kerugian yang tidak diinginkan,” tutur Aud­ ist.nrudi

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Arief Rahman Wakil Pemimpin Redaksi: Novianto Aji Dewan Redaksi: Joko Irianto Hamid, Arief Rahman, Mohammad Ridwan Redaktur: Andiono Hernawan, Redaktur Ekbis: Andika Eldon Koordinator Jakarta: Endang Saputra, Reporter : Yuanto, Rudi Purwoko, Winarko, Fatah Sidik, Widji Ananta Staf Redaksi: Iwan Christiono, Nanda Adrianta, Sarifah Aini, Mohammad Rofik Sekretaris Redaksi: Dina Kurniawati Jawa Barat: Sarkoni Asyeh (Ronny), Caca Cariwan, Ahmad Syukri (Biro Bandung), Hafidz Mabrur (Tangsel), Aji Dewa Roisky (Malang Raya), M Ibnu Al Farabi (Jombang) Biro Semarang, Kendal: Eko Purwanto Biro Sidoarjo: Bram (Kabiro), Alvian Pemimpin Umum: Joko Irianto Hamid Pemimpin Perusahaan: Sukma Sonata Dewan Direksi: Nina Martini, Arief Rahman  Staf Keuangan: Rewina Widorini Marketing Manager: Andika Alamat Redaksi: Graha Pena LT. 8, Jl. Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan, Telp. (021) 5366 0177, Graha Pena Lt. 7, Jl A Yani 88 Surabaya, No Telp ( 031 -8160 0296 ), Jl Sidosermo PDK V-A No. 19 Surabaya, Telp ( 031- 8410288) Fax ( 031-8410288) Email: koran@lensaindonesia.com Bank Rek Mandiri: 140-00-1121946-7 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Bank Rek BCA: 5120393288 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Harga Iklan: Halaman 1 ( FC ): Rp 70.000/mm Kolom, Halaman 8,9 & 16 ( FC ): Rp 35.000/mm Kolom, Halaman Black White: Rp 25.000/mm Kolom, Harga Koran Langganan: Rp 16.000/ bulan CP Langganan: Dina/Wina (031-8410 288) Percetakan: PT. Temprina Media Grafika (isi diluar tanggungjawab percetakan) wartawan lensa indonesia dalam menjalankan tugas jurnalistik dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima imbalan bentuk apapun dari narasumber


sosok

3

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Sulistina, istri tercinta Bung Tomo (saat muda) yang selalu mendampingi dalam suka dan duka.

Bung Tomo sedang berpidato.

Pernikahan Bung Tomo dan Sulitina di Lowokwaru IV no 2 Malang pada 19 Juni 1947.

Romantisme ‘Perayu Ulung’ Sekaligus Pejuang Revolusi Kemerdekaan

Pacaran Bung Tomo Sembunyi-sembunyi, di Penjara Rajin Menulis Surat Cinta Bung Tomo, tokoh penting di balik pertempuran 10 November 1945. Di mata istrinya, Sulistina, pejuang yang membakar se­mangat arek-arek Surabaya itu bukan hanya dianggap sebagai “pahlawan keluar­ ga” tapi juga sosok yang romantis.

s

ewaktu masih hidup, Sulistina pernah menceritakan kisah cintanya. Saat ditemui di rumahnya yang asri di perumahan elite di kawasan Kota Wisata, Cibubur, Bogor, dengan bangga Sulistina memamerkan buku berjudul “Romantisme Bung Tomo, Kumpulan Surat dan Dokumen pribadi Pejuang Revolusi Kemerdekaan.” Buku itu adalah hasil kumpulan surat-surat Sutomo–nama panjang Bung Tomo–yang dikumpulkan Sulistina selama puluhan tahun.“Saya menyalin sendiri tulisan-tulisan itu dengan laptop saya,” kata Sulis. Ibu empat anak dan nenek dari 12 cucu itu kini mengisi hari-harinya dengan berkebun di alam Bogor yang sejuk. Tangannya masih kuat memegang gunting dan cetok tanah. Seperti yang dilihat, dia masih bisa tangkas menusuk sedotan ke air kemasan gelas yang ada di hadapannya. Sulis mengenal Bung Tomo pada masa pergolakan revolusi. Saat itu, dia–yang tercatat sebagai anggota PMI cabang Malang–sedang ditugasi kantornya ke Surabaya. Di kota itulah, gadis kelahiran kota dingin Malang itu bertemu Bung Tomo yang usianya lebih tua lima tahun. Menurut Sulis, saat itu tidak banyak lelaki yang berani mendekatinya. Namun, pria kelahiran Kampung Blauran, Surabaya, yang disebut Mas Tomo itu-lah yang berani mendekatinya. “Bahkan ia berani menyatakan cintanya kepada saya. Dari sana saya menyadari bahwa di balik sosok Mas Tomo yang keras, juga memiliki sisi romantis” kata Sulis yang saat itu ditemani anak sulungnya, Tien Sulistami, dan cucunya. Meski mereka resmi sudah memadu kasih sejak Januari 1946, namun karena kota Surabaya masih dikuasai tentara Sekutu, mereka pun bertemu secara sembunyi-sembunyi. Bung Tomo yang dikenal sebagai pemimpin Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia (BPRI) saat itu merupakan salah satu tokoh yang diincar oleh tentara sekutu. Pada 19 Juni 1947 pasangan itu memuw w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

tuskan untuk menikah di kota Malang. Pernikahan pun diputuskan di Jalan Lowokwaru IV/2 Malang. Banyak kawankawan beliau dari BPRI dan PMI (Teman-teman istrinya) yang hadir, tetapi bukan berarti mudah menjadi istri Bung Tomo karena masih diburuburu Belanda, mereka harus pindah ke Jogjakarta. Untuk urusan dapur beliau memang jago memasak rawon, lodeh, sayur asem, sambel goreng taoco. Bahkan beliau sendiri yang mengajari istrinya memasak. “Waktu kecil aku sering ikut ibu membantu orang yang punya hajat perkawinan. Mere­ ka sering kali bilang, kalau perempuan yang bisa mengulek pasti pandai melayani suami di tempat tidur. Makanya kamu harus pandai memasak supaya aku betah di rumah” ucap Bung Tomo kepada istrinya. Di bawah tekanan hidup di awal kemerdekaan yang serba susah, termasuk posisi Bung Tomo yang masih “diburu” Sekutu, pasangan muda itu memutuskan pindah ke kota Malang. Di kota dingin itu, Sulis mengaku bahagia kendati kehidupan ekonominya sangat berat. “Saya sampai harus gali lobang tutup lobang. Tapi, yang saya salut Bung Tomo tidak mau menyerah menghadapi kenyataan yang berat itu,” katanya. Meski kejadiannya sudah lebih lebih setengah abad lalu, Sulis masih bisa mengingat secara tepat tanggal-tanggal yang dianggapnya sangat istimewa. Dia ingat betul kapan Bung Tomo menyatakan cintanya hingga peristiwa-peristiwa politik yang menimpa suami, termasuk saat Bung Tomo meninggal saat naik haji pada 1981.

Menulis surat cinta di penjara

Di mata Sulis, sosok Bung Tomo adalah seorang pribadi yang memiliki jiwa ksatria, pemberani, dan romantis. Di bawah berbagai tekanan yang dialaminya, Bung Tomo selalu mencurahkan isi hati kepada keluarga melalui puisi dan surat-surat cintanya di balik kamar tahanan. Karena merasa surat-surat

itu sangat berharga, wanita itu mengumpulan kumpulan surat yang didokumentasikan melalui buku yang disusunnya. “Jika dihitung-hitung jumlahnya ratusan. Bahkan kalau diukur panjangnya bisa mencapai 15 meter,” katanya. Seperempat abad lebih sete­ lah kematian Bung Tomo di tanah suci Makkah pada 1981, cinta Sulistina kepada sang suami seperti tak pernah pupus. Bahkan, sampai hari ini pun, wanita kelahiran Malang itu mengaku masih terkenang dengan si Bung yang disebutnya sebagai “perayu ulung” itu. Banyak cara orang meng­ ungkapkan rasa cinta kepada pasangannya. Namun, Sulistina memilih membuat buku. “Saya sedang mempersiapkan buku kumpulan sajak-sajak Bung Tomo,” kata Sulis, panggilan akrab Sulistina. Menurut Sulis, buku adalah persembahan cinta terbaik bagi suami. Sebab, dengan menulis, jiwa dan pikiran Bung Tomo tidak hanya bisa dibaca oleh anak keturunannya, tapi juga publik secara luas. Salah satunya adalah surat cinta Sulis kepada Bung Tomo yang dibacakan budayawan tersohor Taufik Ismail. Taufik membawakan puisi tersebut dengan syahdu hingga orang yang hadir, termasuk Sulis, terpana. Dia mulai menyadari arti penting surat-surat yang ditulis Bung Tomo yang di­ simpannya secara apik selama puluhan tahun. Bung Tomo yang suaranya menggelegar membangkitkan perlawanan arek-arek Surabaya pada pertempuran 10 November 1945, kata Sulis, adalah sosok yang romantis. Dengan mengandalkan laptop milik cucunya, Tami Rahmilawati, Sulis mengetik ulang sajak-sajak romantis yang ditulis pada 1951-1971 itu dengan penuh emosi siang dan malam. “Dalam sehari, saya bisa menyelesaikan lima surat,” kata wanita yang pandai berbahasa Belanda itu. Selain surat cinta, buku itu juga memuat surat-surat Bung Tomo selama masa taha­ nan rezim Orde Baru pada 1977-1978. Saat itu, suaminya ditahan di Penjara Nirbaya, di kawasan Pondok Gede, Jakarta. Bung Tomo adalah sosok yang kritis kepada rezim Soekarno maupun Soeharto. Akibat sikapnya itu, Bung Tomo oleh Orde Lama maupun Orde Baru diasingkan secara politik, bahkan dibui. Dari ratusan pucuk surat dan puisi romantis Bung Tomo, ada beberapa yang paling mem-

buat Sulis terharu. Salah satunya adalah puisi cinta berjudul Melati Putih, Pujaan Abadi Hatiku. Puisi tersebut dibuat Bung Tomo di Penjara Nirbaya pada 26 Juni 1978. Dalam puisi itu, pejuang kemerdekaan tersebut berusaha mengungkap kembali perasaan cinta kedua insan yang menikah pada saat pergolakan revolusi pada 1947. Sajak itu dedikasikan untuk putri pertama mereka, Tien Sulistami, yang lahir pada 29 Juni 1948. “Mas Tom merupakan pera­ yu yang ulung. Dia tidak pernah berhenti menyanjung saya setiap waktu. Pada puisi itu, Mas Tom menyebut saya sebagai Melati Putih, hati siapa yang tak tersanjung disebut seperti itu,” katanya. Masih saat di Penjara Nirbaya, Bung Tomo yang ketika itu sudah berusia 58 tahun tetap bersemangat menulis puisi untuk istrinya. Dalam puisi itu, lagi-lagi Bung Tomo memuji kecantikan wajah istrinya saat bangsa Indonesia merayakan Hari Kartini. Ini Hari Kartini, Dik! Terbayang wajahmu nan cantik Penaku kini henti sedetik Te rl i n t a s s e m u a j a s a m u Sejak kita bertemu Sulis tidak pernah merasa kecil hati mengungkap seluruh dokumen pribadinya kepada pembaca. Justru dia ingin itu menjadi sejarah yang tidak terlupakan. “Biar pembaca bisa mengambil hikmah dan mengerti betapa indahnya hidup ini,” ujarnya.

Menolak Dimakamkan

Sulis mengakui kehidupan cintanya bersama Bung Tomo dilalui lewat pasang surut perjalanan republik. Dulu, keduanya memadu cinta ketika Bung Tomo masih diburu tentara sekutu di Surabaya. Keromantisan Bung Tomo tampak dalam setiap suratsuratnya. “Tiengke” panggilan sayang untuk Sulistina selalu menghiasi kop surat. Dalam beberapa surat panggilan sayang itu dikombinasi dengan katakata mesra lainya. Misalnya “Tieng adikku sayang”, “Tieng isteri pujaanku”, “Dik Tinaku sing ayu dewe”, “Tieng Bojoku sing denok debleng” atau “Tiengke Sayang”. Dalam sebuah surat yang ditulis pada 13 Maret 1951 Bung Tomo memahami bahwa istrinya sudah terlalu lama di­ tinggal di rumah bersama anakanaknya. Selain menanyakan kabar buah hatinya, Bung Tomo

juga berpesan: “Bila kesepian, ambilah buku pelajaran ba­ hasa Inggris kita, en…success,”. Indahnya ucapan itu hingga Sulistina mengaku selalu tak sabar menunggu surat-surat berikutnya. Selera humor Bung Tomo juga membuat Tiengke terpesona. Dalam satu kesempatan di 20 Maret 1951 surat Bung Tomo diterima. Dalam suratnya pria yang lahir pada 1920 itu menceritakan bahwa foto Sulistina dipuji teman-temannya dan beberapa ibu-ibu. “ M a l a h o n o s i n g ka n­ da (malah ada yang bilangred) een paar’dames (beberapa ibu-ibu-red) memper(mirip) Ingrid Bergman! Bintang film Swedia di USA,’’ begitu petikan surat Bung Tomo. Kemesraan yang terjalin melalui surat-surat Bung Tomo tak membuat nafas perjuangannya hilang. Dalam surat balasan kepada Bung Tomo, Sulistina pernah bertanya, kapan perang kemerdekaan ini akan selesai? Karena jarang sekali mereka berdua bertemu dan anakanaknya selalu menanyakan kapan Bung Tomo datang. Melihat istrinya mengeluh dengan perjuangannya yang tak kunjung berakhir, Bung Tomo menulis: “Tieng kowe tak seneni ya? Sesuk-sesuk adja sok kanda kapan telase merdeka ini, ya? Wong sedih merga ora bareng-bareng dua minggu wae kok ndukani “Merdeka­ ne”. (Tieng aku boleh marah ya? Lain kali jangan pernah bilang kapan selesainya perang kemerdekaan ini. Cuma sedih karena tidak bersama-sama dua minggu saja, kok menya­ lahkan “Merdekanya”). Dukungan seorang istri atas perjuangan suami benarbenar menjadi sebuah perekat hubungan yang sudah terjalin. Bagaimana tidak? Saat Bung Tomo ditahan selama setahun (1978-1979) oleh rezim Soeharto, Sulistina tak tinggal diam. Presiden pun disurati. Dalam surat itu Sulistina menyebut Pak Harto saja, tanpa embelembel presiden. “Orang yang sudah mempertaruhkan jiwa-raganya untuk mempertahankan kemerdekaan negaranya, tidak mungkin mengkhianati bangsanya sendiri,” protes Sulistina dalam surat itu. Di era kemerdekaan Bung Tomo lalu berkarir sebagai politisi di Jakarta, sebelum kemudian berseberangan dengan Bung Karno. Saat Orde Baru lahir, Bung Tomo ikut mendukung. Tapi, sikap kritisnya membuat Soeharto berang se­ hingga Bung Tomo ditahan.

Wa n i t a i t u b e r sy u k u r, perkawinan mereka dikaruniai empat anak yang berbakti. Mereka adalah Tin Sulistami (59), H M. Bambang Sulistomo (57), Sri Sulistami (56), dan Ratna Sulistami (49). Seperti dia, sebagian besar anak-anak Bung Tomo itu menetap di Perumahan Kota Pesona, Bogor, setelah rumah warisan ayah mereka di Menteng, Jakarta, dijual. Lantaran begitu cintanya kepada istri, tutur Sulis, Bung Tomo pernah berkelakar aneh kepada dia. Intinya, Bung Tomo ingin Sulis menyusul mati tiga hari setelah kematiannya. Alasannya, supaya Sulis punya cukup waktu untuk membaca tulisan wartawan soal kematiannya. “Supaya saya menceritakan ulang tulisan wartawan kepadanya di akhirat,” kata Sulis seperti yang ditulis dalam buku Bung Tomo, Suamiku. Kelakar pejuang itu ternyata “benar-benar” terjadi. Saat keduanya menunaikan ibadah haji pada 7 Oktober 1981, tibatiba Bung Tomo jatuh sakit dan meninggal di Makkah tepatnya di Padang Arafah. Sulis yang saat itu pontang-panting mengurus jenazah sang suami sehat-sehat saja. Tapi, tepat tiga hari, ibu Sulis–mertua Bung Tomo–yang meninggal dunia. Hanya, Sulis tidak bercerita apakah ibunya sempat membaca berita-berita koran yang saat itu ramai memberitakan kematian suaminya. Meski hingga kini Bung Tomo tak kunjung dinobatkan sebagai pahlawan nasional, Sulis tidak terlalu mempermasalahkannya. Sebab, dia tetap menganggap Bung Tomo sebagai pahlawan baginya. “Saya yakin masyarakat Indonesia tetap menganggapnya sebagai pahlawan. Begitu pula saya,” ceritanya. “Sampai sekarang, nama Bung Tomo tidak pernah hi­lang. Saya saja yang tidak pernah berjuang ikut terbawa harum,” katanya sambil tertawa. Bung Tomo mempertahankan kekecewaannya kepada pemerintah sampai wafat. Dalam wasiatnya, dia dengan tegas mengaku tidak mau dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta. “Alasannya, di sana dimakamkan banyak koruptor,” ungkap Sulis. Menurut Sulis, setahun sete­ lah meninggal di tanah suci, jenazah suaminya dibawa kembali ke tanah air. Sesuai dengan amanahnya, Bung Tomo dimakamkan di pekuburan rakyat di Ngagel, Surabaya. Di jalan menuju makam itu,

kini berdiri plang Jalan Bung Tomo. Kesetiaan Sulistina kepada Bung Tomo tidak perlu diragukan lagi. Cinta mereka tak terhalang ruang dan waktu. Setelah Bung Tomo meninggal dunia pun, Sulistina tetap rajin menulis surat. Kejadian apa pun selalu diceritakan dalam surat yang tak pernah terkirim itu.

Sulistina di usia senja.

Surat-surat Cinta Bung Tomo

“Datanglah. Waktuku amat sempit. Ada yang ingin aku ceriterakan padamu” atau, “Aku rindu padamu tetapi tak punya waktu,. Bisa Jeng mene­ muiku?” “Jeng Lies aku cinta pada­ mu. nanti kalau perang sudah usai. Dan…Kita akan membuat Mahligai.” “Tak terlalu tinggi cita-cita­ ku. Impianku kita punya rumah diatas gunung. Jauuuh dari keramaian. Rumah yang seder­ hana seperti pondok. Hawanya bersih, sejuk & pemandangan­ nya Indah. Kau tanam bungabunga dan kita menanam sayur sendiri. aku kumpulkan mudamudi kudidik mereka menjadi patriot bangsa.” “Waktu kecil aku sering ikut ibu membantu orang yang punya hajat perkawinan. Mereka sering kali bilang, kalau perempuan yang bisa mengulek pasti pandai melayani suami di tempat tidur. Makanya kamu harus pandai memasak supaya aku betah di rumah.” “Waktu bebas, aku tidak mempunyai kesempatan mem­ baca, nah sekarang kesempatan itu ada dan harus ku perguna­ kan. Tuhan memberi cobaan, tentu ada hikmahnya.” “You are a hero, a patriot, a great lover sampai hari akhir­ mu.” nras/wan


patgulipat

4

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Indonesia Sudah Terpuruk dan Tidak Mampu Melindungi Petaninya

Bukan lagi beras atau daging, kini Pemerintah juga impor cangkul dari Cina.

Cangkul Impor dari Cina Perselingkuhan Bisnis Pertanian Dalam kebijakan impor cangkul ini ada perselingkuhan bisnis pertanian dan alat-alat pertanian yang sedang dipermainkan oleh aparatur pemerintahan, demi meraup keuntungan bagi dirinya sendiri.

p

emerintah dan nega­ ra Indonesia diang­ gap sudah kian tak bisa melindungi masyarakatnya, teru­ tama para petani-nya. Soalnya, untuk urusan yang selama ini dianggap gampang dan remeh, seperti produksi alat pertanian berupa cangkul, ternyata sudah harus mengim­ por dari negara Cina. Pemerintah beralasan, impor dilakukan lantaran kebutuhan cangkul yang men­ capai rata-rata 10 juta unit per tahun belum mampu dipenuhi oleh industri lokal. Menteri Perindustrian Air­ langga Hartarto mengakui jika impor dilakukan pemerin­ tah karena pada saat itu per­ mintaan akan cangkul sangat tinggi. Peningkatan tersebut memaksa pemerintah untuk melakukan impor namun da­ lam jumlah yang kecil. “Memang ada impor (cang­ kul), tapi jumlahnya kecil. Ke­ marin itu impor hanya 86.000 saja, sedangkan kebutuhannya 10 juta,” ujarnya di Kemente­ rian Perindustrian, Jakarta, Senin (31/10). Politisi Golkar ini menam­ bahkan, jika saat ini produksi dalam negeri masih berlang­ sung. Dirinya bahkan men­ dorong peningkatan produksi cangkul dalam negeri. Hal ini dilakukan agar nantinya pe­ merintah tidak perlu melaku­ kan impor cangkul lagi dalam memenuhi permintaan. “Pacul bisa diproduksi di dalam negeri. Memang selama ini sebagian besar di dalam negeri. Tapi karena permint­ aan terhadap cangkul besar makanya impor,” jelasnya. Menperin Airlangga me­ negaskan jika pemerintah tidak akan melakukan impor cangkul lagi. Sebab, beberapa industri disebut telah setuju untuk memproduksinya. “Tidak (impor lagi). Kraka­ tau Steel sudah produksi ba­ han bakunya, Barata sudah bisa bikin paculnya dan IKM udah bisa membuat paculnya,” pungkasnya. Sementara Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Ach­ w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

mad Hafisz Tohir menilai bah­ wa kebijakan tersebut sangat memalukan harkat dan marta­ bat bangsa. Pasalnya, Indonesia sebagai negara agraris sehar­ usnya dapat memproduksi alat pertanian sendiri. “Memalukan. Sebagai bang­ sa yang besar serta hidup dari pertanian dan hasil kehutanan sudah selayaknya kita mem­ produksi sendiri alat-alat me­ kanisasi pertanian tersebut,” jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (2/11/2016). Menurut Hafisz, terdapat persoalan dalam industri per­ tanian Indonesia sehingga mengedepankan membeli ba­ rang dari luar negeri ketimbang melakukan sembada sendiri. “Ada yang salah dalam industri pertanian kita ini,” katanya. Lebih jauh, tambah wakil ketua Komisi XI DPR tersebut, kebijakan impor cangkul men­ jadi cerminan bahwa pengelo­ laan industri yang dilakukan pemerintah gagal dalam mem­ bina usaha kecil dan menengah (UKM) khususnya pengrajin alat-alat pertanian. “Ini pen­ gelolaan industri dalam negeri yang terburuk sepanjang Re­ formasi,” demikian Hafisz. Direktur Eksekutif Lembaga Agro Energi Indonesia (AENI) Zainal Pangaribuan mengata­ kan, jangankan membicarakan dan mewujudkan pertanian Indonesia yang mandiri dan pro kepada produksi pertanian lokal, cangkul yang begitu banyak dan mudah dibikin oleh para petani Indonesia sendiri pun malah harus diimpor oleh negara ini dari negeri Tirai Bambu. “Saya sangat malu akan ke­ bijakan impor cangkul itu. Petani-petani Indonesia pun menjadi sangat malu, bahkan para profesor, guru besar dan para pakar pertanian pun malu. Masa urusan cangkul pun In­ donesia harus mengimpor dari Cina? Sebegitu bodohnya-kah orang-orang Indonesia ini, se­ hingga membuat cangkul pun sudah enggak bisa? Mau dibawa kemana sektor pertanian kita ini kalau begini caranya?” ujar Zainal Pangaribuan, di Jakarta, Kamis (3/11/2016). Jangankan hendak memba­

has dan mewujudkan Nawacita di sektor pertanian, menurut Jainal, dengan dikeluarkannya kebijakan impor cangkul itu sudah menunjukkan bahwa pemerintah tidak mampu men­ gelola pertanian Indonesia. Menurut dia, kebijakan itu menunjukkan bahwa Indone­ sia sudah begitu terpuruk dan sudah tidak mampu melind­ ungi petaninya. Tidak mampu lagi memberdayakan petani dan pertanian Indonesia. “Indonesia negara dan bang­ sa yang besar ini, tak bisa bikin cangkul sendiri? Tak habis pikir saya, dan tak bisa masuk nalar sehat, kok bisa-bisanya cangkul pun tak mampu kita bikin untuk diri kita sendiri? Jujur saja, jutaan petani Indo­ nesia, membuat cangkul untuk mengolah sawah dan ladang­ nya sendiri kok,” papar dia. Zainal menduga, dalam ke­ bijakan impor cangkul ini ada perselingkuhan bisnis perta­ nian dan alat-alat pertanian yang sedang dipermainkan oleh aparatur pemerintahan, demi meraup keuntungan bagi dirinya sendiri. “Ini harus diusut dan dibo­ ngkar tuntas. Para mafia pen­ gadaan yang otaknya hanya untuk keuntungan pribadi mengatasnamakan BUMN dan pemerintahan harus diusut dan dibongkar tuntas. Bikin malu dan bikin susah petani aja semua itu,” ujar dia. Zainal juga menyayangkan bahwa fungsi DPR dan Presi­ den tidak berjalan dalam hal ini. Lantaran, bisa kecolongan dengan adanya permainan mafia pengadaan alat-alat produksi pertanian sehingga impor cangkul pun disetujui. “DPR kita kemana? Presiden kita kemana aja? Aparat hukum kita pun kemana aja nih? Kebi­ jakan impor cangkul ini sungguh membuat pilu petani kita. Harus dibongkar dan diusut tuntas ini,” pungkas Zainal. Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih menyatakan, Indonesia tidak pernah kekurangan produksi cangkul. Seharusnya, pemer­ intah dapat memberdayakan produksi dalam negeri dengan memberikan support modal maupun keterampilan. “Kita tidak pernah kekuran­ gan produksi cangkul, jadi tidak perlu impor. Yang harus dilaku­ kan, yakni melindungi dan mem­ berdayakan usaha kecil alat-alat pertanian,” ujar dia terpisah. Henry berharap, cara ber­ pikir pemerintah berubah dan dapat mengembangkan pasar bagi produk usaha kecil

Pedagang menata sejumlah kepala cangkul impor asal Cina yang dijual di salah satu toko pertanian di Ungaran, Kabupaten Semarang.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI), Henry Saragih.

