Koran Lensa Indonesia Edisi 149

Page 1

dirgahayu republik indonesia

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016 Terbit 16 halaman | Harga Eceran: Rp 4.000 | Langganan: Rp 16.000 (Luar Jawa tambah ongkos kirim)

merebut tahta dki jakarta

Yusril Overqualified, Sandiaga Spiritualis, Rizal pro Wong Cilik, Ahok Berani, Risma Luwes

baca halaman

3

Lokalisasi Kalijodo Dikritik dan Dibandingkan Dolly, Ahok dan Jakarta Nggak Ngamuk tuh!

Ah, Risma Baper… Pamer Surabaya Risma dianggap terlalu baper saat dikritik Ahok soal kerjanya sebagai wali kota. Tidak terima dikritik, dia lantas pamer hasil kerja di Surabaya. Padahal Risma pernah mengkritik Ahok soal penangangan lokalisasi Kalijodo yang berbeda dengan Dolly. Tapi Ahok dan warga Jakarta tidak merasa tersinggung.

g

ubernur DKI Jakar­ ta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)) tidak menyangka ucapannya meman­ cing emosi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). Pa­ dahal, menurut Ahok, dia tak

bermaksud menyerang Risma, apalagi warga Surabaya. “Aku enggak pernah pikir (Risma) bisa ngamuk, marah, konferensi pers, baper (bawa perasaan) gitu. Aku juga kaget, lho,” kata Ahok di Balai Kota, Jumat, (12/8/2016).

Saved!

Politik Abu-abu, Risma Tak Setenang Jokowi Wa l i Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) sudah mulai kosel-kosel ( berjingkrak)–meminjam istilah teman. Politik abu-abu Risma makin memudar. Itu setelah Gubernur DKI Basuki Thajaja Purnama (Ahok) menghina dirinya tidak layak memimpin kota sebesar Jakarta. Risma disebut hanya wali kota. Teritorialnya kecil. Tidak sebesar provinsi (gubernur). Wajar Ahok bilang begitu, sebab dia merasa tersaingi kalau Risma maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang. Kepada media, Risma lantas menunjukkan bahwa Surabaya memiliki luas yang lebih besar ketimbang Jakarta. Dia menyebut soal ukuran (wilayah) jangan meremehkan Surabaya. Jakarta memiliki luas 661.5 Km2 sedangkan Surabaya seluas 374,8 Km2. Sehingga Risma tidak terima ketika Surabaya dianggap seluas Jakarta Selatan. Intinya, provinsi DKI jika dibagi tidak seluas Surabaya. “Luas kami separuh Jakarta, Pak Ahok dibantu 5 walikota. Aku sendiri di Surabaya. Fakta ini harus kusampaikan. Itu orang sombong. Warga Surabaya bisa marah dihina begitu. Aku kalau ngomong ya berbasis data,” jawab Risma. Terlepas dari bantahan Risma, sejujurnya dia telah masuk perangkap Ahok. Politik abuabu yang selama ini dianutnya telah jebol. Entah dia sendiri atau orang-orang di belakangnya, yang tampaknya sudah pada gerah. Bukan gerah dengan penghinaan Ahok, melainkan gerah ‘menunggu’ keputusan dari ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ingat, Risma bukan lagi seorang birokrat. Dia kini kader PDIP. Mustahil bila dia tidak memiliki karep (keinginan/kemauan/kepentingan). Sayangnya, kepentingan Risma selama ini tersandera oleh Megawati. Sebagai seorang politisi, pasti dalam benak Risma ada keinginan memimpin Jakarta. Sebab itu tiket dia untuk masuk ke level yang lebih tinggi. Tidak sebatas wali kota lagi. Minimal sekelas menteri. Sebenarnya sistem monarki PDIP tidak cuma menyandera Risma, Jokowi pernah mengalami hal serupa. Hanya saja Jokowi terlihat santai dan tenang dalam menyikapi hal tersebut, termasuk saat menghadapi serangan lawan. Saat itu entah berapa banyak orang yang menyinggung pencapresan dirinya, namun Jokowi selalu mengeluarkan jurus abu-abu; terkesan cuek, tidak peduli, pasrah, nBaca: dan sebagainya. nBaca: Politik.. Politik.. Hal Hal 77

Ahok mengakui banyak kritik yang masuk kepadanya karena pemberitaan di sejumlah media. Dari temannya yang berprofesi se­ bagai dokter sampai ibunya turut memprotes pernyataan Ahok. “Saya baca, wah aku diomelomelin. ‘Lu tau enggak, nih Risma orang baik jujur kayak lu, ya. Baik, kenapa lu cari musuh?’ Aku pikir, nyari musuh dari mana?” ujarnya. Oleh karena itu Ahok minta Tri Rismaharini tidak mem­ perkeruh suasana. “Jangan ngom­p orin orang Surabaya dong,” ujar Ahok. nBaca: Ah, Risma... Hal 7

Sengketa Laut Cina Selatan Tak Hambat Investasi Indonesia Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengemukakan, ketegangan yang terjadi di Laut Cina Selatan tidak mempengaruhi

arus investasi asing masuk ke Indonesia. Bahkan, terjadi peningkatan investasi sejumlah negara ASEAN yang tumbuh sebagai kekuatan baru ekonomi regional, yaitu dari Thailand,

Malaysia dan Filipina. Hal ini ditegaskan Thomas Lembong ketika menyampaikan realisasi Investasi Triwulan II tahun 2016 di Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Sebagaimana diketahui, krisis sengketa Laut Cina Selatan memanas setelah China membangkang terhadap putusan Pengadilan Arbitrase Laut China Selatan. Putusan Majelis

Arbitrase yang diselenggarakan di bawah Annex VII dari Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) keluar pada 12 Juli 2016 lalu. nBaca: Sengketa... Hal 7

Ditemukan Aliran Dana Rp 3,6 Triliun Milik Freddy Budiman

Para pimpinan delegasi negara peserta Kongres ke-3 Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Lembaga Sejenis se-Asia (AACC) di Nusa Dua, Bali, 11 Agustus 2016.

Kongres ke-3 MK se-Asia

“Deklarasi Bali” Melindungi Hak Konstitusional Warga Negara Kongres Ke-3 Asosiasi Mahkamah Konstitusi dan Lembaga Sejenis se-Asia menghasilkan “Deklarasi Bali” yang diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Kabupaten Badung. Delegasi Indonesia Patrialis Akbar, mengatakan kesepakatan deklarasi tersebut sudah dibacakan pada Jumat malam. Memang awalnya akan dibacakan pada Jumat petang, namun kegiatan kongres tersebut berjalan alot. “Memang dari peserta ada poin-poin penting yang harus mendapatkan persepsi sama, sehingga kegiatan kongres tidak bisa selesai sesuai dengan jadwal yang telah diagendakan,” katanya, di Bali, Sabtu (13/08/2016). Ia mengatakan yang masuk dalam kesepakatan itu adalah penetapan Bahasa Rusia sebagai bahasa kerja kedua untuk setiap pertemuan resmi “Association of Asian Consitutional

Court and Equivalent Institutions (AACC)”. Adapun catatan dari delegasi Thailand adalah terkait poin 3.3 deklarasi. Selengkapnya, catatan tersebut berbunyi: “We uphold the principle that constitutional courts and equivalent institutions as one of the guardians of constitutional democracy should be free from interfence by other branches of the state powers. Furthermore, we deplore any unconstitutional and undemocratic attempts aiming to abolish the rule of law and democracy in any country.” Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK) Arief Hidayat mengatakan, delegasi Thailand berpendapat redaksional poin 3.3 deklarasi tersebut masih belum cukup halus. “Akan tetapi semua negara anggota lainnya sudah menyetujui kalimat (dalam poin deklarasi itu),” ujar dia. Masuk dalam kesepakatan

itu adalah penetapan bahasa Rusia sebagai bahasa kerja kedua untuk setiap pertemuan resmi AACC. Namun, ditegaskan dalam deklarasi, dokumen resmi dan korespondensi tetap menggunakan bahasa Inggris. Kesepakatan selanjutnya, asosiasi menyepakati dibentuknya sekretariat tetap. Bentuk sekretariat tetap ini adalah sekretariat bersama, yaitu di Indonesia dan Korea Selatan. Negara Indonesia mendapat amanat membawahi tugas perencanaan dan koordinasi, dengan lokasi sekretariat di Jakarta. Adapun Korea Selatan bertanggung jawab di bidang penelitian dan pengembangan (Litbang), dengan lokasi sekretariat di Seoul. Meski tidak menjadi sekretariat tetap, Turki dalam konferensi ini mendapat mandat menangani pusat pelatihan dan pendidikan.

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

nBaca: Deklarasi.. Hal 7

Testimoni gembong nar­koba Freddy Budiman bahwa ia pernah menggelontorkan uang ke aparat secara tidak langsung dikuatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kepala PPATK M. Yusuf mengatakan pihaknya mene­ mukan aliran dana ratusan miliar dari gembong narkoba yang diduga memiliki hubungan dengan Freddy. Aliran dana itu berputar dari satu rekening ke rekening lain. “Datanya sudah saya serahkan ke BNN berikut analisisnya, cukup tebal,” kata Yusuf. Dana tersebut, imbuh Yu­ suf, diberikan kepada sese­ orang yang tak ia sebutkan identitasnya. nBaca: Ditemukan.. Hal 7

Freddy Budiman.

Pendidikan Indonesia Belum Punya Blue Print Abad 21 Indonesia perlu memiliki cetak biru (blue print) pendidikan untuk menentukan keberlanjutan bangsa dan keunggulan dalam persaingan global abad 21. Permasalahan yang acap kali terjadi di dunia pendidikan lantaran belum adanya kepemimpinan yang baik di lini itu. Hal ini juga yang menjadikan permasalahan timbul bertubi-tubi. “Menurut saya kita itu belum ada kepemimpinan bidang

pendidikan, yang artinya seseorang yang sangat menguasai bidang pendidikan dapat membuat sebuah blue print,” ujar Praktisi pendidikan, Antarina F Amir dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/8/2016). Kalau ibarat puzzle, banyak kepingan, kalau blue print-nya sudah ada jadi kita tinggal pasang saja kepingan puzzlenya. Menterinya ganti kita berpegang pada blue print.” nBaca: Pendidikan.. Hal 7


BISNIS

2

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

PT PJB Kembangkan Pembangkit Listrik dari Rumput Laut Pengembangan PLTBg rumput laut memakan waktu 8 bulan. PT PJB sudah melakukan riset. Dan, semua sudah sangat sesuai dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan, termasuk pemilihan lokasi di Amurang juga disesuaikan dengan banyaknya spesies rumput laut yang tumbuh di sana.

a

nak perusahaan PT PLN Persero, yakni PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) berkomitmen me­ ningkatkan kebutuhan energi listrik masyarakat. Selain mengembangkan pembangkit berbahan bakar energi primer, PT PJB juga mengembangkan energi terbarukan (renewable energy). Salah satunya pembangunan Pem-

bangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dari rumput laut. Direktur PT PJB Iwan Agung Firstantara mengungkapkan, dalam mewujudkan PLTBg berbahan rumput laut pihaknya telah bekerja sama dengan Universitas Diponegoro Semarang untuk melakukan riset yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar 8 bulan ke depan. Rencananya, PLTBg itu

bakal dibangun di Amurang, Minahasa Selatan. “Riset PLTBg rumput laut di Amurang sudah mulai dilaksanakan. Ini juga sudah disepakati oleh pemerintah, kami menarget proyek ini bisa beroperasi tiga tahun lagi yaitu tahun 2019,” katanya pada Lensa Indonesia, Kamis (11/08/2016). Menurutnya pengembang­ an PLTBg rumput laut sudah sangat sesuai dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Apalagi pemilihan lokasi di Amurang juga disesuaikan dengan banyaknya spesies rumput laut yang tumbuh di sana. Bahkan banyak ditemukan jenis rumput laut yang

memiliki kandungan metan yang sangat tinggi dan cocok untuk pembangkit listrik. “Rumput laut sebagai sumber energi pembangkit diolah oleh mesin hingga menghasilkan gas, dan gas tersebut kemudian dijadikan bahan bakar untuk menggerakan turbin,” tegas dia. Tak hanya itu, lokasi laut di Amurang juga memiliki kedalaman yang bagus se­ hingga bisa dikembangkan secara bertingkat. “Pemerintah daerah setempat juga sangat mendukung, dan proyek ini sudah masuk dalam rencana strategi pengembangan dae­ rah,” tambahnya. Dalam tahap awal ini in-

vestasi yang sudah digelontorkan untuk tahun 2016 mmencapai Rp 3 miliar. Nan­ tinya, lanjut Iwan, jika proyek ini sudah beroperasi dan berhasil, maka PJB terlebih dahulu akan mematenkannya. Kemudian memperluas pengembangan PLTBg rumput laut di berbagai daerah di Indonesia. Proyek tersebut akan di­ kembangkan di berbagai daerah dengan melihat kesesuaian lautnya, dan bukan dari tingkat kebutuhan listrik daerah tersebut. “Kami juga telah melakukan survei di Sumenep apakah laut disana juga cocok untuk pengembang­ an PLTBg rumput laut ini,”

paparnya. Ditambahkan, produksi listrik dari energi baru terbarukan (EBT) saat ini mencapai sebesar 1.500 MW dari total 7.039 MW produksi listrik yang berhasil diproduksi PJB di 8 lokasi, atau sebesar 21 persen dari total produksi listrik. “Lima tahun ke depan, kontribusi EBT ditargetkan bisa mencapai 2.500 MW atau 25 persen dari total produksi listrik, dan beberapa proyek saat ini sedang digarap, seper­ ti PLTA Batang Toru sebesar 510 MW, dan yang sudah dibangun adalah PLTMG Bawean sebesar 3 MW. Serta energi surya sebesar 1 MW di Cirata,” tandas Iwan.nsarifa

Direktur PT PJB Iwan Agung Firstantara.

Kapal Down Princess Sambangi Pelabuhan Lembar Usung 1.959 wisman Kapal pesiar internasi­ onal berukuran besar, Down Princess bermuatan 1.959 wisatawan dengan 843 kru kapal, sandar di Pelabuhan Lembar, Mataram, NTB, Kamis (11/08/2016) pagi. Kapal yang dinakhodai Jason Paul Slight ini sebelumnya sandar di Pelabuhan Benoa Bali yang dikelola oleh Pelindo III. Cruise berbendera Bermuda itu bakal berlayar kembali ke Fremantle di Australia. GM Pelindo III Lembar, Baharudin mengatakan, persinggahan kapal pesiar internasional di Pelabuhan Lembar biasanya mengajak para turis mengikuti tur di Pulau Lombok. “Ada banyak travel agent yang siap memfasilitasi agen-

da wisata ke berbagai destinasi pilihan di Pulau Lombok yang bisa melengkapi kunjungan mereka ke Bali sebelumnya,” tandas Baharudin. Selain itu, banyak di antara para turis berbelanja souvenir lokal dan mengunjungi sentra kerajinan gerabah. “Sentra kerajinan gerabah menjadi favorit karena para wisatawan bisa turut mencoba membuat karya gerabahnya sendiri. Pendekatan partisipatori yang membuat para turis tidak hanya melihat, namun memiliki pengalaman langsung dalam berwisata akan membawa mereka datang lagi atau turut mempromosikannya,” papar Baharudin. Melonjaknya jumlah kun-

jungan wisatawan ke Lombok menggunakan kapal pesiar nampak dari data Pelindo III sebagai pengelola pelabuhan tersebut. “Selama tahun 2016, ditargetkan ada 24 kapal pesiar yang datang. Hingga saat ini sudah tercapai 11 kapal pesiar yang sandar. Pada tahun 2015 yang lalu dari 26 kapal pesiar yang datang berkunjung, setidaknya wisatawan yang masuk ke Lombok melalui Pelabuhan Lembar mencapai 36 ribu orang,” ungkap Baharudin. Pelabuhan-pelabuhan Pe­ lindo III ada di tujuh provinsi yang menjadi lokasi berbagai destinasi wisata menarik, baik wisata bahari maupun historis. Untuk itu, Pelindo III terus

Menaker Minta BPJS Beri Benefit Tambahan bagi Pekerja Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengusulkan agar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memberikan manfaat tambahan berupa peningkatan keterampilan dan kompetensi bagi para pekerja/ buruh. Peningkatan layanan manfaat tambahan itu ditujukan untuk meningkatkan kualitas SDM dan produktivitas pekerja sekaligus meningkatkan kesejahteraan pekerja yang menjadi peserta BPJS. “Kita terus dorong agar BPJS Ketenagakerjaan terus memperbaiki pelayanan dan meningkatkan manfaat tambahan peningkatan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan para pekerja,”kata Menaker Hanif saat menghadiri dan membuka Musyawarah Nasional IV Serikat Pekerja BPJS Ketenagakerjaan di Bandung Jawa Barat pada Kamis (11/8/2016). Menaker Hanif juga mengharapkan BPJS dapat memberikan informasi yang jelas tentang keuntungan dan manfaat yang akan diterima oleh peserta BPJS, sehingga menjadi menarik dan mengakibatkan jumlah kepesertaan BPJS dapat meningkat secara signifikan. Peningkatan layanan dan informasi tentang keuntungan mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan dan adanya benefit tambahan bagi pekerja, lanjut Hanif, akan sangat efektif untuk lebih menambah jumlah peserta.

“Ya, kita terus dorong BPJS Ketenagakerjaan ini untuk menambah kepesertaan secara efektif, baik pekerja formal maupun di informal. Nah, tentunya strateginya macam-macam, termasuk memberikan benefit tambahan yang bisa dinikmati peserta “kata Hanif. Dikatakan Hanif, selama ini BPJS juga sedang membuat sejumlah terobosan dan program-program yang sudah jalan dan dikembangkan dengan inovasi-inovasi baru untuk menambah tingkat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang baru mencapai 19,4 juta pekerja. “Intinya adalah kita ingin memastikan agar coverage dari kepesertaan kita ini semakin menyeluruh mencakup seluruh pekerjaan dan sebanyak-banyaknya pekerja yang menjadi peserta BPJS,” kata Hanif. Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan akan segera membentuk tim dan mengkaji secara mendalam terkait usulan Menaker soal penambahan benefit peningkatan keterampilan dan kompetensi pekerja. “Kita akan rumuskan nanti dengan tim, menurut kami itu lebih simple dan credible jadi bisa diimplementasikan. Tapi tentu kami membutuhkan kajian yang lebih mendalam,” kata Agus. Selama ini BPJS Ketenagakerjaan memiliki 4 program pokok Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jami-

Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri.

nan Kematian (JKM), dan Program Pensiun. Selain itu BPJS Ketenagakerjaan juga telah mengembangkan Total Benefit meliputi program housing benefit, food benefit, transportation benefit, dan education benefit, dan health benefit yang dapat dinikmati oleh peserta BPJS Ketenagakerjaan.nlicom

Persinggahan kapal pesiar internasional di Pelabuhan Lembar biasanya mengajak para turis mengikuti tur di Pulau Lombok.

merevitalisasi terminal-terminal penumpang dan fasilitas lainnya. Seper­ti di Lembar, agar bisa lebih menarik wisatawan

untuk datang. “Jadi dukungan Pelindo III untuk peningkatan perekonomian di Pulau Lombok

dan NTB, tidak hanya deng­ an mengefektifkan kinerja bongkar muat logistik, tetapi juga pada sektor pariwisata

dengan menarik lebih banyak turis domestik dan mancanegara untuk datang,” pungkas Baharudin.neld

Jatim Usulkan Menkop dan UKM Reformasi Struktural Koperasi Pemerintah Provinsi ( Pe m p r ov ) Jawa T i m u r melalui Dinas Koperasi dan UMKM memperingati Hari Koperasi ke-69 Tahun 2016 dengan menggelar Expo Produk Koperasi dan UMKM di Gedung Dyandra Convention Hall Surabaya, Rabu (10/08/2016). Acara dibuka langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dan Gubernur Jatim Soekarwo. Pada kesempatan itu, Gubernur Sooekarwo juga mengusulkan program reformasi struktural pada koperasi yang bertujuan untuk kemandirian ekonomi rakyat kecil. Sebab menurutnya, reformasi tersebut perlu segera direalisasikan karena sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memperjuangkan pihak yang lemah dalam pertarungan pasar yakni koperasi dan UMKM. Lebih lanjut, Pakde Karwo (sapaan akrab Soekarwo) menjelaskan reformasi struktural tersebut mencakup tiga hal. Pertama yakni reformasi retail yang diwakili oleh koperasi dan UKM. Kedua ialah reformasi di bidang fiskal, jadi sebaiknya koperasi dan UMKM tidak dikenakan pajak atau paling tidak pemerintah bisa memberi bantuan subsidi pajak. Ketiga, yakni di bidang moneter terkait bantuan pembiayaan dengan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan korporasi. “Rata-rata negara maju di dunia memberikan subsidi fiskal pada kelompok usaha

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga didampingi Gubernur Jatim Soekarwo dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim I Made Sukartha saat menyerahkan penghargaan pada pelaku UMKM Jatim berprestasi.

menengah ataupun kecil. Berdasarkan data yang ada suku bunga yang berlaku saat ini untuk koperasi sebesar 18% sedangkan untuk corporate hanya 14%. Ini kan tidak adil,” ujarnya di hadapan Menkop dan UKM. Tak hanya itu, soal realisasi kredit perbankan yang saat ini sebesar Rp 383 triliun namun kredit yang dikucurkan kepada UMKM hanya mencapai Rp 110 trilyun atau sekitar 25%, padahal idealnya adalah diatas 40%. “Efisiensi perusahaan besar jauh lebih tinggi dibanding pengusaha kecil (UMKM), karenanya sangat tidak masuk akal jika suku bunga pinjaman corporate lebih kecil,” tegas Pakde Karwo. Menurutnya, jika reformasi struktural di bidang retail, fiskal dan moneter sudah dilakukan maka para penggerak koperasi akan bisa berkompetisi. Kompetisi pasar itu mencakup kualitas, packaging, selera pasar dan strategi pemasarannya. Se-

baliknya jika tidak terpenuhi maka akan banyak koperasi maupun UMKM yang mati dan terjadi konflik sosial. Diketahui hingga Triwulan I Tahun 2016 jumlah koperasi di Jatim sebanyak 31,2 ribu unit. Dari jumlah tersebut sekitar 27,4 ribu unit dikategorikan koperasi aktif dan 3,7 ribu unit (sekitar 12%) sebagai koperasi tidak aktif. Jumlah anggotanya mencapai 7,6 juta orang dengan total karyawan 52,2 ribu orang. Jumlah asetnya bahkan mencapai Rp 32,43 triliun serta volume usaha sebesar Rp 33,40 triliun. Sementara itu, Menkop dan UKM Anak Agung Puspayoga mengaku mendukung usulan Jatim ini. Untuk saat ini program reformasi koperasi yang telah dicanangkan dalam rangka pemerataan kesejahteraan di Indonesia. Karenanya langkah pertama yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM RI ialah melakukan rehabilitasi koperasi. Caranya dengan

membuat database besar tentang jumlah koperasi di Indonesia. “Dari 200 ribu unit koperasi yang ada di Indonesia, ada 62 ribu koperasi yang tidak aktif. Oleh sebab itu koperasi-koperasi yang tidak aktif jangan dimasukkan ke dalam database agar potret koperasi Indonesia bisa lebih baik,” jelas Puspayoga. Selain rehabilitasi, lanjut dia, hal lain yang diperlukan adalah reorientasi yaitu memperbanyak jumlah anggota koperasi namun bukan memperbanyak badan usahanya. Kemudian melakukan pengembangan koperasi, dengan cara mempermudah pembiayaan pada kepada koperasi dan UMKM. “Ide Pak Gubernur (Soekarwo) termasuk di dalam tahap-tahap dalam pengembangan koperasi. Bahkan saat ini pada beberapa bank sudah memberlakukan kredit usaha rakyat (KUR) dengan suku bunga hanya 9%,” pungkas Menkop.nsarifa

PT Lensa Indonesia Cipta MEDIA

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Arief Rahman Wakil Pemimpin Redaksi: Novianto Aji Dewan Redaksi: Joko Irianto Hamid, Arief Rahman, A Sukma Sonata, Mohammad Ridwan Redaktur: Andiono Hernawan, Redaktur Ekbis: Andika Eldon Koordinator Jakarta: Endang Saputra, Reporter : Yuanto, Rudi Purwoko, Winarko, Fatah Sidik, Widji Ananta Staf Redaksi: Ian Kurima, Iwan Christiono, Dimas Angga Perkasa, Sarifah Aini, Mohammad Rofik Sekretaris Redaksi: Dina Kurniawati Jawa Barat: Sarkoni Asyeh (Ronny), Caca Cariwan, Ahmad Syukri (Biro Bandung), Hafidz Mabrur (Tangsel), Aji Dewa Roisky (Malang Raya), M Ibnu Al Farabi (Jombang) Biro Semarang, Kendal: Eko Purwanto Biro Sidoarjo: Bram (Kabiro), Alvian Pemimpin Umum: Joko Irianto Hamid Pemimpin Perusahaan: Sukma Sonata Dewan Direksi: Nina Martini, Arief Rahman, A Sukma Sonata  Staf Keuangan: Rewina Widorini Marketing Manager: Surya Alamat Redaksi: Graha Pena LT. 8, Jl. Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan, Telp. (021) 5366 0177, Graha Pena Lt. 7, Jl A Yani 88 Surabaya, No Telp ( 031 -8160 0296 ), Jl Sidosermo PDK V-A No. 19 Surabaya, Telp ( 031- 8410288) Fax ( 031-8410288) Email: koran@lensaindonesia.com Bank Rek Mandiri: 140-00-1121946-7 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Bank Rek BCA: 5120393288 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Harga Iklan: Halaman 1 ( FC ): Rp 70.000/mm Kolom, Halaman 8,9 & 16 ( FC ): Rp 35.000/mm Kolom, Halaman Black White: Rp 25.000/

SIUP: 17148-04/ PK/1.824.271/2014

wartawan lensa indonesia dalam menjalankan tugas jurnalistik dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima imbalan bentuk apapun dari narasumber

Penerbit:

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


sosok

3

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Mengenal Kandidat Pemimpin Jakarta, Siapa Pilihan Anda? Yusril Overqualified, Sandiaga Spiritualis, Rizal pro Wong Cilik, Ahok Berani, Risma Luwes aat ini dua kubu koalisi telah mun­ cul dalam menen­ tukan calon gu­ bernur DKI 2017. Tampaknya, Pemilihan Guber­

nur Jakarta akan ‘dipaksakan’ secara head to head dengan satu putaran saja. Partai Golkar, Hanura, dan Nasdem sudah memutuskan petahana Ba­ suki Tjahaja Purnama (Ahok)

sebagai jagoannya. Sementara Koalisi Kekeluargaan (PDIP, Gerindra, PKB, PKS, Demokrat, PAN, PPP) masih belum me­ mutuskan kandidat. Namun yang menarik tentu mengenal para kandidat yang belakangan menyita menjadi perhatian publik, beberapa dari mereka juga telah mengikuti penjaring­ an partai.

Rizal Ramli

bersama. Selama menjabat Menko Maritim, Rizal Ramli sela­ ma ini menjadi simbol yang dizalimi kartel reklamasi sehingga sosoknya mewakili kaum tertindas akibat kese­ wenang-wenangan Ahok. PDI Perjuangan sendiri membu­ tuhkan sosok yang kontras dengan Ahok. Latarbelakangnya seba­ gai tokoh pergerakan men­ jadikan nilai plus bagi Rizal dibanding kandidat lainnya. Selama ini sosoknya mampu membangkitkan sentimen wong cilik yang sekian lama didamba-dambakan warga Ibu Kota akibat kesewenan­ gan Ahok. Rizal merupakan sosok pembela wong cilik untuk Jakarta Baru alias Ber­ sih, Aman, Ramah dan Untuk Semua. Peluang Rizal sebenarnya sangat besar jika ditarungkan dengan Ahok. Sosoknya kerap masuk dalam keberpihakan kepada bangsa. Terbukti, dia

mampu menolak perpanjan­ gan kontrak PT Freeport dan meluruskan beberapa kontrak karya sektor migas yang mer­ ugikan negara. Nasionalisme Rizal tak bisa diragukan lagi. Dia pro Nawacita ketimbang ekonomi liberal. Sementara Ahok malah menghancur­ kan Nawacita dengan cara melakukan penggusuran se­ cara masif terhadap warga negara melalui penggusuran. Parpol tentu beruntung jika melirik Rizal Ramli sebagai salah satu kandidat DKI Ja­ karta 1 dilawankan dengan Ahok. Rizal juga disebut sebagai sosok yang dekat dengan kaum buruh. Waktu pemba­ hasan UU BPJS, Rizal jadi pe­ nasihat komite aksi jaminan sosial. Di Jakarta sekarang itu jadi program KJS. Dia menjadi penasihat dengan membantu menghitung in­ vestasi dan upah. Dia juga rajin ceramah di pertemuan buruh seluruh Indonesia.

dia turun ke masyarakat dan menjadi bagian dari sebuah keluarga, itu terasa sekali. So­ sok Risma tidak ragu-ragu, tidak takut, dan bisa menyatu dengan masyarakat. Berbeda dengan Ahok. Dia (Ahok) jus­ tru memiliki ketakutan dan hampir tidak pernah turun menemui masyarakat. Cara kerja Risma lebih memanusia­ kan kota Surabaya. Buktinya, dia mau menemui rakyat yang protes terhadap penggusuran. Risma juga luwes, mampu bicara dari ke hati dengan warga saat ada kebijakan tak populer dari pemerintah kota, seperti penggusuran. Mi­ salkan, ketika penggusuran kawasan lokalisasi Dolly, dia bisa menghadapi tekanan dengan mengajak warga Dolly bicara dari hati ke hati. Sebaliknya Ahok meng­ gusur saja tanpa bisa ber­ musyawarah, ada jarak. Rakyat harus mencintai pemimpinnya dan sebaliknya. Ada beberapa indikasi yang membuat Risma bisa men­ galahkan Ahok. Di antaranya, Ahok di mata partai politik susah diajak kompromi, se­ hingga tidak ada titik terang antara Ahok dan parpol. Ha­ nya tiga parpol saja yang men­ dukung. Lantaran itu, parpol mencari calon alternatif lain yang memiliki kualitas, kom­

patibel, dan terkenal. Kriteria itulah yang dimiliki Risma. Indikasi kedua, elektabili­ tas Risma akan terus naik. Se­ baliknya, elektabilitas Ahok bakal menurun tinggi. Hal itu disebabkan sikap Ahok yang akhir-akhir ini cenderung angkuh. Misalnya, Ahok menga­ku bakal menang pada Pilgub meski tidak melaku­ kan kampanye. Sikap Ahok ini membuat parpol gerah, masyarakat juga bisa melihat itu. Dan ini sangat bahaya bagi Ahok. Indikasi ketiga, PDIP se­ laku partai penguasa coba menyinergikan pemerintah pusat dengan pemerintah DKI. Walaupun hubungan Ahok dengan Jokowi dekat. Tapi, PDIP dengan Ahok tidak ada titik temu. Maka itu PDIP mempertimbangkan calon lain, yakni Risma. Kalau calonnya cuma Ahok vs Risma, maka peluang Risma menang besar. Kalau calon lebih dari dua, suara Risma akan terpecah. Yang diuntungkan petahana. Ini yang terjadi pada era Jokowi. Saat itu Jokowi head to head lawan calon petahana (Fauzi Bowo). Meski begitu, PDIP tetap harus perlu encari calon pendamping yang pas. Pen­ damping Risma bisa dengan Sandiaga Uno.

s Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Mahendra dalam pertarungan politik Jakarta ini sudah berjalan perjuangkan kepentingan rakyat Jakarta dengan meng­ advokasi masyarakat Jakarta yang ditindas penguasa. Profesor yang satu ini ber­k apabilitas dalam skala nasional. Ia dikenal sangat paham seluk beluk hukum dan pemerintahan. Yusril juga dinilai cerdas dan jeli menemukan format pemerin­ tahan yang baik. Serta mampu membina hubungan antar lembaga dan antar negara. Dilihat dari sisi manapun, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut me­ menuhi persyaratan untuk menjadi calon gubernur DKI. Bahkan, memiliki kelebihan. Yusril adalah mantan calon kandidat presiden, mantan menteri, ketum parpol, in­ telektual dan gurubesar ilmu

hukum yang sangat dihormati, belum lagi pengacara kondang dan mantan legislator serta penulis pidato residen di ne­ geri ini. Dan masih banyak lagi prestasi unggulan dari orang Bangka Belitung (Babel) itu. Jika dibandingkan dengan orang Babel lainnya yang kini adalah calon petahana, Ahok, sudah barang tentu Yusril berlipat-lipat lebih moncer. Tetapi justru karena itu, kelebihan Yusril bisa jadi malah overqualified kalau “cuma” menjadi calon Guber­ nur DKI saja. Dan biasanya kalau overqualified, malah susah untuk terpilih. Sebab ibarat orang memakai baju yang kekecilan, nanti malah bikin repot Yusril karena se­ sak serta bikin dia tidak sehat, sementara bagi yang melihat juga kurang enak. Padahal sosok Yusril adalah orang yang ganteng dan tampilan­ nya boleh dibilang “perfect” (karenanya pernah menjadi bintang film juga, bukan?).

