Koran Lensa Indonesia Edisi 147

Page 1

Terbit 16 halaman | Harga Eceran: Rp 4.000 | Langganan: Rp 16.000 (Luar Jawa tambah ongkos kirim)

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Maju Lewat Parpol, Ahok Jilat Ludah Sendiri Netizen Marah, Hashtag #BalikinKTPGue Ramai di Medsos Gubernur DKI Jakar­ ta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya memu­ tuskan maju lewat partai politik dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Keputusan tersebut disam­ paikan Ahok dalam acara halalbihalal dengan relawan dan partai pendukung di Graha Pejaten, Jakarta Sela­ tan, Rabu, (27/7/2016).

Menurut Ahok, jika partai yang tidak terima suap tidak berpihak, otomotis dapat pendukung. Ahok mengaku hal tersebut sudah ia lihat setelah melihat dukungan dari tiga partai politik yang datang, yakni Partai Nas­ Dem, Hanura, dan Golkar. “Saya sudah coba, ini su­ dah berhasil. Partai sudah membuktikan dan sudah

Gurihnya Praktik Calo dan Pungli Satpas Colombo (9)

IR, oknum polisi Satpas Colombo yang menjadi calo pembuatan SIM.

“Antre Lama” Senjata Calo Binaan Oknum Polisi Menakutinakuti Pemohon SIM Dari hari ke hari calo yang beroperasi di dalam Satuan Pelayanan Adminis­ trasi (Satpas) Colombo, Pol­ restabes Surabaya, semakin bertambah parah. Para calo secara terang-terangan menawarkan jasanya pada setiap pemohon surat izin mengemudi (SIM). Tidak cuma satu orang saja, melainkan banyak calo bertebaran di sana. Mereka rata-rata menung­ gu pemohon SIM yang gagal tes. Namun tidak sedikit pula yang nyanggong pemohon yang hen­ dak mengambil formulir. Dengan dalih yang cu­ kup meyakinkan bahwa mengurus SIM harus antre berjam-jam, para pemohon lantas banyak ragu dan bimbang. Maka, mau tak mau mereka lan­ tas menggunakan jasa calo. Pikir mereka, dari­ pada ngantre berjam-jam mending mengeluarkan uang lebih tidak masalah. Seperti yang dialami

pria setengah baya beri­ nisial BD. Dia mengaku baru tiba di Satpas Co­ lombo. Begitu memarkir mobilnya dia langsung dihadang calo. Katanya calo itu menawarkan jasa untuk pengurusan SIM dengan cepat. “Cu­ kup bayar mahar, besok datang lagi dan tinggal foto,” aku BD. BD mengaku dia sempat ditakut-takuti calo jika ngurus SIM di Satpas Co­ lombo bisa antre berjamjam. Saat dicek, ternyata benar. “Ya, itulah yang membuat saya mau ga mau pake jasa calo. Pelayanan publik bisa antre berjamjam gini. Kalau seharian saya di sini bagaimana bisa, saya juga punya akti­ fitas di luar. Menurut saya, pelayanan publik di sini (Satpas Colombo) tidak layak. Kalau pelayanannya dibenahi, saya yakin tidak ada orang yang mau pakai jasa calo,” terangnya. nBaca: Antre... Hal 7

saved!

“Saya akan tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip dan bekerjasama dengan para mitra untuk menghadapi tantangan-tantangan besar.”

Sri Mulyani Menteri Keuangan

“Bagaimana bisa menggunakan seluruh instrumen pemerintah, baik dari sisi anggaran, kebijakan atau langkah-langkah yang bisa mengakselerasi kegiatan ekonomi, sehingga ekonomi kita bisa bertahan dari guncangan ekonomi global.” Jakarta, 27 Juli 2016

ngomong pribadi akan men­ dukung. Maka malam ini saya bilang kita juga harus menghargai parpol. Ya, su­ dah, kita pakai parpol sa­ jalah,” kata Ahok. Untuk posisi wakil, Ahok belum memastikan apakah ia masih akan tetap meng­ gandeng Heru Budi Hartono sebagai calon wakil gubernur atau tidak. “Itu bergantung pada perjalanan berikutnya seperti apa,” urainya. Heru merupakan Kepala Badan Pengelolaan Keuang­

an Daerah (BPKAD) DKI Jakarta. Nama Heru mun­ cul lantaran Ahok sempat memutuskan untuk maju pemilihan Gubernur DKI lewat jalur independen. Namun nama Heru kian tenggelam setelah tiga partai, yakni Partai NasDem, Ha­ nura, dan Golkar, akhirnya memilih merapat. “Ya, saya tidak berani katakan juga, Pak Heru mau terus di pegawai ne­geri atau eng­ gak,” kata dia. nBaca: Maju... Hal 7

Jokowi Buktikan Kekuatan Politiknya Tidak Terbendung

Target Sri Mulyani Tax Amnesty Reshuffle kabinet jilid II menampilkan banyak wajah baru di Kabinet Kerja. Sosok Sri Mulyani menjadi bintang. Kecemerlangannya di level internasional, kepiawaiannya di bidang fiskal, hingga pusaran kasus bailout Bank Century yang pernah membelitnya, menjadikan dia paling disorot. Apa kepentingan Presiden Jokowi terhadap Sri Mulyani?

p

residen Joko Wi­ dodo (Jokowi) se­ lama ini dikenal ke­ rap menggunakan momen-momen tertentu di dalam mengam­ bil keputusan politik. Seakan ingin menyiratkan makna, keputusan itu diambil sejurus dengan peringatan peristiwa politik besar di masa lalu. Hal itu setidaknya terli­ hat di dalam perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja

jilid II, yakni pada Rabu 27 Juli 2016. Yah, pengumu­ man reshuffle yang dilang­ sungkan di Istana Negara itu bertepatan dengan pe­ ringatan 20 tahun di mana pernah terjadi peristiwa 27 Juli 1996 atau lebih dikenal sebagai Kudatuli. Bisa jadi keputusan reshuffle ini telah mendapat restu dari ke­ tua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Presiden Jokowi dari

dahulu memang mencari momen dan hari baik da­ lam setiap peristiwa pen­ ting. Ada banyak pesan dan makna di balik itu semua,” kata pengamat politik UIN Syarief Hidayatullah Jakar­ ta, Pangi Syarwi Chaniago, Rabu (27/7/2016). Sejarah mencatat, peris­ tiwa Kudatuli terjadi akibat dualisme kepemimpinan parpol yang berakibat pada timbulnya korban jiwa. Saat

itu, Kantor DPP PDI yang berada di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta, dan di­ kuasai pendukung Mega­ wati, ingin dikuasai oleh pen­dukung Soerjadi. Megawati merupakan ketua umum PDI berdasar­ kan hasil Kongres Surabaya pada 1993 untuk kepengu­ rusan 1993-1998. Sedangkan Soerjadi terpilih berdasar­ kan hasil Kongres Medan pada 22 Juni 1996 untuk

periode 1996-1998, sebulan sebelum Peristiwa 27 Juli terjadi. Pangi mengatakan, peris­ tiwa Kudatuli merupakan cikal bakal transformasi PDI menjadi PDI Perjuangan. Saat itu, PDI Perjuangan menjadi sebuah kekuatan politik besar di era Orde Baru dan mampu bertahan dari berbagai tekanan poli­ tik yang terjadi. nBaca: Target... Hal 7

Warga Desa Lakardowo Resah, Penimbunan Limbah B3 PT PRIA Ganggu Kesehatan Setidaknya banyak alasan yang menyebabkan warga Desa Lakardowo, Ke­ camatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terus bergejolak melawan PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA). Se­ bab banyak dice­ritakan oleh warga, tentang pengelabuan yang dilakukan PT tersebut. Awalnya warga yang meliputi Dusun Lakardowo, Dusun Sumber Wuluh, Dusun Sambi Gembol, dan Dusun Kedung Palang menerima informasi, bahwa pembelian lahan atas nama Sukarno tiga hekter di Dusun Kedung Palang akan digunakan sebagai pabrik batu bata. “Kami menyambut se­nang. Dan bisa bekerja sebagi buruh pembuat batu bata, “ kata Heru Siswoyo, warga Desa La­ kardowo, Sabtu (23/7/2016) pukul 03.00 WIB dini hari.

Pekerja melakukan evakuasi bahan berbahaya beracun pada 4 Juni 2016 tidak menggunakan baju standar.

Heru bercerita, banyak pabrik batu bata di wilayah Kabupaten Mojokerto yang mempekerjaan warga sekitar

pabrik, seperti di Mojo­sari dan sekitarnya. Ini yang membuat dia tertarik untuk bekerja di PT PRIA. Tidak harus pergi ke

kota meninggalkan keluarga, selama ini yang dijalani warga Desa Lakardowo kebanyakan. Ber­susah-payah ke Kota Sura­

baya, misalnya, yang berjarak 45 kilometer. Pada tahun 2010, pabrik yang belum berpagar rap­ at, Heru melakukan peng­ galian tanah di lokasi pabrik. Heru memperkirakan kedala­ man tanah yang digali 30 me­ ter. Sebagai pekerja, dia hanya berpikir, tanah yang digali di­ gunakan sebagai tempat pem­ bakaran batu bata. Kadang dia membantah keisengan pikirannya itu. Sebab, selama ini yang dia tahu pembuatan batu bata tidak harus menggali tanah sedalam itu. “Mungkin ini cara baru un­ tuk membuat batu bata. Ber­ beda dengan selama ini yang saya lihat di Mojosari, ketika dibakar batu bata harus dis­ usun di tungku pembakaran,” ucap Heru sambil mengingatingat masa lalu itu.

Kesaksian Mengejutkan Freddy Budiman Setor Uang Rp 45 Miliar ke BNN Sebelum peluru men­ embus jantungnya, Freddy Budiman mengucapkan kalimat takbir berkali-kali. “Allahu Akbar, diucapkan berkali-kali,” demikian disampaikan Rohaniwan Hasan Makarim usai men­ dampingi pria asal Surabaya di detik-detik eksekusi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat dini­

hari, (29/7/2016). Menurut Hasan, hari itu Freedy mengenakan pakaian gamis putih dan celana putih. “Terlihat putih bersih,” kata Hasan kepada wartawan yang menunggunya di Dermaga Wi­ jaya Pura Nusakambangan. Lanjut Hasan, sejak be­ rada di tahanan menunggu eksekusi, Freddy banyak perubahan. Dia menjadi

religius dan senang mengaji. Bahkan sebelum dieksekusi, Freddy menjalankan puasa sunah Senin-Kamis. Jenazah Freddy dimakam­ kan di TPU Bharatu Sedayu. Tampak saat itu di rumah duka di Jalan Krembangan Baru VII/ 6A Surabaya, Jawa Timur, banyak warga yang me­ madati rumah Freddy. Mereka datang untuk mengantarkan

jenazah Freddy menuju ke peristirahatan terakhir. Namun dari semua itu, yang mengejutkan justru kesaksian Freddy sebelum dieksekusi mati. Yah, rupanya Freddy sempat memberi ke­ saksian kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekera­ san (Kontras), Haris Azhar saat mendekam di penjara. w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Haris kemudian mem­ posting kesaksian Freddy tersebut di fanpage resmi milik Kontras di jejaring sosial Facebook. Dalam ke­ saksian yang mengejutkan publik Tanah Air tersebut, dibeberkan peran dan keter­ libatan para penegak hukum selama bersinggungan deng­ an Freddy Budiman. nBaca: Setiap.. Hal 7

Sebelum dieksekusi mati, Freddy Budiman sempat memberi kesaksian mengejutkan kepada Kontras soal sepak terjangnya menyelundupkan narkoba yang melibatkan BNN.


BISNIS

2

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Wisata Bahari Jadi Produk Andalan PTM 2016

Sektor wisata bahari Indonesia masih menjadi primadona bagi wisatawan mancanegara (wisman). Hal ini, menjadi salah satu produk unggulan yang akan dipasarkan dalam PATA Travel Mart (PTM) ke39 yang akan diselenggarakan, 7-9 September 2016 mendatang di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang Selatan. “Benar, wisata bahari akan menjadi produk unggulan di PTM 2016,” ujar CEO PATA Chapter Indonesia, Pur­no­ mo saat ditemui di Ruang

CEO PATA Chapter Indonesia, Purnomo.

Garuda 5a-b, ICE BSD, Rabu (27/7/2016). Menurut Poernomo, PTM 2016 juga akan menjual tren 10 destinasi wisata yang menjadi program Kemenperaf RI. Antara lain, Krakatau Ujung Kulon, Tanjung Lesung, Labuan Bajo, Raja Ampat dan destinasi lainnya. Termasuk destinasi di wilayah Jakarta dan Banten. “Kita juga siapkan potensi wisata alam yang bernilai jual tinggi. Seperti yang ada di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) atau daerah

lain. Intinya, target 20 juta wisatawan tahun 2019 bisa tercapai,” paparnya. PTM 2016 nantinya akan diikuti 1000 delegasi dari 60 negara. Selain buyer dan seller dari mancanegara, tuan rumah Indonesia juga mendapat jatah 30% kapasitas dalam bentuk booth untuk promosi destinasi dan paket wisata. “Indonesia sendiri dapat jatah besar juga 30 persen. Ada 100 booth yang bisa dimanfaatkan dengan baik. Sekarang 40-50 persen sudah konfirmasi ikut,” kata Poernomo.

Terkait pemilihan ICE sebagai venue, Poernomo menilai hal itu sebagai pilihan alternatif setelah Jakarta. Poernomo beralasan, jika kondisi Jakarta yang semraut kurang representatif memfasilitasi ribuan tamu mancanegara. “Artinya, dunia juga perlu tahu masih ada kota selain Jakarta yang berkembang baik seperti Serpong dengan BSD-nya. Tapi, tetap memiliki fitur skala internasional,” pungkasnya. Pihak ICE BSD selaku venue

juga berharap, PTM 2016 dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Indonesia. Sekaligus, meningkatkan pendapat daerah dari sektor perhotelan dan pariwisata. “Kami merasa bangga dan terhormat ditunjuk menjadi tempat pelaksanaan acara. Kami dan panitia akan bekerjasama memberikan layanan keamanan dan kenyamanan agar acara berlangsung ­sukses,” timpal President Di­ rector Deutsche Messe Venue Operation, Aage Hansen. nwi/tpi

PGN Berhasil Operasikan Pipa Gas Bumi Hingga 7.100 Km

Indonesia memiliki produksi gas bumi cukup besar dan cadangan gas berlimpah. PGN optimis mendistribusikan gas melalui pipa gas di seluruh Indonesia. Sehingga mampu menggantikan impor BBM terus membebani keuangan negara.

p

T Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer (km). Jumlah ini sesuai 76% pipa gas bumi seluruh Indonesia. Sri Budi Mayaningsih, pejabat senior di PGN mengungkapkan, tak mudah bagi PGN untuk membangun pipa gas bumi nasional. “Kerja keras, integritas dan cucuran keringat dan air mata yang membuat PGN saat

ini dapat sejajar dengan perusahaan migas kelas dunia dan BUMN gas terbesar di Indonesia,” tandas Maya (panggilan akrab) dalam keterangan pers yang diterima Lensa Indonesia, Rabu (27/07/2016). Membangun pipa gas di Indonesia, lanjut Maya tidaklah mudah, rintangannya banyak. “Apalagi ini dilakukan sejak era 1970-an di mana harga gas terpaksa dijual dengan murah, karena pada periode itu harga BBM masih murah karena disubsidi pemerintah

PTPN X Siap Beri Pasokan Listrik untuk PLN PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) memulai persiapkan pasokan listrik yang bakal dijual kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Listrik akan dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berbasis ampas tebu di salah satu pabrik gula milik PTPN X, yakni Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru, Kediri. ”Kami bersyukur telah menempuh satu langkah kemajuan untuk memaksimalkan diversifikasi produk non-gula. Dua hari lalu kami sudah teken penandata­ nganan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN. Penjualan listrik dari pabrik gula ini merupakan yang pertama di Indonesia sejak berdirinya industri gula di Tanah Air ratusan tahun silam,” ujar Subiyono, Direktur Utama PTPN X dari keterangan resmi yang diterima Lensaindonesia. com, Jumat (22/06/2016). Subiyono menambahkan, PG Pesantren Baru memiliki kelebihan listrik (excess power) berkapasitas 3 MW. Listrik tersebut akan disambungkan dengan pada fasilitas interkoneksi sistem kelistrikan milik PLN. ”Infrastruktur penyambungannya sedang dibangun. September nanti interkoneksinya ke jaringan PLN selesai dan sudah resmi jual listrik ke PLN. Ini merupakan tahap awal. Kami juga sedang menyiapkan produksi listrik dari ampas tebu dengan program cogeneration di sejumlah PG kami lainnya, di antaranya PG Ngadiredjo (Kediri) se­ besar 20 MW, PG Tjoekir (Jombang) 10 MW, dan PG Gempolkrep (Mojokerto) 20 MW,” tandasnya.

Produksi listrik, lanjut Subiyono, merupakan bagian dari perwujudan industri berbasis tebu (sugar­cane based industry) terintegrasi yang menggarap diversifikasi produk, terutama bioetanol berbahan baku tetes tebu dan produksi listrik berbasis ampas tebu. Layaknya di negara-negara produsen gula utama dunia, pabrik gula yang ada juga menjual bioetanol dan listrik. ”Tebu sejatinya adalah sumber pangan dan energi. Di negara produsen utama gula seperti Brasil, Thailand, dan India, diversifikasi produk telah lama dilakukan. Saat harga gula dunia rendah, industri gula di sana bisa tetap stabil karena mengandalkan pendapatan dari listrik, bioetanol, dan produk turunan lain,” papar Subiyono. Seperti di Brasil, pabrik gula (PG) yang ada mampu memproduksi listrik lebih dari 3.000 MW. Sekitar 20 persen kebutuhan energi Brasil ditopang energi baru terbarukan berbasis tebu, terutama bioetanol. PG-PG di India juga mampu memproduksi listrik sedikitnya 2.200 MW, dengan daya yang dikomersialkan 1.400 MW. ”Secara bertahap, langkah tersebut juga kami lakukan. Kami merintis produksi bioetanol di PG Gempolkrep untuk campuran bahan bakar minyak (BBM) sebagai bagian kontribusi untuk mengurangi impor minyak dan menghemat devisa ne­ gara. Demikian pula potensi produksi listrik berbasis tebu yang bisa berkontribusi menambah pasokan listrik bagi masyarakat,” jelas Subiyono.nlicom

bahkan sebagian dari impor,” papar Maya yang kini menjabat Direktur Utama PT PGAS Telekomunikasi Nusantara, anak usaha PGN. Kurun beberapa tahun bisnis PGN saat itu hanya menyalurkan gas buatan untuk kebutuhan energi di sektor rumah tangga dan penerangan jalan raya yang merugi. Namun, para pimpinan dan karyawan PGN tak menyerah. PGN berinovasi yang sedikit mengubah pola bisnis yang sebelumnya menyalurkan gas buatan menjadi menyalurkan gas bumi melalui pipa. Hal itu dilakukan di periode 1974, langkah tersebut bisa dibilang nekad sebab saat itu penggunaan gas bumi untuk rumah tangga, komersial, industri dan pembangkit listrik belum berkembang karena harga BBM masih murah. “Bahkan tahun 1985, PGN

harus menjual sebidang tanah di Jalan Zainul Arifin, Jakarta Pusat, untuk membiayai pengembangan pipa gas dan gaji pegawai,” papar Maya. PGN optimis mendistribusikan gas melalui pipa gas. Sebab Indonesia terlalu banyak bergantung pada BBM impor yang dijual murah (subsidi) dan terus membebani keuangan negara. Indonesia memiliki produksi gas bumi cukup besar dan cadangan gas berlimpah, dan mampu menggantikan impor BBM selama ini. PGN kemudian melakukan pioneering dengan melakukan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi di berbagai daerah. Salah satu proyek besar adalah proyek pipa gas transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dengan panjang lebih dari 1.000 km.

Pengembangan pipa-pipa gas distribusi pun makin terus dilakukan sehingga memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat. Sementara itu, Direktur PGN, Dilo Seno Widagdo menyampaikan, saat ini PGN telah mengopersikan pipa-pipa gas memasok gas bumi efisien dan ramah lingkungan lebih dari 107.690 rumah tangga pelanggan PGN, 1.857 usaha kecil, mal, restoran, hotel, rumah sakit, serta 1.529 industri skala besar dan pembangkit listrik. Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua. “PGN tidak lantas diam,

PGN makin agresif membangun infrastruktur pipa gas, SPBG, MRU (SPBG mobile), dan lainnya,” tegas Dilo. Dilo mencontohkan, awal tahun ini PGN sudah menyelesaikan beberapa infrastrutkur di beberapa daerah. Seperti di Pasuruan, Jawa Timur, PGN menyelesaikan pembangunan pipa gas bumi di wilayah Kejayan-Purwosari sepanjang 15 kilometer (Km), kemudian di wilayah Jetis-Ploso sepanjang 27 km. Lalu PGN juga telah selesai membangun di wilayah Kalisogo-Waru, Jawa Timur sepanjang 30 Km. PGN juga berhasil menyelesaikan proyek pipa distribusi gas bumi di wilayah Nagoya, Pulau Batam sepanjang 18,3 km. Selain di Jawa Timur dan Batam, PGN juga terus membangun infrastruktur di wilayah

eksisting maupun wilayah baru dalam rangka pembukaan pasar baru atau pioneering. Dilo menegaskan, PGN terus berkomitmen membangun infrastruktur dan memperluas pemanfaatan gas bumi di dalam negeri. Gas bumi merupakan energi bersih, efisien, dan diproduksi dari perut bumi Indonesia alias tak impor. Tahun lalu PGN telah menambah panjang pipa gas sekitar 1.000 km, dan mulai tahun ini hingga 2019 mendatang, PGN akan menambah panjang pipa gas buminya sekitar 1.680 km “S e m a k i n b a ny a k m a ­ syarakat menggunakan gas bumi, maka akan memberikan dampak besar bagi rakyat dan negara dan mengurangi ketergantungan pada energi impor,”pungkas Dilo. nlicom

Telkomsel Tambah 40 BTS di Pelosok Negeri Telkomsel berencana membangun 40 base transceiver station (BTS) baru dalam Proyek Menembus Daerah Pedesaan, Industri Terpencil, berikut Bahari, atau secara lengkap disebut Proyek Merah Putih di wilayah Indonesia. Secara akumulatif, proyek yang berjalan sejak tahun 2008 ini sudah berhasil membangun sekitar 400 BTS. “Kami yakin komunikasi merupakan alat yang paling efektif untuk mempersatukan Nusantara. Sejak awal beroperasi, kami memiliki visi untuk menyatukan Indonesia dengan layanan telekomunikasi agar masyarakat Indonesia bisa saling terhubung kapan pun dan di mana pun,” ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah kepada Lensaindonesia.com dalam keterangan persnya, Kamis (28/07/2016). Ririek menambahkan, pihaknya mengamati kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah saling berkomunikasi menggunakan layanan telekomunikasi makin tinggi. Untuk itu, melalui proyek Merah Putih, [oihaknya berupaya memberikan solusi agar masyarakat di wilayahwilayah yang belum terjang-

kau layanan komunikasi bisa menikmati layanan telekomunikasi standar kualitas sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia. 40 BTS Merah Putih yang bakal digelar Telkomsel tahun ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur. 4 BTS berlokasi di Sumatera, 5 BTS di Nusa Tenggara Barat (NTB), 12 BTS di Nusa Tenggara Timur (NTT), 3 BTS di Sulawesi, 6 BTS di Maluku, dan 10 BTS di Papua. “40 BTS baru ini diharapkan mampu melayani kebutuhan komunikasi sekitar 100.000 warga masyarakat di kawasan tersebut yang sebelumnya kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi,” tandas Ririek. Sebagai negara kepulauan sepanjang seperdelapan bentangan dunia dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia secara geografis memiliki tantangan tersendiri. Untuk itu, seiring dengan upaya penggelaran jaringan yang umum dilakukan oleh operator seluler, Telkomsel juga terus melakukan inovasi dan integrasi teknologi dalam upaya menghadirkan solusi teknologi yang tepat untuk

40 BTS Merah Putih bakal digelar Telkomsel tahun ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur.

wilayah-wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi. Teknologi yang diimplementasikan Telkomsel dalam proyek Merah Putih merupakan teknologi seluler hasil karya anak bangsa yang memanfaatkan teknologi antena Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) berbasis satelit dikombinasi teknologi power supply yang menggunakan solar panel system. Teknologi berkonsep remote solution system pertama di Indonesia bahkan di dunia ini menjadi solusi layanan komunikasi dan informasi yang cocok diterapkan di

daerah terpencil dengan infrastruktur sangat terbatas dan kondisi geografis yang ekstrim sekalipun, seperti pedesaan dan wilayah terluar Indonesia, termasuk wilayah laut. Dengan diimplementasi teknologi ini, pelanggan bisa menikmati layanan suara, SMS, dan data dengan kualitas yang memadai. Selain di daratan, Telkomsel juga menginstalasi BTS di 13 kapal Pelni untuk melayani komunikasi di jalur laut. Saat ini Telkomsel juga sedang melakukan uji coba implementasi solusi jaringan serupa di kapal Inerie II milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP)

dengan rute Kupang-RoteLarantuka. “Melalui proyek Merah Putih ini, Telkomsel mempertegas komitmen sebagai satu-satunya operator seluler yang secara terus-menerus membangun untuk melayani dan memajukan seluruh wilayah Indonesia yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi. Kami terus berupaya semaksimal mungkin melakukan percepatan penggelaran jaringan telekomunikasi dan informasi di seluruh wilayah Indonesia karena kami meyakini telekomunikasi dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian dan membangun kehidupan sosial sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah yang diharapkan dapat mengundang investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru,” pungkas Ririek. Sejak awal berdiri pada tahun 1995, Telkomsel secara konsisten melakukan penggelaran jaringan hingga pelosok Tanah Air. Saat ini Telkomsel telah menggelar lebih dari 116.000 BTS yang melayani lebih dari 95 persen wilayah populasi penduduk Indonesia.nlicom

Energi Nuklir Ramah Lingkungan Bisa Jadi Energi Alternatif Pembangunan energi nuklir ramah lingkungan sangat dibutuhkan, khususnya untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Hal ini dimaksudkan dalam rangka menunjang energi nasioal, sehingga pasokan listrik dapat terpenuhi. Demikian rangkuman pendapat yang dihasilkan dari Seminar Nasional bertema “Nuklir Ramah Lingkungan dalam Pembangunan Nasional” yang digelar Kaukus Muda Indonesia atau KMI di Hotel Le Merdian, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Pembicaranya adalah anggota Dewan Energi Nasioal (DEN) Rinaldy Dalimi dan

Deputi Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir BATAN, Efrizon Umar. Ketua KMI Edi Humaidi saat memberi sambutan mengatakan, pembangunan dan pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi kebutuhan di abad modern ini. Teknologi yang bekerja dengan reaksi inti atom ini juga banyak dipergunakan pada pembangunan diberbagai bidang seperti media, industri, pertanian, dan pembangunan energi listrik. “Memang ada dampak negatif yang perlu dicegah dari pengembangan teknologi nuklir ini, diantaranya

masalah biaya pembuangan sampah nuklir yang sangat mahal,” katanya. Termasuk PLTN yang tidak terpakai tidak bisa begitu saja ditinggalkan, sementara untuk melakukan decomissioning guna mencagah terpaparnya lingkungan sekitar dari sampah radioaktif akan memakan waktu lama dan biaya yang besar. “Bahkan, kecelakaan nuklir dapat menyebabkan partikel radioaktif kelingkungan yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan kematian,” paparnya. Anggota Dewan Energi Nasioal (DEN) Renaldy Dalimi saat menjadi pembicara di acara

itu mengakui bahwa teknologi untuk PLTN memang sudah aman. Namun diharapkan, hal ini menjadi pilihan terakhir untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. “Ada beberapa alasan DEN yang salah satunya adalah faktor bencana alam. Teknologi nuklir sudah aman. Tapi, kecelakaan yang terjadi bukan karena teknologinya, melainkani kesalahan desain, bencana alam, dan kesalahan operator,” ujarnya. Menurut dia kalaupun membangun PLTN, bahan bakunya, uranium, yang terdapat di Indonesia belum ekonomis. Yang ada, pemerintah akan mengimpor ura-

nium. “Karena harganya lebih murah,” katanya lagi. Apalagi, harga listrik PLTN tak bisa dianggap sebagai energi yang murah. Hal ini berkaca pada kasus meledaknya reaktor PLTN di Fukushima, Jepang, yang akibatnya negeri itu terpaksa menerapkan standar yang tinggi pada PLTN tersebut dan mempengaruhi harga listrik PLTN. “Harganya lebih mahal 3 sen per kWh. Tak hanya itu, Negeri Sakura itu pun diklaim merugi ratusan miliar dolar AS. Kerugian Jepang akibat Fukushima mencapai US$600 miliar, lebih dari setengah APBN kita tahun lalu,” ungkapnya.nzul

PT Lensa Indonesia Cipta MEDIA

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Arief Rahman Wakil Pemimpin Redaksi: Novianto Aji Dewan Redaksi: Joko Irianto Hamid, Arief Rahman, A Sukma Sonata, Mohammad Ridwan Redaktur: Andiono Hernawan, Redaktur Ekbis: Andika Eldon Koordinator Jakarta: Endang Saputra, Reporter : Yuanto, Rudi Purwoko, Winarko, Fatah Sidik, Widji Ananta Staf Redaksi: Ian Kurima, Iwan Christiono, Dimas Angga Perkasa, Sarifah Aini, Mohammad Rofik Sekretaris Redaksi: Dina Kurniawati Jawa Barat: Sarkoni Asyeh (Ronny), Caca Cariwan, Ahmad Syukri (Biro Bandung), Hafidz Mabrur (Tangsel), Aji Dewa Roisky (Malang Raya), M Ibnu Al Farabi (Jombang) Biro Semarang, Kendal: Eko Purwanto Biro Sidoarjo: Bram (Kabiro), Alvian Pemimpin Umum: Joko Irianto Hamid Pemimpin Perusahaan: Sukma Sonata Dewan Direksi: Nina Martini, Arief Rahman, A Sukma Sonata  Staf Keuangan: Rewina Widorini Marketing Manager: Surya Alamat Redaksi: Graha Pena LT. 8, Jl. Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan, Telp. (021) 5366 0177, Graha Pena Lt. 7, Jl A Yani 88 Surabaya, No Telp ( 031 -8160 0296 ), Jl Sidosermo PDK V-A No. 19 Surabaya, Telp ( 031- 8410288) Fax ( 031-8410288) Email: koran@lensaindonesia.com Bank Rek Mandiri: 140-00-1121946-7 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Bank Rek BCA: 5120393288 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Harga Iklan: Halaman 1 ( FC ): Rp 70.000/mm Kolom, Halaman 8,9 & 16 ( FC ): Rp 35.000/mm Kolom, Halaman Black White: Rp 25.000/

SIUP: 17148-04/ PK/1.824.271/2014

wartawan lensa indonesia dalam menjalankan tugas jurnalistik dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima imbalan bentuk apapun dari narasumber

Penerbit:

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


BISNIS

2

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Wisata Bahari Jadi Produk Andalan PTM 2016

CEO PATA Chapter Indonesia, Purnomo.

Sektor wisata bahari Indonesia masih menjadi primadona bagi wisatawan mancanegara (wisman). Hal ini, menjadi salah satu produk unggulan yang akan dipasarkan dalam PATA Travel Mart (PTM) ke39 yang akan diselenggarakan, 7-9 September 2016 mendatang di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang Selatan. “Benar, wisata bahari akan menjadi produk unggulan di PTM 2016,” ujar CEO PATA Chapter Indonesia, Pur­no­ mo saat ditemui di Ruang

Garuda 5a-b, ICE BSD, Rabu (27/7/2016). Menurut Poernomo, PTM 2016 juga akan menjual tren 10 destinasi wisata yang menjadi program Kemenperaf RI. Antara lain, Krakatau Ujung Kulon, Tanjung Lesung, Labuan Bajo, Raja Ampat dan destinasi lainnya. Termasuk destinasi di wilayah Jakarta dan Banten. “Kita juga siapkan potensi wisata alam yang bernilai jual tinggi. Seperti yang ada di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) atau daerah

lain. Intinya, target 20 juta wisatawan tahun 2019 bisa tercapai,” paparnya. PTM 2016 nantinya akan diikuti 1000 delegasi dari 60 negara. Selain buyer dan seller dari mancanegara, tuan rumah Indonesia juga mendapat jatah 30% kapasitas dalam bentuk booth untuk promosi destinasi dan paket wisata. “Indonesia sendiri dapat jatah besar juga 30 persen. Ada 100 booth yang bisa dimanfaatkan dengan baik. Sekarang 40-50 persen sudah konfirmasi ikut,” kata Poernomo.