Ketua DPP PAN Achmad Hafisz Tohir.

alat-alat pertanian. Mindset selalu impor kebutuhan itu akan menjadikan negera ini tak berdaya saing di kancah inter­ nasional. Karena untuk urusan cangkul dan sabit saja harus diimpor dari luar negeri. “Karena kondisi ini kita jadi curiga ada pihak yang mendorong pemerintah un­ tuk impor cangkul dan sabit untuk mengambil keuntungan semata,” tandas mantan Koor­ dinator La Via Campesina atau gerakan petani dunia ini. Direktur Jenderal Perda­ gangan Luar Negeri Kemente­ rian Perdagangan Dody Edward mengatakan, pihaknya member­ ikan izin kepada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) untuk mengimpor kepala cangkul pada Juni 2016.

Dia menjelaskan, izin terse­ but berakhir pada Desember 2016. Dari total izin impor kepala cangkul 1,5 juta unit, re­ alisasi impornya hanya sebesar 5,7 persen atau 86.190 unit. “Jadi, mengapa masih im­ por, memang karena masih dibutuhkan. Impornya juga bukan dalam bentuk utuh, hanya kepala cangkulnya. Jadi, masih perlu disem­ purnakan di dalam negeri,” kata Doddy di Jakarta, Senin (31/10/2016). Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah tengah mempersiapkan skema penu­ gasan kepada tiga badan usaha milik negara (BUMN) dalam memenuhi kebutuhan cangkul nasional. Tiga BUMN tersebut adalah

PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra (BBI), dan PT Pe­ rusahaan Perdagangan Indo­ nesia (PPI). Direktur Utama PT Krakatau Steel Sukandar menyatakan siap untuk mem­ produksi bahan baku kepala cangkul berupa high carbon steel dalam memenuhi kebutuhan 10 juta unit cangkul per tahun. “Kami memproduksinya di Cilegon. Memang membutuh­ kan proses pengerasan yang khusus,” ujarnya. Sukandar menambahkan, perlu sebanyak 15.000 ton high carbon steel untuk mem­ produksi 10 juta unit cang­ kul, dengan Krakatau Steel mampu memenuhinya. Selain itu, Direktur Keuan­ gan dan SDM PT Boma Bisma Indra (BBI), Rahman Sadikin,

mengatakan, pihaknya mampu memproduksi 700.000 unit cangkul per tahun. Pabrik BBI seluas 1 hektar berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. “Cangkul BBI sangat terke­ nal dengan kepala cangkulnya, yaitu cap mata. Kualitasnya sangat bagus. Kami memi­ liki lisensi dari Jerman untuk memproduksinya. Jadi, kami siap mendukung kebutuhan cangkul nasional,” tuturnya. Rahman juga mengatakan, perusahaan akan bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk memenuhi bahan baku mate­ rial cangkul yang dibutuhkan. Direktur PT PPI Agus Andi­ yani mengatakan, perusahaan­ nya siap mendukung pendistri­ busian cangkul produksi dalam negeri ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri. “Kami memiliki 32 cabang distribusi. Bahkan, jika cangkul siap untuk ekspor, kami juga da­ pat memfasilitasinya,” katanya. Sebelumnya, persoalan impor cangkul berawal dari PT Perusa­ haan Perdagangan Indonesia (PT PPI). Mereka ditunjuk pemerin­ tah melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri untuk merealisasikan impor perdana satu kontainer cangkul asal China untuk diperdagangkan di Indo­ nesia. Penyebabnya, selama ini cangkul yang masuk ke Indonesia adalah cangkul ilegal. Oleh karena itu, Kemen­ terian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perdagan­ gan Luar Negeri menyetujui importasi alat-alat dan mesin pertanian yang pelaksanaan­ nya dilakukan oleh PT PPI. nsam/wah


parlemen

5

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Ketua DPR Usul Pak Harto dan Gus Dur jadi Pahlawan Nasional Ketua DPR RI Ade Komarudin, mendukung usulan kedua tokoh yang pernah berjasa bagi negara Indonesia yaitu Presiden RI-2 Soeharto dan Presiden RI-4 K.H Abdurrahman Wahid (Gusdur) dinobatkan sebagai pahlawan nasional. “Dua tokoh ini adalah orang berjasa bagi negeri ini, kenapa tidak kita berikan gelar pahlawan,”ungkap Akom sapaan akrabnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2016). Namun, terlepas dari sisi kontroversinya Akom menambahkan Soeharto dan Gus Dur memiliki jasa yang banyak bagi Indonesia. “Kita jangan lihat sisi kelemahnya, kita juga harus lihat sisi kehebatan untuk bangsa ini, dan dua tokoh ini orang yang berjasa untuk repub-

lik ini. Namun, kewenangan itu tidak pada kami, saya selaku pimpinan DPR hanya bisa merekomendasikan,” tuturnya. Seperti diketahui, Gus Dur adalah Presiden yang pada masanya membolehkan kembali pertunjukan budaya China/Tionghoa di hadapan publik. Gus Dur juga menjadikan Imlek sebagai hari libur resmi nasional sekaligus mengakui Khong Hu Cu (Konfusianisme) sebagai agama resmi negara. Gus Dur juga mengganti nama provinsi Irian Jaya menjadi Papua yang merupakan nama awalnya. Sementara, Soeharto atau yang lebih dikenal dengan Bapak Pembangunan Republik Indonesia, karena pada zamannya beliau memulai pembangunan infrastruktur di Indonesia.nrnm/mp

Ketua DPR RI Ade Komarudin.

Kalangan DPR Minta Para Negarawan Ungkap Aktor Politik Demonstrasi Tudingan Presiden Joko Widodo bahwa ada aktor politik yang menunggangi aksi damai itu membuat masyarakat terus bertanya-tanya.

k

etua Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyatakan pemerintah sebaiknya mengungkap identitas aktor-aktor politik

yang menunggangi aksi damai 4 November 2016, untuk menurunkan tensi politik dan memperjelas duduk persoalan. “Tudingan Presiden Joko

Ketua DPR Usul Pak Harto dan Gus Dur jadi Pahlawan Nasional Ketua DPR RI Ade Komarudin, mendukung usulan kedua tokoh yang pernah berjasa bagi negara Indonesia yaitu Presiden RI-2 Soeharto dan Presiden RI-4 K.H Abdurrahman Wahid (Gusdur) dinobatkan sebagai pahlawan nasional. “Dua tokoh ini adalah orang berjasa bagi negeri ini, kenapa tidak kita berikan gelar pahlawan,”ungkap Akom sapaan akrabnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2016). Namun, terlepas dari sisi kontroversinya Akom menambahkan Soeharto dan Gus Dur memiliki jasa yang banyak bagi Indonesia. “Kita jangan lihat sisi kelemahnya, kita juga harus lihat sisi kehebatan untuk bangsa ini, dan dua tokoh ini orang yang berjasa untuk repub-

lik ini. Namun, kewenangan itu tidak pada kami, saya selaku pimpinan DPR hanya bisa merekomendasikan,” tuturnya. Seperti diketahui, Gus Dur adalah Presiden yang pada masanya membolehkan kembali pertunjukan budaya China/Tionghoa di hadapan publik. Gus Dur juga menjadikan Imlek sebagai hari libur resmi nasional sekaligus mengakui Khong Hu Cu (Konfusianisme) sebagai agama resmi negara. Gus Dur juga mengganti nama provinsi Irian Jaya menjadi Papua yang merupakan nama awalnya. Sementara, Soeharto atau yang lebih dikenal dengan Bapak Pembangunan Republik Indonesia, karena pada zamannya beliau memulai pembangunan infrastruktur di Indonesia.rnm/mp

Komisi XI Ingatkan Target Amnesti Pajak Harus Terkejar Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly mengatakan, perbaikan pendataan wajib pajak (WP) per nama dan per alamat atau by name by address seharusnya bisa menjadi acuan untuk mengejar realisasi target amnesti pajak. “Saat awal sekali pengajuan RUU Pengampunan Pajak, realisasinya yang lambat sekali membuat kami sempat ragu apakah data wajib pajak yang menurut Pak Bambang (Menteri Keuangan periode sebelumnya Bambang Permadi S. Brodjonegoro, red.) saat itu sudah benar-benar by name by address by passport,” ujar dia, dalam surat elektronik yang diterima di Bandarlampung, awal pekan ini. Anggota DPR dari daerah pemilihan Lampung itu menjelaskan, setelah dia melihat data pembaharuan wajib pajak, ternyata sudah sedemiki-

Ahmad Junaidi Auly

an rinci sehingga, seharusnya realisasi target penerimaan dari program amnesti pajak bisa dipenuhi.agu/ans

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Widodo bahwa ada aktor politik yang menunggangi aksi damai itu membuat masyarakat terus bertanya-tanya,” katanya, di Jakarta, Minggu (6/11/2016). Dia mengatakan, ma­ syarakat benar-benar dibuat bingung, mengingat baik Presiden Jokowi maupun Presiden ke-VI RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) samasama hanya menyajikan teka-

teki yang tidak mudah untuk diterka. Menurut dia, teka-teki ini membuat suasana politik makin tidak menentu, dan teka-teki itu mulai disajikan oleh Presiden Jokowi ketika mengunjungi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Senin (31/10). “Entah ada kaitannya atau tidak, SBY tiba-tiba me-

nyambangi Menko Polhukam Wiranto pada Selasa (1/11) siang, dan malam harinya menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla,” ujarnya lagi. Politikus Partai Golkar itu mengatakan, di luar dugaan keesokan harinya atau Rabu (2/11), SBY menyelenggarakan konferensi pers di Cikeas. Bambang menjelaskan, saat itu SBY mengatakan bahwa

berbahaya jika ada informasi intelijen bahwa rencana aksi unjuk rasa pada Jumat (4/11) digerakkan atau didanai oleh pihak tertentu atau partai politik. Menurut dia, masyarakat bingung, kenapa SBY tibatiba begitu emosional terkait dengan rencana aksi damai 4 November itu. Dia menegaskan, SBY juga tidak menyebut identitas

pihak yang dituding membiayai aksi itu dan juga siapa yang menuduh. “Saat membuat pernyataan resmi usai unjuk rasa 4 November, Presiden Jokowi menegaskan ada aktor politik yang memicu kerusuhan dalam aksi damai itu. Pernyataan Presiden ini tentu saja memunculkan pertanyaan di ruang publik,” katanya pula. nima/ans

Merauke Bisa Jadi Penyuplai Pangan Nasional Kabupaten Merauke sudah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Kekayaan pertanian dan perikanannya luar biasa. Karenanya, bisa jadi penyuplai pangan nasional. Demikian disampaikan Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo usai bertemu Wakil Bupati Merauke di Merauke, Papua, Jumat (11/11/2016). Dengan menjadi penyuplai pangan nasional, pemerintah tak perlu lagi melakukan impor pangan. “Di Merauke ada jenis tebu endemik yang sangat bagus sebagai bahan baku produksi gula. Pertanian dan perikanannya juga sangat luar biasa. Jadi, kita berkunjung ke sini untuk mengetahui apa saja

kendala yang masih ditemukan sebagai lumbung pangan nasional,” urainya kepada pers. Otoritas pertanian setempat memaparkan, kendala utama di Merauke adalah infrastruktur pertanian dan alih lahan, dari hutan menjadi areal sawah. Infrastruktur yang dimaksud adalah jaringan irigasi yang belum banyak dibangun. Sementata alih lahan masih jadi kendala lain di lapangan. Banyak petani di Merauke yang menginginkan kepastian alih lahan agar bisa digarap menjadi areal persawahan. Ini butuh bantuan kementerian terkait agar alih lahan menjadi jelas. Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Wakil Bupati dan jajaran SKPD lainnya,

Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo.

Edhy menegaskan, Merauke bisa jadi kawasan yang hebat dan luar biasa di Indonesia,

karena kekayaan sektor pertanian dan perikanannya. “Mestinya, kehebatan Merauke

ini sudah bisa diangkat sejak lama,” kilah politisi Partai Gerindra itu.nmh/mr

Komisi VIII: Bangsa Indonesia Lahir dari Sejarah Panjang Patriotisme Hari Pahlawan tahun 2016 yang mengangkat tema “Satukan Langkah Untuk Negeri”, bermakna untuk mengingatkan pada seluruh generasi penerus bangsa untuk tetap bersatu padu menyatukan langkah membangun negeri, dan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi maupun golongan. Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher yang turut hadir dalam acara tabur bunga di laut, mengatakan bahwa bangsa Indonesia lahir dari proses sejarah panjang yang bersifat patriotisme. “Untuk kesekian kalinya bangsa Indonesia melaksanakan peringatan 10 November sebagai Hari pahlawan, tanpa terasa bangsa ini lahir dari sebuah proses sejarah yang sangat panjang, dan penuh sifat patriotisme. Sekian puluh tahun yang lalu, bangsa Indonesia telah melahirkan para pejuang yang sangat luar biasa, yang menunjukkan bahwa egoisme manusia dapat terkalahkan dengan sebuah semangat perjuangan,” ujar Ali usai melakukan tabur bunga dilaut dari atas geladak KRI Surabaya, Kamis,

Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo.

(10/11/2016). Ali menyampaikan, melalui peringatan Hari Pahlawan, diharapkan dapat menggerakkan segenap elemen bangsa

berpartisipasi membangun negeri sesuai dengan kemampuan dan profesi masingmasing. “Saat ini kita memperin-

gati detik-detik pertempuran di Surabaya yang sangat mengharukan dari atas geladak KRI Surabaya, hal ini menunjukkan bahwa kita masih sangat meng-

hargai jasa para pahlawan. Paling tidak keteladanan yang kita terima dari para Pahlawan dapat diteruskan oleh anak bangsa yang tergabung dalam NKRI,” ucapnya. Poliitisi PAN ini menjelaskan, bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya, namun kita tetap satu yakni bangsa Indonesia. Itu adalah sebagai bentuk penghargaan anak bangsa kepada para pahlawan yang telah gigih berjuang dengan bersimbah darah dan air mata dalam mempertahankan tanah air. “Pahlawan berarti orang yang melakukan kegiatan bermakna pahala, dan menimbulkan kebaikan-kebaikan kepada kemanusiaan bagi bangsa dan negaranya. Melalui semangat dan perjuangannya, negara kita masih kokoh berdiri. Dan penghargaan kita kepada para pahlawan bangsa itu, tidak akan pernah berhenti hingga hari ini. Kita juga mendo’akan agar arwah para pahlawan dilapangkan ke surga, dan bagi generasi yang akan datang harus dapat terus mewarisi nilai-nilai kepahlawanan mereka.,” pungkas Ali. ndep/mp


analisa

6

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Din Syamsuddin: Ahok Pakai Mulut Tokoh Islam untuk Bela Diri, Ini yang Bangkitkan Reaksi Umat “Mau menggunakan kata ‘pak­ai’ atau tidak menggunakan kata ‘pakai’ nggak ada masalah itu. Nah, ini yang seyogyanya jangan banyak dibantah. Apalagi menggunakan mulut-mulut orang Islam, memakai tokoh-tokoh Islam. Ini membangkitkan reaksi umat,” Din Syamsuddin.

M

enolak hadir dalam program talkshow bertajuk ‘Set­e lah 411’ di salah salah satu televisi swasta, Din Syamsuddin mengaku merasa tidak elok dipertontonkan un­t uk berhadap-hadapan dengan bekas ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif. Din dan Syafi’i meru­pakan warga Muhammadiyah. Keduanya berbeda pandangan terkait kasus dugaan penistaan agama yang menjerat cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Din yang juga baru menyele­ saikan jabatan dua periodenya di PP Muhammadiyah men­ egaskan, ucapan Ahok terkait Surat Al-Maidah ayat 51 jelas penistaan agama. “Mau menggunkan kata ‘pak­ ai’ atau tidak menggunakan kata ‘pakai’ nggak ada masalah itu. Nah, ini yang seyogyanya jangan banyak dibantah. Apalagi menggunakan mulut-mulut orang Islam, memakai tokoh-tokoh Islam,” katanya. Alasan Din, karena Ahok memberikan penilaian, atau judgemen terhadap penaf­siran orang lain. Apalagi Ahok, menurutnya, bukan dari ka­l angan agama yang penaf­siran kitab sucinya dikomentari dengan menggunakan kata peyoratif. Untuk diketahui, peyoratif adalah unsur bahasa yang mem­ berikan makna menghina, mer­ endahkan, dan sebagainya, yang digunakan untuk menyatakan penghinaan atau ketidaksukaan seorang pembicara. Berikut pernyataan Din Syamsuddin selengkapnya: Sebenarnya bagaimana

perkara dari kasus du­gaan penistaan agama ini? Tidak dapat diingkari bahwa apa yang diucapkan Ahok di Pulau Seribu itu adalah pe­nistaan agama, atau kesucian agama. Termasuk yang diwakili oleh para tokoh dan ulama. Alasan Anda? Alasannya adalah karena dia memberikan penilaian, atau judgemen terhadap penafsiran orang lain. Apalagi dia bukan dari kalangan agama tersebut dengan menggunakan kata pey­o ratif. Dibodohi, itu dikotak-katik secara gramatikal, nggak bisa tidak, itu penistaan. Karena ada judgementnya itu, pe­nilaian. Apalagi kata peyoratif dibodohi. Tapi aparat penegak hukum beralasan masih belum bisa menyimpulkan Ahok melaku­ kan penistaan agama, lantaran menggunakan kata ‘pakai’ set­ elah kata dibodohi? Mau menggunakan kata ‘pak­ai’ atau tidak menggunakan kata ‘pakai’ nggak ada masalah itu. Nah, ini yang seyogyanya jangan banyak dibantah. Apalagi menggunakan mulut-mulut orang Islam, memakai tokohtokoh Islam. Ini membangkitkan reaksi umat. Yang boleh jadi sudah mau memaafkan. Saya kan bilang, karena sudah minta maaf maka perlu diberi maaf. Cuma ternyata tidak selesai. Sejumlah kalangan mera­ sa tidak cukup hanya dengan minta maaf ? Karena pihak sana seolaholah membela diri, sehingga diang­g ap tidak tulus minta maaf, bah­k an memakai mulut tokoh-tokoh Islam untuk

membela-bela diri. Siapa itu yang anda mak­ sud? Kalau saya sebut, ada Nusron Wahid, Syafii Maarif dan lainlain. Ini yang membangkitkan reaksi umat. Oleh karena itu, silakan proses hukum. Bagus, sudah dis­epakati dan itu dari awal disangsi­kan oleh sebagian (rakyat). Kenapa rakyat menjadi sangsi? Karena melihat kasus rekla­ masi dan Sumber Waras. Ahok seperti kebal hukum, ini mem­ bangkitkan emosi. Sehingga sangsi. Bahkan sekarang pun masih sangsi itu umat. Karena proses hukumnya tidak berkea­ dilan, maka pesan saya umat tetap tenang. Beri kesempatan pada proses hukum, yang kedua pihak pemerintah, kepolisian jangan main-main. Hukum harus berkeadilan. Kalau tidak? Kalau tidak berkeadilan, ini bisa lebih besar lagi, ini yang tidak kita inginkan. Karena saya berpenda­p at, jangan karena nila setitik, ru­sak susu sebelanga. Jangan karena orang satu, harmoni bangsa ter­ganggu. Ini yang harus dipahami oleh eliteelite bangsa. Anda juga sempat me­nga­ takan ada kekuatan uang di balik kasus ini. Itu maksud­ nya apa? Oh iya, itu sama sejalan den­ gan (komentar) Panglima TNI itu yang perlu disadari oleh bangsa. Dari pemerintah sampai ke bawah hingga ke atas. Bahwa ini bukan sekadar masalah Pulau Seribu, tapi ada masalah besar di sini. Ada kekuatan uang, ini yang kemudian melumpuhkan sendi-sendi kekuatan bangsa, pe­merintah, Ormas, Parpol, Pers. Ini kalau tidak segera dihalangi kesenjangan kita sudah tinggi. Segelintir orang kok menguasai aset nasional lebih besar. Nah kesenjangan keadilan akan di­ lawan oleh rakyat.nhrm

Khofifah Indar Parawansa: Hanya KH As’ad Syamsul yang Diberi Gelar Pahlawan

Dari 11 nama calon pahlawan nasional yang diajukan ke Dewan Gelar, hanya almarhum KH As’ad Syamsul Arifin yang terpilih. Selain penganugrahan gelar pahlawan nasional, pemerintah juga mengganjar tanda kehor­ matan Bintang Mahaputra, yaitu; almarhum Mayjen (Purn) Andi Mattalatta dan almarhum Letkol (Anumerta) Sroedji. Penganugrahan gelar itu di­langsungkan di Istana Negara, Jakarta sehari sebelum peringa­tan Hari Pahlawan yang jatuh hari ini. Berikut ini penuturan Menteri Khofifah terkait

pen­ganugrahan gelar pahlawan tahun ini: Dari sebelas nama yang diajukan, hanya satu nama yang diberi gelar pahlawan? Iya, satu orang gelar pahla­ wan, tiga orang maha putra utama. Gelar pahlawan diberikan kepada KH As’ad Syamsul Arifin. Sementara tanda jasa dan tanda kehormatan bintang Mahaputra kepada dua orang, yaitu Almarhum Mayjend TNI (Purn) Andi Mattalatta (Tokoh dari Sulawesi Selatan) dan Almarhum Letkol Inf (Anumerta) Sroedji (tokoh Jawa Timur).

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Kenapa KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dan Soe­ harto tidak masuk? Kan itu dari Kementerian Sosial masih ke Dewan Gelar. Kemudian dari Dewan Gelar baru ke Presiden, gitu. Pertimbangannya apa saja sehingga hanya KH As’ad Syamsul Arifin yang hanya diberi gelar pahlawan tahun ini? Ya ndak tahu. Tapi 11 nama itu diajukan (termasuk Gus Dur), TP2GP (Tim Pengkaji, Peneliti Gelar Pusat).

Setiap tahun kita mem­ peringati Hari Pahlawan sebenarnya apa sih penting­ nya momen itu? Iya, setiap 10 November kita memperingati Hari Pahlawan itu sebagai momen reflektif atas pengorbanan kusuma bangsa. Meminjam kata Bung Karno, semangat kepahlawanan itu adalah semangat rela berjuang. Berjuang mati-matian dengan penuh idealisme, dengan men­ gutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Semangat membentuk dan mem­ bangun negara.

Perlu diketahui, warisan ter­baik para pahlawan bangsa bu­k anlah politik ketakutan, tetapi politik harapan. Peringatan Hari Pahlawan harus mampu meng­gali apinya, bukan abunya. Bagaimana kita mengaktu­ alisasikan sikap nasional­ isme kita saat ini? Ketika kita bersaing dengan bangsa-bangsa lain, nasionalisme itu tetap harus dijaga, tapi tanpa harus bersikap anti asing. Karena kan sebetulnya kita independen, tetapi dalam posisi interdependensi.

Independensi itu dalam arti kemerdekaan, kita merdeka, berdaulat, mandiri, gotong royong, kan gitu visi dari pe­ merintah ini. Kalau kita ber­ daulat mandiri, berkepriba­ dian dalam kegotongroyongan, tetapi bahwa kedaulatan kita, kemandirian kita harus disa­ dari itu tetap dalam kerangka interdependensi. Maka nasionalisme yang dibangun tetap dalam upaya untuk membangun kedaulatan dan kemandirian, tetapi tidak bersikap anti asing, karena inter­dependensi tadi. Kita

perlu ek­s por, tapi kita juga perlu impor. Terakhir, apa pesan anda dalam memperingati Hari Pahlawan tahun ini? Pesan saya, sebagai bentuk penghargaan atas jasa pahlawan, marilah kita melakukan hening cipta serentak selama 60 detik, pada besok (hari ini) pukul 08.15 waktu setempat di mana pun berada. Mari kita terus berjuang men­jadi pahlawan bagi diri kita sendiri, bagi lingkungan, bagi masyarakat, maupun pahlawan bagi negeri ini. nhrm


7 Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Gawat...

nSambungan Halaman 1

“Kami telusuri. Kan katanya mereka bos perkebunan, mereka sedang memegang HT (handy talky) saat sedang mengatur pekerja. Kalau melanggar UUD Nomor 6 2011 aturannya bisa dideportasi,” kata Arief saat dikonfirmasi, Kamis (10/11/2016). Keempat WN Cina petani yang ditangkap itu yaitu Xue Qingjiang (51 tahun), Yu Wai Man (37), Gu Zhaojun (52), Gao Huaqiang (53). “Kami masih lakukan pemeriksaan lanjutan. Ada dua yang orang belum ada dokumennya, tidak ada paspor dengan alasan dipegang sponsor mereka. Kami terus dalami,” ujarnya. Mereka disebut datang ke Indonesia pada 20 Oktober 2016. Keempatnya diketahui menjadi bos para petani cabai. Penangkapan berawal dari informasi masyarakat bernama Mamay. Keempat WN Cina ini membuka lahan seluar empat hektare yang digunakan untuk menanam cabai. Ada sekitar 30 petani pria dan delapan wanita yang dipekerjakan. Dari hasil pemeriksaan sementara, keempat WNA tersebut mengaku masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian mereka dibawa oleh sponsornya ke Desa Sukamakmur untuk dipekerjakan sebagai petani cabai. Penangkapan empat petani berkewarganegaraan Cina,

Ahok...

