JURNAL LEKRAC VOLUME III OKT 2021

OKTOBER 2021 | VOL. III

LEKRAC JURNAL Kontekstualisasi Demokrasi Lembaga Demokrasi Celebes

Lekrac Jurnal merupakan media komunikasi berisi direktori program. Terbit tiga bulan sekali untuk publik

PILOTING DUA DESA Lembaga Demokrasi Celebes (Lekrac) saat ini menjadi Lead Parnert (LP) untuk tahun kedua program USAID MADANI di Pangkep dengan isu tematik Kesehatan Ibu Bayi Baru Lahir (KIBBL).

Dari proses yang sudah berjalan di akhir program tahun pertama, telah dirumuskan bersama terkait kelanjutan program untuk tahun kedua di mana akan dilakukan fokus piloting di dua desa yakni Desa Kabba, Panaikang. Kedua desa ini berinduk di Puskesman Minasatene.

Penanggung Jawab M Arif Alif Redaktur Pelaksana Firdaus AR Grafis Misbah M Dokumentasi Muh Yuhar

INTEG RASIGESI RENSTRA MEL-SOP LEKRAC JURNAL | OKTOBER 2021 | VOL. III

Lembaga Demokrasi Celebes

Berdasarkan poin deliverables yang telah disepakati dalam perjanjian kerja sama antara MADANI dan Lead Partner (LP), salah satu poin yang harus dipenuhi sebagai deliverable ialah dokumen SOP dan intervensi program (Perencanaan strategi program dan rencana tahunan) dan MEL dengan integrasi muatan Gender Equality and Social Inclusion (GESI), toleransi dan anti korupsi.

Rangkaian program dalam mencapai hal tersebut dilakukan pararel dengan capaian program isu tematik Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) LEKRAC JURNAL | OKTOBER 2021 | VOL. III

Lembaga Demokrasi Celebes

Memasuki tahun kedua program USAID MADANI di Pangkep ditandai dengan berjalannya rangkaian program yang telah dilakukan sejak akhir September.

Mulai dari sosialiasi awal ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), juga lokus piloting yakni Desa Kabba dan Panaikang serta Puskesmas Minasatene yang merupakan faskes dua desa tersebut.

Pada Selasa, 5 Oktober 2021 digelar kembali rangkaian program berupa pertemuan dengan OPD sebagai upaya memulai kembali jalinan komunikasi yang telah ditapaki pada tahun pertama program. Hal ini perlu dilakukan mengingat telah terjadi perubahan fungsional penjabat di pemerintahan daerah Pangkep karena siklus mutasi.

Kegiatan yang digelar di kantor Lembaga Demokrasi Celebes (Lekrac) di Jalan Matahari Gang Anggrek, Paddoangdoangan, Pangkajene (Warkop Shiniki).

Perwakilan OPD: Dinkes, Bappeda, Dinsos, dan PKH

LEKRAC JURNAL | OKTOBER 2021 | VOL. III

Lembaga Demokrasi Celebes

dihadiri Senior FC Sulawesi Selatan, Nawir Sikki dan FC Pangkep yang baru bertugas di tahun kedua, Junardi Jufri. Selain itu, hadir perwakilan OPD seperti Bappeda, Kesbangpol, Dinas Kesehatan, Direktur RS Batara Siang, PKH Pangkep, YASMIB Sulawesi, dan SB MABACA yang menjadi parnering Lekrac selaku Lead Partner (LP) USAID MADANI tahun kedua.

Nawir Sikki dalam pengantar menyampaikan jika pada tahun kedua ini Lekrac bertindak sebagai Lead Partner menggantikan YASMIB Sulawesi yang kini menjadi District Support Program (DSP).

Menyambung itu, Junardi Jufri memberikan apresiasi atas pelaksanaan program yang tentu masih merupakan langkah awal dari serangkaian program yang akan berjalan satu tahun ke depan.

dr Annas Ahmad, Sp B, Direktur RS Batara Siang

Selama kurang lebih dua jam, dialog dipandu Syam yang bertindak fasilitator memantik beragam pendapat mengenai Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL), baik itu berupa pengalaman di lapangan maupun upaya yang coba dilakukan tiap OPD dalam mengambil peran.

“Kita berharap kedepan, kegiatan ini bisa berjalan lancar,” katanya, Rabu, 6 Okotober 2021.

Direktur RS Batara Siang, dr Annas Ahmad SpB dalam paparannya menjelaskan kembali konsep program yang saat ini tengah dicanangkan Pemda Pangkep yang dinamai SIJAGAI. “Program ini sesungguhnya berbasis kearifan lokal karena mengajak serta peran warga di tiap wilayah untuk peduli pada kondisi di sekitar,” ujarnya.

Tangkapan layar Terkini Pangkep

LEKRAC JURNAL | OKTOBER 2021 | VOL. III

Lembaga Demokrasi Celebes

Lebih lanjut disampaikan jika inti yang dihadapi di lapangan bisa dirumuskan ke dalam Tiga T yang mencakup terlambat mengambil tindakan ke faskes, terlambat tiba di faskes karena minimnya sarana, dan terlambat mendapat penanganan setiba di faskes.

Di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pemberdayaan Desa Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa, Zhulfadli mengatakan, kembali sengkarut data mengenai stunting yang masinh tinggi di Pangkep. “Melalui asesemen yang dilakukan ia menemukan rupanya data stunting mengalami stagnan karena beragam faktor sehingga data menjadi mandek dan tidak bergerak menuju perbaikan atau adanya perubahan data. “Kuncinya perlu digalakkan kembali Posyandu,” ungkapnya.

Di akhir program dilakukan penandatangan nota kesepahaman mengenai aksi bersama dalam upaya peningkatan pelayanan KIBBL sesuai standar agar dapat menekan laju angka kematian bagi ibu dan bayi baru lahir.

LEKRAC JURNAL | OKTOBER 2021 | VOL. III

Lembaga Demokrasi Celebes