Terkait pemilihan ICE sebagai venue, Poernomo menilai hal itu sebagai pilihan alternatif setelah Jakarta. Poernomo beralasan, jika kondisi Jakarta yang semraut kurang representatif memfasilitasi ribuan tamu mancanegara. “Artinya, dunia juga perlu tahu masih ada kota selain Jakarta yang berkembang baik seperti Serpong dengan BSD-nya. Tapi, tetap memiliki fitur skala internasional,” pungkasnya. Pihak ICE BSD selaku venue

juga berharap, PTM 2016 dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Indonesia. Sekaligus, meningkatkan pendapat daerah dari sektor perhotelan dan pariwisata. “Kami merasa bangga dan terhormat ditunjuk menjadi tempat pelaksanaan acara. Kami dan panitia akan bekerjasama memberikan layanan keamanan dan kenyamanan agar acara berlangsung ­sukses,” timpal President Di­ rector Deutsche Messe Venue Operation, Aage Hansen. nwi/tpi

PGN Berhasil Operasikan Pipa Gas Bumi Hingga 7.100 Km

Indonesia memiliki produksi gas bumi cukup besar dan cadangan gas berlimpah. PGN optimis mendistribusikan gas melalui pipa gas di seluruh Indonesia. Sehingga mampu menggantikan impor BBM terus membebani keuangan negara.

p

T Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer (km). Jumlah ini sesuai 76% pipa gas bumi seluruh Indonesia. Sri Budi Mayaningsih, pejabat senior di PGN mengungkapkan, tak mudah bagi PGN untuk membangun pipa gas bumi nasional. “Kerja keras, integritas dan cucuran keringat dan air mata yang membuat PGN saat

ini dapat sejajar dengan perusahaan migas kelas dunia dan BUMN gas terbesar di Indonesia,” tandas Maya (panggilan akrab) dalam keterangan pers yang diterima Lensa Indonesia, Rabu (27/07/2016). Membangun pipa gas di Indonesia, lanjut Maya tidaklah mudah, rintangannya banyak. “Apalagi ini dilakukan sejak era 1970-an di mana harga gas terpaksa dijual dengan murah, karena pada periode itu harga BBM masih murah karena disubsidi pemerintah

PTPN X Siap Beri Pasokan Listrik untuk PLN PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) memulai persiapkan pasokan listrik yang bakal dijual kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Listrik akan dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berbasis ampas tebu di salah satu pabrik gula milik PTPN X, yakni Pabrik Gula (PG) Pesantren Baru, Kediri. ”Kami bersyukur telah menempuh satu langkah kemajuan untuk memaksimalkan diversifikasi produk non-gula. Dua hari lalu kami sudah teken penandata­ nganan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PLN. Penjualan listrik dari pabrik gula ini merupakan yang pertama di Indonesia sejak berdirinya industri gula di Tanah Air ratusan tahun silam,” ujar Subiyono, Direktur Utama PTPN X dari keterangan resmi yang diterima Lensaindonesia. com, Jumat (22/06/2016). Subiyono menambahkan, PG Pesantren Baru memiliki kelebihan listrik (excess power) berkapasitas 3 MW. Listrik tersebut akan disambungkan dengan pada fasilitas interkoneksi sistem kelistrikan milik PLN. ”Infrastruktur penyambungannya sedang dibangun. September nanti interkoneksinya ke jaringan PLN selesai dan sudah resmi jual listrik ke PLN. Ini merupakan tahap awal. Kami juga sedang menyiapkan produksi listrik dari ampas tebu dengan program cogeneration di sejumlah PG kami lainnya, di antaranya PG Ngadiredjo (Kediri) se­ besar 20 MW, PG Tjoekir (Jombang) 10 MW, dan PG Gempolkrep (Mojokerto) 20 MW,” tandasnya.

Produksi listrik, lanjut Subiyono, merupakan bagian dari perwujudan industri berbasis tebu (sugar­cane based industry) terintegrasi yang menggarap diversifikasi produk, terutama bioetanol berbahan baku tetes tebu dan produksi listrik berbasis ampas tebu. Layaknya di negara-negara produsen gula utama dunia, pabrik gula yang ada juga menjual bioetanol dan listrik. ”Tebu sejatinya adalah sumber pangan dan energi. Di negara produsen utama gula seperti Brasil, Thailand, dan India, diversifikasi produk telah lama dilakukan. Saat harga gula dunia rendah, industri gula di sana bisa tetap stabil karena mengandalkan pendapatan dari listrik, bioetanol, dan produk turunan lain,” papar Subiyono. Seperti di Brasil, pabrik gula (PG) yang ada mampu memproduksi listrik lebih dari 3.000 MW. Sekitar 20 persen kebutuhan energi Brasil ditopang energi baru terbarukan berbasis tebu, terutama bioetanol. PG-PG di India juga mampu memproduksi listrik sedikitnya 2.200 MW, dengan daya yang dikomersialkan 1.400 MW. ”Secara bertahap, langkah tersebut juga kami lakukan. Kami merintis produksi bioetanol di PG Gempolkrep untuk campuran bahan bakar minyak (BBM) sebagai bagian kontribusi untuk mengurangi impor minyak dan menghemat devisa ne­ gara. Demikian pula potensi produksi listrik berbasis tebu yang bisa berkontribusi menambah pasokan listrik bagi masyarakat,” jelas Subiyono.nlicom

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

bahkan sebagian dari impor,” papar Maya yang kini menjabat Direktur Utama PT PGAS Telekomunikasi Nusantara, anak usaha PGN. Kurun beberapa tahun bisnis PGN saat itu hanya menyalurkan gas buatan untuk kebutuhan energi di sektor rumah tangga dan penerangan jalan raya yang merugi. Namun, para pimpinan dan karyawan PGN tak menyerah. PGN berinovasi yang sedikit mengubah pola bisnis yang sebelumnya menyalurkan gas buatan menjadi menyalurkan gas bumi melalui pipa. Hal itu dilakukan di periode 1974, langkah tersebut bisa dibilang nekad sebab saat itu penggunaan gas bumi untuk rumah tangga, komersial, industri dan pembangkit listrik belum berkembang karena harga BBM masih murah. “Bahkan tahun 1985, PGN

harus menjual sebidang tanah di Jalan Zainul Arifin, Jakarta Pusat, untuk membiayai pengembangan pipa gas dan gaji pegawai,” papar Maya. PGN optimis mendistribusikan gas melalui pipa gas. Sebab Indonesia terlalu banyak bergantung pada BBM impor yang dijual murah (subsidi) dan terus membebani keuangan negara. Indonesia memiliki produksi gas bumi cukup besar dan cadangan gas berlimpah, dan mampu menggantikan impor BBM selama ini. PGN kemudian melakukan pioneering dengan melakukan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi di berbagai daerah. Salah satu proyek besar adalah proyek pipa gas transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dengan panjang lebih dari 1.000 km.

Pengembangan pipa-pipa gas distribusi pun makin terus dilakukan sehingga memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat. Sementara itu, Direktur PGN, Dilo Seno Widagdo menyampaikan, saat ini PGN telah mengopersikan pipa-pipa gas memasok gas bumi efisien dan ramah lingkungan lebih dari 107.690 rumah tangga pelanggan PGN, 1.857 usaha kecil, mal, restoran, hotel, rumah sakit, serta 1.529 industri skala besar dan pembangkit listrik. Pelanggan PGN tersebar di berbagai wilayah mulai dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua. “PGN tidak lantas diam,

PGN makin agresif membangun infrastruktur pipa gas, SPBG, MRU (SPBG mobile), dan lainnya,” tegas Dilo. Dilo mencontohkan, awal tahun ini PGN sudah menyelesaikan beberapa infrastrutkur di beberapa daerah. Seperti di Pasuruan, Jawa Timur, PGN menyelesaikan pembangunan pipa gas bumi di wilayah Kejayan-Purwosari sepanjang 15 kilometer (Km), kemudian di wilayah Jetis-Ploso sepanjang 27 km. Lalu PGN juga telah selesai membangun di wilayah Kalisogo-Waru, Jawa Timur sepanjang 30 Km. PGN juga berhasil menyelesaikan proyek pipa distribusi gas bumi di wilayah Nagoya, Pulau Batam sepanjang 18,3 km. Selain di Jawa Timur dan Batam, PGN juga terus membangun infrastruktur di wilayah

eksisting maupun wilayah baru dalam rangka pembukaan pasar baru atau pioneering. Dilo menegaskan, PGN terus berkomitmen membangun infrastruktur dan memperluas pemanfaatan gas bumi di dalam negeri. Gas bumi merupakan energi bersih, efisien, dan diproduksi dari perut bumi Indonesia alias tak impor. Tahun lalu PGN telah menambah panjang pipa gas sekitar 1.000 km, dan mulai tahun ini hingga 2019 mendatang, PGN akan menambah panjang pipa gas buminya sekitar 1.680 km “S e m a k i n b a ny a k m a ­ syarakat menggunakan gas bumi, maka akan memberikan dampak besar bagi rakyat dan negara dan mengurangi ketergantungan pada energi impor,”pungkas Dilo. nlicom

Telkomsel Tambah 40 BTS di Pelosok Negeri Telkomsel berencana membangun 40 base transceiver station (BTS) baru dalam Proyek Menembus Daerah Pedesaan, Industri Terpencil, berikut Bahari, atau secara lengkap disebut Proyek Merah Putih di wilayah Indonesia. Secara akumulatif, proyek yang berjalan sejak tahun 2008 ini sudah berhasil membangun sekitar 400 BTS. “Kami yakin komunikasi merupakan alat yang paling efektif untuk mempersatukan Nusantara. Sejak awal beroperasi, kami memiliki visi untuk menyatukan Indonesia dengan layanan telekomunikasi agar masyarakat Indonesia bisa saling terhubung kapan pun dan di mana pun,” ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah kepada Lensaindonesia.com dalam keterangan persnya, Kamis (28/07/2016). Ririek menambahkan, pihaknya mengamati kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah saling berkomunikasi menggunakan layanan telekomunikasi makin tinggi. Untuk itu, melalui proyek Merah Putih, [oihaknya berupaya memberikan solusi agar masyarakat di wilayahwilayah yang belum terjang-

kau layanan komunikasi bisa menikmati layanan telekomunikasi standar kualitas sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia. 40 BTS Merah Putih yang bakal digelar Telkomsel tahun ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur. 4 BTS berlokasi di Sumatera, 5 BTS di Nusa Tenggara Barat (NTB), 12 BTS di Nusa Tenggara Timur (NTT), 3 BTS di Sulawesi, 6 BTS di Maluku, dan 10 BTS di Papua. “40 BTS baru ini diharapkan mampu melayani kebutuhan komunikasi sekitar 100.000 warga masyarakat di kawasan tersebut yang sebelumnya kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi,” tandas Ririek. Sebagai negara kepulauan sepanjang seperdelapan bentangan dunia dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia secara geografis memiliki tantangan tersendiri. Untuk itu, seiring dengan upaya penggelaran jaringan yang umum dilakukan oleh operator seluler, Telkomsel juga terus melakukan inovasi dan integrasi teknologi dalam upaya menghadirkan solusi teknologi yang tepat untuk

40 BTS Merah Putih bakal digelar Telkomsel tahun ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur.

wilayah-wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi. Teknologi yang diimplementasikan Telkomsel dalam proyek Merah Putih merupakan teknologi seluler hasil karya anak bangsa yang memanfaatkan teknologi antena Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) berbasis satelit dikombinasi teknologi power supply yang menggunakan solar panel system. Teknologi berkonsep remote solution system pertama di Indonesia bahkan di dunia ini menjadi solusi layanan komunikasi dan informasi yang cocok diterapkan di

daerah terpencil dengan infrastruktur sangat terbatas dan kondisi geografis yang ekstrim sekalipun, seperti pedesaan dan wilayah terluar Indonesia, termasuk wilayah laut. Dengan diimplementasi teknologi ini, pelanggan bisa menikmati layanan suara, SMS, dan data dengan kualitas yang memadai. Selain di daratan, Telkomsel juga menginstalasi BTS di 13 kapal Pelni untuk melayani komunikasi di jalur laut. Saat ini Telkomsel juga sedang melakukan uji coba implementasi solusi jaringan serupa di kapal Inerie II milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP)

dengan rute Kupang-RoteLarantuka. “Melalui proyek Merah Putih ini, Telkomsel mempertegas komitmen sebagai satu-satunya operator seluler yang secara terus-menerus membangun untuk melayani dan memajukan seluruh wilayah Indonesia yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi. Kami terus berupaya semaksimal mungkin melakukan percepatan penggelaran jaringan telekomunikasi dan informasi di seluruh wilayah Indonesia karena kami meyakini telekomunikasi dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian dan membangun kehidupan sosial sekaligus mampu menjadi katalisator dalam mempromosikan potensi daerah yang diharapkan dapat mengundang investasi, peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru,” pungkas Ririek. Sejak awal berdiri pada tahun 1995, Telkomsel secara konsisten melakukan penggelaran jaringan hingga pelosok Tanah Air. Saat ini Telkomsel telah menggelar lebih dari 116.000 BTS yang melayani lebih dari 95 persen wilayah populasi penduduk Indonesia.nlicom

Energi Nuklir Ramah Lingkungan Bisa Jadi Energi Alternatif Pembangunan energi nuklir ramah lingkungan sangat dibutuhkan, khususnya untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Hal ini dimaksudkan dalam rangka menunjang energi nasioal, sehingga pasokan listrik dapat terpenuhi. Demikian rangkuman pendapat yang dihasilkan dari Seminar Nasional bertema “Nuklir Ramah Lingkungan dalam Pembangunan Nasional” yang digelar Kaukus Muda Indonesia atau KMI di Hotel Le Merdian, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Pembicaranya adalah anggota Dewan Energi Nasioal (DEN) Rinaldy Dalimi dan

Deputi Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir BATAN, Efrizon Umar. Ketua KMI Edi Humaidi saat memberi sambutan mengatakan, pembangunan dan pemanfaatan teknologi nuklir dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi kebutuhan di abad modern ini. Teknologi yang bekerja dengan reaksi inti atom ini juga banyak dipergunakan pada pembangunan diberbagai bidang seperti media, industri, pertanian, dan pembangunan energi listrik. “Memang ada dampak negatif yang perlu dicegah dari pengembangan teknologi nuklir ini, diantaranya

masalah biaya pembuangan sampah nuklir yang sangat mahal,” katanya. Termasuk PLTN yang tidak terpakai tidak bisa begitu saja ditinggalkan, sementara untuk melakukan decomissioning guna mencagah terpaparnya lingkungan sekitar dari sampah radioaktif akan memakan waktu lama dan biaya yang besar. “Bahkan, kecelakaan nuklir dapat menyebabkan partikel radioaktif kelingkungan yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan kematian,” paparnya. Anggota Dewan Energi Nasioal (DEN) Renaldy Dalimi saat menjadi pembicara di acara

itu mengakui bahwa teknologi untuk PLTN memang sudah aman. Namun diharapkan, hal ini menjadi pilihan terakhir untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. “Ada beberapa alasan DEN yang salah satunya adalah faktor bencana alam. Teknologi nuklir sudah aman. Tapi, kecelakaan yang terjadi bukan karena teknologinya, melainkani kesalahan desain, bencana alam, dan kesalahan operator,” ujarnya. Menurut dia kalaupun membangun PLTN, bahan bakunya, uranium, yang terdapat di Indonesia belum ekonomis. Yang ada, pemerintah akan mengimpor ura-

nium. “Karena harganya lebih murah,” katanya lagi. Apalagi, harga listrik PLTN tak bisa dianggap sebagai energi yang murah. Hal ini berkaca pada kasus meledaknya reaktor PLTN di Fukushima, Jepang, yang akibatnya negeri itu terpaksa menerapkan standar yang tinggi pada PLTN tersebut dan mempengaruhi harga listrik PLTN. “Harganya lebih mahal 3 sen per kWh. Tak hanya itu, Negeri Sakura itu pun diklaim merugi ratusan miliar dolar AS. Kerugian Jepang akibat Fukushima mencapai US$600 miliar, lebih dari setengah APBN kita tahun lalu,” ungkapnya.


sosok

3

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Sri Mulyani “Pulang Kampung” Sri Mulyani bukan orang baru di sektor keuangan nasional. Pada 2005-2010, ia sempat mencicipi kursi Menkeu pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Skandal keuangan Bank Century yang merambat ke politik disebut-sebut sebagai salah satu alasan dia hengkang. Dan kini, Sri Mulyani “pulang kampung”.

s

ri Mulyani meng­ ungkap Bank Dunia terkejut saat dirinya me­ milih “pulang kam­pung” untuk jadi Menteri Keuangan. Sebe­ lum ditunjuk jadi Menkeu, Sri Mulyani adalah Direktur Pelaksana Bank Dunia. “Keputusan ini mengaget­ kan (Bank Dunia) memang,” ujar Sri setelah dilantik di Is­tana Negara, Rabu (27/7/2016). Sebab, selama menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia selama enam ta­ hun, Sri tidak pernah menun­ jukkan gelagat ingin kembali ke Indonesia. “Karena memang saya ti­dak pernah menunjukkan tanda akan kembali ke Indonesia, apalagi dalam waktu yang sedemikian cepat,” ujar dia. Apalagi, ketika Sri memu­ tuskan pulang kampung, Bank Dunia tengah mengerjakan sebuah proyek besar di mana membutuhkan sosok Sri se­ bagai pelaksananya. Program yang dimaksud yakni distri­ busi dana untuk 77 negara miskin yang ada di dunia atau yang disebut ‘International Development Asistence’. Meski demikian, Sri me­ nga­t akan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menj­ alin komunikasi dengan Presi­ den Bank Dunia Jim Yong Kim soal permintaan itu. Presiden Kim, kata Sri, telah menyetu­ jui pengunduran dirinya. “Mereka memahami pen­ tingnya memperkuat ekono­ mi Indonesia karena Bank Dunia melihat Indonesia adalah salah satu negara yang tujuannya sama dengan Bank Dunia, yakni mengentaskan kemiskinan dan mengakse­ lerasi percepatan pemerataan kesejahteraan,” ujar Sri.

Sri Mulyani kembali ditarik ke kabinet.

Kesepakatan antara dua Presiden itu jugalah yang membuat dirinya mene­rima permintaan Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro. Setelah memenuhi per­ mintaan Jokowi, Sri Mulyani mengaku telah mengundur­ kan diri sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. “Su­ dah resign dong,” katanya. Pengunduran diri itu dia­ jukannya ke Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, Selasa malam. Presiden Kim kemu­ dian mengabarkan pengun­ duran dirinya ke semua peja­ bat Bank Dunia. Dalam akun jejaring sosial profesional LinkedIn pri­ badinya, Rabu (27/7/2016), Sri menuliskan pesan terkait pos barunya di Kabinet Kerja. Tidak lupa, Sri pun ber­ pamitan dengan Bank Dunia dan berterima kasih kepada in­ stitusi internasional tersebut. Berikut ini merupakan isi unggahan Sri kepada semua jejaringnya pada LinkedIn yang pesan aslinya dituliskan dalam bahasa Inggris: Jakarta, 27 Juli 2016 Ke­ pada sahabat dan kolega, Dengan penuh suka cita saya mengumumkan bahwa saya telah menerima tawaran Pre­ siden Joko Widodo bergabung dengan pemerintah Indonesia untuk mengisi posisi Menteri Keuangan. Ini adalah sebuah kehor­ matan untuk melayani Presi­ den dan sesama rakyat In­ donesia dengan meneruskan program reformasi yang telah berjalan. Saya akan mendedikasi­ kan semua daya upaya saya untuk mengakselerasi agen­ da pembangunan Indonesia dengan tujuan memberikan

layanan yang lebih banyak dan lebih baik, khususnya bagi warga tidak mampu, serta memastikan semua lapisan masyarakat dapat berpartisi­ pasi dalam manfaat ekonomi yang berkembang. Saya meninggalkan Bank Dunia setelah enam tahun menjabat sebagai Managing Director dan Chief Operating Officer. Ini adalah sebuah kesem­ patan untuk mengawal insti­ tusi multilateral yang me­ nyatukan 180 negara dalam komitmen untuk mengakhiri kemiskinan dan menebarkan kemakmuran. Saya ingin menghaturkan terima kasih kepada Jim Yong Kim, Presiden World Bank Group atas kepercayaan dan keyakinannya kepada saya. Saya pun sangat menghar­ gai kepakaran Bank Dunia dan fokusnya untuk bekerja sama dengan para klien guna mencapai tujuan pembangu­ nan mereka. Izinkan saya akhirnya me­ nambahkan bahwa di saat ke­ tika kerja sama internasional mulai menipis dan populisme meningkat di berbagai bagian di dunia, kita membutuhkan organisasi-organisasi multi­ lateral lebih banyak. Saya akan tetap berkomit­ men pada prinsip-prinsip dan bekerja sama dengan para mi­ tra untuk menghadapi tantan­ gan-tantangan besar. Salam hangat, Sri Mulyani. Sri dilantik sebagai Men­ teri Keuangan di Istana Neg­ ara, Rabu siang bersamaan dengan pelantikan 11 menteri lain. Secara bersamaan, Presi­ den juga melantik Bambang sebagai Kepala Badan Koor­ dinasi Penanaman Modal (BKPM). Sebelum kembali ke In­ donesia, Sri Mulyani adalah Direktur Pelaksana Bank Dunia. Bukan hanya di Indo­ nesia, prestasi Sri Mulyani pun diakui di dunia inter­ nasional. Dia satu-satunya orang Indonesia yang masuk jajaran perempuan paling berpengaruh di dunia atau Power Women 2016 versi ma­ jalah Forbes. Dia mendapat peringkat ke-37.

Menteri baru Jokowi yang masuk dalam perombakan kabinet jilid II berdiri di Istana Negara. Sri Mulyani berdiri di tengah.

Sri Mulyani disebut-sebut sebagai Janet Yellen, Gubernur Bank Sentral AS versi Indonesia.

Disebut sebagai Janet Yellen Versi Indonesia Kondisi ekonomi yang fluktuatif dan sangat mudah terpengaruh sentimen dari luar membuat suatu negara membutuhkan sosok yang mampu mem­ berikan ketenangan bagi pergerakan perekonomian melalui pernyataan ataupun pidatonya. Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen, misalnya, berhasil membawa bursa AS menguat cukup tinggi sepanjang 2016 berkat pidatonya yang berisi tentang penahanan kenaikan suku bunga pada Maret lalu. Pada saat itu, pidato Yellen cukup membuat Indeks Dow Jones Industrial ditutup naik 0,56 persen ke level 17.633,11. Indeks S&P 500 naik 17,96 poin ke level 2.055,01 dan indeks Nasdaq Composite naik 1,67 persen ke level 4.846,62. Ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, mengatakan, sosok yang mirip dengan Yellen adalah Sri Mulyani yang merupakan Direktur Pelaksana Bank Dunia. “Statement-statement-nya bisa menenangkan, ber­ pengaruh, dan membangun confidence. Mirip Janet Yellen di AS,” ujar Tony, Rabu (27/7/2016). Menurut Tony, Sri Mulyani memiliki kebijakankebijakan yang dipercaya mampu meredam gejolak yang sedang terjadi di pasar. Meski tidak secara langsung dirasakan, tetapi dampak pengurangan gejolak tersebut bisa dirasakan dalam waktu yang tidak jauh setelah dirinya memberi­ kan pernyataan. “Ketika pasar sedang terguncang dan confidencenya rendah misalnya, bisa ditenangkan oleh Sri Mu­ lyani,” pungkas Tony. Ketua Koordinator DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan, partainya mengapresiasi dan menyambut positif penunjukan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan. Ia menilai Sri Mulyani, yang sudah mempunyai ba­ nyak pengalaman di dunia internasional, akan menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia yang sedang mengalami tantangan global. “Dengan kapasitas beliau, seabrek pengalaman, dan juga jaringannya yang begitu luas di dunia interna­ sional, kami meyakini beliau akan bisa membuktikan bahwa penunjukannya oleh Presiden adalah tepat dan pasti akan didukung penuh oleh rakyat,” kata Nusron usai menghadiri pelantikan menteri Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Menurut Nusron, masyarakat bisa melihat lang­ sung bagaimana pasar begitu menyambut positif penunjukan Sri Mulyani sebagai Menkeu. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlin­ dungan Tenaga Kerja Indonesia ini meyakini, tak lama lagi kondisi ekonomi Indonesia akan semakin baik. Efeknya adalah meningkatnya kesejahteraan rakyat, terbukanya lapangan kerja baru, dan juga bisa menjadi solusi dalam masalah fiskal yang dihadapi Indonesia saat ini. “Inilah saya kira kecermatan Presiden dalam meli­ hat bagaimana menghadapi tantangan global dan siapa sosok yang tepat dipercaya membantu pemerintah berkontribusi untuk itu,” ucap Nusron.

Kembalinya Sang Srikandi ke Kabinet Sri Mulyani bukan orang baru di sektor keuangan nasional. Sebab, pada 20052010, ia juga sempat men­ cicipi kursi Menkeu pada era pemerintahan Presi­ den Susilo Bambang Yud­ hoyono. Pa d a 2 0 1 0 i a m e m i ­ lih mundur dari kabinet dan meneruskan kariernya seba­ gai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Skandal keuangan Bank Century yang merambat ke politik disebut-sebut

sebagai salah satu alasan srikandi Indonesia yang berprestasi itu hengkang. Berkarier di Bank Dunia, Sri Mulyani banyak mendapat­ kan pujian. Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim bahkan menyebut Sri Mulyani mampu menan­ gani seluruh sektor publik Bank Dunia dengan baik. Kini, perempuan yang menyelesaikan pendidikan S-2 dan S-3 di University of lllinois Urbana Cham­ paign, AS, itu kini kembali

menduduki kursi menteri di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Sejumlah pihak me­ nanggapi dengan beragam mengenai kembalinya Sri Mulyani ke kabinet. Ada yang positif, ada pula yang negatif. Meski begitu, Presiden Jokowi sudah mengambil keputusan. Kini, Sri Muly­ ani harus menunjukkan ki­ nerjanya membawa pereko­ nomian Indonesia mampu melesat di tengah tantangan

ekonomi global. Sri Mulyani sendiri ber­ komitmen mewujudkan fondasi ekonomi Indonesia yang tahan akan guncangan ekonomi global. Caranya, dengan mem­ perkuat sektor tata kelola pemerintahan sekaligus mendorong peran sektor pr­i vat di dalam pemban­ gunan. Hal itu pula yang dipe­ sankan Presiden Jokowi ke­ pada dirinya saat meminta menjabat sebagai Menkeu.

“Bagaimana bisa menggu­ nakan seluruh instrumen pemerintah, baik dari sisi anggaran, kebijakan atau langkah-langkah yang bisa mengakselerasi kegiatan ekonomi, sehingga ekono­ mi kita bisa bertahan dari guncangan atau tekanan ekonomi global,” seru Sri. “Di sisi lain, terus mem­ perkuat fondasi perekono­ mian kita, apakah dari sisi masyarakat, privat sektor atau tata kelola pemerinta­ han. Saya rasa itu pesan

(Presiden) yang paling pen­ ting yang akan saya perhati­ kan,” lanjut dia. Setelah dilantik, Sri akan melihat postur anggaran terlebih dahulu. Dia ingin melihat apa target yang te­ lah dicapai oleh menteri sebelumnya dan mana yang belum sekaligus melihat mana yang telah disetujui oleh DPR RI dan mana yang belum. Dari pemetaan itu, ia akan mengeluarkan kebijakankebijakan supaya anggaran

pemerintah dapat mencapai beberapa sasaran. Sasaran itu antara lain, pembukaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dan meniadakan kesenjang­ an ekonomi antarwilayah. “Intinya, saya akan me­ lakukan yang terbaik. Agar menciptakan adanya per­ tumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kepercayaan masyarakat. Akan kami usa­ hakan untuk mencapai itu semaksimal mungkin,” ujar Sri.nhs/fab/iw/yo

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


terpidana mati yang telah dieksekusi sejak kurun 2004-2015 Tahun 2006

Ayodya Prasad-India (narkoba) Saelow Prasad-India (narkoba) Namsong Sirilak-Thailand (narkoba)

Fabianus Tibo-Indonesia Fabi (kerusuhan) Domingus da Silva-Indonesia (kerusuhan) Marinus Riwu-Indonesia (kerusuhan)

Tahun 2005 Astini-Indonesia (pembunuhan) Turmudi-Indonesia (pembunuhan)

Tahun 2007 Ayub Bulubili-Indonesia (pembunuhan) Tahun 2008 Amrozi-Indonesia (terorisme) Imam Samudera-Indonesia (terorisme)

Muklas-Indonesia (terorisme) Rio Alex Bullo-Indonesia (pembunuhan) TB Yusuf Maulana-Indonesia (pembunuhan) Sumiarsih-Indonesia (pembunuhan) Sugeng-Indonesia (pembunuhan) Ahmad Suraji-Indonesia (pembunuhan) Samuel Iwuchukuwu-Nigeria (narkoba) Hansen Anthony -Nigeria (narkoba) Tahun 2009 Tidak ada

Tahun 2012 Tidak ada Tahun 2013 Abdul Hafeez-P akistan (narkoba) Suryadi Swabuana-Indonesia (pembunuhan) Jurit-Indonesia (pembunuhan) Ibrahim-Indonesia (pembunuhan) Daniel Enemo-Nigeria (narkoba) Tahun 2014 Tidak ada Tahun 2015 Andrew Chan-Australia (narkoba) Myuran Sukumaran-Australia (narkoba)

Tahun 2010 Tidak ada Tahun 2011 Tidak ada

Rodrigo Gularte-Brasil (narkoba) Silvester Obiekwe-Nigeria (narkoba) Okwudii Oyatanze-Nigeria (narkoba) Stephanus Jamio-Nigeria (narkoba) Martin Anderson-Nigeria (narkoba) Zainal Abidin-Indonesia (narkoba) Rani Andriani-Indonesia (narkoba) Namaona Denis-Malawi (narkoba) Ang Kim Soe-Belanda (narkoba) Marco Archer-Brazil (narkoba) M Adami Wilson-Malawi (narkoba) Tran Thi Bich-Vietnam (narkoba)

patgulipat

4

Sementara pada tahun 2016, seluruh nama terpidana mati yang akan dieksekusi memang masih dirahasiakan. Namun, berdasar sejumlah informasi terhimpun muncul 15 nama yang akan dieksekusi. Hanya saja memang belum terverifikasi mendalam. Berikut nama beredar terpidana mati untuk tahun 2016 (data bisa berubah): Indonesia Merry Utami Freddy Budiman (Sudah dieksekusi)

Suryanto Agus Hadi Pujo Lestari

Grafis: sila/Lensa Indonesia

Tahun 2004

Asing Serge Areski Atloui (Prancis) Zulfikar Ali (Pakistan) Okonkow Nonsokiingleys (Nigeria) Gurdip Singh (India) Obina Nwagaju (Nigeria) Humprey Ejike (Warga Nigeria sudah dieksekusi) Seck Osmane (Warga Afrika Selatan sudah dieksekusi) Zhu Xhu Xhiong (China) Cheng Hong Xin (China) Jian Yu Xin (China) Eugene Ape (Nigeria) Michael Titus (Warga Nigeria sudah dieksekusi)

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

eksekusi mati Rentan Langgar Hak-Hak Terpidana Aliansi menuntut pemerintah meninjau ulang eksekusi hukuman mati terhadap mantan buruh migran Merry Utami.

Di bawah kepemimpinan Jokowi telah ada 14 orang yang dieksekusi mati. Sejauh ini pemerintah fokus pada terpidana gembong narkoba.

J

aksaAgungHMPrase­ tyo menjawab ek­ sekusi terpidana mati narkoba di Indonesia. Pihaknya mengaku telah melaksanakan eksekusi mati tahap tiga di Lapas Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah, Jumat (29/7/2016), pukul 00.45 WIB.

Dari 14 terpidana mati kasus narkoba yang awalnya masuk daftar eksekusi, Ke­ jagung mengeksekusi mati empat terpidana. Prasetyo mengatakan, pe­ nangguhan eksekusi bisa saja diputuskan pada detik-detik terakhir jika terdapat pertim­ bangan lain, yuridis dan non

Menyasar Para Gembong Narkoba

yuridis. Pada eksekusi mati tahap dua, hal itu juga terjadi. Pemerintah Filipina mem­ inta eksekusi terpidana mati atas nama Mary Jane Veloso ditangguhkan karena pihak pengadilan Filipina masih memerlukannya menjadi saksi dan ada indikasi Mary Jane merupakan korban. “Belajar dari yang lalu ta­ hap dua. Pada detik terakhir harus ada yang ditangguhkan. Seperti ada permintaan dari Filipina untuk menangguh­ kan Mary Jane karena masih diperlukan sebagai saksi dan dia dinyatakan sebagai kor­ ban. Saya tekankan waktu itu kemungkinan ada 14,” ujar Prasetyo, di Gedung Kejak­ saan Agung, Jakarta, Jumat (29/7/2016). Prasetyo menjelaskan,

menjelang eksekusi Jaksa Agung Muda Pidana Umum melaporkan adanya perso­ alan yuridis dan non yuridis yang menyebabkan eksekusi terhadap 10 terpidana mati ditangguhkan. Sementara, terhadap 4 ter­p idana tetap dilakukan eksekusi mengingat ting­ kat kejahatannya. Namun, Prasetyo tidak menyebutkan secara rinci persoalan yuridis dan non yuridis tersebut yang menjadi dasar penangguhan. Empat terpidana mati telah dieksekusi yakni Freddy Budi­ man, Seck Osmane, Michael Titus, dan Humphrey Ejike. Ya, tahun ini Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak surut menggelar eksekusi mati untuk para bandar narkoba.

Setidaknya ada 18 orang yang dieksekusi mati setelah terakhir diselenggarakan pada tahun 2013 di bawah kepemimpinan Susilo Bam­ bang Yudhoyono (SBY). Di Indonesia, eksekusi mati memang sudah men­ jadi ketentuan hukum formil. Setidaknya hingga 2006, ada 11 peraturan perundangan yang mencantumkan anca­ man eksekusi mati mulai dari KUHP, UU Antikorupsi, UU narkotika, UU Antiter­ orisme, UU Darurat Nomor 12 tahun 1951, UU Nomor 11 tahun 1963 tentang kegiatan subversif, dan UU Pengadilan Hak Asasi Manusia. Indonesia memang men­ jadi satu dari 55 negara yang saat ini masih menerapkan eksekusi mati bagi pelaku ke­

jahatan di negaranya. Sebab itu, mahfum adanya eksekusi mati bak sudah menjadi hu­ kuman wajib di Indonesia. Dan salah satunya ada­ lah kepada para gembong narkoba yang tertangkap di Indonesia. Tak pandang bulu, warga asing atau bukan harus siap di eksekusi mati. “Eksekusi mati tak bisa ta­ war-tawar. Kita harus keras ke bandar dan pengedar. Jadi tetap Indonesia perang ter­hadap narkoba,” kata Prasetyo. Data Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), secara keseluruhan total terpidana yang telah dieksekusi mati di Indonesia mencapai 74 orang dari kurun waktu 1979-2015. Dan jumlah terbanyak dieksekusi terakhir tahun

2015 yang mencapai 14 orang setelah tahun 1986 dan tahun 2008 yang masing-masing 10 terpidana mati. Seluruh terpidana mati ini dipastikan berakhir di ujung peluru atau para regu tembak yang telah disiapkan pemerintah. Hanya saja memang, ter­ khusus di tahun 2015, sejak dicanangkannya Indonesia ber­ perang dengan narkoba, maka seluruh eksekusi mati pada tahun itu spesial disasarkan ke­ pada para gembong narkoba. Sejauh ini, di Nusakam­ bangan detik-detik eksekusi mati diakui memang sudah semakin kuat. Meski Kejag­ ung bersikukuh merahasia­ kan kapan waktu dan jumlah orang yang dieksekusi, namun aroma eksekusi mati tak bisa ditutupi.