nSambungan Halaman 1

Sebab, tujuan utama blusukan bukan meminta warga agar memilih dirinya, melainkan mengecek wilayah. “Kalau didemo terus enggak apa, diemin aja. Orang kita datangin bukan untuk minta suara kok. Kamu kalau ikut saya pernah enggak saya bilang ‘pilih nomor dua ya’. Pernah enggak saya ngomong gitu? Enggak pernah,” serunya. Menurut Ahok, saat kampanye, dirinya lebih memilih menyampaikan programprogramnya yang telah dijalankan. “Paling saya sampaikan visi-misi, pilih yang bersih, transparan, profesional. Jadi kalau ada yang lebih yang bersih, transparan kamu pilih dia? Saya konsisten dari dulu karena ingin mengedukasi kan,” jelas dia. Oleh karena itu, kata Ahok, apabila benar demo yang ada selama ini bertujuan agar dirinya tak lagi maju pada Pilkada DKI 2017, hal itu sangat disayangkan. “Kenapa mesti pakai cara barbar, pakai cara turun? Apalagi sekarang ada hoax di mana-mana, katanya 18 (November) bakal turun 5 juta, 25 (November). Kalau mau turun kaya gitu ini negara bakalan pecah,” ucapnya. Menurut Ahok, saat ini memang sudah zamannya mengganti cara perang menggunakan peluru dengan pemungutan suara. Saat ini, bukan lagi era bawa-bawa massa atau berdemo. “Makanya sekarang kita ganti, yang sekali perang mati ratusan ribu dengan cara kertas suara. Kita enggak ada lagi zaman bawa-bawa massa. Semua tentukan (saat Pilkada). Istilahnya peluru digantikan suara. Dulu pakai peluru sekarang kita ganti dengan kertas suara,” tandas Ahok. Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, justru dia akan melanggar aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) apabila mundur begitu saja. Terkait masalah tuduhan menistakan Surat Al Maidah 51 yang tengah dihadapinya, Ahok rela diproses hukum dan dipenjara bila terbukti bersalah. “Saya lebih ikhlas, rela kalau salah proses hukum. Ya tangkap saya, penjarakan saya saja. Daripada saya harus mundur, ini jelas posisinya,” ucap Ahok. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, kata Ahok, w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

tidak boleh dianggap sepele. Sebelumnya bisnis pertanian yang melibatkan Cina sempat menjadi persoalan di Indonesia. Salah satunya kebijakan pemerintah yang melakukan impor cangkul dari Cina. Diduga perselingkuhan bisnis pertanian dan alat-alat pertanian sedang dipermainkan oleh aparatur pemerintahan demi meraup keuntungan bagi dirinya sendiri. Baca juga hal 4: Cangkul Impor dari Cina, Perselingkuhan Bisnis Pertanian Dari sini dapat dilihat bahwa Tiongkok benar-benar ingin menguasai lahan pertanian Indonesia. “(Eksodus petani Tiongkok) sebenarnya telah dipersiapkan matang oleh para investor asal Tiongkok, terutama yang ingin menguasai lahan pertanian di Indonesia,” kata analis ekonomi dan politik Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga dalam keterangannya kepada redaksi, Jumat (11/11/2016). Dalam catatan Andy, investor Tiongkok mulai melirik lahan pertanian di Indonesia melalui rencana penguasaan 50 ribu hektare persawahan di Kabupaten Subang tahun 2013. Penguasaan lahan dengan dalih pengembangan pertanian terpadu di Subang dilakukan Malaysia Chronicle, perusahaan perkebunan China Liaoning Wufeng Agricultural, bekerja sama dengan Malaysian Amarak Group dan perusahaan lokal Indonesia, Tri Indah Mandiri. Dari berbagai sumber yang dihimpun Andy, China Lia-

oning Wufeng Agricultural adalah perusahaan pertanian terbesar di Tiongkok. Didirikan tahun 2000, kini China Liaoning Wufeng Agricultural memiliki 24 lahan pertanian dengan 2000 buruh tani yang berkantor di Propinsi Liaoning di Timur Laut Tiongkok. “Perusahaan pertanian Tiongkok ini telah melakukan ekspansi di Thailand, Vietnam dan Kamboja. Perusahaan mensuplai beras ke Tiongkok daratan,” katanya. Andy menduga ada hubungan petani Tiongkok di Bogor dengan rencana impor cangkul dari negara tirai bambu yang dilakukan salah satu BUMN, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). “Bisa saja cangkul tersebut diperuntukkan bagi buruh tani Tiongkok yang akan berladang di nusantara. Cangkulnya dulu, petaninya datang menyusul,” katanya. Atas terungkapnya kasus tersebut, Andy meminta Presiden Jokowi segera mengantisipasi pendudukan lahan pertanian di Indonesia. Menurut dia, setelah kasusnya ditemukan di Bogor dan Subang, tidak tertutup kemungkinan ratusan ribu hektar lahan pertanian di Indonesia akan diduduki oleh Tiongkok. “Jangan gampang memberikan izin investasi dan pembelian lahan, terutama lahan pertanian bagi para investor khususnya dari Tiongkok. Kalau tidak bisa jadi boomerang, mengancam eksistensi para buruh tani dan petani di Indonesia,” tukas Andy.nrep/rol

meminta dirinya untuk tidak mundur dari pemilihan kepada daerah DKI Jakarta 2017. Yah, Megawati ‘mengharamkan’ bagi Ahok untuk mundur. “Bu Mega mengatakan, tidak ada kata mundur (haram). Kita menegakkan negara kita, ideologi, bukan mempersoalkan kursi Gubernur DKI,” kata Ahok menirukan Megawati. Pesan Megawati, Ahok mengatakan, berkaitan dengan penegakkan Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika yang harus terus melekat pada Indonesia. Peraturan soal mundurnya calon kepala daerah tercantum di Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 dan revisinya Nomor 8 tahun 2015 tentang Pilkada. Sanksi berupa denda dan pidana berlaku bagi calon perseorangan maupun yang diusung parpol atau gabungan parpol jika mundur setelah ditetapkan KPU sebagai peserta pilkada, yang sebelumnya tertuang di pasal 191 UU Pilkada. Sedangkan, dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) calon kepala daerah tidak diperbolehkan mundur. Hal itu tertuang dalan PKPU pasal 77, yang mana penggantian calon diperkenankan jika peserta berhalangan tetap dalam hal ini meninggal dunia dan sakit keras dengan menunjukan surat dari dokter. Memang tidak bisa dipungkiri, kabar permintaan agar Ahok mundur dari gegap gempita demokrasi Jakarta memang beredar saat adanya aksi unjuk rasa 4 November. Unjuk rasa puluhan ribu orang yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI itu mendesak aparat penegak hukum untuk segera memidanakan Ahok atas dugaan penistaan agama yang dilakukannya. MUI, Selasa (11/10/2016), telah mengeluarkan sikap keagamaan resminya bahwa Ahok telah menistakan agama. MUI menyatakan pernyataan Ahok saat kunjungan kerja di Kepulauan Seribu yang membawa-bawa surat Al-Maidah ayat 51 dikaitkan dengan Pilkada DKI telah dikategorikan sebagai penghinaan terhadap Alquran. Selain itu, gubernur itu juga dianggap menghina ulama yang memiliki konsekuensi hukum. Sementara Ahok sendiri menyebut sudah memenuhi proses hukum yang berlaku. Salah satunya dengan menghadiri panggilan Bareskrim saat penyidik meminta keterangannya. “Saya mau mewujudkan keadilan sosial kok, ini ada

orang yang taat hukum. Saya dipanggil, saya datang dan saya sampaikan tidak ada niat saya, nawaitu menghina Alquran,” ucap Ahok. Ahok kembali menjelaskan tak mungkin menghina Islam. Sebab, banyak anggota keluarganya yang merupakan muslim. “Orang ibu angkat saya Islam. Sampai dikuburin, mandiin kalau keluarga kita Islam saya tungguin. Bahkan saya ke kuburan sama kakakkakak saya itu diwajibkan untuk buka sepatu. Tentu saya juga harus menghargai kepercayaan itu. Jadi bagaimana mungkin saya menghina,” tandas Ahok. Sementara itu gagalnya massa aksi 4 November bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memunculkan wacana aksi lanjutan yang diberi nama Bela Islam III. Foto tentang adanya demo ini pun mulai beredar di berbagai jaring sosial. Banyak yang setuju, tapi ada pula yang menolak karena khawatir terjadi bentrokan yang membahayakan keutuhan bangsa. Demo yang direncanakan 25 November 2016 bahkan disebut-sebut oleh Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin. Muslim di Jawa Barat menurutnya bisa saja menurunkan lima juta umat Islam untuk turun menuntut proses hukum Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok namun niatan itu ditahan oleh Din. “Ada yang menyampaikan ke saya kami siap turunkan 5 juta umat Islam dari Jabar untuk meluruskan keadaan,” ujarnya di Kantor MUI, Jakarta, Rabu (9/11/2016). Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq sendiri tak membantah jika memang akan ada Bela Islam III, meskipun GNPF-MUI sebagai penyelenggara belum menentukan tanggal. “Tanggal aksi Bela Islam III belum ditetapkan GNPF-MUI, tapi memang akan digelar jika penista terhadap Alquran tetap dilindungi dan dibela oleh rezim penguasa yang zalim, sehingga siaga dan persiapan umat islam di seluruh penjuru negeri dari sekarang wajib dilakukan,” kata Rizieq seperti yang tertera di laman pribadinya, Kamis (10/11/2016). Rizieq bahkan menyebut aksi Bela Islam III itu bisa terjadi jika tak ada penegakan hukum yang tegas terhadap Ahok yang dianggap telah menistakan agama dengan mengomentari Surah Al-Maidah Ayat 51.ndg/lic

Trump...

nSambungan Halaman 1

Komentar Trump yang menyakitkan bangsa Meksiko adalah, “negara itu mengirimkan pemerkosa, penjahat, dan narkoba melewati perbatasan.” Kaum imigran yang sudah berada di AS pun mulai tidak tenang hidupnya. Trump sudah berancang-ancang menerapkan aturan catatan kriminal– semacam surat tilang–bagi pendatang haram. Mereka yang mendapatkan catatan kriminal itu akan dideportasi ke negara asalnya. Tidak mengherankan jika arus migrasi keluar AS seperti ke Kanada melonjak drastis. Situs web imigrasi Kanada bahkan dilaporkan lumpuh sejak malam setelah pencobloasan karena diserbu warga AS yang mengajukan permohonan pindah warga negara. Kemenangan Trump juga dinilai bisa meningkatkan tensi keamanan di kawasan Asia-Pasifik. Kawasan ini sudah dipanaskan dengan ketegangan antar-sesama Korea, Korea Selatan-Jepang versus Korea Utara-Cina, serta konflik Laut Cina Selatan. “Jangan lupa, ketika kampanyenya, Trump mengatakan sekarang waktunya sekutu Amerika harus membayar,” kata pakar politik internasional Dewi Fortuna Anwar saat dihubungi, Jakarta, Rabu, (9/11/2016). Pasalnya, kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI ini, setidaknya ada dua negara di kawasan ini yang keamananya tergantung pada AS, yaitu Korea Selatan dan Jepang. “Jika tidak lagi ‘dilindungi’ Jepang tentu ingin membangun kekuatan persenjataan sendiri, hal tersebut tentu akan mengganggu stabilitas di

Fadel...

nSambungan Halaman 1

Nurdin menegaskan bahwa sanksi ini tak ada kaitan dengan pencalonan Ahok. “Tidak ada hubungannya dengan Ahok. Itu semua (peninjauan kembali dukungan) kan hanya statement,” kata Nurdin Halid saat dihubungi, Jumat (11/11/2016). Fadel memang pernah disorot karena berkampanye untuk sang istri, Hana Hasanah yang merupakan calon gubernur Gorontalo yang diusung PPP, Gerindra, PKB, dan PDIP. Di sisi lain, Golkar punya calon di Pilgub Gorontalo yaitu Rusli Habibie. “Ini mekanisme sudah sesuai prosedur. DPD I Gorontalo beri surat dengan bukti Fadel kampanye, ikut sosialisasi, memasang baliho. Telak sekali,

Sidi...

nSambungan Halaman 1

tak teridetifikasi atas-bawah, kiri-kanan dan depan-belakangnya. Bahkan membahas melampaui batas yang (sedang) tak mungkin ditangkap panca indra. Lebih lebih, agama juga memuat hukum dan aturan yang juga adalah suatu hal yang ada dalam lingkup kata benda abstrak. Agama juga memuat sejarah. Mungkin inilah yang kongkrit dalam agama. Tapi, sejarah dari jarak yang segitu jauh, tak mudah juga menjangkaunya. Sampai-sampai sejarah yang sesungguhnya keadaan kongkrit itu seolah mistis. Begitu itu agama. Sebuah ide sangat-sangat-sangat besar sehingga seolah abstrak. Membahas di luar diri kita sampai pada sesuatu yang terjauh. Juga membahas ke diri kita pada skala fisik hingga yang terdalam pada skala jiwa dan kejiwaan. Agama adalah produk pera­ daban yang paling tua (saya menggunakan pendekatan sosiologis). Ia tersusun sejak awal peradaban ini ada. Sebagai produk peradaban tentu akan mempengaruhi kehidupan. Apalagi, agama memang mengurusi semua sendi kehidupan. Agamalah ilmu pertama di dunia ini, agamalah

kawasan jika melihat ketegangan yang selama ini terjadi di Asia-Pasifik,” tutur Dewi. Lalu apakah dengan kemenangan Trump, Perang Dunia Ketiga tidak akan terjadi? Apakah AS akan aman selama dipimpin Trump? Sepertinya AS tidak sepenuhnya damai dipimpin Trump. Tengok saja janji-janji kampanye Trump mengenai isu pertahanan AS. Trump berjanji membangun militer AS yang kuat dan menggemukkan personel militer untuk menghadapi ancaman global. Trump mengatakan, jumlah pasukan bersenjata AS akan ditambah menjadi 540 ribu personil dari sebelumnya 475 ribu personil. Penambahan jumlah personil militer, mengutip International Business Times, 9 November 2016, akan meningkatkan anggaran sebesar US$30 miliar atau sekitar Rp 394,8 triliun. Selain menambah personil militer, Trump juga menjanjikan penambahan kapal perang hingga mencapai 350 unit. Bandingkan saja dengan upaya perbaikan kapal induk oleh angkatan laut AS yang hanya 308 unit. Trump juga berencana meningkatkan kemampuan kapal perusak agar mampu menghadang ancaman rudal dari Iran, Korea Utara, dan negara-negara lainnya. Untuk memperkuat pertahanan udara AS, Trump berjanji akan menambah pesawat tempurnya yang saat ini berjumlah 1.113 pesawat menjadi 1.200 pesawat. Pemerintah AS mengeluarkan anggaran pertahanan lebih dari US$600 miliar atau Rp 7896 triliun tahun lalu. Trump akan meningkatkan anggaran militer itu dengan meminta negara-negara yang memberikan wilayahnya dipakai sebagai pangkalan militer AS untuk berkontribusi. Seperti Jerman, Arab Saudi

dan Jepang. “Sejarah menunjukkan saat Amerika tidak disiapkan ketika datang bahaya terberat. Kita ingin mencegahnya, menghindari dan mencegah konflik melalui dominasi militer kita yang tak diragukan,” kata Donald Trump September lalu. Jadi, Trump akan memicu Perang Dunia III? Mengutip ucapan Trump sendiri yang menginginkan AS hidup dalam damai dan berteman baik dengan musuh-musuh AS selama ini terutama Rusia. Staf Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, mengatakan perubahan kepemimpinan Amerika Serikat menyusul menangnya Donald Trump dalam pemilihan Presiden AS tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kerja sama perdagangan global. Menurut dia, perubahan tidak akan ekstrem. “Kita jangan percaya 100 persen dengan apa yang Trump omongin. Pasti tidak seekstrem itu. Menurut saya, yang akan terjadi, dia akan lebih protection terhadap dirinya karena AS harus mendorong ekonominya,” kata Sofjan di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat, (11/11/2016). Namun pemerintah perlu mewaspadai efek dari perubahan situasi politik di AS karena negara ini merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. “Jadi kita ini bisa kena buntutnya. Kita harus siap betul, mempersiapkan dalam negeri. Semua memang lagi pusing dengan AS,” tuturnya. Dalam 1-2 bulan ke depan, menurut Sofjan, pemerintah perlu melihat semua kebijakan yang akan diambil Trump. Kebijakan negara lain dalam menghadapi keputusan Trump juga perlu diperhatikan. “Kalau dia mau jalankan setengah saja dari yang di-

omongkan, kita akan pusing.” Karena itu, Sofjan ingin pemerintah mempercepat ekonomi dalam negeri. “Uang tax amnesty perlu dipercepat untuk infrastruktur dan insentif perlu digenjot untuk investasi. Bagaimana memperkuat industri dalam negeri kita? Jangan sampai negara lain tidak bisa ekspor ke AS, terus dilempar ke sini. Mati nanti industri dalam negeri.” Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan terus memantau kondisi pasar global setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Ia menyatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. “Pertama, pandangan serta kebijakan ekonomi perdagangan dan investasi yang akan dilakukan Amerika,” ucap Sri di Kementerian Keuangan, Jakarta, belum lama ini. Sri berujar, Amerika merupakan pasar terbesar ekonomi dunia. Kebijakan yang diambil akan mempengaruhi hubungan negara dari sisi perdagangan dan investasi. Kebijakan lain yang perlu diperhatikan ialah terkait dengan isu perubahan iklim. Selama masa kampanye, Trump tidak menyertakan isu lingkungan dalam visi-misinya. Di bawah kepemimpinannya, Amerika bisa saja menghentikan rencana membiayai program perubahan iklim. Langkah tersebut mengancam program perubahan iklim dunia. Indonesia adalah salah satu negara yang mengalami dampak perubahan iklim terbesar dan berkomitmen membangun program tersebut. Sri menuturkan Indonesia juga akan melihat hubungan Presiden Amerika dengan bank sentral Amerika (Federal Reserve/The Fed). Sebab, keputusan The Fed akan mempengaruhi seluruh dunia. nvin/ang/tem

tidak debatable,” ucapnya. Nurdin mengatakan bahwa sanksi ini diambil di rapat harian terbatas DPP Golkar pada 8 November lalu. Ketua Dewan Pembina Golkar, Aburizal Bakrie juga telah menyetujuinya. Soal dukungannya pada sang istri, Fadel punya alasan tersendiri. “Untuk gubernur Gorontalo, saya tidak mau menjadikan terpidana jadi calon. Saya enggak mau membohongi rakyat. Dia kan marah kenapa saya enggak dukung Rusli Habibie. Rusli Habibie enggak bisa didukung karena dia terpidana,” ungkapnya. Rusli Habibie adalah terpidana hukuman percobaan dalam kasus pencemaran nama baik. Meski berstatus terpidana, Rusli tetap bisa maju Pilgub Gorontalo karena dibolehkan sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 tahun 2016. Dalam aturan yang pengesahannya

sempat diperdebatkan itu, terpidana percobaan diperbolehkan bertanding di Pilkada. Walaupun pencalonan Rusli sah, Fadel tetap ogah mendukung. Menurutnya, tidak seharusnya Golkar mendukung seorang terpidana. “(Keputusan soal Rusli Habibie terpidana) sudah inkrah dari pengadilan negeri, pengadilan tinggi dan MA. Bagaimana seorang terpidana Golkar dukung? Rusak kan,” sambung dia. Hingga saat ini Fadel belum menerima surat resmi tentang pencopotan posisi dirinya tersebut dari partai. Ia merasa ada yang tidak beres dari sosok Nurdin Halid dan ketua umum Golkar Setya Novanto. “Belum ada surat,” ujarnya. Politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia sangat menyayangkan sikap DPP di bawah kepemimpinan Setya Novanto jika alasan penco-

potan Fadel hanya karena menolak Ahok. “Saya cukup menyayangkan apabila ada kader yang dipecat dengan alasan yang terkait dg Ahok,” kata Doli melalui keterangan tertulisnya, Jumat (11/11/2016). “Apalagi salah satu yang diberhentikan adalah Fadel Muhammad yang tidak diragukan lagi kiprahnya di Golkar selama ini,” tambah Doli. Menurut Doli, dengan gerakan yang sudah melibatkan jutaan masyarakat dan menyebar di seluruh tanah air, memang sudah seharusnya Golkar meninjau kembali dukungannya terhadap Ahok. “Saat ini, suara kader dan warga Golkar pun sudah begitu masif untuk menolak Ahok. Justru yang meminta Golkar untuk menarik dukungannya terhadap Ahok adalah kaderkader yang peka, aspiratif, serta cinta dan sayang terhadap Golkar,” tegas Doli.nerw/wis/dt

aturan pertama di dunia ini. Atau, kalau mau dibalik (dan gak perlu ditangkap sensitif ), ilmu-ilmu dan aturan-aturan yang ada sejak awal peradaban manusia dan bertahan karena kekuatan kebenarannya itu yang jadi agama. Nah, segitu kuatnya agama karena dia lahir (ini juga, pilihan kata ini tak usah ditangkap sensitif ) menjawab kebutuhan manusia hingga pikiran dan relung terdalam. Karena itu juga, karena manusia akan terus hidup berkebutuhan, maka agama akan diambil sebagai jawaban. Kebutuhan-kebutuhan terdekat manusia akan terpenuhi dengan produk-produk terbaru di depan mata. Baik fisik ataupun batin. Lebih jauh, sampai batas tertentu, manusia akan mencari jawaban atas kebutuhan-kebutuhannya yang tak mudah dipenuhi oleh produkproduk terkini. Mencari jawaban itu, manusia bisa mencoba memproduksi sendiri atau menggunakan produk yang sudah ada. Yang itu adalah ajaran, ideologi atau agama. (Dalam hal ini yang dibahas adalah agama. Dan, sekali lagi, jangan ditangkap sensitif). Menjadikan agama sebagai jawaban atas kebutuhan itu sudah jadi keniscayaan bagi manusia, bahkan sejak sese­ orang memiliki kesadaran awal. Itu sejak dahulu kala, di awal peradaban tadi, dan

berlangsung terus, tak ada putusnya hingga saat ini. Orang ada saja yang mencoba menegasikannya. Tapi, gagasan-gagasan negatif atas agama bahkan cenderung menjadikannya sebagai semacam agama baru. Rentang waktu gagasan negatif itu juga cenderung tak bertahan lama dan hapus begitu saja. (Atau, palingpaling tak sanggup berkembang meski tak hapus). Menjadikan agama sebagai sarana pemenuhan kebutuhan menjadikan agama menemui wujudnya. Ide agama termaterialkan dalam berbagai bentuk. Penganut dan ritualitas beserta segala perangkatnya adalah wujud yang paling tampak. Meski, sesungguhnya, agama tak hanya sebatas itu. Menjadikan agama sebagai sarana pemenuhan kebutuhan, menjadikan agama sebagai sesuatu yang dimiliki bagi pemeluknya. Ia bahkan bisa melekat sebagai identitas. Yang begini ini tak ada bedanya dengan kata-kaya benda abstrak lainnya. Suku, negara, organisasi atau lainnya. Kepemilikan atas bendabenda itu, apalagi dengan rasa memiliki yang tinggi, apalagi melekat sebagai identitas, bagi pemeluknya menjadikan benda-benda abstrak itu adalah dirinya. Diri seseorang itu. Seseorang itu menjadi wujud dari benda-benda abstrak itu. Wujud adalah pilihan kata

yang lebih ektrim ketimbang kata wakil atau perwakilan. Pada bahasan ini kata wujud menjadi tepat untuk dipakai mengingat konteks bahasan sekaligus menggampangkan maksudnya. Karena itu perlakuan orang lain atas benda-benda abstrak itu akan mengenai seseorang tadi. Penilaian dan sikap orang lain atas benda-benda abstrak tadi akan diartikan sebagai penilaian atas dirinya. Pujian atas benda-benda abstrak itu akan ditangkap sebagai pujian baginya. Sebaliknya, cemoohan, ejekan dan penghinaan terhadap benda-benda abs­ trak itu akan dirasakan oleh orang-orang yg memilik dan beridentitas benda-benda abstrak itu. Penistaan negara, organisasi ataupun agama oleh orang lain tak akan merubah negara, organisasi ataupun (lebih-lebih) agama. Orang memiliki dan beridentitas agama, organisasi dan agama itulah yang akan merasa terusik. Sebagai ide agama bisa dinilai. Sebagai benda abstrak, agama tak bisa merasakan apaapa. Penistaan kepada agama tak akan melukai agama, juga tak akan mendegradasi gagasannya. Sebagai manusia, pemeluknyalah yang akan merasakannya. *) Penulis adalah aktivis pro demokrasi.


8

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

konspirasi

Rahasia di Balik Perang Surabaya 10 November 1945 Perang Surabaya November 1945, bisa dikatakan merupakan pertemuan antara Keberanian rakyat Indonesia, kegagalan Intel Inggris, cerobohnya Belanda dan naifnya pemimpin Republik di Jakarta dalam memahami keadaan.

k

erang ini amat mass i f s i f a t ny a d a n merupakan perang pertama di dunia setelah Hitler dikalahkan pada Mei 1945. Perang ini juga merupakan sebuah kejutan besar bagi Inggris dan menjadi inspirasi bagi negara Asia lainnya untuk mengobarkan perlawanan anti kolonial. Bisa dikatakan “Perang Surabaya adalah titik balik terpenting bagi negaranegara jajahan di Asia untuk memulai revolusinya”. Di tahun 1942, ketika Jepang berhasil menginvasi Jawa dan mendaratkan banyak pasukan di Pulau paling kaya di Asia, pasukan Belanda mundur ke belakang. Beberapa pasukan Belanda di garis terdepan ditangkap dan diinternir, namun para penggede militer Belanda terutama bagian intelnya berhasil mengungsi ke tepi-tepi pantai atau di bandara kecil kota diterbangkan ke Australia dengan terburu-buru. Di sana para penggede militer Belanda terus menjalin hubungan dengan Inggris, dan memeloti setiap berita yang masuk tentang Hindia Belanda. Dikabarkan pula Belanda telah menanam ribuan senjata ringan dan beberapa senjata berat yang siap digunakan sebagai perlawanan bawah tanah terhadap Jepang bila kemudian hari Jepang sudah melemah daya tempurnya maka pasukan bawah tanah bersenjata siap mengepung Jepang. Sampai detik ini belum bisa dibuktikan adanya penemuan senjata-senjata baru, tapi dari banyak kesaksian di masa perang Revolusi 1945 banyak dari pasukan laskar bersenjata memiliki alat persenjataan yang amat baik dan bukan peninggalan Jepang. Dalam hal ini Belanda mendapat bantuan dari Inggris. Saat itu di Australia pemimpin pasukan diputuskan perwira KNIL orang Jawa bernama Abdulkadir Wijoyoatmodjo dan Mayor KNIL Santoso. Abdulkadir dan Santoso diperintahkan ke Djakarta untuk mengadakan pengembangan kontak-kontak jaringan dengan eks perwira KNIL yang masih memiliki pasukan. Abdulkadir dan Santoso langsung berangkat ke Jakarta dan menemui beberapa perwira KNIL di Jakarta untuk bersiap melakukan perang dengan pihak Indonesia apabila pasukan NICA nanti mendarat dan menerima perlawanan. Adalah Van Mook, Van Der Plas dan Spoor adalah tiga serangkai dari Belanda yang paling banyak melobi pihak Inggris untuk mengembalikan Hindia Belanda ke tangan Belanda. Van Der Plas menganggap remeh situasi di Hindia Belanda. Inilah kesalahan terpenting intel-intel Belanda di Indonesia yang masih melihat pergerakan pemuda di Jawa atau Sumatera adalah pergerakan anak bawang. Di situlah Abdulkadir bertemu dengan pasukannya, lalu Van Mook dan Van Der Plas datang ke Jakarta di sana ia berjumpa dengan Kolonel Van Der Post, kontak terpenting Van Der Post dengan banyak pemimpin-pemimpin baru Republik. Van Mook agak nggak suka dengan Van Der Post yang secara eksplisit mendukung kemerdekaan Indonesia. Van Der Post sempat menertawai Belanda ketika pasukan Belanda akan datang kembali. “Kamu akan berhadapan dengan ba­ nyak orang nekat,” kata Van Der Post di satu sore depan stadion Vios, Menteng. Sementara di Djakarta, kedatangan sekutu disambut baik. Sukarno amat takut apabila dirinya akan ditangkap karena tuduhan kolaborator, sementara Hatta dan Sjahrir sudah berhitung untuk menghindari perang terhadap sekutu. Kelemahan Sukarno yang kadang-kadang menyebalkan adalah ia tidak memperhitungkan kekuatannya

sendiri. Padahal seluruh bangsa ini mau merdeka secara sukare­ la karena mereka melihat figur Sukarno. Hatta dan Sjahrir amat bergantung dengan figur Sukarno. Sementara kekuatan lain belum bermunculan, Tan Malaka masih bersembunyi di rumah Achmad Subardjo dan masih bingung harus kontak siapa lagi yang bisa dipercaya, karena Sukarni menghilang setelah Tan Malaka bertemu dengan Sukarni di rumahnya. Sukarni, Maruto Niti­ mihardjo, Chaerul Saleh, dan banyak tokoh pemuda berkalikali meyakinkan Sukarno akan perang total dengan sekutu. Sukarno marah-marah karena perbuatan amat gila berperang dengan pasukan sekutu.