Sandiaga Uno Keputusan Sandiaga Sala­ hudin Uno mengundurkan diri dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dinilai tepat sekaligus mem­ beri contah yang baik bagi para politisi. Setelah ditunjuk oleh Par­ tai Gerindra sebagai calon Gubernur DKI, Sandiaga Sala­ hudin Uno ingin memastikan bahwa dirinya tidak akan melibatkan KADIN dalam konteks politik praktis, KA­ DIN memiliki independensi organisatoris dan indepen­ densi etik dalam hubungan­ nya dengan politik. Dalam hal ini, Sandiaga bisa menjadi contoh dan teladan. Sebagai kandidat termuda dan memiliki paras tampan, Sandiaga memiliki banyak kelebihan. Selama menja­ bat di Kadin, Sandiaga turut membesarkan pasar Usaha Kecil Menengah. Pria ber­ penampilan menarik ini dikenal rajin beribadah dan santun. Mampu melibatkan masyarakat, juga didukung oleh para pengusaha hebat. Ada lima potensi yang dimiliki Sandiaga Uno jika nantinya memimpin Jakar­ ta. Pertama spiritual. Gaya Sandiaga seakan lebih ke barat-baratan dan menga­ nut kebebasan mutlak. Tapi sebenarnya dia menilai spiri­ tualitas kuat. Melalui kekua­ tannya pada agama, Sandiaga merupakan sosok tidak tidak sombong. Meski nanti me­ nang atau kalah di Pilkada, dia tak berhenti mengabdi pada negara. Kedua, potensi intelektual. Dari SMA, Sandiaga selalu berada di tempat yang diperhi­ tungkan guru. Guru kalau lihat Sandiaga tidak bisa diremeh­ kan. Dia juga punya intelectual integrity yaitu keberpihakan pada ilmu dan tanggung jawab pada ilmu. Dia juga intelek un­ tuk menghadapi tantangan yang berat. Ketiga, Sandiaga juga me­ miliki kekuatan emosional. Contohnya, ibunda Sandiaga susah ditundukkan karena si­ fat disiplinnya dan seolah tak ada fleksibilitas. Tapi emosi

Rizal Ramli merupakan lawan paling kuat mengh­ adapi calon petahana, Ahok, dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan digelar pada Februari 2017. Rizal dan Ahok memiliki persamaan na­ mun mereka memiliki konsep membangun Jakarta secara tajam jauh berbeda. Jika Ahok membangun Jakarta dengan argumentasi pembenaran penegakkan hu­ kum yang diikuti oleh represif dan dipenuhi dengan darah dan air mata masyarakat mis­ kin, sebaliknya, Rizal juga memiliki kemauan keras membangun Jakarta, na­ mun dengan cara yang lebih santun. Rizal menjadikan penegakkan hukum, tetapi tidak diikuti dengan darah dan air mata dan menolak menggunakan represif. Rizal membangun Jakarta akan mengubah warga dari tak ber­ daya menjadi berdaya secara

Tri Rismaharini (Risma)

Sandiaga bisa menggoyang keteguhan ibundanya. Keempat, Sandiaga memiliki kekuatan jasmani. Dia pelari, dan basketnya tidak pernah berhenti. Di situ dia belajar jadi orang spor­ tif. Kalau kalah ya kalah. Selanjutnya, kelima, Sandi­ aga dinilai memiliki potensi so­ sial. Saat menjadi gubernur dan menggusur perumahan warga, Sandiaga akan memerlukan waktu yang lama untuk bisa menggusur karena tak ingin ada airmata yang keluar saat menggusur. Ini bukan dalam rangka supaya Anda (Sandi) menang.

Peluang Wali Kota Sura­ baya Tri Rismaharini (Risma) mencalonkan gubernur DKI Jakarta 2017 dinilai sangat besar. Berasal dari kota kedua terbesar di Indonesia, Dukungan untuk mendo­ rong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) maju da­ lam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 terus menguat. Sejumlah elemen dan unsur msyarakat baik di Jakarta mau­ pun di Surabaya berbondongbondong mendeklarasikan dukungannya. Peluang Risma maju (jika diusung PDIP) ten­ tu sangat besar. Belum memutuskan maju, nama Risma sudah mocer du­ luan. Dalam berbagai survey, kader PDIP itu hanya kalah tipis dibandingkan Ahok. Ada banyak kelebihan Risma yang bisa menyaingi Ahok. Risma dinilai memiliki amunisi yang bisa dipakai memimpin Jakarta. Selain reputasi dia meraih (penghar­ gaan) wali kota terbaik tahun lalu, dia juga mampu mem­ bawa banyak perubahan. Selama memimpin Sura­ baya, Risma membawa pe­ rubahan nyata dalam memer­ angi korupsi dan menujukkan transparansi dalam pemerin­ tahan. Misalnya, pembuatan single window system untuk memudahkan perizinan. Juga sistem lainnya seperti e-planning dan e-budgeting. Selain membangun sistem, penga­ laman Risma di birokrasi bisa menjadi modal penting. Sebe­ lum terpilih sebagai wali kota, Risma mengawali karir seba­ gai pegawai negeri sipil mulai dari staf, kepala seksi hingga kepala dinas. Mantan Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya pada 2005 itu juga mampu mengubah wajah Surabaya, dengan pembangu­ nan sejumlah taman kota. Sejumlah keunggulan Ris­ ma lainnya yang tidak ada dalam sosok Ahok, dia berse­

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) siap bertar­ ung menjadi best of the best for DKI I. Ahok bukan penantang yang mudah dikalahkan. Bagi sebagian kalangan, Ahok ker­ ap disebut sebagai sosok yang terlalu berani dan cende­ rung lancang. Dia menjadi bagian dari sedikit minoritas yang berani berbicara keras di tengah masyarakat yang kerap membuat blok-blok minoritas-mayoritas. Lalu, apa yang membuat seorang Ahok berani? Dari berbagai gebrakan­ nya, tak sedikit yang menuai kontroversi, menjadi pembi­ caraan publik dan memuncul­ kan perdebatan pro dan kon­ tra. Tetapi apa saja pandangan publik terhadapnya tak mem­ buat dirinya menyerah atau mengalah. Ia terlihat begitu yakin dengan semua yang ia lakukan. Dan, di situlah kehebatan Ahok. Dia sedang menunjuk­ kan dirinya tidak bergerak berdasarkan bagus tidaknya hal itu terlihat di mata publik. Melainkan, ia ingin menun­ jukkan ada hal lain yang dibu­ tuhkan oleh masyarakatnya, baik untuk mereka, meski dengan itu ia sendiri terlihat buruk. Maklum karena ge­ brakan-gebrakan ia lakukan juga, bukan hal asing, dirinya dinilai sebagian kalangan se­ bagai figur yang lancang, tak kenal etika, tidak tahu adat sopan santun, dan berbagai tudingan tidak simpatik. Artinya, prinsip yang dia pegang teguh dan diyakini tidak lantas terlepas begitu saja. Walaupun dengan itu dia membuat pembencinya tak lagi diam-diam menghadang dirinya. Secara terang-teran­ gan, mereka yang tidak me­ nyukainya menampakkan batang hidungnya. Ada hal menarik di sini, mereka yang menentangnya cenderung bukanlah pihak yang bisa menunjukkan kekurangannya secara sub­ stansial. Kebanyakan yang diungkapkan dari sebagian kritik tajam kepadanya, ada­ lah kritik yang melulu ber­ kutat pada bagaimana dia harus tampil dan berbicara. Sedikit sekali yang memberi­ kan kritik konstruktif, yang menyorot soal rencana kerja, visi dan misi, dan berbagai hal penting lainnya.

Di situlah, mereka yang berseberangan dengannya ke­ mudian justru gagal menun­ jukkan diri lebih baik dari seorang Ahok yang berasal dari minoritas. Alhasil Ahok menemukan celah yang se­ jalan dengan prinsipnya. M e s k i b a ny a k b e r i t a yang justru menceritakan ke­biasaan-kebiasaan ‘jelek’ Ahok, tapi tetap saja Ahok menjadi populer di negara ini. Inilah yang menjadikan Ahok fenomenal. Dia mampu menggugah rasa penasaran sebagian kalangan. Maka, banyak pihak yang mencoba mencari penyebab kenapa seorang Ahok bisa begitu be­ rani di tengah rimba Jakarta, dengan jumlah orang-orang baik dengan orang jahat su­ lit dibedakan. Juga di kota ini, sulit membedakan yang mana orang yang benar-benar baik dan buruk susah dibeda­ kan. Tapi di sini Ahok justru menunjukkan kepongahan orang-orang tersebut. Dia dengan mudah meme­ takan, di mana saja ada bahaya yang mengancam dirinya. Dia juga dengan leluasa mende­ teksi siapa di balik siapa, siapa di balik apa, dan siapa menuju ke mana. Pemahaman seperti itu, sedikitnya membantu so­ sok Ahok untuk ia menem­ patkan dirinya, untuk terus bergerak maju dan merang­ sek hingga ke berbagai titik yang rawan sekalipun. Meski begitu, semua itu sejauh ini belum sampai benar-benar membahayakan dirinya. Ia ibarat prajurit yang har­ us menuju benteng masalah yang harus ditaklukkan dan harus melewati banyak ran­ jau darat yang bisa kapan saja menghancurkan dirinya. Na­ mun karena pemahaman dan instingnya membawa potensi bahaya itu, maka alih-alih membuatnya takut, justru ia dengan leluasa meloncat ke sasaran yang ia inginkan. Sebab dia berani, karena Ahok tidak tergoda dan ter­ giur dengan berbagai hal me­ lenakan. Terbukti dia menjadi salah satu pejabat yang diakui bersih. Sedikitnya hal ini membuat dia seperti penge­ mudi yang memiliki kaca depan yang bersih dan spion yang bening, sehingga ketika dia harus melaju, dia takkan dirisaukan seperti halnya pengemudi lainnya yang me­ maksa diri melaju dengan kaca yang penuh debu. nsel/ rol/sit/uw/tem

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


patgulipat

4

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Kadiv Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar (kiri) bersama Koordinator KontraS Haris Azhar memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu 10 Agustus 2016.

Pesan Mendiang Freedy Budiman untuk Jokowi Presiden Jokowi harus bisa meniru langkah Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang mengumumkan nama-nama pejabat negara yang terlibat dalam bisnis narkoba. Dan, cerita Freddy Budiman kepada Haris Azhar bisa menjadi pintu masuk untuk membongkar sindikat narkoba di Indonesia.

m

abes Polri meng­ hentikansemen­ tara pengusutan laporan tiga ins­ titusi TNI, BNN, dan Polri kepada Koordinator KontraS, Haris Azhar. Disam­ paikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, penundaan dilakukan sambil menungu hasil dari tim inves­ tigasi. Boy menjelaskan jika hasil investigasi ditemukan bukti permulaan yang cukup soal adanya dugaan pidana korupsi,

gratifikasi, dan penyalahgu­ naan wewenang, maka itu akan diteruskan pengusutan pida­ nanya di Bareskrim Polri. “Kami fokus di tim inde­ penden, investigasi dulu. Soal laporan pencemaran nama baik terhadap Saudara Haris sebagai pelapor di stop dulu. Kami fokus untuk membuk­ tikan kebenaran dulu,” kata Boy dalam jumpa pers, Rabu (10/8/2016). Dari penghentian ini, pi­h aknya akan fokus pada fakta-fakta temuan tim in­

atau gratifikasi atau korupsi. Kan nanti ada direktoratnya masing-masing,” ujarnya. Tm independen ini diben­ tuk untuk menginvestigasi cerita Freddy Budiman yang disampaikan kepada Haris

Kekuatan Besar di Balik Sindikat Narkoba Haris sempat memper­ tanyakan dugaan adanya ‘kekuatan besar’ di balik sindikat narkoba di Indonesia. Jika kekuatan besar tersebut memang ada, maka Presiden Jokowi harus turun tangan untuk menguaknya. Pernyataan Haris tersebut diperkuat mantan Kepala Ba­ dan Intelijen Strategis (BAIS), Laksamana Muda (Purn) TNI Soleman B. Ponto. Menurut Soleman, pernyataan Haris bisa dibenarkan secara in­ telijen. Dalam pengakuannya, Freddy mengatakan bahwa ada anggota Badan Narkotika Na­ sional (BNN), Polri, dan Ten­ tara Nasional Indonesia (TNI), terlibat dalam bisnis narkoba yang dijalankannya. “Kalau Freddy hidup, itu bisa terbukti dan bisa jadi petunjuk awal untuk mene­ lusuri,” kata Soleman di ka­ wasan Tebet, Jakarta, Senin, (8/8/2016). Meskipun begitu, Soleman menuturkan kesaksian Fred­ dy harus diletakkan dalam aspek hukum. Menurut dia, pengakuan Freddy belum bisa membuktikan bahwa hal itu terjadi. “Secara hukum tidak bisa, faktanya Freddy sudah mati. Secara intelijen bisa dan itu hanya berdasarkan indikasi,” kata dia. Ia membandingkan deng­ an pengalamannya pada 2012 lalu. Soleman yang saat itu menjabat sebagai Kepala BAIS, mendapat perintah dari Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono meme­riksa kontainer yang dikelola Prim­ er Koperasi (Primkop) Kalta, badan usaha milik BAIS. Salah satu usaha koperasi itu adalah mengurus administrasi kon­ tainer berisi barang impor di pelabuhan. Perintah itu dia nilai jang­ gal. Sebab sebelumnya, Sole­ man telah memerintahkan agar usaha pengurusan kon­ tainer dihentikan karena tidak memberi banyak keun­ tungan. Penghentian usaha itu disusul dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Sa­ ham (RUPS) Luar Biasa un­ w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

tuk memilih ketua koperasi yang baru. Namun Soleman tetap menjalankan perintah atasannya. Dia berang ketika menerima informasi dari petugas inteli­ jen Bea Cukai bahwa ko­perasi itu masih mengurusi kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut informasi yang di­ terima Soleman dari Kepala Primkop Kalta, kontainer yang masuk ke pelabuhan sudah di perjalanan ketika Soleman memerintahkan penghentian kegiatan. Lantas dia segera memberi perintah baru agar semua kontainer yang diurus Prim­ kop Kalta ditahan untuk tidak keluar pelabuhan dan dipe­ riksa kembali. Perintah itu dijalankan pihak Bea Cukai. Kamis pagi menjelang siang, 24 Mei 2012, dua kon­ tainer diperiksa di Pelabuhan Tanjung Priok. Dua orang anggota BAIS berpangkat mayor ikut menyaksikan pe­ meriksaan itu. Hasilnya, petugas tidak me­ nemukan barang mencuriga­ kan seperti narkotik. Selain di Jakarta, pemeriksaan juga dilakukan di Semarang. Dua kontainer diperiksa dan hasil­ nya sama, tak ada kejanggalan. Keesokan harinya, Sole­ man menerima kabar menge­ jutkan. Anak buahnya, Sersan Mayor Supriyadi ditahan petugas BNN atas tuduhan memalsukan dokumen agar kontainer berisi narkotik bisa keluar pelabuhan. Soleman marah kepada stafnya dan bertanya, menga­ pa saat pemeriksaan tidak melaporkan ada kontainer berisi narkotik? Stafnya menjelaskan, kon­ tainer yang ditahan adalah kontainer ketiga yang tidak dilaporkan keberadaannya oleh Bea Cukai. Melalui staf­ nya, Soleman komplain kepa­ da petugas intelijen Bea Cu­ kai Tanjung Priok, mengapa perintah untuk memeriksa semua kontainer koperasi tidak dilaksanakan? Soleman memperoleh jawaban dari pihak Bea Cu­ kai—yang membuat kon­ tainer ketiga tidak diperiksa,

“Ada kekuatan besar yang membuat dia (petugas Bea Cukai) tidak bisa melawan,” kata Soleman. Sebelum Panglima TNI memerintahkan pemerik­ saan, Dirjen Bea Cukai saat itu Agung Kuswandono, telah mendatangi Soleman. Agung mengajak BAIS bekerja sama memerangi penyelundupan narkotik yang meningkat di jalur laut. “Tapi setelah itu ternyata saya dikhianati, apa saya eng­ gak sakit hati saya,” tutur Soleman. BNN menyebutkan, peng­ ungkapan kasus tersebut dimulai dari informasi yang diberikan kepolisian narkotik China. BNN memperoleh data mengenai kontainer yang membawa narkoba bernomor TGHU 0683898, diangkut oleh kapal YM Instruction Voyage 93 S. Kapal itu berangkat 28 April 2012 dari Pelabuhan Lianyungan, Shenzen, China, dengan tujuan Jakarta di Jakarta International Con­ tainer Terminal (JICT) Tan­ jung Priok pada 8 Mei 2012. Kontainer dibongkar pada pukul 22.00 WIB. Soleman meragukan data lengkap itu diperoleh dari polisi China. Sementara da­ lam satu kapal terdapat ratu­ san kontainer, dengan tujuan pelabuhan yang beragam. Polisi China hanya mendu­ ga ada penyelundupan, na­ mun belum memberi kepas­ tian. Apabila kepolisian China mengetahui informasi detail itu, menurut Soleman, mer­ eka seharusnya langsung menangkap di negaranya. Selain itu, berdasarkan pengalaman 15 tahun di dunia intelijen, Soleman berpenda­ pat data detail mengenai no­ mor kontainer, isinya, nama kapal pengangkut, nama asal pelabuhan, serta kota tujuan dan tanggal keberangkatan hanya dapat diketahui oleh pemilik barang. Data itu ada pada Bill of Lading. Soleman mengaitkan per­ nyataan Freddy dengan fakta tersebut. Dia menduga, Fred­ dy sebagai pemilik barang

Presiden Jokowi meminta agar wasiat Freddy Budiman diusut tuntas. Selain itu Jokowi juga diminta mengikuti jejak Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam memberantas sindikat narkoba.

klarifikasi apa yang disampai­ kan Freddy padanya. “Seminggu lebih saya ba­ nyak interaksi dengan sejum­ lah pejabat. Dari tiga institusi yang saya sebut di tulisan saya terkait Freddy Budiman,” ucap Harris. Pasca pertemuan dengan Freddy Budiman, pria tersebut langsung melakukan riset. Dari riset tersebut dia mendapat sejumlah informasi yang akan dia berikan ke tim independen jika dibentuk Presiden. “Kalau Presiden buat tim, kita kasih informasi,” ujarnya. “Kita verifikasi dokumen hasil putusannya. Dari hal itu saya dapatkan informasi penting. Saya tunggu Presi­ den bikin tim, kita kasih in­ formasi, saya tidak bilang data ya,” paparnya.

Namun, Haris enggan mem­beberkan informasi yang didapat. Yang jelas, lanjutnya, informasi itu akan jadi kunci borok peredaran narkoba di Indonesia. “Nanti, sabar ajalah,” pungkasnya. Dalam kasus ini, Presiden Joko Widodo tegas mengata­ kan, pengakuan yang disam­ paikan oleh Freddy Budiman kepada Haris Azhar harus di­ jadikan masukan bagi aparat untuk berbenah diri. Presiden melalui juru bi­ caranya, Johan Budi bebe­rapa waktu lalu, menegaskan aparat sebaiknya berdialog dengan Haris, menelusuri informasi yang disampaikan Freddy. Presiden juga menekan­ kan harus ada bukti yang kuat bahwa oknum aparat itu terlibat bisnis narkoba.

Jokowi Bisa Tiru Duterte Berantas Bos Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

vestigasi. “Ttemuan tim in­ vestigasi nanti bisa jadi pro justisia. Bisa jadi bukti per­ mulaan yang cukup untuk ditindaklanjuti di Bareskrim. Tapi diklarifikasi dulu apa masuknya pidana penyuapan

Azhar. Boy menjelaskan, inves­ tigasi yang dilakukan tim in­ dependen berbeda dengan cara yang dilakukan penyidik. “Cara kerjanya seperti tim in­ vestigasi, tapi bukan penyidik. Kalo tim investigasi lebih ke pengumpulan fakta dan bahan keterangan,” imbuhnya. Boy mengatakan, hasil in­ vestigasi itu bisa ditindak­lanjuti untuk kepentingan penyelidi­ kan. Tim bakal meminta ket­ erangan beberapa pihak yang memiliki keterkaitan deng­ an cerita Freddy. “Hasilnya nanti bisa disumbangkan ke Bareskrim lewat konteks untuk jadi fakta hukum,” lanjut Boy. Boy menegaskan, tim in­ vestigasi nantinya dipimpin Inspektur Pengawas Umum Polri Komisaris Jenderal Dwi Priyatno dengan beranggota­ kan unsur eksternal. Antara lain, Komisioner Kompolnas Poengky Indarty, pendiri Setara Institute Hendardi, dan pakar komunikasi politik UI Effendy Ghazali. Boy men­ gatakan, setelah tiga bulan, tim akan mengevaluasi hasil investigasi mereka. Haris Azhar beberapa waktu lalu mengaku menda­ patkan kesaksian dari Fre­ ddy Budiman terkait adanya keterlibatan oknum pejabat BNN, Polri, TNI, dan Bea Cu­ kai dalam peredaran narkoba yang dilakukan Freddy. Di tempat yang sama, Haris mengungkapkan bahwa pernyataan Freddy kepadanya hanya sebagai operator penye­ lundupan narkoba skala besar. Haris mengaku harus mondarmandir menemui perwakilan dari tiga institusi yakni TNI, BNN, dan Polri untuk meng­

Mantan Kepala BAIS TNI, Laksda (Purn) Soleman B Ponto.

telah memberitahu BNN dan Bea Cukai soal data itu. “Itu sangat mungkin dia (Freddy) telepon (BNN dan Bea Cu­ kai),” katanya. Terkait dengan pengakuan Freddy tersebut, Soleman mempersilakan Haris meng­ gunakan kesaksiannya dalam pemeriksaan di kepolisian. “Silakan dijadikan kesaksian, tetapi bener seratus persen tidak bisa, karena Freddy su­ dah mati,” kata Soleman.

Mendengar kesaksian Soleman, yang mengindikasi­ kan keterlibatan oknum BNN dan Bea Cukai dalam sindikat narkoba, Haris Azhar lan­ tas meyakini, sudah saatnya Presiden Jokowi bertindak. Haris menuturkan, “Presi­ den harus turun tangan untuk cari siapa kekuatan besar itu.” Haris sebetulnya mem­ pertanyakan sikap Direk­ torat Jenderal Bea dan Cu­ kai Kementerian Keuangan serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang terkesan mengacuhkan in­ formasi dalam artikel ‘Cerita Busuk dari Seorang Bandit’. Kepada Haris, Freddy mengungkapkan aliran dan ke pejabat Polri sebesar Rp90 miliar dan ke pejabat BNN, Rp450 miliar. Selain itu, jen­ deral bintang dua di TNI disebut pernah menemani Freddy mengambil narkoba dari Medan ke Jakarta meng­ gunakan mobil dinas. Freddy juga mengaku agar barang haramnya da­ pat masuk ke Indonesia, dia mengatur petugas Bea Cu­ kai. Meski berada di balik jeruji besi, gembong narkoba yang dieksekusi mati, Ju­ mat (29/07) itu masih bisa mengen­d alikan peredaran sabu dan ekstasi. Dikatakan Haris, tulisan tersebut bukan untuk me­ nyerang institusi, sehingga institusi-institusi yang di­ sebutnya tidak perlu marah. “Saya justru melepas tu­ lisan saya ke publik, menga­ jak publik untuk tahu dari info awal sama-sama ayo kita kasih pengertian supaya diperbaiki,” kata Haris. Menurut dia, kedua insti­ tusi itu seharusnya ikut mer­ espons informasi terkait du­ gaan adanya oknum pene­gak hukum yang terlibat dalam pengamanan bisnis narkotik di Indonesia. “Bea Cukai seperti tidak ter­ ganggu dengan informasi yang saya berikan, sedangkan Kem­ kumham terkesan takut dan menutup diri,” kata Haris. Dia mengatakan, Ditjen Bea dan Cukai serta Kemen­ kumham seharusnya angkat bicara dan menanggapi infor­ masi yang telah diberikannya. Sebab, menurut Haris, artikel itu menceritakan secara detail terkait bisnis narkotik di tanah air. “Ada cerita dari hulu ke hilir bagaimana barang haram itu terdistribusi,” ujar Haris. Menurut dia, Ditjen Bea dan Cukai serta Kemen­ kumham dapat meniru lang­ kah Polri, BNN, dan TNI da­ lam merespon ceritanya. Ketiga lembaga itu memben­ tuk tim khusus untuk menin­ daklanjuti kebenaran cerita

dalam artikel Haris. “Ada yang harus dilibatkan sejumlah institusi lain. Bah­ kan saya belum mendengar Bea Cukai ini menterinya baru, katanya kan bagus tuh Sri Mulyani. Mau juga engga dia melihat beginian. Terus juga ini terkait kementerian perdagangan. Ada nggak sen­ sitivitas mereka untuk mau berkontribusi memeriksa ini? Ya kan. Kumham katanya sayup-sayup saya dengar bikin tim. Tapi nggak mau bicara ke mana-mana ada apa?,” imbuhnya. Sementara itu pengacara senior sekaligus pegiat HAM Todung Mulya Lubis menilai Presiden Jokowi harus bisa meniru langkah yang diambil Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang mengumumkan nama-nama pejabat negara terlibat dalam bisnis narkoba. Itu cara Duerte melumpuh­ kan bandar dan bos besar narkotika yang diduga meli­ batkan oknum aparat. Meski demikian, Todung menyebut, tindakan tegas yang dilakukan oleh Jokowi harus mengikuti prinsip Demokrasi dan Hak Asa­ si Manusia. “Presiden bisa melakukan hal yang sama (seperti Duterte) asal sesuai dengan koridor hukum yang berlaku,” ujar Todung di Ja­ karta, beberapa waktu lalu. Menurut dia, penerapan hukuman seperti itu tidak layak karena sejatinya yang harus dibongkar adalah tin­ dak kejahatannya dan bu­ kan hanya penjahatnya. “Ka­ lau langsung dibunuh jika ditemukan indikasi bandar narkoba, sama saja seperti za­ man penembakan misterius (petrus) saat rezim Presiden Soeharto,” ucap Todung. Rodrigo Duterte ada­ lah Presiden Filipina yang mendapatkan sorotan inter­ nasional karena membunuh ratusan orang yang didu­ ga terlibat dalam jaringan narkotika. Dilaporkan Inquirer, Ming­ gu (7/8/2016), Duterte men­ gumumkan nama-nama para pejabat ini dalam pidatonya di Davao. “Semua yang saya sebut sudah dibebastugas­ kan dan wajib melapor pada atasan mereka dalam 24 jam ke depan,” ucap Duterte. Dalam pidatonya, Duterte mengatakan ada sekitar 600 ribu orang yang terlibat narkoba di Filipina. Hal ini sudah termasuk bandar dan pemakai. Dia menuduh para pejabat dan petugas kepolisian yang terlibat kasus ini, bertanggung jawab atas besarnya jumlah pengedar dan pengguna narko­ ba di negara tersebut.