Sampai Kapan Melawan Peredaran Narkoba?

Jaksa Agung HM Prasetyo menyebut eksekusi mati tahap tiga tetap dilaksanakan.

Laporan Kejagung, saat ini sebanyak 40 orang terpidana mati bahkan telah ditempatkan di dalam Lapas Nusa Kambangan. Sejumlah persiapan seperti kehadiran para rohaniawan pun sudah menjadi pertanda nyata akan ada eksekusi. Penanda lainnya yakni soal diizinkannya keluarga untuk menjenguk terakhir kalinya kepada para terpi­ dana mati. Seperti yang dia­ lami oleh Serge Atloui asal Prancis dan Zulfikar Ali asal Pakistan. “Diberi batas waktu dua ming­gu untuk menjen­ guk,” kata Direktur Institute for Criminal Justice Reform Supriyadi Widodo menyam­ paikan informasi keluarga. Begitu pun halnya yang dialami Merry Utami. Perem­ puan yang tertangkap mem­ bawa 1,1 kilogram heroin di bandara Soekarno-Hatta pada 2001 silam ini kini telah dipindahkan ke Lapas Nusa Kambangan dan kini dikabar­ kan didampingi anaknya. “Dari keluarga (yang men­ dampingi ke Cilacap) hanya Devi (Anak Merry) dan tante,” ujar Priyono yang mewakili keluarga Merry Utami. Syed Zahid Reza, Wakil Duta Besar Pakistan, bah­ kan telah membocorkan bila eksekusi mati terhadap se­ orang warganya yang ber­ nama Zulfikar Ali akan digelar pada Jumat 29 Juli 2016. “Dia mengabarkan pada k a m i e k s e k u s i ny a a k a n ber­l angsung hari Jumat (29/7/2016),” kata Reza se­ perti dikutip dari Reuters.

Namun baik terpidana mati Merry Utami dan Zulfikar di­ tangguhkan eksekusinya. Tahun lalu, sebuah jurnal terkemuka Inggris, The Lancet, pernah menerbitkan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo perihal gencarnya eksekusi mati di Indonesia. Peluru mati untuk para gem­ bong dan pemadat tersebut diyakini tidak akan efektif bila merujuk ke semangat Indone­ sia memerangi narkoba. “Pendekatan perang mela­ wan narkotika, telah terbukti gagal di berbagai negara lain di dunia. Bahkan menyebab­ kan lebih banyak masalah dibandingkan membantu menyelesaikan masalah,” ujar salah seorang penulis jurnal The Lancet yang juga peneliti dan pengamat senior di Pusat Penelitian HIV/AIDS Unika Atma Jaya Irwanto. Dasar riset ini juga meru­ juk ke buruknya data statistik dan penanganan narkoba di Indonesia. Sebabnya, Indo­ nesia sesungguhnya telah memiliki berbagai bentuk penanganan narkoba. Namun karena alokasi dana yang bersifat preventif dan kuratif terbatas, membuat opsi ek­ sekusi mati dipilih. “Dana yang terbatas justru digunakan untuk pendekatan berbasis rasa takut. Kita semua tidak mau nyawa manusia yang produktif sia-sia karena narko­ tika atau karena kebijakan negara yang tidak didasarkan atas data dan informasi ter­ baik,“ kata peneliti lainnya dari Universitas Gajah mada Ignatius Praptorahardjo.

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Kritik atas eksekusi mati di Indonesia sejauh ini me­ mang terus bergulir di interna­ sional. Indonesia pun dituding tak menghormati HAM atas kebijakan tersebut. Maklum, saat ini seti­daknya sudah ada 170 negara yang telah berkomitmen untuk meng­ hapus hukuman mati. Hanya Indonesia dan 54 negara lain yang masih menerapkannya atau kalau tidak menerapkan eksekusi mati untuk kasus ter­ tentu yang vital. Di era Jokowi, diakui deng­ an lantangnya Indonesia me­ mang menyuarakan bahwa eksekusi mati sebagai efek jera untuk para pengguna narkoba. Meski sejauh ini be­ lum ada bukti konkret bahwa ada penurunan pengguna atau masuknya narkoba ke Indonesia. Namun keyakinan bahwa eksekusi mati sebagai efek jera masih menjadi jar­ gon kuat pemerintah. Politikus Partai Gerindra Muhammad Syafii, bahkan tetap berharap agar eksekusi mati tetap menjadi bagian dari hukuman pidana pokok dan bukan alternatif. Meski ia tak menampik ada opsi dari sejumlah anggota DPR terkait pelanggaran HAM. Namun bagi Syafii, ek­ sekusi mati dianggap bisa menggentarkan calon pelaku dan pelaku kejahatan. Tanpa hukuman tersebut dikhawat­ irkan tindak pidana luar biasa akan terus berulang. “Kami tahu kalau tidak dihukum mati maka seumur hidup. Tapi kalau seumur hidup ini bisa jadi lebih ringan lagi karena bisa jadi hanya 20 tahun yang kemudian dapat remisi lagi,” katanya. Direktur Eksekutif Impar­ sial, Al Araf menuturkan, ek­ sekusi mati merupakan ben­ tuk peng­ingkaran negara ter­ hadap pen­egakan HAM. Dalam

Dermaga Wijayapura saat pemindahan Freddy Budiman dari Jakarta ke Lapas Nusakambangan dijaga ketat aparat kepolisian.

Nawacita, Presiden Jokowi bahkan mene­kankan penghor­ matan terhadap HAM. “Kita berharap presiden tidak mengingkari janji poli­ tiknya, dan bisa memerintah­ kan agar hukuman mati tidak diterap­k an di Indonesia,” ujarnya, di Jakarta. Al Araf menerangkan, saat ini dalam revisi KUHP yang sedang berlangsung, huku­ man mati se­dang digeser dari pidana pokok menjadi pidana alternatif. Selain itu, terpidana mati yang sudah dihukum lebih dari 10 tahun hukumannya akan diringankan menjadi seumur hidup. “Ketika pemerintah me­ nyer­ahkan draf revisi KUHP ke DPR kita bisa melihat adanya niat politik untuk menggeser posisi hukuman mati,” ka­ tanya. Seharusnya, sebelum revisi KUHP disahkan pemerintah tidak melakukan eksekusi mati. Al Araf menekankan, sangat berbahaya jika ek­ sekusi mati diterapkan da­lam situasi peradilan yang marak dengan unfair trial. Menurut Al Araf, jauh le­ bih baik jika presiden fokus pada perbaikan sistem dan tata penegakan hukum. “Bila hukuman mati diterapkan dan belakangan ada salah penghukuman tentu ini tidak

bisa dikoreksi,” tekannya. Imparsial melihat, dalam kon­teks efek jera hukuman mati ternyata tidak mampu mengu­r angi angka kejaha­ tan. Meski sejumlah terpi­ dana sudah di­h ukum mati, angka kejahatan terorisme dan narkotika ternyata tidak berkurang. “Jangan sampai hukuman mati bernuansa politis seperti yang terjadi di era Orde Baru, pemer­i ntah harus mencari jalan yang lebih baik,” tan­ dasnya. Peneliti Imparsial, Evita­ rossi Budiawan menyebut­ kan, dalam sistem peradilan yang buruk, ek­s ekusi mati sangat rentan melang­g ar hak-hak terpidana. Dalam ka­sus terpidana mati kasus Zulfiqar Ali, yang bersang­ kutan ternyata tidak menda­ patkan pendampin­gan kuasa hukum selama sebulan se­ telah penangkapan. Ali yang merupakan warga negara Pakisan ditangkap pada November 2004 atas kepemili­ kan 300 gram heroin. Pada Juni 2005, Ali dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang. “Baru di pengadi­ lan, hakim me­minta agar Ali didampingi oleh penga­cara,” katanya. Di pengadilan juga terung­ kap bahwa foto di Bukti Acara

Terpidana mati kasus narkotika tahap tiga Freddy Budiman mendapatkan pengawalan ketat.

Pemeriksaan (BAP) Ali ternya­ ta bukan foto yang bersangku­ tan. Bahkan saksi kunci, Gurdip Singh belakangan menarik ke­saksiannya dengan menya­ takan Ali bukan pemilik 300 gram heroin tersebut. Evita menerangkan, ban­ yak dugaan proses hukum yang tidak adil atau unfair trial dalam kasus tersebut. Mulai dari tidak adanya su­

rat penangkapan dan peng­ geledahan saat Ali ditang­kap hingga dibatasinya akses ter­ pidana ke pihak keluarga. “Imparsial melihat unfair trial ini tidak hanya dialami Zulfiqar Ali, tapi juga diduga terjadi pada kasus-kasus lain, seperti kasus Zainal Abidin yang telah dieksekusi pada 2015 dimana berkas permo­ honan Peninjauan Kembali (PK) yang bersangku­t an terselip selama 10 tahun di Pengadilan Negeri Palem­ bang,” sebutnya. Lantas sampai kapan Indo­ nesia akan mempertahankan eksekusi mati untuk melawan peredaran narkoba? Seper­ tinya hal ini masih menjadi dasar pertimbangan berbagai pihak. Presiden Jokowi sendiri mengklaim saat ini Indonesia memang sedang dalam darurat narkoba. Lewat data statistik 50 orang mati karena narkoba per hari, Jokowi tetap kukuh bahwa eksekusi mati memang menjadi jalan akhir untuk pe­ nanganannya. “Kalau kami tak punya keberanian bersikap, masalah narkoba tak akan rampung,” ujar Jokowi beberapa waktu lalu. Hanya saja, saat ini jika merujuk ke data milik Badan Narkotika Nasional (BNN), di Indonesia saat ini ada lebih dari lima juta orang yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Kerugian negara akibat kejahatan ini mencapai Rp63,1 triliun. “Kekuatan kami hanya 4.600 orang, idealnya 74 ribu. Ini sangat jauh dari ke­ mampuan. Bagaimana bisa BNN menjaga 125 juta orang Indonesia yang kini dalam usia produktif,” kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso beberapa waktu lalu.n har/ rol/lil/hrm


parlemen

5

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

UU Paten Untuk Hadapi Persaingan Global Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (28/7/2016) yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menyetujui Rancangan Undang-Udang Re­ publik Indonesia tentang Pat­ en menjadi Undang-undang. Kesepakatan ini berdasar pada persetujuan seluruh fraksifraksi yang ada di DPR RI. Paten merupakan keka­ yaan intelektual yang diberi­ kan oleh negara kepada in­ ventor atas hasil invensinya di bidang teknologi yang mem­ punyai peranan strategis da­ lam mendukung pembangu­ nan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. “Kami menanyakan ke­ pada seluruh sidang dewan yang kami hormati, apakah RUU tentang Paten dapat dis­ etujui dan disahkan menjadi Undang-undang?” tanya Agus kepada para Anggota Dewan, “setuju,” jawab para anggota, seketika Pimpinan Sidang mengetuk palu sidang sebagai tanda pengesahan. Sebelumnya Ketua Pan­ sus RUU Paten John Kenedy Aziz menyampaikan laporan tentang proses penyusunan RUU tersebut. Menurut pen­ jelasannya RUU Paten meru­ pakan undang-undang usulan dari pemerintah yang telah di­ masukkan dalam Prolegnas. RUU ini penting karena

dapat mendorong pengem­ bangan teknologi Indonesia dalam menghadapi pesaingan internasional. “Oleh karena itu pengembangan teknolo­ gi harus dimanfaatkan se­ cara berarti dalam kegiatan ekonomi sosial dan budaya sehingga dapat memperkuat kemampuan Indonesia dalam rangka menghadapi persain­ gan gelobal,” ujar Kenedy dalam pidatonya. Setelah pengambilan kepu­ tusan selesai, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly menyampaikan pendapat akhir mewakili Presiden RI. Dia mengharapkan dengan adanya Undang-undang ini bisa memberikan jaminan hukum kepada para inventor dan invensi. “Kita semua mengharapkan dengan disetujuinya Rancan­ gan Undang-Undang tentang Paten dalam Rapat Paripurna DPR ini, akan menjamin in­ vensi nasional, kepastian dan perlindungan hukum tentang paten,” papar Yasonna. Invensi adalah ide inven­ tor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bi­ dang teknologi berupa produk atau proses, atau penyem­ purnaan dan pengembangan produk atau proses. sedang­ kan inventor adalah seorang

MKD DPR Rombak Komposisi Pimpinan

Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menyetujui RUU Paten menjadi Undang-undang.

atau beberapa orang yang secara bersama-sama melak­ sanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang meng­ hasilkan invensi.

Peningkatan perlindungan paten sangat penting bagi in­ ventor dan pemegang paten karena dapat memotivasi in­ ventor untuk meningkatkan ha­

sil karya, baik secara kuantitas maupun kualitas untuk men­ dorong kesejahteraan bangsa dan negara serta menciptakan iklim usaha yang sehat.

BPJS Buruk Tak Pantas Dapat PMN Dari hasil kajian sistemik Ombudsman atas pelayanan BPJS, ditemukan berbagai persoalan pelayanan dan operasional kesehatan.

Wakil Ketua Fadli Zon.

Mahkamah Kehorma­ tan Dewan merombak kom­ posisi pimpinannya, setelah rapat internal memutuskan politikus Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sebagai Ketua MKD menggantikan politikus PKS Surahman Hidayat. “Tadi saya menerima la­ poran dari MKD mereka melakukan rapat internal dan menggunakan pasal 121 (Tata Tertib DPR), pimpinan MKD dipilih dari dan oleh anggota MKD,” kata Wakil Ketua Fadli Zon usai melan­ tik pimpinan MKD di Ge­ dung Nusantara II, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Dia mengatakan setelah disepakati secara aklamasi oleh seluruh anggota MKD yang hadir maka Sufmi Dasco dipilih sebagai Ketua MKD. Fadli menjelaskan, MKD juga mengangkat politikus Partai Hanura Sarifudin Sudding sebagai salah satu wakil ketua. “Rapat internal memilih saudara Sufmi Dasco sebagai ketua dan wakil ketua antara lain Hamka Haq, Lili Asdju­ diredja, dan Sarifudin Sud­ ding dari Hanura,” ujarnya. Fadli menjelaskan pemi­ lihan pimpinan MKD itu menggunakan dasar hukum Pasal 121 Tatib DPR, melalui rapat internal MKD untuk

memutuskan secara akla­ masi. Dia mengaku diminta se­ bagai pimpinan DPR mem­ fasilitasi rapat penerapan Pasal 121 tersebut karena sesuai Tatib harus melalui Pimpinan DPR. “Seharusnya yang me­ mimpin Pak Fahri, namun beliau ada di luar negeri dan sebagai pihak yang memiliki konflik kepentingan kemudi­ an meminta pimpinan yang lainnya dan kebetulan saya ada ditempat,” katanya. Namun Fadli mengaku be­ lum menerima surat terkait pergantian anggota MKD dari PKS karena Surahman Hidayat dipindahkan men­ jadi Wakil Ketua Komisi II DPR. Dia menegaskan kalau su­ dah ada kesepakatan terkait komposisi Pimpinan MKD maka hal itu meneruskan masa 2016 hingga berikut­ nya. Ketua MKD terpilih, Suf­ mi Dasco mengatakan pe­ rubahan komposisi Pimpi­ nan MKD itu sesuai Pasal 121 yaitu diusulkan dan dipilih oleh anggota MKD lalu ditetapkan dalam Rapat Internal. Dia menegaskan kepu­ tusan itu permanen karena berdasarkan Rapat Pleno MKD yang dihadiri anggota MKD.nima/ans

b

PJ S Ke s e h a t a n mengalami defisit keuangan Rp10 triliun pada 2016. Dua kali lipat dari defisit tahun lalu sebesar Rp5 triliun. Layanan kepada masyarakat juga dinilai bu­ ruk. Ombusman mencatat, 50% pengaduan masyarakat yang masuk, semuanya terkait dengan layanan BPJS. Melihat kinerja keuangan yang buruk ini, BPJS Kesehatan dinilai tak pantas mendapat penyer­ taan modal negara (PMN). Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menegaskan hal tersebut dalam rilisnya yang diterima Parlementaria, Selasa (26/7/2016). “Di beberapa aspek mun­ cul masalah seperti pola ru­ jukan rumah sakit yang tidak jelas, kasus penghentian la­ yanan rawat jalan, proses pe­ngambilan obat yang lama, hingga pemeriksaan laborato­ rium yang tidak ditanggung. Dari hasil kajian sistemik Ombudsman atas pelayanan BPJS, ditemukan berbagai persoalan pelayanan dan op­ erasional kesehatan.” Politisi muda Partai Ger­ indra ini kemudian bertanya kritis, “Haruskah institusi yang gagal melayani rakyat harus ditolong rakyat?” Sisi lain yang disorot Heri adalah perolehan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh BPJS. Total sudah 24 kali BPJS mendapat WTP dari kantor akuntan publik atas audit lap­

oran keuangan Dana Jaminan Sosial (DJS). Terakhir, tahun 2015 lalu BPJS juga mendapat predikat WTP itu. Sangat ironis dan bertolak belakang ketika institusi yang berkali-kali mendapat WTP, tapi memiliki manajemen ki­ nerja yang buruk. Audit yang dilakukan akuntan publik juga perlu dipertanyakan. Seperti diketahui, sebelum­ nya pemerintah telah men­ gajukan PMN untuk BPJS sebesar Rp6,83 triliun dalam APBN-P 2016. Pemerintah menyatakan PMN tersebut akan diguna­ kan untuk menjaga kecu­ kupan DJS kesehatan, karena tidak seimbangnya jumlah iuran peserta Pekerja Bu­ kan Penerima Upah (PBPU) dengan biaya pelayanan kes­ ehatan yang diberikan oleh BPJS. Proposal PMN sudah diajukan ke DPR. Dalam keputusannya pada 20 Juni 2016, pencairan PMN harus dibahas lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan dari Komisi XI dan catatan ini harus masuk dalam UU APBN-P Tahun 2016. Menurut Heri, banyak PR yang harus dipertanggung­ jawabkan oleh BPJS, seh­ ingga publik percaya bahwa institusi itu clear and clean. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Pertama, BPJS harus menjelaskan op­ erasional dan pelayanannya yang buruk. Kedua, perlu kajian holistik terkait kinerja keuangan BPJS. Ketiga, BPK

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan.

perlu melakukan audit inves­ tigasi terkait kinerjanya yang bermasalah. “Setelah semua itu beres, baru uang rakyat di PMN yang tidak sedikit itu kita bahas. Belum lagi, PMN yang diberi­ kan menjadi kontraproduk­ tif dengan gembar-gembor penghematan kementerian/ lembaga dan daerah untuk efisiensi. Ini justru diberikan kepada sebuah institusi yang tidak efisien. Oleh karena itu, sekali lagi, selama halhal tersebut tidak mendapat penjelasan yang meyakinkan dan tidak dipenuhi, maka BPJS belum pantas untuk mendapat PMN.nmh/od

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil in­ vensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu,

melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. nek/mp/iw

Komisi II Puji Layanan Publik Banyuwangi Wakil Ketua Komisi II DPR RI M Lukman Edy memuji bagusnya pelayanan publik di Pemerintah Ka­ bupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sehingga patut men­ jadi contoh bagi daerah lain. “Kami sering dengar in­ ovasi pelayanan publik di Banyuwangi bagus. Untuk itu kami sengaja ke sini melihat dari dekat pelayanan publik yang sesungguhnya. Ternya­ ta, bukan hanya marketing dan promosinya yang bagus, pelayanan publik di Banyu­ wangi ini benar-benar bagus dan bisa menjadi benchmark daerah lain,” katanya seba­ gaimana dikutip keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi, Rabu (27/7/2016). Komisi II DPR RI sebanyak 11 orang yang dipimpin Luk­ man Edy melakukan Kunjun­ gan Kerja Spesifik Pelayanan Publik ke Banyuwangi, mulai dari kantor pengurusan periz­ inan hingga kampung cerdas di kabupaten paling timur Pulau Jawa itu. Ke-11 anggota DPR RI itu, antara lain, Wahidin Halim, Komarudin Watubun, Arif Wibowo, Sirmaji, Arteria Dahlan, Rahmad Nasution Hamka, Dadang Muchtar, Muhamad Nur Purnama M dan Azikin Zolthan. Mereka diterima oleh Bupati Banyu­ wangi Abdullah Azwar Anas. Dikatakan Lukman Edy, kunjungan spesifik itu untuk melihat langsung sejumlah inovasi yang telah dibuat oleh Pemkab Banyuwangi, salah satunya yang menonjol adalah di bidang layanan publik. Peninjauan itu diawali dari Kantor Badan Pelayan Perizinan Terpadu (BPPT). Di tempat itu, mereka me­ nyempatkan diri melihat alur sistem pelayanan yang dilakukan oleh petugas BPPT. Mulai unit depan kan­ tor pelayanan hingga ruang pertemuan bisnis yang dise­ diakan untuk para investor. Menurut Lukman, pe­ layanan publik yang diter­ apkan Pemkab Banyuwangi merupakan inovasi layanan publik yang mampu mem­ berikan kemudahan dan percepatan dalam pelayanan

bagi masyarakat. Bupati Azwar Anas men­ ceritakan bagaimana proses pengurusan perizinan di hada­ pan para anggota legislatif itu. “Kami desain memang agar proses dan regulasinya mem­ berikan kemudahan untuk memberikan iklim yang kon­ dusif bagi investasi. Selain itu, sistem komputer sudah online ke sistem pengarsipan sehingga orang yang mengurus periz­ inan tidak menunggu lama. Sistem juga online, terhubung dengan dinas lainnya yang mengeluarkan izin-izin prinsip sehingga semuanya sudah ter­ hubung dan pengurusan lebih cepat dan langsung selesai,” kata Anas saat mendampingi rombongan Komisi II. Selain BPPT, rombongan anggota DPR RI ini juga men­ injau ruangan santai untuk pelayanan publik. Tempat itu adalah ruangan yang dise­ diakan khusus untuk para tamu yang datang ke area kantor Pemkab Banyuwangi. Di ruang itu, semua tamu bisa mengakses berbagai data yang diperlukan di lingkun­ gan Pemkab Banyuwangi. Me n u r u t B u p a t i p e­ nyediaan ruangan itu juga merupakan salah satu up­ aya untuk membudayakan transparansi di lingkungan Pemkab. “Jadi tidak ada lagi pertemuan-pertemuan ra­ hasia, semuanya bertemu di lounge ini. Semua data Pemkab juga bisa diakses di layar-layar komputer yang disediakan,” kata Anas. Selain itu, rombongan Komisi II DPR juga melan­ jutkan kunjungan ke Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah Banyuwangi, salah satu desa smart kampung di Banyuwangi. Smart Kampung adalah program pengemban­ gan desa yang digagas Pem­ kab Banyuwangi. Program ini mendesain desa mem­ punyai kerangka program terintegrasi yang memadu­ kan antara penggunaan TIK berbasis serat optik, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiski­ nan.nmas/ans

DPR Sahkan 25 Anggota Tim Pengawas Vaksin Palsu DPR akhirnya mengesahkan sebanyak 25 orang anggota dewan sebagai bagian dari Tim Penga­ was Vaksin Palsu, dalam Rapat Paripurna DPR penutupan masa sidang V, Kamis (28/7/2016). Dalam sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Agus Her­ manto itu disebutkan ke-25 ang­ gota terpilih diantaranya, Abidin

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Fikri (PDI-P), Alex Indra Lukman (PDI-P), Ketut Sustiawan (PDI-P), Eddy Kusuma Wijaya (PDI-P), Syamsul Bachri (Partai Golkar). Kemudian, Andi Fauziah (Golkar), Putih Sari (Gerin­ dra), Suir Syam (Gerindra), Pius Lustrilanang (Gerindra), Dede Yusuf (Demokrat), Verna Gla­ dies (Demokrat), Ayub Khan

(Demokrat), Saleh Partaonan Daulay (PAN), Hang Ali Sapu­ tra (PAN), Siti Masrifah (PKB), Marwan Dasopang (PKB), Ansory Siregar (PKS), Adang Sudrajat (PKS), Irgan Chairul Ahfiz (PPP). Lalu, Charles J. Maesang (Partai Golkar), Dewi Asmara (Partai Golkar), Ermalena (PPP), Irma Suryani (Nasdem) dan Djoni

Rolindrawan (Hanura). Sebelumnya, Ketua DPR RI Ade Komaruddin (Akom) menu­ turkan Tim Pengawas DPR soal vaksin palsu terdiri dari anggota dewan dari komisi terkait. “Tim pengawas DPR yang me­ libatkan teman-teman dari ber­ bagai komisi terkait menyangkut vaksin palsu. Kami ingin masalah

ini betul-betul selesai dengan baik dan kami awasi penyelesaiannya,” kata dia. Dia menegaskan, tim penga­ was ini berbeda dengan Panitia Khusus (Pansus) karena langsung diawasi oleh DPR bukan Komisi terkait. Akom berharap melalui tim ini semua kepalsuan, baik itu vaksin maupun obat dapat terse­

lesaikan dan tak terulang di masa mendatang. “Kita harus memastikan bahwa semuanya menyangkut vaksin palsu dan obat plasu itu dapat selesai dan tidak terulang lagi, itu targetnya. Memastikan seluruhnya kita awasi semua pe­ nyelesaian ini dengan baik,” kata dia.nlia/ans


parlemen

5

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

UU Paten Untuk Hadapi Persaingan Global Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (28/7/2016) yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menyetujui Rancangan Undang-Udang Re­ publik Indonesia tentang Pat­ en menjadi Undang-undang. Kesepakatan ini berdasar pada persetujuan seluruh fraksifraksi yang ada di DPR RI. Paten merupakan keka­ yaan intelektual yang diberi­ kan oleh negara kepada in­ ventor atas hasil invensinya di bidang teknologi yang mem­ punyai peranan strategis da­ lam mendukung pembangu­ nan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. “Kami menanyakan ke­ pada seluruh sidang dewan yang kami hormati, apakah RUU tentang Paten dapat dis­ etujui dan disahkan menjadi Undang-undang?” tanya Agus kepada para Anggota Dewan, “setuju,” jawab para anggota, seketika Pimpinan Sidang mengetuk palu sidang sebagai tanda pengesahan. Sebelumnya Ketua Pan­ sus RUU Paten John Kenedy Aziz menyampaikan laporan tentang proses penyusunan RUU tersebut. Menurut pen­ jelasannya RUU Paten meru­ pakan undang-undang usulan dari pemerintah yang telah di­ masukkan dalam Prolegnas. RUU ini penting karena

dapat mendorong pengem­ bangan teknologi Indonesia dalam menghadapi pesaingan internasional. “Oleh karena itu pengembangan teknolo­ gi harus dimanfaatkan se­ cara berarti dalam kegiatan ekonomi sosial dan budaya sehingga dapat memperkuat kemampuan Indonesia dalam rangka menghadapi persain­ gan gelobal,” ujar Kenedy dalam pidatonya. Setelah pengambilan kepu­ tusan selesai, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly menyampaikan pendapat akhir mewakili Presiden RI. Dia mengharapkan dengan adanya Undang-undang ini bisa memberikan jaminan hukum kepada para inventor dan invensi. “Kita semua mengharapkan dengan disetujuinya Rancan­ gan Undang-Undang tentang Paten dalam Rapat Paripurna DPR ini, akan menjamin in­ vensi nasional, kepastian dan perlindungan hukum tentang paten,” papar Yasonna. Invensi adalah ide inven­ tor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bi­ dang teknologi berupa produk atau proses, atau penyem­ purnaan dan pengembangan produk atau proses. sedang­ kan inventor adalah seorang

MKD DPR Rombak Komposisi Pimpinan

Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menyetujui RUU Paten menjadi Undang-undang.

atau beberapa orang yang secara bersama-sama melak­ sanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang meng­ hasilkan invensi.

Peningkatan perlindungan paten sangat penting bagi in­ ventor dan pemegang paten karena dapat memotivasi in­ ventor untuk meningkatkan ha­

sil karya, baik secara kuantitas maupun kualitas untuk men­ dorong kesejahteraan bangsa dan negara serta menciptakan iklim usaha yang sehat.

BPJS Buruk Tak Pantas Dapat PMN Dari hasil kajian sistemik Ombudsman atas pelayanan BPJS, ditemukan berbagai persoalan pelayanan dan operasional kesehatan.

Wakil Ketua Fadli Zon.

Mahkamah Kehorma­ tan Dewan merombak kom­ posisi pimpinannya, setelah rapat internal memutuskan politikus Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sebagai Ketua MKD menggantikan politikus PKS Surahman Hidayat. “Tadi saya menerima la­ poran dari MKD mereka melakukan rapat internal dan menggunakan pasal 121 (Tata Tertib DPR), pimpinan MKD dipilih dari dan oleh anggota MKD,” kata Wakil Ketua Fadli Zon usai melan­ tik pimpinan MKD di Ge­ dung Nusantara II, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Dia mengatakan setelah disepakati secara aklamasi oleh seluruh anggota MKD yang hadir maka Sufmi Dasco dipilih sebagai Ketua MKD. Fadli menjelaskan, MKD juga mengangkat politikus Partai Hanura Sarifudin Sudding sebagai salah satu wakil ketua. “Rapat internal memilih saudara Sufmi Dasco sebagai ketua dan wakil ketua antara lain Hamka Haq, Lili Asdju­ diredja, dan Sarifudin Sud­ ding dari Hanura,” ujarnya. Fadli menjelaskan pemi­ lihan pimpinan MKD itu menggunakan dasar hukum Pasal 121 Tatib DPR, melalui rapat internal MKD untuk

memutuskan secara akla­ masi. Dia mengaku diminta se­ bagai pimpinan DPR mem­ fasilitasi rapat penerapan Pasal 121 tersebut karena sesuai Tatib harus melalui Pimpinan DPR. “Seharusnya yang me­ mimpin Pak Fahri, namun beliau ada di luar negeri dan sebagai pihak yang memiliki konflik kepentingan kemudi­ an meminta pimpinan yang lainnya dan kebetulan saya ada ditempat,” katanya. Namun Fadli mengaku be­ lum menerima surat terkait pergantian anggota MKD dari PKS karena Surahman Hidayat dipindahkan men­ jadi Wakil Ketua Komisi II DPR. Dia menegaskan kalau su­ dah ada kesepakatan terkait komposisi Pimpinan MKD maka hal itu meneruskan masa 2016 hingga berikut­ nya. Ketua MKD terpilih, Suf­ mi Dasco mengatakan pe­ rubahan komposisi Pimpi­ nan MKD itu sesuai Pasal 121 yaitu diusulkan dan dipilih oleh anggota MKD lalu ditetapkan dalam Rapat Internal. Dia menegaskan kepu­ tusan itu permanen karena berdasarkan Rapat Pleno MKD yang dihadiri anggota MKD.nima/ans

b

PJ S Ke s e h a t a n mengalami defisit keuangan Rp10 triliun pada 2016. Dua kali lipat dari defisit tahun lalu sebesar Rp5 triliun. Layanan kepada masyarakat juga dinilai bu­ ruk. Ombusman mencatat, 50% pengaduan masyarakat yang masuk, semuanya terkait dengan layanan BPJS. Melihat kinerja keuangan yang buruk ini, BPJS Kesehatan dinilai tak pantas mendapat penyer­ taan modal negara (PMN). Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menegaskan hal tersebut dalam rilisnya yang diterima Parlementaria, Selasa (26/7/2016). “Di beberapa aspek mun­ cul masalah seperti pola ru­ jukan rumah sakit yang tidak jelas, kasus penghentian la­ yanan rawat jalan, proses pe­ngambilan obat yang lama, hingga pemeriksaan laborato­ rium yang tidak ditanggung. Dari hasil kajian sistemik Ombudsman atas pelayanan BPJS, ditemukan berbagai persoalan pelayanan dan op­ erasional kesehatan.” Politisi muda Partai Ger­ indra ini kemudian bertanya kritis, “Haruskah institusi yang gagal melayani rakyat harus ditolong rakyat?” Sisi lain yang disorot Heri adalah perolehan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diperoleh BPJS. Total sudah 24 kali BPJS mendapat WTP dari kantor akuntan publik atas audit lap­

oran keuangan Dana Jaminan Sosial (DJS). Terakhir, tahun 2015 lalu BPJS juga mendapat predikat WTP itu. Sangat ironis dan bertolak belakang ketika institusi yang berkali-kali mendapat WTP, tapi memiliki manajemen ki­ nerja yang buruk. Audit yang dilakukan akuntan publik juga perlu dipertanyakan. Seperti diketahui, sebelum­ nya pemerintah telah men­ gajukan PMN untuk BPJS sebesar Rp6,83 triliun dalam APBN-P 2016. Pemerintah menyatakan PMN tersebut akan diguna­ kan untuk menjaga kecu­ kupan DJS kesehatan, karena tidak seimbangnya jumlah iuran peserta Pekerja Bu­ kan Penerima Upah (PBPU) dengan biaya pelayanan kes­ ehatan yang diberikan oleh BPJS. Proposal PMN sudah diajukan ke DPR. Dalam keputusannya pada 20 Juni 2016, pencairan PMN harus dibahas lebih lanjut untuk mendapatkan persetujuan dari Komisi XI dan catatan ini harus masuk dalam UU APBN-P Tahun 2016. Menurut Heri, banyak PR yang harus dipertanggung­ jawabkan oleh BPJS, seh­ ingga publik percaya bahwa institusi itu clear and clean. Ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Pertama, BPJS harus menjelaskan op­ erasional dan pelayanannya yang buruk. Kedua, perlu kajian holistik terkait kinerja keuangan BPJS. Ketiga, BPK

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan.

perlu melakukan audit inves­ tigasi terkait kinerjanya yang bermasalah. “Setelah semua itu beres, baru uang rakyat di PMN yang tidak sedikit itu kita bahas. Belum lagi, PMN yang diberi­ kan menjadi kontraproduk­ tif dengan gembar-gembor penghematan kementerian/ lembaga dan daerah untuk efisiensi. Ini justru diberikan kepada sebuah institusi yang tidak efisien. Oleh karena itu, sekali lagi, selama halhal tersebut tidak mendapat penjelasan yang meyakinkan dan tidak dipenuhi, maka BPJS belum pantas untuk mendapat PMN.nmh/od

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil in­ vensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu,

melaksanakan sendiri invensi tersebut atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakannya. nek/mp/iw

Komisi II Puji Layanan Publik Banyuwangi Wakil Ketua Komisi II DPR RI M Lukman Edy memuji bagusnya pelayanan publik di Pemerintah Ka­ bupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sehingga patut men­ jadi contoh bagi daerah lain. “Kami sering dengar in­ ovasi pelayanan publik di Banyuwangi bagus. Untuk itu kami sengaja ke sini melihat dari dekat pelayanan publik yang sesungguhnya. Ternya­ ta, bukan hanya marketing dan promosinya yang bagus, pelayanan publik di Banyu­ wangi ini benar-benar bagus dan bisa menjadi benchmark daerah lain,” katanya seba­ gaimana dikutip keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi, Rabu (27/7/2016). Komisi II DPR RI sebanyak 11 orang yang dipimpin Luk­ man Edy melakukan Kunjun­ gan Kerja Spesifik Pelayanan Publik ke Banyuwangi, mulai dari kantor pengurusan periz­ inan hingga kampung cerdas di kabupaten paling timur Pulau Jawa itu. Ke-11 anggota DPR RI itu, antara lain, Wahidin Halim, Komarudin Watubun, Arif Wibowo, Sirmaji, Arteria Dahlan, Rahmad Nasution Hamka, Dadang Muchtar, Muhamad Nur Purnama M dan Azikin Zolthan. Mereka diterima oleh Bupati Banyu­ wangi Abdullah Azwar Anas. Dikatakan Lukman Edy, kunjungan spesifik itu untuk melihat langsung sejumlah inovasi yang telah dibuat oleh Pemkab Banyuwangi, salah satunya yang menonjol adalah di bidang layanan publik. Peninjauan itu diawali dari Kantor Badan Pelayan Perizinan Terpadu (BPPT). Di tempat itu, mereka me­ nyempatkan diri melihat alur sistem pelayanan yang dilakukan oleh petugas BPPT. Mulai unit depan kan­ tor pelayanan hingga ruang pertemuan bisnis yang dise­ diakan untuk para investor. Menurut Lukman, pe­ layanan publik yang diter­ apkan Pemkab Banyuwangi merupakan inovasi layanan publik yang mampu mem­ berikan kemudahan dan percepatan dalam pelayanan

bagi masyarakat. Bupati Azwar Anas men­ ceritakan bagaimana proses pengurusan perizinan di hada­ pan para anggota legislatif itu. “Kami desain memang agar proses dan regulasinya mem­ berikan kemudahan untuk memberikan iklim yang kon­ dusif bagi investasi. Selain itu, sistem komputer sudah online ke sistem pengarsipan sehingga orang yang mengurus periz­ inan tidak menunggu lama. Sistem juga online, terhubung dengan dinas lainnya yang mengeluarkan izin-izin prinsip sehingga semuanya sudah ter­ hubung dan pengurusan lebih cepat dan langsung selesai,” kata Anas saat mendampingi rombongan Komisi II. Selain BPPT, rombongan anggota DPR RI ini juga men­ injau ruangan santai untuk pelayanan publik. Tempat itu adalah ruangan yang dise­ diakan khusus untuk para tamu yang datang ke area kantor Pemkab Banyuwangi. Di ruang itu, semua tamu bisa mengakses berbagai data yang diperlukan di lingkun­ gan Pemkab Banyuwangi. Me n u r u t B u p a t i p e­ nyediaan ruangan itu juga merupakan salah satu up­ aya untuk membudayakan transparansi di lingkungan Pemkab. “Jadi tidak ada lagi pertemuan-pertemuan ra­ hasia, semuanya bertemu di lounge ini. Semua data Pemkab juga bisa diakses di layar-layar komputer yang disediakan,” kata Anas. Selain itu, rombongan Komisi II DPR juga melan­ jutkan kunjungan ke Desa Kampunganyar, Kecama­ tan Glagah Banyuwangi, salah satu desa smart kam­ pung di Banyuwangi. Smart Kampung adalah program pengembangan desa yang digagas Pemkab Banyuwan­ gi. Program ini mendesain desa mempunyai kerangka program terintegrasi yang memadukan antara peng­ gunaan TIK berbasis serat optik, kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pen­ didikan-kesehatan, dan upa­ ya pengentasan kemiskinan.