Insiden Hotel Yamato dan Tewasnya Mallaby Di Tanjung Mas, Surabaya, Pasukan sekutu mendarat dan membebaskan banyak interniran perang Belanda. Banyak eks orang kaya Belanda langsung lupa diri, mereka kemudian berpesta. Di Hotel Yamato, para orang kaya Belanda menyiapkan pesta untuk mengganti nama Hotel Yamato ke nama semula yaitu : Hotel Oranje. Proses penggantian nama ini kemudian diikuti oleh pengerekan Bendera Belanda di atas hotal Yamato. Perintah pengerekan ini dilakukan oleh Ploegman salah seorang advokat Surabaya di jaman sebelum Jepang. Pengibaran itu dilakukan jam 9 malam. Paginya pengibaran bendera Belanda bikin perhatian banyak orang yang sedang berjalan kaki. Pemuda-pemuda yang dilapori rakyat bahwa Belanda mengibarkan bendera langsung ngasah bambu runcing, beberapa pemuda melapor ke Residen Surabaya: Sudirman. “Lha, kan sudah ada perintah dari Jakarta untuk mengibarkan bendera merah putih,” kata Sudirman memegang surat perintah 1 September 1945 tentang bendera merah putih lalu membawanya ke Hotel Yamato. Di sana Sudirman dikawal Sidik dan Haryono. Sampai di depan kerumunan massa, Sudirman ditemui beberapa orang pemuda yang kalap. “Kita bakar saja hotel ini,” Sudirman menahan ide pemuda, lalu ia segera masuk ke ruang lobi Hotel. Di sana Sudirman disoraki orang-orang Belanda yang sedang menyiapkan acara dansa. “Mana Pemimpin Belanda di sini?” kata Sudirman sambil kedua tangannya memegang pinggang. “Saya, kamu mau apa?” kata Ploegman dengan pandangan menghina. Lalu Sudirman menunjukkan surat perintah Djakarta tentang pengibaran bendera. “Kamu bisa baca ini?” Ploegman mengibaskan tangannya dan mengenai surat itu langsung terjatuh ke lantai. Sidik yang melihat kelakuan kurang ajar Ploegman langsung memegangi leher Ploegman, lalu Ploegman mengeluarkan pistol dan mengarahkan ke Sudirman. Tak lama kemudian dari belakang pistol meletus dan mengenai punggung Sidik. Sidik langsung jatuh dan mati, lalu beberapa orang Belanda mau mengeroyok Sudirman dan Haryono. Para pemuda menerobos masuk dan terjadilah perkelahian seperti di barbar, beberapa orang Belanda digebuki sampai mati. Di luar keadaan semakin memanas. Beberapa orang pemuda naik ke atas dan merobek warna biru Belanda, lalu mengibarkan sisa bendera robekan itu: Merah Putih. Sekejap rakyat Surabaya terdiam lalu menangis. Beberapa di antara dengan semangat menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan suara gemetar. Hari itu rakyat Surabaya memiliki keIndonesiaannya. Sejak Insiden Yamato itu kemudian pemuda menyerang

Kota ujung Surabaya dibombardir Sekutu.

pos-pos militer sekutu. Perang kecil-kecilan terjadi, barulah pada akhir Oktober 1945 terjadi perang besar. Inggris mengirimkan Hawthorn untuk melobi Sukarno di Djakarta. Sukarno langsung berangkat ke Surabaya. Di tengah tembakan mendesing Sukarno menemui beberapa pemuda dan memerintahkan menghentikan tembakan, “Musuh kita bukan sekutu, mereka hanya membebaskan tawanan perang,” kata Sukarno. Para pemuda menuruti apa kata Sukarno. Lalu gencatan senjata terjadi. Van Mook menganjurkan pada Mountbatten agar mengi­ rimkan Jenderal administrasi saja, semacam Jenderal Salon yang tak pernah pegang pasukan. Bagi para Jenderal amat senang dan merupakan reputasi menarik apabila diperintahkan memegang pasukan. Begitu juga yang terjadi pada Mallaby. Selama perang dunia kedua, Mallaby hanya duduk di belakang meja merapihkan administrasi markas dan mengatur alat-alat peraga Atlas untuk presentasi para Jenderal yang mengatur pasukan di lapangan. Mallaby yang saat itu berpangkat Mayor Jenderal dengan senang hati menerima perintah memimpin pasukan Brigade 49 yang terkenal nekat dan berhasil menghajar Jepang pada perang Burma 1944. Pangkat Mayor Jenderal pun diturunkan menjadi Brigadir Jenderal, karena pangkat seorang komandan Brigade Inggris adalah Brigjen. Mallaby yang saat itu menjadi saksi atas gencatan senjata memerintahkan pasukannya untuk menarik diri dari semua pertempuran. Keputusan itu ditandatangani 29 Oktober 1945. Namun informasi gencatan senjata ternyata tidak sampai ke seluruh pasukan. Ada pasukan kecil India (Gurkha) yang membangun benteng pasir di bawah Jembatan Merah Surabaya. Mereka menembaki segerombolan pemuda. Para Pemuda membalas berondongan senjata dengan serbuan bambu runcing. Naas bagi Mallaby yang dikiranya kota sudah aman. Dia lantas berjalan-jalan malam untuk mencari restoran yang masih buka. Ia lapar. Dengan naik mobil Buick ia bersama pengawalnya berkeliling Surabaya. Di dekat jembatan merah ia malah masuk ke wilayah Republik. Kemudian ada pistol menyalak ke dada Mallaby. Seketika Mallaby mati kemudian ada granat masuk ke dalam mobil Mallaby. Mobil Mallaby meledak hebat. Mayatnya terpanggang di dalam. Sampai sekarang siapa yang menembak Mallaby, siapa yang melempar granat tidak dike-

tahui. Apakah ini mainan intelijen Belanda, NEFIS atau memang sebuah aksi spontan pemuda. Namun yang jelas dari sinilah Perang Surabaya bermula. Dalam perang lima tahun dengan NAZI, Inggris tidak pernah kehilangan satu Jenderal pun. Tapi di Surabaya baru lima hari mendarat seorang Jenderal terbunuh. Inilah yang membuat marah Inggris. Lalu dengan cepat Mountbatten menunjuk Mayor Jenderal Mansergh sebagai kepala pasukan Inggris di Surabaya untuk membereskan kota Surabaya. Mayjen Mansergh yang jago perang dunia itu langsung mengambil keputusan untuk melucuti semua orang Surabaya. “Hak apa orang Inggris memerintahkan orang Surabaya sebuah bagian dari negara berdaulat,” teriak Bung Tomo sambil menggebrak meja setelah mendapatkan laporan bahwa ada ultimatum bahwa orang Surabaya harus menyerahkan senjata sampai tanggal 10 November 1945. “Wah perang ini,” kata Bung Tomo di depan banyak temannya. Beberapa jam kemudian Bung Tomo memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan mobil lalu pergi ke Tebu Ireng, Jombang. Di sana ia berjumpa dengan Hadratus Sjaikh Hasjim As’ary (kakek Gus Dur) untuk meminta pertimbangan. Tak berapa lama, Bung Tomo berpidato berapi-api. Orang Surabaya paham itu isyarat perang. Mayjen Mansergh juga ambil kesimpulan bakal ada perang beneran. Akhirnya tanggal 10 November tiba, sirene pagi berbunyi keras dan tak satupun rakyat Surabaya yang datang ke pos militer sekutu untuk menyerahkan senjata.

Kesalahan Fatal Sukarno Menghentikan Perang Para pemuda membangun b e n t e n g - b e n t e n g p a s i r, m e n j a l i n k awa t b e r d u r i , bersembunyi di jendela-jendela toko sudah perseneleng siap tempur. Pagi hari Gubernur Surjo mendatangi beberapa tokoh pemuda. Gubernur Soerjo bilang, “Ini sudah keterlaluan Inggris, sudah tidak menganggap Pemerintahan Djakarta itu ada, tidak ada Republik Indonesia,” kata Gubernur Soerjo. Lalu dengan blangkonnya ia berpidato, “Kita tidak mau dijajah kembali, Merdeka!!” Jam 6 pagi dari arah pelabuhan di Surabaya Utara, kanonkanon kapal perang Inggris sudah mengarah ke kota. Tembaw w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

kan pertama meletus jam 6.10 dari sebuah kapal kemudian meletus lagi dari semua kapal berikutnya seluruh wilayah kota yang dekat dengan pelabuhan jadi korbannya. Wilayah Surabaya Utara dihuni oleh banyak orang-orang Cina, Arab, India dan beberapa pedagang dari Bugis. Rata-rata dari mereka adalah pedagang. Rumah-rumah mereka hancur dengan tanah, tembakan kanon terus menerus menghancurkan Pasar Turi, Kramat Gantung dan Pasar Besar. Beberapa tempat sudah tak berbekas. Jam 7 pagi pasukan Inggris mulai masuk ke Surabaya. Mereka masuk ke kampungkampung dan menembaki rakyat dengan membabi buta, ada orang tembak, ada pemuda tembak mati. Sekutu menendangi rumah penduduk dan mencari senjata, bila ada yang melawan tembak mati. Rakyat Surabaya belum melawan, mereka masih siaga di posisinya masing-masing, belum ada perintah tembak dari Djakarta. Para penggede militer TKR di Djakarta dilapori situasi Surabaya terutama penembakan kanon di Surabaya Utara. Amir Sjafruddin yang saat itu mengurusi pertahanan langsung memerintahkan, “Lawan!!” Jam 9.15 milisi Surabaya sudah dapat kabar bahwa Jakarta menyetujui perang, lalu tembakan pertama kali terjadi di Pasar Turi dari pihak Republik. Di batas-batas kota rakyat mulai berdatangan memasuki kota, ratusan ribu orang memasuki kota Surabaya mempertahankan kedaulatan bangsanya yang sedang dihina Inggris dan Belanda. Jam 10.12 di langit Surabaya suara pesawat menderuderu kencang. Rupanya Inggris mengerahkan pasukan Royal Air Force (RAF) langsung dari pangkalan militernya di Burma. Pasukan RAF yang dikerahkan ini adalah veteran perang dari Perang Dunia kedua yang mengebom Berlin. Tapi sekarang bukan Berlin yang dibom tapi Kota Surabaya. Mereka mengebom kantorkantor pemerintahan, gedunggedung sekolah. Bila tahun 1940 Inggris dibombardir Jerman, maka Inggris mengulangi kejahatan Jerman dengan memborbardir kota Surabaya. Banyak orang tertembak mati kena runtuh gedung, dan orang yang tertembak mitraliyur pesawat, Inggris seperti pasukan gila yang mengamuk habis-habisan. Tapi Inggris belum kenal watak orang Surabaya yang panas. Pasukan rakyat kemudian mengambil beberapa mitralyur anti pesawat buatan Jepang dan menembaki skuadron pasukan RAF. Dua pesawat kena tembak

salah satunya adalah seorang jenderal yang bernama Brigjen Robert Guy Loder Symonds seorang komandan pasukan Artileri yang sedang melakukan survey udara. Jenderal ini kemudian dibawa ke Jakarta dan dimakamkan di Kramat Pulo, Menteng. Pertempuran makin meluas, sampai ke Kali Mas. Di pinggir Kali Mas pasukan sekutu langsung menggempur pasukan rakyat. Jam 12 siang hari pertama, pasukan infanteri mulai mendarat sekitar 20.000 orang, inilah pasukan terbesar Inggris setelah perang dunia selesai, dan merupakan perang paling brutal sepanjang sejarah pertempuran pasukan Inggris. Dari Radio hampir seluruh rakyat Indonesia menunggu laporan-laporan dari perkembangan perang, mereka me­ nunggu pidato Bung Tomo. Semua mendekatkan telinga me­r eka di radio. Pada hari itu juga banyak dari orangorang Indonesia di tempat lainnya menyiapkan diri untuk perang ke Surabaya. Sekitar 20.000 orang Bali sudah siap masuk ke Surabaya, beberapa bisa menyusup dan langsung menggempur sekutu. Dari Aceh sudah disiapkan ribuan orang pengiriman, di Medan ribuan orang berkumpul untuk bersiap dibe­rangkatkan ke Surabaya, di Lombok Mataram di depan para Ulama, rakyat Lombok siap mati dan akan berangkat ke Surabaya. Di Yogyakarta sudah mulai ada pengiriman pasukan, Malang sudah kirim pasukan sementara Djakarta masih menunggu perkembangan, penggede-penggede Djakarta masih berharap perang bisa diselesaikan dengan cepat. Di wilayah lain di luar Surabaya, Jenderal Sudirman dan para staf-nya memutuskan untuk memotong rantai logistik sekutu. Jadi 20 ribu pasukan infanteri bakalan terlokalisir dan digebuki rakyat Surabaya. Taktik ini berhasil, laskarlaskar rakyat di Jawa Barat menghadang pasukan logistik sekutu yang mau masuk dari arah barat, di Malang gudang logistik pasukan sekutu dihancurkan, otomatis selama 5 hari pasukan sekutu terkunci dari semua pintu masuk kota, sementara ribuan orang Indonesia terus mengalir memasuki kota dengan senjata apa adanya berperang melawan sekutu. Pasukan sekutu mulai stress, karena logistik tidak ada, bantuan tempur logistik yang diterjunkan dari pesawat kemakan orang-orang Republik, bahkan nyaris tidak ada logistik yang berhasil didapatkan pasukan Inggris. Mereka sudah terkunci dan terkepung oleh seluruh orang Indonesia yang mengitari mereka, keberadaan pasukan Inggris dari Brigade 49 tinggal menghitung waktu. Tempat-tempat dimana pos pasukan Inggris berada di blokade total, tak ada listrik, tak ada makanan, mereka harus berjaga 24 jam agar jangan sampai ditembaki Republik yang terus menerus nggan berhenti. Di hari kelima pertempuran mulai jarang tembakan dari pasukan sekutu, pasukan Inggris mulai kehabisan amunisi, beberapa orang Surabaya nekat masuk ke pos-pos Inggris dan meledakkan granat, inilah yang mereka takutkan. Dalam kondisi rusak mental inilah, pasukan Brigade 49 mulai teriak-teriak ke markas mereka di Djakarta bahwa mereka sudah terdesak. Rahasia kekalahan Inggris ini disimpan rapi-rapi, jangan sampai Penggede Republik Indonesia tau, mereka berlagak ja’im dan masih mencitrakan diri sebagai pemenang perang di Surabaya. Begitu juga dengan pemimpin di Jakarta yang tidak begitu mengetahui perkembangan perang di Surabaya, mereka sudah ‘underestimate’ bahwa perang akan dimenangkan oleh Inggris. Di Singapura para panglima Inggris berkumpul. “Kita sudah kalah di Surabaya,” kata seorang Panglima. “Pasukan kita sudah kelaparan, tidak ada lagi pasokan”. Memang saat itu pasukan sekutu sudah amat kelaparan. Mereka tidak dapat pasokan logistik, sementara para pejuang Republik dapat pasokan terus menerus nasi

bungkus, pisang, dan banyak bahan makanan dari rakyat yang sukarela membuatkan masakan di dapur umum. Bahkan beberapa pasukan Inggris seperti anjing kelaparan saat melihat sisa nasi bungkus bahkan yang udah basi, mereka ambil dan makan. Bagaimanapun pasukan Brigade 49 dari Divisi V adalah pasukan kebanggaan Inggris, mereka dijuluki “Fighting Cock” pada Perang Burma 1944. Merekalah yang merebut satu persatu wilayah Burma dengan sistem gerilya hutan. Kini Brigade itu perlahan-lahan mati kelaparan, digebukin dan ditembakin. Lalu para Panglima itu mengu­t us Admiral Heifrich menemui Presiden Sukarno. Heifrich mengakui sendiri dalam buku biografinya, “Keputusan untuk menghentikan perang, satu-satunya hanya pada Presiden Sukarno”. Apa yang dilakukan Heifrich ini bila diperhatikan sang­ at aneh untuk watak Inggris yang amat ksatria. Karena saat ultimatum, Inggris sempat menganggap Pemerintahan Republik Indonesia tidak ada, lantas setelah pasukan Brigade 49 sudah kalah dan terjepit ia minta tolong pada Sukarno. Di sinilah kesalahan Sukarno paling fatal. Ia masih termakan halusinasi bahwa sekutu adalah pihak yang menang perang dan merupakan alat yang baik untuk berdiplomasi dengan Belanda. Sukarno tidak paham kekuatan bangsa sen­ diri. Ia tidak langsung melihat pertempuran. Jalan diplomatik yang dipilih justru blunder besar dalam perang Kemerdekaan 1945-1949. Perang Surabaya yang berlangsung selama tiga minggu, di minggu pertama dimenangkan oleh pihak Republik. Tapi karena keputusan Sukarno yang memerintahkan penghentian perang, sehingga Jenderal Sudirman membuka blokade lalu pasukan Divisi V yang awalnya sudah diputuskan tidak akan masuk Surabaya kare­na takut dihabisi, jadi masuk. Logistik yang tadinya terputus mengalir kembali. Di sini kemudian Inggris mampu menghajar pasukan Republik. Lalu tidak berapa lama Inggris menguasai kota Surabaya, setelah mendapat suplai logistik dari Jakarta. Apa yang terjadi bila Sukarno tahu kebohongan Inggris, mulai dari Nota Chequers 24 Agustus 1945 sampai pada rahasia pasukan Brigade 49 yang kocar-kacir. Sukarno saat itu berada pada persimpangan politik yang amat tragis. Di satu sisi hanya dia-lah yang dipercaya rakyatnya, di sisi lain dia tidak mau perang dengan sekutu, karena nama Sukarno sudah tercatat sebagai kolaborator. Bila Sukarno diambil pihak sekutu, Sukarno kuatir Indonesia akan kehilangan pemimpin. Sukarno di satu sisi memang pribadi menarik tapi ketika ia harus masuk ke dalam situasi perang nampaknya ia lebih memilih menghindar. Perang Surabaya adalah sebuah drama besar yang bisa dijadikan landasan untuk merdeka sepenuhnya. Perang Surabaya juga dikabarkan lewat radio-radio dan didengarkan oleh para pejuang di banyak negara terjajah seperti Vietnam dan Burma. Dari perang inilah kemudian membangkitkan semangat mereka melawan Kolonialisme. Seperti kata Panglima Besar Jendral Soedirman pada Januari 1948, “Kedaulatan di tangan rakyat dan untuk kepentingan rakyat, bukan ditentukan oleh sikap pemimpin yang lemah, yang termakan janji manis si tipu dan si pembohong besar menjual negara dan rakyat demi pencitraan dan kepen­ tingan pribadi. Kamu bukanlah tentara sewaan, Tetapi prajurit yang berideologi sanggup berjuang, menempuh maut untuk kelahiran Tanah Airmu. Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara didirikan di atas timbunan reruntuhan ribuan jiwa. Harta benda rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dihapuskan oleh manusia siapa pun juga.” sumber: karmayoga


zoom

Simak berita-berita terkini 29 Kabupaten dan 9 kota di Jawa Timur: www.len sain d on esia . co m

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

fokus

Mendengar kata Kanekes membuat banyak khalayak mengernyitkan dahi. Namun tatkala Baduy tersodorkan, barulah lebih banyak orang mafhum. Kanekes, tak lain dan tak bukan adalah nama lain untuk Desa Baduy di Provinsi Banten.

Demi Masa Depan Anak dan Cucu Rela Melawan Intimidasi Angkasa Pura

Polisi Telusuri Aliran Dana, Money Laundry dan Karantina Barang Ekspor

Baca Halaman 10 | guam

Baca Halaman 11 | hukrim

nSelengkapnya Halaman 12

Memetik Laba dari Candu Rokok Elektrik

Selalu ada kesempatan di balik kesulitan. Saat isu kenaikan harga jual rokok akibat kenaikan tarif cukai santer beredar medio Agustus 2016 silam, produsen dan pedagang mulai resah lantaran khawatir minat beli rokok jadi susut, pedagang rokok elektrik justru melihat kondisi ini sebagai kesempatan ekspansi produk. Selengkapnya Baca Halaman 13

KPK Soroti Risma

banyak. Bu Risma sudah memberi contoh di Surabaya melalui penerapan e-goverment. Pemerintah daerah harus menyesuaikan dengan sistem elektronik ini karena selain efektif dan efisien, juga membangun kejujuran dan peradaban,” tegas Saut Situmorang. Wali Kota Tri Rismaharini menegaskan, Pemkot Surabaya memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dalam tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik bukan untuk sekadar gaya-gayaan. Tetapi memang sebuah kebutuhan. Sebab, tenaga pegawai di Pemkot terbatas. Apalagi, selama dua tahun ini tidak rekruitmen pegawai baru. Sementara jumlah pegawai pensiun bisa mencapai ratusan. “Karenanya, manfaat tek­ nologi informasi ini sangat Bagi Surabaya, penerapan e-government untuk kesekian kalinya diadopsi daerah signifikan. Ini bukan hanya lain. Terakhir pada 28 September 2016 lalu, sistem e-government diadopsi 41 untuk transparansi tetapi juga untuk penghematan. kepala daerah di Indonesia. Kami bisa membangun jalanomisi Pemberan- disampaikan Wakil Ketua Bojonegoro, Suyoto. jalan baru dengan biaya sendtasan Korupsi (KPK) KPK Saut Situmorang kePenandatanganan nota iri, karena adanya penghemamenyoroti penera- tika penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan tan dari sini,” jelas wali kota. pan sistem tata kelola kese­p akatan bersama pe- bagian dari upaya pemberanDalam paparannya, wali pemerintahan ber- layanan perizinan terpadu tasan korupsi di daerah. Yakni kota yang telah memimpin basis elektronik (e-govern- berbasis elektronik Pemerin- sebagai upaya pencegahan. Surabaya selama dua perio­ ment) yang telah diterapkan tah Kabupaten Sidoarjo dan Bahwa dengan membangun de ini menjelaskan tentang Pemerintah Kota (Pemkot) implementasi e-goverment sistem berbasis elektronik sistem pengelolaan keuangan Surabaya. Pasalnya, sistem Pemerintah Kota Surabaya di yang transparan, diharapkan daerah (mulai dari e-Musrene-government Pemkot Pendapa Delta Wibawa, Sido- dapat mengurangi keinginan bang, e-budgeting, e-payment Surabaya harus dicon- arjo, Selasa (8/11/2016). pemerintah di daerah untuk dan sebagainya). Juga tentang toh daerah lain. Selain Wakil Ketua KPK, korupsi. Surabaya Single Windows Penegasan agenda tersebut dihadiri Wali Bagi Surabaya, ini adalah (SSW), e-SDM, e-Monitoring, tersebut Kota Surabaya, Tri Rismaharini, untuk kesekian kalinya, sistem e-Education, serta e-Health. Bupati Sidoarjo, Saiful Illah, Gu- e-goverment Pemkot Suraba- Termasuk juga sistem siaga bernur Papua, Lukas Enembe, ya diadopsi daerah lain. Tera- Command Center. “Semua Gubernur Papua Barat, Abra- khir pada 28 September 2016 kami serahkan ke KPK. Dan ham Octavianus Atururi. Serta lalu, sistem e-government saya senang banyak pemerin25 bupati dan wali kota yang diadopsi 41 kepala daerah di tah daerah yang mengadopsi ikut menjadi bagian penanda- Indonesia. ini. Sehingga semua daerah tanganan nota kesepakatan “Menginspirasi orang itu bisa maju bersama-sama,” tersebut. Diantaranya Bupati perlu dan jalan masuknya itu sambung wali kota.nwan

k

Banyak Calon Ketua Umum, Konferensi PWI Jatim Bakal Memanas

Arief Rahman Janji Mewujudkan Perumahan dengan Harga Terjangkau bagi Wartawan Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur yang bakal digelar 19 November 2016 mendatang, diprediksi bakal memanas. Pasalnya, konferensi untuk memilih Ketua Umum dan Kepengurusan PWI Jatim Periode 2016-2021 ini rencananya diikuti beberapa calon ketua. Kamis (10/11/2016) Ahmad Munir, Kabiro Antara Jatim, yang saat ini masih menjabat Ketua PWI Jatim periode 2012-2016 sudah mengembalikan berkas pendaftaran. Hari Jumat (11/11/2016) pukul 11.11 WIB, disusul pendaftaran Arief Rahman, Pemimpin Umum LensaIndonesia.com. Kepada wartawan, Arief Rahman mengatakan niatnya untuk maju semata ingin mengabdi di PWI Jatim. “Bismillah saya niat ikhlas untuk mengabdi dan beribadah saja. Semoga bisa memberi manfaat untuk rekan-rekan jurnalis Ja-

tim sehingga nantinya berkah untuk saya juga,” terang aktivis 98 yang sudah terjun ke dunia jurnalistik sejak 1999 di grup Memorandum ini. Arief menjelaskan, di awal karir sebagai wartawan, sempat berguru langsung pada tokoh pers Jatim H Agil H Ali (mantan Ketua PWI Jawa Timur) yang juga pemilik Harian Memorandum. Selanjutnya bersama tokoh Petisi 50 Abdul Jalil Latuconsina dan para aktivis 98 mendirikan tabloid Sapujagat. Di awal 2010 baru mendirikan media online LensaIndonesia.com, dan juga menerbitkan koran dan majalah Lensa Indonesia. Ditanya soal soal program kerja, Arief Rahman menyatakan akan tetap fokus pada upaya membangun profesionalisme wartawan. “UKW harus terus digelar, sembari juga meningkatkan kualitas para wartawan dengan meng-

gandeng perguruan tinggi. Pembenahan manajemen organisasi dan pembangunan data base wartawan di Jatim juga perlu dilakukan,” katanya. Selain itu Arief juga menekankan, akan lebih banyak membangun kerja sama positif dengan lembaga-lembaga pemerintahan dalam dan luar negeri, BUMN, BUMD, swasta serta NGO. “Kerja sama dengan semua stakeholders amat penting, supaya secara kelembagaan PWI makin kuat dan terbuka banyak peluang untuk menyejahterakan anggota,” terang anggota Dewan Penentu Kebijakan Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Timur ini. “Tapi saya punya program penting yang juga ingin saya wujudkan. Saya akan berupaya keras mewujudkan perumahan dengan harga terjangkau bagi para wartawan,” janjinya.

traveller

Mencicipi Suasana Baduy Dalam Tanpa Rokok, Sanggup?