Duterte memang dikenal sangat keras terhadap yang namanya kejahatan, teru­ tama narkoba. Hal ini sudah diperlihatkannya sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Davao. Karena hal tersebut, se­ jak dilantik menjadi presi­ den akhir Juni lalu, Duterte secara tegas mengatakan perang terhadap narkoba di Filipina. Sedikitnya 400 orang tewas diduga terlibat dalam jaringan narkoba, tak hanya itu ratusan ribu bandar bahkan menyerahkan diri setelah ketakutan melihat ganasnya sang presiden. Pekan ini, Wali Kota Al­ buera Rolando Espinosa sam­ pai menyerahkan diri karena takut ditembak polisi. Hal ini diikuti setelah Duterte me­ minta Espinosa dan putranya, Kerwin menyerah jika tidak ingin mati oleh timah panas. Menurut Todung, tinda­ kan tegas Duterte terhadap penjahat narkotika di Fil­ ipina tidak bisa diterapkan secara utuh di Indonesia. Ia mencontohkan, penembakan terhadap penjahat narkotika yang diterapkan di Filipina jelas pelanggaran HAM kar­ ena mengesampingkan azas praduga tak bersalah. Todung berkata, ketegasan yang bisa ditiru oleh Jokowi dari Duterte adalah soal ba­ gaimana membuat kebijakan hukuman bagi para pelaku kejahatan narkotika. Menurut­ nya, selain mengandalkan hu­ kuman mati, Jokowi dituntut bisa membuat kebijakan yang bisa menimbulkan efek jera. “Yang harusnya dibong­ kar itu adalah kejahatannya, bukan penjahatnya. Filosofi pemidaan itu membuat orang insaf,” ujarnya. Terpisah, Kepala Kepoli­ sian Republik Indonesia Jen­ deral Tito Karnavian menga­ takan tingkat kepercayaan publik kepada polisi masih rendah dan bisa semakin menurun. Pernyataan itu dis­ ampaikan Tito saat memberi­ kan arahan di depan seluruh anggota Kepolisian Daerah Bali, Rabu, (10/8/2016). “Ini hal yang ironis karena ketika kita dipisahkan dari ABRI pada tahun 2000, keper­ cayaan dan harapan publik sangat tinggi,” ujarnya. Tito mencontohkan penga­kuan Freddy Budiman kepada Hariz Ashar termasuk yang menggerus kepercayaan masyarakat pada polisi. “In­ formasi yang diungkap masih sumir karena tidak menyebut pelaku serta kapan kejadian­ nya. Namun siapa yang lebih dipercaya (masyarakat), tentu pihak di sana (Haris Azhar),” ujarnya.nrof/tri/rdk/cn


parlemen

5

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Mendikbud Jangan Merampas Hak Bermain Anak-anak Mendikbud diminta untuk mengkaji ulang ide sekolah sehari penuh. Perlu ada pertimbangan terhadap hak bermain anak-anak, agar jangan dirampas oleh kebijakan yang prematur.

g

agasan Menteri Pen­ didikan dan Kebu­ dayaan RI Muhadjir Effendy terkait seko­ lah sehari penuh atau Full Day School (FDS) di tingkat pendidikan dasar, yakni SD dan SMP ternyata menuai pro dan kontra. Gelombang penolakan pun datang dari berbagai kalangan, termasuk dari Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra. “Belum selesai kita mem­

benahi masalah kurikulum yang kerap kali di acak-acak, sekarang muncul gagasan untuk anak sekolah sehari penuh, hanya dengan alasan pendidikan dasar saat ini tidak siap menghadapi perubahan zaman,” tegas Sutan, ketika di­ hubungi via telepon oleh Parle­ mentaria, Rabu (10/08/2016). Politisi F- Gerindra itu mengingatkan Mendikbud un­ tuk mengkaji ulang ide sekolah sehari penuh ini. Ia meminta,

perlu ada pertimbangan ter­ hadap hak bermain anak-anak, agar jangan dirampas oleh kebijakan yang prematur. “Saya minta implementasi sistem ini harus di dahului den­ gan kajian yang utuh, jangan parsial dan prematur seperti sekarang. Pikirkan juga peran orang tua jika kebijakan ini jadi diterapkan, termasuk masalah dukungan anggaran dan sarana prasarana dari perubahan ini,” kritisi Sutan. Sutan menambahkan, jika kebijakan ini diterapkan, akan mengurangi interaksi anak dengan orang tuanya, termasuk waktu untuk mengaji yang bi­ asanya dilaksanakan pada sore

hari. Ia juga khawatir, kebijakan ini akan membebani orang tua karena harus memberi uang saku lebih kepada anak, meng­ ingat, tidak semua orang tua dikategorikan mampu. “Bagaimana dengan kon­ sumsi anak saat siang atau sore hari, apakah orang tua bisa selalu memberikan uang saku lebih atau bekal. Kita juga tahu, banyak anak seka­ rang yang tidak sarapan pagi karena orang tuanya kurang mampu,” prihatin Sutan. Politisi asal dapil Jambi ini pun memberi contoh, sistem pendidikan di negara maju justru memberi ruang bagi anak-anak untuk bermain

mengembangkan kreativitas dan imajinasi masa kecilnya. “Finlandia saja yang diang­ gap memiliki sistem pendidi­ kan dasar terbaik di dunia jam sekolah saja hanya sekitar 5 jam tanpa harus di bebani tugas yang menyiksa peserta didik,” imbuhnya. Untuk itu, sebagai mitra kerja dari Kemendikbud, Su­ tan meminta agar Mendikbud mengkaji secara mendalam dan menyeluruh mengenai gagasan ini. Apalagi, Sutan juga mendapat aspirasi dari kalangan akademisi dan prak­ tisi pendidikan di Jambi terkait gagasan yang sudah disampai­ kan Mendikbud kepada Wakil

DPR Dorong Pembentukan Dewan Kehormatan Guru

Anggota Komisi IV DPR Tufiq Abdullah.

Bulog Harus Tegas Hadapi Mitra dalam Pengadaan Beras Anggota Komisi IV DPR Tufiq Abdullah menga­ takan, soal kualitas beras selalu muncul dalam ra­ pat dengan Perum Bulog. Ini karena jangkaun Bulog sam­ pai ke hulu sangat terbatas, sehingga memakai mitra. Mitra itu yang sesungguhnya harus professional, sebab kalau dibandingkan harga beras Bulog dengan di toko tani, kualitasnya lebih bagus di toko tani. “Makanya saya mengusul­ kan harus tegas menghadapi mitra. Kalau produk yang disuplai bagus maka dikasih reward. Tapi terhadap mitra yang tidak benar, itu harus ada sanksi dan diihentikan,” te­ gasnya di sela-sela kunjungan kerja Komisi IV DPR ke Gu­ dang Beras Bulog di Tarakan, Kaltim, Selasa (9/8/2016). Menurut Taufiq, kalau kon­ disinya seperti itu Bulog akan mengalami kesulitan, maka Bulog kerja sama dengan Ga­ poktan sehingga pengadaan langsung dari bawah. Perso­ alannya adalah kontrol kuali­ tas karena dicoba ada satker (satuan kerja), pengadaan di lapangan kurang bagus dimana melibatkan tentara se­hingga ada tekanan pada petani agar jual ke Bulog. Terkait dengan distribusi, mestinya sampai kepada yang berhak yaitu kategori miskin, tetapi di lapangan prakteknya dengan penga­

ruh kepala desa tidak hanya dibagi hanya kepada rakyat miskin, banyak pula warga yang mampu sebab kalau tidak dikasih marah. Ini problem lokal tetapi banyak terjadi. “Hal-hal seperti ini perlu diwaspadai. Di lapangan sering terjadi beras Bulog rastra itu oleh penerima tidak dimasak tapi dijual kembali. Celakanya, raskin dijual dipasar, di pasar dibeli seseorang, masuk lagi ke mitra lalu ke Bulog. Ini tidak banyak tapi harus diwaspa­ dai,” tegasnya lagi. Untuk banyak kasus, kua­ litas beras memang jelek. Pada saat kunjungan ke gu­ dang Bulog berasnya bagus, tapi di lapangan seperti itu. “ Banyak teman menemukan kasus seperti itu. Karena itu saya menekankan, Bulog harus profesional, dalam pengadaan harus benar-be­ nar beras bagus, tidak boleh lagi muter-muter seperti itu. Harus benar-benar sampai kepada yang berhak,” pung­ kas politisi PKB ini. Kepada Tim Komisi IV DPR diterima penjelasan bahwa di Gudang Bulog Tarakan berkapasita 3.500 ton dan stok saat ini leb­ ih dari 2.000 ton sehingga cukup dan mampu untuk memenuhi kebutuhan 6 bu­ lan ke depan masyarakat di Provinsi Kaltara.nmp/od

Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendorong dibentuknya dewan kehormatan guru untuk melindungi profesi guru dari masalah etik ataupun tindakan yang merugikan profesi guru. “Saya nilai itu bagus (pem­ bentukan dewan kehormatan guru) dan harus direalisasi­ kan,” kata Fadli di Gedung Nusantara III, Jakarta, Kamis (11/8/2016). Hal itu menanggapi ka­ sus Adnan Achmad (43) dan anaknya yang menjadi siswa SMKN 2 Makassar memukul seorang guru Sekolah Me­ nengah Kejuruan (SMK) 2 Makassar, Dahrul (52). Fadli menilai kasus yang menimpa Dahrul harus diproses secara hukum kare­ na kejadian seperti itu se­ harusnya tidak perlu terjadi kepada guru pengajar. Menurut dia, guru adalah orang tua kedua sehingga tidak boleh ada tindakan semena-me­ na dan tidak boleh ada tindakan main hakim sendiri terhadap guru. “Jadi harus ada pengusu­ tan secara tuntas untuk pen­ egakkan hukum,” ujarnya. Politikus Partai Gerin­ dra itu mengatakan kalau guru tidak dihormati bah­ kan menga­lami kriminalisasi maka akan merusak sistem pendidikan Indonesia. Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menga­ takakan perlu dihidupkan kembali dewan kehormatan guru sebagai pelaksanaan UU nomor 14 tahun 2005 ten­ tang Guru dan Dosen. Dewan tersebut menurut dia, sebagai lembaga yang melindungi profesi guru. “Perlu ada lembaga yang melindungi profesi guru, dewan kehormatan guru perlu diben­ tuk sebagai pelaksanaan UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,” katanya. Dia menilai selama ini pe­ mangku kepentingan pendidi­ kan dari guru/dosen, siswa, penyelenggara pendidikan hanya konsentrasi kepada kurikulum, operasional dan sarana-prasarana. Namun menurut dia, pen­ egakan aturan, perlindungan dan penegak etika luput dari perhatian. Sebelumnya seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan

Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

(SMK) 2 Makassar, Dahrul (52), dianiaya oleh Adnan Achmad (43), seorang orang­ tua siswa, saat proses belajar berlangsung, Rabu (10/8). Akibat penganiayaan itu, Dahrul mengalami luka me­ mar di wajah dan mulutnya. Dahrul lalu melaporkan peris­ tiwa yang menimpa dirinya kepada Polsekta Tamalate. Penganiayaan itu terjadi setelah anak Adnan dite­

gur oleh Dahrul karena tidak mengerjakan tugas dan tidak membawa perlengkapan menggambar dan buku lalu Dahrul menyuruh muridnya itu keluar dari ruang kelas. Muh Alif pun lalu mene­l­ pon ayahnya dan mencerita­ kan perlakuan tidak menye­ nangkan yang dialaminya dan tidak lama kemudian, Adnan datang dan langsung memu­ kul wajah korban.nima/ans

BKD Bentuk Wadah Perancang Peraturan Perundang-Undangan

Kepala Badan Keahlian DPR K Johnson Rajagukguk.

Badan Keahlian DPR RI menggelar acara seminar na­ sional yang mengangkat tema Peningkatan Dan Pengem­ bangan Kapasitas Perancan­ gan Peraturan Perundangundangan, yang bertempat di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, kamis (11/08/2016). “Tujuan diadakannya ac­ ara ini adalah agar suatu ran­ cangan peraturan perundangundangan ada satu kesamaan antara pemikiran didalam diri para perancang sebagai satu sistem pendukung,” ujar Kepala Badan Keahlian DPR K Johnson Rajagukguk. Ia juga mengatakan bahwa

para perancang peraturan perundang-undangan itu memiliki peran yang kuat didalam menghasilkan suatu kualitas peraturan perun­ dang-undangan. “Kita berharap seminar nasional ini akan menjadi cikal bakal pembentukan satu wadah perancang peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu kita menghimpun peserta yang hadir pada saat ini, tidak hanya dari pusat, tetapi juga dari seluruh pro­ vinsi Indonesia, terutama Kanwil-Kanwil Kemente­ rian Hukum dan Ham,” ucap Johnson.

BKD sebagai pemprakar­ sa seminar ingin agar wadah tersebut nantinya bisa benarbenar terwujud, sehingga ada komunikasi diantara para per­ ancang peraturan perundangundangan. “Adanya jaringan dari para perancang perundangundang­an itu nantinya akan sangat bermanfaat didalam pembentukan undang-undang, karena salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perancang perundang-undangan atau legal drafter adalah mengum­ pulkan data dan informasi dari berbagai daerah,” pungkasnya. ndep/hr

Presiden ini. “Pada intinya mereka me­ minta pemerintah memikir­ kan lagi rencana ini secara utuh dan mendalam. Suara dari akademisi dan praktisi ini pada dasarnya ingin me­ lindungi hak anak untuk ber­ main di usia perkembangan mereka,” tutup politisi yang akrab dipanggil SAH ini. Menteri Muhadjir Effendy sebelumnya, seperti dikutip dari beberapa media, me­ nyampaikan gagasan full day school untuk pendidikan dasar yaitu SD dan SMP untuk seko­ lah negeri dan swasta. Gagasan ini diajukan agar anak memiliki kegiatan di sekolah dibanding

berada sendirian di rumah ke­ tika orang tua masih bekerja. “Dengan sistem full day school ini secara perlahan anak didik akan terbangun karak­ ternya dan tidak menjadi ‘liar’ di luar sekolah ketika orang tua mereka masih belum pulang dari kerja,” kata Muhadjir. Menurut Muhadjir, me­ nambah waktu anak di seko­ lah membuat siswa bisa me­ nyelesaikan tugas dan menga­ ji hingga dijemput orang tua usai jam kerja. Namun, setelah menuai protes dan polemik dari ber­ bagai kalangan masyarakat, gagasan itu akhirnya dibatal­ kan.nsf/iw

Komisi XI Sebut Bank Penyalur KUR akan Dievaluasi Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Suse­ tyo mengemukakan bank penyalur program kredit usaha rakyat (KUR) akan segera dievaluasi karena dalam pelaksanaannya tidak sesuai harapan. “Kami sangat kecewa de­­­ngan realisasi program KUR yang dijalankan oleh bank penyalur. Kami ban­ yak menerima aduan dari masyarakat karena mereka dipersulit mengajukan dana KUR meski ada jaminan. Saya termasuk dari tujuh orang penggagas program KUR dan saya sangat kecewa karena realisasinya jauh dari harapan,” kata Andreas di Malang, Jawa Timur, Selasa (9/11/2016). Menurut dia, harusnya bank penyalur KUR tidak perlu pesimistis terhadap ma­ syarakat golongan menengah ke bawah yang mengajukan dana KUR di bawah Rp 5 juta, karena mereka mampu membayar dan melunasi pinjaman dari rentenir den­ gan baik. “Kalau mereka bisa membayar pinjamannya di rentenir kenapa pengajuan KUR harus dipersulit dari sisi administrasi dan persyaratan lainnya,” urainya. Politisi PDI Perjuangan itu menerangkan jika pen­ gajuan dana KUR di bawah Rp25 juta tidak ada jaminan karena pemerintah sudah memberikan subsidi bunga kepada bank penyalur. Se­ lain itu, 80 persen risiko bank sudah dijaminkan ke­ pada pihak Jamkrindo. Itu artinya, kata Andreas, bank hanya menanggung sekitar 20 persen risiko. “Kalau masih ada jaminan lagi berarti bank kan hanya tinggal menunggu hasilnya.

Sulitnya masyarakat menda­ patkan kucuran dana KUR ini kemungkinan ada per­ mainan dalam peyalurannya yang dilakukan oleh bank,” katanya. Oleh karena itu, lanjut­ nya, dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera melakukan evaluasi terh­ adap bank penyalur KUR. “Kami harus evaluasi total penyaluran KUR ini, kar­ ena tahun depan bunganya hanya 7 persen setahun. Kalau KUR ini benar-benar dimanfaatkan oleh UMKM pasti bisa maju dan berkem­ bang,” katanya. Senada dengan Andreas, Wali Kota Malang Moch Anton juga mengaku ke­ cewa dengan pelaksanaan program KUR di lapangan, khusunya bagi UMKM. “Pengembangan UMKM ini masih terganjal oleh sulitnya warga untuk mengakses dana KUR di bawah Rp25 juta dari perbankan peny­ alur,” kata Anton. Ia mengakui kucuran dana KUR dari perbankan untuk individu sangat sulit, sehingga banyak masyarakat yang ingin mengembangkan UMKM-nya terhambat. Un­ tuk mensiasati masalah tes­ rebut, Anton menyarankan pembentukan kelompok pengusaha UMKM dan pen­ gajuannya dilakukan secara kolektif. “Terobosan seperti itu harus kita lakukan karena masyarakat butuh akses dana., apalagi sekrang ini kami sedang gencar-gen­ carnya memerangi rentenir. Oleh karena itu, kucuran dana KUR ini sangat diha­ rapkan masyarakat dan jan­ gan dipersulit,” paparnya. nend/ans

Inseminator Masuk Usulan CPNS Anggota DPR RI dari Lampung Ahmad Junaidi Auly mengimbau agar tenaga inseminator masuk dalam rencana pendataan (data­ base) untuk diangkat men­ jadi calon pegawai negeri sipil. “Hal itu menyusul ren­ cana Kementerian Perta­ nian (Kementan) RI yang telah mendata 7.684 tenaga penyuluh pertanian untuk diusulkan menjadi CPNS,” kata anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) itu melalui surat elektronik yang diterima di Bandarlam­ pung, Kamis (11/8/2016). Ia menyebutkan, tenaga inseminator bukan hanya melakukan pelayanan kawin suntik, tetapi di lapangan juga berfungsi sebagai pe­ nyuluh tentang tatalaksana peternakan bahkan juga sebagai mantri yang sering

ditanyakan soal penanganan penyakit ternak. Menurut Junaidi, jika tenaga honorer bidang perta­ nian dimaknai secara umum seharusnya di dalamnya juga termasuk tenaga sektor pe­ ternakan. “Jika Kementan bicara tentang penyuluh pertanian, tenaga inseminator seper­ tinya tidak masuk dalam nomenklatur penyuluh,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan bahwa Kementan RI mela­ lui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Per­ tanian mengeluarkan Surat Edaran tertanggal 20 Juli 2016 perihal usulan formasi 7.684 Tenaga Harian LepasTenaga Bantu Penyuluh Per­ tanian (THL-TBPP) yang berada di kabupaten/kota untuk diangkat menjadi CPNS.nagu/ans


analisa

6

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Muhadjir Effendy: Sebetulnya Tidak Otomatis Namanya Full Day School, Ini Baru Ide

b

elum lama dilan­ tik, Menteri Pen­ didikan dan Kebu­ dayaan (Mendik­ bud) Muhadjir Effendy menggulirkan ide kontroversial untuk dunia pendidikan Indonesia. Peng­ganti Anies Baswedan itu mewacanakan sekolah se­ hari penuh atau full day school untuk siswa SD dan SMP. Meski mendapat respons “han­gat”, Muhadjir mengaku senang karena masyarakat mengkritisi gagasannya. Dia menegaskan, ide itu akan dikaji dan diuji. Tak akan diterapkan jika ditemukan banyak kelemahan. “Ini kan masih sosialisasi, melontarkan gagasan. Kita ingin dapat masukan. Saya jus­ tru kalau ada orang yang baru diberi tahu langsung terima, malah curiga. Ini berarti tanda masyarakat kritis, masyarakat bagus. Saya juga senang kalau nanti ide itu diuji betul, sehing­ ga nanti betul-betul matang,” kata Muhadjir saat ditemui di Jakarta, Selasa (9/8/2016). Berikut penjelasan bekas Rek­ tor Universitas Muhammadi­ yah Malang itu Gagasan Anda menerap­ kan sistem full day school mendapat respons luar bi­ asa. Tanggapan anda? Ini kan masih sosialisasi, melontarkan gagasan. Kita

Muhadjir Effendy

ingin dapat masukan. Tapi di masyarakat ter­ lan­jur heboh? Saya justru kalau ada orang yang baru diberi tahu lang­ sung terima, malah curiga. Ini be­rarti tanda masyarakat kritis, masyarakat bagus. Saya juga senang kalau nanti ide itu diuji betul, sehingga nanti betul-betul matang. Cerita sampai ide ini ke­ luar bagaimana? Apa yang saya sampaikan sudah dipraktikkan oleh ban­ yak sekolah, khususnya seko­ lah swasta. Dan itu memang betul, dan justru saya banyak diilhami oleh banyaknya seko­ lah swasta yang menyelengga­ rakan full day school itu. Apakah harus dengan full day? Sebetulnya tidak otoma­ tis namanya full day school. Saya ini pembantu presiden dan harus melaksanakan visi presiden. Dan visi presiden ter­ tuang dalam Nawacita. Dalam Nawacita ada program pendidi­ kan. Ide ini semata-mata untuk menyiapkan generasi muda Indonesia yang lebih bagus dan punya daya saingtinggi. Dan cara menyiapkannya adalah dengan mewacana­ kan full day school ini? Nanti kalau memang akh­

irnya ini belum juga bisa dilak­ sanakan, saya akan mencari pendekatan yang lain. Saya tak berniat menimbulkan polemik di masyarakat atas adanya wacana penerapan full day school ini. Kenapa gagasan anda ditu­ jukan untuk SD dan SMP? Porsinya pendidikan da­sar itu, 80 persen pendidikan kara­ kter dan 20 persen pendidikan pengetahuan. Nah waktu itu kita mencari cara bagaimana mengimplementasikannya. Kan dalam Nawacita ukuran pen­didikan dasar itu ada 18 butir. Mulai religius, karakter, kreatif, mandiri, cinta Tanah Air, dan seterusnya. Karena 18 butir itu tidak mung­k in disisipkan dalam mata pelaja­ran, maka dari itu wacana penam­bahan jam seko­ lah muncul. Atas dasar itu saya perlu melihat, perlu adanya penambahan waktu baik di SD dan SMP dan itulah karena saya harus mengimplementasi­ kan visi beliau. Saat ini respon di ma­ syarakat beragam. Ada yang mendu­kung dan ban­ yak juga ke­beratan… Nanti yang belum paham akan saya beri pemahaman. Setelah itu nanti kita akan olah respons masyarakat. Sebetulnya semua sudah siap. Dirjen-dirjen pun sudah siap.

Ini masih panjang prosesnya. Nanti akan kita kem­balikan ke presiden. Anda yakin gagasan ini su­dah cukup bagus… Saya ingin sekali sekolah itu menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Jangan swa­ layan, mall, dan lainnya. Itu dasar dari penambahan jam tersebut. Tapi ini kan masih sebatas ide. Soal sekolah yang masih belum laik buat lamalama belajar pun kami paham. Jadi inikan bisa diterap­kan secara bertahap. Saat ini muncul peti­ si yang menolak gagasan Anda? Jadi kalau saya sekarang ng­g ak punya beban, mau 10 ribu ( jumlah orang yang menolak di petisi), 100 ribu pun nggak apa-apa. Ini me­ mang baru dilon­tarkan kok, baru ide. Tapi intinya begini, saya tidak mau berpan­jangpanjang. Ini baru ide. Saya terima kasih atas re­ spons masyarakat dan kami akan susun yang lebih menye­ luruh yang lebih utuh. Nanti akan saya sam­paikan lagi ke masyarakat. Nanti biar ada uji. Kalau memang kira-kira dilanjutkan, mana yang akan kita sempurnakan, kita sem­ purnakan. Kalau tidak ( jadi diterapkan-red), tidak apaapa, nanti kita tarik.nhrm

Anies Baswedan: Kembalikan Nyawa Pendidikan Indonesia Antara Orangtua dan Pendidik Tak terhitung jumlah orang yang bingung saat Ani­ es Baswedan menjadi salah satu yang dicopot dari Kabinet Kerja Joko Widodo. Suara bin­ gung itu bisa dipantau di sosial media, salah satunya Twitter. Anies termasuk menteri yang tidak terdengar ber­ masalah. Selama 20 bulan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, gebrakan Anies baru terden­ gar di detik terakhir saat ingin di-reshufle. Programnya, para orangtua harus mengantar­ kan anaknya di hari pertama sekolah. Anies menilai, mengan­ tarkan anak di hari pertama sekolah hal yang sangat pent­ ing. Saat mengantar sekolah, orangtua berinteraksi dengan guru dan melihat keadaan lingkungan sekolah. “Saya bersyukur kemarin berjalan dengan baik, dan target kita untuk menyela­ matkan anak Indonesia juga tercapai,” kata Anies. Anies pun buka-bukaan soal pencopotan dirinya se­ bagai menteri. Dia mengkon­ firmasi beberapa isu alasan pencopotan dirinya sebagai menteri. Mengapa Anies dico­ pot? Berikut petikannya: Masyarakat di sosial me­dia terkejut Anda masuk daftar reshuffle kabinet Kerja Presiden Joko Wido­ do. Apakah Anda juga terkejut? Anda bisa cek sama orangorang yang menemani saya saat itu, ada asisten dan aju­ dan. Selesai pembicaraan (dengan presiden), saya pu­ lang. Jadi memang penggan­ tian ini bukan sesuatu yang terduga. Saya juga tidak men­ duga, tetapi saya menjalani ini dengan biasa-biasa saja. Apa yang saya kerjakan selama ini juga di luar pe­ merintahan, kecuali selama puluhan tahun saya men­ jadi menteri dan mendadak berhenti. Sekarang ini saya bergerak di bidang pendidi­ kan, bersama masyararakat dan di mana-mana, sampai ke pelosok. Begitu saya sele­ sai dari pemerintahan, saya langsung berinteraksi dengan teman-teman semua.

Semua orang bertanya alasan Anda di-reshufle? Pertanyaan yang sama juga saya miliki. Tapi saya tidak tanya ke presiden, jadi saya juga tidak tahu jawaban­ nya. Saat ditanya mengapa, saya bilang tidak tahu. Saya hanya diundang presiden, dan disampaikan bahwa “ada perkembangan-perkembang­ an baru yang mengharuskan reshuffle, maka saya dan pak wapres mohon maaf sam­ pai ini terjadi”. Lalu selesai, saya katakan “bapak presi­ den saya berterimakasih su­ dah diberikan kehormatan untuk membantu dalam 20 bulan terakhir ini”. Kemu­ dian sepenuhnya adalah hak preogtif presiden. Karena itu hak presiden, maka tidak memberikan alasan juga tidak apa-apa. Lalu saya laporkan ini yang sudah kami kerjakan, lalu anggaran tahun depan untuk menteri selanjutnya.

kita kirim 7500 orang guru di Indonesia Mengajar, setelah setahun mereka pulang. Tapi kalau ‘Guru Garis Depan’, mereka akan mengajar se­ lamanya di tempat itu. Itu komitmen, anak-anak muda banyak yang ingin berangkat menjadi guru di daerah ter­ pencil sepanjang karierya. Tahun lalu kita berangkatkan 700-an orang, tahun 2016 ini saat ini saya tidak bisa me­ lepas, tapi saya yang mengini­ siasi itu. Kita membuat seko­ lah garis depan. Sekolah itu di abad 21 yang ada di daerah yang masih seperti abad 19 yang belum ada listrik. Pelun­ curannya 28 Agustus nanti.

Ada rumor Anda dicopot karena kasus Kartu Indone­ sia Pintar (KIP) yang belum berjalan optimal dan tidak memenuhi target? Pertama tiap kementerian punya target, kalau temanteman lihat ada target yang sudah tercapai, belum ter­ capai, bahkan yang sudah terlampaui targetnya. Kalau sebabnya karna target, maka akan banyak sekali yang direshufle. Soal KIP, target tahun lalu KIP menjangkau 17,9 juta siswa. Hasilnya kita berhasil menjangkau 19,1 juta penerima di tahun 2015. Itu di atas target. Tahun ini kartu itu sudah disebar pada 96,3 persen anak didik. Jadi KIP itu berjalan dan pembayaran­ nya itu jalan. Jadi jelaskan, macetnya di mana? Mana datanya yang nggak jalan.

Anies Baswedan

Targetnya terpenuhi, tapi bagaimana dengan ketepatan sasaran peneri­ manya? Kita pakai data BPS, bu­ kan pakai data Kemensos. Dari data BPS, kita berikan KIP ke anak-anak. Data itu diverifikasi oleh Kemsos. Kar­ ena yang menentukan miskin atau tidak dan mendapatkan subsidi atau tidak, datanya

dari Kementerian Sosial. Tapi kita temukan ternyata data BPS banyak yang tidak cocok. Jadi kita laporkan ke BPS, kita minta BPS memperbaiki data-datanya. Tapi jumlahnya sedikit, apalagi kita sadari ini tahun pertama. Di Indonesia yang naman­ ya data, itu memiliki problem akurasi yang kurang. Tapi ini menjadi proses perbaikan.

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Saat kita undang BPS, kita tunjukkan mana yang nggak cocok. Jika itu masalah, tentu itu seharusnya dibicarakan. Pernah kah itu dibicarakan di level presiden? Tidak per­ nah. Kalau itu masalah, itu akan dibicarakan di level itu. Soal anggapan saya bersiap di tahun 2019, saya ini nggak banyak cerita. Bayangkan kalau saya cerita banyak. Apa

nggak makin kena masalah, nggak cerita aja begini. Program Indonesia Men­ gajar menjadi salah satu program unggulan Anda? Kami membuat nama pro­ gramnya ‘Guru Garis De­ pan’, sama seperti ‘Indonesia Mengajar’. Kalau Indonesia Mengajar, kami mengirimkan dikit jumlahnya. Tahun ini

Anda juga dipuji di pro­ gram mengantar anak ke sekolah? Di mana-mana sekolah yang membentuk interaksi dan berkembang itu sekolah yang mempunyai interaksi antara guru dan orangtua murid. Jadi interaksi itu pen­ ting. Supaya ada interaksi, maka harus ada komunikasi. Saya punya pengalaman itu, beberapa negara juga mene­ rapkan. Ini salah satu cara untuk membuat orangtua dan guru berinteraksi. Tahun ini dirancang sebagai gerakan yang massif, maka jutaan orangtua mengantar sekolah. Benar-benar gerakan tidak menjadi sebuah perintah, tapi ajakan. Orangtua bahagia mengantarkan sekolah, ini akan menjadi tradisi baru. Saya sempat katakan bila kita ditanya, momen apa yang berkesan antara Anda dan orangtua? Dia akan men­ gatakan, saat mengantarkan anak sekolah. Nyawa pen­ didikan kita harus dikem­ balikan, jika nyawa pendidi­ kan ada di interaksi antara orangtua dan pendidik. Saya bersyukur kemarin berjalan dengan baik, dan target kita untuk menyelamatkan anak Indonesia juga tercapai. Tidak ada lagi anak masuk sekolah dengan pakai badutbadutan di MOS, itu primitif sekali. Selalin itu tidak ada anak yang harus dirawat di rumah sakit karena MOS, tak ada lagi anak yang harus dikuburkan karena MOS.

