Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah edisi Maret 2015

Sabilillah News

Kelas Tahfidzul Qurรกn Madrasatul Qurรกn Sabilillah

Profil TPQ Binaan

Caberawit Insan, Satria, Dan Cemerlang

Kolom Utama Jejaring Pemberdayaan; Program Baru LAZIS Sabilillah

Satu Kloning 20 Lewat Bisnis Rakyat

Rekening Kami Bank BNI Zakat Shodaqah Yatim

Syariah: : 111 333 9914 : 111 333 9946 : 111 333 9925

Bank Mandiri: Zakat : 144 0000 111119 Shodaqah : 144 0000 222221 Yatim : 144 0000 777778

Bank BTN Syariah: Zakat : 70 6204252.1 Shodaqah : 70 6204255.2

Bank Syariah Mandiri: Zakat : 029 0144 000 Shodaqah : 029 0144 401

Bank Muammalat: Shodaqah : 711 0010 373 Zakat : 711 0010 374 Yatim : 711 0010 375

Bank BCA: Zakat : 0111 8855 31 Shodaqah : 0111 8859 31 Bank BNI: Zakat : 09 128 128 04 Shodaqah : 09 128 128 48

Ibadah dan Spirit Gus Adzim PEMBACA Majalah LAZIS Sabilillah yang budiman, tak terasa era kepengursan LAZIS Sabilillah telah berganti untuk kali ke sekian.

Meski begitu, semangat dari generasi ke generasi pengurus LAZIS Sabilillah tetap sama; Melayani tanpa Lelah, Terus Berinovasi tanpa Henti. Semangat itulah yang terus ditularkan oleh para pengurus terdahulu dan para sesepuh pendiri Yayasan Sabilillah Malang.

Di era kepengurusan yang baru ini, ada nama yang sudah sangat kondang di Malang Raya. Yakni, KH Dr Abdul Adzim Irsyad Lc MPd. Ulama asli Banyuwangi ini sudah malang melintang di Malang untuk berdakwah. Dari tangan dingin Gus Adzim ini pula, semangat terus melayani didapatkan para pengurus LAZIS Sabilillah. ’’Intinya sampean-sampean ini beribadah dengan membantu orang. Dari jutaan orang yang ingin beribadah seperti sampean ini, sampean-sampean ini patut bersyukur karena diberi kesempatan beribadah di jalan sosial ini. Makanya teruslah melayani, teruslah berinovasi dalam membantu dan melayani ummat,’’ pesannya pada kami semua.

Karena spirit itulah, kami seperti mendapat oksigen di tengah cuaca terik di padang pasir yang tipis oksigen. Wuss..... Semangat pun makin bertambah. Meski pada minggu-minggu bulan ini banyak pengurus yang mendapat musibah sakit. Ada yang kena DBD, tipes, operasi, cikungunya, dan flu pancaroba.

But...the show must go on. Semangat yang sudah terpatri di tubuh kami memberi kekuatan yang luar biasa. Dan kepada pembaca yang budiman serta para donatur LAZIS Sabilillah, mohon doanya agar kami semua bisa tetap melayani umat dengan baik sesuai dengan amanat muslimin yang diembankan pada kami. (*)

Syi’ar

Bid’ah-Bid’ah Di Masa Kini (Bagian 2) ....................................................... 4

Kolom Utama

Satu Kloning 20 Lewat Bisnis Rakyat ........................................................ 5

Ekonomi Islam

Menciptakan Peluang Dan Menghindari Kegagalan Usaha ........................... 6

Min Nuril Islam

Pernikahan Islam (Bagian 3 Habis) ........................................................... 7

Ulasan Lembaga

Perilaku Yang Menyebabkan Kemiskinan ........................................................ 8

Kisah Teladan

KH Usman Mansoer Pejuang dan Pendiri Universitas Malang (Bagian 4) .... 9

Doa, Potret Kegiatan ................................................................. 10-11 Renungan Nyawa, Adalah Modal Amal Paling Utama ................................................ 12 Profil TPQ Binaan Caberawit Insan, Satria, Dan Cemerlang ................................................. 13 Konsultasi Konsultasi Agama, Kesehatan, Psikologi Parenting .................. 14-15 Program Amanah

MENGUTIP kalimat dari Ibnu Qoyyim Al Jauzi tentang Resep menjadi orang baik : ” Jika kita ingin jadi orang baik dihadapan orang lain terlebih lagi di hadapan Allah, kita harus menjaga dan memelihara beberapa hal, antara lain : Memelihara lisan Memelihara artinya kita harus menjaga lisan kita dari perkataan yang buruk, berkata kotor, berkata yang menyakitkan orang lain ataupun ghibah, karena semua itu hanya akan menimbulkan kemudlorotan bagi diri kita di hadapan Allah. Selain menjaga dari hal yang buruk itu, kita juga harus membiasakan diri untuk berkata baik dengan perkataan yang menyejukkan hati orang lain, banyak berdzikir dan sholawat serta istiqomah dalam membaca Al Qur-an.