DPR Sahkan 25 Anggota Tim Pengawas Vaksin Palsu DPR akhirnya mengesahkan sebanyak 25 orang anggota dewan sebagai bagian dari Tim Penga­ was Vaksin Palsu, dalam Rapat Paripurna DPR penutupan masa sidang V, Kamis (28/7/2016). Dalam sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Agus Her­ manto itu disebutkan ke-25 ang­ gota terpilih diantaranya, Abidin

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Fikri (PDI-P), Alex Indra Lukman (PDI-P), Ketut Sustiawan (PDI-P), Eddy Kusuma Wijaya (PDI-P), Syamsul Bachri (Partai Golkar). Kemudian, Andi Fauziah (Golkar), Putih Sari (Gerin­ dra), Suir Syam (Gerindra), Pius Lustrilanang (Gerindra), Dede Yusuf (Demokrat), Verna Gla­ dies (Demokrat), Ayub Khan

(Demokrat), Saleh Partaonan Daulay (PAN), Hang Ali Sapu­ tra (PAN), Siti Masrifah (PKB), Marwan Dasopang (PKB), Ansory Siregar (PKS), Adang Sudrajat (PKS), Irgan Chairul Ahfiz (PPP). Lalu, Charles J. Maesang (Partai Golkar), Dewi Asmara (Partai Golkar), Ermalena (PPP), Irma Suryani (Nasdem) dan Djoni

Rolindrawan (Hanura). Sebelumnya, Ketua DPR RI Ade Komaruddin (Akom) menu­ turkan Tim Pengawas DPR soal vaksin palsu terdiri dari anggota dewan dari komisi terkait. “Tim pengawas DPR yang me­ libatkan teman-teman dari ber­ bagai komisi terkait menyangkut vaksin palsu. Kami ingin masalah

ini betul-betul selesai dengan baik dan kami awasi penyelesaiannya,” kata dia. Dia menegaskan, tim penga­ was ini berbeda dengan Panitia Khusus (Pansus) karena langsung diawasi oleh DPR bukan Komisi terkait. Akom berharap melalui tim ini semua kepalsuan, baik itu vaksin maupun obat dapat terse­

lesaikan dan tak terulang di masa mendatang. “Kita harus memastikan bahwa semuanya menyangkut vaksin palsu dan obat plasu itu dapat selesai dan tidak terulang lagi, itu targetnya. Memastikan seluruhnya kita awasi semua pe­ nyelesaian ini dengan baik,” kata dia.nlia/ans


analisa

6

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Sutiyoso: Pokemon Go Tidak Harus Diblokir, Diwaspadai Saja Penggunaannya Sudut pan­dang intelijen menyebutkan, game Pokemon Go metodenya dapat dikatakan menggunakan strategi intelijen.

G

ame Pokemon Go sudah mewabah di masyarakat, bah­kan beberapa menteri di Kabi­ net Kerja Jokowi ikut gan­ drung memainkannya saat berada di Istana Negara yang masuk dalam kawasan Objek Vital Nasional (obvitnas). Badan Intelijen Negara (BIN) sejak awal me-warning adanya ancaman bobolnya pertahanan negara lewat game online tersebut. Poke­ mon Go diduga mengandung unsur mata-mata, karena untuk memainkannya para gamers wajib mengaktifkan GPS di gedgetnya. Dan setelah melakukan kajian, BIN menyimpulkan metode ap­l ikasi Pokemon Go diduga kuat merupakan bagian dari strategi intelijen asing. Apa saja dasar kajian BIN tersebut, berikut pe­ maparan Kepala BIN Letjen (Purn) Sutiyoso: Berdasarkan hasil kajian BIN sebenarnya ada apa di balik game Pokemon Go?

Kesimpulan dari sudut pan­dang intelijen, game Pok emon Go ini metodenya da­ pat dikatakan menggunakan strategi intelijen. Karena menggunakan perangkat glob­ al electronic surveillance yang memiliki kemampuan efek­tif dan efisien untuk memantau semua pergerakan, menam­ bil data-data dan memeta­ kan lokasi di semua tempat. Jadi bahaya dong game Pokemon? Dari kajian intelijen, se­ jauh ini game Pokemon Go belum ditemukan indikasiindikasi sig­nifikan yang da­ pat menimbulkan kerawanan dan bahaya. Tetapi sebagai badan intelijen harus da­ pat memberikan deteksi dini dan peringatan dini bahwa game Pokemon Go harus diwaspadai dan diatur peng­ gunaannya. Lalu, dasar kuat apa yang dimiliki BIN sehingga menya­takan game ini dapat diman­faatkan oleh intelijen asing?

Seperti diulas di atas, ka­ jian intelijen untuk game Pokemon Go ini, bukan di­ landasi dasar dan pembuktian bahwa ada intelijen asing yang meman­f aatkan game tersebut. Akan tetapi ditin­ jau dari metodenya, game ini dapat dikategorikan meng­ gunakan strategi intelijen sehingga kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk kepent­ ingan intelijen asing. Bahayanya bagi keaman­ an nasional? Game Pokemon Go ini, apa­bila tidak diwaspadai dan tidak diatur penggunaannya dapat menimbulkan dampakdampak negatif, seperti: keru­ gian per­sonil dan materil, bisa karena da­pat menimbulkan korban kecela­kaan contohnya di jalan raya, menurunkan produktifitas dan disiplin berupa pengaruh terh­a dap kinerja di semua instansi yang tentunya mengarah ke­pada masalah ekonomi. Potensi terjadinya konflik horisontal, karena masing-masing peng­ guna berusaha memperebut­ kan item bonus. Kemudian, potensi bocornya rahasia negara, sean­dainya penyedia jasa layanan game ini me­ nyiapkan aplikasi dengan kapasitas di mana mas­i ng-

masing pengguna permainan dapat mengirimkan gambar, video lokasi secara utuh. Tapi, Menkominfo belum berencana memblokir game ini. pendapat Anda? Intelijen tidak melarang dan tidak ada kewenangan melarang suatu aplikasi per­ mainan, akan tetapi inteli­ jen memberikan in­f ormasi kepada instansi terkait bah­ wa game tersebut harus di­ waspadai dan diatur peng­ gunaannya. Namun perlu di­­w aspadai apabila game tersebut tidak diblokir, maka semakin banyak celah bagi in­ telijen asing atau organisasi, kelompok, dan perorangan yang dapat menjadi celah ancaman cyber. Justru Menkominfo men­du­kung game ini untuk dikem­bangkan pada objekobjek wisata untuk mengun­ dang wisatawan gamers? Apabila Kemenminfo su­ dah ada misi untuk mengem­ bangkan game ini pada obyekobyek wisata, itu adalah lang­ kah yang positif. Berarti su­ dah diatur penggunaannya, disarankan selain objek-objek wisata juga tempat-tempat rekreasi atau ta­man bermain dan sejenisnya.

Selain game Pokemon, ada­kan game atau aplikasi lain yang dinilai berbahaya bagi kemananan nasional? Secara umum masyarakat harus mulai mewaspadai se­m ua aplikasi yang ter­ hubung dengan server yang di­l etakkan di negara lain, karena diprediksi dapat me­ nimbulkan kerugian-keru­ gian, minimal data-data prib­ adi mas­ing-masing pengguna aplikasi sudah dapat dimiliki pihak lain. Bagaimana dengan google street view? Berkaitan dengan google street view, beberapa negara melarang atau membatasi untuk lokasi yang sifatnya publik. Dari sudut pandang intelijen semua aplikasi yang menggunakan jasa layanan yang terhubung dengan ser­ ver yang masih diletakkan di negara lain, apalagi metode­ nya meng­g unakan strategi intelijen harus diwaspadai dan diatur penggu­naannya. Ke depan disarankan semua jasa layanan komunikasi ter­ masuk yang menggunakan aplikasi apapun juga harus dia­t ur. Sedapat mungkin servernya harus di letakkan di Indonesia agar mudah

Tjahjo Kumolo: Dana Bansos, Hibah dan Pajak Retribusi Rawan Dikorupsi Untuk mengantisipasi terulangnya praktik korupsi yang belakangan marak men­ jerat Gubernur, Bupati/Wa­ likota, hingga anggota DPRD, Menteri Tjahjo akan mengge­ ber program e-planning alias electronic planning. E-planning merupakan program perencanaan pembangunan berba­sis elektronik. Salah satu daerah yang telah berhasil menjalankan konsep itu, menurut Tjahjo adalah Kota Surabaya. Deng­ an aplikasi ini, Surabaya bisa menghemat ang­garan hingga puluhan miliar rupiah. Untuk mematangkan kon­ sep ini, agar bisa diterapkan di selu­ruh Indonesia, KPK dan BPKP ikut dilibatkan. Berikut pen­jelasan Menteri Tjahjo:

Daerah mana yang sudah maksimal menjalanlan kon­ sep e-planning ini? Kemarin Surabaya yang su­ dah maksimal. Konsep e-plan­ ning ini menarik untuk dikaji. Tidak usah jauh-jauh keluar negeri untuk studi banding masalah transparansi keuang­ an daerah. Cukup belajar dari daerah seperti Surabaya. Apa hal paling penting yang bisa dipelajari dari e-planning ini? Penggunaan dana, perenca­ naan pembangunan dan ba­ gaimana harus menyusun perda, harus dipahami dan semuanya itu harus bersifat terbuka dan dapat diakses oleh publik secara baik mela­ lui e-planning.

pengawasannya. Kembali ke game Poke­ mon, apabila tetap tidak diblokir, apa yang bisa di­

lakukan BIN? Dari sudut pandang inteli­ jen, tidak harus diblokir Akan tetapi harus diwaspadai dan diatur penggunaannya. n

Wieko Sofyan: TNI AU Urus Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube

Marsma TNI Wieko Sofyan, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara.

Sudah sejauh mana real­ isasinya? Ya kemarin kita baru ker­ jasama dengan KPK, dengan BPKP. Apa yang sudah dilaku­ kan? Kita mengambil sampelsam­pel kota-kota, kabupaten yang menerapkan e-planning. Sebab, area rawan korupsi yang men­jerat pejabat daerah ada tiga hal, yaitu di perenca­ naan anggaran, dana bantuan sosial hibah, dan masalah pajak retribusi.

Sutiyoso., Kepala BIN.

Tjahjo Kumolo.

Target anda? Setidaknya yang kota, sudah punya smart city, yang daerah sudah punya inovasi-inovasi memberikan pelayanan dan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses semua hal di era keterbukaan ini. Cuma itu saja? Dan ini menyangkut sebetul­n ya efisiensi di bi­ dang anggaran. Saya kira itu target kami Kapan ini bisa berjalan opti­m al ke seluruh Indo­ nesia? Semakin cepat, semakin baik mudah-mudahan. Sudah bisa diterapkan ke seluruh Indonesia? Ya pelan-pelan. Sepanjang darerah itu siap. nhrm

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Kepala Dinas Pene­ r a n g ­a n T N I A n g k a t a n Udara (Kadispen TNI AU) te­l ah berganti tampuk kepemimpinan dari Marsma TNI Dwi Badarmanto ke tangan Marsma TNI Wieko Sofyan. Dia bercerita mengenai visi dan misinya setelah dua bulan menjabat. Marsma Wieko juga membocor­ kan beberapa isu terkait dengan pro kontra Project Loon, sampai kriteria pesa­ wat yang diinginkan pihak TNI AU. Yang terpenting, dia membeberkan rahasia dapur media sosial milik TNI AU, terutama akun Twitter yang banyak diper­ bincangkan di dunia maya. Berikut petikannya: Baru dua bulan menja­ bat Kadispen AU, apa misi ke depan? Misi tidak khusus secara pribadi, tapi meneruskan apa yang sudah dirintis pendahu­ lu saya, menjadikan institusi yang bisa memberikan pen­ jelasan kepada masyarakat tentang TNI AU. Ada Strategi Baru? Saya hanya mencoba ber­ kreasi. Dari media sosial yang kita punya, akan diper­ kenalkan TNI AU, mungkin ke depan bisa live, mem­ perkenalkan salah satu to­ koh di TNI AU, insitusi atau

satuan-satuan di lapangan udara. Apa urgensinya meng­ gunakan media sosial? Media sosial itu sudah menjadi keharusan, sudah menjadi tuntutan sekarang ini. Bagaimana proses memposting konten di me­ dia sosial TNI AU? Ada tim di TNI AU. Per minggu kita selalu evalu­ asi, mana yang harus kita waspadai, mana yang harus kita luruskan, mana yang perlu kita tingkatkan. Pimpi­ nan verifikasi, dalam hal ini pimpinan Kepala Satuan AU. Mencoba menggiring opini publik? Secara langsung mung­ kin enggak, ya tentu ada mengarah ke sana, apalagi kalau memang pemberitaan tersebut berkaitan dengan nama baik TNI AU, personil TNI AU, kegiatan TNI AU kita mencoba untuk tentu untuk bisa meluruskan. TNI AU kan biasanya tegas tapi di Twitter itu terkesan humanis. Menga­ pa seperti itu? Itu kebijakan pimpi­ nan, bagaimana agar bisa lebih dekat lagi kepada masyarakat, berbaur, syu­ kur-syukur masyarakat bisa

bergabung dengan TNI AU. Tapi tetap ada batasannya. Gaul tapi tidak menghi­ langkan karakter sebagai institusi militer. Timnya ada berapa orang untuk mengelola medsos itu? Resminya sih memang ada 5. Tapi berubah-ubah. Rata-rata kami pilih karena mereka aktif di medsos. Ada yang masih muda, ada yang umur 40. Urus Facebook, Twitter, Instagram dan You­ tube. Tak berniat dikem­ bangkan? Ya itu dilihat dari kebutu­ hannya juga nanti. Ke depan harusnya ada tim khusus karena kemajuan teknologi tidak bisa abaikan, harus ada yang benar-benar concern. Yang jelas dampak medsos cukup signifikan. Keter­ tarikan untuk bergabung ke TNI AU meningkat. Pernah dapat penghargaan juga dari The Marketeers. Padahal tak ada training khusus untuk tim medsos. Kalau misal ada kejadi­ an, kecelakaan pesawat, itu bagaimana tugas tim medsos? Itu memang sesuatu yang kita waspadai. Ada SOP-nya. Jalurnya, ada yang mencari informasi kejadian sebe­

narnya, ada yang mencari personel yang terkait kejadi­ an, cari info alutsistanya, itu baru disampaikan kepada saya selaku Dispen untuk menginformasikan keluar. Ada batasan penyampaian keluar, apalagi dalam ben­ tuk foto Soal Alutsista, antisi­ pasi kemajuan pesawat bagaimana karena ke­ marin banyak kecela­ kaan? Keinginan ke depan, alut­ sista yang kita miliki itu ada­ lah yang terbaik. Kami ingin pesawat baru, bukan pesawat hibah. Tapi kita hanya bisa berharap karena kebijakan itu ada di Kemenhan. Tapi ada rencana beli yang baru? Ya, pesawat tempur. Su­ khoi 35 dari Rusia, yang akan menggantikan pesawat F5. Meskipun sampai seka­ rang, yang saya dengar dari Kemenhan, masih ada be­ berapa yang hal yang mesti diselesaikan. Project loon di per­ batasan, kabarnya belum dapat persetujuan dari AU? Semua yang berkaitan dengan masalah ketinggian harus dikomunikasikan ke­ pada TNI AU, dalam hal ini pangkalan terdekat, atau

Kementerian Perhubungan karena berkaitan dengan keamanan penerbangan. Drone juga sama. Tapi jika kemajuan teknologi tidak buruk, harusnya diatur, di­ arahkan. Kalau tidak diatur bahaya. Ada info, TNI AU mer­ ekrut pasukan penerbang drone? Kita punya satuan un­ tuk mengelola masalah po­t ensi dirgantara, salah satunya adalah aeromodel­ ing, drone adalah aeromod­ eling. Menurut saya, suatu hal menarik dan strategis untuk dikembangkan. TNI AU mencoba mewadahi, nantinya bisa dikembang­ kan. Drone bisa dibuat alut­ sista. Kita punya beberapa, beroperasi di perbatasan, Jayapura, Natuna. Ngomong-ngomong, pe­ sawat yang bagus produk­ si mana? Masalah bagus relatif. Kita juga pertimbangkan masalah politis. Semen­ tara ini pesawat dikuasai dua negara, AS dan Rusia. Bung Karno pilih pesawat Rusia, Orde Baru masuk ke produksi Barat (AS). Yang jelas, hubungan diplomatik cukup menentukan. Kita juga punya pesawat buatan PT DI tapi bukan pesawat tempur. num


7 Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Target...

nSambungan Hal 1

Dalam reshuffle yang ditetapkan pada 27 Juli, Jokowi ingin menunjukkan kekuatan politiknya. “Presiden ingin menyampaikan bahwa pasca reshuffle Jilid II, pemerintahan Jokowi semakin kuat dan menjadi kekuatan politik yang sulit dibendung. Tidak ada setelah itu yang bisa menyerang dan mencari-cari kelemahannya,” kata dia. “Reshuffle jilid II adalah sinyal selesainya penyerangan dan pengepungan oleh ‘lawan politik’. Masa-masa sulit sudah bisa dilewati dengan baik oleh pemerintahan Jokowi dan akan berujung happy ending. Presiden Jokowi tentu ingin pemerintahannya take off,” ujar dia. “Dengan penempatan struktur baru ini, Presiden sudah memahami realitas politik, sudah mahir dan lihai memainkan bandul politik dan sudah mulai menemukan polarisasi yang ideal,” ujar dia. Namun demikian, dari reshuffle kabinet yang terbungkus kepentingan politik tersebut, posisi Sri Mulyani yang paling banyak disorot. Publik bertanya-tanya, apa kepentingan Presiden Jokowi kembali memulangkan Sri Mulyani untuk dijadikan Menteri Keuangan. Salah satu inisiator Hak Angket Skandal Bank Century, Bambang Soesatyo, menilai penunjukan Sri Mulyani dapat memicu kegaduhan baru. Menurut dia, sosok Sri Mulyani tidak bisa dilepaskan dari skandal Bank Century yang proses hukumnya masih berjalan hingga saat ini. Pada kasus korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya sudah divonis hukuman 15 tahun penjara. Mahkamah Agung memutuskan perkara berkekuatan hukum tetap itu pada April 2015. Bank Century sendiri beralih nama menjadi PT Bank Mutiara Tbk pada 2009 setelah diselamatkan oleh negara sebesar Rp6,7 triliun. Pada 2015, J Trust Co. Ltd, peru-

Setiap...

nSambungan Hal 1

Harris menceritakan bagaimana Freddy Budiman pernah mengungkapkan dirinya memberi sejumlah uang kepada BNN sebagai ‘Uang Setor’ bisnis narkobanya. “Dalam hitungan saya selama beberapa tahun kerja menyelundupkan narkoba, saya sudah memberi uang Rp 450 miliar ke BNN,” ujar Freddy kepada Harris. “Saya sudah kasih 90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri.” Dari keuntungan penjualan, kata Harris, Freddy mengatakan dapat membagi-bagi puluhan miliar ke sejumlah pejabat di institusi tertentu, termasuk Mabes Polri untuk mengamankan

Antre...

nSambungan Hal 1

Pengurusan SIM lewat jasa calo, BD terpaksa harus merogoh kocek Rp 750 ribu untuk SIM C. “Dompet saya hilang bersama dengan SIM juga. Saat datang ke sini, mereka berani mengurus dengan biaya Rp 750 ribu tanpa membawa surat kehilangan. Bagi saya ini aneh juga. Tapi tarifnya juga agak mahal. Untuk tarif pengurusan SIM baru dikenakan biaya Rp 450 ribu,” ujar BD. Pantauan Lensa Indonesia, calo-calo di dalam Satpas dan di luar berbeda cara beroperasinya. Jika calo di dalam Satpas telah dikoordinir dengan rapi. Sehingga mereka bebas menawarkan jasa pada setiap pemohon. Mereka juga tidak takut ditegur. Sebab mereka sudah dijamin oleh IR, oknum anggota polisi yang berdinas di Satpas Colombo. Sementara IR sendiri kemungkinan sudah mendapat mandat dari atasan untuk mengkoordinir para calo. Tentunya, semua tidak gratis. Seperti yang dikatakan Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur, M. Said Sutomo, oknum polisi yang bertugas menjadi “ketua kelas” calo

sahaan asal Jepang, resmi mengakuisisi bank tersebut dengan nilai Rp4,41 triliun. Konsekuensi putusan MA itu, kata Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) wajib melanjutkan proses hukum mega skandal ini. “Sebab, dalam dakwaan kepada Budi Mulya, disebutkan sejumlah nama yang patut dimintai pertanggungjawaban,” kata Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu, (27/7/2016). Sri Mulyani saat proses penyelamatan Bank Century sedang menjabat sebagai Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Ia diketahui berkomunikasi dalam tiga dokumen surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bila KPK hendak melanjutkan proses hukum kasus Century, kata Bambang, KPK harus memanggil dan mendengarkan kesaksian Sri Mulyani lagi. Pemanggilan ini dapat menyulut kegaduhan. “Kalau hal itu akhirnya terjadi, semoga saja tidak mengganggu ritme kerja Kabinet Kerja,” ujarnya. Politikus Partai Golkar ini menuturkan kasus Century pun akan terus menjadi perhatian masyarakat. Mereka akan menagih terus penegak hukum, khususnya KPK, guna menuntaskan proses hukumnya. Meski begitu, ujar Bambang, semua pihak harus menghormati pilihan Presiden Jokowi dalam menggunakan hak prerogatifnya. Re­ shuffle jilid II Kabinet Kerja ini mencerminkan kerja keras Jokowi untuk dua target yang sangat strategis. Target pertama, mewujudkan stabilitas politik dalam negeri dengan merangkul mayoritas kekuatan politik. Target kedua, memacu produktivitas Kabinet Kerja, utamanya dalam penyerapan anggaran guna menggerakkan perekonomian nasional di tengah kelesuan perekonomian global. Secara kapabilitas, Bambang mengakui jika Sri Mulyani tidak diragukan lagi. “Tidak salah jika sejumlah kalangan memberi perhatian khusus pada penunjukannya sebagai Menteri Keuangan,” ujarnya.

Analis Danareksa Lucky Bayu menilai kehadiran Sri Mulyani menyelamatkan muka Jokowi. Jika tidak ada Sri Mulyani, publik bisa mengira, perombakan kabinet dilakukan sekadar politik transaksional untuk mengakomodir merapatnya Golkar dan PAN ke pemerintah. “Sri Mulyani ini ibarat kartu AS dalam reshuffle kali ini,” jelas Lucky. Cara lain Sri Mulyani menyelamatkan Jokowi, begitu publik tahu eks ‘Managing Director of the World Bank’ masuk kabinet, IHSG langsung menguat mencapai level 5.300. Menurut Lucky ini bukti pasar merespons positif kehadiran Sri Mulyani. Pasalnya, Sri dianggap memiliki kompetensi khusus di bidang moneter. “Saat menjabat Menkeu, prestasi Sri Mulyani diacungi jempol karena kinerja rupiah cukup baik,” kata Lucky. Senada disampaikan oleh pengamat ekonomi dari UGM Tony Prasetiantono. Kata dia, figur Sri Mulyani memang bisa membangkitkan kepercayaan bagi para pelaku pasar keuangan. Pasalnya, Sri dianggap bisa memberi jaminan untuk menyelesaikan permasalahan di bidang ekonomi, seperti defisit anggaran yang melebar, dan kemiskinan, dan amnesty pajak. “Investor memerlukan sosok menteri ekonomi yang bisa mereka percayai. Dan Sri memenuhi syarat itu,” ucapnya. Sementara Jokowi punya penilaian sendiri kenapa memilih Sri Mulyani. Pekan lalu, saat presiden mengumpulkan petinggi kepolisian dan kejaksaan, kemudian menginstruksikan agar aparat penegak hukum tak boleh mempidanakan proses pengambilan kebijakan, tak hanya bertujuan menenangkan para pejabat di pusat dan daerah agar tak ragu menggenjot pembangunan. Tapi, diyakini juga menjadi sinyal kuat yang dikirimkan kepada Sri Mulyani bahwa kebijakannya saat mem-bailout Bank Century, tak akan diseret ke ranah pidana. Besar kemungkinan, hal itulah yang membuat Sri Mulyani akhirnya yakin kembali ke Indonesia dan bersedia masuk kabinet. Usai masuk kabinet, tidak

bisnis narkobanya. Hingga pada akhirnya Freddy mengungkapkan bahwa dirinya hanya sebagai pihak yang selalu diperas oleh penegak hukum meski tetap ‘diamankan’ dalam melakukan bisnis narkoba. Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso langsung merespon soal beredarnya viral berisi curhatan gembong narkoba, Freddy Budiman yang kini disebarluaskan. Buwas sapaan akrab Budi Waseso turut berkomentar karena dalam curhatan Freddy, disebutkan ada oknum BNN yang menerima uang setoran hingga miliaran. “Meski beredar informasiinformasi itu, saya tegaskan, saya akan tetap berkomitmen dalam memberantas peredaran gelap narkotika

hingga ke akar-akarnya dan mendukung terciptanya aparat penegak hukum yang bersih,” kata Buwas, Jumat (29/7/2016). Kemudian soal curhatan Freddy, mantan Kabareskrim ini meminta pihak yang mengatasnamakan Haris Azhar selaku penulis viral dapat membuktikan apa yang diungkapkan Freddy. Selain itu, BNN juga mendukung aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kebenaran tersebut. Nantinya apabila benar terbukti ada oknum yang terlibat akan ditindak tegas. “Kalau terbukti ada oknum BNN yang membantu Freddy dalam melancarkan bisnis narkobanya, BNN akan beri sanksi tegas dan keras sesuai dengan aturan hukum,” katanya. njak

sengaja dibiarkan untuk memenuhi setoran di tingkat atas. “Biasa itu sengaja ada pembiaran. Buktinya pimpinan mereka tahu sepak terjang anak buahnya tapi tidak ditindak. Seolah-olah ada setoran untuk atasan,” kata Said menduga. Seorang calo yang ditemui Lensa Indonesia mengatakan kenal baik dengan semua petugas Satpas Colombo, mulai dari anggota polisi maupun pegawai sipil. Namun keberadaan mereka tidak menjadi masalah. Bahkan para petugas Satpas menganggap mereka tak ubahnya mitra kerja yang harus “diprioritaskan”. “Saya kenal baik dengan semua orang di sini, dari anggota hingga sipil. Pokoknya dijamin deh,” urai seorang calo yang enggan disebutkan namanya. Praktik percaloan di Satpas Colombo ini bisa dibilang sang­at parah dibanding institusi lainnya. Pasalnya, baik orang sipil yang bertugas menjadi calo dan petugas Satpas secara terang-terangan telah melanggar Undang-undang. Hal itu tertuang dalam pasal 5 ayat 1 huruf A dan B serta ayat 2 UU No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, disebutkan bahwa pemberi dan penerima suap diancam pidana penjara pa­

ling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan atau pidana denda paling sedikit 50 juta dan paling banyak 250 juta. Sementara itu bagi calo yang beroperasi di luar Satpas, mereka banyak yang gigit jari. Paling banter mereka hanya berani beroperasi di luar. Sebab menurut penga­ kuan calo di luar, sebut saja JR, Satpas Colombo telah menertibkan calo. Jadi ada dua kategori calo, yakni calo binaan oknum petugas Satpas, dan calo berdikari. “Saya tidak berani masuk ke dalam, Mas. Sudah ada bagiannya sendiri di dalam,” kata JR. Kata JR, mereka yang nya­ lo di dalam harus mengikuti aturan yang ada. “Jika ber­ operasi (mencari klien) di dalam harus ada setoran. Artinya kalau kita di dalam harus mau dikoordinir. Ada (oknum polisi IR) yang jadi bosnya. Tapi kalau cari klien di luar aturannya beda. Makanya saya tidak mencari klien di dalam,” tambahnya. JR menjelaskan, jika memang Satpas mau menertibkan calo, seharusnya semua ditertibkan. Jangan kemudian satu ditertibkan, tapi lainnya justru “dipelihara”. “(memang) tidak adil. Kalau mau bersih-bersih ya sekalian semuanya. Tidak ada bedanya di luar dan di dalam,” keluh JR.nbersambung/pan

tanggung-tanggung Jokowi langsung mengingatkan pada Sri Mulyani untuk memastikan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang tengah digenjot pemerintah bisa berjalan sesuai yang direncanakan. Dengan begitu, target pemerintah untuk mendatangkan dana warga negara Indonesia yang selama ini disimpan di luar negeri bisa berhasil. “Saya ingin memberikan peringatan saja pada Dirjen Pajak, Menteri Keuangan. Masih banyak complain mengenai pelayanan di desk-

desk yang ada,” kata Jokowi saat membuka rapat paripurna kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/7/2016). Jokowi mengaku sudah menerima banyak laporan, orang yang hendak mengikuti program tax amnesty tidak terlayani dengan baik. Kerap kali tak ada petugas Ditjen Pajak di tempat. Sekalipun ada, petugas tersebut tidak bisa menjelaskan program tax am­ nesty secara detail. “Saya minta kanwil-kanwil KPP (Kantor Pelayanan Pajak) semuanya dihadirkan. Saya akan bicara

langsung. Ini harus berhasil tax amnesty,” kata Jokowi. Presiden juga mensinyalir pihak asing tidak senang jika program pengampunan pajak atau tax amnesty berhasil. “Iya dong karena uang yang terpakir di negara mereka dibawa kembali ke Indonesia. Siapa yang senang? Karena sekarang semua negara berutang sehingga harus ada uang masuk, investasi juga harus masuk,” ujarnya. Menurut Jokowi, reaksireaksi yang dimunculkan oleh negara lain terkait dengan tax

amnesty harus disampaikan, agar semua pihak mengetahui. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden Jokowi langsung memberikan arahan kepada Sri terkait pelaksanaan Pengampunan Pajak dalam Sidang Kabinet Paripurna, beberapa jam setelah Sri dilantik menjadi menteri di Istana Negara. Pramono yakin Sri sudah mengetahui apa tugasnya terkait pelaksanaan UU Pengampunan Pajak tersebut. nequ/his/ahm/as/hrm