Tak ada orangtua yang mau menjemput anaknya dalam bentuk jenazah. Pengalaman 2 tahun menjadi menteri, apa prob­ lem pendidikan di Indonesia yang harus diperbaiki? Problemnya ada banyak sekali agendanya. Tapi kalau diklasifikasikan, pertama ada­ lah mutu pendidikan, kedua akses pendidikan, dan ketiga soal singkronikasi. November 2015, pertama kali dalam se­ jarah Indonesia, seluruh guru mengikuti ujian kompetensi. Cari di dunia mana pun, cuma Indonesia yang melakukan itu. Setiap guru punya hasil ujian, tapi bukan dibutuhkan nilainya. Guru tahu harus memper­ baiki apa saja. Saat ini akses pendidikan di Sekolah Dasar (SD) sudah baik. Jumlah desa di Indonesia 74 ribu, jumlah SD 149 ribu. Jadi jumlah desa 2 kali lipat jumlah SD. Jum­ lah SMP sudh baik juga, dan jumlah SMA/SMK yang perlu ditambah. Harapan untuk Mendik­ bud yang baru? Reshufle nggak terlalu masalah, tapi saat-saat yang terberat itu adalah selesai dengan yang bekerja bersama di Kemdikbud selama 20 bulan lebih. Ikatannya kuat sekali, itu yang terasa. Saya bersyukur bahwa pendidi­ kan sebagai gerakan itu ter­ jadi. Bagi menteri pendidikan yang baru, tanggungjawabnya besar. Saya pernah merasa­ kan, banyak orang baik yang bisa diajak kerjasama. Saya berharap, semua komponen disapa, dan diajak untuk kerja bersama. Selama 20 bulan lebih saya merasa salah satu hal yang paling berkesan adalah ba­ gaimana pendidikan sebagai gerakan bisa terbangun. Saya berharap ini bisa jalan terus. Prof Muhajir sudah sangat berpengalaman di dunia pen­ didikan. Beliau senior saya. Dulu beliau sering main di Taman Yogyakarta, tahunya saya masih anak kecil. Beliau datang sebagai salah satu aktivis. Beliau bukan orang asing bagi saya.nsua


7 Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016 Ah, Risma... nSambungan Halaman 1

Ahok mengungkit kembali saat Risma mengkritisi penertiban tempat hiburan malam Kalijodo, Jakarta Utara, “Sekarang kamu lihat, waktu saya hancurkan Kalijodo, Ibu Risma kan kritik saya habis,” imbuh Ahok. Menurutnya, saat Risma mengkritisi Kalijodo, warga Jakarta dan dirinya tidak merasa tersinggung. Ahok mengatakan Risma juga sempat membandingkan penertiban lokalisasi Dolly dengan Kalijodo. “Kan Bu Risma ngomong Dolly harus begini, beda dong dengan Kalijodo,” kata Ahok. Ahok mengetahui Risma kerap mengkritisi Jakarta, terutama mengenai trotoarnya yang tidak laik untuk pejalan kaki. “Beliau juga bilang, Jakarta kayak tidak ada pemerintah nih. Trotoarnya jelek. Saya malah instruksikan orang-orang saya belajar ke Surabaya,” kata Ahok. Oleh karena itu Ahok merasa senang bila ada kepala daerah seperti Risma, yang terbilang sukses membangun kotanya, ikut dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut Ahok, Risma berhasil membuat kawasan pedestrian di Surabaya ramah pejalan kaki. Tak hanya pedestrian, ruang terbuka hijau atau tamantaman di Kota Pahlawan juga patut dicontoh Jakarta. “Saya belajar banyak dari Bu Risma. Dia mempertontonkan trotoar dan tamannya lebih baik (dari Jakarta),” ujar Ahok. Ahok membandingkan trotoar Jakarta dengan Surabaya, hanya sebagai contoh, bagaimana petahana akan menghadapi penantangnya. Sebelumnya Ahok mengatakan Jakarta tidak bisa diperbandingkan dengan Surabaya, terutama mengenai trotoar. Pasalnya, luas wilayah kedua kota tidak sama. Ahok menyebut, bila mau dibandingkan, Surabaya setara dengan satu kota administrasi, semisal Jakarta Selatan. Perbandingan antara Surabaya dan Jakarta Selatan saat itu disampaikan oleh Ahok dalam konteks perbandingan program kerja, seperti Surabaya memiliki trotoar yang rapi, sementara Jakarta tidak. Ahok pun mengaku sudah menyiapkan jawaban untuk itu. “Kami akan jelaskan kepada masyarakat, Surabaya itu cuma Jakarta Selatan, gitu loh. Ini bukan cuma Jakarta Selatan ini, ini utara, pusat, timur, barat, itu beda gitu loh,” tutur Ahok. Terlepas dari klarifikasinya, Ahok mengaku tak perlu melayangkan permintaan maaf kepada Risma karena dirinya merasa tak bersalah. Ahok menganggap ucapannya itu merupakan contoh dialog yang bakal dikeluarkannya saat debat kampanye jika berhadapan dengan Risma di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Alih-alih meminta maaf, Ahok justru menyarankan agar tim komunikasi Risma tak terlalu cepat membaca berita yang provokatif di media. Dia meminta agar tim Risma untuk menonton video yang sudah

Pendidikan... nSambungan Halaman 1

Dia menyebutkan, yang terpenting dalam menjalankan bidang pendidikan adalah mengetahui output yang akan tercapai. Dengan adanya kesepakatan bersama mencapai output maka akan mudah dalam menata sistem pendidikan. “Kalau kita mau mendisain sebuah sistem, mulai dari output apa yang kita mau, sama saja seperti membangn rumah. Kalau membangun rumah kan ditanya dulu, ingin rumah seperti apa, siapa yang akan menghuni. Dari desain bluprint-nya itu baru kita kembali kepada bagaimana komponen-komponen dari sistem ini menghasilkan output yang di inginkan. Nah itu belum ada,” jelasnya. Sebelumnya Ketua Senat Akademik IPB yang juga Guru Besar Bidang Kebijakan Ekonomi Kelautan, Prof Tridoyo Kusumastanto, dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional beberapa waktu lalu juga mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan, kondisi saat ini setiap kali kebijakan

diunggah ke YouTube agar dapat menangkap konteks dan maksud pembicaraannya dengan jelas. Ahok juga menyatakan kesiapan beradu debat program sekiranya Risma turut terjun bertarung memperebutkan kursi DKI I di ajang Pilkada 2017. Namun Ahok juga mengingatkan, mereka yang saling adu program untuk meraih simpati warga Ibu Kota, jangan hanya menjual janji yang belum tentu terealisasi. Kepala daerah itu akan menjual prestasi-prestasi yang telah dicapai selama memimpin daerahnya. “Jadi bukan saya mau mengecilkan Ibu Risma, apalagi mau menyakiti orang Surabaya,” ujar Ahok. Pasca pernyataan Ahok sebelumnya, Risma memang langsung marah. Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu merasa diserang dan menyebut ucapan Ahok bisa memicu kemarahan warga Kota Surabaya. “Kalau warga Surabaya marah, bisa gawat. Sebetulnya kami salah apa sama Pak Ahok,” ucap Risma dengan wajah marah. “Aku juga warga Surabaya yang punya harga diri,” kata Risma dalam jumpa pers di ruang kerjanya di Surabaya, Kamis (11/8/2016). Menurutnya, apa yang disampaikan Ahok sama saja menghina dan merendahkan harga diri warga Surabaya. Risma memperlihatkan data bahwa luas Surabaya itu 374 kilometer persegi, sedangkan Jakarta 661,5 kilometer persegi. “Jadi Surabaya itu separo lebih dibandingkan Jakarta,” ujarnya. Bahkan, lanjut dia, kalau dibagi rata enam wilayah Jakarta, maka Jakarta Selatan luasnya hanya sekitar 120 kilometer persegi. Maka otomatis Risma menjawab bahwa Surabaya tidak sama luasnya dengan Jakarta Selatan. Tidak hanya soal luas, Risma juga menegaskan bahwa di Surabaya ia sendirian menjabat wali kota. Namun di Jakarta Ahok dibantu oleh lima wali kota dan satu bupati, sedangkan untuk anggaran belanjanya pun Kota Surabaya sebesar Rp7,9 trilliun dengan total penduduk sebanyak 2,9 juta jiwa. Sedangkan Jakarta anggaran belanjanya sebesar Rp64 trilliun dengan total penduduk 10 juta orang. “Jadi ini bukan masalah pencalonan gubernur atau tidak. Tapi kalau begini saya jadi harus ngomong. Kenapa Surabaya diserang terus, kalau begini kan Surabaya dihina. Kalau warga Surabaya marah bisa bahaya makanya saya memutuskan untuk komentar lebih dulu,” imbuhnya. Lagi pula, lanjut dia, persaingan pilgub DKI Jakarta menurut Risma tidak sepatutnya membawa bawa kota Surabaya, terlebih dengan mencecar Risma dari banyak aspek seperti saat ini. Bahkan Risma juga mengatakan seharusnya Ahok tidak perlu khawatir dan takut kalah. “Aku salah apa? Warga Surabaya salah apa? tidak usah takutlah Pak Ahok, wong beliaunya itu incumbent (petahana),” lanjut Risma. Ditambahkan Risma, pembangunan Kota Surabaya ti­d ak sebatas trotoar. Ada

pembangunan yang biayanya lebih malah, yaitu box culvert. “Kalau hanya melapisi atasannya tok, itu murah dan cepat sekali, dan itu kami lakukan di depan Grand City karena belum ada, tidak sampai satu minggu selesai,” tuturnya. Tidak hanya itu, Risma menjelaskan, ada fasilitas pendidikan dan kesehatan gratis yang memiliki dua kantongkantong BPJS dan kantong yang bisa digunakan sewaktuwaktu jika ada orang yang tidak punya BPJS. Bahkan, ada mobil jenazah dan ambulans yang stand by 24 jam. Risma juga memamerkan pemerintahannya memberikan makan dan perawatan kepada lansia, anak yatim, anak berkebutuhan khusus serta orang gila setiap hari. “Itu nggak murah, dalam satu hari bisa empat orang gila yang masuk, tempat kami juga sering dibuat shoting artis tapi tidak kami tarik biaya. Sementara di sana katanya mbayar, tapi nggak tahu mbayarnya ke siapa, seluruh taman, sekolah dan puskesmas free wifi, RT dan RW kita berikan bantuan free internet, kami punya seribu lebih perpustakaan,” ungkap Risma. Sebenarnya, kata Risma, ia tidak ingin memamerkan itu semuanya. Namun, karena Ahok memulainya, dia terpaksa menjelaskan. Sebab, hal itu sudah menyangkut harga diri warga Kota Surabaya. Dia juga tidak ingin dibilang Surabaya besar dan tidak bisa disamakan dengan Jakarta Selatan, seperti pernyataan Ahok sebelumnya. “Aku harus ngomong, daripada warga Surabaya marah,” tuturnya. Kata Risma, pekerjaannya membangun kota tersebut tidak untuk dipamerkan. Tujuan utamanya untuk ke­ sejahteraan rakyat. Pembangunan dilakukan bersama-sama dengan warga. Surabaya tidak bisa menjadi kota yang bagus kalau warganya tidak turut menjaganya. “Sekali lagi ini bukan soal calon pencalonan Gubernur, tapi ini sudah menyangkut harga diri warga Kota Surabaya. Makanya saya harus menyampaikan,” tuturnya. Namun, Risma berharap warga Surabaya tidak terpancing merespons pernyataan Ahok berlebihan. Pasalnya, dia memandang Jakarta atau kota lain bukan dalam kaca mata persaingan. “Bukan kemudian untuk dikompetisikan, kita jadi warga yang terpecah-belah. Bukan seperti itu. Justru kita mulai bersatu, kita [hadapi] perang yang berikutnya, bukan perang fisik seperti dulu, kita hadapi masyarakat yang ekonominya seperti itu. Kalau kita terpecah belah maka kita akan kalah jadi bangsa,” katanya. Soal Ahok, Risma punya satu pesan agar tidak membakar emosi warga Surabaya. “Bagaimanapun juga saya juga punya warga Surabaya yang tinggal di sana. Saya kan juga ga pengin kemudian ada itu. Perang 10 November itu enggak akan terjadi kalau orang Surabaya tidak punya karakter itu,” pungkasnya.nfri/cn/tri/jes

pendidikan dipengaruhi oleh politik. Setiap ada pergantian kabinet mengakibatkan kebijakan pendidikan berubah arah. Bila dicermati, kondisi ini akan berakibat fatal bagi pembangunan bangsa. “ T i d a k a d a ny a c e t a k biru pendidikan Indonesia yang permanen menyebabkan kurang jelasnya peran pendidikan dalam tahapan proses pembangunan bangsa, ketidaksinambungan kebijakan pendidikan negara mulai dari dasar, menengah, hingga tinggi serta keterkaitan dengan seluruh sektor pembangunan,” ujarnya. “Pendidikan harus memiliki arah jangka panjang, menengah dan pendek yang jelas serta pengembangan peradaban unggul bangsa Indonesia, pengembangan IPTEK, peran dalam pembangunan berkelanjutan untuk menghadapi percaturan global yang kompetitif,” lanjutnya. Beberapa persoalan yang terjadi di tengah masyarakat memerlukan IPTEK untuk persaingan global abad 21 yang berasal dari sektor pendidikan, seperti kasus transportasi berbasis online yang menimbulkan keributan,

harusnya dapat diselesaikan oleh peneliti yang memiliki basis serta kompetensi. Persoalan lainnya, administrasi riset yang lebih sulit daripada laporan risetnya, hal ini dirasakan sebagai tindakan yang tidak mempercayai peneliti yang bekerja dengan keterbatasan alat maupun anggaran. Terbaru soal wacana full day school dari Mendikbud Muhajir yang mendapat banyak penolakan. Artinya ketidaksinambungan pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya misalnya bonus demografi yang dimiliki Indonesia tidak akan berdampak positif dan malah menjadi beban karena tenaga kerja tidak siap dengan IPTEK yang berkembang dan arah sektor pembangunan yang tidak cocok dengan tingkat pendidikan. “Cetak Biru Pendidikan Nasional baiknya memiliki jangka waktu 25 tahun yang diperkuat dengan payung hukum. Adanya payung hukum menjadi dasar kuat, sehingga siapapun presidennya pendidikan Indonesia punya arah yang jelas dan kuat,” pungkasnya.nsam/ans

Sengketa... nSambungan Halaman 1

Putusan itu mengabulkan sebagian besar dari 15 gugatan hukum Filipina terhadap China pada 2013 dan menolak posisi China atas klaim Nine-Dash Line” Laut China Selatan. Namun, China menolak putusan Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag tersebut. China yang mengklaim hampir seluruh kawasan Laut China Selatan menganggap putusan itu tidak sah­Pemerintah China bahkan memperingatkan Filipina untuk berunding di luar putusan Pengadilan Tetap Arbitrase dalam menyelesaikan sengketa maritim dan bila menolak konfrontasi bisa pecah. Menurut Lembong, realisasi investasi berdasarkan asal negara lima besar adalah Singapura (2 miliar dolar AS), Jepang (1,3 miliar dolar AS) Hongkong (0,6 miliar dolar AS), RR Tiongkok (0,5 miliar dolar AS) dan Malaysia (0,4 miliar dolar AS). Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM MM Azhar Lubis menambahkan, sepan-

Ditemukan... nSambungan Halaman 1

Yusuf juga tak menjelaskan kapan temuan itu diberikan ke penegak hukum, sebelum atau sesudah testimoni Freddy mencuat. “Saya tidak bisa berbicara detail karena (temuan) ditangani Mabes Polri dan BNN.” Yusuf menyerahkan sepenuhnya pengusutan temuan tersebut ke penegak hukum. S e n a d a , Wa k i l Ket u a PPATK Agus Santoso mengatakan temuan aliran dana mencurigakan tersebut memang diduga dari jaringan narkoba Freddy Budiman. Jumlahnya Rp 3,6 triliun. “Iya, betul, kami menemukan dugaan tersebut,” ucap Agus, Jumat, (12/8/2016). Dalam pengakuan yang ditulis Koordinator KontraS Haris Azhar, Freddy mengungkapkan dirinya menyetor upeti total Rp450 miliar ke aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Rp90 miliar ke jajaran Polri. Baca juga hal 4: Pesan Mendiang Freddy Budiman untuk Jokowi .

Politik... nSambungan Halaman 1

Tidak demikian halnya dengan Risma. Sebagai wali kota perempuan pertama di Surabaya, dia justru menunjukkan sikap superior. Sebagai penguasa dia tidak ingin harga dirinya terinjak-injak, padahal itu bisa diartikan sinyal pernyataan perang terbuka melawan Ahok. Strategi Ahok memang cukup jitu. Dia sedang menunjukkan dirinya tidak bergerak berdasarkan bagus tidaknya hal itu terlihat di mata publik. Melainkan, ia ingin menunjukkan pada publik ada hal lain yang dibutuhkan oleh masyarakat, meski dengan itu ia sendiri terlihat buruk. Ahok tampaknya ingin menunjukkan pada publik, bahwa Risma juga haus kekuasaan, sama seperti kebanyakan orang. Ketika banyak orang mengganggap Risma sosok proletar, di sisi lain Ahok berusaha membongkar kedok Wali Kota Surabaya tersebut. Ahok ingin membuka mata publik, bahwa dalam politik tidak ada abu-abu. Dalam politik setiap orang harus bersikap. Mungkin dia (Ahok) telah belajar banyak dari Jokowi. Sehingga

Deklarasi... nSambungan Halaman 1

Pada kongres kali ini menetapkan Indonesia kembali menjabat sebagai Presiden AACC, untuk jangka waktu satu tahun, sampai ada negara lain anggota AACC siap menduduki jabatan tersebut. Deklarasi Bali kemudian dibacakan oleh ketua delegasi Myanmar, Hla Myo New, se­ telah sebelumnya ditandatangani seluruh ketua delegasi dari anggota AACC. Disampaikan Arief, tugas penegakan konstitusi meru-

Thomas Trikasih Lembong.

jang Januari-Juni 2016 terjadi arus masuk realiasi investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1.489 triliun. Jumlah itu meningkat 97,8 persen dibandingkan arus modal masuk PMA dan PMDN pada periode JanuariJuni 2015 sebesar Rp 752 triliun. “Realisasinya dalam satu

atau dua tahun lagi maka investasi itu akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian di dalam negeri,” terangnya. Dia juga menyebutkan, jika sebelumnya BKPM hanya memberikan kemudahan dan memfasilitasi tax allowance bagi investasi padat modal yang memberikan nilai tambah teknologi dalam negeri atau investasi Rp 100 miliar

ke atas dengan menampung tenaga kerja minimal 1.000 orang, maka paradigmanya sekarang telah diubah. “Kita juga bisa memberikan perlakuan khusus bagi investasi padat karya dengan penanaman modal di bawah Rp 100 miliar tapi menampung tenaga kerja 20 ribu orang seperti industri alas kaki, garment,” pungkasnya. nwi/ro

Ia pernah pula didampingi mayor jenderal TNI saat membawa narkoba lewat darat dari Medan ke Jakarta. Testimoni Freddy yang dibeberkan Haris di media sosial tersebut memang tidak dilengkapi bukti. Hal itu yang kemudian membuat TNI, Polri, dan BNN melaporkan Haris ke Bareskrim Polri dengan tudingan pencemaran nama baik. Namun, temuan PPATK mengonfirmasi bahwa pengakuan Freddy soal keterlibatan aparat dalam bisnis haramnya tak mengada-ada. Menurut Agus, dugaan aliran dana tersebut sebenarnya sudah lama ditemukan PPATK. Saat ini, ujar dia, laporan transaksi keuangan mencurigakan tersebut sudah diserahkan kepada BNN. “Sudah ditindaklanjuti dengan penyidik BNN. Silakan cek ke BNN,” tuturnya. Agus menolak membeberkan siapa saja yang ada dalam catatan transaksi mencurigakan tersebut. Dia juga tidak bisa memastikan dalam data tersebut ada rekening

atas nama Freddy Budiman. Sebab, kata dia, ada kemungkinan Freddy menggunakan rekening dengan nama orang lain dalam menjalankan bisnis narkobanya dari balik jeruji. Agus juga membenarkan bahwa lembaganya tidak menyerahkan data temuan transaksi mencurigakan tersebut kepada kepolisian. “Karena kami melihat ini kasus narkotik, maka kami serahkan kepada BNN, bukan kepada Polri,” ujarnya. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNN Kombes Slamet Pribadi menyatakan pihaknya masih menyelidiki laporan temuan PPATK. “Itu masih diselidiki divisi TPPU (tindak pidana pencucian uang) BNN dan sudah kami jelaskan sejak lima bulan lalu. Masalahnya, menyelidiki aliran uang tuh lama, bahkan bisa sampai tiga tahun.” Secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto menyatakan Polri belum menerima temuan

PPATK itu. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, Tim Independen kepolisian yang sedang menginvestigasi dugaan keterlibatan aparat Polri dalam jaringan Freddy bakal meminta data aliran uang tersebut ke PPATK. “Soal aliran dana, baru ramai di media, datanya kami belum terima. Kami mau jemput ke PPATK, akan dimintakan apakah benar ada data terkait Freedy? Aliran dana ke siapa saja? Ini juga kami mau tahu,” ujar Boy, Sabtu (13/8/2016) di Senayan, Jakarta Pusat. Boy melanjutkan ada dugaan kuat Freddy menggunakan rekening dengan nama orang lain untuk menerima atau memindahkan uang. Dugaan ini juga bakal diselidiki. “Kami akan koordinasi juga soal apa aliran dana benar atas nama Freddy, ataukah Freddy menyuruh orang lain untuk mendistribusikan dananya,” kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu. ning/trk/tri

yang namanya popularitas sudah menjadi makanan dia sehari-hari. Risma ditantang bermain secara terangterangan. Yah, publik pada akhirnya akan menangkap maksud Risma, apakah bertahan di Surabaya demi rakyat (sesuai kata-katanya), atau berangkat ke Jakarta atas takdir Tuhan– jika titah Megawati turun. Jika menggunakan teori terbalik, hinaan Ahok terhadap Risma bukan semata-mata “menjelekkan”, melainkan bentuk strategi politik. Terbukti, Risma terusik bukan! Publik kemudian memandang sikap nasionalisme kedaerahan Risma bangkit. Benarkah itu sikap nasionalisme yang kita lihat, atau jangan-jangan Risma dan tim suksesnya sekedar memanfaatkan momentum? Tentu sangat disayangkan bila Risma yang awalnya pro rakyat berubah menjadi pro Parpol. Analogi sederhananya begini, saya punya teman di Jakarta. Kemudian teman itu menjelekkan “secara personal” pekerjaan saya. Teman itu bilang saya cuma orang lokal, track record-nya masih jauh dibanding orang Jakarta. Ha­ ruskah saya marah terhadap teman itu? Kalau saya punya kepentingan di Jakarta, tentu

saya marah. Selama saya tidak punya kepentingan di sana, buat apa marah. Lain lagi jika teman itu menjelekkan nama kota Surabaya. Sebagai warga Surabaya saya akan bersikap atas nama nasionalisme kedaerahan. Dalam konteks ini harus dibedakan, Risma terpancing emosi karena merasa memiliki kepentingan politik atau mempertahankan nasionalisme kedaerahannya? Risma sendiri jangan menunjukan gelagat yang seolah-olah tidak bahagia, apalagi cuma dikritik sekali oleh Ahok. Bayangkan, berapa banyak dia mengkritik Ahok dan Jakarta. Toh, itu tidak masalah. Risma sebenarnya harus punya jalan politik sendiri. Sayangnya, dia mau tampil “aman”. Cum, politik abu-abu Risma tidak seluwes Jokowi. Gelagatnya gampang ditebak. Dia, seperti antara berada di dua tempat. Ha­ rusnya dia bisa memilih, hitam atau putih. Sama kayak Ahok yang gentlemen. Dengan politik abu-abu itu Risma tidak rasional. Risma tidak mau kehilangan jabatan sebagai Walikota Surabaya, sementara belum tentu ia memenangkan pertarungan dengan Ahok. Dia tidak mau gambling. Makanya, jadi abu-

abu. Baiknya memang Risma tetap di Surabaya, tapi jangan kemudian membentuk argumen-argumen menggiring, seperti membalas statemen Ahok dan memamerkan hasil kerjanya. Di Surabaya, sikap warga terpecah. Faksi-faksi telah terbentuk. Ada warga yang mendukung dan menolak Risma berangkat ke Jakarta. Ada Parpol mendukung dan menolak. Ada elemen masyarakat mendukung dan menolak. Ada akademisi mendukung dan menolak. Bahkan ada pula wartawan yang mendukung dan menolak. Tentu sebagai warga, bagaimana sebaik-baiknya kita bersikap. Jangan kemudian kita larut dalam atmosfir politik kepentingan. Bagi warga yang menolak Risma berangkat ke Jakarta kemudian terpancing emosi (garagara hinaan), pada dasarnya mereka telah tersandera kepentingan politik yang secara tidak langsung mendukung Risma duel melawan Ahok. Jadinya, Anda kalah sebelum bertanding. Dan, begitu pun sebaliknya.n

pakan proses perjuangan yang panjang. Hal yang sama juga dihadapi negara dalam usaha untuk memajukan dan melindungi hak konstitusional warganya. “Saya ingin menggarisbawahi bahwa peran instrumental MK dan institusi sejenis dalam mendukung hak-hak warga negara akan mencakup penegakan hak asasi manusia, demokrasi, dan rules of law,” katanya. Arief menambahkan, dinamika di masing-masing negara telah menciptakan keberagaman praktek perlindungan hak konstitusi

tersebut. “Katakanlah, ketentuan normatif di dalam semua konstitusi di negara-negara bersubstansi sama baiknya, sama mulianya: memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap hak konstitusional warga negara. Namun, dinamika masing-masing negara menciptakan praktik dan pengalaman yang beragam,” jelasnya. Untuk itu, lanjut Arief, problem yang dihadapi banyak negara dalam menegakkan konstitusi adalah membuat teks ‘mati’ yang relatif abstrak dalam konstitusi ke

tataran institusional di level praktisrealistis. “Argumentasi yang paling umum dikemukakan, penegakan konstitusi melibatkan antara lain rancang bangun dan interpretasi hukum, dinamika kekuatan politik, ekonomi, dan sosial, serta watak konstitusi masingmasing negara,” urai Arief. Arief Hidayat mengatakan MK siap bekerjasama dengan seluruh anggota asosiasi untuk menindaklanjuti isi deklarasi. Dan berharap negara lain punya kesiapan yang sama.nfeb/ans/sp

*) Noviyanto Aji, wartawan Lensa Indonesia

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


clash of culture

8

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Ilustrator Buku Anak-anak, Evi Shelvia Bawa Monster “The Rabbi(t)ution” ke Popcon Asia

Festival Komik Eropa Cari Komikus Berbakat Indonesia Setiap tahun festival ini diikuti oleh 275 peserta pameran, 7.700 profesional, 2.000 komikus, 879 wartawan baik Prancis maupun mancanegara, 48 kewarganegaraan, 12 pameran serta 353 pertemuan, lokakarya, konferensi, pertunjukan dan pemutaran film.

f

estival Komik Inter­ nasional Angouleme yang bergengsi di Eropa mencari ko­ mikus berbakat In­ donesia pada Pop­ con Asia 2016. Institut Perancis di Indo­ nesia (IFI) dalam keterangan pers mengatakan Nicolas Finet, Koordinator Konten Asia Festival Komik Interna­ sional Angoulême yang juga pendiri kantor berita N2 The Emerging Side akan meng­ hadiri PopCon untuk kedua kalinya. Tahun lalu, ia juga me­ nemui beberapa komikus Indonesia untuk melihat karya-karya mereka dan me­ nawarkan Indonesia untuk mengisi paviliun seluas 300 meter persegi ini pada 2017. Festival Komik Angoulême memiliki Paviliun Asia yang setiap tahunnya menampilkan komik-komik Asia, di antaran­ ya Hong Kong dan Jepang

(2016), dan Taiwan (2015). Festival ini diselenggara­ kan setiap tahun sejak Janu­ ari 1973. Berbagai penghar­ gaan diberikan dalam festival ini, di antaranya Grand Prix de la Ville d’Angoulême yang dianugerahkan kepada se­ orang penulis untuk keselu­ ruhan karyanya, dan peng­ hargaan Fauve d’or untuk ko­ mik yang diterbitkan setahun sebelumnya. Setiap tahun festival ini diikuti oleh 275 peserta pam­ eran, 7.700 profesional, 2.000 komikus, 879 wartawan baik Prancis maupun mancane­ gara, 48 kewarganegaraan, 12 pameran serta 353 pertemuan, lokakarya, konferensi, pertun­ jukan dan pemutaran film. Finet juga akan memperke­ nalkan komik Prancis dalam Popcon Asia 2016. Buku terba­ ru karyanya, Histoire du Trans­ perceneige (2013), diterbitkan seiring dengan peluncuran film Snowpier­cer karya sutra­

s Melayu Mempawah

Seni teater Mendu kha

Festival Komik Internasional Angouleme hadir kembali di Popcon Asia 2016.

dara Korea, Bong Joon-ho, yang diadaptasi dari novel grafis fiksi ilmiah Perancis Le Transperce­ neige karya Jacques Lob, JeanMarc Rochette dan Benjamin Legrand. Di Popcon Asia 2016, IFI juga akan menyelenggara­ kan demo VR (virtual real­ ity). Pengunjung dapat men­ jajal gadget realitas maya kelu­

aran New Side Studio, Perancis bersama Mathias Chelebourg, seorang spesialis pembuat konten realitas maya (virtual reality) yang telah bekerja un­ tuk berbagai merk ternama, seperti Orange, Dior, Prada dan Louis Vuitton. Dari Indonesia, ilustrator buku anak-anak Eva Shelvia akan memeriahkan gelaran

Popcon Asia 2016 di Jakarta Convention Center dengan berbagai karya, termasuk koleksi monster buatannya yang sudah dibukukan, ber­ judul “The Rabbi(t)ution”. Karya perempuan kelahi­ ran 24 Oktober 1971 ini sudah diakui di Singapura dan Ma­ laysia. Menurut keterangan pers dari Popcon Asia, Eva

telah memulai proyek ilus­ trasi buku sejak 1998, namun baru benar-benar menekuni bidang ini pada 2011. Ketika itu, dia mengerjakan proyek ilustrasi buku karangan Carole M. Amber asal Amerika Serikat yang berjudul ‘The Gift of The Ladybug’. Buku tersebut berhasil masuk da­ lam jajaran best seller ‘Mover and Shaker’ Amazon.com saat diluncurkan. Eva juga mengerjakan buku berjudul the wild Treehouse of Borneo yang mengisahkan tentang binatang langka dari Borneo. Buku ini membuatnya

yang terlupakan.

mempunyai pengalaman bolak-baik ke Sandakan, Ka­ limantan selama tiga tahun belakangan ini. Dari proyek ini, Evi memperoleh banyak teman dari lembaga konvensi hewan dan budaya. Eva telah meraih berbagai penghargaan, yaitu pemenang dalam AFCC Sketch Singa­ pore (2013), peringkat kedua dalam Samsung Book’s Kids Awards Singapore (2015), rangking kedua kategori best children book dari Perba­ danaan Kota Buku Malaysia (2015) serta rangking kedua Samsung Book’s Kids Awards Singapore (2016).nnan/ans

Mendu, Seni Teater Khas Melayu Mempawah yang Terlupakan Kesenian daerah yang hampir punah dan dilupakan terkhusus oleh masyarakat melayu Kalimantan Barat yang bertempat tinggal di Dusun Malikian, Kabupaten Mempawah diantaranya ada­ lah “Mendu”. Mendu pertama kali di­ kembangkan oleh tiga orang pemuda Mempawah yaitu Ali Kapot, Amat Anta dan Achmad. Ali Kapot yang be­ rasal dari dusun Malikian ini begitu gigih dalam menerus­ kan teater khas Melayu ini ke anak-anaknya. Mendu meru­ pakan bentuk teater yang mengkombinasikan seni tari, drama, silat dan berladon atau nyanyian yang berisi pantunpantun yang disampaikan oleh satu pemain ke pemain lain secara bergantian.