Memelihara makan Artinya kita harus menjaga dan memastikan bahwa yang masuk ke dalam perut kita adalah makanan atau minuman yang halal saja termasuk cara memperoleh makanan tersebut. Hendaknya kita menghindari makanan yang syubhat lebih – lebih yang haram. Harus kita pastikan kita mendapat makanan dengan cara yang diridhoi Allah, serta makanan yang diperoleh adalah makanan yang halalan thoyyiban.

Memelihara pergaulan Salah satu obat hati adalah berkumpul dengan orang yang sholeh. Maka dari itu, kita harus bisa menjaga, memelihara dan pandai – pandailah dalam memilih teman. Carilah teman yang mampu memberi dampak positif bagi kita, membawa manfaat untuk orang lain, mengingatkan kita saat kita salah, yang mampu mendekatkan kita kepada Allah SWT. Jika kita bergaul dengan orang yang buruk perangainya, niatkan untuk amar ma’ruf nahi munkar / da’wah fii sabiilillah.

Memelihara nafsu Rasulullah SAW bersabda yang artinya tidaklah sempurna iman seseorang diantara kamu, sehingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa Bersambung ke halaman 19

Bercengkerama Meningkatkan Motivasi ........................................................ 16

Sabilillah News

Kelas Tahfidzul Qurán Madrasatul Qurán Sabilillah ................................... 17

Laporan Keuangan Periode Bulan Februari 2015 ........................................................... 18

PENASEHAT

: Prof Dr KH M Tholchah Hasan, KH Mas’ud Ali, MAg

PENANGGUNG JAWAB : Prof. Dr. M. Mas’ud Said, MM PIMRED & REDPEL

: Khoirul Anwar, Mochammad Sholeh

Sidang Redaksi

: Agus Syamsuddin, Anas Basori, Sulaiman

Distribusi & Iklan

: Heru Pratikno, Yosman Ardiansyah, Mafaza

Bid’ah-Bid’ah Di Masa Kini (Bagian II Habis)

3. Bernasab Selain Bapaknya Wanita bernama Aminah anak Ahmad biasanya disebut Aminah binti Ahmad atau Aminah Ahmad. Setelah dinikahi oleh Ali berganti menjadi Aminah Ali. Fenomena semacam ini sudah lazim dilakukan masyarakat kita, karena terpengaruh kultur Barat. Nabi SAW telah memberi petunjuk dan arahan tentang masalah ini sebagaimana sabdanya : “Dari Sa’ad bin Abiy Waqash RA, sesungguhnya Rasul Allah SAW bersabda, siapapun yang menasabkan diri bukan kepada Bapaknya padahal dia tahu, bahwa dia bukan bapaknya, maka surga itu haram baginya.” (HR. Bukhary, Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah)--------AT TARGHIEB WA AT TARHIEB III:51 KETERANGAN : Hadits tersebut dapat disimpulkan : a.

Bernasab pada selain bapaknya itu adalah kufur, jika pelakunya itu mengerti keharamannya, karena tidak menyukaui bapaknya baik karena melaratnya atau untuk mencari pangkat disamping orang yang dinasabinya dan menghalalkan tindakannya itu. b. Jika dia lakukan itu perbuatan itu tidak menghalalkannya, maka perbuatan itu dosa besar yang berakibat masuk ne­ raka, tidak masuk surga pada awalnya. c. Islam berkeinginan menjaga dan memelihara nasab serta menghormati hak-

4

Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

hak bapak terhadap anak. ----- NUZHAT AL MUTTAQIEN II : 439 Empat Hal yang Dilaknat Rasulullah Kemajuan zaman dan globalisasi semakin tidak karuan. Tidak hanya menembus ruang dan waktu, tetapi juga mengaburkan batas kelamin laki-laki dan perempuan. Anehnya pengkaburan itu dianggap hal biasa saja, bahkan sering mendapat pembelaan dari sebagain orang. Padahal yang demikian itu jelas menyalahi qadrat dan dilaknat Rasulullah saw. Na’udzubillah min dzalik.