Pemimpin Umum LensaIndonesia.com, Arief Rahman (jaket hitam) saat menyerahkan berkas pencalonan Ketua PWI Jatim.

Sementara calon lain yang juga telah mengembalikan berkas pencalonan Ketua Umum adalah Rahmat Adhy Kurniawan (Radar Surabaya), Machmud Suhermono (JTV/ Sekretaris Umum PWI Ja-

www.lensaindonesia.com

tim) dan Chusnun N Djuraid (Pemimpin Umum Malang Post). Konferensi PWI Jatim pada periode ini, akan diikuti sekitar 200 anggota yang memenuhi syarat sebagai

pemilih, yaitu anggota biasa dan utama. Sedangkan anggota muda diperbolehkan hadir sebagai peninjau untuk melihat proses demokrasi dan suksesi kepemimpinan yang bakal terjadi.nlicom

otonomi

Gas Exxon Memakan Korban Dua Warga Mojodelik

Untuk keempat kalinya warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Bojonegoro kembali mengalami keracunan hydrogen sulfida (H2S) yang bocor dari lapangan minyak dan gas (Migas) Banyuurip yang dioperatori ExxonMobile Cepu Limited (MCL), Senin (07/11/2016). nSelengkapnya Halaman 14

Produk Unggulan UKM Kabupaten Blitar Tingkatkan Perekonomian Warga

Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan memaksimalkan promosi produk unggulan yang ada di seluruh Kabupaten Blitar. nSelengkapnya Halaman 14

Relawan jokowi Deklarasi Perjuangan Anak Bangsa

Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan yang dilakukan Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. nSelengkapnya Halaman 15


guam

10

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Patok-patok bernada ancaman yang dilakukan pihak Angkasa Pura.

Pembangunan Bandara Internasional Kulonprogo, Yogyakarta

Demi Masa Depan Anak dan Cucu Rela Melawan Intimidasi Angkasa Pura Sejumlah warga masih menolak pembangunan Bandara Internasional Kulonprogo. Upaya sosialisasi dan pendekatan kepada warga belum membuahkan hasil signifikan. Para warga ini bersikeras tidak mau meninggalkan tanah kelahirannya meski mengaku mendapatkan intimidasi.

p

atok-patok dengan kalimat bernada ancaman sudah bertebaran di tanah-tanah warga yang pro pembangunan Bandara Internasional Kulonprogo, Yogyakarta. Kalimatnya serupa: “Dilarang memindahkan, merusak, merobohkan barang yang ada di dalam lokasi pembangunan bandara. Ancaman Pidana: Pasal 167 (1) KUHP, Pasal 389 KUHP, pasal 551 KUHP.” Di rumah-rumah juga ba­ nyak tertempel stiker bertanda Angkasa Pura. Dengan kalimat ancaman hukuman yang sama, stiker itu menghiasi dinding, pintu, dan daun jendela rumah warga pro pembangunan. Ada lima desa yang terdampak rencana pembangunan bandara menurut perhitungan Angkasa Pura 1 sebagai penanggung jawab proyek. Kelima desa itu adalah Jangkaran, Sindutan, Palihan, Kebonrejo, dan Glagah. Luasnya kurang lebih 627 hektar dengan jumlah warga terelokasi kurang lebih sebanyak 2.465 jiwa menurut perhitungan Angkasa Pura. Namun, perhitungan Angkasa Pura itu sampai detik ini masih belum mencapai titik akhir karena banyak warga yang menolak pembangunan bandara. Mereka tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT), organisasi yang didirikan oleh warga yang menolak proyek bandara yang sudah berdiri sejak 2012 lalu. Gito, salah seorang warga Desa Palihan, mengaku tidak akan pergi dari tanah dan rumahnya. Ia tak peduli bahkan jika Angkasa Pura bersikeras membangun di area sekitar lahannya. “Biar lingkungan saya gedung-gedung semua, saya (akan terus) tinggal di antara gedung,” ujarnya. Ia tidak sendirian bertekad mempertahankan tanah dan rumahnya. Ada kurang lebih 250 kepala keluarga (KK) pemegang hak sertifikat tanah yang bersikap serupa. Seperti David Sastro, misalnya. Lelaki yang memiliki dua orang anak ini tidak percaya dengan manfaat ekonomi yang ditawarkan oleh Angkasa Pura. Ia lebih percaya kelak keluarganya akan sengsara dengan mengikuti kemauan Angkasa Pura. David memilih untuk bertahan di tanahnya meski sekarang tanah di lingkungan sekitarnya sudah dipatok dan beberapa warga yang tak jauh tempat tinggalnya sudah meninggalkan rumah. “Ada tiga kepala keluarga yang sudah meninggalkan rumah,” ungkapnya. Ia menunjukkan rumahrumah yang sudah tertempel stiker bertanda Angkasa Pura. Stiker macam itulah yang menjadi tanda bahwa sertifikat rumah dan tanah terse-

but sudah diserahkan kepada Angkasa Pura. “Dulu mereka tidak mau, tapi karena ada intimidasi, maka mereka melepas (hak milik sertifikat),” katanya. Intimidasi tersebut mulai terasa setelah sosialisasi dilakukan tim Angkasa Pura. Bentuk-bentuk intimidasi tersebut yang akhirnya membuat warga yang awalnya menolak mulai berpikir ulang dan akhirnya menyetujui pembangunan dengan syarat. Martono, Ketua WTT, menambahi keterangan David soal intimidasi. Ia mengatakan bentuk-bentuk intimidasi itu beragam, mulai dari ancaman listrik akan dimatikan, akses jalan warga akan ditutup, anak tak bisa sekolah, rumah dan lingkungannya ditimbuni sampah, dan lain sebagainya. “Kalau tidak mau (melepas tanah) nanti kena masalah dengan negara, seperti tanah diminta, anak nggak bisa sekolah, listrik dicabut, jalan ditutup, dan segala macam lainnya. Setelah itu ada rasa ketakutan, yang pro mulai berkembang,” ujar Martono. Ia menceritakan, pendekatan tim Angkasa Pura terhadap warga memang menggoda. Mereka melakukan pendekatan dengan gaya seperti tim sukses dalam Pilkada yakni mengumpulkan warga di rumah makan. “ Warga yang datang diberi Rp. 50.000 per orang,” ungkap Martono. Usaha pertama tidak membuahkan hasil. Untuk itulah mereka membuat acara sosialisasi hingga tiga kali kepada warga dengan cara yang sama, memberi uang Rp. 50.000 per orang bila datang ke acara tersebut. Belakangan diketahui tanda tangan kehadiran warga dalam acara sosialisasi tersebut diklaim oleh tim sukses sebagai persetujuan warga pada pembangunan bandara. Bila pertemuan pertama membahas rencana proyek, di pertemuan kedua dibahas apa saja yang bisa didapat warga bila bersedia merelakan tanahnya. Persis seperti yang diungkapkan Gito di atas, warga dijanjikan kelak bisa terlibat dalam pengurusan Bandara. “Oknumoknum itu menjanji­kan warga akan diberi pekerjaan, rumah gratis, uang pengganti, dan lainlain,” papar Martono. Setelah sosialisasi dan konsultasi publik berjalan, warga pro pembangunan bandara jumlahnya lebih banyak dari warga WTT.

Pertahanan dan Solidaritas WTT Kelompok WTT sebenarnya beranggotakan sekitar 300

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

KK, namun yang memiliki hak sertifikat tanah hanya 250 KK yang mencakup hampir 1500 jiwa. Awalnya, jumlah mereka mencapai 600 KK yang terdiri dari seluruh warga dari lima desa yang terdampak. Akan tetapi, pendekatan Angkasa Pura melalui aparat-aparat desa membuat masyarakat sedikit demi sedikit tergiur dengan janji-janji yang diutarakan, seperti masyarakat akan diberi kesempatan be­k erja di perusahaan jasa pengamanan, jasa kebersihan, jasa pemeliharaan fasilitas dan sebagainya. “Sebetulnya warga pro tahu sudah tertipu tapi apa daya sertifikat sudah telanjur di­ serahkan,” ujar Martono. Di saat warga yang pro kelabakan memikirkan asetnya, warga WTT tetap santai beraktivitas di rumah dan tanahnya. Meskipun demikian, WTT tidak hanya sekadar menolak tanpa melakukan usaha menghentikan pembangu­nan bandara. WTT juga pernah menempuh jalur hukum untuk menghentikan rencana tersebut. “WTT sudah melakukan penolakan dengan segala macam cara, kami ajukan keberatan sampai ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara), tahap pertama kami menang, tapi pemerintah mengajukan banding, dan dimenangkan oleh pemerintah di tingkat kasasi dengan dasar untuk kepentingan umum,” papar Martono. Kekalahan di tahap kasasi ini tidak membuat warga WTT menyerah, mereka menjajal kesempatan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke pengadilan. Sayang, PK yang diajukan pada bulan Maret 2016 ini ditolak pengadilan karena sudah ada aturan baru, yaitu peraturan Mahkamah Agung yang mengatakan segala sengketa yang bersangkut paut dengan kepentingan umum tidak bisa PK, dan hanya sampai banding di tingkat Mahkamah Agung atau kasasi saja. Sekarang, warga WTT ma­s ih tetap tidak disentuh aparat. Menurut Martono, aparat tidak ingin bersusah payah memaksa warga yang kontra. Mereka akan menggunakan hak milik tanah dan rumah warga yang sudah menjadi milik Angkasa Pura untuk mengkondisikan situasi tidak nyaman. Caranya? “Dengan pasang pagar, contohnya (patok bertanda Angkasa Pura) di (lahan) paling utara sana itu ( jalan provinsi yang termasuk wilayah Kecamatan Temon),” ujar Martono. Alasan warga WTT tetap bertahan di tanah dan rumahnya adalah demi masa depan anak dan cucu mereka. “Ini demi anak dan cucu,” ungkap Martono. Martono dan warga WTT lainnya menolak manfaat pembangunan yang dikampanyekan Angkasa Pura akan dapat kesejahteraan masyarakat.

Ada tujuh poin yang tertulis dalam surat edaran Angkasa Pura kepada warga. Tujuh hal itu adalah, pertama, Bandara Internasional Kulonprogo akan menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai pintu gerbang internasional ketiga setelah Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Ngurah Rai, Denpasar Bali. Kedua, bandara dapat meningkatkan kualitas layanan moda transportasi kepada pengguna jasa layanan transportasi khsuusnya masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Ketiga, dapat memercepat arus lalu lintas manusia, barang, dan jasa. Keempat, dapat meningkatkan pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata dan perdagangan di wilayah DIY (akomodasi, objek wisata, restoran, dan lain-lain). Kelima, meningkatkan perekonomian wilayah Kabupaten Kulonprogo pada khususnya, dan DIY pada umumnya. Keenam, dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja di wilayah kabupaten Kulonprogo pada khususnya, dan DIY pada umumnya. Ketujuh, pemerataan penyebaran bidang-bidang jasa, usaha, dan perdagangan. Alih-alih tergiur dengan hal-hal itu, warga WTT malah memandang pembangunan bandara akan berdampak buruk dalam jangka panjang. Sebab, menurut Martono, setelah menggusur warga Kecamatan Temon, akan terjadi pula penggusuran di daerah lainnya demi membangun fasilitas penunjang bandara. Apalagi jika sesuai dengan rencana peme­ rintah, yakni menghubungkan bandara internasional dengan lokasi wisata di daerah Jawa Tengah, seperti Borobudur dan sekitarnya. “Penggusuran akan terjadi terus menerus, seperti pembebasan tanah untuk stasiun, jalan tol, kereta api, perusahaan asing, hotel, dan masih banyak lagi. Itu akan memakan tanah-tanah warga,” kata Martono. Menilik edaran Angka­ sa P u r a t e n t a n g m a s t e r plan pembangunan bandara internasional Kulonprogo dan sekitarnya, direncanakan akan dibangun fasilitas penunjang seperti jalur ganda kereta api dan kereta commuter untuk melayani penumpang kargo dari bagian selatan Jawa Teng­ ah dan Jawa Timur (Cilacap sampai dengan Madiun). Diperkirakan warga daerah yang akan terdampak pembangunan tersebut mencapai 20 juta jiwa. Martono kemudian memaparkan sampai sekarang warga yang terdampak dan sudah melepaskan sertifikat tanahnya tidak memiliki kejelasan masa depan mereka. Contohnya terkait tanah relokasi yang harga tanah dan rumah barunya ditentukan juga oleh penilai. “Padahal tanah warga di-

Warga memblokir jalan dan menolak relokasi.

hargai 800 ribu per meter, sedangkan harga tanah di lokasi baru satu juta,” ungkap Martono. Kondisi seperti itu jugalah yang membuat warga WTT semakin mantap bertahan. Mereka memperhitungkan untung rugi besaran harga tanah kepada Angkasa Pura dengan akibat lanjutan yang kemungkinan akan membuat mereka rugi dua kali lipat. “Ternyata rumah dan tanah harus beli setelah pelepasan hak (sertifikat) dan harus nganggur juga. (Ekonomi) lima tahun ke depan harus makan apa? Sudah jatuh ter­ timpa tangga pula, sudah tanah dirampas tapi nganggur pula, tanah itu belum lunas dibayar tapi sudah dilarang ditanami,” tambah Martono. Selain alasan ekonomi, mereka juga beralasan merawat dan melestarikan peninggalan nenek moyang. Daerah tersebut, menurut pemaparan Martono, memiliki nilai sejarah. Dua di antaranya yang penting sebagai daerah napak tilas Pangeran Diponegoro dan Jalan Raya Pos AnyerPanarukan. “Mereka akan hapus area ini begitu mudahnya, ini sejarah kita semua,” ujar Martono.

Hukum yang Tak Berpihak pada Upaya Warga WTT didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta dalam melaksanakan aksi protes kepada pemerintah Provinsi Yogyakarta dan kepada Angkasa Pura. Pendampingan dari LBH sudah berjalan sejak dua tahun lalu, dimulai sejak empat petani dipidanakan dan ketika petani melaksanakan gugatan terhadap penerbitan Izin Penetapan Lokasi (IPL) bandara. Martono menceritakan empat petani yang dipidanakan menurutnya tidak melakukan kejahatan, mereka hanya menyegel balai desa sebab aparat desa, terutama kepala desa Glagah, tidak memberikan keterangan yang jelas kepada warga. “Ia justru lari, waktu itu memang ricuh,” kata Martono. Polisi waktu itu menangkap empat warga yang memaku pintu balai desa. Keempatnya dipenjara sampai empat

bulan. Sekarang empat warga ini sudah kembali ke tengah masyarakat dan beraktifitas seperti biasa dengan masih pada pendiriannya: menolak pembangunan bandara. Sementara itu, terkait gugatan IPL, petani Kulonprogo yang tergabung dalam WTT menyadari rencana pembangunan Bandara Internasional Kulonprogo sudah menyalahi aturan, karena uji kelayakan lingkungan atau Amdal belum ada sampai saat ini. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta menganggap IPL memang bermasalah. Ia mengatakan rencana pembangunan bandara internasional Kulonprogo sudah menyalahi aturan karena uji kelayakan lingkungan atau analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) belum ada sampai saat ini. Padahal, Amdal seharusnya sudah ada dalam tahap perencanaan pembangunan sebelum izin penetapan lokasi (IPL) pembangunan diterbitkan. “Proyek ini menyalahi aturan rencana tata ruang wilayah (Perda RTRW Provinsi DIY, Perpres RT/RW Pulau Jawa-Bali dan PP tentang RTRW Nasional). Di dalam aturan itu tidak ada amanat untuk membangun bandara, yang ada hanya pengembangan Bandara Adi Sucipto yang satu kesatuan dengan Bandara Adi Sumarmo. Selain itu pengadaan tanah tidak dilengkapi dengan dokumen Amdal. Setelah ada Amdal, barulah bisa diikuti terbitnya izin lingkungan,” ujar Yogi Zul Fadhli, pendamping WTT dari LBH Yogyakarta. Ia menerangkan, izin lingkungan merupakan persyaratan penerbitan izin usaha dan/ atau kegiatan, termasuk dalam hal ini IPL pembangunan bandara. Terbitnya izin lingkungan harus melalui proses Amdal dan dilakukan pada tahap perencanaan. Sampai detik ini, Yogi mengatakan baik pihaknya maupun warga WTT belum pernah tahu ada pengumuman Amdal. Sesuai dengan keterang­an dari LBH Yogyakarta, Amdal seharusnya sudah ada dalam tahap perencanaan pembangunan sebelum Izin penetapan lokasi (IPL) pembangunan diterbitkan. Sampai detik ini, Yogi mengatakan baik pihaknya maupun warga WTT belum pernah tahu ada pengumuman Amdal. Namun Pemimpin Proyek

PT Angkasa Pura I (Persero), R. Sujiastono, menganggap semuanya sudah tidak ada lagi masalah. “Oh yang jelas IPL sudah inckraht, sudah final. Coba pelajari lagi UU No. 2 tahun.2012,” jawabnya memberi konfirmasi. Usaha para petani Kecamatan Temon, Kulonprogo, untuk menghentikan pembangunan harus terhenti karena norma hukum berwujud Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 tahun 2016 tentang Pedoman Beracara Dalam Sengketa Pene­ tapan Lokasi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Peraturan tersebut menolak upaya hukum luar biasa beruapa Peninjauan Kembali (PK) terhadap keputusan pengadilan yang telah punya kekuatan hukum tetap. Gugatan warga berhenti di tingkat kasasi yang memenangkan Angkasa Pura, dan peraturan MA menutup peluang untuk melakukan PK. Yogi memaparkan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta sebagai peradilan administrasi yang dibentuk dengan cita-cita melindungi hak asasi serta mampu melaksanakan keadilan justru lebih mematuhi peraturan Mahkamah Agung dengan menolak menindaklanjuti PK yang diajukan para petani Temon, Kulonprogo (Wahana Tri Tunggal). “Kami sangat menyayangkan sikap PTUN Yogyakarta,” ujar Yogi. Sikap PTUN Yogyakarta yang tidak menindaklanjuti permohonan peninjauan kembali warga adalah tindakan yang tidak sesuai dengan normanorma hukum, imbuh Yogi. Ia membeberkan UndangUndang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung dan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada peraturan Mahkamah Agung. Dan semua produk hukum yang levelnya di atas Peraturan MA itu memungkinkan permintaan PK serta tegas mengatur mekanisme-mekanisme yang harus dilalui. Hakim, lanjut Yogi, tidak boleh menolak perkara yang diajukan melalui upaya hukum luar biasa peninjauan kembali. “Seluruhnya kami memandang, hak asasi manusia berupa hak atas keadilan telah tercederai,” pungkas Yogi.nmut/zen/tir


hukrim

11

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Polisi Telusuri Aliran Dana, Money Laundry dan Karantina Barang Ekspor

Mantan Dirut Pelindo III Resmi Tersangka Penyidik menemukan aliran dana dari tersangka AH, Direktur PT Akara Multi Karya (sudah ditangkap lebih dulu) ke mantan Dirut PT Pelindo III, Djarwo Surjanto.

m

antan Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto dijemput paksa oleh Tim Unit Sapu Bersih (Saber) Bareskrim Mabes Polri, Kamis (10/11/2016). Djarwo diduga menerima aliran dana pungutan liar (Pungli) dari PT Akara Multi Karya. Menurut informasi yang dihimpun LICOM, Unit Saber Mabes Polri bersama Mantan Dirut Pelindo III itu, tiba di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak sekitar pukul 12.30 WIB. Djarwo kemudian resmi dijadikan tersangka setelah dijemput paksa dan diperiksa selama 5 jam. “Inisialnya D. Iya (sudah ditetapkan sebagai tersangka),” jelas Direktur Tipideksus Bareskrim Mabes Polri Brigjen Agung Setya, Jumat (11/10/2016). Brigjen Agung menambahkan, penyidik menemukan aliran dana dari tersangka AH, Direktur PT Akara Multi Karya (sudah ditangkap lebih dulu) ke Djarwo Surjanto. “Yang kami

sita sebanyak Rp 250 juta (dari tersangka D),” sambungnya. Ikut mendampingi dalam pemeriksaan itu kuasa hukum Djarwo Surjanto, yakni Sudiman Sidabukke. Selama diperiksa, mantan Dirut Pelindo III ini mendapat 30 pertanyaan. “Ada 30 pertanyaan. Ada pasal-pasal dugaan korupsi, money laundry dan karantina. “Kliennya saya (Djarwo Surjanto, red) memang ditetapkan sebagai tersangka,” ungkap Sudiman. Menurut Sudiman, penetapan tersangka terkait operasi tangkap tangan (OTT) Tim Sapu Bersih (Saber) Pungli Mabes Polri, Polda Jatim dan Polres Tanjung Perak terhadap mantan Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Pelindo III, menurutnya masih banyak mengundang tanya. “Dari sejumlah pertanyaan yang disodorkan, kami tidak menemukan aliran dana seperti yang dipersoalkan sejak Juni 2016. Sama sekali tidak ada. Apalagi klien saya mengaku juga tidak mengenal Augusto, dan tidak pernah menerima aliran

Sehari Usai Melahirkan, Perempuan Muda Ini Kembali ke Penjara Malang benar nasib gadis ini, NN (17) warga Jombang, sehari usai lahirkan bayi laki laki, terpaksa berpisah dengan anaknya. Perempuan muda ini harus kembali menempati ruangan di dalam Lembaga Pemasyarakaratan (LP) atas kasus yang menjeratnya, Selasa (08/10/2016). Hal itu dikarenakan NN terjerat kasus narkoba yang dilakukannya. Bermula dari penggerebekan sebuah rumah kos di Jalan Teuku Umar Jombang oleh jajaran Kepolisian Resort Jombang, beberapa waktu lalu, Rabu (19/10). Dalam penggerebekan yang dilakukan NN yang sedang hamil usia kandungan 8 bulan kedapatan sedang melakukan pesta sabu-sabu (SS) bersama seorang laki-laki, SH (40). Dan saat menjalani proses menunggu sidang, NN melahirkan bayi laki-laki di rumah sakit pada Sabtu (05/11/2016). Sehari usai melahirkan secara normal di rumah sakit, NN kembali ke ruang penjara. NN baru menjalani sidang perdana atas kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang membelitnya. Sebelum ibu muda ini masuk ruangan sidang, ia disambut beberapa kerabat dan

bayi yang ia lahirkan tiga hari yang lalu. Tangis harupun tak terbendung melihat ibu muda ini menjalani pidang pertama di Pengadilan Negeri Jombang. Ibu muda ini meneteskan air mata dan ia sempatkan menggendong bayinya. Penasehat Hukum Terdakwa, Lilik Yulianto SH menuturkan, “Kami akan mengajukan penangguhan penahanan kepada hakim. Hal ini dikarenakan terdakwa baru saja melahirkan, dan anaknya masih membutuhkan ASI dari ibunya. Kami juga berharap ada pertimbangan dari hakim untuk mendasarkan penanganan terdakwa pada UU perlindungan Perempuan dan anak,” papar Lilik. Namun usai persidangan, penasehat hukum ini tidak jadi mengajukan penangguhan penahanan, karena pelaksanaan sidang dilakukan secara marathon. “Sidang bagi NN direncanakan berlangsung secara marathon, jadi tidak jadi mengajukan permohonan penangguhan penahanan. Hari ini sidang dengan agenda pembacaan dakwaan, pemeriksaan saksi-saksi. Dan besok sidang lanjutan digelar dengan agenda pembacaan tuntutan,” pungkasnya. nobi

NN usai melahirkan harus kembali ke dalam sel. w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Mantan Dirut PT Pelindo III Djarwo Surjanto saat diperiksa penyidik di Polres Pelabuhan Tantung Perak, Surabaya.

dana yang dimaksud. Yang jelas, saya sebagai lawyer beliau, tidak menemukan dua alat bukti itu,” jelas pengacara itu. Disinggung proses penahanan DS setelah ditetapkan sebagai tersangka? Sudiman menyebut

Djarwo Surjanto belum ditahan. Sebab, penahanan tersangka sangat berkaitan dengan waktu selama 1×24 sejak dilakukannya penangkapan. “Jadi, kalau penangkapannya jam 13.00, berarti besok

berakhir pada jam yang sama saat dilakukan penangkapan. Kalau memang tidak cukup bukti dan sependapat dengan kami, tidak dilanjutkan dengan penahanan,” tuturnya. Dan, Sudiman masih me­

Bupati Malang Diperiksa Terkait Kasus Pungli Kepala BKD

Bupati Malang Rendra Kresna memenuhi panggilan penyidik Polres Malang Kota sebagai saksi kaus OTT Kepala BKD Suwandi.

Bupati Malang, Rendra Kresna memenuhi panggilan tim penyidik Polres Malang Kota, Senin (7/11/2016). Dia diperiksa terkait kasus Pungli Kepala BKD, Suwandi yang kena opersi tangkap tangan (OTT). Rendra Kresna datang di Mapolresta Malang sekitar pukul 09.15 WIB. Mantan Ketua DPD Golkar Kabupaten Malang ini mengendarai mobil Toyota Land Cruiser didampingi para stafnya. Dia mengenakan baju batik lengan panjang berpeci hitam tampak percaya diri dan menyapa wartawan. Dia mengatakan bila dia datang sebagai

saksi kasus Suwandi, Kepala BKD Kabupaten Malang yang kena OTT pungli. “Saya datang ke sini karena diundang. Kalau tak ada undangan, ya tidak mungkin saya ke sini tanpa ada tujuan,” ungkap dia. Dia menegaskan bahwa dirinya siap menjawab semua pertanyaan polisi tentang kasus yang membelit Suwandi itu. Dijelaskan dia bahwa semua kepindahan PNS di Kabupaten Malang, pasti diketahui Bupati. Begitu juga, lanjut Rendra, dua korban Suwandi. “Namun, soal pungutan liar yang dilakukan Suwandi ya

saya tidak tahu,” tandas dia. Menurut dia, memang semua yang mau pindah ke Kabupaten Malang harus melapor ke bupati. “Tapi kalau minta uang itu urusan Suwandi, tidak mungkin dia cerita,” imbuhnya. Makanya, kalau polisi butuh berkas, dia berjanji akan menyiapkannya. “Hanya saja kalau sekarang saya tidak bawa. Jadi, harus ambil ke kantor dulu,” tegasnya. Suwandi diciduk di rumahnya pada Selasa kemarin pukul 18.30 WIB. Dia tertangkap tangan saat menerima uang pungli sebesar Rp3 juta. naji_dewa_roisky

Komnas HAM Segera Proses Laporan Korban ‘Akrobat Hukum’ asal Surabaya Komisi Nasional dan Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam waktu dekat segera memproses laporan kakak beradik Widia Selamet dan Hartono Selamet yang mencari keadilan pasca gugatan praperadilannya di tolak Pengadilan Negeri Surabaya. Didampingi oleh kuasa Hukumnya Hadi Pranoto, kedua kakak beradik yang d i t et a p k a n s e b a g a i t e r sangka oleh Penyidik Polrestabes Surabaya ini, Kamis (10/11/2016), telah menyerahkan bukti-bukti foto dan sertifikat hak milik (SHM) dan Surat pendaftaran keterangan tanah (SPKT). “Tadi kami sudah menyerahkan bukti-bukti, berupa Sertifikat Hak Milik dan Surat pendaftaran keterangan tanah (SPKT) serta foto objek yang dituduhkan Sebagai perampasan kemerdekaan,” terang Hadi Pranoto saat dihubungi melalui ponselnya.