Teater ini ditampilkan dengan cerita-cerita kerajaan seperti kisah 1001 malam, Zainal Abidin Raja Keba­ nyam, Indra bangsawan dan lain-lain. Teater ditampilkan secara apik dibaluti dengan nuansa komedi yang akan membuat ketawa bagi siapa saja yang menyaksikannya. Dalam pertunjukannya, teater mendu dibuka dengan tarian khas melayu seperti tarian Beladun dan tarian khas Melayu lainnya. Tarian Beladun merupakan tarian pembuka Mendu yang dita­ mpilkan dengan pasangan pria dan wanita yang memakai baju khas melayu. Untuk yang prianya menggunakan baju teluk belanga, sedangkan wanitanya menggunakan baju kurung yang semakin

menambah nuansa budaya melayu saat ditampilkan. Setelah dibuka dengan tar­ ian melayu, Mendu dilanjut­ kan dengan tampilan teater atau drama kerajaan yang dikemas begitu apik, diselingi dengan nyanyian beladun dan lawakan yang kian membuat mendu ini menjadi semakin menarik untuk dinikmati. Mendu yang dikemas dengan lawakan membuat mendu layak dijadikan sebagai media hiburan rakyat bah Opera Van Java di televisi. Panggung yang digunakanpun tidak­ lah harus istimewa, cukup mendekorasi halaman kantor, atau halaman sekolahpun cukup untuk pementasan kesenian khas Melayu Mem­ pawah ini. Teater Mendu umumnya

Seni teater Mendu khas Melayu Mempawah yang terlupakan.

ditampilkan di acara-acara pesta sunatan dan perkawinan. Namun itu hanya dulu, kini bah ombak yang ditelan lautan, kesenian daerah ini hampir su­ dah tidak pernah ditampilkan kembali. Mendu hanya ditam­ pilkan saat even-even besar di keraton Mempawah. Hal ini mengakibatkan generasi

muda saat ini menjadi tidak kenal terhadap kesenian khas daerahnya yang kini bahkan sudah diakui bahkan dalam skala nasioal. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Repub­ lik Indonesia tahun 2014 mengu­m umkan “Mendu” sebagai warisan budaya tak

benda milik bersama Ka­ limantan Barat dan Kepu­ lauan Riau. Hal ini tentunya menggembirakan sekaligus memperihatinkan sebab war­ isan budaya khas Melayu yang begitu indah ini begitu jarang dikenal di tanah kelahirannya, khususnya masyarakat Kali­ mantan Barat yang berada di Kabupaten Mempawah. Hal ini bisa dibuktikan den­ gan survei lapangan secara langsung di daerah dan ke­ mudian menanyakan peri­ hal “Mendu” terhadap gen­ erasi mudanya. Umum di­ antara mereka bahkan tidak mengenal apa “Mendu” itu yang hakikatnya merupakan seni teater daerahnya. Ini merupakan pekerjaan rumah bersama antara peme­ rintah dan kita selaku muda-

mudi yang lahir di Kabupaten Mempawah untuk kembali mengembangkan kesenian teater khas Melayu ini. Mendu dapat dikembang­ kan menjadi satu destinasi budaya kita. Pemerintah ha­ rus bekerja keras untuk kem­ bali mengenalkan kesenian teater ini dengan sesering mungkin mengadakan eveneven ataupun pertunjukanpertunjukan Mendu, agar ke depannya generasi-generasi mendatang tau dan dapat lebih cinta terhadap budaya daerahnya. Kita kembalikan maruah Mendu di hati pemuda-pemudi kita sebab jika Jawa saja punya pagelaran wayang, televisi pu­ nya Opera Van Java, kita punya yang lebih indah, yaitu Mendu. ndarmawansyah/pon

Biang Kerok (7) Cerpen Anggie D. Widowati Sudah tiga hari telepon seluler Gondes tidak aktif. Dia tipe lelaki yang selalu siap ditelepon kapan saja. Perasaan Sri Ayu menjadi tidak enak. Meskipun dia dan suaminya sama-sama sibuk, tetapi selalu ada komunikasi. Minimal menyapa dan saling memberitahu keberadaan mereka dimana. “Yu, ada kabar tentang Bapak?” tanya Sri Ayu pada pembantunya. “Belum, Bu.” “Kemana ya, enggak bi­ asanya begini.” “Atau mungkin ke villa Bu?” “Kenapa?” “Mungkin saja, kenapa enggak dicek aja, Bu?” “Bener juga kamu, Yuk.” Lalu Sri mengarahkan mobilnya ke rumah peristi­

rahatan mereka di Puncak, hanya spekulasi mungkin saja suaminya ke sana. Tol Jagorawi padat, tetapi tidak macet. Mungkin karena hari biasa, jadi tidak sepadat ka­ lau week end. Sebetulnya suaminya se­ lalu mengabari kalau pergi ke Puncak. Tetapi bila su­ dah lebih sehari tidak bisa dihubungi, berarti harus dicari kenapa. Lega hatinya ketika memasuki halaman villa. Mobil besar suaminya diparkir di halaman rumah peristirahatan itu. Sri Ayu masuk dan me­ markir mobil di samping mo­ bil suaminya. Lalu dia turun menuju pintu depan. Pintu tidak terkunci. Debu-debu di lantai juga tebal seperti tak per­ nah ada yang melewatinya. Suasana lengang, gunung

Salak berdiri anggun di sam­ ping pebukitan itu, terlihat dari ruang tengah yang luas dan mewah. Sri masuk ke kamar utama dan memanggil nama suaminya. “Mas, Mas Bas,” katanya pelan sambil mendorong pintu kamar. Tidak ada jawaban, dido­ rongnya lebih keras lagi pin­ tu itu. Sri melihat suaminya tertidur telungkup di ka­ sur. Dia pun mendekat. Lalu digoyang-goyangkan kaki suaminya yang masih berse­ patu. Tidak bereaksi. Sri Ayu mulai curiga. Dia berjalan memutari bed itu dan berdiri di depan tepat kepala Gondes. Dibalikkannya tubuh itu. Kaku dan dingin. Ketika melihat wajahnya, Sri menjerit, karena sadar suaminya sudah tak bernya­

wa. Tubuh lelaki itu sudah kaku dan ada bekas merah di lehernya. Suaminya dicekik. *** Lelaki berkaca mata hi­ tam itu membuka pesan di HPnya. Lalu dengan cepat dia membalas,bahwa dia sudah sampai di Bandara Soeta. Dia mendorong dua koper besar dengan troli seakan dari bepergian jauh. Disibakkannya rambutnya yang sebahu itu, lalu diikat­ nya di belakang, sambil terus berjalan. Seseorang menda­ tanginya. “Mobil Bapak sudah di­ siapkan ini, kuncinya, Bapak mau sama sopir atau bawa sendiri?” tanya lelaki itu. “Sopir?” “Iyaa, saya sopirnya.” “Kentus?”

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Lelaki itu mengangguk. “Bukannya Kentus sudah meninggal?” “Sekarang nama saya Bob­ by,” jawabnya. “Bobby, sopir Bobby? Ah yang bener nama itu tak cocok, bagaimana kalau Kodok?” “Hahaha…” “Hahaha…” “Aku bawa sendiri,” kata lelaki berkacamata itu. “Baik Pak, Saya pakai bus umum saja.” Lalu mereka berpisah dan lelaki itu berjalan menuju Fortuner putih barunya. “Gimana rasanya di Singa­ pore?” tanya Mr. X. “Negeri robot,” jawab le­ laki itu. “Modern, bersih dan tera­ tur kan?” “Orang Indonesia akan stress kalau harus hidup se­

perti itu.” “Hahaha…Hahaha…” “Baik Bang Joki, ini iden­ titas baru anda,” Mr X mem­ berikan sebuah kartu. “Terima kasih,” jawab Joki. Joki membaca nama di KTP itu, Willy Sunyoto. “Apa wajahku aneh?” “Enggak kok, ganteng mirip Ahmad Dani.” “Hahaha, oh tidak, artis oon itu.” “Hahaha.” “Tahukah Bapak kenapa saya disebut Joki?” Mr. X menggeleng. “Waktu kecil saya suka jadi joki three in one.” “Ya ampuuun.” “Saya sudah lupa nama yang sebenarnya, saking banyaknya yang panggil saya nama itu.”

“Ya, sekarang saatnya si yatim piatu menuai keba­ hagiaan.” “Terima kasih Pak.” “Ya sudah sana, semoga istrimu mengenalimu.” “Bukan istri, kekasih.” “Iyaa yaa, kekasih.” Lalu Willy alias Joki ke­ luar dari ruangan itu menuju parkiran. Mobil mewahnya sudah menunggu. Sebelum dia menyalakan mesin, dia kepikiran omongan bosnya soal Ahmad Dani. Di belok­ kannya spion dalam kea rah wajahnya. Ganteng sih, tapi enggak mirip Dani sih, yang jelas pasti kekasihnya Sari pangling.tamat *) Author, Blogger, Novel: Ibuku (Tidak) Gila (2014), Langit Merah Jakarta (2003), Laras (2004)


Pentas Seni dan Budaya Jombangan Ramaikan Pagelaran Seni di TMII Jakarta

Mengenal Sodan, Kampung Adat di Sumba

beranda

12

wisata & kuliner

9 Edisi 14 15 - 21 agustus 2016

Empat Pabrik Kertas Mojokerto Buang Limbah ke Kali Porong? Diduga empat perusahaan kertas melakukan kegiatan pembuangan limbah (B3) di Kali Porong. Keempat perusahan tersebut telah melanggar upaya pengendalian air yang diharapkan terwujudnya fungsi air dengan baik. Bisa juga disebut melanggar kelebihan baku mutu yang ditentukan dalam izin pembuangan limbah cair (IPLC).

p

encemaran limbah ba­h an berbahaya dan beracun (B3) yang terjadi Kali Porong, Sidoarjo ter­n yata belum berakhir. Hingga saat ini temuan yang dilakukan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton), pencemaran yang terjadi di anak Sungai Brantas itu masih berlangsung dan ditemukan banyak mengandung logam berat. Direktur Ecoton Prigi Arisandi mengatakan, hingga saat ini keseriusan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Mojokerto dalam menegakkan undang-undang lingkungan belum terlaksana

dengan baik. Buktinya, lanjut Prigi, masih ada perusahaan yang membuang limbah B3 di aliran Kali Porong. “Ini mestinya harus ditindak. Selama ini belum ada penindakan serius yang di­l akukan BLH Mojokerto terkait masalah limbah B3 yang dibuang sembarangan, “ kata Prigi, Kamis (11/8/2016). Prigi menyebut, di Kabupaten Mojokerto diduga ada empat perusahaan kertas yang melakukan kegiatan pembuangan limbah (B3) di sungai. Dia merunut, PT Sun Paper Source di Desa Sukoanyar, Ngoro, Mojo­ kerto; PT Mekabox International di Desa Tanjangrono,

Rizma, Guru Cantik Asal Tegal Rela Diberi Honor Rp75 Ribu per Bulan Rizma Uldiandari (26) sedang bikin geger jagad maya. Pengabdian guru cantik SD Negeri 2 Karangmangu Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ini jadi perbincangan hangat. Betapa tidak, sebagai tenaga honorer Rizma hanya diupahi Rp75 ribu per bulan. Tapi hal ini tak menjadi halangan baginya untuk tetap mengajar. Alhasil, banyak netizen yang menyatakan kekagumannya pada sosok yang sempat tak mau jadi guru itu. Rizma mengaku jika menjadi guru memang bukanlah cita-citanya dahulu. Usai lulus SMA, dia sempat berkuliah di Jurusan Keperawatan di Akademi Keperawatan Pemerintah Kota Tegal. Namun, melihat banyak anakanak di sekitar rumahnya banyak yang putus sekolah, hatinya terketuk. “Ketika saya kuliah di Akper, saya meilhat banyak anak di lingkungan rumah yang putus sekolah. Akhirnya saya pun mengajari mereka di rumah. Ini memunculkan keinginan untuk jadi guru dan akhirnya kuliah di PGSD di Universitas Negeri Semarang,” ujar Rizma. Rizma akhirnya diterima jadi guru honorer di SDN 2 Karangmangu sejak 2010. Tebak berapa honor yang diterimanya? Hanya Rp75 ribu saja per bulan! Namun hal itu sama sekali tidak menyurutkan niat Riz-

Limbah PT Sun Paper Source di Desa Sukoanyar, Ngoro, Mojokerto yang diduga dialirkan ke Kali Porong.

Limbah yang diduga PT Pakerin di Jalan Raya Prambon, Pungging, Mojokerto.

Ngoro, Mojokerto; PT Mega Surya Eratama di Desa Jasem, Ngoro, Mojokerto; dan PT Pabrik Kertas Indonesia (Pa­ kerin) di Jalan Raya Prambon, Pungging, Mojokerto. Menurut Prigi keempat perusahan tersebut, telah melanggar upaya pengendalian air yang diharapkan terwujudnya fungsi air deng­ an baik. Bisa juga disebut melanggar kelebihan baku mutu yang ditentukan dalam izin pembuangan limbah cair

Dia juga menandaskan, akibat dari perbuatan yang dilakukan dari empat perusahaan itu ikan di sungai ba­ nyak yang mati. Seperti pada peristiwa Selasa, (2/8/2016), sepanjang Kali Porong warga banyak menemukan ikanikan mati, setelah diketahui ternnyata dampak dari pembuangan limbah B3 dari PT Pakerin. “Rusaknya biota di sungai ini PT Pakerin harus bertanggung jawab. Padahal PT ini

(IPLC). “Kami tidak menuduh empat perusahaan itu tidak mempunyai IPLC. Namun sangat disayangkan dan memprihatinkan. Seperti PT Sun Paper masih membuang limbah di Kali Sadar, PG Gempol Kerep di Kali Marmoyo dan PT Mekabox masuk ke Kali Sadar yang merupakan anak Kali Porong. PT Sun Paper sendiri limbah pembuangannya dengan cara tersembunyi,” tutur Prigi.

Kejati Jatim “Surati” Dahlan Iskhan Kedua Kali Dahlan Iskan

Mangkir saat dipanggil, penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, kembali melayangkan surat panggilan untuk kedua kali terhadap Dahlan Iskhan (DI) sebagai saksi dalam penyidikan dugaan penyalahgunaan penjualan 33 aset yang dikelola PT Panca Wira Usaha (PWU) tahun 2002/2004. Dalam surat yang dilayangkan hari ini Rabu 10 Agustus 2016, mantan menteri BUMN tersebut dipanggil sebagai saksi pada tanggal18 Agustus 2016. Romy Arizyanto Kepala Seksi Penegakan Hukum (Kasipenkum) Kejati Jatim saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. “Iya kita layangkan surat panggilan ke dua kepada Dahlan Iskan sebagai saksi. Dalam surat panggilan, Dahlan diharapkan hadir pada tanggal 18 Agustus 2016,” terang

Romy, Rabu (10/8/2016). Di waktu bersamaan, tambah Romy, penyidik juga memanggil 3 orang dari Pemprov Jatim. “Selain Dahlan kita juga memanggil tiga saksi lainnya. Mereka adalah Dra. Emmy Krisnawati. Ak Kasubag penghapusan pada biro perlengkapan Prov. Jatim, Makhfudz, SH Kasubag sengketa hukum pada biro hukum Prov. Jatim dan Drs. Samsudin Kasubag perusahaan pada biro perekonomian Prov. Jatim,” beber Romy. Sebelumnya, dalam panggilan pertama DI tidak hadir alias mangkir. Sebelum kasus ini ditingkatkan ke penyidikan, saat masih penyelidikan, bos media cetak itu juga tidak pernah menghiraukan panggilan dari penyidik Kejati Jatim hingga tiga kali panggilan. Sebagai saksi, sebenarnya

tersebut tercantum pembekuan atau pencabutan izin usaha. Tundak pidana kejahatan, kurungan dan denda, “ ujar Prigi. Pernah dilakukan penelitian dan sudah beredar di internet sejak tahun 2007, menunjukkan jumlah kan­ dungan logam berat yang terjadi di Kali Porong. Logam berat jauh melebihi ambang batas yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur No. 45/2002 dan Kepmen LH No. 51/2004. Pemeriksaan kan­ dungan Cadmium (Cd) pada air menunjukkan jumlah 0.018 – 0.080 part per million (ppm). Padahal, mestinya ambang batas keamanan hanya pada level 0.01 ppm. Hal yang sama juga ditemukan pada kandungan Timbal (Pb) yang ditemukan sejumlah 0.013-0.074 ppm. Mestinya ambang baku hanya pada level 0.03 ppm Peristiwa munculnya buaya-buaya berukuran kecil dan besar yang terjadi pada bulan Mei 2015, tak bisa dilepaskan dari kegiatan pabrik yang membuang limbah B3 di sepanjang Kali Porong.npr

Jatim Tolak Gagasan Full Day School

Rizma Uldiandari

ma untuk terus mengabdi untuk mencerdaskan para generasi muda Bangsa Indonesia. “Bertemu anak dan memberikan ilmu kepada mereka, sudah cukup memberikan saya kebahagiaan,” ujar dia. Warga Desa Pecabean, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal,hanya berharap Pemerintah Tegal tidak membedakan guru honorer dan guru PNS karena memiliki peran yang sama. Namun, dia tak menampik akan ikut seleksi CPNS bila ada. Terkait penghasilan yang super minim itu, Rizma ‘menga­kali’ dengan membuka kursus atau les pelajaran di rumahnya pada malam hari. Dirinya tidak ingin mengandalkan paras nya yang cantik untuk mencari sebuah keuntungan pribadi. “Semua perempuan harus punya kecerdasan karena dunia terlalu keras jika hanya mengandalkan kecantikan,” cuit Rizma di akun Instagramnya.nlicom

sudah menerima sanksi administratif dari BLH Provinsi Jawa Timur. Tetapi masih membuang limbah B3 di Kali Porong. Ini patut kita curigai. Kenapa sudah ada menerima sanksi administrasi tetap melakukan pelanggaran? Ini tugas kita,” ucap Prigi. Sebagaimana disampaikan Prigi juga, PT Pakerin sebenarnya sudah menerima sanksi administratfif ber­d asar keputusan BLH Provinsi Jawa Timur nomor : 188/155/KPTS/207/2015, tanggal 4 Sepetember 2015 tentang penerapan sanksi administratif paksaan pemerintah kepada Pabrik Kertas Indonesia Mojokerto. Selanjutnya Prigi menjelaskan, sanksi adminitratif yang ditanda tangani langsung oleh Kepala BLH Provinsi Jawa Timur Bambang Sadono itu menyebutkan, apabila PT Pakerin tidak melaksanakan sanksi administratif paksaan pemerintah maka dikategorikan melanggar Undang-undang 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. “Dalam undang-undang

Dahlan diperiksa perihal kapasitasnya saat menjabat Direktur Utama (Dirut) PT PWU periode tahun 20002010. Sebab penyidik Kejaksaan menemukan adanya penyewaan dan penjualan 33 aset yang dikelola PT PWU. Perlu diingat, Kejati Jatim sudah memanggil Dahlan Iskan guna dimintai keterangan dalam penyelidikan dugaan penyalagunaan penjualan asset yang dikelola PT PWU. Tapi sampai pada pemanggilan ketiga kalinya, Dahlan tidak juga memenuhi panggilan permintaan keterangan dari Kejari Jatim. Hal itu berlanjut juga saat kasus PT wPWU dinaikkan ke penyidikan umum, lagi-lagi Dahlan tidak mengindahkan panggilan pertamanya yang dilayangkan oleh penyidik Pidsus Kejati Jatim.nad

Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy soal gagasan sistem full day school untuk seluruh sekolah baik negeri maupun swasta tingkat SD dan SMP mendapat tentangan dari banyak pihak. Anggota Komisi E DPRD Jatim Agus Dono menilai Mendikbud seharusnya tak langsung begitu saja mengusulkan kebijakan itu. Sebaiknya ada kajian khusus untuk melihat kelemahan dan kelebihan jika full day school diberlakukan untuk semua sekolah negeri dan swasta. Khususnya terkait anggaran yang dibutuhkan untuk menyediakan fasilitas penambahan jam belajar siswa. “Mohon dipertimbangan secara seksama dulu karena kebijakan itu akan berpengaruh kepada masyarakat. Kita tahu kalau ada kebijakan perpanjangan sesuatu apapun, termasuk jam belajar siswa ini kan butuh anggaran lagi. Iya kalau untuk sekolah negeri bisa di-back up negara, tapi kalau sekolah swasta bagaiamana. Utamanya untuk sekolah swasta yg menengah ke bawah. Ini kan akan memberatkan orang tua,” kata politisi asal Fraksi Partai Demokrat ini, Rabu (10/8/2016). Meskipun, lanjut Agus Dono, kebijakan tersebut tujuannya baik untuk memberi­ kan pengawasan yang ekstra bagi anak-anak yang ditinggal orang tuanya bekerja. Namun tak bisa serta merta diber-

lakukan untuk seluruh sekolah. Harus ada pertimbangan juga untuk daerah terpencil, seperti pedesaan yang hingga kini persoalan transportasi masih sulit. “Jangan sampai konsep baru ini belum matang tapi sudah diekspos, kalau mendapat perlawanan dari masyarakat, akan susah nanti. Secara politis juga kurang bagus untuk pemerintahan Jokowi,” tegasnya. Bahkan, pihaknya juga menanggapi pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rahman yang mengaku Jatim siap melaksanakan full day school. Ia justru menyangsikan pernyataan tersebut. “Maaf, ini untuk urusan SD dan SMP lho yang jadi urusan pemerintah kabupaten/kota. Kalau Pak Rahman (Kepala Dinas Pendidikan Jatim) itu kan urusannya di tingkat SMA dan SMK. Kan jelas harus dibicarakan dulu dengan tingkat dua,” imbuhnya. Senada dengan pihak DPRD Jatim, Gubernur Jatim Soekarwo mengaku belum bisa menerima usulan kebijakan dari Menteri Muhadjir, masih butuh waktu mempelajarinya. “Sekolah full day itu memang cocok untuk masyarakat negara maju. Kalau itu diterapkan semua, kapan saya ketemu sama cucu saya? Memang disini ada tapi kan ga semua, hanya sekolah tertentu yang memang sudah siap baik sarana maupun prasarananya,” tutup gubernur.nsarifa

Penderita Kanker Jakarta Ramai-ramai Cari Sumbangan RIDE Jakarta, pioneer studio indoor cycling di Jakarta menggalang dana untuk penderita kanker. Dana yang berhasil terkumpul akan disalurkan melalui Yayasan Kanker Indonesia (YKI). “Ini dilakukan sebagai bagian dari bentuk kepedulian RIDE atas meningkatnya jumlah penderita kanker di Indonesia,” jelas pendiri RIDE Jakarta, Gita Sjahrir, disampaikan tertulis kepada Lensa Indonesia, Jumat (12/8/2016).

Tercatat, ada sekitar 1.4% penderita kanker di Indonesia pada 2013. Diantaranya, 30% kasus disebabkan lima fator perilaku, yaitu; 1) Indeks massa tubuh tinggi, 2) Kurang konsumsi buah dan sayur, 3) Kurang aktivitas fisik, 4) Rokok, 5) Konsumsi alkohol berlebihan. Gita menjelaskan, RIDE Jakarta mengajak para ‘riders’ – sebutan bagi penggemar olah raga ini – untuk menjalankan pola hidup sehat dengan berolahraga secara teratur, sekali-

gus peduli dan berkontribusi nyata bagi masalah kesehatan yang satu ini. “Kami sangat peduli deng­ an bertambahnya penderita kanker di Indonesia. Terlebih lagi tidak semuanya mampu mendapatkan perawatan yang layak karena benturan biaya,” kata Gita Untuk itu, lanjut Gita, “Melalui Race For a Cure ini, kami ingin menggalang dana bagi para penderita kanker yang akan kami salurkan melalui Yayasan Kanker

Indonesia (YKI), sekaligus untuk mengajak masyarakat untuk lebih teratur berolahraga.” Sebagai studio Indoor Cycling, RIDE diakui dia, merupakan salah satu olahraga dengan intensitas tinggi bagi tubuh. Tidak hanya menjaga kesehatan dan memperbaiki tubuh secara fisik, namun RIDE juga memberikan manfaat bagi jiwa, karena dilakukan secara bersama-sama dalam satu kelas dengan suasana yang menyenangkan. “Kita w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

dapat fokus berolahraga secara efektif dalam waktu yang cukup singkat,” katanya. Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyambut baik inisiatif RIDE Jakarta untuk mengadakan acara ini dan peduli serta memberikan donasi bagi para penderita kanker. Berapa pun dana yang terkumpul sa­ ngat berarti bagi para penderita kanker di Indonesia. YKI berharap masyarakat juga semakin sadar untuk menjalankan pola hidup sehat dan rajin berolahraga.nlicom

Darmanto, penderita kanker kaki di Cirebon ini pasrah digerogoti virus kanker mematikan.


edukes

10

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Menkes Minta JCH Tak Berinteraksi Langsung dengan Unta Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek mengimbau kepada para jamaah untuk tidak berinteraksi langsung dengan binatang unta selama berada di Arab Saudi. Alasan-

nya, hewan berpunuk yang tingal di Arab Saudi dan sekitarnya diduga jadi penyebab munculnya virus corona, penyebab MERS. MERS atau Middle East Re-

spiratory Syndrome adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus korona. “Kami persiapkan jamaah haji ini. Kita sudah persiapkan ke Arab Saudi dan ber-

temu menkes Arab Saudi dua kali. Beliau mengatakan akan perhatikan sekali. Bahwa MERS itu harus diantisipasi,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Asrama Haji,

Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (9/8/2016). “Pertama jamaah haji kita minta jaga kebersihan. Kita minta jamaah haji untuk tidak mendekati binatang tersebut.

Penularan dapat terjadi dari air liur dan kami minta tidak minum susunya,” imbaunya. Nila menambahkan bahwa tim kesehatan sudah dipersiapkan di Arab Saudi. Kerja

sama dengan rumah sakit setempat pun sudah dilakukan. Termasuk menambah ambulans untuk mengangkut jamaah yang turun daya tahan tubuhnya.licom

Bikin Siswa Kayak Robot, Ribuan Orang Tolak Full Day School Umur-umur seperti itu harus mendapat konsep khusus agar tetap bertahan dan tidak menjadi robot saat berada di sekolah selama satu hari penuh.

p

etisi “Tolak Pendidikan ‘Full Day’/Sehari Penuh di Indonesia” yang dimulai Deddy Mahyarto Kresnoputro di laman change.org telah didukung 38.542 orang. “Tren sekolah di negaranegara maju saat ini adalah ‘less school time’, ‘no homework’, ‘more about character building’,” tulis Deddy di laman change. org pada Kamis (11/08/2016). Deddy mempermasalahkan wacana sekolah sehari penuh dengan alasan pendidikan dasar yang tidak siap menghadapi perubahan zaman yang begitu pesat, di tengah pemerintah belum selesai membenahi masalah kurikulum yang kerap kali berubah. Terkait alasan sekolah sehari penuh akan ditambah kelas agama untuk mencegah hal-hal negatif yang bisa didapat anak di luar sekolah, misalnya ekstremisme, Deddy berpendapat yang perlu belajar dalam hal ini adalah orang tua untuk dapat mengarahkan anak agar tidak terjerumus hal-hal negatif. Mengutip tulisan dari salah satu portal, Deddy juga mengatakan sekolah sehari penuh seperti melepas tang-

gung jawab orang tua terhadap anak-anak ke sekolah dan akan merenggut interaksi antara anak dengan orang tua. “Pemerhati pendidikan lain menganggap bahwa ‘homeschooling’ menjadi pilihan yang paling tepat dibandingkan mengirimkan anak2 ke ‘pabrik’ pendidikan yang bernama sekolah sehari penuh,” tulisnya. Petisi tersebut ditujukan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muha­djir Effendy, Presiden Joko Widodo dan para orang tua murid. Pengamat Pendidikan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Felysianus Sanga menilai wacana “full day school” bagi siswa sekolah dasar (SD) akan membuat siswa seperti robot. “Kalau terlalu dipaksakan dengan selama satu hari penuh di sekolah, siswa-siswa kita akan kelelahan yang kemudian akan membuat mere­ ka hanya mengikuti arahan dari guru tetapi tidak kreatif,” kata Felysianus di Kupang, Kamis (11/8/2016). Ia juga menilai jika wacana tersebut diberlakukan maka anak-anak sekolah yang terlalu lama di sekolah akan kesulitan dalam hal pengembangan kreatifitas, karena umur-umur anak SD

Kegiatan belajar di sekolah tidak harus dilakukan seharian penuh.

adalah saat dimana mereka mengembangkan kreatifitas mereka. “Mereka masih perlu bermain, apalagi untuk anak-anak di sekolah-sekolah pedalaman mereka harus mempunyai kreatifitas dalam hal menenun atau melakukan kegiatan lain untuk membantu orang tua mereka,” tuturnya. Ketua Program Studi (Keprodi) Linguistik Program Pasca Sarjana Undana tersebut juga menjelaskan siswa SD berada pada umur berkisar dari enam sampai 12 tahun.

“Umur-umur seperti itu harus mendapat konsep khusus agar tetap bertahan dan tidak menjadi robot saat berada di sekolah selama satu hari penuh,” katanya. Ada tiga konsep yang harus diterapkan, yakni bahasa, otak atau pikiran dan jiwa. Ketiga konsep tersebut harus selalu dipahami oleh guru-guru SD jika memang wacana tersebut benar-benar diberlakukan. Jika selama satu hari sekolah itu bahasa, pikiran serta jiwa anak tidak saling berirama maka akan mengganggu mental anak

SD dan hanya mau mendengar tetapi tidak dapat menyerap ilmu yang diberikan. Felysianus mengaku tidak keberatan dengan wacana tersebut namun harus ada kajian agar pelaksanaannya tidak mengganggu mental serta sistem belajar dari anakanak SD. Karena itu pembatalan wacana sekolah sehari penuh (full day school) merupakan keputusan yang tepat, karena banyak faktor perlu ditinjau untuk menerapkan suatu aturan pada sekolah.

Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Dr Erianjoni di Padang, Kamis (11/08/2016) juga mengatakan hal senada. “Wacana sekolah sehari penuh jika dipaksakan dapat memberikan dampak negatif,” katanya. Menurut dia, sekolah sehari penuh apabila diterap­ kan akan menimbulkan peluang terjadinya kekerasan, perpeloncoan, dan eksploitasi siswa oleh guru, karena guru dan siswa berada dalam suasana lelah seharian di lingkungan sekolah. Selain itu siswa juga bisa mengalami stres dikarenakan tidak semua sekolah memiliki sarana dan prasarana belajar yang bisa menyenangkan siswa. “Sekolah di Indonesia masih banyak yang sempit dan tidak memiliki fasilitas taman belajar yang mema­ dai,” tambahnya. Pada dasarnya pendidikan tidak harus dilakukan di sekolah saja, di lingkugan keluarga dan masyarakat juga bisa dijadikan sebagai media untuk mendidik karakter anak, sehingga tidak perlu memaksakan pendidikan untuk dibebankan pada sekolah semuanya. “Jadi yang harus ditingkatkan untuk membentuk karakter anak adalah kerjasama dan pengawasan antara orangtua, masyarakat, maupun sekolah,” ujar dia.