Warga...

limbah B3 sudah bukan rahasia lagi. Dia lalu menunjukkan koordinat kegiatan open dumping dan penimbunan B3 di Desa Lakardowo yang terdiri empat dusun pada titik: 7°21’52.6S 112°27’12.6E – 7°23’00.3S 112°27’22.8E ; 7°22’21.4S 112°28’32.3E – 7°21’20.4S 112°28’36.3E. “Karena minimnya informasi dan ketidaktahuannya tentang jenis dan dampak negatif untuk lingkungan dan kesehatan, masyarakat menggunakan B3 yang berupa fly ash dan bottom ash untuk bahan urug dan penguat jalan, “ jelas Riska. Cara-cara seperti ini, lanjut Riska, merupakan bentuk pelanggaran hak azasi manusia dalam pembangunan ekonomi saat ini. “Bisa kita rasakan membawa dampak lingkungan bagi genarasi yang akan datang,” tandas Riska. Riska juga memandang, terjadi pembiaran yang dilakukan KLHK terhadap limbah B3 yang bertebaran di Jawa Timur. “Ini bentuk negara tidak pernah hadir memperhatikan ancaman yang dihadapi masyarakat. “ ujar Riska. Bahkan Riska menyebutkan, limbah B3 di Desa Lakardowo bukan hanya fly ash. Jenis lain juga banyak dan membahayakan lingkungan dan manusia. Tim investiga­ sinya menemukan ditemukan pelanggaran berupa timbunan-timbunan B3 berupa bottom ash, spent bleaching earth (SBE), karbon aktif, sludge IPAL, tinta dan toner bekas, sand faundry dust, grinding dust casting furnace, slag scrap, spent oil coolant, minyak kotor solvent, serta larutan kain majun bekas. Desa Lakardowo sendiri berjarak sekitar 20 kilo meter dengan kota Kabupaten Mojokerto. Warganya rata-rata sebagai buruh tani. Lahan pertanian tampak pohon jati dan tanaman lombok. Penghasilan yang minim, seringkali membuat warga tergiur menerima tawaran pekerjaan apapun. Termasuk bekerja di PT PRIA. Meski PT PRIA perusahaan pengolah limbah B3 dan warga sendiri menyaksikan ada ke­ giatan penimbunan B3, sejak 2011 hingga 2013. Dari kronologi yang dibuat Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL), tertulis bahwa terjadi aktifitas pembuangan bahan padat yang dilakukan PT PRIA dengan menggunakan truk colt diesel. Jumlahnya sangat banyak dan asal usul limbah tidak diketahui oleh warga Desa Lakardowo dan

sekitaranya. Dampak dari aktifitas yang dilakukan truk-truk pembuangan tersebut. Diduga limbah bahan padat. Warga merasa terganggu ketenangan dan kesehatannya. Karena lalu lalang truk pengangkut bahan padat semakin hari semakin meningkat. Warga merasakan gangguan dari debu-debu yang beterbangan dan bau yang sangat menyengat dari lokasi pembuangan limbah padat yang ada di kawasan Dusun Kedung Palang dan Sambi Gembol, berbatasan dengan Dusun Greol, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, Mojokerto. Kegiatan itu berlangsung, masih mengutip kronologi KJPL, sampai pertengahan 2011 dan dilanjutkan dengan pembangunan gudang-gudang pada pertengahan 2011 diawali dengan membangun pintu gerbang di Dusun Kedung Palang dan Sambi Gembol yang berbatasan dengan Dusun Greol. Di tahun 2013 ada keresahan dari warga akibat kegiatan yang dilakukan di Dusun Kedung Palang dan Sambi Gembol. Hal itu dibenarkan Heru yang sampai jelang subuh, belum menyempatkan pejamkan mata. Dia mengatakan, sejak kegiatan PT PRIA berlangsung sudah menjadi karyawan. Cara pengolahan limbah B3 memang terjadi banyak pelanggaran. Heru sendiri baru paham mengenai pengelohan limbah B3 dengan benar, ketika gejolak warga berlangsung. Setelah mendapat education trainer mengenai limbah B3 yang digelar Ecological Observa­ tion and Wetlands Conserva­ tion (Ecoton); sebuah lembaga ekologi dan konsevasi lahan basah yang serius mendampingi warga. Kata Heru, ketika penimbunan limbah B3 itu berlangsung. Dia tidak mengetahui di lapisan bawah dilapisi geo membrane dan pembuatan saluran lindi. “Saya menyaksikan sendiri. Limbah-limbah itu ditimbun begitu saja, tanpa ada proses olah,” ucap Heru. Dia lalu menyebutkan, kalau PT PRIA mengatakan, penyakit gatal-gatal dan sesak nafas yang menjangkiti warga, karena sumur warga yang berjarak dekat dengan kandang sapi. Menurutnya tidak benar dan salah. PT PRIA hanya mencari-cari kesalahan yang tidak pasti. “Itu salah satu cara mengadu warga,” tandas Heru. Dikatakan Heru, di Desa Lakardowo tidak ada warga

yang pro terhadap PT PRIA, sekaligus tak ada kontra supaya PT PRIA ditutup. “Pernah saya sampaikan pro warga supaya PT PRIA bertanggung jawab mengenai limbah B3 yang membawa penyakit, kontra warga supaya PT PRIA tidak lagi melangsungkan operasi angkut-angkut limbah B3,” ucap Heru. KJPL menulis kronologi, dampak dari aktifitas PT PRIA yang terus berlanjut, warga Desa Lakardowo di tahun 2014 mengalami gatalgatal di kulitnya sesudah memakai air sumur dari rumah mereka, rata-rata ini dialami anak-anak. Selain gatal-gatal, warga mengalami gangguan pernafasan akibat dari kegiatan yang dilakukan PT PRIA di kawasan Dusun Kedung Palang dan Sambi Gembol. Pada 26 Januari 2016 warga melakukan aksi unjuk rasa lagi di depan PT PRIA dan mengajukan tuntutan pada PT PRIA diantaranya penghentian kegiatan dan penutupan aktiftas PT PRIA di kawasan Dusun Kedung Palang dan Sambi Gembol yang berbatasan dengan Dusun Greol. Dalam aksi 26 Januari 2016, warga melakukan aksi dengan orasi dan memasang spanduk di makam Dusun Greol sebelah PT PRIA yang isinya bertuliskan tuntutan penutupan PT PRIA. Sesudah aksi pada 26 Januari 2016 yang dilakukan warga di PT PRIA, tidak ada kesepa­ katan apapun dengan manajemen PT PRIA. Warga di lokasi aksi hanya menyampaikan orasi sekitar 10 menit dan sesudah itu membubarkan diri. Paska aksi tanggal 26 Januari 2016, warga Desa Lakardowo mendapat panggilan dari Polsek Jetis, Polres Mojokerto dengan tuduhan pencemaran nama baik karena melakukan penistaan lewat tulisan. Warga yang dipanggil polisi, diantaranya M. Yasin, Nurasim, Busono, Nanang, Saiful, Sukis, Setu dan beberapa lainnya yang identitasnya belum diketahui. Di awal Februari warga yang dipanggil polisi mendatangi surat panggilan itu dan memberikan keterangan tentang aksi yang dilakukan pada 26 Januari 2016 lalu. Dari beberapa warga yang dipanggil, yang hadir hanya M. Yasin, Nurasim, Busono, Setu. Warga diminta keterangannya oleh polisi, di antaranya tentang tujuan aksi yang digelar MPL Desa Lakardowo. Dalam interograsi di kepolisian, warga ditanya tentang legalitas MPL dan tujuan dibentuknya MPL.npr

kan akan tetap berjalan bersama relawan Teman Ahok yang sebelumnya mengusungnya lewat jalur independen. “Kami serahkan kepada Teman Ahok dan Parpol untuk atur. Bagaimana pun harus melibatkan Teman Ahok nih semangatnya ini,” kata Ahok di Graha Pejaten, Rabu, 27 Juli 2016. Ahok pun menjelaskan pertimbangan ia akhirnya memilih jalur partai politik. Menurut Ahok ia melihat ada kesamaan tujuan baik dari tim relawan maupun partai politik yang mendukungnya. Teman Ahok dengan tiga partai pendukung, yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar, dinilai sama-sama ingin Basuki mencalonkan maju dalam Pilgub DKI Jakarta. “Mereka sama saja kan (tujuannya). Kita lihat awal perjuangan Teman Ahok, banyak orang parpol yang diam-diam juga dukung. Banyak yang Kasih KTP (dukungan) juga,” kata Ahok. Ahok menuturkan partai politik mampu menumbuhkan kepercayaan kepada relawannya untuk memberikan dukungan secara tertulis. Menurut Ahok, dengan tindakan seperti itu membuktikan kesungguhan parpol untuk mendukung Ahok. “Ketika Teman Ahok minta Parpol

buat surat dukungan, dibuat juga cepet,” kata Ahok. Paska pernyataan Ahok maju lewat partai, hashtag #BalikinKTPGue ramai beredar di media sosial Twitter. Hal itu sebagai bentuk kekecewaan netizen terhadap sikap Ahok. Padahal, sebelumnya Ahok sempat menyatakan maju lewat jalur independen melalui Teman Ahok. Hashtag #BalikinKTPGue sudah menjadi trending topic di Indonesia sejak Kamis (28/7/2016) pagi. Banyak komentar pedas yang diungkapkan netizen yang kecewa. Salah satu netizen dalam akun @pitungbetawie merasa Ahok tega mengkhianati berbagai pihak demi mengejar jabatan. Sebelumnya, Ahok juga mengkhianati Gerindra, Teman Ahok, kini masyarakat yang telah mendukungnya maju lewat independen. “Dulu @prabowo n Gerindra di khianatin, skrg KTP teman @temanAhok ditinggalin, sungguh tega lu @ basuki_btp demi haus jabatan #BalikinKTPGue,” cuit akun @pitungbetawie, Kamis (28/7/2016). Akun lainnya, @sismustas­ sem, menyindir sudah bukan zamannya dibohongi setelah pemilu. Hal yang dilakukan Ahok justru antimainstream dengan membohngi publik

justru sebelum pemilu. “Ini jamannya dibohongin sebelum pemilihan karena dibohongin setelah pemilihan sudah terlalu mainstream #BalikinKTPGue,” katanya. Banyak netizen lainnya yang merasa dikhianati dengan keputusan Ahok maju melalui jalur parpol. Berikut beberapa cuitan netizen yang merasa kecewa dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Politikus Partai Gerindra, Prabowo Soenirman menilai, langkah Ahok membuktikan inkonsistensinya selaku figur publik. “Kita kan sudah sama-sama tahu Ahok itu ornangya seperti apa. Ucapannya selalu berubah-ubah dan terkesan plinplan. Apa yang dia kerjakan sering tidak sesuai dengan perkataannya,” sebut Prabowo. Dia menuturkan, dulu Ahok sendiri yang menegaskan bahwa ia akan maju lewat jalur perseorangan (independen) pada Pilkada DKI 2017. Ketika itu, Ahok bicara seakan-akan ia sudah mantap betul dengan pilihannya tersebut. “Ahok dan Teman Ahok juga gembar-gembor di media, menjelek-jelekkan citra parpol. Kini dia seperti menjilat ludahnya sendiri,” ucap Prabowo. nrep/erh/lar

nSambungan Hal 1

Akses menuju Desa Lakardowo tidak mudah. Selain akses jalan belum mulus, banyak bebatuan yang mengan­ cam ban motor. Malam itu duduk bersama Heru Siswanto, Sutomo, Nur Asim, Minanto dan Sutomo, Presidium Masyarakat Peduli Lakardowo (MPL). Wadah warga Desa Lakardowo, selama ini dipercaya untuk mengkoordinir kepentingan warga; bertindak sebagai fasilitator, mengumpulkan dokumen, dan merangkum permasalahan yang dihadapi warga dengan pihak PT PRIA. Malam itu, Sutomo tidak banyak becerita. Karena secara kronologis, dia tidak banyak tahu tentang pabrik tersebut. Apalagi Sutomo sendiri bukan dan tidak pernah menjadi karyawan, yang setelah terjadi gejolak warga ternyata diketahui pabrik pengelohan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). “Saya tidak banyak tahu secara keseluruhan. Kata­ nya, adanya pabrik sudah ada pembicaraan dengan lurah (kepala desa). Tapi warga tidak dikasih tahu. Ini pabrik apa. Tiba-tiba tiap hari truk berdatangan. Membuat warga terganggu, “ tutur Sutomo. Dia menyebutkan, selain truk pengangkut limbah su­ aranya sangat mengganggu, kadang pengepakan dalam sak bocor mengeluarkan debu. Sebagai orang awam, Sutomo tentu tidak paham, debu yang beterbangan dari atas truk pengangkut limbah B3 berjenis fly ash. Seperti diungkap Koordinator Jaring­an Kerja Nasional Indonesia Timur Darurat B3, Telapak, Riska Darmawanti. Menurut Riska, bukan rahasia, truk-truk yang keluar masuk di PT PRIA adalah fly ash. Limbah B3, satu bahan tambah (additive) yang dihasilkan dari pembakaran batu bara. Kata Riska, limbah B3 fly ash disebutkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. “Kami menemukan banyak pelanggaran yang dilakukan PT PRIA dalam pengeolahan limbah B3 ini. Hal ini merupakan lemahnya pengawasan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” ungkap Riska. Di Desa Lakardowo sendiri, lanjut Riska, kegiatan open dumping dan penimbunan

Maju...

nSambungan Hal 1

Selain didukung oleh tiga partai politik, nama Ahok kerap dikaitkan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bahkan banyak pihak menginginkan Ahok kembali bersanding dengan Djarot Saiful Hidayat yang merupakan kader dari PDIP. Namun Ahok belum bisa memastikan hal tersebut. Pasalnya, Ahok mengaku belum ada komunikasi politik dengan PDIP terkait dengan pencalonan Djarot. “Saya juga enggak tahu PDIP bagaimana nanti. Apakah PDIP akan mencalonkan Pak Djarot sebagai gubernur untuk maju dengan orang lain dan partai lain, saya enggak tahu,” ujarnya. Ahok mengaku tiga partai tersebut tidak mempermasalahkan siapa pun calon wakil yang dipilihnya. Meski sudah memastikan diri diusung oleh partai, Ahok bebas menentukan wakilnya sendiri. “Oh, terserah saya dari dulu. Kalau tiga partai politik ini enggak ada masalah. Saya kira sudah fixed kok partai politik,” ujarnya. Lantas bagaimana dengan Teman Ahok? Mantan bupati Belitung Timur itu mengata-

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


8

clash of culture

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Koleksi Lukisan Istana Kepresidenan Dipamerkan Masyarakat akan bi­sa menikmati koleksi seni rupa Istana Kepresidenan untuk umum. Pameran ini akan digelar di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, pada 1 – 30 Agustus 2016 mendatang. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menjelaskan, bahwa pameran seni rupa koleksi Istana Kepresidenan itu merupakan rangkaian acara peringatan ulang tahun kemerdekaan RI ke-71. “Kita akan memasuki bulan Agustus, puncak acara kemerdekaan RI ke-71 nanti pada 17 Agustus, tetapi nanti selama bulan Agustus ini kita mencanangkan sebagai Bulan Kemerdekaan. Jadi mulai tanggal 1 Agustus akan mengajak seluruh komponen bangsa untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan kita ke-71,” ujar Mensesneg kepada wartawa, di Gedung Utama Kemensetneg, Jakarta, Senin (25/7/2016) siang. Ini merupakan yang per­­tama kalinya koleksi lu­­ kisan-lukisan Istana di­bawa keluar dan dipamerkan. Seperti diketahui banyak koleksi istana, terutama koleksi-

JK Rowling

Koleksi seni rupa milik Istana Presiden dibuka untuk umum selama Agustus.

koleksi lama, lukisan-lukisan yang sangat hebat dari karyakarya , seniman-seniman Indonesia yang dikoleksi, terutama sekali pada zaman Presiden Pertama RI Soekarno. “Ini sebagai bentuk penghargaan untuk karya-karya besar kita untuk diketahui, ditelaah, dianalisis, untuk dipelajari, dan menginspirasi bangsa kita secara keseluruhan,” papar Pratikno. Menurut Mensesneg, pameran bertajuk “17/71: Goresan Juang Kemerdekaan” ini akan menampilkan koleksi benda-benda seni yang ada di Istana Kepresidenan Republik Indonesia. Ia menyebutkan, ada 15.000 item koleksi

benda-benda seni yang ada di Istana Kepresidenan, tetapi yang akan dipamerkan adalah 28 lukisan terpilih hasil dari dari 21 pelukis yang berasal dari Istana Kepresidenan Jakarta, yaitu Istana Negara dan Istana Merdeka, Istana Bogor, Istana Cipanas dan Istana Yogyakarta. Ke-28 lukisan tersebut karya mulai dari tahun 1930, ada juga tahu 40-an, 50-an dan yang relatif baru dalah tahun 70-an. Karya-karya maestro seperti Affandi, Basoeki Abdullah, Diego Rivera, Gambiranom Suhardi, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Ida Bagus Made Nadera, Ir. Soekarno, dan lain-lain. nlicom

Delegasi Prepcom 3 UN Habitat Kagumi Kampung Lawas Maspati

Beberapa delegasi Prepcom 3 for Habitat III mengunjungi kampung Lawas Maspati, Surabaya, Jawa Timur.

Puluhan delegasi Preparatory Committee (Prepcom) UN Habitat III mengagumi keberadaan Kampung Lawas Maspati di Jalan Bubutan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/07/2016). Delegasi berbagai negara tersebut kagum akan budaya dan keramahan masyarakat asli yang tidak jauh dari Tugu Pahlawan Surabaya ini. Para delegasi berinteraksi langsung dengan warga kampung, dan saling berbagi kisah menceritakan usaha mengubah kampung menjadi asri dan hijau, termasuk dengan mendaur ulang sampah dan mengo-

lah air limbah. Selama ini, kreativitas warga Maspati mendapat binaan dari PT Pelindo III (Persero). Olga Arjuanet, salah seorang delegasi dari Swiss mengungkapkan kesenangannya di Kampung Lawas Maspati karena warganya yang ramah dan suguhan makanan yang dirasanya enak. “Saya harap suatu hari saya bisa kesini lagi, karena saya terkesan dengan masyarakatnya yang sangat ramah dan terbuka, selain itu juga suka makanan indonesia karena memiliki rasa yang unik,” katanya di sela kunjungan di Maspati. Sementara itu Kepala Hu-

mas Pelindo III Edi Priyanto secara terpisah menjelaskan Pelindo III terus mendorong warga agar mandiri secara ekonomi, sehingga tidak menjual berbagai bangunan cagar budaya yang ada di kampung itu. “Pelindo III juga sudah memberikan bantuan untuk mempercantik sudutsudut kampung, dan ini juga mendapat tanggapan positif dari delegasi UN Habitat, serta selaras dengan usaha Pelindo III untuk mengundang turis kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak agar singgah di Kampung Maspati,” katanya.nnanda

Belum Terbit, Buku Harry Potter ke-8 Banjir Pesanan Buku terbaru Harry Potter and the Cursed Child telah memecahkan rekor Barnes & Noble sebagai buku yang paling banyak diorder sebelum terbit.

b

uku terbaru seri Harry Potter yang ke-8, yakni Harry Potter and the Cursed Child telah memecahkan rekor Barnes & Noble sebagai buku yang paling banyak diorder sebelum terbit. Rekor sebelumnya dipegang oleh seri ketujuh Harry Potter, yang keluar pada tahun 2007. Buku Harry Potter and the Cursed Child ini menduduki daftar best-seller di Barnes & Noble dan Amazon. “Untuk jutaan dari kita yang menggemari Harry Potter, cerita baru tentang Hogwarts adalah hal yang besar,” kata Seira Wilson editor Amazon Books. Padahal, buku terbaru itu bisa dibilang berbeda, terutama secara format. Meski tidak menyebutkan angka tapi buku itu diharapkan menjadi penjualan yang besar di 2016. Amazon Books juga mengatakan Harry Potter and the Cursed Child sudah memasuki puncak pre-order sebelum cetak dan versi Kindle e-book di Amerika Serikat. Sembilan tahun setelah publikasi buku ketujuh karang­an J.K.Rowling, Harry Potter and the Cursed Child akan dirilis bersamaan dengan versi teatrikal di London dengan judul yang sama. JK Rowling sebagai penulisnya setuju untuk mempublikasikan naskah (buku) tersebut agar fans yang tidak bisa menonton langsung di London bisa menikmatinya. Lebih dari 450 juta salinan

sudah terjual untuk ketujuh buku asli Harry Potter dalam 79 bahasa. Filmnya sendiri menghasilkan lebih dari US$7 miliar dari seluruh dunia. Sementara rumah produksi Warner Bros ( WB) kemungkinan akan mengangkat drama teater Harry Potter and The Cursed Child ke layar lebar. Hal itu diketahui setelah seorang pakar hak dagang bernama Brian Conroy, mengungkapkan WB telah mendaftarkan merek dagang drama itu pada 8 Juli silam. Hak dagang itu berkategori Class 9 yang artinya adalah hak untuk membuat film dan media sejenis. Selain itu hak ini mencakup segala barang dagangan (merchandise) yang berkaitan dengan Harry Potter and The Cursed Child. WB tidak asing pada Harry Potter. Studio asal Amerika Serikat ini adalah produsen seluruh film mengenai penyihir muda Hogwarts itu. Bahkan WB juga membuat sempalan (spin-off) berjudul Fantastic Beasts and Where to Find Them yang akan tayang pada November. Masalahnya, JK Rowling pernah berkicau bahwa Harry Potter and the Cursed Child tidak akan difilmkan. Novelis berusia 50 ini menegaskan bahwa Cursed Child hanya dijadikan drama teater. Jika WB betul-betul memfilmkan, ini adalah kabar gembira bagi penggemar Harry Potter di seluruh dunia. Sebab mereka tidak perlu jauh-jauh ke London untuk menikmati

sajian hidup kisah Harry Potter selanjutnya. Daniel Radcliffe sang pemeran Harry Potter sendiri pernah menyatakan masih kesediaannya memerankan karakter yang membesarkan namanya. Tapi dia punya syarat. “Kisahnya harus luar biasa hebat. Namun saya yakin Harrison Ford juga berkata seperti itu sebelum kembali meme­ rankan Han Solo. Jadi untuk saat ini saya mengatakan tidak, namun ke depannya masih ada kemungkinan,” ujar aktor yang kini berusia 26 ini. Pada kisah Harry Potter and The Cursed Child, Harry dan kawan-kawan sudah berusia hampir 40. Bisa saja Radcliffe dan pemeran lain seperti Emma Watson dan Rupert Grint bakal kembali main dalam ekranisasi se­ perti yang dilakukan Harrison Ford, Mark Hamill, dan Carrie Fisher dalam Star Wars Episode VII: The Force Awakens. Namun begitu pendaf­ taran hak dagang Harry Potter and The Cursed Child bisa juga tidak menjamin kisah tersebut akan segera difilmkan. WB mungkin saja menunggu hingga 10 tahun mendatang saat usia Radcliffe dan kawan-kawan mendekati usia karakter dalam drama tersebut. Sementara teater Harry Potter and The Cursed Child yang akan dipentaskan terdiri dari dua bagian. Drama akan digelar di West End Palace Theatre, London, Inggris, mulai 30 Juli 2016. Keesokan harinya, versi buku akan diterbitkan dalam dua versi, digital dan buku dengan sampul keras.

Cover buku terbaru Harry Potter and the Cursed Child karya JK Rowling.

Harry Potter and The Cursed Child difokuskan pada putra bungsu Harry Potter, Albus, yang bersusah payah menanggung beban warisan keluarga meski hal itu tak diinginkan. Setting waktunya 19 tahun setelah Lord Voldemort berhasil dikalahkan. Harry, Hermione dan Ron juga telah menikah dan memiliki anak. Ron bekerja untuk Kementerian Sihir, sementara Hermione menjadi pengacara. Adapun Harry menjadi kepala divisi Auror di Kementerian Sihir. Tapi versi teater Harry Potter and The Cursed Child menghasilkan pro dan kontra meski belum tayang. Keputusan menunjuk aktris kulit hitam Noma Dumezweni sebagai Hermione memancing komentar rasialis. Rowling pun murka. Ia menegaskan ras Hermione tidak pernah dideskripsikan dengan jelas di novelnya, sehingga tidak masalah apabila pemeran penyihir berdarah campuran itu bukan ras kulit putih seperti Watson.nber/ sin/bri

Biang Kerok (5) Cerpen Anggie D. Widowati Sinta menuangkan kopi ke cangkir suaminya. Perutnya besar karena sedang hamil 7 bulan. Wajah perempuan itu cemas. Air mukanya penuh ketakutan. Pagi ini, mungkin waktu yang tepat untuk mengatakan keanehan-keanehan yang muncul di rumahnya beberapa hari ini kepada Sofyan suaminya. Pagi tadi setelah shalat subuh, Sinta menghidupkan lampu rumah kontrakannya. Lalu dia mematikan lampu teras, karena langit mulai terang. Sekelebat bayangan melewati gang depan rumahnya. Anehnya bayangan itu lari secepat angin, seakan me­n gejar sesuatu. Apakah mungkin itu pencuri, kata Sinta dalam hati. Sinta membuka pintu untuk memastikan semuanya. Dan di depan pintunya ada benda sebesar kotak sepatu berwarna hitam. Benda itu

mengeluarkan bau anyir, de­ ng­an ekor yang membentuk huruf u, Sinta bisa memastikan benda itu binatang berbulu, mirip seekor kucing. Seketika perempuan itu merasakan ngeri karena di sisi benda itu ada benda cair yang mengalir. Darah. Ditutup pintu itu, dan dia berdiri menyandarkan punggungnya di daun pintu sambil mengelus perut buncitnya. Lalu melangkah menemui suaminya yang masih tidur. “Pa, ada sesuatu di depan pintu, lihat deh,” katanya pelan, agar tak mengagetkan “Apa Ma?” “Enggak tahu, kayaknya binatang mati.” Sofyan berdiri dan berjalan menuju ruang tamu. Perlahan dibukanya pintu depan, dan tidak melihat apa-apa. Lalu ditutupnya pintu tanpa ekspresi karena tidak melihat apapun. Sinta heran melihat suaminya bersikap sangat

wajar. “Apa tadi itu, Pa?” “Enggak ada apa-apa, kok.” “Tadi ada binatang mati,” Sinta ngeyel sambil berjalan ke pintu. Langit sudah terang, udara pagi menyusup dingin diantara desiran angin yang lembut. Sinta penasaran, dibukanya pintu itu lebarlebar. Dan apa yang dikatakan Sofyan benar, tidak ada se­s uatu pun di teras. Dia tak mau mendebat suami­ nya, tetapi menghubungkan bayangan hitam yang melesat cepat itu. Ini adalah teror, dan Sinta menghubungkan semuanya dengan pekerjaan suaminya yang membela penambang liar. “Bagaimana mungkin ma­yat binatang berbulu itu hilang secepat itu,” katanya pada suaminya. Suaminya memalingkan

wajah ke perempuan itu. “Apa yang kau bicarakan, Ma?” “Aku tidak bodoh Pa, sudah dihitung berapa menit aku membangunkanmu, dan mereka mengambil mayat kucing segar itu.” “Hmmm…” “Papa tahu enggak, pilihan hidup Papa jadi aktifis begi­ nian mengundang bahaya?” “Kenapa sih Ma, bukannya Mama sudah terbiasa dengan ini semua?” “Kita sedang diikuti, Pa,” kata istrinya lagi. “Kemarin di dapur tahutahu aku menemukan telur busuk di tembok. Aku enggak bilang Papa, namun aku yakin, seseorang melemparkannya ke sana,” kata Sinta. “Kenapa enggak cerita?” “Aku sudah menduga tetapi enggak mau spekulasi, Pa.” “Kamu yakin soal mayat kucing itu?”

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Sinta mengangguk. “Emang sasarannya aku, bukan Papa, mereka ingin aku takut, adakah orang yang kau curigai?” Sofyan menggeleng, pi­ kirannya belum bisa menangkap teka-teki itu. *** Ada sekitar 20 penambang liar di ruangan itu. Mereka melakukan rapat karena pihak penambang resmi mulai bermain kasar dengan mereka. Dan wilayah penambangan mereka sebentar lagi akan crash dengan wilayah para penambang liar itu. “Semua tetap bekerja,” perintah Sofyan di rapat itu. “Tinggal sekilo lagi me­ reka akan sampai di lokasi kita, Mas,” ujar seorang penambang. “Kita hadang truk me­ reka,” seru yang lain. “Sabar, hari ini tetap me-

nambang, sambil dipikirkan jalan keluarnya. Mereka sudah tidakmau negosiasi.” “Jelas kita kalah peralatan.” Di antara orang-orang itu, Kentus dan Joki duduk sambil memegangi kopinya. Me­ reka diam tidak memberikan komentar atau usulan rapat. Sepertinya sudah sangat ahli memerankan tugasnya sen­ diri. Dan yang diincar adalah Sofyan. Istri Sofyan sepertinya sudah bisa merasakan bahwa akan terjadi hal buruk terhadap keluarganya. Sudah seminggu suaminya tak pulang. Dan seorang penambang menemukan terkubur di reruntuhan gua galian mereka. Tak ada yang melihat kejadiannya. Sofyan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Dua penambang liar gadung­ an juga menghilang, kembali ke Jakarta.

Seminggu itu Koran, media online dan televise me­ nyiarkan kematian Sofyan. Kematian itu dianggap janggal, karena Sofyan tidak pernah masuk gua sejauh itu. Terakhir kali dia melakukan rapat karena makin terdesaknya wilayah penambang liar oleh penambang yang direstui Negara. Sebagai aktifis perburuhan dan pekerja kelas bawah, kematian Sofyan tidak dianggap hal biasa. Beberapa LSM meminta agar kemarian itu diusut. Seluruh pemberitaan kalah dengan berita meninggalnya aktifis ini. Bahkan pemilik penambangan resmi di wilayah itu pun semua dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. nbersambung *) Author, Blogger, Novel: Ibuku (Tidak) Gila (2014), Langit Merah Jakarta (2003), Laras (2004)



Menelusuri Jejak Orangorang Masa Lalu di Wonocolo

12

baca halaman

beranda

9 Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

PDIP Jatim Pilih Bambang DH Ketimbang Gus Ipul Meski popularitasnya dinilai tertinggi, langkah Wa­ kil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf mencari kendaraan politik masih belum mulus. Setelah DPW PKB Jatim terbuka menolaknya jadi cagub, kini gili­ran PDIP Jatim yang se­t engah hati melirik Gus Ipul (sapaan akrabnya) untuk diusung di pilgub. Ketua DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi partainya selalu berkomitmen untuk

mendahulukan kader internal dibandingkan pihak eks­ternal. “Terus terang kami PDIP Jawa Timur tidak pernah melihat orang luar, selalu melihat orang dalam atau kader PDIP sendiri. Saat ini kami sedang menyosialisasikan kader internal terbaik kami untuk Pilgub Jawa Timur 2018,” ujar Kusnadi pada Lensa Indonesia, Selasa (26/7/2016). Ia menyebutkan sejumlah kader terbaik partainya

di antaranya Bambang DH dan Said Abdullah yang diduetkan dalam Pilgub Jatim 2013 namun kalah oleh duet Soekarwo-Saifullah Yusuf. Nama lain yang dipertimbangkan adalah Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dan Bupati Ngawi Budi Sulistyono (Mas Kanang). “Kami sekarang ini juga sedang survei. Yang pasti kami akan dahulukan kader internal, bukan yang lain,” tegas pria yang

Kasus Penjualan Aset PT PWU

Dahlan Iskan Mangkir

juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini. Sementara terkait proses penjaringan yang dilakukan di PDIP, Kusnadi mengakui ada tetapi belum dilakukan. Nantinya penjaringan jelang Pilgub Jatim 2018 bersifat terbuka, berlaku untuk kader internal, simpatisan maupun calon dari luar. “Karena itu proses Pilgub baru tahun 2018, jadi kami baru lakukan penjaringan

sekitar bulan Oktober nanti. Kemudian awal tahun kami serahkan ke DPP untuk me­ lakukan proses selanjutnya,” cetusnya. Disinggung soal kedekatan Gus Ipul dengan Ketum Megawati, sehingga ada kemungkinan DPP merestui DPD PDIP Jatim mengu­sung Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018, pihaknya membantahnya. “Kemungkinan itu memang bisa 0 sampai 100, tapi

disini kita tidak bicara kemungkinan. Hati PDI Perjuangan menyatakan bahwa ini kan rumah PDIP sendiri dan kita PDIP sendiri yang akan berkompetisi. Oleh karena itu, ya kita akan pilih dari kader internal PDIP,” tandasnya. Statemen terbaru Kusnadi berbeda beberapa bulan lalu dimana PDIP Jatim serius mendukung Gus Ipul karena ingin PDIP masuk lagi ke

struktur Pemprov Jatim. Bahkan, Kusnadi ingin menduetkan mantan Menteri PDT dengan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. “Saya paham betul peta politik di Jatim. Jika melihat peta politik, Gus Ipul bisa kita gandeng untuk diusung,” tegasnya pada seminar nasional “Kembali ke Pancasila” digelar PWNU Jatim, di Hotel Mercure, Surabaya, Maret lalu. nsarifa

Momen Langka, Para Jenderal TNI-Polri Sholat Jamaah Saat Pelantikan 720 Perwira Remaja

Dahlan Iskan mangkir dari panggilan penyidik Kejati Jatim dalam kasus dugaan penjualan aset negara yang dikelola PT PWU.

m

antan Menteri BU­ MN Dahlan Iskan, Rabu (27/7/2016) tidak hadir (mangkir) dari panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim. Dahlan Iskan diperiksa dalam kasus dugaan penjualan aset negara yang dikelola PT PWU. Kepastian ketidakhadiran Dahlan Iskan diungkapkan oleh Kasi Penkum Kejati Jatim Romy Arizyanto saat dikonfirmasi di kantornya, Jl Ahmad Yani Surabaya, se­ telah mendapat surat pemberitahuan dari kuasa hukum Dahlan. “Tadi kuasa hukum Dah­­lan Iskan telah mengirim surat pemberitahuan ketidakha­ dirannya, karena hingga saat ini masih berada di luar Negeri,” ujar Romy. Disinggung pemanggilan ulang terhadap mantan Di­rektur Utama PT Panca Wira Usaha (PWU) tersebut, Romy mengaku masih melakukan koordinasi deng­ an Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta agar tidak terbentur jadwal. “Kami masih melakukan koordinasi dulu dengan Kejagung dan Kejati DKI karena ada pemeriksaan di sana dan supaya jadwalnya tidak berbenturan,” tambah Romy.