Sebuah hadits menerangkan dengan jelas mengenai empat hal yang dibenci dan dilaknat Rasulullah saw yaitu:

Rasulullah saw melaknat (mengutuk) banci-banci lelaki. Yaitu lelaki yang menyerupai perempuan, dan banci perempuan yaitu perempuan yang suka menyerupai lelaki, dan bujanganbujangan yang berkata “kami tidak mau kawin” serta perawan yang berkata juga demikian.

Yang dimaksud dengan banci dalam hadits di atas adalah jelas. Yaitu lelaki (seseorang dengan kelamin lelaki) yang menyerupai perempuan. Baik dalam gaya berpakaian maupun dalam segala hal penampilannya. Begitu juga yang dimaksud dengan perempuan yang menye­ rupai lelaki. Kegemaran menggunakan ornamen kelelakian bagi seorang yang berkelamin perempuan sudah cukup menunjukkan kategori banci perempuan.

Adapun dua kelompok terakhir pada dasarnya dialamatkan kepada mereka yang berniat membujang selamanya.

Tidak ada niat hendak menikah dalam hidupnya. Padahal menikah adalah sunnah Rasulullah saw. Inilah empat golongan yang sangat dibenci Rasulullah saw bahkan dilaknat olehnya.

Pada hakikatnya, sebagai saudara sesama muslim tulisan ini hanya bermaksud mengingatkan bahwa merebaknya budaya populer di sekitar kita seringkali menyilaukan akidah dan syariah Islam.

Derasnya tehnologi media dan informatika yang menyuguhkan berbagai tontonan adalah kekuatan kapital yang sungguh dahsyatnya. Mereka menggiring norma-norma islam demi keuntungan semata. Sesuatu yang jelas tergambar sebagai sebuah penyimpangan tiba-tiba mengandung nilai kebenaran. Sehingga membuat kita ragu akan kesalahannya yang hakiki. (ulil-LZS*)

Inovasi pemberdayaan bagi warga binaan dan kelompok mustahik zakat terus dilaksanakan LAZIS Sabilillah Malang. Setelah sukses lewat pemberian modal bagi dhuafa dan fakir miskin, kini LAZIS Sabilillah mengembangkan konsep pemberdayaan umat lewat program Jejaring Pemberdayaan Bisnis Rakyat. Seperti apa model pemberdayaan ini?

Bagaimana pula pola pemberdayaannya? Berikut laporan tim media LAZIS Sabilillah. ’’JANGAN terlalu banyak memberikan ikan bagi para dhuafa, berilah kail agar bisa dipakai mencari ikan,’’ ucap Ustad Sulaiman AP, manajer operasional LAZIS Sabilillah, dalam diskusi rutin kru LAZIS Sabilillah beberapa waktu lalu. ’’Mengapa harus diberi kail, bukankah mereka butuh ikan yang siap makan, sementara kail masih butuh waktu jika dipakai untuk mencari ikan. Bukankah para dhuafa yang sering kita beri kail (modal), mereka gagal dalam berusaha?,’’ ucap Ustad Farid, pengurus lainnya.

Diskusi pun makin gayeng. Akhirnya ditemukan sebuah solusi agar kail yang akan diberikan pada mereka yang membutuhkan bisa bermanfaat lebih. Caranya? ’’Kita bentuk jejaring pemberdayaan,’’ usul Mochamad ’’Mamad’’ Sholeh, sekretaris LAZIS Sabilillah.

Seperti apa jejaring pemberdayaan itu? Ustad Sulaiman AP yang setiap hari bergelut di bidang pemberdayaan di Baznas

Kota Malang, langsung nyantol dengan apa yang diusulkan Cak Mamad. Cak Su, demikian Ustad Sulaiman AP akrab disapa, menyampaikan agar program jejaring pemberdayaan berhasil, terlebih dulu perlu dicarikan model usaha apa yang pas dan bisa dikloning menjadi jejaring. ’’Pas dalam arti mudah, murah, dan dikonsumsi banyak orang. Bisa dikloning maksudnya bisa diduplikasi menjadi usaha serupa dengan manajemen, produksi, dan tatacara yang sama meski lain orang yang akan memegang usaha di jejaring pemberdayaan ini,’’ jelas Cak Su. Bak gayung bersambut, akhirnya di­ sepakati bahwa jejaring pemberdayaan umat ini dilakukan melalui usaha kecil dengan segmen masyarakat bawah, namun produknya multi-konsumen. Yakni jualan aneka gorengan.