Ia menjelaskan, sistem boarding school lebih baik diterapkan dari pada sekolah sehari penuh. Boarding school adalah sekolah asrama, dimana siswa, guru, pengelola sekolah tinggal di asrama yang berada dalam lingkung­a n sekolah dalam kurun waktu tertentu. Boarding school adalah sistem yang tepat dipilih bagi orang tua yang sibuk dan tidak memiliki waktu lebih untuk mendidik dan anaknya saat berada di lingkungan luar sekolah. Sementara itu, pengamat sosial dari Universitas Andalas, Prof Damsar juga menilai pendidikan tidak harus difokuskan pada sekolah saja, tetapi di dalam lingkungan dan masyarakat juga bisa dilakukan. Ia mencontohkan bagi orang tua yang berprofesi sebagai pedagang maka ketika anak pulang sekolah pasti akan singgah ke toko orang tuanya, pada waktu anak membantu orangtuanya berdagang maka jiwa wirausaha anak akan bisa terlatih di toko tersebut. Selain itu, masjid juga bisa dijadikan anak untuk tempat belajar agama pada waktu sore hari. “Apabila sekolah sehari pe­ nuh diterapkan maka masjid untuk tempat belajar agama bagi anak juga akan sepi,” kata dia.nans

Mahasiswa ITS Ciptakan Aplikasi Antibegal Namanya Partmaps

Terinspirasi BJ Habibie, Bupati Purwakarta Gratiskan Cuci Darah

Tingginya kasus pembegalan memang meresahkan masyarakat akhir-akhir ini. Data dari Polda Metro Jaya menunjukkan pada Januari 2015 terjadi 80 kasus begal di wilayah Jabodetabek. Alvin Rahman Kautsar bersama Achmad Affandi, Stezar Priansya, Noptrina Puspitasari, dan Shaqilla Az Zahra terins­ pirasi untuk menciptakan aplikasi antibegal Partmaps. Partmaps adalah aplikasi berbasis smartphone android yang dibuat untuk memudahkan para penggunanya untuk saling memantau keberadaan satu sama lain. Terdapat dua fitur utama dalam Partmaps, yakni peta digital dan threat button. Dengan peta digital, pengguna dapat mengetahui titik lokasi teman-temannya sesama pengguna Partmaps yang tergabung dalam satu grup. Sedangkan threat button digunakan untuk mengirim notifikasi ancaman secara cepat ke semua teman grup dengan menekan tombol volume pada smartphone. Semua anggota grup berhak mengonfirmasi kebersediaan mereka untuk datang menolong atau tidak. “Pengirim notifikasi bahaya juga akan tahu siapa saja yang akan datang menolongnya,” jelas Alvin. Jika keadaan telah dirasa aman oleh sang pengirim

Bupati Purwakarta di Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerapkan kebijakan cuci darah gratis bagi seluruh penderita penyakit gagal ginjal di daerahnya karena terinspirasi Rumah Sakit Khusus Ginjal (RSKG) RA Habibie milik Presiden RI 1998-1999 BJ Habibie. “Kebijakan cuci darah gratis di Purwakarta telah berlangsung sejak 2015 lalu. Program ini berlaku untuk seluruh masyarakat penderita penyakit ginjal,” katanya di sela-sela peresmian gedung baru RSKG RA Habibie, di Bandung, Senin (8/8/2016). Ia mengaku pertama kali datang ke rumah sakit tersebut untuk mengantarkan warganya yang terpaksa harus menjalani cuci darah karena penyakit ginjal. “Saya pertama kali datang ke sini tiga tahun lalu, membawa warga berobat. Saya melihat pelayanan di sini tidak pernah membeda-bedakan pasien. Semua dilayani dengan baik,” kata dia. Setelah itu, Dedi mengaku mulai berpikir agar di Purwakarta harus ada yang seperti rumah sakit seperti itu, cuci darah gratis untuk seluruh warga yang memiliki penyakit ginjal.

Alvin Rahman Kautsar menjelaskan cara kerja aplikasi Partmaps di ajang PIMNAS di IPB.

notifikasi, maka ia akan menekan tombol aman untuk mengabarkannya. Dengan adanya aplikasi Partmaps, para pengguna tentu akan lebih mudah memberikan kabar saat kondisi bahaya. Semua fitur tentu akan berfungsi saat pengguna tersambung dengan koneksi internet dan GPS yang aktif. “Daripada kirim SMS atau chat, lebih mudah dengan sekali tekan tombol volume,” tutur Alvin. Karya ini akhirnya lolos seleksi dan mendapat pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) dan membawa mereka pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-29 di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang masih berlangsung hingga saat ini. Tak hanya kasus pembe-

galan, aplikasi ini juga mengakomodasi kasus lain yakni kecelakaan dan ban bocor. Masing-masing kasus memiliki bobot yang berbeda. Sistem akan menghitung ketersediaan pengguna berkondisi aman dengan prioritas kasus. “Jadi kebutuhan jumlah penolong akan disesuaikan dengan kasus yang dialami,” ujar Alvin yang juga didaulat sebagai ketua tim. Partmaps yang berasal dari kata partners dan map ini belum secara resmi dirilis bebas. Alvin dan tim menargetkan bisa menggandeng pihak pemerintah dan kepolisian untuk mendukung aplikasi Partmaps ini. Sehingga orangorang dapat dengan mudah menolong sesama dengan nyata. “Tidak hanya share dan like seperti yang sekarang terjadi,” pungkas mahasiswa asal Tulungagung tersebut.nsita

“Sekarang pikiran saya sudah terwujud, di Rumah Sakit Bayu Asih Purwakarta fasilitas cuci darah sudah lengkap,” katanya. Ia mengakui biaya penanganan cuci darah tidak mungkin bisa tertangani oleh kalangan ekonomi lemah. Bahkan, kalangan ekonomi berkecukupan pun seringkali mengalami kesulitan saat membayar pengobatan cuci darah. Atas kondisi itu, ia menyatakan, dikeluarkan kebijakan menjamin seluruh biaya pengobatan melalui mekanisme Jaminan Masyarakat Purwakarta Istimewa (JMPI) dengan pembiayaan tanpa batas (no limit). Dengan begitu, ia mengemukakan, warga yang akan berobat cukup membawa Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan Surat Rujukan dari pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) terdekat. “Penganggarannya no limit. Silakan saja berobat sesuai kebutuhan. Kami jamin semua, karena akan dibayarkan melalui APBD Purwakarta,” katanya. Ia menegaskan BJ Habibie sebagai pemilik RSKG itu merupakan in-

Bupati Purwakarta di Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

spirasinya dalam berbagai hal, bukan sekadar dalam membangun sistem pelayanan kesehatan gratis. “Beliau inspirator saya, dulu beliau dipandang sebelah mata, tetapi sekarang banyak yang memuji dan memuja. Ini karena beliau visioner dan konsisten dalam pemikirannya. Saya

banyak belajar dari beliau,” demikian Dedi Mulyadi. RSKG RA Habibie merupakan dedikasi untuk ibunda Bachruddin Jusuf (BJ) Habibie, yaitu Raden Ajeng Tuti Marini Puspowardojo (1911--1990) yang menikah dengan Alwi Abdul Jalil Habibie dan dikaruniai tujuh anak.nmal/ans

Yang Sebaiknya Dilakukan Ortu Jika Anak Mengadu Dianiaya Guru Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumatera Barat, Zainal Akil, meminta kepada para orang tua siswa agar mengkonfirmasi kepada pihak sekolah jika anak mengadukan telah diperlakukan kasar oleh gurunya. “Adanya perlakuan kasar

oleh guru terhadap siswa pasti ada alasannya, karena itu mintalah penjelasan kepada pihak sekolah. Jangan langsung memukul guru atau mengadukan kepada polisi,” kata dia di Padang Kamis (11/8/2016). Ia menambahkan seorang siswa yang berperilaku baik

pasti akan diperlakukan gurunya dengan baik, dan jika ada anak yang mendapat teguran, cubitan atau yang lebih keras pukulan pasti ada alasannya. “Memperlakukan siswa dengan kasar atau memukulnya, pasti ada alasan tertentu seperti misalnya anak tersebut berkata kurang ajar atau

berbuat asusila,” kata dia. Setiap guru pasti menginginkan yang terbaik untuk anak didiknya, sehingga orang tua harus paham bagaimana buah hatinya berkembang, dan tidak serta merta menerima pengaduan dari anak. “Saya rasa masih dalam batas kewajaran ketika ada

anak yang melawan kepada guru, kemudian guru memberi sanksi dan sebetulnya hal tersebut juga bertujuan untuk mendidik anak,” jelas dia. Zainal mengatakan guru juga dilindungi oleh Undangundang sehingga ketika melaporkan ke polisi, maka dipahami dulu kesalahan apa

yang dilakukan oleh guru tersebut. Jika guru melanggar kode etik, bisa ditindak lanjuti, tapi jika hanya mencubit sedikit saja guru langsung diadukan, tentu ini berlebihan. Ia meminta para orang tua juga harus ikut andil dalam mendidik dan mengontrol

perkembangan anak, sebab sekolah tidak bisa mengawasi siswa selama 24 jam. “Jika hanya diserahkan kepada sekolah saja tentu orang tua tidak tahu bagaimana perkembangan anaknya, baik dalam segi akademis maupun untuk psikologisnya,” tambahnya.nagu/ans


hukrim

11

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Polres Jombang Gerebek Rumah Produksi Senjata Api

Penggerebakan dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan informasi dari masyarakat yang menyebut bahwa salah satu rumah di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung digunakan untuk merakit senjata api.

k

epolisian Resort (Polres) Jombang mengg erebek se ­ buah rumah yang digunakan sebagai produksi pembua­ tan senjata api (senpi) raki­ tan di Desa Mancilan, Ke­ camatan Mojoagung, Selasa (9/8/2016). Dari penggerebekan itu, petugas mengamankan se­ orang berinisial BF (49) yang merupakan pemilik prosuksi senpi rakitan. Dari tangan pelaku, disita 8 pucuk senpi berbagai jenis dan ratusan butir peluru tajam. Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto mengata­ kan, penggerebakan dilaku­ kan setelah pihaknya menda­ pat laporan informasi dari masyarakat yang menyebut

bahwa salah satu rumah di Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung digunakan untuk merakit senjata api. Dari informasi tersebut, petugas kemudian melakukan penyelidikan untuk memasti­ kan kebenarannya serta men­ cari tahu apakan pelaku juga terkait jaringan terorisme atau tidak. “Dari situlah kepolisian polres jombang melaku­ kan pengecekan atas gerak geriknya. Setelah data cu­ kup kuat, aparat kepolisian melakukan penggrebekan dan berhasil ditangkap beserta se­ jumlah barang bukti,” katanya kepada Lensa Indonesia. AKBP Agung Marlianto menyampaikan, bahwa BF (49) ditangkap atas kepemi­ likan senjata api ilegal. Dari

Kuli Bangunan Cabuli Tiga Bocah Sambil Nonton Film Porno

Barang bukti yang diamankan petugas di kediaman pelaku 4 buah senjata laras panjang rakitan 4 senjata laras pendek rakitan 55 butir peluru tajam kaliber 3,8mm 99 butir peluru tajam kaliber 9mm 94 butir peluru tajam kaliber 7,65mm 42 butir peluru tajam kaliber 5,56mm 11 butir peluru tajam kaliber 7mm 24 butir peluru hampa kaliber 5,56mm 24 butir peluru karet 5 butir peluru tajam kaliber 5,56mm dala satu rangkaian 17 butir selongsong peluru Sebuah grendel, 4 kaleng kecil serbuk mesiu 6 butir peluru tajam (madsen) kaliber 7,65 Sebuah alat bubut Sebuah alat bor dan gergaji besi Sebuah alat ukir sixmacth Sebuah gerinda mesin 54 butir proyektil

Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto bersama jajarannya menunjukkan barang bukti senjata api sitaan dari produksi warga Desa Mancilan, Kecamatan Majoagung.

pengakuannya selama ini digunakan sendiri senjata api rakitan untuk berburu. “Setelah ditelusuri belum ditemukan adanya keterkaitan dengan jaringan terorisme

dan juga keterkaitan dengan aksi kejahatan lainnya, semi­ sal perampokan dan narkoba. Sehingga pelaku dijerat soal kepemilikan senjata api tanpa izin,” ungkapnya.

Kapolres menambahkan, senpi yang dimiliki pelaku cukup berbahaya. Karena senjata dan amunisi terse­ but standarnya sama dengan milik TNI/Polri. Dan tingkat

akurasinya juga cukup tinggi, karena pada laras senpi ter­ dapat alur. Sehingga daya lenting atau daya pegas cukup jauh, bisa mencapai 10 hingga 25 meter. Selain, 8 pucuk senpi dan ratusan butir peluru berbagai kaliber, petugas juga menyita sejumlah peralatan yang di­ gunakan untuk merakit sen­ jata api, semisal bor, gergaji

besi, alat ukur serta gerinda mesin. Atas kepemilikan senjata api ilegal tersebut, pelaku dijerat pasal 1 ayat 1 Undangundang darurat Nomer 12 Tahun 1951. Ancamannya, hukuman seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi – tingginya duap pu­ luh tahun penjara,” pungkas­ nya.nobi

Bocah SD Tiga Tahun jadi Budak Seks Kakeknya

Pasangan suami istri bunuh diri bareng dengan cara minum racun.

Kasat Reskrim AKBP Shinto Silitonga menginterogasi kakek tersangka pencabulan.

Pelaku cabul diapit petugas PPA Polrestabes Surabaya.

Terangsang garagara melihat film porno dan memperlihatkan kepada tiga bocah perempuan teman sepermainan keponakannya, Slamet (28) warga Jl Uka XV, Benowo, diciduk petugas PPA Polrestabes Surabaya Kuli bangunan itu senga­ ja mempertontonkan film porno kepada ketuga kor­ ban, yakni Mawar (7), Melati (8) dan Bunga (9), setelah itu baru melakukan aksi pen­ cabulannya dengan meng­ gerayangi korban dan men­ gancam agar tidak bercerita kepada orang lain. Dihadapi petugas PPA Polrestabes Surabaya, Sla­ met mengaku perbuatannya itu dilakukan karena khilaf setelah tak bisa menahan nafsu usai menonton film porno. Kuli pelaku pencabu­ lan ini mengaku perbuatan­ nya dilakukan sejak awal tahun 2016. “Tadinya saya tidak ada niat melakukan, tapi anaknya yang memaksa mau lihat. Karena nafsu saat nonton bareng, saya tak snegaja meraba-raba tubuh­ nya,” ungkapnya membela

diri. “Saya hanya meraba dan tidak pernah melakukan sampai hubungan badan. Itu pun saya juga tidak pernah memaksanya. waktu saya lakukan itu, anaknya (kor­ ban) juga diam,” kelit kuli bangunan ini. Kasubbag Humas Kom­ pol Lily Djafar mengatakan, tersangka melakukan per­ buatan pencabulan terhadap ketiga tetangganya yang masih dibawah umur dan ditangkap setelah orang tua korban melapor ke Unit PPA Polrestabes Surabaya. “Ter­ sangka mengaku aksinya itu dilakukan tanpa paksaan. Namun itu hanya pembe­ laan, karena tak mungkin anak yang masih dibawah umur diam bila tidak di­ ancam atau diiming-iming sesuatu,” terangnya. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, tersangka dijerat pasal 8182 undang-undang per­ lindungan perempuan dan anak dan diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. nrofik

Pasutri Minum Racun Bareng, Minta Dikubur Satu Liang Lahat Pasangan Toni Hartono (60) – Sulis­ tiorini (55) warga Dusun Butuh, Desa Butuh, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri mem­ buktikan janji sehidup-semati. Sayangnya, mati bersama yang dimaksud adalah dengan cara menempuh bunuh diri bareng. Dua jenazah uzur itu di­t emukan di sebuah kebun milik Kusnah (65), sekitar 200 meter dari rumah pasutri tersebut. Putra Kusnah, Nurhadi yang menemu­ kan pertama kali mayat keduanya sekitar pukul 06.00 WIB. Dia berencana melihatlihat tanaman kacang tanah. “Anak saya melihat ada dua orang me­ninggal dunia di kebun. Dia langsung pulang memberitahu saya. Akhirnya saya memberitahu para tetangga,” ujar Kus­nah di lokasi, Kamis (11/8/2016). Saat ditemukan jenasah dalam keadaan berangkulan. Sang istri berada di bawah, sementara suaminya diatas. Mereka

menge­n akan pakaian lengkap dengan menutup mulutnya dengan kain lap. Di sebelah kiri jenasah terdapat dua botol mineral. Botol tersebut diduga berisi racun serangga. Sementara dari mulut kor­ ban laki-laki mengeluarkan muntahan. Diketahui, pasutri itu me­ninggalkan surat wasiat bagi anak-anak korban. Salah satunya tentang keinginan untuk dimakamkan satu liang lahat. Tidak lama setelah penemuan itu, se­ jumlah petugas kepolisian dari Polsek Kras dan Tim Identifikasi Polres Kediri datang. Petugas langsung memasang garis polisi di sekitar jenazah. Kapolsek Kras AKP Mu­klashon menga­ takan, pihaknya masih melakukan olah TKP. Polisi belum menyimpulkan pe­ nyebab kematian korban. Namun polisi meyakini jika botol mineral yang ditemu­ kan berisi cairan racun.nandik_kartika

Guru SDN Penipu CPNS Divonis 2,5 Tahun Hanya bisa pasrah ketika majelis hakim yang diketuai Jihad Arkhaudin menjatuh­ kan vonis 2,5 tahun penjara terhadap Wagito, oknum guru SDN Pradah Kalikendal I Surabaya, terdakwa kasus penipuan CPNS. Surat amar putusan yang dibacakan di ruang Candra PN Surabaya, Kamis (10/08). Terdakwa dinyatakan ter­ bukti bersalah melakukan penipuan terhadap saksi As­ rodik. Dia dianggap bersalah

melanggar Pasal 378 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP dan melanggar Pasal 372 KUHP jo pasal 65 ayat (1) KUHP. “Perbuatan terdakwa telah merugikan orang lain dan sudah sepantasnya terdakwa dinyatakan bersalah dan harus dihukum se­ suai dengan perbuatannya,”ucap Hakim Jihad saat membacakan amar putusannya. Vonis itu lebih ringan dari tuntutan jaksa Irene Ulfa dari Kejari Tanjung Perak, yang sebelumnya menuntut

terdakwa dengan hukuman 3,5 tahun penjara. Kendati demikian,Tanpa pikir panjang, Terdakwa bertubuh tambun itu lang­ sung menyambar putusan hakim dan menandatangani berita acara sebagai bukti menerima putusan terse­ but. “Saya terima pak,”ucap Wagito menjawab pertanyaan hakim Jihad. Perkara ini bermula dari ulah terdakwa yang menawar­ kan Asrodik (korban) menjadi

CPNS di Pemkot Surabaya. Saat itu, terdakwa berjanji bisa langsung mengeluarkan SK CPNS denga tarif sebesar Rp 25 juta. Lantaran tertarik, korban akhirnya membayar. Namun aksi tipu-tipu ter­ dakwa akhirnya terbongkar, setelah korban mendatangi Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkot Suraba­ ya dan dinyatakan SK CPNS itu tidak masuk dalam data base. Dari situlah, terdakwa mengaku jika SK CPNS terse­

but adalah palsu. SK Palsu itu ditiru terdakwa dari SK miliknya, yang di foto kopi dan namanya diganti dengan nama korban. Dari pengakuan terdakwa, aksi tipu-tipu itu dilakukan karena terpaksa, akibat terlilit utang. Selain Asrodik, ternyata masih ada korban lain yang berhasil dipedayai terdakwa. Namun dari lima korban, baru korban Asrodik yang membawa perkara ini ke meja hijau.ndy

Pa s c a perceraian orang tuanya, Bunga (11) terus dirundung nasib ma­ lang. Pasalnya, sejak diasuh kakeknya sendiri, Jaelani (52) warga Jl Kandangan Benowo, bocah kelas V SD ini malah menjadi budak seks dan selama 3 tahun jadi obyek pelampiasan nafsu pelaku. Kasus ditangani petugas Unit PPA Polrestabes Surabaya. Tersangka Jaelani (52) dihadapan petugas penyidik Unit PPA Polrestabes Sura­ baya, mengaku melakukan perbuatan tak senonoh terh­ adap cucunya tersebut perta­ ma kali dilakukan siang hari, ketika cucunya pulang dari sekolah. “Saya khilaf waktu melihat dia pulang sekolah lalu nonton TV,” ujarnya. Agar aksinya tak dicerita­ kan pada orang lain, Jaelani mengancam korban dan memberikan uang Rp 20 ribu. Setelah kejadian pen­ cabulan sejak tahun 2013 itu, penderitaan Bunga terus

berlanjut selama 3 tahun karena harus melayani nafsu bejat kakeknya sendiri. “Gak sampai masuk kok. Cuma di luar saja,” dalih pelaku. Kasat Reskrim Polres­ tabes Surabaya AKBP Shin­ to Silitonga mengatakan, setelah mendapat laporan dari orang tua korban, Unit PPA bergegas menindaklan­ juti dengan menciduk ter­ sangka pencabulan. “Setelah kami mendapat laporan dari orang tua korban, anggota langsung menciduk ter­ sangka dari rumahnya dan memeriksa sejumlah saksi. Dalam pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatan pen­ cabulannya dilakukan sejak tiga tahun lalu,” terangnya. Untuk mempertanggung­ jawabkan perbuatannya, tersangka dijerat Undangundang no 81-82 tahun 2002 tentang perlindungan perempuan dan anak dan di­ ancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.nrofik

BNNP Jatim Musnahkan Ribuan Pil Ekstasi dan 980 Gram Sabu Badan Narkotika Na­ sional Provinsi (BNNP) Jawa Timur memusnahkan ribuan gram narkotika jenis sabu dan pil ekstasi yang didapat dari tangan ter­ sangka Muhammad Brahim Lutfi (29), Maheruddin Tan­ jung (32) dan Peppy Cahya Setriadi (36). Sebelumnya ketiga pe­ ngedar narkoba ini ditang­ kap petugas BNNP Jatim di tiga tempat berbeda. Brahim disergap di pinggir Jl Putat Jaya IV Surabaya, Maheruddin ditangkap di Hotel Griya Avi Jl Bukit Darmo 6 surabaya dan Peppy diringkus di SPBU Pakunden Jl Tanjung 198 Blitar. Kabid Pemberantasan

BNNP Jatim Wisnu Chan­ dra mengatakan bahwa Jawa Timur selain men­ jadi tempat yang ekonomis untuk menjual narkotika. “Terbukti para tersangka ini ditangkap di Jawa Timur. Selain menjadi tempat tran­ sit, Jawa Timur juga men­ jadi wilayah distribusi yang ekonomis,” terangnya, Rabu (10/8/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. Sementara itu barang bukti yang dimusnahkan BNNP Jatim adalah 10 plas­ tik sabu seberat 980 gram, 1 bungkus pil ekstasi hijau dengan logo N berjumlah 1980 butir dan 1 bungkus plastik pil ekstasi dengan logo 8 berjumlah 990 butir. nnanda

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


wisata & Kuliner

12

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Mengenal Sodan, Kampung Adat di Sumba Talo Goro, Tetua Adat Kampung Sodan. Warga Kampung Sodan menggelar acara ritual adat.

Masyarakat Kampung Sodan masih menjaga dengan baik adat istiadat, budaya asli dan kearifan lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat kampung ini

t

ak hanya menikma­ ti pesona alam, saat liburan di Sumba turis bisa lebih me­ ngenal warga set­ empat dengan main ke kampung adat. Salah satu­ nya Kampung Sodan. Kampung Sodan, adalah sebuah kampung adat di ke­ camatan Lamboya, Pulau Sumba. Menempuh jarak le­b ih kurang 45 Km dari Anakalang, melewati Kota Wai­kabubak lalu mengarah ke barat daya. Pengunjung akan memasuki kawasan

per­b ukitan dengan kontur jalan yang naik-turun lengkap dengan tikungan tajam, tak lupa bentang alam Indah dan semak belukar di kiri-kanan jalan membuat perjalanan cukup menantang. Bonus matahari bersinar terik menjadikan petualangan ini sempurna. Memasuki desa Lamboya, jalan mulai rusak cukup parah. Menyeberangi sebuah sungai yang berair jernih dengan kedalaman 40 cm, mengalir deras memben­ tang selebar 12 meter. Kombinasi tanjakan terjal

Gulai Sapi Tugu Pak Samin Melegenda, Segar Tanpa Santan GulaiSapiTuguPakSamin di Yogyakarta adalah salah satu yang wajib Anda kunjungi. Memiliki lokasi yang sangat strategis, yakni berada di pojo­ kan Tugu Pal Putih Yogyakarta atau berada di emperan toko peralatan tulis “Murah” setiap harinya tempat ini ramai di­ kunjungi pelanggan. Meski tempat jualannya begitu sederhana, hanya menggunakan sebuah gero­ bak berukuran cukup besar

sebagai tempat jualan tetapi tidak menghalangi para pe­ langgannya untuk kembali datang. Sebagai tempat makan para pengunjung, si empu warung menyediakan tikar yang digelar di emperan toko. Tidak hanya sekedar lokasinya yang strategis, tempat makan yang dirintis oleh Samin (78) bersama istrinya ini juga cukup legen­ daris bagi masyarakat Yogya­

dan batu lepasan membuat perjalanan menuju Kampung Sodan sedikit terkendala. Selalu berhati-hati melin­ tasi jalan menanjak dengan batuan lepasan yang menutup permukaan jalan, hingga akh­ irnya kami tiba disebuah kaki bukit dengan ketinggian lebih kurang 60 meter. Kampung Sodan ada di atasnya. Kampung Sodan, seba­ gaimana kampung adat di Sumba yang masih asli, diban­ gun di dataran tinggi. Biasan­ ya, bukit dengan jalan masuk terjal dan sulit didaki menjadi pilihan utama. Tujuannya, mempertahankan kampung dari serangan musuh akan lebih mudah jika bertahan pada posisi strategis, dan pintu akses masuk kampung

dibuat menjadi satu pintu. Dan inilah kampung So­ dan. Anda harus mendaki jalan dengan kemiringan nyaris 40 derajat menuju pintu masuk kampung Sodan. Hanya akses masuk satusatunya. Selebihnya hanya jurang terjal. Tiba di Kampung Sodan, Om Joni salah warga dari suku Loli dan mampu ber­ bahasa Sodan dengan baik, mengucapkan salam dalam bahasa setempat. Dan sebuah sahutan menggema dari arah kampung Sodan. Bapak Talo Goro, tetua Kampung Sodan sendiri yang menyahut seruan om Joni. Tiba di rumah Bapak Talo Goro, pengunjung akan disu­ guhi sirih pinang sebagai

salam dan tanda adat bahwa Anda diterima dengan tangan terbuka. Tak lupa juga me­ nyerahkan sirih pinang yang dibawa untuk tanda niat baik kunjungan ke kampung ini. Selanjutnya obrolan menga­ lir santai tapi tidak kehilangan arah. Sebatang rokok tembakau asli yang ditanam di depan ru­ mah, dilinting dengan kulit jag­ ung menjadi salam perkenalan dari Bapak Talo Goro dan men­ jadi simbol penerimaan dari beliau bahwa kami diterima dengan hangat. Kampung Sodan, yang be­ lum tersentuh akses listrik dari PLN berada di sekitar 797 mdpl. Hawanya cukup sejuk. Kampung ini terdiri dari 33 rumah, yang semuanya masih asli, dibuat dari kayu Mayella

karta karena telah ada sejak tahun 1968. “Warung ini telah ada sejak Tugu Yogyakarta isinya masih banyak sesaji, hingga saat ini isinya orang fotofoto,” ujar Ning Wardani, anak dari Samin. Lebih lanjut Ning menga­ takan, orangtuanya mulai berjualan sebelum toko pera­l atan tulis yang men­ jadi lokasi berjualan saat ini belum dibangun. Dahulu Samin bersama istrinya tidak hanya ber­ jualan gulai. Pasangan yang dianugerahi dua orang anak tersebut membuka warung makan ramesan dengan pi­ lihan sayur dan lauk yang beragam. Karena keterbatasan te­

naga, dan sebagian besar pelangganya banyak yang mencari gulai, akhirnya pada awal tahun 90-an menjadi­ kan gulai sebagai satu-satu­ nya menu yang dijual. Jika kita mendengar nama gulai, yang terbayang adalah olahan daging yang dimasak dengan santan yang kental berwarna kekuningan. Ber­ beda dengan kebanyakan gulai, Pak Samin menyaji­ kan gulai dengan kuah yang encer tanpa santan berwarna kekuningan. Meskipun tidak meng­ gunakan santan, tetapi cita­ rasa gulai satu ini cukup gurih dengan bumbu-bumbu rempah yang begitu terasa. Karena tidak menggunakan santan, kuahnya yang disaji­

kan panas terasa begitu segar disantap pada malam hari. Potongan daging sapinya pun terasa begitu empuk, tanpa banyak lemak yang menempel. “Untuk menghasilkan daging sapi yang empuk, dagingnya direbus berulangulang. Selain membuat em­ puk juga menghilangkan le­ mak-lemak yang menempel pada daging,” jelas Ning. Ada dua pilihan cara pe­ nyajian gulai, yakni gulai campur (nasi dan gulai di­ campur dalam satu piring) atau gulai pisah (gulai dan nasi dipisah). Dalam kedua cara penyajian tersebut po­ tongan dagingnya pun cukup banyak. Sebagai pelengkap me­

dan yang dihuni oleh total 230 jiwa. Setiap rumah di Kampung Sodan dibangun dengan go­ tong royong dan kerjasama oleh 9 suku yang ada di satu Kampung Sodan. Suku-suku yang ada di dalam Kampung Sodan adalah Anamalanta, Ubuteda, Modu, Weeyelu, Marapati, Ubukawau, Wei­ sola, Weemati dan Weesagora, dan Setiap suku, memiliki peran dan fungsi masingmasing didalam kehidupan keseharian kampung Sodan. Masyarakat Kampung So­ dan menjaga dengan baik adat istiadat, budaya asli dan kearifan lokal yang menjadi kebanggaan masyarakat kam­ pung ini. Termasuk kehidu­ pan spiritual mereka yang

memiliki keyakinan Merapu yang sekali setahun menye­ lenggarakan acara adat yang mereka sebut Po’du. Sebuah acara sakral yang berlangsung sebulan penuh pada waktu yang telah diten­ tukan dengan menjalankan ritual, mentaati setiap per­ intah tetua adat dan men­ jauhi segala pantangan dan larangan. Tak butuh waktu lama, pengunjung akan diajak un­ tuk berkeliling kampung me­ lihat kehidupan keseharian masyarakat kampung Sodan. Sungguh sebuah kesempatan berharga bisa melihat lang­ sung kehidupan masyarakat Kampung Sodan yang masih asli, yang masih terjaga den­ gan baik. nad/dt

Menikmati hidangan Gulai Sapi Tugu Pak Samin.

nyantap gulai sapi, disedia­ kan potongan kubis, sambal, kecap, dan cabai lalap utuh. Rasa yang mantap, dan po­ tongan dagingnya yang ban­ yak tidak membuat Samin

mematok harga mahal untuk setiap porsinya. Seporsi gulai pisah dapat Anda nikmati hanya dengan Rp 11.000, sedang untuk gulai campur bahkan hanya Rp 9.000. ntrib

a d v e r t o r i a l

Pentas Seni dan Budaya Jombangan Ramaikan Pagelaran Seni di TMII Jakarta

Tari Tandak Ngejreng dan Qosidah Moderen Asal Jombang Siap Mendunia Sedikitnya 400 orang leb­ ih terdiri dari Kepala SKPD Ling­ kup Pemkab Jombang, Pengu­rus TP PKK Kabupaten Jombang, Ketua TP PKK Kecamatan, serta TP PKK Desa Se Kabupaten Jom­ bang memenuhi acara pagelaran seni budaya di Anjungan daerah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tidak ketinggalan ratusan warga Jombang yang yang tinggal di Jakarta juga turut hadir untuk menyaksikan pementasaan seni budaya Jombang, seperti seni tari, qosidah, senam Jombang­ an, Qosidah modern, seni tari tandak ngejreng yang diperagakan oleh para ketua TP PKK Desa, maupun seni gambus misri dengan cerita “Senja Yang Bercerita” oleh komunitas seni Jombang, (Minggu/7/8/16). Bahkan pu­ luhan wisatawan manca turut hadir untuk menyaksikan pagelaran tersebut. Drs Agus Usman Panu­ wun Kepala Bagian Humas Setdakab Jombang menjelas­ kan bahwa keberangkatan Bupati Jombang Nyono Su­ harli Wihandoko bersama jajarannya dan Pengurus TP PKK Kabupaten, TP PKK Ke­ camatan serta TP PKK Desa Se Kabupaten Jombang ini dalam rangka memenuhi un­ dangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Kepala Kantor Perwakilan Pemprov Jatim di Jakarta dengan surat Nomor 005/5423/218/2016 tertanggal 27 Juli 2016. “Dalam surat tersebut mengundang Bupati bersa­

ma jajaran Pejabat Pemkab, Kepala SKPD, Pengurus TP PKK Kabupaten, TP PKK Kecamatan serta TP PKK Desa Se Kabupaten Jombang untuk mengisi sekaligus me­ nyaksikan pagelaran yang ada di anjungan daerah Prov Jatim TMII,” ujar Agus. Selain itu, lanjut Agus Panuwun, kehadiran Bupati Jombang bersama jajaran Pejabat Pemkab Jombang adalah sekaligus untuk bersi­ laturahmi dengan warga Jom­ bang yang tinggal di Jakarta. “Alhamdulillah dengan adanya acara ini maka kami juga dapat bersilaturahmi dengan warga Jombang yang tinggal di Jakarta yakni Paguyuban Arek Jombang di Jakarta (Pagerijo),” tambah Agus. Sementara itu, Drs Ashari Msi Kepala Kantor Perwaki­ lan Provinsi Jawa Timur di Jakarta menegaskan bahwa untuk mendayagunaan an­ jungan daerah Prov Jatim di TMII tersebut diamanatkan melalui Permendagri No 28 Tahun 2014 tentang re­ vitaslisasi fungsi dan peran anjungan daerah di TMII diantaranya pada Gubernur dan Bupati/Walikota ber­ tanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi dan peran anjungan daerah di TMII. “Adapun pelaksanaan re­ vitalisasi dan peran anjungan daerah TMII melalui kegiatan Promosi Budaya, pagelaran seni budaya, pameran produk unggulan ekonomi daerah, seminar maupun lokakarya,” jelasnya.