Dahlan Iskan.

Romy menjelaskan lebih lanjut, selain Dahlan Iskan ter­dapat empat saksi dalam kasus sama. Yakni Ahmad Faisal Siregar, Sugeng Djinarjo Tanus, Notaris Wina Ustriani (ketiganya dari PWU), dan Sekretaris DPRD Jatim. “Yang saksi Sekretaris DPRD Jatim sudah hadir kemarin,” ujarnya. Kuasa hukum Dahlan Iskan mengatakan, saat ini kliennya masih berstatus saksi sehingga tak bisa dijemput paksa. “Beliaunya ini hanya sebagai saksi, kecuali sudah ditetapkan sebagai tersangka dan menjadi menjadi bu­ ro­n an, kita juga memaklumi,” kata Pieter Talaway saat ditemui di kantornya Jl Raya Arjuno, Surabaya, Rabu (27/7/2016). Diketahui, saat ini Dah­ lan Iskan masih berada di

Amerika Serikat sehingga mangkir dari pemanggilan penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. “Kami tadi sudah sampaikan surat secara resmi ke penyidik Kejati, dan kami juga memohon ke kejaksaan agar mengagendakan pemeriksaan setelah beliaunya pulang ke tanah air,” tambahnya. Pieter menjelaskan Dah­ lan Iskan berangkat jauh se­ belum agenda pemeriksaan dari Kejaksaan Agung dan Kejati Jatim. Rencananya Dahlan kembali eke Indonesia ada Oktober nanti. Pieter menjelaskan klien­ nya akan diperiksa sebagai saksi terkait kebijakan penyewaan dan jual beli aset milik Negara yang dikelola oleh PT PWU. “Beliaunya sebagai Direktur Utama mengambil kebijakan sesuai prosedur hukum dengan adanya persetujuan dari dewan komisaris dan ditunjang pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” papar Pieter. Kasus penjualan aset PWU mulai diusut Kejati Jatim pada 2015 lalu. Pertengahan Juli 2016, Kepala Kejati Jatim, Maruli Hutagalung, meneken surat perintah pe­nyidikan (sprindik) kasus tersebut, karena telah me­ rugikan Negara.nrofik

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana Ade Supandi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, KSAU Marsekal Agus Supriyatna, dan KSAD Jenderal Mulyono tengah melaksanakan sholat berjamaah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 720 Perwira Remaja TNI-Polri Angkatan 2016 terdiri dari Akademi TNI jumlah 420 orang yaitu 221 personel Akmil, 91 personel AAL 108 personel AAU dan Akademi Kepolisian berjumlah 300 orang terdiri dari 251 perso­ nel Taruna dan 49 personel Taruni, di Lapangan Sapta Marga, Magelang, Jawa Te­ ng­ah, Selasa (26/7/16). Presiden bertindak sela­ku Inspektur Upacara da­lam upacara Prasetya Perwira TNIPolri tersebut. Sedang­k an komandan upacara adalah Kolonel Inf. Joko Andoko, yang tugas sehari-hari sebagai Komandan Resimen Chandra Dimuka Akademi TNI. D a l a m sa m b u t a n ny a pre­s iden menyampaikan, “TNI dan Polri merupakan alat negara terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan NKRI. Oleh sebab itu, TNI dan Polri harus bersinergi, harus berkoordinasi harus bersatu bergotong royong, untuk kepentingan bangsa negara dan rakyat Indonesia, hilangkan ego sektoral, tingkatkan jiwa

korsa dan soliditas dan solidaritas TNI dan Polri, pelihara kemanunggalan TNI dan Polri dengan rakyat,” kata presiden. Perwira TNI-Polri, lanjutnya, harus bersikap responsif, peka dan cepat, dengan terus meningkatkan kinerja secara profesional, serta menjadikan kritik dari masyarakat sebagai masukan untuk perbaikan kinerja TNI dan Polri. “Setiap langkah harus mencerminkan sikap seorang ksatria dan loyalitas penuh terhadap bangsa dan negara dalam menghadapi setiap penugasan dengan rasa ikhlas dan semangat yang tinggi. Hadapilah se­ tiap penugasan yang datang dengan rasa ikhlas dan semangat yang tinggi, karena bangsa Indonesia menaruh harapan kepada kalian semua untuk siap dan mampu menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang ada,” ujarnya. Pembekalan bersama pa­ ra Perwira TNI-Polri ini diharapkan timbul kekompakan sebagai dua pilar negara yang bisa menjaga negara

Presiden Joko Widodo dalam pelantikan Perwira TNI-Polri di Magelang.

ini agar tetap utuh, berdiri tegak sebagai negara kesa­ tuan dalam kerangka negara demokrasi yang senantiasa aman, tertib dan tentram. Hadir dalam acara tersebut unsur TNI-Polri, yakni Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAL Laksamana Ade Supandi, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, KSAU Marsekal Agus Supriyatna, dan KSAD Jenderal Mulyono. Yang menarik, terlihat kebersamaan mereka saat sholat berjamaah di selasela menunggu kehadiran

Presiden Jokowi. Foto sholat berjamaah para jenderal tersebut kemudian menjadi viral di Medsos dan menjadi perbincangan para netizen. Ini memperlihatkan kebersamaan yang indah dalam beribadah. Kebersamaan dan kekompakan para jenderal TNIPolri tersebut diharapkan akan menjalar sampai kepada anggota di satuan paling bawah, yang tentunya saat ini semakin terasa kompak, terlihat dari kebersamaan menanggulangi teroris santoso di Poso.narsal_sahban

Forum Ulama Gelar Bathsul Masail Sikapi Muktamar ke-33 NU Sudah hampir satu tahun Muktamar ke-33 NU dilaksanakan pada Agustus 2015 lalu, namun masih ada yang harus diluruskan menurut pandangan kiai. Muktamar NU ke 33 masih terus menjadi perhatian forum ulama dan pengasuh pondok pesantren di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satu konsistensi dan pandangan para ulama tersebut ditunjukkan dengan menggelar bahtsul masail di Pondok Pesantren Al -Aziziyah Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Forum ulama di kediaman KH Aziz Masyhuri tersebut dihadiri para kiai dan Pimpinan Nahdlatul Ulama dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di antaranya KH Fadlolan Musyafak dari Semarang, KH Muhyidin Khotib

dari Sukorejo Situbondo, KH Ali Musyafak Kediri, KH Misbahus Salam Jember, KH Helmy dari Depok, KH Ma’ruf Zuhdi Tuban, dan KH Khusnul Khuluq Gresik dan juga kalangan santri. KH Aziz Masyhuri, Pengasuh Ponpes Al Aziziyah mengatakan forum yang diadakan di kediamannya ini membahas sejumlah persoalan yang dinilai kurang sependapat dengan hasil dan proses Muktamar NU ke 33. “Kita mengkaji Muktamar ke-33 NU mulai dari sebelum dilaksanakan, proses pelaksanaan dan pasca pelaksanaannya dari perspektif fiqih,” jelas Aziz Masyhuri, Senin (25/7/2016). Lanjut kiai Aziz, pihaknya meminta agar panitia Muk-

tamar dan pengurus PBNU mengakui kesalahan dan kecurangan yang sudah dilakukan selama Muktamar. Sebab Muktamar ini merupakan terburuk sepanjang sejarah. “Maka kami minta panitia dan pengurus PBNU meminta maaf atas kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan tersebut,” tegasnya. Sementara KH Fadlolan Musyafa menjelaskan sejumlah persoalan yang disoroti dalam forum tersebut, yakni tentang kegaduhan muktamar yang dipicu perilaku panitia dan oknum pengurus PBNU yang memaksakan sistem AHWA (Ahlul Halli Wal Aqdi) dan bertindak diskriminatif antara peserta yang pro dan kontra AHWA, juga proses dan tidak diberikannya hak para muktamirin.

Forum ulama dalam bahtsul masail di Pesantren Al Aziziyah.

Termasuk pernyataan Said Aqil Siradj terkait kecurangannya pada Muktamar ke-33 NU di Jombang. “Lebih baik menang mes­ w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

kipun dengan cara curang, daripada kalah tapi kemudian menjelek-jelekkan”. Pernyataan ini dinilai merupakan pengakuan terang-

terangan bahwa Muktamar ke-33 NU benar-benar terjadi kecurangan. “Penglihatan yang jernih terhadap fakta di Muktamar

di satu sisi dan perenungan yang mendalam terhadap ayat-ayat dan hadist di sisi lain, memaksa kita untuk mengambil kesimpulan bahwa hasil muktamar NU di Jombang, khususnya menyangkut kepengurusan adalah tidak sah menurut pandangan hukum islam,” ungkap Fadlolan kepada Lensa Indonesia. Diketahui Muktamar ke 33 NU pada Agustus 2015 lalu di Jombang, Jawa Timur telah menghasilkan pemilihan secara AHWA dan memutuskan KH Said Aqil Siradj sebagai Ketua, Ma’ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU. Beberapa pihak telah mengajukan ke pengadilan atas kecurangan dan berbagai persoalan yang menyangkut Muktamar ke 33 NU.nobi


edukes

10

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Rektor ITS: Kita Perlihatkan pada Dunia Bahwa Indonesia Mampu Bersaing

Dua Kapal “Batharakala” Buatan Mahasiswa ITS Berangkat ke Jepang Kapal boat bertenaga surya buatan mahasiswa ITS berlaga berlaga di Yanagawa Solar Boat Festival 2016.

d

ua kapal boat bertenaga Surya buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya jurusan Teknik Perkapalan pada 6-7 Agustus 2016 mendatang akan berlaga di Yanagawa Solar Boat Festival 2016 di Fukuoka, Jepang. Kedua kapal tersebut tergabung dalam Tim Batharasurya yang diketuai oleh Dwiko Hardianto dan terbagi menjadi dua kapal yang dinamakan Batharakala dan Trithon. Andhika Estiyono dosen pembimbing tim Batharasurya menuturkan untuk panjang kapal boat tersebut 2,75 Meter dan lebar 60 Centimeter. “Kalau untuk beratnya saat ini dikurangi 20 kilogram dari berat kapal boat sebelumnya

68 kilogram,” tutur Andhika Estiyono sebagai dosen pembimbing tim Batharakala ITS, Kamis (28/7/2016). Andhika Estiyono menambahkan dalam Festival Boat di Yanagawa nanti dua kapal tersebut akan menempuh jarak tiga lap (putaran). “Nanti pada saat lomba jarak sepanjang 3 kilometer jaraknya. Jadi kalau tiga lap jarak total yang ditempuh sekitar 10 kilometer,” kata Andhika. Ditanya siapa pesaing negara terberat, Andhika menyebut sebanyak 43 Negara Asia Afrika akan mengikuti perlombaan kapal boat ini. “Se­b enarnya bukan kalah atau menang bagi kami ini adalah efisiensi dari kapal boat, memang tahun lalu Jepang meraih juara dan kami ada diperingkat ke tujuh, tapi

kami tetap optimis meraih peringkat,” tuturnya. Sementara itu dalam acara pelepasan tersebut, Rektor ITS Prof. Ir. Joni Hermana M.sc yang juga hadir tak mampu menyembunyikan rasa bangganya karena tahun ini ITS untuk ke delapan kalinya mengirimkan wakilnya mengikuti lomba ke luar negeri tingkat Asia. “Saya bangga bisa melepas tim dari ITS dalam berjuang di Yanagawa, Jepang dan saat ini ada dua tim, suro dan boyo, saya lebih suka menamai dua buatan mahasiswa ini karena jika dilihat bentuknya sesuai dengan bentuknya,” tutur Joni. Dirinya berharap mudah mudahan dengan capaian ini lebih baik dari tahun sebelumnya. “Saat ini targetnya 20 kilometer perjam, mudah mudahan juga bisa bersaing dengan yang lain,” tegas Joni. “Ini merupakan kali ke de-

lapan dalam tahun 2016 ITS mengirim mahasiswa untuk berlomba ke luar negeri dan juga mengikuti lomba yang sama di tahun lalu, meskipun menempati peringkat ketujuh ditahun sebelumnya,” jelasnya. Joni menambahkan, opti­ mis target menang bisa menyabet juara lebih baik atau minimal mampu juara ketiga. “Tetapi tujuan kami mengikuti lomba sebenarnya adalah lebih membangun kecintaan mahasiswa dalam hal riset dan inovasi yang bisa dimanfaatkan pada Masyarakat,” ujarnya. Dirinya juga berpesan kepada ke Sebelas Mahasiswa Teknik Perkapalan ITS itu agar menjaga nama baik Indonesia. “Kita orang Indonesia mewakili negaranya, jagalah bangsa indonesia. Ini adalah proses pembelajaran bagi saudara dan ini bukan suatu

Langka, Tarsius Tumpara jadi Maskot TAFISA

Tarsius Tumpara merupakan primata asli Indonesia yang langka.

Tarsius tumpara dite­tapkan sebagai maskot The Association For International Sport for All (TAFISA) yang akan dihelat di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara mulai 6-12 Oktober 2016 mendatang. Deputi Gubernur Provinsi DKI Bidang Budaya dan Pariwisata, Sylviana Murni mengatakan, Tarsius tumpara dipilih sebagai maskot TAFISA 2016 karena merupakan jenis primata langka asli Indonesia yang perlu dikenal masyarakat. “Satwa ini langka betul. Bahkan di habitatnya di Ke­pulauan Siau, Sulawesi Utara hanya ada 1.300 ekor. Artinya perlu dikembangbiakan,” katanya di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jumat (29/7/2016). Sylvi mengungkapkan, event TAFISA mampu menge­dukasi masyarakat akan pentingnya kelesta­ rian hewan langka agar tetap hidup di habitatnya. “Mudah-mudahan dengan jadi maskotnya TAFISA, orang jadi makin sadar, makin mencintai tarsius,” tandasnya. Perlu diketahui, TAFISA merupakan olahraga rekreasi masyarakat berskala internasional. TAFISA 2016 akan diikuti ribuan peserta dari dalam maupun luar negeri. Menurutnya, ada sekitar 58 cabang olahraga tradisional yang akan diikutsertakan. Rencananya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengirim cabang olahraga tradisional, diantaranya sepakbola jalanan atau lebih dikenal dengan sebutan Street Soccer. Sebanyak 110 negara akan terlibat dalam TAFISA World Game denga total peserta 12 ribu orang. nlicom

yang instan. Jadilah tim yang kuat pesan saya. Kita harus selalu menjaga nama dan tentunya kita Ingin memperlihatkan kepada dunia dalam bersaing,” imbuhnya. Senada dengan Rektor ITS, Dwiko Hardianto Ketua Tim Batharasurya ini mengatakan bisa mencapai juara tiga. “Targetnya kami optimis bisa masuk 3 besar,” kata mahasiswa semester VII jurusan Teknik Perkapalan ini. Dijelaskan olehnya biaya untuk pembuatan kapal boat ini sendiri mencapai Rp. 12 Juta. Bahkan kesulitan juga sempat dialami tim Batharasurya ITS untuk mendapatkan bahan pembuatan kapal boat ini. “Yang paling susah mendapat barang, seperti elektrik dan solar panel bahan-bahan tersebut kami beli di Jepang,” kata mahasiswa asal Pasuruan ini. Putra kedua dari pasangan Hariadi dan Yuniarsih ini menjelaskan saat melakukan pengu­j ian kecepatan Kapal

Rektor ITS Joni Hermana melepas keberangkatan tim Batharasurya ITS.

Boat Batharakala ini mampu mencapai 13 Kilometer Perjam. Dalam pelepasan tersebut, tim Batharasurya Solar Project juga mendapat bantuan dana Rp 40 juta dari Ikoma (Ikatan Orang Tua Mahasiswa) yang diserahkan langsung oleh Plt Ketua Ikoma, Zainal Arifin Usman. “Saya yakin para mahasiswa ini akan berprestasi

dan mengharumkan nama Bangsa Indonesia di Jepang. Atas nama perwakilan orang tua saya turut bangga,” harapnya. Tim Batharasurya Solar Boat sendiri akan tampil di dua kategori dalam Yanagawa Boat Festival yang diadakan 6-7 Agustus di Yanagawa, Fukuoka, Jepang, yaitu kategori speed dan slalom.npra

Ratusan Anak Korban Vaksin Palsu Jalani Imunisasi Ulang

Menteri Kesehatan, Nila Moeloek saat melakukan sidak vaksinasi ulang di beberapa rumah sakit.

Pemerintah akan me­ lakukan vaksinasi ulang di posko-posko di beberapa rumah sakit dan meminta masyarakat tetap tenang menyusul merebaknya kasus vaksin palsu yang beberapa waktu lalu dibongkar oleh polisi. “Kami buka terus sampai (masyarakat) merasa tenang dan tertolong,” kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek saat rapat terkait Vaksin Palsu di Kantor Kementerian Koor­

dinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Selasa (26/07/2016). Hingga kini, Kemenkes mencatat sebanyak 519 anakanak telah dilakukan divaksinasi ulang dan akan terus melakukam pendataan terhadap anak-anak yang terkena vaksin palsu dan belum divaksinasi ulang “Jadi yang divaksinasi ada­lah mereka yang setelah diperiksa, dinyatakan tidak

(imun),” kata Nila Vaksin palsu menjadi isu nasional dan ditemukan beredar di sejumlah rumah sakit. Selain di Bekasi dan Jakarta Timur, Kemenkes juga menemukan anak yang terkena vaksin palsu “Laporan yang diterima 519 (anak). Kemudian terus berkembang, dasn sudah ada data dari Banten. Kami akan terus lakukan verifikasi,” ujar Nila. nang/rim

Kemdikbud Canangkan Program Nasional Bedah 100 PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mencanangkan program nasional bedah 100 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Gunung Sari Kecamatan Pegaden, Subang, Jawa Barat, Kamis (28/7/2016). “Program ini merupa­ kan kerja sama Kemdikbud dengan pihak swasta dalam melakukan revitalisasi terhadap 100 PAUD di Indone-

sia,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Harris Iskandar. Harris menyambut baik keterlibatan swasta dalam memajukan pendidikan yang ada di Tanah Air. “Kami sang­ at menyambut baik langkah yang dilakukan oleh Lem-

baga Karya Pokhpand (LKP) yang menginisiasi kegiatan tersebut.” Program Bedah 100 PAUD diselenggarakan LKP berupa membangun gedung PAUD baru atau merenovasi gedung yang sudah ada tetapi dalam kondisi memprihatinkan. “Dari 19,2 juta anak usia dini, baru sekitar 70,1 persen yang mendapatkan layanan PAUD,” tambah dia.

Dari jumlah yang menda­ patkan layanan tersebut, baru sebagian kecil mendapatkan fasilitas yang memadai, sebagian masih minim sarana dan alat permainan. “Kami berharap semakin banyak perusahaan yang turut berpartisipasi dalam memajukan pendidikan,” cetus dia. LKP merupakan lembaga sosial yang menangani berbagai kegiatan sosial PT

Charoen Pokhpand Indonesia Tbk dan anak usahanya. “Pendidikan merupakan senjata yang paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia dan men­ cetak generasi yang unggul di suatu negara. Oleh karena itu, anak-anak usia dini harus mengenyam pendidikan,” ujar Presiden Direktur PT Charoen Pokhpand, Thomas Effendy.

Program Bedah PAUD telah dimulai sejak 2015 di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Program revitalisasi PAUD dipilih karena perusahaan melihat banyak kondisi bangunan PAUD yang kurang layak dan kurang alat permainan. Padahal PAUD sangat penting dalam pembentukan

karakter anak. Perusahaan mengalokasikan dana Rp30 juta hingga Rp80 juta untuk setiap PAUD. Program tersebut merupakan kelanjutan dari program pendidikan yang telah dimulai perusahaan sejak 35 tahun lalu, melalui program anak asuh untuk siswa SD, SMP dan SMA dan kemudian beasiswa untuk mahasiswa. nind/ans

Grand Sheikh Al Azhar Setuju Usul Menag Soal Pendalaman Bahasa di Indonesia Dalam pertemuan deng­ an Grand Sheikh Al Azhar Ahmad Al-Thayyeb, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengusulkan agar kelas persiapan bahasa bagi calon mahasiswa dari Indonesia bisa dipindah ke Tanah Air, tidak lagi dilakukan di Mesir. Usulan Menag ini didasarkan dari adanya keluhan para mahasiswa tentang keharusan mengikuti kelas persiapan bahasa di Al-Azhar, Kairo. Hal itu, menurutnya memberatkan dari segi bahasa dan tidak efisien dari sisi waktu. “Saya mengusulkan agar seleksi dan kelas persiapan ba-

Menag Lukman Hakim Saifuddin bertemu dengan Grand Sheikh Al Azhar Ahmad al-Thayeb di Universitas Al Azhar, Kairo.

hasa bisa dilakukan di Indonesia sehingga waktu mahasiswa efektif untuk belajar di kampus Al-Azhar,” usul Menag saat

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

bertemu Grand Sheikh di area komplek Darrasah Al-Azhar University, Senin (25/7/2016). Sheikh Ahmad Al-Thayyeb

merespon baik usulan Menteri Agama. Secara teknis, tokoh Mesir yang Februari lalu sempat berkunjung ke Indonesia ini menawarkan dua skema. Alternatif pertama, Kementerian Agama memilih alumni Al-Azhar terbaik untuk mengajar kelas persiapan bahasa di Indonesia. Alternatif kedua, Kementerian Agama mengirim sejumlah guru yang akan dilatih oleh Al-Azhar, dan selanjutnya mereka yang akan menjadi pengajar di kelas bahasa sesuai standar yang ditetapkan. “Saya berharap ini bisa segera direalisasikan jelang tahun ajaran baru 2016/2017,”

tegas Sheikh Al-Thayyib sebagaimana dikutip laman Kemenag, Rabu. Menag menyambut baik respon Grand Sheikh dan akan segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menindaklanjutinya. Secara khusus, Menag juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Al-Azhar yang secara rutin mengirimkan tenaga pengajar dan dai ke berbagai pesantren, madrasah dan perguruan tinggi yang mengajarkan Bahasa Arab dan paham Islam moderat di Indonesia. “Saya berharap pengiriman guru dan dai tersebut

juga dapat mendukung pusat pelatihan bahasa yang akan dibuka di Indonesia sesuai kompetensinya,” tuturnya. Ikut mendampingi Menag, Dubes RI di Mesir Helmi Fauzi, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Amsal Bahtiar, Pgs. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran Muchlis M Hanafi, Sekretaris Menteri Khoirul Huda Basyir. Di akhir pertemuan, Menag menyampaikan kesan mendalam terhadap pernyataan Grand Sheikh saat berkunjung ke Indonesia, tentang pentingnya persatuan umat dan bahwa perbedaan tidak sepatutnya

menjadi sebab perpecahan. Akan hal ini, Ahmad Al-Thayyeb kembali menegaskan bahwa AlAzhar memiliki komitmen dan misi besar untuk memperkokoh persatuan umat dan mewujudkan perdamaian dunia. Saat ini terdapat sekitar 3.000 mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar, umumnya mengambil jurusan keagamaan. Pada tahun ini, lebih dari 700 calon mahasiswa baru akan belajar di Al-Azhar. Sebagian dari mereka mendapat beasiswa dari Kementerian Agama, Lembaga Al-Azhar, Kementerian Wakaf Mesir, dan Rumah Zakat Kuwait.nans


hukrim

11

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Pembunuh Gadis yang Kepalanya Dipelintir Hingga 180 Derajat Dibekuk Tak hanya menusuk leher dan memelintir kepala korban sampai 180 derajat, pelaku juga menusuk dada korban sebanyak dua kali.

p

olisi berhasil meng­ ungkap dan menang­ kap pelaku pem­b u­ nuhan Mufidatul Hu­ mairoh (18), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Perak, Jombang yang ditemukan warga da­ lam kondisi tak bernyawa di belakang warung atau area persawahan tepi jalan nasional Madiun - Surabaya, tepatnya Desa Perak, Kecamatan Perak, Jombang, Sabtu (23/07/2016). Pelaku dibekuk saat bera­ da di Kabupaten Kediri Jawa Timur saat akan mengambil hasil penjualan sepeda motor milik korban. Pihak kepolisian berhasil mendapat petunjuk yang mengarah kepada pelaku dari keterangan beberapa saksi dan selanjutnya dilakukan pengejaran terhadap pelaku sampai ke Kabupaten Kediri. Awal mula menghilangnya Mufidatul Munawaroh, gadis baru lulus Madrasah Aliyah, dia pamit pergi menemui te­

man di sekitar SPBU Perak pada Senin (4/7/2016) sekitar pukul 20.00 WIB. Korban mengendarai sepe­ da motor Honda Beat warna merah bernopol S 6036 YB. Se­ jak itu, korban tak pulang dan orang tua melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Perak. Putri dari Saiful Islam dan Aslikah ini baru ditemukan pada Jumat siang (15/7/2016) dalam kondisi tak bernyawa di belakang warung atau area persawahan tepi jalan nasio­ nal Madiun - Surabaya, tepat­ nya Desa Perak, Kecamatan Perak. Dari kronologi kejadian dan keterangan beberapa saksi, polisi berhasil men­ gungkap penemuan mayat pembunuhan tersebut. Kasubag Humas Polres Jombang, Iptu Dwi Retno Su­ harti mengungkapkan polisi berhasil mendapatkan petun­ juk yang mengarah kepada pelaku setelah saksi-saksi diperiksa, akhirnya dilaku­

kan pengejaran terhadap pelaku MA dan tertangkap di Kabupaten Kediri saat akan mengambil hasil penjualan motor korban. Ia menjelaskan dalam aksi pembunuhan tersebut, pelaku tergolong sangat sadis. Sebab, sebelum ditusuk dengan pisau dileher, kepala korban dipelin­ tir sampai ke belakang hingga 180 derajat. Setelah korban tersungkur pelaku menusuk leher korban dengan pisau yang dibawanya dari rumah. “Tak hanya menusuk leher dan memelintir kepala korban sampai 180 derajat, pelaku juga menusuk dada korban se­banyak dua kali, pergelan­ gan tangan dan pergelang­ an kaki masing-masing satu kali. Kemudian pelaku kabur membawa handphone dan sepeda korban,” paparnya. Selain MA pelaku pem­ bunuhan tersebut, pihak ke­ polisian juga mengamankan lima penadah hasil curian atau penjual barang bukti motor honda beat secara berantai penjualannya yakni PM, WM, NN, MST, dan BD. “Mereka semua dijebloskan ke dalam tahanan, dan barang

Lagi, Pelaku Curanmor Tewas Ditembak di Suramadu

Jenazah pelaku curanmor Ekwan Septian Budi saat berada di kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.

Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya, kembali melakukan tindakan tegas deng­ an menembak mati seorang pelaku Curanmor di Jl Kedung Cuwek, Rabu (27/7/2016) seki­ tar pukul 18.30 WIB. Pelaku yang bernama Ek­ wan Septian Budi (33) war­ ga Jl Kedungturi Besar/19 Surabaya itu terpaksa didor kerana menyerang petugas dengan senjata tajam saat akan ditangkap. Kejadian ini berawal ke­ tika petugas melakukan pe­ nyergapan terhadap Ekwan yang kedaptan melintas di Jl Kedung Cowek menggunakan motor Honda Beat L 6327 XT hasil kejahatannya. Beberapa petugas langsung melakukan pengejaran. Diduga pelaku akan membawa motor hasil curiannya ke Pulau Madura. Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, AKP Agung Pribadi mengatakan, saat itu pelaku menolak menghentikan laju kendaraanya sehingga petu­ gas terpaksa menghentikan paksa. Bukannya menyerah, Ekwan justru mengeluarkan

pisau penghabisan dan meny­ erang petugas dengan sangat brutal. “Karena sangat memba­ hayakan jiwa anggota, seh­ ingga kami dengan sangat ter­ paksa melakukan tembakan terarah kedadanya, sehingga dirinya langsung ambruk,” jelasnya. AKP Agung mengungkap­ kan, pihaknya melakukan pengejaran terhadap pelaku setelah menerima laporan bahwa yang bersangkutan te­l ah melakukan pencurian sebuah motor di Jl Kembang Kuning Kramat Gg I pada Rabu (27/7/2016) sekitar pukul 03.30 WIB. Untuk menghadang pelaku, sejumlah petugas juga di siagakan di jalur menuju Suramadu sisi Surabaya. Petugas melihat pelaku menggunakan kendaraan ber­ motor yang ciri-cirinya mirip dengan laporan yang diterima Polsek Sawahan. Saat itulah polisi langsung melakukan upaya penyekatan dengan menghentikan kendaraan tersebut. Namun bukannya berhenti, pengendara motor

matic tersebut justru mena­ brak anggota. “Setelah kami melakukan pencegatan dalam bebera­ pa hari di Suramadu yang dilakukan mulai pagi hari, petugas melihat pelaku me­ lihat pelaku melintas di jalan menuju Suramadu sehabis maghrib,” terang Agung. Saat dilakukan penangka­ pan, pelaku tiba-tiba menge­ luarkan senjata tajam dan menyerang petugas secara beringas. Karena memba­ hayakan, petugas mengambil langkah tegas dengan me­ nembak pelaku di bagian tubuh yang mematikan. Guna proses otopsi, jenazah Ekwan Septian Budi dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya. Agung Menambahkan leb­ ih lanjut, pelaku merupakan residvis pelaku Curanmor yang sudah sering keluar masuk Penjara dan tidak segan melukai korbannya. “Pelaku ini merupakan pemain lama, selain dari catatan kriminal nya juga pola kerjanya selama ini,” pungkasnya.nrofik

Ratu Narkoba Ponorogo Divonis Empat Tahun Majelis Hakim Penga­ dilan Negeri (PN) Ponorogo dengan Ketu Sriwati memvo­ nis Narulita Diana Sari (43) dengan hukuman 4 tahun penjara, denda Rp 800 juta, subsider 1 bulan penjara. Narulita menggenapi bolakbalik masuk penjara untuk keempat kalinya. Narulita yang datang den­ gan mengenakan kerudung putih dan berbaju dongker kembang-kembang putih itu terlihat terus menunduk se­

lama persidangan. Ruang Kar­ tika Candra Pengadilan Negeri (PN) Ponorogo yang penuh sesak itu pun hening sesaat setelah vonis dibacakan. “Dengan vonis 4 tahun. Sesuai pasal 112 tentang pe­ nyimpanan narkotika. Dan memang itu batas minimal 4 tahun. Menurut saya putusan sudah sesuai aturan baku, kalau turun tidak mungkin. Hakim sudah mengetrapkan aturan itu jadi tidak keluar dari rel,” kata Mulyoharjo,

penasihat hukum terdakwa, usai sidang. Terkait vonis majelis hakim dengan anggota Leni Kusuma, dan Novyanto itu, Jaksa Pe­ nuntut Umum (JPU) Bagus Priyo Ayudo juga menerima atas putusan hakim itu. “Sudah sesuai dengan tun­ tutan jaksa. Terdakwa masih dititipkan di Rutan Ponorogo, sampai terbit petikan putusan mau dipenjara mana,” ujar Bagus kepada lensaindonesia. com.narso

Kasubag Humas Polres Jombang, Iptu Dwi Retno Suharti memberi keterangan terkait penangkapan pelaku pembunuhan.

bukti di amankan di Mapolres Jombang,” imbuhnya. Atas perbuatannya, pelaku

dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 340 Kitab Un­ dang-undang Hukum Pidana

Hartono, mantan penasehat hukum dua terpidana Supeno dan Son Sudarsono.