Kendati hanya berupa gorengan, namun LAZIS Sabilillah akan bekerjasama dengan dokter gizi dari Sabilillah Medical Service (SMS) dan RSI Unisma. Dokter gizi ini dilibatkan untuk mengawasi produk usaha Sabilillah ini. ’’Biasanya kan gorengan itu menimbulkan aneka penyakit. Mulai radang tenggorokan hingga batuk. Itu karena minyak goreng yang dipakai tidak terukur, berapa kali bisa dipakai menggoreng. Nah di sinilah peran dokter gizi tersebut untuk mengawasi produk usaha Jejaring Pemberdayaan ini,’’ jelasnya.

Karena itu, tim yang langsung dipimpinnya akan membuat standar produk usaha Jejaring Pemberdayaan tersebut. ’’Pokoknya nanti dikelola profesional. Sehingga para binaan tinggal menjalankan SOP dari LAZIS Sabilillah tentang bagaimana memproduksi, menggoreng, menjual, melayani

dan lain sebagainya. Seperti Alfamart dan Indomaret yang melakukan franchise. Tapi ini murni pemberdayaan umat persembahan LAZIS Sabilillah,’’ jelas Cak Su. Sebagai bentuk pemberdayaan, LAZIS Sabilillah akan memberikan sejumlah modal bagi keluarga binaan yang menjalankan usaha Jejaring Pemberdayaan Umat ini.

Sementara manajemen dan SOP produknya akan langsung diawasi tim LAZIS Sabilillah.

Tahap awal, sebagai percontohan akan dibikin dua atau tiga unit. Selanjutnya akan dibikin minimal 20 unit untuk tahun ini. ’’Siapapun bisa menjadi binaan LAZIS Sabilillah. Yang terpenting, bisa memenuhi persyaratan yang telah dibuat dan ditetapkan LAZIS Sabilillah. Intinya demi meni­ ngkatkan taraf hidup para dhuafa dan fkir miskin binaan LAZIS,’’ tegas Cak Su. Untuk merealisasikan program tersebut, LAZIS Sabilillah membuat tim khusus. Tim ini nanti yang akan mengembangkan dan membuat SOP produk yang sesuai dengan keinginan program. Selanjutnya juga akan dilakukan pembinaan secara intens bagi para binaan.

Saat ini tim telah terbentuk dan juga sudah melakukan serangkaian riset mini.

Mulai dari bahan baku, produksi, hingga packing yang akan dipakai standar produksinya. Termasuk juga sarana prasarana yang memenuhi standar gizi dan kesehatan. ’’Semoga program ini bisa berjalan lancar sesuai dengan harapan dan cita-cita program Jejaring Pemberdayaan Umat LAZIS Sabilillah. Dan yang terpenting bisa menjaga amanah donatur LAZIS Sabilillah sesuai dengan syarat syar’i,’’ pinta Ustad Abdul Adzim Irsyad, wakil ketua LAZIS Sabilillah. (m@d) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07

5

Menciptakan Peluang Dan Menghindari Kegagalan Usaha BAGI orang yang kreatif, sebetulnya setiap kejadian adalah peluang bisnis.

Setiap peluang yang dioptimalkan pasti akan mendatangkan keuntungan.Begitulah kalimat bijak yang semestinya tertanam pada setiap orang, apalagi bagi yang ingin menjadi pebisnis. Pebisnis yang baik adalah mereka yang selalu ”positif thinking” atau dalam Islam dikenal dengan sebutan ”khusnudzon” pada setiap keadaan. Pada saat ada jalan rusak di suatu daerah, ada pe­ ngusaha kecil yang mengamati terus dan kemudian mengambil sebagai peluang bisnis ada situasi yang umumnya orang berpandangan tidak baik. Bapak tua tersebut kemudian berdagang sandal jepit di tempat tersebut. Kenapa demikian?

Karena dari hasil pengamatannya, akibat jalan berlubang, banyak orang yang terjatuh dan sandalnya rusak. Mereka butuh solusi dan pedagang sandal jepit tersebut datang membawa solusi yang diinginkan konsumen. Transaksipun terjadi dan keuntungan diraih.

Wirausaha muslim yang baik, tidak boleh mengeluh kalau ada kejadian yang dianggap kurang menguntungkan, karena setiap keadaan yang ditetapkan Allah swt pasti ada hikmahnya. Ada nilai tersembunyi yang tidak diketahui sampai saatnya tiba. Oleh karena itu patut disyukuri jika kita dapat menemukan peluang untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidup.