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Kepala SKPD Lingkup Pemkab Jombang, Pengurus TP PKK Kabupaten Jombang, Ketua TP PKK Kecamatan, serta TP PKK Desa se Kabupaten Jombang dalam acara pagelaran seni budaya di Taman Mini Indonesia Indah.

Untuk menindak lanjuti Permendagri No 28 Tahun 2014 , maka Kepala Kantor Perwakilan Pemprov Jatim di Jakarta telah mengagenda­ kan Pemkab Jombang untuk menggelar seni Budaya di An­ jungan daerah TMII Jakarta pada Minggu 7 Agustus 2016. “Kami mengundang Pem­ kab Jombang bersama Pengu­ rus TP PKK Kabupaten, TP PKK Kecamatan serta TP PKK Desa Se Kabupaten Jombang untuk hadir mengisi acara pagelaran seni budaya

Jombangan sekaligus mem­ berikan kesempatan kepada TP PKK Desa dan Komunitas seni Jombang untuk mera­ maikan anjungan daerah Prov jatim TMII,” urai Ashari. Agus menambahkan pe­ mentasan diisi dengan seni tari, qosidah, Tari senam Jomban­ gan, tari tandak ngejreng yang diperagakan oleh para ketua TP PKK Desa dan seni gambus misri dengan cerita “Senja Yang Bercerita” oleh komuni­ tas seni Jombang. Disinggung mengenai bia­

ya akomodasi keberangkatan rombongan ke Jakarta, Agus mengatakan, bahwa kegiatan tersebut resmi diselenggara­ kan oleh Pemprov Jatim yakni Kantor Perwakilan Pemprov Jatim di Jakarta dan merupa­ kan amanah Permendagri. Se­ hingga para pimpinan SKPD berangkat dengan biaya ope­ rasional pada pos perjalanan dinas luar kota. “Sedangkan bagi TP PKK dibebankan pada biaya opera­ sional TP PKK kabupaten, TP PKK kecamatan maupun TP

PKK desa masing masing,” terangnya. Dijelaskan Agus, keberang­ katan para undangan maupun para duta seni pengisi acara pagelaran seni budaya di An­ jungan daerah Prov Jatim di TMII diserahkan kepada masing masing pribadi. “Yang penting bagi para pengisi acara sehari sebelum pentas harus sudah tiba di an­ jungan TMII untuk mengiku­ ti kegiatan gladi. Sedangkan tamu undangan (supporter) paling lambat pada 7 Agustus pukul 9 pagi sudah hadir di anjungan daerah prov Jatim TMII,” imbuhnya. “Atas suksesnya pemen­ tasan ini, Bupati Jombang Nyono Suharli menyampaikan rasa terima kasih yang tinggi kepada seluruh masyarakat atas segala dukungan yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Jombang. Seh­ ingga Kabupaten Jombang dipercaya Propinsi untuk mewakili Jawa Timur tampil di Anjungan Taman Mini In­ donesia Indah,” lanjut Agus. Sambutan positif mengalir deras dari berbagai komunitas, salah satunya adalah Nasrul Illah atau yang biasa di panggil Cak Nas, tokoh Budayawan Jombang yang juga adik kand­ ung Budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun. Pemerhati seni dan budaya Jombang ini mengungkap­ kan, bahwa apapun jenis sen­ inya patut dihargai, sebab hal itu merupakan bentuk kreasi anak negeri. “Sebuah potensi yang memang harus terus

digali. Apalagi itu dilakukan oleh ibu-ibu PKK. Saya sangat mengapresiasi,” paparnya. Hal senada juga dilon­ tarkan oleh pegiat ludruk Jombang Cak Tajuk Sutikno, meski tidak turut hadir pada acara tersebut namun dirinya mengaku bangga atas kreasi seni yang dilakukan oleh pet­ inggi Pemkab Jombang dan TP PKK Kabupaten maupun desa, apalagi bisa tampil di Anjungan Taman Mini Indo­ nesia Indah. “Saya Senang sekali meski tidak ikut pentas, sebagai darah seni asli Jombang saya turut bangga mendengarnya. Apalagi PKK sudah mau “cawe cawe” serta proaktif ikut uri uri/melestarikan seni bu­ daya Jombangan, sebenarnya Pingin rasanya bisa tampil disana. Mudah-mudahan tahun depan adalagi, saya bisa ikut,” ungkap Pimpinan dan sutradara Ludruk Sa­ rimurni asal Dusun Butuh Desa Pandanwangi. Sementara itu, Zaidan salah satu anggota gambus misri merasa sangat senang dan bangga karena menjadi duta seni Kabupaten Jom­ bang seni untuk pentas di Anjungan daerah Prov Jatim TMII Jakarta. “Alhamdullil­ lah, seumur umur baru kali ini saya mendapat kesempa­ tan dapat tampil di Anjun­ gan TMII Jakarta. Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Semoga tahun depan saya masih diberi kesempatan untuk tampil lagi disana,” ujar Zaidan.nobi/adv


inspirasi usaha

13

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Dibantu 30 Karyawan, Omzet Supardi Tembus Rp1,75 Miliar

Eceng Gondok Karya Perajin Asal Surabaya jadi Suvernir Prepcom 3 UN Habitat Supardi mengatakan dia tak kesulitan untuk mencari eceng gondok sebagai bahan baku kerajinan. Atas ketekunannya itulah, Supardi mampu meraup untung hingga miliaran.

u

ntuk sebagian orang mungkin eceng gondok ada­lah hama, tapi tidak di tangan Supardi (49), perajin asal Surabaya disulap jadi barang-barang kerajinan yang bernilai jual tinggi, seperti tas pinggang, kursi bahkan dompet. Tak disangka, ketekunannya berbuah order membuat suvernir bagi peserta Prepcom 3 UN Habitat. Awalnya dia menekuni bisnis pembuatan souvenir berbahan dasar eceng gondok ini usai istrinya Wiwik Manfaati,

mengikuti pelatihan yang diadakan Persatuan Istri Polisi dan ABRI yang diikuti sekitar 30 orang. Dari ketekunan dan keuletan istri dari 30 orang yang ikut pelatihan, hanya istrinya yang berhasil. Melihat hal itu, Supardi pun berhenti sebagai pekerja serabutan dan ikut menekuni kerajinan olahan eceng gondok bersama istrinya. Supardi juga menjadi salah satu yang dipercaya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menyediakan suvernir untuk delegasi Prepcom 3 for UN Habitat III yang diadakan di Sura-

Supardi (49), perajin Surabaya ini meraup miliaran rupiah dari kerajinan eceng gondok yang jadi suvernir Prepcom 3 UN Habitat di Surabaya.

Jualan Kopi Luwak via Online Tembus Hingga Negeri Paman Sam

Kopi luwak produksi Imam yang dijual hingga Amerika.

Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi merupakan salah satu sentra kopi rakyat. Salah satu petani yang mengolah kopinya dan dipasarkan melalui media sosial adalah Imam Mukhlisin (26). “Jualan kopi sejak Agustus 2012. Sedari awal memang sudah jualan kopi dan spesialnya kopi luwak,” terang Imam di rumahnya Dusun Krajan RT 02/02, Desa Tele­ mung, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Imam menjual kopi beraneka jenis dari arabica, robusta dan excelsa dengan nama Kimmy Omah Kopi. Nama Kimmy diambil dari binatang luwak Lombok peliharaannya yang berwarna hitam. “Nama Kimmy ini karena isteri suka film Korea dan ada salah satu tokoh yang menggunakan nama itu. Kimmy ini jadi favorit turis asing yang datang kemari,” terangnya. Imam menerangkan Kimmy tidak mengkonsumsi biji kopi melainkan makanan khusus kucing. Dia menga­ ku untuk bahan kopi luwak didapat dari warga yang menyetorkan kopi luwak basah. Binatang luwak memang masih jamak dijumpai di wilayahnya. “Di sini kopi luwaknya berasal dari luwak liar bukan penangkaran. Ada juga yang dapat setoran dari warga dengan berat sekitar 5-10 kg,” katanya. Imam membeli kopi luwak basah dari warga seharga Rp 40.000- Rp 50.000/kg. “Dari bobot timbangan dikurangi satu kilo karena masih banyak kotorannya dan basah. Nanti ketika diproses pun beratnya juga masih akan menyusut lagi,” kata pria asal Sumenep ini. Suami dari Ida Rosika (26) ini menjual kopi luwak mulai dari Rp 75.000-Rp 200.000u/ ons. Dia juga menjual kopi lanang dengan harga Rp 15.000/ons. “Pemasaran lewat online, pusat oleh-oleh ada, cafe juga sudah ada. Paling favorit di sini kopi lanang kalau luwak itu peminatnya turis,” bebernya. Imam sengaja menjual kopi luwak produksinya melalui media sosial dan toko online. Pesanan pun tak hanya datang dari nusantara, dia pernah melayani permintaan 10 kg kopi untuk dikirim ke Amerika. “Dia itu temen Kimmy di Facebook, awalnya chating, suka dan tanya soal Kimmy lalu datang kesini langsung. Setelah

Imam dan luwak penghasil biji kopi.

pulang dia menghubungi dan minta dikirim kopi 10 kg ke Amerika,” bebernya. Berbicara soal omzet Imam mengaku belum mendapat penghasilan yang menentu. “Omzet kita enggak menentu paling sedikit tiap minggu Rp 400.000-Rp 500.000,” bebernya. Bersama keluarganya, Imam tak hanya berbisnis kopi. Dia juga membuka rumah singgah (homestay) di rumahnya yang dikelilingi dengan kebun kopi seluas 2 hektare. “Tahun 2015 buka homestay karena permintaan tamu soalnya banyak turis yang penasaran dengan jenis kopi Luwak. Kebetulan Telemung juga dekat dengan Ijen,” bebernya. Imam dan keluarganya baru menyediakan satu kamar di rumahnya. Meski begitu kare­ na dipasarkan melalui media sosial sudah banyak turis asing yang menjadi tamunya. “Kalau ada tamu rombongan lebih dari 2 orang sering ditolak sama kita, kadang ada rombongan itu 6-25 orang itu ditolak. Paling banyak Asia dan dari Eropa tiga kali,” bebernya. “Rata-rata turis penasaran sama Kimmy, karena di sana kan enggak ada luwak. Nah kalau turis Jerman itu dua kali rombongan datang yang ditanyain malah Kimmy,” imbuhnya. Tak hanya itu Imam juga menawarkan paket wisata ‘field trip’ berkeliling desanya. Dia juga mempromosikan kopinya mulai dari menggiling biji kopi sampai menyeduh kopi. “Kopi pertama gratis, kalau mau tambah atau praktek Rp 50 ribu/ orang. Kalau mau jalan-jalan ke kebun-kebun di rumah warga dan pengenalan tanaman Rp 50 ribu/orang. Malah kemarin ada orang Jerman yang praktik naik pohon kelapa,” tuturnya. Untuk promosi Imam menggandeng agen wisata dari Malang, Banyuwangi dan Bali. Dia menyebut musim

ramai kedatangan turis pada Juli- Desember. Kimmy Omah Kopi pun diapresiasi dan akan dijadikan proyek percontohan untuk mengembangkan Industri Kecil Menengah (IKM) di desa Telemung. Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan I Komang Dedi menjelaskan nantinya produk Kimmy Omah Kopi akan diintegrasikan dengan pengembangan pariwisata di daerahnya. “Sebenarnya dia jadi pilot project kita karena dia mampu selain memproduksi kopi luwaknya, dia bermain homestay dan memasarkan lewat IT. Ada tamu dari Australia, Swiss yang masuk kesana,” bebernya. “Nanti ada pariwisatanya juga, jadi semua SKPD tumplek blek di sana bagaimana sesuai dengan tupoksinya masing-masing menata pilot project bisa dikemas bagus,” imbuhnya. Komang pun mendorong produk Kimmy Kopi Luwak bisa dipasarkan ke Banyuwangimall.com. Pihaknya akan terus memfasilitasi agar produk kopi itu layak dipasarkan secara luas sebagai produk khas Banyuwangi. “Kita fasilitasi karena dari segi kemasan kurang kita kasih masukan-masukan. Sudah ada komunikasi dengan kita juga untuk izin-izinnya sehingga layak dipasarkan umum,” bebernya. Komang menyebut Disperindagtam Banyuwangi terus memberikan pelatihan yang dibutuhkan IKM untuk penguatan daya saing produk. Dia juga memengapresiasi kreatifitas Imam mengolah potensi di daerahnya menjadi paket wisata. “Dari proses kesana proses sendiri, giling kopinya pakai tangan (manual) bagus. Tempatnya juga bagus, kita nggak nyangka tempatnya di desa begitu dia bisa menata. Anak muda desanya kreatif, kita salut,” katanya. nams/dt

baya. Yaitu berupa tas pinggang pria, tas pinggang wanita. “Karena ini permintaan Bu Risma sendiri mas, ciri-ciri tas pinggangnya harus ada sulamannya, terus tasnya cukup untuk dimasukin map,” beber pria yang pernah jadi supir rent car itu. Dengan dibantu puluhan karyawannya, Supardi memenuhi pesanan tas untuk suvernir delegasi Prepcom 3 for UN Habitat III. Apalagi proses pembuatan satu tas tak bisa secara instan tapi harus memenuhi serangkaian proses-proses yang detail agar tercipta tas yang layak dijual atau yang layak di berikan kepada delegasi Prepcom 3. “Mencari eceng gondok lalu dikeringkan setelah itu dibuat tasnya, lalu disulam,

setelah disulam masuk ke tahap bagian handle, jahit daleman tas, memasang dalaman tas, lalu yang terakhir finishing pakai melamin dan dijemur,” katanya menjabarkan proses pembuatan tas. Supardi mengatakan dia tak kesulitan untuk mencari eceng gondok sebagai bahan baku kerajinan. “Tidak sulit mas. Saya kan ngambil eceng gondoknya di Waduk Kebraon belakang rumah saya sendiri, nah kalo disana habis bisa cari di tempat lainnya,” celetuknya. Tas kerajinan yang dihasilkan pun sehari bisa mencapai 30-40 buah tas, dengan tenaga mayoritas 95% ibu-ibu, maka dari itu untuk memenuhi pesanan souvenir delegasi Prepcom 3 for UN Habitat

III, dirinya mulai membuat tas sejak agustus 2015. “Wah kalau tidak dikerjakan jauh-jauh hari pasti nggak keburu mas, soalnya pesanannya buanyak, rumah saya sampai ruko saya full dipenuhi pesanan semua,” terang pria yang memulai usaha kerajinanya sejak 2007 lalu. Namun saat ditanya berapa omsetnya untuk memenuhi pesanan dari Pemkot Surabaya kali ini, Supardi menjawab dengan malu-malu. Supardi mengaku mendapat order 7.000 item dari Pemkot Surabaya. “Hahaha yah mas coba kalikan aja, kalo per tas harganya Rp. 250.000 lalu kalikan dengan ratusan tas yang sudah saya buat,” katanya. Kalau dihitung keuntungannya Rp1,75 miliar. nnanda

Orang Indonesia Pertama Peraih Penghargaan Pemimpin Terbaik Asia Bidang Pemasaran Novita Rumngangun dianugerahi penghargaan Women Leadership Excellence Award: Asia’s 50 Women Leaders dalam ajang 7th CMO Asia Awards for Excellence in Branding and Marketing. Novita yang menjabat sebagai Chief Marketing Officer (CMO) di Manulife Indonesia menjadi orang Indonesia pertama yang meraih penghargaan tersebut. Dalam ajang yang digelar di Singapura pekan lalu itu, Novita bersaing dengan 350 finalis yang terdiri atas para ahli pemasaran profesional dari berbagai industri di 11 negara Asia, termasuk Aus­tralia. Penghargaan itu menga­ kui peran pemimpin perempuan yang berpengaruh dan strategis dalam pengembangan ekonomi modern termasuk mengakui peran yang dimainkan perempuan sebagai pemimpin yang membentuk masa depan bangsa dan negara. “Saya merasa sangat bangga dan terhormat kare­ na dianugerahi penghar-

gaan Women Leadership Excellence ini,” tutur Novita pada akhir pekan lalu di Jakarta. Menurut dia, penghargaan itu mencerminkan ni­l ai yang diberikan atas kontribusi perempuan terhadap dunia bisnis. Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Indren S Naidoo memberikan testimoni bahwa Novita memang seorang pemimpin yang kuat dan menjadi sumber inspirasi bagi timnya di Manulife Indonesia. “Ia panutan bagi para calon pemimpin perempuan dan kemampuannya dalam melakukan mentoring akan membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk menduduki posisi kepemimpinan di perusahaan,” tambah Indren. Sebagai CMO Manulife Indonesia, Novita mengawasi keseluruhan aspek branding dan marketing perusahaan. Ia dikenal sebagai pakar pemasaran yang memiliki rekam jejak bagus dalam

Novita Rumngangun, Chief Marketing Officer Manulife Indonesia menerima penghargaan ‘Asia’s 50 Women Leaders’ dari Dr. R.L Bhatia selaku Founder.

melakukan kampanye pemasaran tradisional ataupun secara inovatif. Keahlian Novita terletak pada pengembangan dan pemeliharaan merek (brand) yang memberikan dampak bisnis yang signifikan. Di bawah kepemimpinannya, Manulife Indonesia menyabet gelar The Best in Market Driving dan The Best in Social Market-

ing dalam ajang Marketing Awards 2014. Pemasaran yang baik akan mendorong kinerja perusahaan. Tahun 2015, Manulife Indonesia mencatat pertumbuhan bisnis konsolidasi yang meningkat. Di tengah pelambatan industri asuransi nasional, pendapatan bersih premi asuransi Manulife naik 3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.nkom

Dari Melukis Sepatu, Dhani Iskandar Raup Omzet Jutaan Rupiah Ide berwirausaha memang bisa datang dari mana saja. Berbekal ketekunan, ide tersebut bisa melahirkan usaha beromzet jutaan rupiah. Lihat saja Dhani Iskandar, perajin sepatu lukis. Ditemui di gerainya di ITC lantai Ground Blok G5/3-3A Surabaya, ia bercerita asal muasal dirinya menekuni sepatu lukis. “Saat masih punya toko di Pasar Turi sering dapat order sepatu-sepatu polos dari para pelukis,” katanya. Awalnya ia tak ngeh dan bingung dengan pesanan para pelukis itu. Tapi naluri bisnisnya memancingnya untuk mencari tahu diapakan sepatu-sepatu polos itu. “Ternyata sepatu polos tersebut di lukis lagi oleh para pelukis dan dijual lagi oleh mereka,” kata Dhani. “Lalu muncul ide kenapa saya tidak membuat sepatu lukis sendiri, lalu saya coba ikut pameran diajak teman saya eh ternyata banyak yang minat,” kata Dhani. Maka sejak 2009, sepatusepatu polos yang didapatkannya dari distributor, dia lukis menjadi aneka sepatu bermotif kartun, pemandangan bahkan astronot dan dipamerkan untuk dijual di workshop miliknya tersebut.

Dhani Iskandar, perajin sepatu lukis yang omzetnya bisa mencapai jutaan rupiah.

Perempuan yang tinggal di Dukuh Setro 8A Kav. 17 No. 35 Surabaya ini menjamin produknya berkualitas baik. Bahkan cat yang dipakai takkan luntur meski terkena hujan. Dia pun me­ nggunakan keunggulannya sebagai tagline usahanya: “Ga Bakal Luntur.” Sepatu buatannya benarbenar hasil kerajinan tangan. Untuk menyelesaikan satu buah sepatu saja dibutuhkan waktu dua jam untuk motif kartun yang mudah. Untuk karakter atau desain yang lebih rumit tentu butuh waktu lebih dari itu. Satu

item sepatu lukisnya dia jual seharga Rp100 ribu hingga Rp350 ribu. Keberhasilannya ini bukannya tanpa hambatan. Dhani mencontohkan soal penggunaan bahan cat awalnya menggunakan cat buatan Cina. Harganya murah tapi sulit dicari. “Sekarang beralih ke buatan Italia. Mudah dicarinya, namun harganya mahal,” tuturnya. Hambatan lainnya adalah ketersediaan sumber daya manusia yang masih kurang. Dhani akhirnya terpaksa mengerahkan kemampuannya sendiri untuk

menyelesaikan seluruh orderan yang diterimanya. Yang lain adalah situasi perekonomian yang sulit. Dhani mengaku dulu bisa meraup omzet Rp20 juta-Rp24 juta per bulan, kini hanya Rp6 juta per bulannya. Dia memaklumi penurunan omzet lantaran semua bahan harganya naik sehingga berhemat. Meski begitu, Dhani mengaku bersyukur masih bisa menjual sepatu lukis karyanya. “Lumayan lah mas jutaan rupiah bisa saya dapatkan dalam waktu 1 bulan,” tambahnya.nnanda

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


otonomi

14

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

PT Pelindo III Lakukan Pelanggaran Ketenagakerjaan Terhadap 98 Pekerja Magang

Anggota Komisi VI mengaku geram dengan sikap direksi Pelindo III. Pasalnya, Pelindo III telah melanggar aturan dan semena-mena terhadap 98 pekerja magang.

k

asus pelanggaran ketenagakerjaan yang secara terangterangan dilakukan PT Pelindo III terhadap 98 orang pekerja magang atau outsourching, dengan modus enggan meng­ angkat menjadi pegawai tetap Pelindo terus mendapat sorotan banyak pihak. Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengaku

geram dengan sikap direksi PT Pelindo III. Pihaknya bahkan telah berusaha untuk mengkomunikasikan kasus itu langsung kepada Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo III yang baru, Orias Petrus Moedak. Namun, Orias yang juga mantan Direktur Keuang­ an PT Pelindo II tersebut malah bersikeras tidak mau menjalankan rekomendasi Dinas Tenaga Kerja (Dis-

Turnamen Catur Disbudparpora Kediri Dibanjiri 400 Atlet

Sekda Kota Kediri Budui Sunu HS melawan atlet catur yang masih pelajar.

Peserta turnamen catur Kota Kediri membludak hingga 400 lebih peserta. Turnamen dibagi kelas senior umum 68 pesert, SMA ptra 124 orang, putri 25 orang. dan SMP. Sedangkan kelas SMP putra 84 orang dan putri 21 peserta. Total hadiah yang diperebutkan Rp 20 juta Selain itu pemenang akan mendapat uang pembinaan, trophy dan piagam dari Percasi Kota Kediri. Acara tersebut diselengga­ rakan Disbudparpora Kota Kediri dalam menyambut HUT Kota Kediri ke 1137. Selain itu, pihak Disbudparpora juga mencari atlet-atlet muda berbakat dan juga memasyarakatkan cabang olah raga catur. Pembukaan turnamen catur diwarnai pertarungan antara Sekda Kota Kediri Budui Sunu HS melawan atlet catur yang masih pelajar Sekolah Dasar (SD). Tentu ini sangat mengundang rasa penasaran penonton yang menyaksikan. Sementara itu Budui Sunu dalam pembukaan turnamen mengatakan, kegiatan positif seperti ini selayaknya sering diadakan oleh Percasi maupun Disbudparpora.

“Kalau bisa kompetisi dan juga turnamen catur bisa diadakan sesering mungkin untuk mengasah atletatlet muda,” kata Budui, Kamis (11/8/20016) di GOR Joyoboyo. Lebih lanjut Budui mengatakan, turnamen catur ini selain menyambut HUT kota kediri ke 1137 juga merupakan ajang mencari atlet muda untuk dibawa ke tingkat nasional. “Kegiatan turnamen ini selain memeriahkan HUT Kota Kediri juga menjaring atlet muda untuk dibawa ke tingkat nasional bahkan Internasional,” kata Budui. Banyaknya peserta turnamen catur ini membuat Budui Sunu kaget. “Peserta yang ikut empat ratus lebih, berarti menandakan bahwa warga kota Kediri ini sangat senang dengan olah raga catur, pemerintah akan menindak lanjuti hal tersebut,” ujarnya. Sekda berharap atlet dan wasit menjaga sportifitas permainan jangan ada kecurangan kecurangan. “Bagi pemain kalah menang itu sudah biasa yang penting berani tampil dan melatih mental bertanding,” pungkas Budui.nandik_kartika

naker) Surabaya agar segera mengangkat para pegawai magangnya itu menjadi pegawai tetap Pelindo, bukan dilimpahkan ke anak perusahaannya yaitu PT Pelindo Daya Sejahtera (PDS). “Mereka 98 orang yang sekarang tinggal 86 orang itu pegawai magang di Pelindo III. Mereka mengikuti tes di Pelindo III, lalu setelah lulus mereka ditempatkannya di anak perusahaan Pelindo III yang ijin operasional perusahaan sudah dicabut. Ini artinya secara terang-terang­ an bentuk pelanggaran juga kesewenang-wenangan,” kata

Rieke ditemui Lensa Indonesia di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya, Kamis (11/8/2016). Lebih lanjut, Rieke Diah Pitaloka juga mengungkapkan kasus ini sebenarnya juga telah mendapat perhatian dari pemerintah secara berlapis. Mulai Disnaker Surabaya, Disnaker Provinsi Jawa Timur hingga Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Tak hanya itu, pihak legislatif pun juga telah mengawal mulai dari DPRD Surabaya, DPRD Provinsi Jawa Timur hingga DPR RI. “Kami minta persoalan tenaga kerja di Pelindo III ini

segera diselesaikan. Jangan seperti punya negara sendiri . Yang namanya BUMN itu gak bisa seenaknya sendiri melanggar aturan dan semena-mena terhadap pekerjanya. Gimana mau nguntungin negara kalau sama pekerjanya saja seperti di zaman jahiliyah, ini harus diakhiri,” cetusnya. Karena itu pihaknya menga­ ku akan mengawal penyelesaian kasus ini hingga rekomendasi dari pemerintah dijalankan oleh PT Pelindo III. Terlebih saat ini, juga sudah diterbitkan legal opinion dari Pakar Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya yang

merupakan salah satu sektor strategis nasional antara lain sebagai penyumbang devisa, instrumen pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat,” kata Ridwan Hisjam, Malang, Kamis (11/8/2016). Wakil Ketua Fraksi Golkar ini menegaskan, semua itu sesuai Pasal 4 huruf a, b, c, dan d, UU Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Dan, kepariwisataan pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengatasi pengganguran dan menghapus kemiskinan,” tambah Ridwan. Sebagai politisi senior Golkar Jatim, Ridwan selama mengisi masa reses DPR di dapil (daerah

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

direspon langsung Presiden Jokowi. Jika perlu, pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN memberi sanksi terha­ dap para direksi PT Pelindo III yang sudah jelas melakukan pelanggaran. “Perlu juga segera mere­ view jajaran direksi Pelindo III. Semua pemerintah sudah turun tangan, upaya Kementerian Tenaga Kerja sudah oke, sekarang tinggal Menteri BUMN (Rini Soemarno) bagaimana,” tukas Rieke Diah Pitaloka yang pernah ‘nge­ top’ berkat perannya sebagai Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri ini.nsarifa

Jombang Diduga jadi Ajang Mesum, Sampah Kondom Berserakan Masyarakat Jombang mengeluhkan adanya kondom yang berserakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Keplaksari, Jombang. Taman yang dikelola Dinas PU Cipta Karya dan Taman Kota ini di duga kerap dijadikan sebagai ajang berbuat mesum oleh pasangan mudamudi, Selasa (09/08/2016). Pasalnya, dilokasi tersebut nampak berserakan kondom bekas yang dibuang begitu saja oleh para penggunanya. Padahal RTH Keplaksaru menjadi salah satu tempat rekreasi keluarga yang menyejukkan dan murah meriah, kini sang­ at memprihatinkan. Aprianto (30) salah satu warga Jombang, mengeluhkan adanya kondom yang berserakan dikawasan RTH Keplaksari tersebut. Terlebih kawasan RTH termasuk ikon pintu masuk kota Jombang. Seharusnya warga ikut menjaga kebersihan lingkungan tersebut. Padahal sampah kondom tersebut terbuat dari bahan yang tak mudah terurai, dan memakan waktu yang lama. “Saya sendiri kurang me­ ngerti dan tidak tahu kenapa kondom tersebut dibuang ditempat RTH Keplaksari. Jika ini tidak ditangani serius bisa jadi akan berdampak yang

Sampah Kondom nampak berserakan di salah satu sudut Ruang Terbuka Hijau (RTH) Keplaksari, Jombang.

kurang bagus dan kedepan akan menjadi prostitusi terselubung ditempat rekreasi yang murah meriah ini,” ungkapnya. Sementara itu, pemerhati lingkungan dan sosial Aan Anshori, sangat prihatin dengan kondisi itu. sebab, kata dia, tidak menutup kemungkinan ditempat umum lainya juga

bernasib sama dengan RTH Keplaksari itu. Selain diduga merupakan dampak dari penutupan sejumlah lokalisasi di beberapa wilayah, rendahnya kualitas etos masyarakat terkait tertib membuang sampah pada tempatnya diduga menjadi penyebab ulah sembarangan itu.