Kasus Korupsi DAK, Kejari Ponorogo Ingkari Perintah Pengadilan Kejari Ponorogo dinilai mengingkari perintah hakim Pengadilan Tipikor Jawa Timur soal penggunaan putusan hakim untuk menjerat mantan Wabup Yuni Widyaningsih, yang jadi tersangka kasus korupsi proyek pengadaan alat peraga pendidikan sekolah dasar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal ini diungkapkan Hartono, mantan penasehat hukum dua terpidana Supeno dan Son Sudarsono yang merupakan mantan pejabat teras Dindik Ponorogo. Menurut pengacara senior ini, tim penyidik Kejari Po­ norogo yang menangani berkas untuk tersangka Yuni Widyaningsih seharusnya tidak perlu repot mencari bukti-bukti baru yang kuat untuk bisa melakukan pe­ nuntutan dalam tahap II atau pelimpahan kasus ini. “Keterlibatan Ida itu sudah jelas kok. Dalam per­ sidangan mantan klien saya itu, semuanya jelas terung­ kap,” ucap Hartono, Selasa (26/7/2016). Dikatakan Hartono, dalam persidangan kedua kliennya tersebut, Agus Kurniawan – yang kala itu menjabat Kasi Intelijen Kejari Ponorogo – sudah di­ minta mencocokan keterangan-keterangan yang ada dan diperintah untuk menggunakannya sebagai bukti untuk tersangka Yuni Widyaningsih pada persidangan­ nya kelak. “Kata kuncinya itu, putusan untuk Supeno dan Son untuk bukti keterlibatan Ida dalam kasus korupsi DAK,” terangnya. Disebutkan Hartono, untuk bukti lain atas keterli­ batan Yuni Widyaningsih sangatlah terang, yaitu ket­ erangan Nur Sasongko (direktur CV Glbal Inc), dalam persidangan-persidangan dan telah berujung putusan terbukti bersalah bagi Sasongko. “Soal siapa memberi siapa besarnya berapa dan di mana, keterangan Sasongko sudah jelas dalam BAPnya Sasongko. Soal yang lain ada keterangan Supeno dan Son. Keterangan Yusuf (Pribadi, mantan Plt Sekda Ponorogo) juga bisa dipakai untuk pembuktian keterli­ batan Ida,” tegas Hartono. Lebih lanjut dikatakannya, kalau Kajari Ponorogo tidak menggunakan putusan sidang untuk para ter­ sangka lain yang kini sudah jadi terpidana dalam kasus ini, maka Kajari mengingkari perintah hakim. “Kalau omongannya Kajari saat ini kok tidak sama dengan perintah hakim, itu berarti dia ingkar atas pe­ rintah hakim. Sudah tidak perlu bukti tambahan lagi, tinggal sidang saja. Sudah kuat kok, gak usah nanya lagi soal bukti pro justisia lainnya lah,” ujarnya. Terkait belum diterimanya kutipan putusan para terpidana DAK lain oleh tim penyidik DAK Kejari Ponorogo, Hartono menyataka hal ini sebagai hal yang tidak masuk akal. Sebab, untuk mendapatkan kutipan, pihak Kejari Ponorogo tinggal ambil saja di Pengadilan Tipikor Surabaya. “Kan sudah ada, tinggal ambil. Saya saja sudah punya kok putusannya lengkap, utuh satu bendel. Petikan lo, putusan. Itu bisa langsung dipelajari dan dipakai, wis selesai itu,” pungkasnya.narso

(KUHP), Pasal 339 KUHP serta Pasal 365 KUHP ayat 1 dan 3, dengan ancaman huku­

man paling rendah 20 tahun dan paling tinggi hukuman mati.nobi

Pengacara Jessica Didakwa Pasal Berlapis Terjerat perkara fitnah dan pencemaran nama baik, advokat DR Yudi Wibowo Sukinto, SH, MH, kembali menjalani sidang di Penga­ dilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (28/7/2016). Terdakwa Yudi yang juga pengacara Jessica Kumala Wongso, terdakwa dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, membantah dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Marsandhi dari Kejaksaan Negeri Surabaya. Bantahan tersebut disam­ paikan tim penasehat hukum Yudi, melalui ekspesi yang dibacakan dihadapan majelis hakim yang diketuai Jihad Arkhaudin. Yudi mengaku dakwaan jaksa kabur meng­ ingat saat peristiwa pidana tersebut terjadi saat posisinya sebagai penerima kuasa dari korban penganiayaan. “Advokat dalam menjalan­ kan kuasanya tidak dapat di­­ pidana maupun digugat per­ data, oleh karenanya ka­mi me­ minta agar majelis ha­kim men­ erima eksepsi ka­mi,” terang

Andi Yusuf Maulana,Penasehat hukum terdakwa Yudi. Atas eksepsi tersebut, JPU Marsandhi akan mengajukan tanggapan, yang akan dibacakan pada persidangan mendatang. “Sidang ditunda satu minggu,” ucap Hakim Jihad menutup persidangan perkara ini. Untuk diketahui, Yudi di­ laporkan Saul Krisdiono, guru SMP GIKI Surabaya, ke Polrestabes Surabaya atas tudingan fitnah dan pencema­ ran nama baik. Yudi diduga mengirimkan surat yang mer­ ugikan nama baik Saul ke Wali Kota Surabaya dan beberapa instansi lain, termasuk Dinas Pendidikan setempat. Surat itu dikirim Yudi saat Saul menjadi terdakwa kasus penganiayaan tahun 2013 lalu. Waktu itu, Yudi menjadi kuasa hukum Firdaus korban yang juga murid SMP GIKI Sura­ baya yang dianiaya Saul. Oleh pengadilan, Saul akhirnya divo­ nis 3 bulan percobaan. Setelah putusan perkara penganiayaan itu, Saul lalu melaporkan Yudi ke polisi.nemo

Bandar Narkoba Wonokromo Ditangkap

Senjata airsoft gun, sabu-sabu serta tiga pengedar diamankan di Mapolrestabes Surabaya.

Satreskrim Polres­ tabes Surabaya menemukan sebuah air gun saat mengger­ ebek seorang bandar narkoba bernama Choril Anam (29) di sebuah rumah Jl Wonokromo SS, Kamis (28/07/2016). Kepada petugas, Choirul Anam mengakui bahwa senjata laras panang jenis Uzi tersebut merupakan titipan dari seorang temannya bernama Denis yang saat ini masih buron. “Dia tidak mengatakan ka­ pan akan diambil. Karena te­ man, saya tidak protes saat dia titip barang (air gun, red.) itu,” kata Irul, Kamis (28/7/2016). Selain airsoft gun, dari tangan Choirul Anam polisi juga mengamankan 8 poket sabu 8 gram dan serbuk warna hijau diduga ekstasi seberat 0,4 gram. Wakasat Reskoba Polres­ tabes Surabaya, Kompol An­ ton Prasetyo mengatakan, tersangka Choirul Anam ter­ tangkap setelah polisi menga­

mankan Mohammad Arifin (28) seorang pengedar sabu warga Jl Wonokromo. Dari hasil penyelidikan terhadap Arifin ini, polisi mendapat­ kan keterangan bahwa yang dirinya tinggal di rumah kost di Jl Lidah Kulon. Kerena curiga tempat kost itu dijadikan tempat untuk me­ nyimpan narkoba, polisi juga melakukan penggeledahan di rumah tersebut. Hasilnya, poli­ si menemukan bukti 1 poket shabu seberat 1,89 gram. Kompol Anton mengung­ kapkan, selama ini tersangka Arifin biasa membeli sabu dari Choirul Anam dan Aan (23) warga Jl Pulo Tegal­ sari yang juga sudah berhasil dibekuk. “Kami masih melakukan pengejaran terhadap bandar besarnya, yang mana iden­ titasnya sudah didapat dan juga melakukan penyidikan terhadap jaringannya,” tam­ bahnya.nsrofik

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


travel

12

kuliner

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Wisata Geoheritage Menawakan Pendidikan Soal Bumi

Menelusuri Jejak Orang-orang Masa Lalu di Wonocolo

Warga mengolah minyak bumi yang ditambang secara tradisional di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.

Wisata alam masih menjadi andalan utama Indonesia meskipun di beberapa daerah, wisata budaya dan kreatif buatan manusia juga mencuat.

b

agi pelancong, alam menawarkan keinda­ han sekaligus jejak cer­ ita masa lalu yang me­ narik untuk disimak. Salah satunya adalah wisata sejarah bumi (geoheritage) di Lapangan Wonocolo, Keca­ matan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dua tahun terakhir, PT Per­ tamina EP yang didukung Satu­ an Kerja Khusus Pelaksana Ke­ giatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) merintis wisata Petroleum Sejarah Bumi Wonocolo. Pada Maret 2016, Petroleum Sejarah Bumi Wono­ colo mulai diperkenalkan. Desa Wonocolo merupakan salah satu daerah yang memiliki cadangan minyak bumi dan gas, atau senyawa hidrokarbon. Ka­ wasan ini termasuk area kerja

Pertamina Asset-4 Cepu. Dari sisi tinjauan geologi, struktur Wonocolo merupakan satu rangkaian di dalam model struktur lipatan batuan atau antiklin Kawengan di cekung­ an Jawa Timur bagian utara. Cekungan ini terbentuk sejak awal zaman tersier dengan hun­ jaman Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia. Adapun dari sisi sistem pe­ troleum, cekungan Jawa Timur bagian utara memiliki kandung­ an organik sehingga potensial menghasilkan minyak dan gas. Lebih dari 100 tahun, warga desa mengebor secara tradi­sional. Hanya dengan kedalaman seki­ tar 300 meter, warga sudah bisa mendapatkan minyak. Kedua tinjauan ini merupa­ kan tawaran pendidikan yang dirintis dalam wisata Petroleum

Sejarah Bumi Wonocolo. Untuk menuju Wonocolo, pengunjung bisa melalui jalan darat dari Surabaya, dengan lama perjalanan sekitar 3-4 jam. Pagi hari merupakan waktu yang tepat memulai perjalanan. Setidaknya, saat tiba pukul 07.00 pagi, pengunjung akan disuguhi pemandangan perbukitan, mun­ cul dari kabut yang tersibak. Dari jarak dekat, perbukitan itu dipenuhi menara pengebor berbentuk segitiga dan berbahan kayu. Beberapa menara segitiga kayu masih beroperasi, tetapi ada juga yang ditinggalkan be­ gitu saja oleh pemiliknya karena sumur minyak sudah mati. Menjelang siang, aktivitas masih berlanjut. Sejumlah pen­ duduk Desa Wonocolo masih asyik menimba, menyuling, dan mengangkut minyak. Public Relations Manager Pertamina EP Muhammad Ba­ ron, akhir pekan lalu, di Cepu, mengatakan, luas area yang dirintis wisata Petroleum Seja­

rah Bumi Wonocolo mencapai 100 hektar. Luas ini sudah termasuk pe­ ngembangan infrastruktur jalur pengunjung berjalan kaki, lalu lintas kendaraan pengunjung wisata, dan area sumur perconto­ han. Adapun luas wilayah penge­ boran tradisional sekitar 50 hek­ tar, dengan 50 unit sumur. ”Ide awal memang dari pola pengeboran tradisional yang diwariskan turun-temurun. Namun, seiring berjalannya waktu, pengeboran baru terus bermunculan, masif, dan tanpa memperhatikan kelestarian alam. Tujuan lainnya, mengedu­ kasi mereka mengenai alternatif mata pencarian di luar aktivitas penambangan,” ujar Baron. Pada awalnya, upaya merintis desa wisata itu tidak mudah. Na­ mun, menurut Baron, pendeka­ tan diutamakan untuk membina dan mendorong pemberdayaan warga, antara lain dalam bentuk pelatihan manajemen pengem­ bangan wisata.

Total investasi yang digelon­ torkan sampai sekarang sekitar Rp 2,5 miliar hingga Rp 3 miliar. Hasilnya sudah tampak pada keberadaan jalur khusus mobil petualangan seperti jip. Tak ketinggalan, komunitas sepeda PertaBike beraktivitas dengan menggelar kegiatan bersepeda mengelilingi desa. Aktivitas itu sekaligus untuk meninjau kegiatan penamban­ gan tradisional. Jalur sepeda dimulai dari depan Rumah Sing­ gah Wonocolo, yang sekaligus menjadi museum mini tentang sejarah penambangan. ”Sejauh ini, kami sudah menyebarkan pamflet. Kami masih terus memetakan arah pengembangan desa. Kami tak menutup kemungkinan untuk mengembangkan hingga jejak sejarah lainnya, seperti permu­ kiman peninggalan Belanda,” kata Baron. Saat ini, Pertamina EP me­ ngu­rus izin pinjam pakai ka­ wasan hutan (IPPKH) ke Ke­

menterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan luas tanah sekitar 50 hektar. Kolabo­ rasi dengan Pemerintah Kabu­ paten Bojonegoro juga dilaku­ kan dalam bentuk promosi. Secara terpisah, Asisten Depu­ ti Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata Ke­ menterian Pariwisata, Frans Teguh mengatakan, saat ini pe­ merintah sedang mengembang­ kan taman bumi (geopark). Pengelolaan taman bumi di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Adapun pengelolaan entitas taman bumi lain, seperti industri pariwisata, dipegang oleh Kementerian Pariwisata. ”Apabila desain pengelolaan wisatanya berstandar nasional, kami akan mendukungnya. Mi­ salnya, dalam bentuk promosi. Di kementerian, kami sudah mem­ punyai pejabat tingkat eselon II yang mengurus pengoptimalan wisata bertema alam, seperti ke­ bumian,” ujar Frans.nmed/ko

festival

40 Wisatawan Manca Nikmati Seni “Cokekan” di Museum Goa Selomangleng Kesenian Jawa Kara­ witan dengan gamelan yang minimalis dan satu orang penembang atau biasa orang Jawa menyebut seni Coke­ kan. Kesenian yang banyak dilupakan dan ditinggalkan oleh kalangan muda terse­ but disuguhkan oleh Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Kediri pada Wisatawan yang mengunjungi Festival Pari­ wisata Kemitraan Kota Kedi­

ri, Kamis (28/7/2016). Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Nur Muchyar da­ lam keteranganya membe­ narkan dengan adanya kun­ jungan 40 wisatawan manca ke Kota Kediri. “40 wisatawan manca terse­ but di antaranya dari 10 neg­ ara, yakni Inggris, Singapura, Amerika, Kamboja, India, Thai­ land dan lain-lain,” kata Nur Muchyar.

Sementara itu menurut salah satu wisatawan dari New York, Emasten, mengatakan dirinya senang dengan Indo­ nesia. “Wonderful, bagus sekali Indonesia,” kata Emasten yang mengaku melakukan penelitian di Indonesia tentang sejarah. Emasten mengaku saat ini bersekolah di Yale University. Nah, kedatanganya di Indone­ sia adalah untuk melakukan penelitian tentang sejarah di

Melihat Panorama Candi Prambanan dari Bukit Riyadi Jika di Magelang ada Pun­ thuk Setumbu untuk melihat Candi Borobudur dari keting­ gian, Yogya juga punya hal yang sama. Namanya Bukit Riyadi, untuk melihat Candi Pram­ banan dengan latar Merapi dan persawahan dari ketinggian. Film ‘AADC 2’ memang begitu tenar, hingga tempattempat wisata yang diangkat dalam film tersebut menjadi tujuan yang ramai dikunjun­ gi para traveler domestic, seper­ti Punthuk Setumbu di Magelang yang mendadak begitu menghipnotis setiap pengunjung dan memasukan­ nya dalam list perjalanan saat mengunjungi Magelang ata­ pun Yogyakarta. Pemandang­ an dengan hamparan Pepo­ honan dan Candi Borobudur sebagai objek utama memang begitu memanjakan mata. Untuk mengunjungi Bukit Riyadi yang terletak di Dusun Sumber watu, Sambirejo Pram­b anan Sleman, Anda bisa berkendara hanya 20 me­ nit dari candi Prambanan. Di­ namakan spot Riyadi, karena spot atau lokasi ini terletak di halaman milik Bapak Riyadi. Oleh para fotografer lokal yang sudah menemukan tem­ pat ini sejak tahun 2007 si­ lam dinamakan spot Riyadi. Meskipun sudah lama, tapi tentunya tempat ini masih asing di telinga kita, sebagai petunjuk arah, dari Yogya atau pun Solo, temukan dulu lampu merah Prambanan,

Panorama candi Prambanan dari Bukit Riyadi.

setelah itu ambilah arah ke se­­l atan, setelah melewati rel kereta api, ikuti petun­ juk jalan menuju Restoran Ambhayagiri restaurant atau Sumberwatu Heritage. Anda akan diarahkan belok ke kiri setelah rel mengiku­ ti papan petunjuk restoran tersebut. Susuri jalan pede­ saan dengan hamparan per­ sawahan dan tetap perhatikan papan petunjuk. Setelah me­ nemukan restaurant ini, akan ada papan petunjuk Spot Ri­ yadi, ikuti saja dan anda akan menemukan rumah diatas restaurant ini. Inilah Spot Ri­ yadi, Punthuk Setumbu-nya Candi Prambanan. Singgalah saat pagi hari atau pun malam hari saat hari sedang cerah, hamparan

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

kabut dengan sawah atau lampu sorot yang menyinari Candi Prambanan saat malam hari dijamin akan memanja­ kan mata para traveler. Akan beruntung lagi jika Gunung Merapi sedang tidak malu untuk menampakan diri, Anda akan melihat harmoni alam antara ciptaan Tuhan dan manusia yang menyatu begitu hebat dan indah. Jangan lupa juga melewat­ kan malam hingga menunggu sunrise. Di rumah Pak Royadi menyediakan balai untuk beristirahat lengkap dengan makanan dan minuman. Un­ tuk weekend, biasanya akan selalu buka 24 jam, bahkan pada hari biasa juga akan dilayani untuk para rombong­ an.nyiz/dt

Indonesia. “Suka di Kediri wonder­ ful, saya sepuluh hari hari di Kediri dan tiga hari di Blitar,” cerita Emasten. Hal senada juga diungkapkan wisatawan dari India yang me­ nyukai akan kesenian dan Budaya Indonesia khususnya Kediri. Terpisah, koordinator wisa­ ta Tematik dari Universitas Surabaya (Ubaya) Kusworo Ra­ hardian mengatakan, pihaknya

ingin mengenalkan budaya dan kesenian yang ada di Jawa Timur. “Kami ingin mengenal­ kan budaya dan kesenian yang ada di sini khususnya Kediri,” kata Kusworo di lokasi Mu­ seum Goa Selomangleng. Usai dari museum Goa selo­ mangleng, wisatawan diajak ke patung Totok Kerot dan bera­ khir di Candi Surowono yang berada di daerah Pare Kabu­ paten Kediri.nandik_kartika

Seni cokekan yang berasal dari Kediri.

Sate Buntel Bu Galak Disukai Presiden hingga Menteri Sekilas tak ada yang spesial dari sebuah warung sate kambing Mbok Galak yang terletak di pinggir Jalan Mangun Sarkoro No. 122, Ke­ lurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Sebuah anglo dan pikulan seperti keban­ yakan warung sate lainnya berdiri di sisi kanan warung yang terkesan tak higienis. Namun, siapa sangka wa­ rung sate itu kesukaan pa­ ra pejabat negara hingga presiden? Sejak era Presi­ den Soeharto hingga Joko Widodo disebut-sebut per­ nah mampir ke Warung Sate Mbok Galak. “Dulu Pak Jokowi waktu makan di sini pas jadi wali kota Solo. Jokowi senangnya sate buntel sama tengkleng. Dia makan sambil ajak anakanak sama keluarga,” jelas pemilik Warung Sate Mbok Galak, Sudarto (66) di Solo. Sudarto mengatakan, sa­te kambing, sate buntel, dan tengkleng olahannya tak luput dari incaran peja­ bat-pejabat seperti mantan Menteri Penerangan era Orde Baru, Harmoko; Men­ teri Pertanian era Presiden Jokowi, Andi Amran Sulai­ man; Menteri Pendidikan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Muhammad Nuh; mantan Presiden Soe­ harto serta keluarga Cendana yakni Ibu Tien, Mbak Tutut dan Tommy Soeharto. Menurutnya, dulu Soehar­

Warung Sate Mbok Galak menjadi tempat kuliner favorit presiden dari era Soeharto hingga Jokowi.

to serta keluarga rajin meme­ san sate buntel saat singgah di rumah Ndalem Kalitan, Solo untuk dimakan bersama. “Pak Soeharto dulu sering memesan untuk dimakan bersama keluarga di rumah. Itu zaman dia zaman masih menjabat presiden. Terakhir kali anaknya Tommy masih makan di sini,” ujar suami dari Sakiyem, penyandang nama sebutan “Mbok Galak” yang juga berstatus pemilik warung sate. Ia bercerita, kini Presi­ den Jokowi jarang mampir ke usaha sate yang telah dimulai sejak tahun 1980 itu. Sudarto menjelaskan, alasan keamanan sekitar warung dan higienitas wa­ rung menyebabkan, Jokowi jarang mampir ke Warung Sate Mbok Galak.

Satu porsi sate buntel ter­diri dari dua tusuk olahan daging kambing yang dililit pada sebilah bambu seperti sate lilit dari Bali. Ketika digigit, daging kambing yang dibungkus dengan lemak daging terasa empuk dan tak berbau pren­ gus. Bumbu kuah kecap serta gurih dari bawang putih menyerap ke dalam gilingan daging kambing. Sudarto membeberkan, rahasia di balik lunaknya yang digunakan adalah pemilihan kambing yang berumur sekitar satu tahun. Kambing dengan umur yang tergolong muda tersebut meminimalisir bau prengus daging. “Kalau kambing yang digunakan sudah tua akan alot dan berbau prengus,” ujar Sudarto.

Rahasia pemilihan daging tersebut ia pelajari bersama almarhum Bu Sakiyem dari Mbah Bejo yang mana masih berstatus saudara sejak ta­ hun 1975. Hingga saat ini berjualan selama 36 tahun sejak tahun 1980, standar serta resep tersebut ia tetap jaga untuk menyajikan kuali­ tas olahan daging kambing untuk para konsumen. “Kalau untuk bumbu ke­ cap sama saja dengan yang lain, ada kecap, bawang mer­ ah. Kalau untuk tambahan­ nya ada kol, irisan jeruk ni­ pis, dan cabe,” ungkapnya. Lunaknya daging sate kambing juga diakui oleh salah satu pembeli di Wa­ rung Sate Mbok Galak. Da­ tang dari Malang bersama rekannya, Amirushufi (26) mengaku daging kambing terasa lunak. “Ini proses kematangan kematangannya beda dan bumbunya meresap ke da­ ging juga lunak,” pungkas laki-laki yang kerja sebagai mekanik pesawat di Bandara Soekarno Hatta itu. Sate buntel di Warung Sate Mbok Galak ditawar­ kan dengan harga Rp 35.000 untuk dua tusuk. Sementara, 10 tusuk sate kambing dan tongseng juga dijual deng­ an harga sama seperti sate buntel. Untuk tengkleng dan gule seharga Rp 20.000. Warung Sate Mbok Galak buka hingga sekitar pukul 18.00 WIB.nwah/kom


inspirasi usaha

13

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

“Bank Sampah My Darling” Sebulan Raup Puluhan Juta Sampah merupakan ba­ rang yang memiliki dua sisi berbeda; bila dibiarkan dan tidak dikelola maka akan menjadi masalah, bila dikelola dengan baik dan kreatif maka akan mendatangkan keun­ tungan yang tidak sedikit. Bermula dari rasa kesal dan gemas melihat banyaknya sampah, Yeni Mulyani Hi­ dayat, seorang wanita asal Cianjur, Jawa Barat, terjun menekuni bidang daur ulang sampah rumah tangga. Mulai dari botol plastik, bungkus kopi, botol minu­ man ringan, koran bekas, hingga kaleng bekas pun ia kumpulkan hingga menjadi

Yeni Mulyani Hidayat dan produk daur ulang sampah karyanya.

barang yang memiliki nilai jual tinggi. “Awalnya dari kesal meli­

hat sampah, gemes melihat sampah di jalanan, jadi saya di mana pun, ke mana pun, kalau

melihat sampah pasti saya am­ bil. Orang pada bilang saya gila, pemulung, tetapi saya bangga,” ucap Yeni di Jakarta. Terkait omzet per bulan, Yeni mengungkapkan, dirinya bisa meraup hingga puluhan juta. Hal ini ia peroleh dari hasil penjualan daur ulang sampah. “Sebulan sekitar Rp 20 juta kalau keseluruhan termasuk pelatihan. Yang jelas duit dari sampah itu enak, nggak keluarin modal banyak,” ujarnya. Dari sampah yang ia kum­ pulkan, perlahan ia mendaur ulang sampah sebagai karya kerajinan tangan, mulai dari tas wanita, jam dinding, kotak tisu, toples permen, hingga

piring koran. Niat kerja keras dan spirit­ nya pun tak sia-sia. Perla­ han hasil jerih payahnya dan kreativitasnya yang tinggi mulai dilirik orang. Seiring waktu, pesanan terus membanjiri usahanya, dan dirinya pun mengajak 4 rekan lainnya untuk ber­ gabung bersamanya. Bersama keempat teman­ nya, Yeni mendirikan “Bank Sampah My Darling” di dae­ rah Halimun, Setiabudi, Ja­ karta Selatan. Nama “Bank Sampah My Darling” merupakan singkatan dari Bank Sampah Masyarakat Sadar Lingkungan.

Bisnis ini telah ia jalani sejak 2013 bersama keempat teman­ nya. Namun, seiring perjalanan waktu, kini bisnis tersebut ia geluti seorang diri. Yeni mengatakan, sampah yang ia kelola menjadi produk daur ulang sebesar 80 persen dan sisanya 20 persen di­ jual kepada pelapak barang bekas. Dari hasil sampah yang ia kumpulkan dan ia olah menjadi produk berkualitas, saat ini produknya sudah go international. “Orang asing banyak ke sini, enggak banyak tanya, pokoknya langsung beli, mereka suka barang daur ulang sampah, dari

Singapura, Malaysia, Inggris, Amerika, Australia, Nigeria, bi­ asanya buat oleh-oleh mereka,” tambah Yeni. Tas olahan plastik bungkus susu dihargai Rp 350.000 sampai Rp 400.000 per buah, guci dari bungkus rokok Rp 500.000, tiker dari bungkus kopi 1 meter Rp 100.000, piring koran Rp 20.000 per buah. “Pokoknya barang di sini harganya mulai dari Rp 500 sampai Rp 500.000,” ujar Yeni. “Jadikan sampah sebagai gaya hidup. Kalau sampah jadi gaya hidup, otomatis kita akan menjaga lingkungan,” pungkasnya.npra/kom

Karto, Tukang Becak Naik Haji Berkat Menabung Rp5 Ribu per Hari

Tabungan Disimpan di Bawah Bantal, Setelah Terkumpul Disetor ke Bank Lembar demi lembar pecahan rupiah hasil bekerja tiap hari menarik becak disisihkan Karto. Uang tersebut dikumpulkan di bawah kasur, kadang juga di bawah bantal.

r

umah petak itu ter­ li­hat sederhana. Di­ dalamnya, rumah ber­atap genteng itu tak banyak memiliki perabot. Hanya ada dipan dan kasur serta sepasang kursi plastik berwarna merah. Disana, Karto duduk. Pria 67 tahun itu memang bukan siapa-siapa di mata penduduk Jombang. Hanya seorang kakek tua pengayuh becakyang berpenghasilan Rp30 ribu per hari. Namun, di mata Allah dia adalah sosok istimewa yang diundang untuk datang ke Makkah. Dia tercatat sebagai salah satu calon jamaah haji (CJH) yang akan diberang­ katkan Agustus mendatang.

Warga Dusun Klubuk, Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang memang hanya mengandal­ kan profesinya sebagai tukang becak untuk menafkahi kelu­ arganya. Namun mimpi untuk menunaikan rukun Islam yang kelima sudah diidamkan kakek dua cucu ini. “Lembar demi lembar pecahan rupiah hasil beker­ja tiap hari usai becak disisi­ hkan. Saya kumpulkan di bawah kasur, kadang juga di bawah bantal. Kalau sudah terkumpul banyak, selanjut­ nya saya menabung di salah satu Bank di Jombang. Sebe­ lum saya jadi tukang becak, di Dusun Klubuk merupakan tempat lokalisasi. Saya dan

Karto dalam kesehariannya berprofesi sebagai tukang becak.

Karto, tukang becak asal Jombang yang bisa naik haji berkat menabung Rp5 ribu per hari.

istri bekerja sebagai tukang parkir, dan dulu sering kena razia,” urainya sambil menge­ nang jerih payah hidupnya, Kamis (28/7/2016). Jadi tukang becak pun tak

mudah dengan usianya yang tak lagi muda. Dia pun beru­ saha memodifikasi becaknya dengan motor. Menurut Karto, hal itu cukup memudahkan­ nya bekerja sekaligus terus

Bisnis Bika Ambon Beromzet Miliaran per Bulan Ikha Zulaikha awalnya tak menyangka keisengan ibunya, Hajjah Mariani, membuat kue bika ambon yang dirintis pada 2003 silam, kini menjadi usaha keluarga beromzet miliaran rupiah dalam sebulannya. Iseng-iseng, Hajjah Mari­ ani yang seorang pensiunan perusahaan farmasi ini be­ lajar membuat bika ambon, yang saat itu sudah sangat populer sebagai oleh-oleh khas yang wajib dibawa jika berkunjung ke Kota Medan. “Awalnya Ibu setiap hari hanya membuat dan terjual 8 box bika ambon,” kata Zulai­ kha, putri paling bontot dari 4 anak Hajjah Mariani yang saat ini meneruskan bisnis Bika Ambon Zulaikha. “Kerena kita termasuk pemain baru, jadi kita pakai strategi pemasaran man­ faatkan Lebaran yang per­ mintaannya melonjak tinggi dan toko lain tak mampu memenuhi permintaan. Bika ambon kita laris manis, kare­ na memang tak ada pilihan buat membeli, di tempat lain sudah habis, kalau barang tidak ada orang nggak pilihpilih tokonya,” tambahnya. Lambat laun, seiring waktu penjualannya terus meroket, lantaran bika ambon yang dibuat Hajjah Mariani ru­ panya cocok di lidah banyak orang. Dari sebelumnya han­ ya bisa menjual tak kurang dari 8 box, kini setiap harinya, Zulaikha mampu menjual

Zulaikha kini yang meneruskan bisnis Bika Ambon Zulaikha.

setidaknya 1.000 box bika ambon dalam seharinya. Meski terbilang pemain anyar, sampai saat ini, Bika Ambon Zulaikha yang terle­ tak di Jalan Mojopahit bisa disebut-sebut masyarakat Medan jadi toko penjualan bika ambon yang paling besar di kota tersebut. Kini dirinya sudah mem­ buka satu toko lainnya, masih di jalan yang sama, lantaran toko pertama sudah kewala­ han meladeni permintaan yang terus melonjak. Menu­ rut Zulaikha, dari sebelumnya hanya ibunya dan dirinya saja saja, kini usahanya su­ dah memiliki 50 karyawan untuk bagian produksi dan penjualan. “Omzet agak rahasia. Tapi sekarang seharinya bisa jual rata-rata minimal 1.000 box, bisa dibilang ratusan juta seharinya. Satu box sekarang dijual Rp 60.000/kg, naik di

tahun lalu. Kita agak berat naikkan harga, tapi gula, telur, dan lainnya terus naik harg­ anya,” ucap Zulaikha. Dari 2 toko di Jalan Mo­ jopahit, menurutnya, omset Bika Ambon Zulaikha bisa dibilang melampaui Rp 1 miliar setiap bulannya. “Bisa dikatakan di atas itu (Rp 1 miliar). Gambaran­ nya dari sehari saja bisa jual minimal 1.000 kotak bika Ambon, satu kotak harganya sekarang Rp 60.000. Itu be­ lum ditambah dari kue lapis, dodol, sirup dan lainnya,” kata Zulaikha. Semakin banyak peminat bika ambon miliknya, teruta­ ma dari pembeli untuk keper­ luan oleh-oleh ini, tak lepas dari ketekunannya menjaga kualitas dan rasa dari kue yang lekat dengan warna dominan kuning ini. “Bikin adonannya itu su­ sah sekali sampai 2 jam lebih.

Kemudian bahan nira harus difermentasi setengah hari semalam. Jadi bika ambon yang mau dijual besok dibuat­ nya tadi sore. Makanya kalau kita kehabisan, ya sudah lang­ sung tutup. Karena memang nggak bisa dibuat cepat,” ujar ibu dari 2 puteri yang masih bersekolah di bangku SMP ini. Zulaikha mengungkap­ kan, bika ambon produksinya hampir selalu ludes sebelum tokonya tutup pada pukul 21.00. Malahan, saat bulan Ramadan dan Lebaran, pen­ jualannya melonjak menjadi 2 kali lipatnya. “Kalau permintaan naik­ nya 2 kali lipat lebih, bisa 5 kali lipat, apalagi saat mau Idul Fitri. Cuma yah itu kita cuma bisa naikkan produksi kemampuannya hanya sam­ pai 2 kali lipat saja,” katanya. Kini, selain menjual bika ambon, Bika Ambon Zulai­ kha juga menjual oleh-oleh khas Sumatera Utara lainnya seperti kue lapis legit, tauco, dodol Tanjung Pura, jambu biji Medan, sirup markisa, sirup terong Belanda, ikan teri, dan kopi Sidikalang. “Tapi yang best seller di luar bika ambon itu lapis legit, sehari bisa 500 box terjual. Kalau bika ambon sudah ada 6 varian yaitu original, keju, pandan, moka, durian, dan cokelat. Jadi wajar orang Medan bilang toko bika am­ bon kita yang paling besar,” jelasnya.nwdl/dt

memupuk asa ke Tanah Suci. Karto pun tetap tak lelah mengumpulkan sedikit demi sedikit hasil keringatnya. “Pada awal-awal, memang sangat sulit mengumpulkan

uang sambil membaginya un­tuk kebutuhan belanja ke­ luarga. Bahkan, saya pernah tidak memberikan uang be­ lanja kepada istri,” tuturnya. Ia melanjutkan, dari waktu ke waktu akhirnya terbiasa dengan menabung. Tak ba­ nyak yang bisa dia sisihkan, hanya mampu nyelengi Rp5 ribu per hari. Bahkan, dulu pernah hanya bisa menyisih­ kan Rp1. 500 sehari.