“Komnas HAM telah menyambut baik atas laporan klien kami, dan berjanji akan memproses dalam waktu dekat. Kami mencari keadilan atas tuduhan keji ini,” tambahnya. Diketahui, kakak beradik warga Kapasari Surabaya ini dilaporkan ke Polrestabes Surabaya atas tuduhan telah melakukan tindak pidana penyekapan yang tidak pernah dilakukannya. Oleh penyidik kepolisian keduanya dijerat pasal 333 KUHP merampas kemerdekaan orang lain dan diancam hukuman 8 tahun penjara. Seperti diberitakan sebelumnya, tuduhan penyekapan yang dialami Widia dan Hartono tersebut tersebut berawal pada pemasangan banner dan mengunci gembok pagar yang dilakukan para Advokat dari Pasopati & Asociates pada 11 Agustus 2014 di lahan kosong milik orang tuanya yaitu

Teguh Jatono Slamet di Jl Nginden Semolo No 46, Surabaya pada 11 Agustus 2014. “Waktu itu tidak ada orang di lahan kosong yang pagarnya digembok pengacara itu dan Klien kami diminta menyaksikan. Aneh bin ajaib selang tiga tahun kemudian Widia dan Hartono ditetapkan sebagai tersangka merampas kemerdekaan sebanyak tujuh orang karena mengunci mereka dalam rumah,” papar Yakub. “Ini merupakan skenario, rekayasa dan akrobatik hukum yang dzalim terhadap klien kami. Sebab yang digembok pagar lahan kosong milik orang tuanya, sedangkan orang-orang yang didalilkan disekap berada dilahan sebelahnya dan di rumahnya sendiri yang punya pintu masing masing, bahkan punya toko dengan pintu rollingdoor menghadap ke jalan,” pungkasnya.nrofik

nunggu durasi 1 X 24 jam sesuai prosedur. “Kata penyidik, bukti-buktinya ada di Jakarta. Kami akan kejar tentang bukti itu,” ujarnya. Sebelumnya, Djarwo Surjanto tiba di Polres Pelabuhan

Tanjung Perak sekitar pukul 12.30 Wib. Awalnya, Djarwo Surjanto yang diberhentikan dari jabatannya oleh Menteri BUMN sebagai Dirut Pelindo III Mei 2016, akan dijemput. “Tapi, Kamis siang, klien saya ditelpon penyidik dan meminta klien kami datang ke Hotel Shangrilla. Sampai disana, klien saya langsung dibawa ke Mapolres,” jelas Sudiman. Selain menetapkan Djarwo sebagai tersangka. Polisi juga mendatangkan Chandra Irawan, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya untuk dimintai keterangan. Chandra diketahui keluar dari ruang Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak sekitar pukul 19.40 Wib. “Saya kesini untuk dimintai data terkait kegiatan di TPS. Data itu diminta polisi dalam kasus dugaan pungutan liar yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” tukasnya. Seperti diberitakan Lensa Indonesia sebelumnya, Djarwo dijemput paksa Tim Saber Pungli Bareskrim Mabes Polri, Kamis (10/11/2016). Rombongan tiba di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak sekitar pukul 12.30 WIB dan meminjam salah satu ruangan untuk melakukan pemeriksaan.nrofik

Angkut Kayu Tak Sesuai Dokumen, Dua Warga Asal Malang Diringkus Jajaran Polres Jombang membekuk dua warga asal Kabupaten Malang diringkus yang mengangkut kayu Mahoni (Swietenia sp) tanpa dokumen SKAU (Surat Keterangan Asal Usul Kayu) yang sesuai. Yuda DS (34), warga Desa/Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang dan Abdul Hamid (39), warga Desa Bringin, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Keduanya mengangkut kayu yang dikirim ke salah satu pabrik di Jombang tanpa dokumen yang sesuai, Kamis (10/11/2016). Kasubag Humas Polres Jombang Iptu Subadar mengatakan dua warga asal Kabupaten Malang tersebut di bekuk oleh anggota Polres Jombang karena membawa muatan kayu tanpa dokumen yang sesuai. Petugas yang saat itu melakukan patroli mencurigai adanya sebuah truk tronton bernomor polisi AG 8864 UM bermuatan berat kayu. Seketika petugas yang sedang berpatroli di daerah rawan itu menghentikan truk tersebut. Setelah diberhentikan, petugas langsung memeriksa kelengkapan surat kendaraan dan dokumen muatan, sehingga dapat diketahui bahwa dokumen yang

ditunjukkan tidak sesuai dengan isi muatan truk. “Selanjutnya oleh petugas dua orang tersebut langsung di amankan ke Mapolres, beserta barang bukti lain berupa STNK, buku kir kendaraan, dan sebuah dokumen kayu serta uang Rp 900 ribu. Sementara BB truk dan muatannya kita amankan di kantor Satlantas Polres Jombang,” ungkap Subadar kepada Lensa Indonesia. Ia menambahkan barang bukti 31 gelondong kayu jenis mahoni di amankan di satlatas polres jombang. Kayu tersebut sedianya akan di kirim ke PT. Seng Fong yang berada di daerah Tunggorono Jombang. Masing-masing berukuran 210 Cm dengan diameter beragam, antara 30 - 50 Cm. Sementara untuk lebih jelasnya masih kita dalami dan lakukan penyidikan lebih lanjut. terkait barang bukti kayu tersebut untuk dilakukan pengembangan. “Dua tersangka dijerat dengan UU RI nomor 18 tahun 2013, pasal 83 ayat (1) huruf b jo pasal 12 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan, dengan ancaman hukuman minimal satu tahun dan maksimal 15 tahun penjara,” pungkasnya.nobi

Kejari Tanjung Perak dan BRI Kelola Dana Denda Tilang Da l a m melakukan pemberantasan dan upaya penyalah gunaan pungutan liar (Pungli), Kejari Tanjung Perak,(10/11/2016) menjalin kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Rajawali dalam hal pengelolaan denda tilang sistem Cash Management System (CMS). Kerjasama ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak, Kamis (10/11/2016). Kepala Kejaksaan Negeri Tanjung Perak M. Rawi mengatakan bahwa kerjasama ini dilakukan guna menghapus pungutan liar di instansinya dan juga meminimalisir calo. “Sebagaimana yang getol dilakukan oleh pemerintah saat ini (menghapus pungli). Selain itu juga meminimalisir calo,” ungkapnya. Adapun mekanisme pembayaran tilang sendiri ada dua langkah. Yang pertama bagi pelanggar yang hadir sidang maka langsung membayar denda di BRI di

Pengadilan melalui mesin EDS dengan Nomor Rekening 0172.01.001870.304 atas Nama BPN 103 Kejaksaan Negeri Surabaya. “Sedangkan bagi pelanggar yang tidak hadir sidang (Verstek) maka bisa langsung membayar denda ke semua Cabang BRI atau ATM juga Mesin EDC disini (Kejari Perak),” tambah Rawi. “Pelanggar bisa melihat putusan tilang melalui www. kejaritanjungperak.go.d, atau bisa langsung dimonitor tilang atau tanya ke petugas. Setelah membayar tilang di bank yang ditunjuk, pelanggar tinggal menunjukan bukti pembayarannya,” papar Rawi. Pembayaran tilang non tunai teraebut, kedepannya akan diterapkan di seluruh kejari di Jawa timur. Hal tersebut menindaklanjuti perintah Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim Maruli Hutagalung dan diharapkan dalam waktu dekat akan segera terealisasi dengan cepat.nrofik


traveller

12

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Hotel Ciputra World Surabaya Geber Chinese Food dari Tiga Propinsi

Ciputra World Surabaya saat Chef Sunari, Sous Chef Hotel propinsi dari Cina. tiga dari Food ese Chin h mengola

Masakan khas Tionghoa (Chinese Food), ciri khas ini menginspirasi Hotel Ciputra World untuk berkreasi mengolah Chinese Food nampak berbeda menurut wilayahnya. Menurut Chef Sunari, Sous Chef Hotel Ciputra World Surabaya mengatakan, menu makanan dari Provinsi Guangdong, Sichuan & Dong Bei perbedaannya terletak pada rasa dari masakan itu sendiri. “Untuk Propinsi Guangdong atau Kanton, menu makanan Kantonis yang paling familiar adalah Dim Sum. Namun, kami tidak menghadirkan dimsum di restoran, hanya beberapa menu lain

yang tak akan mengesampingkan cita rasa khas Canton. Makanan khas Kanton biasanya berukuran kecil dan mengandalkan rasa 5 macam rempah yang biasanya disebut Ngohiong”, ujar Chef Sunari saat dikonfirmasi Lensaindonesia. com, Selasa (01/11/2016). Chef Sunari menambahkan, menu yang disajikan diantaranya Deep Fried Crab with Cereal, Beef Five Colour, Tiao Chiang, Fish Lips dan Peking Duck yang disajikan dengan Sweet & Sour Plum and Hoisin Sauce. Sementara itu , masakan Sichuan dikenal dalam kuliner Tiongkok sebagai masakan

yang banyak berkombinasi rasa pedas, asam, asin, dan manis. Bumbu yang penting dalam masakan ini diantaranya cabai merah, baru diperkenalkan ke Tiongkok sekitar 200 tahun lalu. “Ada 7 dasar rasa dalam masakan Sichuan, yakni Pedas, Asam, Panas, Manis, Pahit, Asin dan spicy tajam. Untuk menu Sichuan yang akan disajikan, seperti Chicken Kungpao, Deep Fried Chicken with dried chilli, Egg Bean Curd, Double boiled chicken with chinese herbal dan beberapa menu lain,” tandas Chef Sunari. Egg Bean Curd terbuat dari Tahu Telur, namun alih-

alih menggunakan Tahu Putih, namun kali ini Chef Sunari menggunakan sari kedelai dicampur dan dikocok bersama telur ayam. Rasa lebih sempurna jika ditambah saus Szechuan yang difermentasikan soybean dan cabe. Sementara Double boiled chicken with chinese herbal baik dikonsumsi saat sedang tidak enak badan sebab menggunakan rempah-rempah Cina. Untuk kuliner Dong Bei, Chef Sunari mengolah Breast chicken with Kamhiong Sauce. Kamhiong Sauce sendiri merupakan perpaduan beberapa bumbu dengan aroma tajam, yang diolah menjadi satu un-

tuk menghasilkan rasa yang gurih. Flavours of Guangdong, Sichuan & Dong Bei ini disajikan secara buffet pada jam makan malam, mulai jam 6 sore hingga 10 malam. Tim The Gallery Restaurant juga akan menambahkan hiburan “Sound of Guzheng”, sebuah instrumen klasik Cina yang akan menyempurnakan jamuan malam pengunjung. Harga yang dipatok pun juga cukup terjangkau, yaitu Rp. 300.000 net/ pax. Bagi pemegang Kartu Kredit BCA, bisa menikmati diskon 15% hingga akhir Oktober 2016. nlicom

banyak warga Baduy Luar yang bisa menjadi pemandu Anda. Lantaran mesti berjalan kaki, hal paling penting adalah persiapan fisik. Selain itu juga diperlukan sikap mental untuk memberi penghormatan kepada beragam peraturan Baduy Dalam. Sebutlah misalnya, pengunjung tidak diperkenankan membawa tape, radio, gitar, dan senapan angin. Kemudian, ada juga larangan membuang sampah sembarangan, tidak menebang pohon, tak meninggalkan api di hutan, tidak mengonsumsi minuman memabukkan, apalagi sampai melanggar norma susila. Warga Baduy Dalam menjalankan tradisi Kawalu. Kawalu adalah puasa yang dijalankan oleh warga Baduy Dalam yang dirayakan pada pertengahan Februari hingga tiga bulan ke depan. Pada puasa ini warga Baduy Dalam berdoa kepada Tuhan agar negara ini diberikan rasa aman, damai, dan sejahtera. Pada saat tradisi Kawalu dijalankan, para pengunjung dilarang masuk ke Baduy Dalam. Apabila ada kepentingan, biasanya pengunjung hanya diperbolehkan berkunjung sampai Baduy Luar, namun tidak diperbolehkan menginap. Penanda lainnya adalah kian banyaknya hamparan sawah tadah hujan. Di wilayah Baduy Dalam, penduduk memang mengandalkan sawah tadah hujan untuk penana-

man padi jenis gogo rancah. Wilayah Baduy Dalam yang relatif lebih tinggi ketimbang Baduy Luar berhawa dingin. Terlebih pada malam hari. Maka dari itulah, jaket penahan dingin penting untuk Anda bawa. Pada malam hari, penanda paling kentara di Baduy Dalam adalah ketiadaan aliran listrik. Jadi, jangan harap bisa mengisi daya ponsel cerdas Anda di sini! Nah, ada baiknya Anda membawa senter sebagai alat bantu penerangan. Senter dengan sumber energi batere ini bisa diandalkan saat beraktivitas pada kondisi gelap gulita. Kalau hendak mandi di sungai belakang rumah warga Baduy Dalam, Anda mesti ikuti aturan mainnya. Sungai di Cibeo mengalir lembut setinggi lutut. Airnya bersih dan sejuk. Meskipun, hujan baru saja mengguyur perkampungan. Mandi di sungai berbatu menjadi sensasi luar biasa. Tak ada sampah dan benda pencemar. Sifat alaminya menyatu dengan kehidupan penduduknya yang bersahaja. Mandi cukup dengan menyiram air ke tubuh. Harum sumber air alami sudah cukup menyegarkan. Apalagi di sekitar sungai tumbuh kembang-kembang liar nan wangi. Camkan, kegiatan mandi dan sikat gigi di sini tak boleh menggunakan sabun dan pasta gigi.njos/kom

Mencicipi Suasana

Baduy Dalam

Tanpa Rokok, Sanggup?

Serentetan kearifan lokal pun masih setia dijalankan warga Baduy Dalam. Selalu ada penolakan mencemari lingkungan yakni tanah dan air. Warga Baduy Dalam bahkan tidak menghisap rokok.

m

endengar kata Kanekes membuat banyak khalayak mengernyitkan dahi. Namun tatkala Baduy tersodorkan, barulah lebih banyak orang mafhum. Kanekes, tak lain dan tak bukan adalah nama lain untuk Desa Baduy di Provinsi Banten. Persisnya, desa itu berada di Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak. Andai diukur dari ibu kota Kabupaten Lebak, Rangkasbitung, ada jarak 75 kilometer ke arah selatan yang mesti ditempuh menuju Desa Kanekes. Desa Kanekes berada di perbukitan Gunung Kendeng. Ada dua bagian besar warga Baduy di wilayah yang terbentang mulai Kecamatan Leuwidamar sekarang hingga Pantai Selatan Banten. Bagian itu adalah paruh besar Baduy Luar dan paruh

besar Baduy Dalam. Hal paling menarik, Baduy bukanlah nama asli dari komunitas di Kanekes. Nama-nama tersebut, besar kemungkinan, merujuk nama bedoin atau badawi. Khususnya di Arab, namanama itu untuk menyebut komunitas nomaden atau berpindah-pindah. Sejak itulah, Baduy lebih populer alias dikenal meluas baik di dalam maupun di luar negeri. Padahal, anggota komunitas di Kanekes justru lebih menyebut diri sebagai “Urang Kanekes” atau orang Kanekes. Total ada 56 kampung di Desa Baduy dengan jumlah penduduk sekitar 8.000 jiwa. Tiga kampung di antaranya yakni Cikeusik, Cibeo, dan Cikertawana dihuni oleh orang Baduy Dalam. Setiap kampung dipimpin seorang puun dan

wakilnya yang disebut jaro. Masing-masing puun ini memiliki peran berbeda. Puun Cibeo mengurusi pertanian, Puun Cikeusik mengurusi keagamaan, dan Puun Cikertawana bertanggung jawab untuk urusan kesehatan atau obat-obatan. Tanggung jawab itu berlaku secara kolektif untuk ketiga kampung tersebut. Selebihnya, ada 53 kampung, berisi orang Baduy Luar. Baduy Luar sering disebut kampung panamping atau pendamping yang berfungsi menjaga Baduy Dalam. Sehari-hari, lelaki Baduy Dalam mengenakan pakaian dan ikat kepala putih. Adapun para lelaki Baduy Luar menggunakan baju hitam dan sarung selutut berwarna biru tua bercorak kotak-kotak. Ikat kepala mereka berwarna biru. Kaum perempuan, baik Baduy Dalam maupun Luar, menggunakan sarung batik biru, kemben biru, baju luar putih berlengan panjang. Para gadis menggunakan gelang dan kalung dari manik.

Rujak Kelang Khas Muncar Banyuwangi, Rasanya Campur-campur Jika berkunjung ke Pelabuhan Ikan Muncar di Banyuwangi, Jawa Timur, selain memborong aneka hasil laut seperti ikan, kepiting dan cumi, anda bisa mencicipi makanan khas dari pelabuhan ikan terbesar di Indonesia. Namanya adalah rujak kelang. Seperti rujak lainnya, rujak kelang terdiri dari potongan buah mangga, ketimun, pepaya, bengkoang yang dicacah. Kemudian dicampur dengan kuah pindang ikan yang hangat dengan sedikit petis ikan, garam dan potongan cabe rawit. Agar lebih nikmat biasanya dilengkapi dengan potongan tahu goreng dan kerupuk kromoleo dari tepung singkong. “Untuk pedasnya menyesuaikan, ada yang nggak pake cabe ada juga yang cabenya 10. Katanya semakin pedas semakin enak,” kata Bik Atik dengan logat Madura. Untuk kuah pindangnya, perempuan yang sudah berjualan sejak belasan tahun tersebut mengaku menggunakan ikan pilihan yang w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

masih segar sehingga tidak ada aroma amis yang kuat dari kuah pindangnya. Untuk petis ikannya dia juga menggunakan petis terbaik dari langganannya. “Semuanya dari sini petisnya, ikan untuk pindangnya juga baru setuap hari jadi masih hangat. Kalau rujak kelang bedanya dengan rujak lain tidak pakai terasi,” jelas perempuan yang seharihari selalu menggunakan bawahan kain sarung. Walaupun bentuknya sederhana, rasa pedas dari potongan cabe rawit semakin membuat rujak kelang nikmat dinikmati terutama saat siang hari ketika cuaca di Pelabuhan Muncar cukup panas terik. “Buah-buahannya sehat karena banyak serat. Kuah pindang ikannya juga banyak gizinya. Dan harganya murah hanya 5 ribu per porsi. Kalau rasanya campur-campur mulai pedes, gurih dan asem dari mangga. Pokoknya istimewa,” kata seorang pelanggan.nir/kom

Menginap di gubuk tengah sawah milik Suku Baduy.

Ada perbedaan mencolok antara Baduy Luar dan Baduy Dalam. Orang Baduy Luar diperkenankan oleh adat istiadat untuk berkendara saat melakukan perjalanan. Sementara itu, bertolak belakanglah kehidupan warga Baduy Dalam. Mereka setia berjalan kaki tatkala melakukan perjalanan. Kejujuran selalu berada di barisan terdepan kehidupan warga Baduy Dalam. Serentetan kearifan lokal pun masih setia dijalankan warga Baduy Dalam. Selalu ada penolakan mencemari lingkungan yakni tanah dan air. Warga Baduy Dalam bahkan tidak menghisap rokok. Di dalam kehidupan warga Baduy Dalam, pikukuh atau aturan adat adalah harga mati. Mereka, misalnya, tak akan mau menyantap jenis makanan yang tidak dimakan nenek moyang mereka. Ya, kebiasaan yang tak dijamah oleh nenek moyang mereka pun pantang dijalankan. Barang siapa melanggar aturan adat bakal menanggung sanksi tegas, dipecat sebagai warga Baduy Dalam. Orang Baduy percaya bahwa mereka adalah keturunan Batara Cikal, satu dari tujuh dewa yang diutus dari langit ke Bumi. Batara Cikal, bagi orang Baduy acap dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama. Tugas Adam dan keturunannya, termasuk orang Baduy, adalah bertapa untuk menjaga harmoni dunia.

Kepercayaan orang Baduy adalah penghormatan pada roh nenek moyang dan kepercayaan kepada satu kuasa yang dinamakan Nu Kawasa. Keyakinan mereka sering disebut dengan Sunda Wiwitan. Orientasi, konsep-konsep, dan kegiatan-kegiatan keagamaan ditujukan kepada pikukuh (aturan adat) agar orang hidup menurut alur itu dan menyejahterakan kehidupan Baduy dan dunia. Kepercayaan orang Baduy yang disebut sebagai Sunda Wiwitan berakar pada pemujaan kepada arwah nenek moyang. Pemujaan ini kemudian berkembang pula oleh pengaruh agama Buddha, Hindu, dan Islam. Inti kepercayaan tersebut ditunjukkan dengan adanya pikukuh atau ketentuan adat mutlak yang dianut dalam kehidupan sehari-hari. Isi terpenting dari pikukuh orang Baduy adalah konsep tanpa perubahan apa pun atau perubahan sesedikit mungkin. Sejak 1990 Pemda Lebak menyatakan bahwa kawasan masyarakat Baduy merupakan cagar budaya melalui Peraturan Daerah Nomor 13/1990. Beleid itu membuat warga Baduy leluasa mempertahankan warisan leluhur, termasuk menjaga kelestarian hutan dan sungai. Ciboleger adalah awal dari perjalanan berjalan kaki menikmati alam menuju wilayah Baduy Dalam. Mulai dari sini,

Angel’s Billabong, Mungkin Ini Tempat Tercantik di Bali Traveler yang akhir pekan ini ke Bali, jangan lupa datangi Angel’s Billabong di Nusa Penida. Kolam alami yang bergradasi, cantik banget! Tepat sekali waktu kami datang ke sini, tak ada air pasang maupun cuaca muram karena semesta nampaknya mendukung kedatangan kami kala itu. Tak perlu juga harus berjalan begitu jauh karena memang tempat yang kami tuju ini hanya selemparan batu saja dari tempat tadi mulai berjalan. Terkesima dan terpesona melihat sebuah surga kecil tersembunyi diantara kokoh tebing bebatuan cadas, ya inilah surga itu Angel’s Billabong. Air sangat jernih terjebak diantara bebatuan tebing karang, membentuk memanjang sekilas nampak seperti sungai tak berarus. Alga alga hijau yang menempel dasar kolam memberikan efek kehijauan dari atas, pantulan sinar matahari menambah kesan indah, samudera di sampingnya nampak bergolak dengan

biru pekat airnya. Bak oase di padang tandus nan gersang begitu pula dengan Angel Billabong ini seakan memberikan kesegaran diantara bebatuan tebing nan kering kerontang. Anda harus berhati hati ketika melangkah turun ke dasar kolamnya. Karena memang bebatuan tebing di kiri dan kanannya membentuk sebuah cerukan curam yang harus kami lalui. Perlahan lahan dalam melangkahkan kaki karena di beberapa sudut membentuk sudut rucing yang siap melukai kita. Setelah sukses menjejakkan kaki di dasar kolam, rasa untuk bersenang senang tanpa disadari langsung muncul. Tepat di sebuah cerukan yang membentuk kolam dalam aku pun melompat dengan kegirangan. Air yang terjebak ini sangat jernih, lumut lumut yang menempel di dasar kolam menambah epic tempat indah ini. Begitupun ombak besar tak ada yang datang masuk dari celah di ujung sana, men-

Berenang di Angels Billabong Bali.

jadikan kami bebas mengeksplorasi setiap sudut Angel’s Billabong. Namun ketika pada ujung Angel’s Billabong kita harus ekstra waspada karena memang di ujung sini adalah batas antara kolam dengan lautan lepas dengan gulungan ombak yang besar. Ombak bisa datang kapan saja dan menyeret tubuh ke samudera yang dalam. Karena alam memang tidak bisa ditebak,

Terkadang berasa sangat bersahabat namun dilain waktu bisa mematikan. Cerukan khas dengan kolam memanjang dengan kubikan air terjebak ini menyimpan sebuah tanya dalam hati. Berapa ratus tahun pasang air laut ini bisa memahat tebing nan kokoh hingga terukir Angel’s Billabong nan indah seperti ini?, tak ada yang tahu, dan biarlah para ilmuwan yang menjawabnya.n pra/dta


inspirasi usaha

13

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Memetik Laba dari Candu Rokok Elektrik Produsen dan pedagang mulai resah lantaran khawatir minat beli rokok jadi susut, pedagang rokok elektrik justru melihat kondisi ini sebagai kesempatan ekspansi produk.

s

elalu ada kesempatan di balik kesulitan. Saat isu kenaikan harga jual rokok akibat kenaikan tarif cukai santer beredar medio Agustus 2016 silam, produsen dan pedagang mulai resah lantaran khawatir minat beli rokok jadi susut, pedagang rokok elektrik justru melihat kondisi ini sebagai kesempatan ekspansi produk. Sebagai gambaran, produk rokok elektronik yang dikenal oleh masyarakat Indonesia, sejatinya adalah hasil dari peralatan pembakar cairan yang menghasilkan uap seperti asap. Produk peralatan penghasil uap asap ini disebut vaporizer yang lebih akrab dengan sebutan rokok elektrik.