Ada orang sakit, berarti ada peluang membangun klinik. Banyak orang hamil, terbuka peluang membuka usaha Rumah Bersalin. Puasa Ramadlan mendatangkan peluang jual jajanan untuk ta’jil dan lauk pauk karena orang pada malas memasak sendiri. Begitu seterusnya.

Wirausaha bukan sekedar membangun usaha, tetapi mulai dari bagaimana meneropong keinginan konsumen, mengo­ lahnya dan kemudian menciptakan produk, membuat sistem kerja yang pro-

6

Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

fesional, serta menjaga keberlangsungan usaha. Membangun dan mengembangkan usaha, terkadang gampang gampang sulit.

Dibilang gampang, karena begitu ada uang maka kita bisa memulainya. Akan tetapi menjadi sulit, jika usaha yang dibuat tidak dijaga keberlangsungannya. Hal ini karena beberapa hal : Pertama, Seringkali pengusaha berfikiran jangka pendek. Jika ini ditanyakan kepada para pengusaha tentu mereka akan menolak pada pengelompokan ini.

Tetapi perilakunya tanpa disadari seringkali mengarah ke poin ini. Seperti mengambil keuntungan yang sebesar besarnya, mengambil keuntungan berlebih ketika ada momen tertentu. Model usaha seperti ini, dalam jangka pendek memang memberikan keuntungan yang besar, akan tetapi sulit untuk menjaga keberlangsungannya.

Poin kedua, adalah wirausaha terlalu fokus pada produksi. Banyak pengusaha akhirnya gagal karena terlalu fokus kepada produksi, tanpa berfikir pasar sasaran yang dituju. Mereka berfikir

O l e h :

Noor Shodiq Askandar Dekan Fakultas Ekonomi Unisma

Bagaimana produk dibuat untuk kemudian dijual kepada pasar sasaran. Seharusnya sebagai pengusaha kita berfikir Bagaimana cara membuat produk untuk dapat memenuhi keinginan konsumen.

Dalam berusaha perlu keberimbangan antara produksi dan pemasaran. Tidak banyak artinya produk dibuat sebanyak banyaknya, kalau konsumen tidak merespon. Begitu juga, pemasaran yang gencar akan percuma kalau produksi tidak dapat memenuhi permintaan konsumen.

Faktor yang ketiga adalah tidak kreatif dalam memenuhi kebutuhan pasar.

Pengusaha harus selalu kreatif dalam mengembangkan usahanya, agar dapat berjalan dalam jangka waktu yang lebih lama. Bahkan kita seharusnya mengembangkan prinsip going concern (usaha harus dipandang, sebagai usaha yang hidup selamanya). Hal yang harus selalu dijadikan pedoman, adalah seorang pengusaha harus selalu dapat mengikuti perubahan perilaku dan selera pelanggannya. (*)

Oleh:

H. Anas Basori Alwi

(Bagian 3 Habis)

C. Teks Kabul Jawaban Pengantin Putra Kepada Wali Ketika wali nikah atau wakilnya selesai mengucapkan ijab, maka pengantin lakilaki langsung merespons/menjawab dengan ucapan berikut: Teks Arab: Teks Latin: Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bilmahril madzkur Artinya: Saya terima nikahnya dengan mahar/maskawin tersebut Doa Setelah Akad Nikah Setelah ijab kabul dilaksanakan antara wali atau wakil wali dengan mempelai laki-laki, acara dilanjutkan dengan membaca doa se­ bagai berikut (pilih salah satu atau semuanya): DOA 1

sambil membaca doa berikut [7]:

DOA 2

Setelah itu, disunnahkan bagi kedua mempelai untuk melakukan shalat sunnah[8] Doa Setiap Akan Berhubungan Intim (Jimak)

Dan disunnahkan untuk melakukan wudhu sebelum melakukan hubungan badan yang kedua dan seterusnya. Sebagaimana sabda Nabi dalam hadits sahih riwayat Muslim sbb

Ucapan Doa Untuk Kedua Mempelai Setelah Akad Nikah Masing-masing yang hadir sunnah me­ ngucapkan doa berikut pada penantin laki-laki

Masing-masing yang hadir sunnah mengucapkan doa berikut pada kedua mempelai

DOA UNTUK KEDUA MEMPELAI Doa Saat Berdua Di Malam Pertama Saat kedua mempelai bertemua di dalam kamar di malam pertama, maka mempelai pria dianjurkan mengusap kepala mempelai wanita

Artinya: Apabila kalian sudah melakukan hubungan intim dan hendak mengulangi, maka hendaknya berwudhu.