“Sehingga prostitusi yang ada di Kabupaten Jombang ini terjadi tanpa bisa dikontrol, siapa yang bisa menjamin misalkan paktek-praktek ini tidak semakin menyebarkan virus HIV/ AIDS dimana Jombang sendiri merupakan kota yang menempati ranking kedua terbanyak penderita

HIV/AIDS,” bebernya. Pihak Dinas terkait segera bertindak tegas dan memperkuat kesadaran masyarakat terkait budaya dan cara membuang sampah yang benar. Selain itu, pemerintah juga diminta lebih meningkatkan kontrol pengedalian penyebabaran HIV/AIDS. nobi

Amnesti Pajak Disosialisasikan di Pendopo Kendal Semua wajib pajak (WP) diminta segera mengikuti Pengampunan Pajak (Amnesty Pajak), baik yang memiliki NPWP maupun belum memiliki NPWP. Hal ini dihimbau oleh Kepala KPP Pratama Batang Haryo Abduh Suryo saat sosialisasi Amnesty Pajak di Pendapa Kabupaten Kendal. “Paling lambat tanggal 31 Maret 2017,” katanya, Kamis (11/8/20016). Haryo mengatakan, Undang-undang No 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Amnesty Pajak) memberi kesempatan kepada wajib pajak untuk memberikan laporan

yang sejujurnya. Keuntungannya, wajib pajak hanya dikenai tarif pajak sebesar 2% saja, padahal tarif normalnya 30%. Namun jika suatu saat petugas menemukan ada aset yang tidak dilaporkan, maka akan dikenai pajak 30% dan denda hingga 200% serta sanksi pidana. “Ini keringanan yang luar biasa, karena hanya dikenai tarif 2%. Makanya semua aset harus dilaporkan, sebab selama aset itu tidak dilaporkan, akan dianggap sebagai sumber penghasilan,” ujarnya. Kabid Penyuluhan dan Pelayanan Humas Kanwil DJP Jateng, Eka Damayanti me-

Kepala KPP Pratama Batang Haryo Abduh Suryo saat sosialisasi Amnesty Pajak di Pendapa Kendal.

nilai, antusias masyarakat terhadap Tax Amnesty cukup besar. Ini dilihat dari gencarnya

pemilihan)-nya Malang, juga menyempatkan jadi pembicara seminar nasional yang diselenggarakan LEPPAMI di Pendopo Kantor Walikota Batu Malang, 4 Agustus lalu. Kemudian, ia mengunjungi Bank Jatim Cabang Malang. Saat menjadi pembicara seminar itu, Ridwan sempat mengingatkan kepada peserta, bahwa untuk memajukan pariwisata Indonesia memang tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Diperlukan kesadaran dan kerjasama masyarakat, termasuk dukungan dari elemen mahasiswa dalam hal ini LEPPAMI. ‎”Dalam konteks memaknai 4 pilar kebangsaan (UUD NRI 1945, Pancasila, NKRI dan BhinnekanTunggal Ika) LEP-

sosialisasi dan kesadaran wajib pajak yang berkonsultasi. “Tiap selalu ada wajib pajak

yang konsultasi. Ini menunjukkan antusias masyarakat cukup besar,” katanya.neko

Pekerja Terjatuh dari Lantai 50 Proyek Tunjungan Plaza

Reses, DPR Ikuti Jambore Nasional Bareng Mahasiswa LEPPAMI Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan dan kepariwistaan, mengapresiasi kegiatan Jambore Nasional Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (LEPPAMI) dengan tema “Revitalisasi dan Pelestarian Alam Nusantara Kepariwisataan Madani” yang diselenggarakan di Malang, pekan ini. Anggota Komisi X DPR, Ridwan Hisjam menilai, jambore nasional yang diselenggarakan ‎LEPPAMI berdampak mengembangkan semangat para mahasiswa untuk ikut aktif memajukan kepariwisataan nusantara. Mengingat, sektor pariwisata berpengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat. “Pembangunan pariwisata

memang membuktikan adanya pelanggaran hukum terhadap para tenaga kerjanya. “Kalau menurut saya ini kasus tidak berdiri sendiri. Apakah ini indikasi kekhawatiran adanya gerakan buruh Pelindo yang istematis yang bisa membongkar banyaknya kasus di Pelindo III, seperti di Pelindo II. Kalau dipikir secara rasional gak mungkin Pelindo gak bisa membayar 98 orang ini. Kenyataannya kan mereka terus merekrut pegawai baru, ini ironis,” katanya. Pihaknya berharap kasus ini juga sampai ke Istana agar bisa

Wakil Ketua Fraksi Golkar, Ridwan Hisjam menerima cindera mata dari panitia Jambore Nasional LEPPAMI.

PAMI sangat tepat. Mengingat, sebagai sayap Himpunan Mahasiswa Islam yang sangat kental dengan Keislaman dan Keindonesiaan,” kata Ridwan. Tantangan terbesar, lanjut Ridwan, adalah melakukan internalisasi nilai-nilai 4 Pilar dalam gerakan membangun pariwisata di Indonesia. Seka-

ligus, mendorong pengembangan pariwisata Indonesia agar dapat terus meningkatkan kontribusi devisa negara. “Dengan catatan kepariwisataan Indonesia tidak boleh kehilangan identitas budaya dan nilai-nilai kebangsaannya,” pungkasnya. nlicom

Nasib malang menimpa Eko Sukoco (30) warga Randu Blatung Blora Jawa Teng­a h. Pasalnya tukang besi proyek tersebut jatuh dari lantai 50 gedung proyek Tunjungan Plasa 6 Surabaya, Kamis (11/8/2016). Namun kematiannya ditutup-tutupi pihak manajemen dan keamanan proyek PT PP. Mereka sempat me­larang wartawan untuk mencari keterangan, maupun konfirmasi. Kabar jatuhnya pekerja itu hanya dibenarkan Jasminto, salah seorang tukang besi di proyek pembangunan Tunjungan Plasa 6. Dia

membenarkan memang benar sekitar pukul 14.00 WIB korban jatuh dari lantai 50 gedung yang digarap perusahaan kontraktor PT. PP Tbk tersebut. “Saya menduga korban yang jatuh itu tidak menggunakan pengaman saat bekerja, saya pun kalau bekerja mesti pakai pengaman mas, jadi kalaupun jatuh pengaman itu tetap menggantung dan si tukangnya tidak akan jatuh,” jelas Jasminto. Jenazah Eko langsung dibawa ke RSUD Dr. Soetomo untuk tindakan lebih lanjut.nnanda


otonomi

15

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016

Pangarmatim Lepas Pasukan Perdamaian PBB ke Lebanon Sebanyak 107 Pasukan perdamaian PBB yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-I/ UNIFIL, Kamis (11/8/2016) dilepas langsung oleh Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto. Pelepasan pasukan perdamaian dilangsungkan dengan upacara militer di Dermaga Ujung Armatim. Pasukan ini menggantikan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII/UNIFIL yang selesai masa tugas selama satu tahun di Lebanon. Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto mengatakan, kali ini pemberangkatan pasukan tersebut menggunakan pesawat, berbeda dengan sebe-

Pangarmatim lepas pasukan perdamaian PBB di Dermaga Ujung.

lumnya yang selalu menggunakan kapal perang Indonesia (KRI). “Kali ini pasukan akan diberangkatkan menggunakan pesawat, dan untuk operasionalnya tetap menggunakan KRI Bung Tomo yang sudah berada di Lebanon,” terangnya. Pemberangkatan melalui pesawat selain dianggap lebih efisien, juga lebih hemat. Dia mengatakan biaya keberangkatan pasukan perdamaian yang bertugas dengan UNIFIL separuhnya ditanggung oleh PBB, namun setengah lagi ditanggung oleh APBN. Darwanto menjelaskan lebih lanjut, dalam kunjungannya terakhir, pada umumnya Lebanon sudah aman, namun Satgas Maritim disa-

na melakukan tugas patroli perairan guna mengantisipasi penyelundupan senjata melalui perairan. “Saya sudah berkunjung ke Lebanon, pada dasarnya disana sudah aman. Satgas lebih ditekankan pada penjagaan perairan dalam mengantisipasi penyelundupan senjata melalui jalur laut,” papar Darwanto. Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-I/ UNIFIL, akan diberangkatkan menggunakan kereta api ke Mabes TNI Jakarta, yang kemudian pada 25 Agustus 2016 akan dilakukan pelepasan oleh Panglima TNI di Bandara Halim Perdana Kusuma ke Lebanon dilanjutkan melalui jalur Udara. nrofik

Muslimat NU Jombang Perang Melawan Narkoba, Bentuk Laskar di Tiap Desa Para ibu-ibu dari Muslimat NU telah membentuk dan mendeklarasikan Laskar Anti Narkoba (LAN) di tiap kecamatan dan desa.

k

etua PC Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang, Mundjidah Wahab mengatakan, bahwa saat ini kaum ibu berperan aktif dalam meminimalisir dan menghentikan peredaran narkoba di wilayahnya. Bahkan di Kabupaten Jombang para ibu-ibu dari Muslimat NU telah membentuk dan mendeklarasikan Laskar Anti Narkoba (LAN) di tiap kecamatan dan desa. Hal ini dilakukan karena penyalahgunaan dan peredaran narkoba sudah tak mengenal batas, baik di pelosok desa maupun di perkotaan. Narkoba juga sudah masuk ke wilayah pesantren. Korbannya tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak juga

sudah banyak yang kecanduan narkoba. “(Peredaran narkoba) Sungguh sangat memprihatinkan. Karena itu semua pihak harus berperan aktif untuk ikut memberantas peredaran narkoba. Peringatan Kemerdekaan RI yang ke-71 ini harus menjadi momentum yang sangat penting untuk menggelorakan tentang kepahlawanan untuk ibu-ibu yang ikut berperan aktif dalam memberantas peredaran narkoba dan mengingatkan bahaya penyalahgunaan narkoba kepada anak-anaknya yang akan menjadi generasi penerus bangsa,” kata Mundjidah kepada Lensa Indonesia, Jumat (11/08/2016). Peredaran narkotika dan obat terlarang atau Narkoba

sangat memprihatinkan, bahkan masuk kategori darurat karena masuk ke semua lini. Keberadaan Laskar Anti Narkoba (LAN) yang digawangi Muslimat NU menjadi angin segar bagi pemberantasannya. Perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Jombang ini bahkan menganggap Indonesia tengah dijajah oleh narkoba. Karena itu, lanjut Munjidah, ibu-ibu Muslimat juga harus mencontoh sejarah sejumlah kiai yang terhimpun dalam Nahdlatul Ulama ikut berjuang demi meraih kemerdekaan Indonesia dengan melawan penjajahan. “Tantangan bagi bangsa ini adalah melawan narkoba. Peran ini yang sekarang diemban Muslimat NU yakni kita berjuang melawan dan berupaya agar Indonesia merdeka dari narkotika,” tandas putri ulama besar yakni penggagas, pendiri dan penggerak NU, KH Abdul Wahab Hasbullah

ini. “Peran aktif ibu-ibu muslimat NU sangat mulia, baik dalam pandangan agama, juga banyak manfaatnya bagi kehidupan, khususnya keluarga dan lingkungan. Ibu-ibu Muslimat NU berjuang agar generasi penerus bangsa bebas narkoba. Mengapa ini dikatakan berjuang, karena gerakan ini tidak ada gaji dan murni gerakan untuk menyelamatkan bangsa Indonesia,” tambahnya. Menuurut Mundjidah dalam membantu menyelamatkan bangsa dari bahaya narkotika, pengetahuan terhadap narkoba juga harus dimiliki para perempuan. Ini karena jenis narkoba pun sudah demikian bervariasi. “Inilah pentingnya pengetahuan terhadap narkoba juga harus dimiliki para ibu dan kaum perempuan karena sudah beredar narkoba berupa permen dan mainan yang bisa dikonsumsi anak usia TK maupun SD,” ujarnya.

Laskar Anti Narkoba Muslimat NU menbacakan ikrar.

“Peredaran narkoba saat ini tidak hanya di perkotaan, akan tetapi anak-anak di Desa juga sudah ada yang ketergantungan narkoba. Keberadaan Laskar Anti Narkoba yang sudah terbentuk di kecamatan dan desa diharapkan mampu meminimalisir bahkan menghentikan peredaran narkoba di masyarakat,” tuturnya. Sementara itu, Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko mengapresiasi

ikrar Laskar Anti Narkoba ini. Kata dia, gerakan ini merupakan sebuah reaksi yang sangat cepat bagi perubahan zaman dan sangat positif sebagai upaya memerangi narkoba. Sebab bahaya narkotika saat ini kian tak terbendung dan kian masif. Karena itu, butuh komitmen bersama untuk menanggulanginya. “Peran serta ibu dan keluarga merupakan pertahanan pertama agar anak tidak terjerembab di lembah narko-

ba. Hal itu harus menjadi perhatian semua pihak. Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anak kita untuk memahami budi pekerti dan sopan santun,”. “Dalam hal ini, ibu-ibu Muslimat NU besar perannya bagi bangsa ini. Melalui laskar anti narkoba, mari kita bersama sama memberantas peredaran narkoba di Negara kita, untuk menyelamatkan generasi bangsa,” pungkasnya.nobi

KNPI Jombang Beberkan Program Kerja Jelang HUT RI ke 71

Pemkot Surabaya Terapkan Sistem Pajak Elektronik Cegah Kebocoran

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jombang mempunyai tugas serta harapan yang besar untuk membawa pemuda turut berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat Jombang yang sejahtera. “Kami selaku pemuda di Jombang akan senantias terus mendorong serta mendukung pembangunan pemerintah untuk mewujudkan Jombang sejahtera untuk semua,” papar Farid al Farizi selaku ketua KNPI kepada Lensa Indonesia. Dalam program-program kerja KNPI Jombang yang dinahkodainya, terdapat sejumlah program yang mendukung pemerintah, serta menjadi mitra kerja pemerintah daerah untuk memajukan kota santri tersebut. “Program-program kerja kami KNPI Jombang menitikberatkan pada bidangbidang kesehatan, sosial, hukum, budaya, ekonomi, serta religi, yang kesemuanya itu saling berkaitan dengan seluruh steakholder yang ada dalam pemerintahan Jom-

Berbagai upaya dilakukan Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK) Kota Surabaya untuk mencegah terjadinya kebocoran pajak. Salah satunya dengan meminimalkan cara manual dalam penyampaian dan pembayaran pajak. Terbaru, DPPK mengenalkan cara baru dalam penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD). Selasa (9/8/2016), DPPK Kota Surabaya melakukan sosialisasi sistem penyampaian SPTPD elektronik (e-SPTPD) di Graha Sawunggaling, Lantai VI kantor Pemerintah Kota Surabaya. Acara yang berlangsung dua hari ini dihadiri sekitar 850 wajib pajak hotel, restoran, hiburan, parkir. Kepala DPPK Kota Surabaya, Yusron Sumartono menga­ takan, e-SPTPD merupakan cara baru dalam penyampaian laporan omset penjualan melalui fasilitas sistem pelaporan elektronik yang akan memudahkan wajib pajak dalam melaporkan pajak dengan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih akurat. “Ini layanan kami terhadap wajib pajak. Kami mempermudah adminsitarasi penyampaian

KNPI Jombang melakukan audiensi.

bang,” tegasnya. Dalam momentum HUT RI ke 71, KNPI dan golongan pemuda akan senantiasa menjadi rekan kerja pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang merata sehingga mampu menyejahterakan masyarakat Jombang. “Setiap insan pemuda pemudi menjadi generasi penurus bangsa yang religius serta kreatif dalam segala bidang,” harapnya. Saat disinggung program kerja yang seperti apa yang

akan dilakukan oleh pemuda pemudi dalam mengambil peranannya untuk kemajuan Jombang, pihaknya mengatakan, “Kami selalu mempunyai landasan yang sejalan dengan pemerintah yakni kerja nyata serta mengedepankan kepen­ tingan masyarakat, dengan semangat kemerdekaan dan tak lupa harus disertai dengan doa, serta berkaca pada perjuangan para pahlawan yang terdahulu,” pungkasnya.nobi

laporan wajib pajak ke DPPK secara elektronik. Jadi, yang selama ini dilakukan secara manual dengan laporan disampaikan harus datang ke kantor, ke depan tidak usah ke kantor tetapi cukup melalui website dinas kami,” tegas Yusron Sumartono usai membuka sosialisasi pajak hotel, parkir, restoran, hiburan serta penyampaian e-SPTPD, Selasa (9/8). Menurut Yusron, salah satu tujuan inovasi e-SPTPD ini adalah untuk mencegah kebocoran pajak. Selama ini, ketika penyampaikan pajak dilakukan secara manual, masih memungkinkan ada wajib pajak yang menyampaikan bahwa mereka terlambat menyampaikan pajak karena alasan tertentu. “Bisa saja kami beri ruang itu untuk menunda pembayaran. Tetapi ke depan, deng­ an online, ini akan kelihatan dan bisa terkontrol mana wajib pajak yang belum menyampaikan SPTPD, sehingga bisa segera disampaikan,” sambung Yusron. Untuk teknisnya, Yusron menjelaskan, penyampaian SPTPD secara daring (online) tersebut bisa dibuka di website

DPPK Kota Surabaya melakukan sosialisasi sistem penyampaian SPTPD elektronik (e-SPTPD) di Graha Sawunggaling.

DPPK. Nantinya, DPPK akan memberikan user password nya kepada setiap wajib pajak. Jadi, setiap wajib pajak akan melaporkan SPTPD bulan an nya melalui website. Alumni Sekolah Tinggi Akutansi Negara ini menargetkan, pada awal 2017 mendatang, untuk penyampaian SPTPD, seluruhnya sudah akan menggunakan online. Artinya, tidak akan ada lagi cara manual. Dia optimistis, sosialisasi selama dua hari ini akan membuat wajib pajak bisa “melek SPTPD online”. Meski, cepat tidaknya setiap wajib pajak dalam menguasai penyampaian SPTPD cara online itu memang berbeda-beda. “Awal 2017, kami akan tutup yang manual. Jadi, wajib pajak

tidak bisa lagi melaporkan manual, harus secara online. Tetapi tentunya masih harus berproses dan perlu penyesuaian. Karenanya, beberapa bulan ke depan ini tahap pembelajaran bagi wajib pajak untuk membiasakan pakai elektronik,” sambung Yusron. Dalam peluncuran sistem e-SPTPD tersebut, DPPK Kota Surabaya juga mengundang bank-bank milik pemerintah. Yaitu Bank Jatim, Bank Mandiri, Bank BTN dan Bank BRI untuk mendukung program tersebut. Harapannya, agar wajib pajak dapat memperoleh kemudahan melalui fasilitas-fasilitas perbankan dalam melakukan pembayaran atau penyetoran pajak daerah. nwan

Bangun Jiwa Nasionalis Kodim 0805 Bagi Seribu Bendera Semarak HUT Kemerdekaan memang belum komplit kalau tidak dimeriahkan deng­ an warna merah putih apalagi pengibaran bendera sebagai lambang Negara. Tidak sebatas itu tentunya pada perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-71 ini juga harus dibangun lebih akan

makna terhadap penjiwaan rasa nasionalis sebagai bentuk berbangsa dan bernegara. Dengan dasar tersebut Kodim 0805/Ngawi sengaja membagikan seribu bendera merah putih kepada pengguna jalan, Jum’at (12/08). Pembagian bendera berukuran 15

x 10 centimeter melibatkan puluhan anggota TNI mengambil lokasi di Jalan Yos Sudarso mulai pukul 07.00 WIB. Pada kesempatan yang sama hadir langsung Komandan Kodim 0805/Ngawi Letkol Inf Mordechai Triyandono bersama Komandan Sub Denpom V/1-2

Ngawi Kapten CPM Sugiono. “Kegiatan pembagian bendera ini sengaja kita lakukan untuk mengajak warga masyarakat bagaimana memahami kemerdekaan tentu untuk membangun sekaligus menumbuhkan rasa nasional sebagai bagian pembentukan karakter cinta tanah air.

Selain itu HUT Kemerdekaan kali ini biar tambah meriah,” ujar Letkol Inf Mordechai Triyandono, Jum’at (12/08). Ungkapnya, pembagian bendera merah putih memang sering dilakukan setiap kali perayaan HUT Kemerdekaan namun untuk Ngawi

baru sekali selama dirinya menjabat di Kodim 0805/ Ngawi. Bahkan dia merasa puas dengan pembagian bendera yang mendapat respon positif dari warga masyarakat tentu kegiatan ini tetap akan diagendakan setiap tahun. “Di samping untuk me-

meriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI, hal ini juga merupakan wujud penghargaan kita untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa dan raganya dalam merebut Kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah,” pungkasnya.npr

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


8

Edisi 149 | 15 - 21 agustus 2016 a d v e r t o r i a l

Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur Peringati Hari Koperasi ke 69 Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop) Provinsi Jawa Timur menggelar Peringatan Hari Koperasi ke 69, sekaligus menyelenggarakan Expo Produk Koperasi dan UMKM di Gedung Dyandra Convention Center Surabaya, mulai 10-14 Agustus 2016. Acara dibuka langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dan Gubernur Jatim Soekarwo. Bahkan, Gubernur Soekarwo juga mengusulkan program reformasi struktural pada koperasi yang bertujuan untuk kemandirian ekonomi rakyat kecil. Menurutnya reformasi tersebut perlu segera direalisasikan karena sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memperjuangkan pihak yang lemah dalam pertarungan pasar yakni koperasi dan UMKM. Lebih lanjut, Pakde Karwo (sapaan akrab Soekarwo) menjelaskan reformasi struktural tersebut mencakup tiga hal. Pertama yakni reformasi retail yang diwakili oleh ko­perasi dan UKM. Kedua ialah reformasi di bidang fiskal, jadi sebaiknya koperasi dan UMKM tidak dikenakan pajak atau paling tidak pemerintah bisa memberi bantuan subsidi pajak. Ketiga, yakni di bidang moneter terkait bantuan pembiayaan dengan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan korporasi. “Rata-rata negara maju di dunia memberikan subsidi fiskal pada kelompok usaha menengah ataupun kecil. Berdasarkan data yang ada suku bunga yang berlaku saat ini untuk koperasi

Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop) Provinsi Jawa Timur menggelar Peringatan Hari Koperasi ke 69, sekaligus menyelenggarakan Expo Produk Koperasi dan UMKM di Gedung Dyandra Convention Center Surabaya.

sebesar 18% sedangkan untuk corporate hanya 14%. Ini kan tidak adil,” ujar Soekarwo saat pembukaan acara di Gedung Dyandra Convention Center Surabaya, Rabu (10/8/2016). Tak hanya itu, soal reali­sasi kredit perbankan yang saat ini sebesar Rp 383 triliun namun kredit yang di­kucurkan kepada UMKM hanya mencapai Rp 110 trilyun atau sekitar 25%, padahal idealnya adalah diatas 40 persen. “Efisiensi perusahaan besar jauh lebih

tinggi dibanding pengusaha kecil (UMKM), karenanya sangat tidak masuk akal jika suku bunga pinjaman corporate lebih kecil,” tegas Pakde Karwo. Menurutnya, jika reformasi struktural di bidang retail, fiskal dan moneter sudah dilakukan maka para penggerak koperasi akan bisa berkompetisi. Kompetisi pasar itu mencakup kualitas, packaging, selera pasar dan strategi pemasarannya. Sebaliknya jika tidak

terpenuhi maka akan banyak koperasi maupun UMKM yang mati dan terjadi konflik sosial. Diketahui hingga Triwulan I Tahun 2016 jumlah koperasi di Jatim sebanyak 31,2 ribu unit. Dari jumlah tersebut sekitar 27,4 ribu unit dikategorikan koperasi aktif dan 3,7 ribu unit (sekitar 12%) sebagai koperasi tidak aktif. Jumlah anggotanya mencapai 7,6 juta orang dengan total karyawan 52,2 ribu orang. Jumlah asetnya bahkan mencapai Rp 32,43 triliun serta volume usaha sebesar Rp 33,40 triliun. Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) Puspayoga mengaku mendukung usulan Jatim ini. Untuk saat ini program reformasi koperasi yang telah dicanangkan dalam rangka pemerataan kesejah­teraan di Indonesia. Kare­nanya langkah pertama yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM RI ialah melakukan rehabilitasi koperasi. Caranya

a d v e r t o r i a l

Komisi C Minta Pemkot Surabaya Sistem E-Parking Komisi C Bidang pembangunan bersifat manual, akan terus terjadi keDPRD Surabaya mendukung pen- bocoran. “Jika tak ada perubahan, pasti erapan sistem E-parking di Tepi Jalan ada lost potensial,” tuturnya. Umum (TJU) dimaksiIa mengakui, untuk malkan. menerapkan di Tepi Pasalnya, anggota Jalan Umum saat ini Ko­m isi C, Vinsensius ma­s ih me­n emui kenAwey, mengatakan, dala. Pasalnya, membupenerapan E-Parking tuhkan area yang me­ bertujuan un­tuk menmadai. Namun, sekarang gantisipasi ada­nya keini Dinas per­hubungan bocoran. masih mengkaji peneraSelama ini, sebenar­ pan E-Parking tersebut. nya pemerintah kota “Misalnya, ada spot-spot telah menerapkan Etertentu atau pemagaparking di beberapa karan untuk area parkir,” wasan tertentu, seperti katanya. di kantor pemerintahan, Sementara, Plt. Kadiseperti di Siola, kantor shub Kota Surabaya, kecamatan. Ir­v an Wahyu Drajat Ia mengakui, dalam mengatakan, bahwa aturan belum diatur sesistem E-Parking tecara jelas, sistem parkir lah di­terapkan sejak 7 satu pintu atau one gate. tahun yang lalu. Sistem Namun, dalam perda tersebut menurutnya Pendapatan sudah diatur masalah cukup efektif, terbukti dari jasa ini retribusi progresif. berdampak positif pa­ naik terus dari “Di Perda sudah ada da peningkatan PAD. target Rp. 1,8 M atu­ran untuk parkir 1 “Pendapatan dari jasa tercapai jam berapa, lebih dari ini naik terus dari target Rp. 1,9 M. itu berapa,” terang poliRp. 1,8 M tercapai Rp. tisi Partai Nasdem ini. 1,9 M,” tuturnya. Vinsensius Awey Awey menegaskan, Irvan mengungkap­ Anggota Komisi C jika tidak ada perubakan, peningkatan pendaDPRD Kota Surabaya han sistem parkir sepatan dari jasa perkir cara mendasar melalui terus meningkat dalam E-parking, kasihan ma­ 5 tahun terakhir, Untuk syarakat. Untuk menaikkan Penda- meningkatkan pendapatan jasa parkir, patan Asli Daerah (PAD), pemerintah pihaknya berencanamemberlakukan kota meningkatkan tarif parkir. Tetapi, sistem E- Parking di Tepi Jalan umum apabila sistem yang berjalan masih (TJU).nadv/wan

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

dengan membuat database besar tentang jumlah koperasi di Indonesia. “Dari 200 ribu unit koperasi yang ada di Indonesia, ada 62 ribu koperasi yang tidak aktif. Oleh sebab itu koperasi-koperasi yang tidak aktif jangan dimasukkan ke dalam database agar potret koperasi Indonesia bisa lebih baik,” jelas Puspayoga. Selain rehabilitasi, lanjut dia, hal lain yang diperlukan adalah reorientasi yaitu memperbanyak jumlah anggota koperasi namun bukan memperbanyak badan usahanya. Kemudian melakukan pengembangan koperasi, dengan cara mempermudah pembiayaan pada kepada koperasi dan UMKM. “Ide Pak Gubernur (Soe­ karwo) termasuk di dalam tahap-tahap dalam pengembangan koperasi. Bahkan saat ini pada beberapa bank sudah memberlakukan kredit usaha rakyat (KUR) dengan suku bunga hanya

9persen,” pungkas Menkop. Ditambahkan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur I Made Sukartha mengatakan Peringa­ tan Hari Koperasi kali ini mengangkat tema “Reformasi Koperasi Mewujudkan Ekonomi Berdikari”. Selain menggelar expo, pihaknya juga telah menggelar berbagai kegiatan salah satunya penilaian kopera­si berprestasi di tingkat Pro­vin­ si Jawa Timur. “Peringatan Hari Kope­ ra­s i kami kemas de­n g­ an se­d ikit berbeda, deng­ an menunjukan tema tematik yang berkaitan deng­ an pembangunan koperasi, mulai dari penilaian koperasi berprestas, uji komp et e n s i d a n j u g a l o m ba karya tulis koperasi,” katanya. Ia berharap koperasi ke de­p an menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang bisa mensejahterakan rak­yat. Karena itu pemerintah harus selalu bergandeng tangan untuk membantu koperasi dan UMKM dalam era pasar global dengan melakukan sinergitas antara pemerintah, akademisi dan pelaku usaha. “Dengan melakukan penetrasi pasar, kualitas produk

dan harga demi untuk memenangkan persaingan global dengan salah satunya melalui pameran. Selain itu harapan kami pentingnya pelaku koperasi dan UMKM nantinya bisa tumbuh menjadi sosio teknopreneur yang besifat sosial untuk kepen­ tingan orang lain dan tetap berbasis pada teknologi,” pungkas Made. Dalam Expo Produk Koperasi dan UMKM ini sendiri diikuti lebih dari 200 stan produk unggulan dari sejumlah wilayah di Indonesia. Mulai dari 38 kabupaten/kota di Jatim, 10 MPU (Mitra Praja Utama), Sulteng (Palu), NTT (Kupang), dan Jateng (Jogja dan Solo). Acara pendukung lain yang juga diadakan yakni beberapa lomba, pada 10 Agustus digelar Smesco Idol Lomba Nyanyi, peserta dari kalangan sekolah vocal dan komunitas vocal. Kemudian, 13 Agustus diadakan fashion show karya desainer-desainer kreatif dalam binaan Dinas Koperasi dan UMKM. Terakhir, 14 Agustus digelar lomba mewarnai dengan tema Perjuangan Kota Surabaya, peserta berasal dari TK dan PAUD. nsarifa/adv


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.