Jika mengisap rokok biasa menghasilkan asap dari pembakaran tembakau, rokok elektrik menghirup uap dari alat pembakaran cairan yang disebut vaporizer tersebut. Masyarakat Indonesia mulai mengenal rokok elektrik ini sejak medio 2013 silam. Kini produk ini lebih gampang dijumpai karena mulai menjamur dan tersedia di gerai-gerai kecil, meskipun belum ada di warung rokok. Jenis produk paling sederhana, bentuknya seperti spidol yang berisi tiga bagian, yakni baterai dengan rangkaian koil pemanas, cairan aroma, dan corong pengisap. Pada jenis produk yang lebih mahal, harganya, kapasitas baterai lebih lama, dan tabung aroma

juga lebih besar, dan pengisap sehingga bentuknya menyerupai baterai power bank. Variasi produk alat pengisap rokok elektrik ini mulai dari Rp 100.000-an hingga Rp 1,5 juta. Sementara harga cairan aroma juga beragam, dari Rp 50.000 hingga jutaan rupiah. Pedagang besar produk ini sebagian besar berasal dari Jakarta dan Bandung. Mereka yang mengimpor langsung dan menjadi distributor di Indonesia dengan cara menjual produk dan perlengkapan vaporizer secara online. Menurut cerita Abdurahman, pengguna vaporizer hampir setahun terakhir, pilihan memakai produk rokok elektrik ini, lantaran khawatir harga rokok yang terus naik sehingga membuat kantong kian tipis. Di sisi lain pekerja swasta berumur 28 tahun ini mulai menemukan sensasi alias kecanduan menggunakan rokok

Vape rokok elektrik.

elektrik ini. “Bukan hanya teknologi yang berubah, pilihan rasa cairannya pun semakin banyak jenisnya. Tokotoko vape pun semakin banyak,” kata warga ConPedagang roko k elektrik mel ihat kondisi na produk . det, Kramatjati Jakarta iknya harga ro kok sebagai Timur ini. kesempatan ek spansi Makin banyaknya toko-toko yang menjual peralatan vaporizer dan produk cairan ini menjadi per- 15.000 per bungkus, maka da- Jakarta. peralatimbangan Abdurahman beralih lam seminggu atau tujuh hari, Namun, dalam perkembandari rokok tembakau ke rokok harus mengeluarkan dana Rp gannya ternyata banyak yang tan lebih dari Rp 50 jutaan. Dia mengenang saat boomelektrik. Bahkan ia mengaku 105.000 per pekan. berminat setelah mencoba ing vaporizer pada 2013 bisa mudah mendapatkan produk Sementara dengan vaporiz- produk ini. Akhirnya ia mulai ini saat berkunjung ke Pulau er dengan cairan aroma ukuran membuka toko di Mataram mengambil marjin 100% bahkan lebih. Sedangkan saat ini Sumatra maupun saat ada di 30 mililiter, bisa dipakai selama sejak awal tahun ini. marjin usahanya di kisaran Lombok Nusa Tenggara Barat. sepekan, dengan frekuensi Dalam kalkulasi Damian, “Pasar produk ini makin luas,” merokok sama dengan sebung- modal awal yang ia keluarkan 15% saja. Pada awal membuka toko ia katanya. kus rokok tembakau sehari. saat membuka usaha ini sekitar Perimbangan lain adalah Nah harga cairan aroma va- Rp 100 jutaan. Dana itu diguna- bisa mengambil margin tinggi penggunaan vaporizer ter- porizer ini yang murah bisa kan untuk menyewa tempat, lantaran pesaingnya belum bilang bisa sedikit lebih irit didapat dengan Rp 80.000–Rp membeli perlengkapan toko, banyak. Hanya saja Hendi enggan memberikan perinketimbang mengisap rokok 100.000. stok barang dan promosi. cian berapa besar rata-rata tembakau. Dengan asumsi Kalau memilih cairan yang Adapun harga jual produk rokok tembakau sehari sebung- lebih mahal harganya memang untuk alat vaporizernya, mu- omzet bisnis ini di toko yang kus dengan harga minimal Rp bisa mencapai Rp 300.000 un- lai dari Rp 500.000 hingga Rp ia kelola. Ia hanya bilang, “Karena tuk ukuran 30 mililiter. 2,7 juta yang menyasar pasar kami pemain lama, sehingD e n g a n h i t u n g - h i t u n - premium yakni para turis asing ga kami sudah balik modal,” gan rokok elektrik lebih murah, yang berkunjung ke Lombok. terangnya. dan banyak pilihan aromanya Sementara harga likuidnya Gambaran cuan bisnis rokok plus dianggap sebagai tren, bis- berkisar dari Rp 80.000 hingga elektrik ini masih menggiurnis jualan peralatan dan per- Rp 300.000 per botol 30 ml. kan bagi Alexander Adhitya. Ia lengkapan rokok elektrik terus Ia mengklaim omzet di membuka Vaporizer Cloud Shop mekar. Pertumbuhan bisnis ini tokonya mencapai lebih dari Rp di Bintaro, Tangerang Selatan tidak hanya di Pulau Jawa, tapi 1 juta per hari dari hasil jualan bersama lima orang temannya mulai menyebar ke luar Jawa. cairan aroma. “Semenjak memsejak tiga pekan lalu. Salah satu pemainya adalah buka toko Januari 2016, rataIa masih menyimpan rapat Damian Firdaus, 34 tahun, rata likuid yang terjual setiap berapa modal yang ia keluaryang membuka toko Lombok harinya itu 15 botol,” katanya kan untuk membuka usaha Vape Store di Mataram, Nusa namun enggan memperinci ini. Yang jelas Cloud Shop meTenggara Barat sejak Januari berapa rata-rata margin yang ia nyasar pengguna vaporizer 2016. Sebelum membuka toko dapat dari jualan produk ini. kelas menengah dengan menjasendiri, Damian adalah seorang Sementara Hendi Kur­ jakan produk mulai dari harga pemakai vaporazer atau dikenal niawan, 38 tahun salah satu Rp 700.000 sampai Rp 1,3 juta. sebutan vapers sejak 2014. pemilik toko vaporizer di ka“Soal margin di kisaran angka Sebagai seorang vapers mu- wasan Jakarta Selatan meng10%–20%,” kata Adhitya. lanya ia hanya membeli produk klaim sudah balik modal sejak Adhitya bilang tokonya yang ini baik alat pengisap maupun memasuki bisnis ini 2013 silam. masih baru saja sudah ramai cairan aromanya, dalam jum- Ia tak memerinci berapa besar dikunjungi pada malam setiap lah banyak untuk dia gunakan modal yang ia keluarkan. hari kerja karena memang sendiri. Ia membeli produk Hanya saja ia menyebut ongpasar yang paling besar adalah tersebut secara online di in- kos terbesar untuk menyewa pekerja dewasa muda yang ternet kepada distributor di tempat usaha. Adapun belanja usianya di atas 18 tahun.nkon

Modal Rp 10 Juta, Egar Kini Sukses Menjadi Eksportir Sepatu Memulai berbisnis memang bukan pekerjaan yang mudah, apalagi tidak memiliki pengalaman. Namun bagi Egar Putra Bahtera, berbisnis jadi tantangan untuk dirinya. Berawal dari hobinya terhadap sepatu kulit, ia memberanikan diri memulai bisnis sepatu kulit dan bertekad untuk menembus pasar sepatu kulit premium, yang memiliki harga di atas Rp 1 juta. Lewat merek Chevalier. “Jadi begini, dulu mulai usaha Chevalier di 2011 awalnya suka sama sepatu kulit, saya pelajari lihat-lihat cari ke tiga perajin sampai ketemu yang paling pas kita kerja sama saya ajarin mereka, mereka juga mengajar saya,” ujar Egar. Menurutnya, peluang menembus pasar sepatu premium sangat besar saat ini, karena bisa dibilang belum banyak pebisnis lokal yang takut untuk masuk ke pasar sepatu kulit premium alasannya takut bersaing dengan merek luar. “Chevalier mau fokus di pasar premium karena ada peluang besar di situ. Untuk lokal yang masuk pasar premium masih sedikit yang ngisi bisa dibilang masih kosong nah kekosongan itu mau kita manfaatkan terlebih kan kaum menengah itu naik angkanya. Kalau kita lihat penjual sepatu lokal yang dari kulit paling mahal dijual Rp 500 ribu paling,” kata Egar. Dengan modal Rp 10 juta, ia mencoba membuat 12 pasang sepatu laki-laki ke perajin dan mulai memasarkannnya, mulai dari kerja sama dengan salah satu forum di internet dan juga ke teman-temannya. “Modal awal Rp 10 juta itu

untuk bikin website, beli bahan baku pokoknya untuk start Chevalier, itu modal dari tabungan bisnis preorder baju sebelumnya dan juga menyisihkan uang jajan coba buat 12 pasang sepatu laki-laki kita pasarkan di forum di internet itu 3 hari kita sudah bisa BEP (break event point/impas). Ke teman juga sih cuma kalau pasarin ke teman suka dibilang cari untunglah atau apa lah, di forum itu yang cepat jualnya,” ujar pria lulusan Pertambangan ITB ini. Saat ini Egar memiliki usaha lain selain Chevalier, yaitu Cannes, yang juga memproduksi sepatu kulit dengan harga yang lebih rendah dibanding dengan Chevalier. Chevalier dijual dengan harga di kisaran Rp 900 ribu-1,2 juta untuk wanita dan Rp 1,650 juta-2,350 juta untuk pria. Sedangkan sepatu Cannes dijual dengan harga di kisaran Rp 600-700 ribu. Ia mampu memproduksi hingga 500 pasang sepatu perbulannya dari dua merek sepatu yang dijualnya. “Kalau perbulan sendiri penjualan bisa 200 pasang, cuma kita pernah itu sampai 500 pasang sebulan waktu ada order 1000 pasang,” ungkap Egar. Bahan baku yang diperolehnya didapat dari lokal maupun impor dari Amerika Serikat (AS). Kesulitan yang dihadapi saat ini menurut Egar adalah harus cerdas dalam mencari peluang dan mampu bersaing dengan enterpreneur lain yang memiliki modal hingga ratusan juta rupiah. Ia saat ini bekerja sama dengan 20 perajin sepatu lokal dan sudah memiliki 5-10 karyawan. “Karena ini pasar premium harus cerdas lihat peluang

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Sepatu-sepatu kulit premium merk Chevalier milik Egar yang kini menembus pasar internasional.

pasar bagaimana caranya gunakan uang yang tidak besar, sedangkan saya pasti berhadapan dengan mereka yang ada investor sampai ratusan juta bahkan miliaran untuk modal marketingnya nggak gampang. Saya harus cerdas bagaimana dengan biaya marketing Rp 10

juta bersaing dengan yang Rp 500 juta saya nge-push itu,” jelas Egar. Sepatu-sepatu buatan Egar juga telah mampu menembus pasar internasional seperti Eropa dan AS. Untuk pasar internasional ia mampu mengirim hingga 50 pasang setiap dua bulan.

“Ekspor kami sudah ke Eropa dan Amerika, rata-rata semua benua tinggal Afrika sama Antartika saja yang belum. Order pertama itu dari Australia, dia beli lewat web kemudian bikin review, review-nya banyak yang lihat dari situ mulai banyak orderan dari luar datang,” tutur Egar. Ke depan ia berharap bisa menembus pasar sepatu pernikahan karena dinilai belum ada penuual sepatu yang fokus ke pasar tersebut. Ia mengatakan akan terus berbisnis karena ingin terus berbagi kebahagiaan dengan orang lain. “Saya sih ingin ke depan lebih bagus lagi, kita mau masuk market sepatu wedding. Kalau dilihat di pameran-pameran pernikahan itu kan kebanyakan katering sama gaun, nah sepatu tuh belum ada makanya kita mau masuk ke situ,” tutup Egar. Untuk membeli sepatu kulit buatan Egar bisa mengunjungi Instagram : @chevalierstore Website : chevalierstore.com nwdl/dt


otonomi

14

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Berdalih Infaq untuk Fasilitas Laboratorium Komputer

Risma Kecolongan, SMPN 25 Terindikasi Pungli Iuran bersifat pungutan liar tersebut tidak dilarang oleh Kepala Sekolah SMPN 52 dan malah memberikan persetujuan tanda tangan.

p

endidikan gratis tanpa pungutan bagi sekolah negeri yang digembar-gembor­kan Walikota Surabaya Tri Rismaharini ternyata isapan jempol berapa. Buktinya, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 52 menerapkan pungutan berupa infaq dengan nominal mininal Rp 5000 per minggu yang dibebankan pada pihak Wali Murid kelas VII, VIII, IX.

Kewajiban tersebut tertera dalam edaran yang dikoordinir oleh pihak paguyuban Wali murid dan Komite Sekolah SMPN 52 Kecamatan Sukolilo Surabaya. Pungutan infaq tersebut rencananya digunakan untuk pengadaan program laboratorium komputer dan persiapan ujian nasional berbasis komputer. Nantinya, program tersebut digunakan sebagai sarana pendukung lantaran keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki

Alun-alun Gresik Disulap Menjadi Area Wisata Religi dan Heritage Anggaran pembangunan Islamic Center di Gresik akan dikucurkan tahun 2017 sebesar Rp 3,5 miliar. Sebelumnya tahun 2016 anggaran telah dikucurkan sebesar Rp 1,4 miliar. Wakil Bupati Gresik Muhammad Qosim menyebut, Alun-alun Gresik bakal disulap menjadi Islamic Center yang dipadukan dengan kawasan heritage di sekitarnya. Pembangunan akan dimulai tahun 2017. “Sistem pendanaannya memang multiyears. Dan harus dilanjutkan tahun depan, karena memang beberapa proyek itu belum tuntas,” ungkap Qosim. Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Gresik, Tugas Husni Syarwanto, anggaran untuk pembangunan Islamic Center sudah diajukan dalam RAPBD 2017. “Tapi disetujui atau tidak, kami belum tahu karena masih proses pembahasan,” kata dia. Besaran anggaran yang diajukan sekitar Rp 3,5 miliar. Menurutnya, konsep pembangunan ini bukan serta merta dalam bentuk suatu bangunan. Namun, lebih mengarah terhadap kawasan pusat kegiatan keislaman. “Konsepnya ( kegiatan keislaman) itu mulai dari lahir sampai akhirnya meninggal. Pra desainnya juga sudah selesai,” ungkap Tugas Husni. Diharapkan, keberadaan islamic centre di kawasan Alun-alun Gresik akan memperkuat program Bupati, dalam mewujudkan wisata religi di lingkungan sekitar. Dengan begitu, kawasan yang

berdekatan dengan makam Sunan Maulana M alik Ibrahim tersebut akan semakin terasa suasana religinya. Dalam program revitalisasi ini, pemerintah juga bakal merelokasi gedung DPRD Gresik. Gedung wakil rakyat yang selama ini berada di komplek alun-alun bakal dipindah ke kawasan Bunder. Di sana akan dibangunkan gedung baru. Kawasan alun-alun bakal disulap menjadi area wisata religi dan heritage. Gedung DPRD Gresik, kantor Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial, Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, serta sejumlah gedung lain di sana bakal dipakai untuk proyek ini. Tak terkecuali Pendopo Kabupaten Gresik yang sekaligus menjadi rumah dinas Bupati Gresik juga bakal ikut tergusur. Selanjutnya, berbagai perkantoran itu akan dipindah ke kawasan Bunder atau di sekitar Jl Dr Wahidin dekat dengan Kantor Pemkab Gresik. Selain membangun alunalun, pada program ini, bangunan-bangunan lawas di seputaran alun-alun bakal difungsikan untuk wisata heritage. Gedung DPRD misalnya, bakal dipakai untuk perpustakaan dan destinasi sejarah. Kawasan wisata kota lama ini, nantinya terhubung langsung dengan kompleks makam Maulana Malik Ibrahim. Jadi, wisatawan yang berkunjung ke sana, dapat langsung melanjutkan perjalanan wisatanya ke area religi dan heritage di seputaran Alun-alun Gresik.nbra

Koramil 0812/01 Kota Lamongan Memeriahkan Hari Pahlawan

Lomba baca puisi perjuangan tingkat sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, memeriahkan peringatan Hari Pahlawan, di Makoramil 0812/01 Kota, Rabu (9/11/2016). Even yang digelar Koramil 0812/01 Kota Lamongan ini, melibatkan sebanyak 43 lembaga sekolah dan 86 peserta putra dan putri yang berasal dari siswa-siswi SD/MI. “Perlombaan puisi tingkat sekolah dasar yang kita laksanakan ini untuk memperingati Hari Pahlawan serta meningkatkan mutu anakanak dalam berpuisi di usia

dini,” kata Danramil 0812/01 Kota Kapten Arh I.G Putu. Dalam lomba yang disaksikan pembina Dewan Kesenian Lamongan, Yuhronur Effendy, Kapolsek Kota, Camat Kota. “Kegiatan perlombaan puisi yang kita adakan sangat didukung para guru dan Kasi Dinas Pendidikan Kecamatan,” ujarnya. Putu menjelaskan, adapun para peserta merebutkan Juara I, II dan III , masing-masing juara mendapatkan piala dan piagam penghargaan langsung Danramil. “Kedepanya kita akan buat lebih bagus dari lomba ini,” ucapnya menandaskan.nti

Penerbit: PT Lensa Indonesia Cipta MEDIA SIUP: 17148-04/ PK/1.824.271/2014

Ketua Komisi D, Agustin Paulina.

oleh pihak sekolah yang berjumlah 15 unit. Dalam program tersebut diketahui oleh pihak komite SMPN 52, Ketua Paguyuban Wali Murid dan kepala SMPN 52. Anehnya, iuran bersifat pungutan liar tersebut tidak dilarang oleh Kepala Sekolah SMPN 52 dan malah memberikan persetujuan tanda tangan. “Bayangkan mas, bila siswa di SMPN 52 mulai kelas VII hingga IX berjumlah 900 siswa, bila diakumulasikan per ming­ gu dananya mencapai Rp 4,5 juta.” beber Joko salah satu wali murid. Tak hanya bahasa berkedok agama yakni infaq, pihak pe-

mungut iuran tak resmi tersebut lanjut Joko seakan sudah terakomodir bahkan terorganisir sehingga aksi tersebut telah direncanakan sebelumnya. “Ini loh mas, bukan komite tapi paguyuban. Apa ini legal dan sudah berjalan tiga bulan mas. Kalau dihitung infaq sudah dapat beli komputer lebih dari satu, tapi mana, sampai sekarang gak ada hasil. Apa uangnya disepositokan dulu.” paparnya. Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya bereaksi keras. Menurut Komisi D, kasus ini (pungli) tidak tertutup kemungkinan juga terjadi di sekolah lain.

Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi D, Agustin Paulina. Menurutnya, pungutan seperti tersebut seharusnya tidak terjadi di sebuah sekolah milik pemerintah. Pasalnya, Sekolah milik pemerintah tersebut sudah dibiayai oleh pemerintah. “Penarikan semacam itu seharusnya tidak dilakukan oleh sekolah milik pemerintah. Karena, sekolah tersebut sudah dicover oleh pemerintah “ ujar politisi asal PDIP tersebut. Agustin menambahkan, pungutan tersebut bisa saja dilakukan asalkan untuk halhal yang tidak tercover oleh pemerintah.

Gas Exxon Memakan Korban Dua Warga Mojodelik Untuk keempat kalinya warga Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Bojonegoro kembali mengalami keracunan hydrogen sulfida (H2S) yang bocor dari lapangan minyak dan gas (Migas) Banyuurip yang dioperatori ExxonMobile Cepu Limited (MCL), Senin (07/11/2016). Akibat kejadian tersebut, dua warga Sofiana (25) dan Muflichatunni’mah (21) asal RT 10/ RW 02 Dusun Dawung, Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam menjadi korban. Satu korban Muflichatunni’mah sampai tidak sadarkan diri dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Padangan untuk mendapatkan perawatan intensif. Sedangkan korban satunya mendapatkan perawatan di Puskesmas Gayam. Kedua korban tersebut di duga keracunan gas H2S dari perusahaan migas blok cepu Exxonmobile Cepu Limited ( EMCL).Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 wib. Selain memakan korban dua orang, kebocoran gas tersebut juga membuat warga Desa Mojodelik trauma dan takut. “Saat itu saya mencium

Dua warga Sofiana dan Muflichatunni’mah asal Desa Mojodelik yang keracunan gas Exxon.

ada bau yang menyengat seperti bau telur busuk terus saya merasa pusing, mual dan muntah-muntah,” ungkap Sofiana. Selama tahun 2016 ini sudah tercatat 4 kali terjadi kasus serupa yang mengakibatkan timbulnya korban dari warga sekitar.

Hak warga masyarakat untuk mendapatkan lingkungan hudup yang sehat sekakan akan tidak di perhatikan oleh pikak EMCL.Padahanl di dalam UU RI no.32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah menjamin hak warga untuk menda-

Dua Pemuda Ngonthel Keliling Nusantara Peduli Keutuhan NKRI Dua pemuda asal Kendal Jawa Tengah dan Aceh ini nekat keliling Indonesia dari Sabang sampai Merauke dengan menggunakan sepeda angin. Merasa peduli terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dengan menyampaikan pesan damai dan nilai nilai persatuan kesatuan, mereka berdua mengelilingi nusantara dengan sepeda onthel, Rabu (09/11/2016). Begitulah aksi dua orang pemuda yakni Andi Pamarle (30), pemuda asal Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh dan Roni Hartono (35), pemuda asal Kendal Jawa Tengah. Mereka berdua nekat menempuh perjalanan jauh dengan mengendarai sepeda angin dari sabang hingga merauke demi mengibarkan bendera merah putih dan menjalankan misi untuk menyatukan kembali semangat masyarakat di seluruh daerah dalam menjaga keutuhan NKRI. Andi Pamarle telah memulai perjalanannya dari aceh sejak 446 hari yang lalu, sedangkan Roni Suhartono juga sudah mengawali perjalanannya sejak 1,5 tahun silam. Tanpa janjian dan juga rencana mereka bertemu di kota santri. Saat singgah di Jombang, kedua pemuda ini disambut oleh pejabat TNI

Andi Pamarle dengan sepeda onthelnya saat tiba di Jombang.

dengan upacara sederhana. Andi Pamarle, pemuda asal Aceh mengatakan mengayuh sepeda onthel dari Aceh sejak tahun lalu. Dan tanpa sengaja juga ada janji saat singgah di Jombang bertemu dengan sahabat sesama onthel yang juga mengemban misi damai asal Kendal, Mas Roni. “Kami berdua menikmati jalanan dengan mengayuh sepeda onthel keliling nusantara ini sangat prihatin atas kondisi persatuan dan kesatuan masyarakat yang saat ini

terus terkoyak. Dengan semnagat ini, berharap seluruh elemn masyarakat terutama pemuda untuk lebih mencintai NKRI dan dapat bersatu kembali,” pungkasnya. Sebelum melanjutkan perjalanan dua pemuda ini bersama anggota TNI dan masyarakat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Mereka menargetkan perjalanan mengelilingi nusantara akan selesai pertengahan tahun 2017 mendatang. nobi

patkan lingkungan yang sehat. Dalam pasal 65 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia (HAM). Hal ini menjadi tanda tanya tersendiri di tengah rencanapemkab bojonegoro yang

akan melaksanakan festival HAM pada akhir bulan ini. Sementara itu pihak EMCL sendiri saat di hubungi melalui telpon seluler pada selasa (8/11) tidak memberikan jawaban. Sedangkan Pemkab bojonegoro melalui kepala badan lingkungan hidup (BLH) kabupaten Bojonegoro Elsa deba Agustina saat di hubungi melalui pesan singkat whatsapp mengatakan korban harus segera dipulihkan, pelayanan kesehatan terbaik dan resume dokter terhadap kesehatanpasien harus jelas. “Warga tetap tenang tertib dan selalu waspada, tim kesehatan standbay penuh untuk layanan masyarakat,” kata Elsa. Elsa menghimbau untuk perusahaan EMCL mengecek kembali sumber kebauan, dari mesin yang sama atau sumber – sumber lain. “Dampingi dan fasilitasi warga termasuk ganti rugi warga terdampak. BLH siap memantau dan melakukan pengawasan ke EMCL dan desa atau warga untuk antisipasi dan mengetahui kondisi riil yang ada di lapangan. Dan semoga keadaan segera membaik,” tutupnya.jhon

PBB P2 Kabupaten Blitar Tahun 2016 Tidak Terealisasi Realisasi pajak bumi bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB P2) Kabupaten Blitar terhitung dari 1 Januari hingga 10 Oktober 2016 tercatat 76,09 persen jika ditinjau kembali dari perbandingan presentasi pada tahun 2015 lalu mencapai 83,63 persen. Berarti penerimaan pajak bumi bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB P2) kabupaten Blitar Tahun 2016 ini turun 2,24 persen. Dengan Baku ketetapan sebesar Rp 20.658.167.452 pencapain secara umum di tahun 2016 terbilang dalam kategori menurun dan kurang efektif. Artinya dalam kurun waktu tiga bulan terakhir hingga menginjak awal tahun depan masih banyak yang harus dikerjakan untuk memenuhi target yang ditentukan. Ada beberapa kendala yang menyangkut evaluasi dan sinkronisasi penerimaan dari masing-masing desa. Untuk itu agar tidak terlampau jauh dari nilai target, perlu segara diberikan solusi. Jika ada kendala yang cukup berat di lapangan, biasanya persoalan ini terkait dengan adminisratif, yang hampir terjadi di wilayah lain. Penurunan baku ketetapan pajak 2016 ini sangat dipengaruhi dengan presentasi hasil

penerimaan pajak yang telah terkumpul di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Blitar. Hal tersebut belum ada penjelasan secara riil dari Pemda Kabupaten Blitar, mengenai rekapitulasi dan evaluasi penerimaan PBB P2. Selain itu Dispenda Kapupaten Blitar melalui stafnya menjelaskan dari hasil evaluasi yang sudah efektif ada 7 kecamatan antara lain Kecamatan Panggung Rejo, Kecamatan Bakung, Kecamatan Wonotirto, Kecamatan Kesamben, Kecamatan Udanawu, Kecamatan Doko, Kecamatan Sutojayan. Satu cukup efektif yaitu Kecamatan Wates, sisanya ada 14 Kecamatan lain yang kurang efektif yaitu Kecamatan Kademangan, Kecamatan Wonodadi, Kecamatan Kanigoro, Kecamatan Talun, Kecamatan Wlingi, Kecamatan Sanan Kulon, Kecamatan Binangun, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Selopuro, Kecamatan Ponggok. Maka dari itu untuk memenuhi presentasi yang efektif perlu dukungan dan kerjasama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat agar biasa tercipta hubungan yang harmonis.nnang