“Keberangkatan ini tak le­ pas dari izin Allah untuk saya berangkat ke tanah suci Mak­ kah. Karena Sang Pengeran (Tuhan) mengizinkan, ya ini­ lah karunia yang diberikanNya,” katanya penuh syukur. Kisah Karto merupakan bukti dimana niat yang baik pasti akan dikabulkan, bah­ kan segala kemudahan akan diturunkan oleh Yang Maha Kuasa.nobi

Perajin Bambu Purwakarta Omzetnya 10 Kali Lipat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi telah mengeluarkan kebijakan agar ling­ kungan perkantoran dan warga menghias gapura dan jalan dengan berbagai hiasan yang berbahan dasar bambu seperti bob­ oko (bakul nasi) dan cetok (caping). Kebijakan tersebut ternyata berimbas pada pendapatan para perajin bambu di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Salah satunya adalah Mak Titi (49), seorang pera­ jin asal Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Menurut Mak Titi, sejak pertama diumumkan mengenai tema hiasan dalam rangka hari jadi adalah barang berbahan dasar bambu, sejak saat itu permintaan pun mulai mengalir dari eceran hingga partai besar. “Biasana mah nu mesen palingan ta­ tangga atau langsung jual ka pasar. Mun saminggu iyeu mah orang tebih ge ngahaja milarian ka dieu. (Biasanya yang pesen itu palingan tetangga atau langsung jual ke pasar. Kalau seminggu ini orang jauh juga sengaja cari sampai ke sini,” jelas Mak Titi. Mak Titi mengaku, meski ketiban un­ tung namun dia sempat dibuat kebingun­ gan karena pesanan yang membludak. Se­ lain harus mencari bahan baku tambahan dia pun harus mencari tenaga tambahan untuk membantunya membuat berbagai kerajinan. Kesulitan pun tidak berhenti sampai di situ, perajin yang telah menggeluti usahanya selama 25 tahun terakhir ini pun dibuat kebingungan dengan deadline yang diberikan para pelanggannya. Padahal, selama ini dia membuat barang dagangan­

Perajin bambu boboko dan cetok di Purwakarta.

nya dengan alat seadanya seperti pisau dan golok yang telah turun menurun diwariskan dari keluarga. “Biasanya kan paling sehari cuma bikin 40 buah. Kalau seperti sekarang bisa naik sampai sepuluh kali lipat, minimal 400 buah,” katanya. Lebih lanjut Mak Titi mengungkapkan, akibat permintaan yang banyak dan bahan baku yang kurang dia pun terpaksa menai­ kkan harga mencapai Rp 3.000-Rp 5.000 per satu buah barang. Hal itu pun terpaksa dia lakukan karena bahan baku yang ma­ hal ditambah harus membayar tenaga tambahan untuk memenuhi pesanan. Informasi saja, Bupati Dedi mengim­ bau warga untuk menghias gapura dan jalan untuk menyambut hari jadi Purwa­ karta ke-185 tahun atau 45 tahun untuk Kabupaten Purwakarta dengan meng­ gunakan tujuh aksesoris berbahan baku bambu. Ketujuh aksesoris tersebut adalah cetok, boboko, hihid, aseupan, nyiru, ken­ tongan, dan ruas beas perelek.ndrk/dt

Kakek Sulap Limbah Korek Api Gas jadi Miniatur Robot

Pensiunan PT Telkom, Imam kini menghabiskan masa tuanya dengan menekuni kerajinan dari korek api gas.

Apa yang Anda lakukan jika gas korek api sudah habis? Mungkin akan lang­ sung membuangnya. Tetapi di tang­an Imam (75) warga Jalan Maspati Gg V No. 84 Surabaya, limbah korek api gas yang tidak ada nilainya disulap menjadi barang yang bernilai jual ekonomis. Meskipun usia tak lagi muda, bukan berarti Imam berhenti berkarya. Pensiu­ nan PT. Telkom ini memilih

untuk menekuni bisnis kreasi pengo­lahan limbah korek api gas sejak empat tahun lalu. Sudah banyak koleksi keraji­ nannya yang terjual, baik yang berbentuk miniatur robot, vespa, bahkan helikopter. Dia menceritakan, ide mengo­l ah limbah korek api gas ini muncul saat dirinya me­ mainkan korek api bekas. Dari situlah muncul keinginan mem­ buat kerajinan dari korek api gas yang sudah tak terpakai.

“Waktu itu saya lagi dudukduduk mas lalu saya memainmainkan korek api, nah dari situlah muncul ide membuat kerajinan” katanya, Senin (25/7/2016). Imam mencontohkan un­ tuk proses pembuatan mini­ atur robot limbah korek api gas, dikerjakannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Tak ada kesulitan berarti da­ lam pengerjaannya. Kini dia bahkan mampu membuat 10

kerajinan hanya dalam waktu 1 hari saja. “Dari sekian banyak minia­ tur yang saya buat, saya lebih favorit membuat miniatur robot, karena mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi,” katanya. Untuk harga kerajinan limbah korek ini, Imam mem­ bandrolnya dengan harga yang cukup terjangkau beki­ sar antara Rp40.000 hingga Rp100.000. Namun, karena

keterbatasan modal distribusi kerajinannya masih sebatas Surabaya saja. Sementara itu saat ditanya peluang bisnis jika dapat ban­ tuan dari Pemkot Surabaya, Imam mengatakan sangat berharap. “Ya saya rasa kalau ada saya juga ingin dibantu dari pihak Pemerintah Kota Surabaya mas, demi pengem­ bangan usaha saya yang le­ bih maju lagi,” tutup Imam. nnanda

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m



otonomi

14

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Dua Oknum PNS Kementerian PU Terlibat Asmara Layaknya Suami Istri Hubungan asmara Wrj dan NK sudah melebih batas kewajaran. Keduanya sudah sering melakukan hubungan intim layaknya suami isteri, terutama saat dinas ke luar kota.

h

ubungan asmara ter­ larang diduga dilaku­ kan PNS dari Kemente­ rian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) yang berkantor di jalan Panyawung­ an, Cileunyi Wetan-Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Yang pria berinisial Wrj

(47) menjabat sebagai Hu­ mas, dan wanita berinisial NK (46), selaku pejabat pe­ nyusunan Bimbingan Teknis (Bimtek). Keduanya bekerja di kan­ tor Pusat Penelitian dan Pe­ ngembangan (Puslitbang) Perumahan dan Permukiman Kementerian PU.

Asmara kedua PNS yang keduanya telah beristeri dan bersuami tersebut, telah terja­ lin satu tahun lebih. Bebe­rapa waktu lalu kisah asmara mer­ eka sempat dipergoki pihak keluarga terutama oleh isteri Wrj, yang dinikahinya secara sah beberapa tahun lalu. Dari keterangan beberapa sumber yang diperoleh Lensa Indonesia, hubungan asmara Wrj dan NK sudah melebih batas kewajaran. Karena Wrj dan NK sudah sering melaku­ kan hubungan intim layaknya suami isteri, terutama saat ked­

uanya sedang ada acara di luar kantor atau tugas luar kota. Lebih bejatnya lagi, lanjut sumber, hubungan suami is­ teri pernah mereka lakukan di dalam kendaraan roda empat milik Wrj. “Ini perbuatan bejat yang dilakukan Wrj dan NK, dida­ lam mobil saat sedang beper­ gian keluar kota,” jelas sum­ ber yang minta identitasnya tidak ditulis.. Menurut sumber, dalam melakukan hubungan intim dipastikan tidak mengenal wak­t u dan tempat karena

selain pertemuan mereka sa­ngat intens, mereka juga se­r ing mendapat tugas ke­ luar kota dari kantornya. Hal tersebut setidaknya diketahui dari beberapa bukti rekaman video saat mereka melakukan hubungan intim dan adegan foto mesra berduaan. Sementara itu NK dan Wrj saat akan dikonfirmasi di kan­ tornya, menurut Rudi, salah seorang petugas keamanan kantor mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak da­ pat ditemui dengan alasan sedang sibuk.

Kabupaten Tulungagung Raih Piala Adipura Paripurna 2016 Seorang aktivis FRMJ meminta sumbangan pada pengendara mobil.

Prihatin DPRD Jombang Minta Mobil Operasional, Aktivis Galang Koin

M e l i h at fenomena kengototan anggota legislatif mengajukan mobil opera­ sional dalam anggaran be­ lanja daerah 2016, belasan orang yang tergabung dalam Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ), menyikapi kegelisahan masyarakat den­ gan menggalang aksi koin re­ cehan. Aksi yang digelar di perempatan Kebon Rojo, Selasa (26/07/2016), sebagai wujud protes masyarakat Jombang. Pendemo berorasi secara ber­ gantian dan menggalang dana uang recehan yang nantinya akan diberikan kepada anggota DPRD sebagai bentuk protes. Kordinator aksi penggalan­ gan dana uang koin recehan untuk DPRD, Fatah Rachim mengatakan aksi ini sebagai perwujudan protes kepada legisatif. “Masyarakat san­ gat prihatin atas tingkah laku anggota DPRD yang meminta anggaran untuk pembelanjaan mobil operasional. Padahal per­ masalahan rakyat yang disam­ paikan ke DPRD sebagai wakil rakyat justru belum ada yang terselesaikan,” protes Fatah. Masalah rakyat yang di­ maksud, yakni carut marutnya penataan kota dan lingkun­ gan. Kesemrawutan pedagang

kaki lima (PKL) di Kabupaten Jombang, katanya, lebih mem­ butuhkan perhatian daripada pengadaan mobil dinas untuk anggota dewan. “APBD lebih baik diguna­ kan untuk hal lain yang lebih penting dan mengedepankan kepentingan rakyat,” ujar Fa­ tah kepada Lensa Indonesia. Secara tegas pihak ekse­ kutif harus menolak adanya permintaan mobil operasinal tersebut. Selanjutnya, kotak koin sumbangan mobil op­ erasional anggota dewan ini nanti akan diberikan kepada sekretaris dewan (Sekwan) sebagai tindak lanjut. “Dengan adanya koin untuk dewan ini, diharapkan anggota legislatif lebih perhatian dan juga mengedepankan kepent­ ingan rakyat, “ pungkasnya. Diketahui anggota DPRD Jombang meminta mobil op­ erasional (mobdin) dengan ala­ san permintaan tersebut guna menunjang kinerja anggota legislatif. Selain itu, alasan per­ mintaan mobil dinas ini men­ gacu pada Undang - undang (UU) Pemerintahan Daerah yang baru yakni jabatan DPRD setara pejabat eselon II, dan berhak menggunakan mobil operasional.nobi

Bupati Tulungagung Sayhri Mulyo menerima penghargaan piala Adipura Paripurna 2016 dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Tulungagung berha­ sil meraih penghargaan piala Adipura Paripurna 2016. Penyerahan piala Adipura Paripurna itu dilakukan pada Jumat (22/7/2016) dan diser­ ahkan langsung Wakil Presi­ den RI, Jusuf Kalla (JK) ke­ pada kepala daerah maupun perwakilan kepala daerah 3 kota tersebut di Kabupaten Siak, Riau. Adipura Paripurna meru­ pakan penghargaan tertinggi terhadap kota yang mampu memberikan kinerja ter­ baik di bidang Pengelolaan Kebersihan. Selain Adipura Paripurna pada kesempatan tersebut juga diserahkan Penghargaan Adipura Kira­ na dan Adipura Buana. Bupati Tulungagung Sayhri Mulyo, S.E. M.Si melalui Kabag Humas Su­ darmaji, S.Sos., M.Si menga­ takan penghargaan bergeng­

si pada bidang kebersihan lingkungan itu diserahkan langsung Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK). Keberhasilan meraih peng­h argaan ini, menu­ rut Su­darmaji merupakan bukti kerja keras seluruh elemen masyarakat Tulun­ gagung, terutama peran serta masyarakat dalam mencipta­ kan lingkungan yang bersih. “Sebetulnya ini kerja kolektif bukan hanya petu­ gas kebersihan, bukan hanya pemerintah saja, masyarakat juga ikut gerak, karena pe­ nilaiannya komplit,” ujar Sudarmaji. Bupati Sayhri Mulyo, lan­ jut Sudarmaji, menyampai­ kan rasa terima kasih setulustulusnya atas kerjasama dari dinas dan instansi terkait dan penghargaan yang tulus, atas doa restu dan dukungan kerja keras yang diberikan

Bupati Kendal Meletakkan Batu Pertama Pembangunan Rusunawa bagi Buruh

Kementerian Peker­ jaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Dirjen Penyediaan Perumahan Satuan Kerja Penyediaan Rumah Susun Strategis mendirikan rumah susun kena sewa (Rusunawa) bagi buruh dan pekerja yang berada di Kabupaten Kendal. Rusunawa buruh itu di ban­ gun di Kelurahan Kebondalem, tepatnya di sebelah utara rusu­ nawa yang sudah berdiri seka­ rang ini. Secara simbolis pele­ takan batu pertama dilakukan Bupati Kendal Mirna Annisa, Selasa (25/7/2016). Hadir dalam peletakan batu pertama antara lain Wabup Masrur Masykur, Ketua DPRD Prapto Utono, Kapolres AKBP Maulana Hamdan, Dandim Let­ kol Inf Dwi Piter Ardianto, Kajari Mustaming, Ketua PN Mulyadi, dan sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kendal. Bupati Mirna Annisa men­ gapresiasi pembangunan

Bupati Kendal Mirna Annisa meletakkan batu pertama dalam pembangunan Rusunawa.

rusunawa bagi pekerja dan buruh. Namun demikian, dia berpesan kepada kontraktor pelaksana, supaya kualitas bangunan dan perabotan har­ us lebih bagus sebelumnya. Jika dahulu pembangu­ nan rusunawa hanya sekadar bangunan kosong, diharapkan untuk kali ini sudah dileng­ kapi perabotan rumah tangga. Dengan begitu, bisa langsung dimanfaatkan penghuninya dan tidak harus terbebani membeli

perabotan rumah tangga sep­ erti tempat tidur, lemari, dan perlengkapan lainnya. ‘’Kelak penghuni Rusunawa ini juga harus merawat bangu­ nan, supaya tidak mudah rusak. Pemkab selalu berusaha menin­ gkatkan fasiliras yang diberikan kepada masyarakat, sehingga bisa bermanfaat,’’ kata dia. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dewi Dini­ wati, mengatakan, pembangu­ nan rusunawa bagi buruh dan

pekerja berdasarkan Surat Bu­ pati Kendal Nomor: 900/055.c/ DCT Tahun 2015 perihal Ban­ tuan Pembangunan Rusunawa untuk Pekerja/Buruh. Sebagai pelaksana yakni PT Brantas Abi Praya waktu pelaksanaan yakni 213 hari yang dimulai 2 Juni 2016 hingg 31 Desember 2016. Sumber dana berasal dari APBN 2016 dengan nilai Rp 19 miliar. Jumlah bangunan seban­ yak satu twin block dengan lima lantai dan luas ruangan 24 meter persegi dan jumlah hunian 114. ‘’Rusunawa bagi pekerja ini bertujuan mengatasi perso­ alan ketersedian rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), keterbatasan lahan dan mahalnya harga lahan, dan efisiensi penggu­ naan lahan perkotaan. Pem­ kab Kendal hanya menye­ diakan lahan, pembangunan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat,’’ terangnya.neko

Konstruksi Tiang Pancang Garapan PT Serena Abadi Diragukan Kualitas serta ketah­ anan pengerjaan konstruksi pe­ masangan tiang pancang pada proyek perlindungan dan pen­ guatan tebing di wilayah sungai Cimanuk, Kecamatan Tomo, kabupaten Sumedang, sangat diragukan. Warga meragu­ kan kekuatan pilar atau tiang pancang tersebut akan cepat ambruk atau roboh. Menurut warga, proyek tiang-tiang itu dinilai tidak memenuhi standar paman­ cangan, karena dari beberapa tiang yang sudah ditancapkan kedalam tanah pada ujung tiang tersebut sudah dipotong sekitar 40 cm, tutur warga. “Belum lagi ada beberapa tiang yang sudah retak dan pa­

tah bahkan ada yang terpotong hamper menyentuh permukaan sungai,” ujar warga yang minta namanya tidak disebutkan. Berdasarkan pemantauan dilokasi dari papan proyek tertulis pelaksana proyek tersebut adalah PT Serena Abadi, yang beralamat di jalan Galunggung Kota Bandung. Dengan nilai kontrak sebesar Rp 6,7 miliar, pengerjaan se­ lama 240 hari terhitung sejak 25 Januari 2016. Diperkirakan pekerjaan proyek tersebut akan rampung pada akhir Agustus 2016 mendatang. Namun para warga mem­ prediksi bahwa penyelesaian pengerjaan proyek tersebut akan mengalami keterlam­

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m

Tiang pancang proyek perlindungan dan penguatan tebing di wilayah sungai Cimanuk.

batan. Karena lanjut mereka, dari 5 titik yang direncanakan baru 1 titik (18-20) tiang pan­ cang yang terpasang. Belum lagi pengerjaan konstruksi cor-beton untuk merangkai tiang-tiang tersebut serta pe­ masangan bronjong tembok penahan tebing (TPT) yang sampai saat ini belum diker­ jakan, jelas warga.

Di tempat terpisah Wempi Direktur PT Serena Abadi, saat ditemui di kantornya tidak bersedia memberikan penjela­ san. Sedangkan Hendra, selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) Sungai dan Pantai I, yang berkantor di jalan Pramuka Ciledug-Cirebon, saat dikonfi­ masi juga belum memberikan jawaban.nronny

segenap masyarakat Tu­ lungagung khususnya bagi petugas kebersihan yang tidak mengenal lelah seh­ ingga penghargaan Adipura paripurna dapat kita raih. “Keberhasilan mendapat­ kan penghargaan Adipura Paripurna ini sesungguh­ nya bukanlah keberhasi­ lan Pemerintah Kabupaten Tulungagung saja, akan tetapi keberhasilan selu­ ruh masyarakat, khususnya masyarakat Tulungagung, inilah wujud dari kebersa­ maan yang telah dibangun dan dikembangkan selama ini. Kekuatan yang bers­ inergi antara pemerintah, partisipasi masyarakat dan dukung­a n swasta perlu terus kita kem­bangkan se­ bagai modal kekuatan da­ lam melakukan percepatan pembangunan,” tutupnya. nnang

Terpisah, ketua LSM.Bari­ san Semut Merah (BSM) DPP Jawa Barat, Herly D Tandero saat dimintai tanggapannya, pihaknya mengecam dengan keras atas perbuatan kedua oknum PNS tersebut. Kata dia, perbuatan keduanya su­ dah melanggar dari semua aturan yang ada di negara Indonesia. “Terlebih keduanya sudah melakukan hubungan intim layaknya pasangan suami isteri yang dilakukan diluar ikatan pernikahan yang sah,” jelasnya. Herly berharap Menteri

PUPR Basuki Hadimuljono segera mengusut kedua ok­ num sampai tuntas dan mem­ beri sanksi paling berat yakni pemecatan dengan tidak hor­ mat. Pasalnya, perbuatan kedua oknum PNS tersebut dinilai akan merusak citra PNS di mata masyarakat. “Barisan Semut Merah selaku lembaga swadaya ma­ syarakat siap melakukan aksi demo agar kedua oknum tersebut dipecat demi me­ negakan revolusi mental di kalangan PNS,” pungkasnya. nronny

Kota Malang jadi Tuan Rumah Rakernas Apeksi 2017 Obsesi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menjadi tuan rumah Rakernas Aso­ siasi Pemerintah Kota Selu­ ruh Indonesia (Apeksi) 2017 akhirnya terwujud. Kepastian terjadi setelah peserta rapat pleno Munas Apeksi ke V di Abadi Conven­ tion Centre, Jambi sepakat bila Rakernas digelar di Kota Malang, Kamis (28/07/2016). Kabag Humas Pemkot Ma­ lang, Nurwidianto mengata­ kan, rapat pleno itu dipimpin Wali Kota Gorontalo Marten Taha dan sekertaris sidang Wali Kota Bogor, Bima Arya. “Para peserta Munas mu­ fakat jika Rakernas Apeksi 2017 digelar di Kota Malang. Itu setelah pak wali bersama tim berjuang keras meya­ kinkan peserta Munas Apeksi,” katanya kepada Lensa Indo­ nesia. Menurut Nurwidianto harapan menjadi tuan Apeksi membutuhkan perjuangan lumayan berat. Sebab, Kota Tangsel, Jabar juga berambisi menjadi tuan rumah. “Alhamdulillah perjuan­ gan lewat presentasi dari Pak Wali dan beberapa SKPD berhasil meyakinkan peserta Munas Apeksi. Sehingga, Kota Malang menjadi tuan rumah Mukernas tahun de­ pan,” katanya. Selain itu, kata dia, sidang pleno tersebut juga mengang­ kat Wali Kota Malang, HM Anton masuk sebagai anggota pengurus dewan pengawas. Kepengurusan itu untuk masa bakti 2017-2020. HM Anton pun mengaku bangga Kota Malang ditunjuk sebagai tuan rumah Rakernas

Apeksi. “Ini merupakan kebang­ gaan bagi kami, Pemerintah Kota Malang. Sebab, kami dipercaya oleh seluruh Wali kota di Indonesia menjadi tuan rumah Rakernas Apeksi 2017,” ucapnya. Menurut dia, upaya menga­ jak beberapa SKPD terbang ke Jambi tidak sia-sia. Alasannya, karena dengan belajar dan melihat langsung perhela­ tan Munas Apeksi V itu, para pimpinan SKPD di lingkungan Pemkot Malang bisa segera melakukan persiapan acara dengan sebaik-baiknya. “Tugas besar menjadi tuan rumah Mukernas Apeksi me­ nanti kita. Jadi pemerintah akan segera lakukan persiapan sebaik mungkin,” imbuh Abah Anton. Abah Anton optimis Muk­ ernas itu bakal sukses. Sebab, Kota Malang sudah sering menggelar event nasional dan internasional. Dicontohkan seperti Ra­ kor Komwil IV Apeksi 2015. Lalu, sukses menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) tahun 2016 ini. Semua itu karena sarana dan prasarana di Kota Malang memadai. Misalnya, 100 hotel dengan jumlah total 4.425 ka­ mar telah tersedia. Kondisi itu ditopang 198 restoran dan 508 rumah makan serta 137 biro perjalanan wisata. “Akses ke Kota Malang juga mudah. Kereta api, bus dan angkutan udara sudah siap. Begitu obyek wisata. Karena itu kami yakin Muk­ ernas Apeksi bakal sukses,” jelasnya.naji_dewa_roisky



otonomi

15

Edisi 147 | 1 - 7 agustus 2016

Bupati Berharap Kendal Bisa Menjadi “Permata Pantura”

Bupati dr Mirna Annisa melepas merpati dalam HUT ke-411 Kabupaten Kendal.

Hari ulang tahun ke-411 Kabupaten Kendal, Bupati Kendal, dr Mirna Annisa MSi mengharapkan agar Kota Beribadat menjadi wilayah yang Indah layaknya sebuah permata.

k

einginan itu disampaikan saat upacara peringatan HUT Ke-411 Kabupaten Kendal yang berlangsung sederhana dan digelar di Alun-alun Kendal, Kamis (27/29/2016). Keinginan tersebut sesuai deng­ an tema hari jadi Kabupaten Kendal saat ini yakni ‘Semanis Kita Bersatu Jadikan Kendal Beribadat, Permata Pantura’. Tema tersebut menginspirasi semua pihak, agar bersama-sama memaknai kebangkitan daerah untuk meraih perubahan dan kemajuan di semua sektor demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kendal. “Permata selalu indah, nyaman, dan menyenangkan, bahkan akan membuat orang yang memakainya terlihat wow. Sehingga diharapkan Kendal nantinya bisa terlihat

berkilau dan wow seperti permata,” katanya. Selain itu, Mirna juga berharap Kabupaten Kendal bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Terjadi berbagai peningkatan di segala sektor pelayanan publik. Selain itu, juga terdapat peningkatan pada wajah Kabupaten sehingga menjadi lebih indah lagi. Untuk mewujudkan itu semua, tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun dibutuhkan kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja tuntas dari seluruh aparat pemerintahan, dalam melaksanakan pelayanan dan pengabdiannya, sesuai potensi dan profesi masing-masing. “Tahun 2016 merupakan saatnya masyarakat Kendal untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Kami mohon doa restu dan dukungan dari seluruh pihak,

untuk mewujudkan mimpi para pendiri Kendal dan meningingkat kualitas, serta kuantitas pelayanan dan pengabdian Pemkab kepada masyarakat,” ungkapnya. Upacara Hari Jadi tersebut diawali dengan Mirna Annisa yang berjalan kaki bersama para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), dari Paringgitan menuju alun-alun. Mereka dikawal 40 prajurit wanita, yang terdiri atas Polwan dan Paskibraka, Prajurit Tombak, Anggota Permadani, dan Pawiyatan. Pada kesempatan itu, Bupati maupun tamu undangan yang hadir memakai pakaian adat Jawa. Upacara tersebut diawali dengan pembacaan singkat sejarah pene­ tapan tanggal 28 Juli sebagai Hari Jadi Kendal oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Parwisata (Disbudpar), Agus Rifai. Peserta upacara terdiri atas TNI, Polri, Satpol PP, PNS, mahasiswa, pelajar, dan Pramuka. Bertindak selaku inspektur upacara Mirna Annisa.neko

Jaga Kekompakan dan Persaudaraan, PAB Surabaya Pro Orang-orang Tertindas Sebanyak 500 orang mengikuti acara halal bihalal bertema “Indahnya Silaturahmi” yang digelar Ormas Perjuangan Anak Bangsa (PAB) di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Surabaya, tepatnya balai cagar budaya Dr Soetomo, Kamis (21/7/2016). Acara dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para undangan yang hadir tampak khidmat menyanyikan lagu. Mereka yang datang berasal dari berbagai kalangan. Ketua PAB Suhadak mengatakan, halal bihalal bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi antar pengurus PAB dan tentunya tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Surabaya. “Memaknai bulan Syawal 1437 H, memiliki arti kembali kepada kesucian. Dalam kenyataannya, perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa luput dari dosa. Baik dosa terhadap Tuhan maupun terhadap manusia. Budaya sa­ling memaafkan atau halal bihalal sudah menjadi tradisi kita. Dalam acara ini kami selaku pengurus PAB ingin menekankan sikap persatuan, dan saling memberi kasih sayang terhadap sesama, selain daripada itu juga mempererat tali persaudaraan,” ujar pria yang akrab disapa Po Hadak ini. Po Hadak menambahkan, halal bihalal kali ini merupakan hasil spontanitas pemikiran para pengurus PAB. Oleh karena itu pihaknya mengucapkan terima kasih atas

Halal bihalal Ormas PAB di Gedung Nasional Indonesia yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan kader PDIP.

kepada seluruh undangan yang hadir, dan yang terpenting apresiasi sebesar-besarnya terhadap panitia yang turut mensukseskan jalannya acara tersebut. “Alhamdulillah bisa terlaksana dengan baik. Saya sampaikan apresiasi yang sedalam-dalamnya kepada seluruh anggota PAB yang hingga kini masih tetap eksis. Perjuangan PAB tidak berhenti di sini saja, tapi masih banyak perjuangan lainnya yang perlu mendapat dukungan dari semua orang, yakni membantu masyarakat yang tertindas,” ucapnya. Sementara itu Drs. Nanang Budiharjono, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, dalam sam­ butannya menyampaikan semangat warga PAB patut ditiru. Pasalnya, selama ini PAB menjadi organisasi masyarakat yang selalu aktif dalam menyoroti berbagai kebijakan pemerintah, khususnya Surabaya. “Harus saya acungi jempol buat PAB karena tidak pernah lelah

memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap melenceng. PAB juga termasuk aktif terjun ke masyarakat untuk membantu orang-orang yang lemah. Saya hanya berpesan untuk temanteman yang tergabung di PAB untuk selalu menjaga kekompakan dan persaudaraan,” tandas Nanang Budi yang juga ketua Benteng Merah Putih (BMP) Surabaya. Turut hadir dalam acara halal bihalal tersebut tokoh-tokoh masyarakat seperti Pembina PAB Surabaya H. Budi Laksono, SH yang juga anggota DPRD Kota Surabaya, Ari Sulistio, Sos tokoh pemuda Demokrat, Cak Narto ketua Paguyuban Bendera Arek Suroboyo (PBAS), Totok selaku tokoh nasionalis Surabaya, Cak Kusnan ketua Paguyuban Arek Suroboyo (PAS), drh Arif Wardianto, Hasanudin dari komunitas Sakera Surabaya dan sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).nkif

APBD Tulungagung 2015 Ditetapkan jadi Perda Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Tulungagung tahun anggaran 2015, Jum’at (29/7/2016) ditetapkan menjadi Perda. Penetapan Perda ini dilakukan dalam rapat paripurna DPRD Tulungagung yang berlangsung di Kantor DPRD Tulungagung. Hadir dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Tulungagung, Supriyono SE MSi, Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi dan Wakil Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM. Selain itu, juga dihadiri para kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lingkup Pemkab Tulungagung. Dalam rapat paripurna tersebut, seluruh fraksi di DPRD Tulungagung yakni Fraksi PDIP, Fraksi Gerindra, Fraksi PKB, Fraksi Partai Hanura, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, Fraksi

Demokrat dan Fraksi Semangat Baru merekomendasikan agar Raperda tentang Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2015 ditetapkan menjadi Perda. Kedelapan fraksi itu juga meminta agar raperda yang telah ditetapkan agar segera diajukan ke Gubernur Jatim untuk dievaluasi lebih lanjut. Adapun rincian komposisi APBD Tulungagung 2015, pendapatan Daerah Rp 2.369.737.223.681,74 sedangkan belanja daerah Rp. 2.317.348.434.617,34 sementara itu pembiayaan daerah Rp 232.418.915.702,60 sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (silpa) Rp 284.807.704.767,00 Bupati Syahri Mulyo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih pada anggota DPRD Tulungagung yang telah membahas dan merekomendasikan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelak-

sanaan APBD Tulungagung Tahun Anggaran 2015 menjadi Perda “Kita bersyukur karena laporan keuangan Kabupaten Tulungagung mendapatkan WTP dari BPK sebanyak 6 kali secara berturut turut,” kata Bupati Syahri Mulyo yang mantan anggota DPRD Jatim ini. Bupati juga berkomitmen akan menindak lanjuti saran, masukan dan catatan dari DPRD Kabupaten Tulungagung. Selanjutnya, Bupati Syahri Mulyo menyatakan akan segera pula menyampaikan Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tulungagung tahun Anggaran 2015 yang telah ditetapkan oleh DPRD Tulungagung ke Gubernur Jatim. Penyampaian ini agar Gubernur Jatim mengevaluasi raperda yang telah ditetapkan menjadi perda.nnang

a d v e r t o r i a l

Kabupaten Jombang Terima Penghargaan Adipura Kirana Pemerintah Kabupaten Jombang kembali mendapatkan penghargaan prestisius di bidang kebersihan dan tata kelola lingkungan, yakni penghargaan Adipura Kirana. Penghargaan tersebut diterima Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko dari Wakil Presiden Republik Indonesia M Jusuf Kalla di lapanganm Siak Provinsi Riau, Jumat (22/7/2016). “Penghargaan ini saya persembahkan untuk masyarakat Kabupaten Jombang yang telah berjuang keras untuk mendukung program Adipura ini. Insya Alloh dengan bekerja keras lagi, tahun depan Jombang memperoleh Adipura Paripurna,” ungkap Bupati Jombang usai menerima piala penghargaan Adipura Kirana dari Wakil Presiden RI. Atas penghargaan adipura Kirana ini, Bupati Nyono Suharli menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, DPRD Jombang, Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, TP PKK Jombang, serta organisasi kemasyarakatan serta seluruh masyarakat Kabupaten Jombang. “Keberhasilan ini tidak lepas dari peran serta dan kerja keras seluruh masyarakat Kabupaten

Penerbit: PT Lensa Indonesia Cipta MEDIA SIUP: 17148-04/ PK/1.824.271/2014

Bupati Jombang Nyono Suharli menerima piala Adipura Kirana dari Wapres RI Jusuf Kalla di Kabupaten Siak Riau.

Jombang di dalam mendukung program pemerintah khususnya untuk menciptakan kebersihan dan tata kelola lingkungan yang bersih dan sehat. Oleh karenanya saya menyampaikan terima kasih setinggi tingginya,” ucapnya. Penghargaan ini, kata Bupati Nyono Suharli bukanlah pencapaian akhir dari sebuah pekerjaan, tapi pekerjaan menjaga kebersihan harus terus dilanjutkan dan terus menjadi program prioritas pemerintah. Tujuan utama dalam membangun dan menciptakan wilayah yang bersih dan sehat, bukan untuk mendapat peng-

hargaan dan piala, tapi agar Jombang lebih bersih serta nyaman sehingga masyarakatnya sehat,” jelasnya. Bupati Nyono Suharli menambahkan, penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan Negara terhadap kebersihan kota dan komitmen pemerintah dae­ rah dalam pengelolaan sampah dan lingkungan. “Atas penghargaan ini, kami harap masyarakat terus terdorong untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, dan pola hidup bersaih dan sehat ini harus menjadi gaya hidup,” katanya. nadv/obi

Kabiro Kediri: Andik Kartika Wartawan: Elang Anom, Gendut Marmoyo Kabiro Mataraman: Welas Arso Wartawan Ngawi: Didik Purwanto Wartawan Magetan: Purwito Wartawan Ponorogo: Devi Adi Saputra Kabiro Madiun: Demmas Adi Kurniawan Wartawan Nganjuk: Roy Alexander, Catur Setiawan, Agus Suhadi, Wartawan Blitar: Agung Wibowo Wartawan Tulungagung: Nanang Wartawan Trenggalek: Setiowati Wartawan Bojonegoro: Triyono, Haribono, Abdul Azis, Agus Budiono Wartawan Sampang: Moch. Yusuf, Laili Purnomo Alamat Redaksi: Graha Pena LT. 8, Jl. Kebayoran Lama No. 12, Jakarta Selatan, Telp. (021) 5366 0177, Graha Pena Lt. 7, Jl A Yani 88 Surabaya, No Telp ( 031 -8160 0296 ), Jl Sidosermo PDK V-A No. 19 Surabaya, Telp ( 031- 8410288) Fax ( 031-8410288) Email: koran@lensaindonesia.com Bank Rek Mandiri: 140-00-1121946-7 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Bank Rek BCA: 5120393288 a/n PT LENSA INDONESIA GLOBAL MEDIA Harga Iklan: Halaman 1 ( FC ): Rp 70.000/mm Kolom, Halaman 8,9 & 16 ( FC ): Rp 35.000/mm Kolom, Halaman Black White: Rp 25.000/mm Kolom, Harga Koran Langganan: Rp 16.000/ bulan CP Langganan: Pandu ( 0856 3144 887) Percetakan: PT. Temprina Media Grafika (isi diluar tanggungjawab percetakan) wartawan lensa indonesia dalam menjalankan tugas jurnalistik dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima imbalan bentuk apapun dari narasumber

w w w. l e n s a i n d o n e s i a . c o m


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.