Kabiro Kediri: Andik Kartika Wartawan: Elang Anom, Gendut Marmoyo Kabiro Mataraman: Welas Arso Wartawan Ngawi: Didik Purwanto Wartawan Magetan: Purwito Wartawan Ponorogo: Devi Adi Saputra Kabiro Madiun: Demmas Adi Kurniawan Wartawan Nganjuk: Roy Alexander, Catur Setiawan, Agus Suhadi, Wartawan Blitar: Agung Wibowo Wartawan Tulungagung: Nanang Wartawan Trenggalek: Setiowati Wartawan Bojonegoro: Triyono, Haribono, Abdul Azis, Agus Budiono Wartawan Sampang: Moch. Yusuf, Laili Purnomo Alamat Redaksi: Graha Pena LT. 8, Jl. Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan, Telp. (021) 5366 0177, Graha Pena Lt. 7, Jl A Yani 88 Surabaya, No Telp ( 031 -8160 0296 ), Jl Sidosermo PDK V-A No. 19 Surabaya, Telp ( 031- 8410288) Fax ( 031-8410288) Email: koran@lensaindonesia.com Bank Rek Mandiri: 140-00-1121946-7 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Bank Rek BCA: 5120393288 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Harga Iklan: Halaman 1 ( FC ): Rp 70.000/mm Kolom, Halaman 8,9 & 16 ( FC ): Rp 35.000/mm Kolom, Halaman Black White: Rp 25.000/mm Kolom, Harga Koran Langganan: Rp 16.000/ bulan CP Langganan: Pandu ( 0856 3144 887) Percetakan: PT. Temprina Media Grafika (isi diluar tanggungjawab percetakan) wartawan lensa indonesia dalam menjalankan tugas jurnalistik dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima imbalan bentuk apapun dari narasumber

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

“Hal tersebut menjadi sah apabila digunakan untuk hal yang tidak tercover oleh pemerintah, misalnya untuk study tour dan lainnya asalkan tidak tumpang tindih dengan program yang sudah dianggarkan oleh pemerintah “ jelasnya saat ditemui usai melakukan hearing di Ruang Komisi D Rabu (02/11/2016). Lebih lanjut menurut Agustin, pihaknya bakal melakukan pendalaman soal pungutan infaq tersebut kepihak sekolah yang bersangkutan. “Kita akan dalami masalah ini. Kita akan koordinasi deng­ an pihak sekolah nantinya, “ katanya.nwan


otonomi

15

Edisi 158 | 14 - 20 november 2016

Bupati Nyono Usul Tiga Pahlawan Nasional Asal Jombang Masuk Kurikulum Ketiga tokoh dari Jombang merupakan para pahlawan dan juga pendiri, serta penggerak Nahdlatul Ulama. Sudah seharusnya mereka masuk dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari pelajaran sejarah.

b

upati Jombang Nyono Suharli Wihandoko akan mengusulkan tiga pahlawan nasional asal Kabupaten Jombang masuk dalam kurikulum pendidikan melalui mata pelajaran sejarah. Para pahlawan yang diusulkan tersebut yakni KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid

Hasyim yang keduanya dimakamkan di komplek makam Ponpes Tebuireng, dan KH Wahab Hasbullah yang di makamkan di komplek makam Ponpes Tambakberas, Jombang, Jumat (11/11/2016). Para pahlawan dari Jombang tersebut merupakan pendiri dan juga penggerak Nahdlatul Ulama yang mempunyai jasa

Puluhan Guru Honorer K2 Ngadu ke Dewan Puluhan Tenaga honorer Kategori II (K2) Kabupaten Kendal meminta agar honornya disesuaikan dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Hal ini disampaikan oleh perwakilannya saat audiensi dengan DPRD Kendal Senin (7/11/16). Sekretaris Pengurus Honorer K2 Kendal, Sri Widyastuti mengatakan, honorer K2 masih sangat minim, bahkan dinilai tidak layak jika dibandingkan dengan beban kerja yang diterima pegawai negeri sipil (PNS). Saat ini honor yang diterima K2 di Kendal rata-rata Rp 150-300 ribu saja. “Honornya sangat minim tidak sesuai dengan bekerjaan yang dilakukan, Padahal ratarata Honorer K2 di Kendal ini sudah bekerja atau mengabdi lebih dari 10 tahun,” ungkapnya. Sri Widyastuti menambahkan, Jumlah honorer K2 di Kendal saat ini total seluruhnya ada 957 orang. Dengan rinciannya sebagai

berikut, 818 orang di antaranya dibawah naungan Dinas Pendidikan, yakni Guru dan Tenaga Administrasi. Sedangkan sisanya adalah honorer di Dinas Kesehatan dan lainnya. Rata-rata berusia di atas 35 tahun, sehingga harapan kecil bisa mengikuti tes CPNS karena keterbatasan umur. Ketua DPRD Kendal, Prapto Utono mengatakan, kenaikan honnor K2 akan diusulkan Rp 11 miliar melalui KUA PPAS. Jika jumlah K2 ada 957 orang, maka jika honornya disesuaikan UMK Rp 1,3 juta, maka hanya delapan bulan saja. “Sisanya nanti akan diusulkan melalui APBD perubahan 2017,” katanya. Anggota Komisi D DPRD Kendal, Sulistyo Aribowo mengatakan, bahwa honor pegawai K2 saat ini masih dibahas di KUA PPAS. Sehingga di APBD 2017 nantinya bisa terealisasi. “Kami sepakat untuk dinaikkan, tapi untuk besarnya akan disesuaikan dengan anggaran yang ada,” tuturnya.neko

besar terhadap bangsa indonesia. Sehingga generasi bangsa, para pelajar harus meneladani dan melanjutkan perjuangan para pendahulunya. Untuk itulah akan diusulkan dalam kurikulum mata pelajaran sejarah, supaya pelajar mengetahui peran dan jasa para kiai terhadap bangsa indonesia. “Ketiga tokoh dari Jombang tersebut merupakan para pahlawan dan juga pendiri, serta penggerak Nahdlatul Ulama. Sudah seharusnya para pahlawan nasional asal Jombang ini masuk dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari pelajaran sejarah. Dan akan

kita bahas bersama dengan legislatif tentang usulan agar para pahlawan tersebut masuk dalam kurikulum mata pelajaran sejarah,” kata Bupati Jombang, Nyono Suharli. Ia menjelaskan para penerus perjuangan yakni generasi muda dalam hal ini pelajar harus meneladani dan melanjutkan perjuangan. Usulan untuk para pahlawan dari Jombang tidak hanya kurikulum muatan lokal, nanti juga akan mengusulkan ke pusat, sehingga sejarah perjuangan ulama bisa diketahui generasi bangsa. “Setelah adanya kurikulum tentang sejarah perjuangan ke-

tiga tokoh asal pesantren dalam pelajaran, bisa menjadi teladan bagi pelajar dan generasi bangsa untuk melanjutkan perjuangan pendahulunya,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan (DP) Kabupaten Jombang, Handy Widyawan mengaku sangat prihatin atas banyak pelajar penerus generasi bangsa tidak banyak yang mengetahui tokoh tokoh dari pesantren yang ada di Jombang. Padahal para pahlawan dari pesantren tersebut mempunyai jasa dan peran besar terhadap bangsa indonesia, dalam memperjuangkan kemerdekaan. Tidak hanya

perjuangan dalam mengusir penjajah, akan tetapi beliau juga punya jasa besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia. “Atas jasa jasa ketiga tokoh asal jombang ini, pemerintah bisa memasukkan ketiga nama tokoh nasional KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim dan KH Wahab Hasbullah pada mata pelajaran sekolah, ini penting karena jasa beliau sangat besar terhadap bangsa ini. Sehingga langkah yang perlu diambil pemerintah dengan memasukkan ketiga tokoh tersebut dalam kurikulum supaya bisa dipelajari generasi bangsa,” pungkasnya.nobi

Bupati Jombang, Nyono Suharli.

Produk Unggulan UKM Kabupaten Blitar Tingkatkan Perekonomian Warga

P e m e r i n ta h Kabupaten Blitar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan memaksimalkan promosi produk unggulan yang ada di seluruh Kabupaten Blitar. Pentingnya memperkenalkan produk olahan yang dihasilkan usaha kecil dan menengah (UKM) itu untuk dapat membantu perekonomian masyarakat. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Blitar produk olahan daerah terutama dari usaha kecil dan menengah belum begitu banyak dipamerkan terutama yang ada di daerahdaerah pinggiran. Seperti usaha kecil yang ada di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Tepatnya di jalan Karto Parmo RT 02 RW 02 terdapat usaha kecil milik ibu rumah tangga bernama ibu Alvin (27) berupa kerajinan jilbab sulam benang. Pada saat ini usaha tersebut sudah berjalan lima tahunan. Sampai saat ini dengan mengandalkan ketekunan dan modal sendiri ibu Alvin bisa menembus pasar hingga wilayah Malang, Surabaya bahkan ada juga pengusaha Jakarta yang melirik karyanya.

Kerajinan jilbab sulam benang.

Ketika ditemui pihaknya menyampaikan, “Saya melirik usaha ini karena saya terinspirasi dari ibu-ibu rumah tangga di sekitar saya yang ingin sekali bekerja namun mereka tidak bisa meninggalkan tanggungjawabnya sebagai seorang ibu rumah tangga. Jadi saya memikirkan untuk mencari solusinya. Pekerjaan apa yang bisa dikerjakan di rumah oleh para ibu rumah tangga tanpa harus meninggalkan tanggungjawabnya terhadap anak dan juga suami. Karena ini usaha saya bisa dikerjakan

di rumah masing-masing ”, tuturnya. Ditambahnya Alvin, untuk mengerjakan sulam benang perlu adanya tekat yang kuat untuk bisa mengembangkan lebih maju lagi karena tidak sedikit para ibu rumah tangga yang bergantung dengan usaha ini. “Jadi saya harapkan kepada pemerintah agar turut serta ikut dalam memajukan usaha kami karena keterbatasan alat, mulai dari mesin jahit, mesin border dan yang paling kami butuhkan sebenarnya digital printing untuk lebih bisa mengembangkan

usaha tidak hanya di jilbab saja. Saya juga ingin membuat sarung bantal, mukenah, tas sulam bahkan sandal maupun sepatu sulam,” paparnya. Pada dasarnya dalam menumbuh kembangkan usaha seperti ini masih ada beberapa kendala yaitu keterbatasan modal dikarenakan kebutuhan bahan dasar seperti kain dan juga benang yang ketersediaannya masih terbatas di Kabupaten Blitar ini bahkan mencarinya hingga ke lain daerah seperti Malang dan Tulungagung.

Seorang ibu rumah tangga lainnya, Rubiyan juga mengerjakan sulam benang. Dia mengatakan, “Pekerjaan ini sulit tapi buat saya bisa menambah pengalaman dan untuk kalangan ibu-ibu bisa membantu ekonomi rumah tangga. Di sini upah saya berjilbab Rp 15 ribu,” ungkapnya. Diharapkan kepada pemerintah bisa mendorong kemajuan usaha tersebut melalui upayaupaya demi usaha masyarakat. Berbagai produk unggulan yang berpotensi unutk terus berkembang. Mengingat dari segi kualitas produk unggulan di Kabupaten Blitar tidak kalah dengan produk dari daerah lain. Bahkan beberapa jenis produk telah mampu menembus pasar luar negeri. Atas dasar inilah pemerintah daerah terus berupaya agar produk-produk tersebut terus berkembang. Beberapa produk unggulan di Kabupaten Blitar sudah cukup di kenal baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Pemerintah Kabupaten Blitar mendapat fasilitas dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun kementrian untuk kegiatan bagi produk yang sudah siap standarisasi.nnang

Usung Wawasan Kebangsaan, Relawan jokowi Deklarasi Perjuangan Anak Bangsa Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan yang dilakukan Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedang­kan di sisi lain kaum kolonial terus menggunakan politik “devide et impera”. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan pada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara. Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh

bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata. Tekad perjuangan bangsa kemudian dipertegas dengan lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Semangat kebangsaan inilah yang diusung Perjuangan Anak Bangsa (PAB) untuk mendeklarasikan diri pada Sabtu, 29 Oktober 2016. Mengambil lokasi di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jalan Bubutan no 85-87, para pengurus PAB Jawa Timur periode 2016-2021 berharap organisasi yang baru dideklarasikan dapat meneruskan perjuangan dan cita-cita pen-

dahulu bangsa. “Adalah hak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, seper­ ti yang tertulis dalam UUD 1945 pasal 28 E ayat 3. Dan bahwa “setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat”. Atas dasar ini kami berani mendeklarasikan PAB sebagai kendaraan untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan anak bangsa,” kata Sekretaris PAB, Rudi Rosadi. Rudi menjelaskan, PAB sebenarnya sudah terbentuk sejak tahun 2008. Dalam perjalanannya, PAB pernah dipercaya menjadi tim relawan Jokowi di Pilpres 2014, dan satu-satunya tim yang menda­ pat Surat Keputusan (SK) resmi dari pusat. “Kami pernah menjadi relawan Jokowi untuk wilayah Jawa Timur. Selain itu kami juga pernah menjadi tim sukses

Soekarwo di Pilgub Jatim,” terang Rudi. Selain bergelut di politik, PAB juga telah melakukan banyak kegiatan kemasyarakatan. Di antaranya, menggelar seminar wawasan kebangsaan, membantu anak-anak yatim, melakukan bakti sosial, khitan massal, mendampingi masyarakat yang terkendala biaya kesehatan, memberi pendampingan pengu­ rusan tanah, dan terutama memajukan pendidikan anak-anak yang kurang mampu. “Banyak kegiatan sosial yang kita lakukan. Intinya kami ingin memberi pemahaman kepada masyarakat betapa pen­ tingnya wawasan kebangsaan, terutama bagi generasi muda,” imbuhnya. Seperti diketahui, Indonesia menganut prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga

Ratusan Kambing Etawa Ikuti Kontes Ratusan Kambing jenis Etawa berlomba dalam acara yang digelar Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri bekerjasama dengan Aspenas (Asosiasi Peternak Kambing Peranakan Etawa Nasional) Kabupaten Kediri. “Kontes dilaksanakan dalam 2 (dua) hari, mulai hari Sabtu (5/11) diperuntukkan Kontes Lokal Kabupaten Kediri sedang Minggu (6/11) Tingkat Regional Jatim,” ungkap Surahmat Ketua Aspenas Kabupaten Kediri. “Kriteria kontes dibagi dalam 10 kelas, untuk PE pejantan 5 kelas dan PE betina 5 kelas, masing-masing terbagi mulai Kelas A, B, C, D dan E. Pada hari ini memang kami sengaja khususkan untuk lokal terutama Kelompok Joyoboyo yaitu kelompok peternak Kambing PE Kabupaten/Kota Kediri,” terangnya. Pihaknya tiap tahun secara

rutin melakukan kontes kambing PE, bahkan ini sudah kedua. Yang pertama digelar bulan Juni lalu. Kontes ini sebagai wahana silaturahim diantara peternak dan penghobi Kambing Peranakan Etawa. “Selain itu sebagai evaluasi tatakelola kami dalam pemeliharaan. Sehingga dari ajang ini kami bisa sharing mana yang terbaik,” tambah Rahmat. Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kediri, Drs. M. Busro, MM. dalam kesempatan tersebut mengatakan Kontes Kambing Etawa Tahun 2016 ini merupakan momen awal untuk para penggemar Kambing PE berkontes secara mandiri karena biasanya bergabung dengan Kontes Sapi. Namun kali ini kontes kambing PE dilaksanakan tersendiri. Bahkan kontes akan berjalan selama dua hari, Sabtu (5/11)

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

khusus kontes lokal Kediri sedang Minggu (6/11) Kontes Lokal Jatim. Tukiman (54) warga Dusun Tulungrejo, Desa Karangrejo, Kecamatan Kandat, salah satu peternak senior yang sudah sering mengikutsertakan kambing etawa miliknya baik dalam kontes lokal maupun nasional menyambut gembira even ini. “Alhamdulillah hasil kambing peranakan etawa Kabupaten Kediri cukup bagus, karena dalam setiap event kontes baik lokal, regional maupun nasional selalu ada yang memperoleh juara,” ungkapnya. Suroso (47) peternak sekaligus penghobi Kontes Kambing Etawa dari Desa Sumberjo Kecamatan Kandat mendukung apa yang disampaikan Tukiman, karena kambingnya juga pernah 3 kali memperoleh penghargaan di tingkat nasional.

“Namun sayang kambing tersebut sekarang sudah mati, tapi syukur masih bisa menghasilkan beberapa keturunan yang juga bagus. Saat ini kambing tersebut saya ikutkan dalam kontes ini, semua sejumlah 6 ekor,” jelas Suroso. Pada pagelaran kontes kambing peranakan etawa di Kecamatan Ngancar ini tidak hanya diikuti oleh para peternak senior saja. Seperti Ahmad Masrur (45) warga Ngletih Kandat yang baru dalam 2 tahun ini menekuni kontes ternak Kambing Etawa juga ikut berpartisipasi. “Sebetulnya saya berprofesi sebagai bengkel cat tapi juga hobi ternak Kambing Etawa. Dalam kontes kali ini saya mengikutsertakan 2 ekor Kambing Etawa di Klas D. Hitung-hitung melatih kambing dan cari pengalaman,” ungkap Masrur.nandik_kartika

laut-laut antarpulau merupakan wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas. Namun dengan lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, yang namanya kebhinekaan itu berhasil disatukan. “Satu nusa, satu bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia, itulah yang dicanangkan founding father. Agar kita generasi penerus bisa menjalankan wawasan kebangsaan dalam setiap sendi-sendi kehidupan,” urai Rudi. Ketua umum PAB Suhadak mengatakan, saat ini fakta menunjukkan sebanyak 70 persen rakyat masih rendah jiwa kebangsaannya. Terbukti, saat peringatan hari-hari bersejarah, pihaknya masih banyak mendapati masyarakat yang kurang menghormati pentingnya pengibaran bendera merah putih di rumah-rumah. “Itu contoh sederhana. Mencintai NKRI justru dimu-

Pengurus PAB Jawa Timur periode 2016-2021.

lai dari hal-hal yang sederhana di sekeliling kita. Jika dari sederhana saja sulit dilakukan, bagaimana bisa melakukan perubahan bagi bangsa ini. Revolusi mental harus segera dilakukan. Karena itu tugas kami PAB untuk memberikan pemahaman akan wawasan kebangsaan pada masyarakat,”

terang pria yang akrab disapa Po Hadak ini. Di mata Po Hadak, adanya masyarakat yang tidak mengi­ barkan bendera kebangsaan pada saat HUT Kemerdekaan RI dan hari Pahlawan, merupakan sebuah masalah serius yang harus diselesaikan bersama.nvon

SOSIALISASI KETENTUAN DI BIDANG CUKAI SETIAP ORANG YANG MENAWARKAN, MENYERAHKAN, MENJUAL ATAU MENYEDIAKAN UNTUK DIJUAL: -ROKOK YANG TIDAK DIKEMAS -ROKOK YANG TIDAK DILEKATI PITA CUKAI / BANDEROL (ROKOK POLOS) -ROKOK YANG DILEKATI PITA CUKAI / BANDEROL PALSU ATAU BEKAS ATAU YANG BUKAN HAKNYA ATAU YANG TIDAK SESUAI DENGAN PERUNTUKANNYA MELANGGAR UU NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG CUKAI SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UU NOMOR 39 TAHUN 2007 ANCAMAN PIDANA PENJARA DAN / ATAU PIDANA DENDA

DISAMPAIKAN OLEH: BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN SETDA KABUPATEN TULUNGAGUNG


16 Edisi 158 | 14 - 20 november 2016 a d v e r t o r i a l

DPRD Jatim Sahkan APBD Provinsi Jatim 2017 Pimpinan DPRD Jatim ber­ sama Gubernur Jatim Soekarwo mengesahkan Raperda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jatim 2017 men­ jadi Perda. Hal ini dilakukan pasca pembacaan pendapat akhir dari sembilan fraksi di DPRD Jatim lewat Rapat Paripurna, Kamis (10/11/2016). Dalam pembahasan APBD tahun 2017 struktur anggaran yang telah dibahas oleh tim ang­ garan Pemprov dan DPRD Ja­ tim ini total kerangka anggaran APBD 2017 yang disetujui bersama yakni untuk pendapatan daerah sebesar Rp 27.781.544.750.123. Sedangkan belanja daerah Rp 28.088.211.416.789. Juru Bicara Fraksi PKS DPRD Jatim Artono menyatakan Fraksi PKS dapat menyetujui Raperda APBD Tahun Anggaran 2017 men­ jadi Perda, tetapi ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan. Catatan pertama, guna menin­ gkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jatim yaitu Pem­ prov didorong mengoptimalkan

sumber penerimaan melalui keg­ iatan penghimpunan data objek dan subyek pajak daerah, serta retribusi daerah. Untuk penen­ tuan besarnya pajak daerah dan retribusi daerah yang terhutang sampai pada kegiatan penagihan pajak daerah dan retribusi daerah kepada wajib pajak, retri­ busi pajak serta penga­ wasan penyetorannya. “Fraksi PKS sangat sepakat, mengingat sum­ ber-sumber penerimaan daerah yang terbatas (limitative), maka pro­ gram intensifikasi peneri­ maan daerah perlu untuk terus dijalankan secara optimal,” tegasnya. Kedua, besarannya APBD 2017 yang digunakan untuk peralihan SMA/SMK ke Pemprov Jatim. Fraksi PKS berharap kepada Pem­ prov Jatim untuk peralihan SMA/ SMK tetap kondusif dan tidak terjadi gejolak, karena banyak orang tua siswa di daerah yang mengkhawatirkan dengan perali­ han tersebut.

“Kami berharap kedepannya baik secara personal maupun kelembagaan kepada DPRD dan elemen masyarakat lainnya un­ tuk menjalankan fungsi bud­ geting dan control budgeting secara ketat dan optimal agar semua anggaran dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat, khususnya oleh saudarasaudara kita yang berada di bawah garis kemiski­ nan,” ujarnya. Sementara, Gubernur Jatim Soekarwo menya­ takan persetujuan bersa­ ma yang telah dilakukan terhadap Raperda tentang APBD Jatim 2017 merupakan kerja keras dengan mengedepankan kecerma­ tan dan tuntas, serta konsisten. Pakde Karwo (spaan akrab Soekarwo) menjelaskan, Raperda tentang APBD Jatim 2017 yang telah disepakati bersama akan dilakukan evaluasi oleh Menteri Dalam Negeri RI. Hal tersebut berpedoman secara normatif dari ketentuan budget siklus anggaran

(budget cycle) yang telah ditetap­ kan oleh UU No. 23 Tahun 2014. Untuk pendapatan daerah ang­ garan APBD 2017 sebesar Rp 27.781.544.750.123 digunakan untuk kesejahteraan masyarakat di Jatim yang lebih menekankan untuk membantu pelaku UMKM, nelayan, petani dan peralihan SMA/SMK ke Pemprov Jatim. Sebelumnya diberitakan, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Timur menyampaikan perang­ kaan Rancangan APBD (R-APBD) Provinsi Jatim Tahun 2017. Untuk pendapatan daerah diperkirakan sebesar Rp 27,544 triliun (Rp 27.781.544.750.123) yang berasal dari Pendapat Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Sedangkan untuk belanja daerah diperkirakan sebesar Rp 28,088 triliun (Rp 28.088.211.416.798) yang akan digunakan untuk belanja tidak langsung dan belanja lang­ sung. Dengan demikian struktur perangkaan APBD Provinsi Jatim Tahun 2017 mengalami defisit ang­ garan sebesar Rp 306,666 miliar (Rp

Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar didampingi Gubernur Jatim Soekarwo dan pimpinan lainnya saat menandatangani pengesahan Raperda APBD Provinsi Jawa Timur 2017 menjadi Perda.

306.666.666.666) yang akan ditutup dari pembiayaan netto. Anggota Banggar DPRD Jatim Hasan Irsyad mengatakan pem­ biayaan daerah pada R-APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 terdiri dari penerimaan pembi­ ayaan sebesar Rp 715 miliar yang

berasal dari perkiraan awal sisa lebih perhitungan anggaran 2016. Selain itu, juga berasal dari pen­ geluaran pembiayaan sebesar Rp 408 miliar (Rp 408.333.333.334). Sehingga terdapat pembiayaan netto sebesar Rp 306.666.666.666. nsarifa/adv

a d v e r t o r i a l

Komisi C Soroti Banyaknya Proyek Terganggu Utilitas

Vinsensius Awey.

Legislator menilai penger­ jaan “box culvert” dan jalur pedestri­ an di sejumlah wilayah di Kota Sura­ baya banyak yang terkendala proses pemindahan jaringan utilitas. Anggota Komisi C Bidang Pem­ bangunan DPRD Surabaya, Vinsen­ sius Awey, di Surabaya, mengatakan koordinasi pemerintah kota dengan BUMN yang bergerak dalam jaring­ an utilitas, seperti PLN, Telkom dan Perusahaan Gas Negara masih lemah. “Hingga kini banyak pembangunan Box Culvert dan pedestrian penger­ jaannya terkendala oleh tersendatnya proses pemindahan jaringan utilitas,” katanya. Menurut dia, pihaknya telah mem­ fasilitasi pertemuan antara pemerin­

tah kota dengan Instansi jaringan utilitas, karena pihaknya mendapat keluhan masyarakat, akibat banyak proyek mangkrak yang mengganggu arus lalu lintas maupun dikhawatir­ kan menimbulkan banjir. “Ini kan memasuki musim hujan, jika tidak selesai bisa banjir, macet dan sebagainya,” katanya. Awey mengatakan dari beberapa jaringan utilitas yang tertanam, se­b agian besar kendala penger­ jaan proyek diakibatkan oleh jar­ ingan PLN. Namun demikian, ia menyayangkan proses komunikasi dan koordinasi antar-instansi pemer­ intahan, sehingga mengakibatkan proyek tidak segera selesai. “Dari pertemuan pertama hingga kedua, isinya saling lempar satu sama

a d v e r t o r i a l

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

lain. Yang satu sudah terima surat, yang lain belum, kemudian yang satu sudah koordinasi, lainnya belum,” katanya. Ia menyarankan pada tahun 2017, setelah APBD disahkan, pemerintah kota segera mengajak duduk ber­ sama instansi jaringan utilitas guna membahas program kerja yang akan dilaksanakan agar instansi terkait sudah menyiapkan anggaran untuk pemindahan utilitasnya. “Jadi nanti sudah tidak ada lagi, alasan kekurangan anggaran, ke­ mudian belum ada persetujuan. Ini konyol,” katanya. Kabid Penguji dan Pengawasan Dinas PU, Bina Marga dan Pematusan Surabaya Ridlo Noor Wahab menga­ kui, bahwa ada beberapa kendala

dalam pengerjaan proyek pemban­ gunan. Selain kondisi jaringan utilitas yang sudah eksisting sejak 2015, ke­ luar Perwali yang mengatur pemin­ dahan jaringan utilitas menjadi tang­ gung jawab instansi terkait. “Dengan fasilitas Komisi C ini, ke depan instansi jaringan utilitas sudah bisa mempersiapkan diri bagaimana membangun kota,” katanya. Beberapa proyek pembangunan yang terkendala, di antaranya berada di kawasan Arif Rahman Hakim, Sido­ topo Wetan, Ngagel, Prapen, Indra­ pura dan Bundaran Dolog. “Di Bundaran Dolog soal saluran sudah tersambung, hanya pelebaran belum bisa karena Dolog masih izin ke Dolog pusat,” katanya.nadv/wan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.