Pernikahan Haram (Dilarang) Dalam Islam Pernikahan adakalanya hukumnya haram, dalam situasi berikut: 1. Perempuan menikah dengan orang laki-laki nonmuslim 2. Laki-laki menikah dengan nonmuslim yang bukan ahli kitab (Yahudi, Nasrani).

3. Menikah dengan pelacur, wanita hamil 4. Pernikahan dalam masa idah cerai atau kematian 5. Poliandri (perempuan menikah dengan lebih dari satu laki-laki) 6. Poligami lebih dari empat.

7. Laki-laki menikah dengan dua perempuan bersaudara (boleh menikah dengan salah satunya).

CATATAN DAN RUJUKAN [1] ٔ‫ أٗ ترسخَر‬،ٍ‫ أٗ ذزٗيح‬،ٍ‫( عقدٌ يرضَُِ إتاححَ ٗطءٍ تيفظِ إّناح‬Ar-Ramly, Nihayatul Muhtaj, VI/138).

[2] ‫ ال ّناح إال ت٘ىي‬Hadits riwayat Ahmad (hadits nomor 8697), Abu Daud (hadits nomor 2085), Tirmidzi (hadits nomor 1101), Hakim (II/185) [3] Berdasarkan hadits: ‫أيَا اٍسأج ّنحد تغيس إذُ ٍ٘اىيٖا فْناحٖا تاطو –ثالز‬ ٔ‫ فإُ ذشاخسٗا فاىسيطاُ ٗىي ٍِ ال ٗىي ى‬،‫ فإُ دخو تٖا فاىَٖس ىٖا تَا أصاب ٍْٖا‬-‫ٍساخ‬ hadits riwayat Ahmad (No.4250), Abu Daud (No.2083), Ibnu Majah (No.1839), Ibnu Hibban (No.4074), Hakim (No.2182).

Lihat juga kitab Subulus Salam (III/118), kitab Fathul Bari (IX/191).

[4] Imam Asy-Syirazi, Al-Muhadzdzab, II/37; Abdurrahman AlJaziri, Al-Fiqh ‘ala Al-Madzahib Al-Arba’ah, IV/33.

[5] Muhammad bin Syihabuddin Ar-Ramli dalam kitab Nihayatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj (‫فسٗع اىفقٔ اىشافعي‬ ‫ شسح اىَْٖاج‬ٚ‫ )ّٖايح اىَحراج إى‬dalam bab "‫"فصو في ٍ٘اّع اى٘اليح ىيْناح‬ [6] Kitab Ahkam an-Nikah wama yata'allaqu bihi dalam Fathul Qarib al-Mujib oleh Al-Ghazi [7] Berdasarkan hadits dalam Sahih Abu Daud ،ِْٔ‫خيْسََٕا َٗخَيْسَ ٍَا خَثَ ْيرََٖا عَيَي‬ َ َ‫ خَادًٍِا فَيْيَقُوِ اىيٌََُٖ ِإِّي َأسْأَىُل‬َٙ‫شرَس‬ ْ ‫ِذَا ذَزََٗجَ َأحَدُمٌُُ اٍْسَأَجً أَِٗ ا‬ ‫ تعيسا فييأخر ترزٗج سْأٍ ٗىيقو‬ٙ‫ ٗإذا اشرس‬،ِْٔ‫خثَ ْيرََٖا عَ​َيي‬ َ ‫َٗأَعُ٘ذُ ِتلَ ٍِ​ِْ شَسَِٕا ٍَِٗ​ِْ شَسِ ٍَا‬ ‫ٍثو ذىل‬ ]8[Berdasarkan hadits dalam kitab Mukhtasar al-Irwa' ‫ فدع٘خ ّفساً ٍِ أصحاب اىْثي‬،‫ "ذزٗخد ٗأّا ٍَي٘ك‬:‫ أسيد قاه‬ٚ‫ أت‬ٚ‫ سعيد ٍ٘ى‬ٚ‫عِ أت‬ :‫ فقاى٘ا‬،ً‫ فرٕة أت٘ ذز ىيرقد‬:‫ قاه‬،‫ ٗأقيَد اىصالج‬:‫ قاه‬،‫فيٌٖ اتِ ٍسع٘د ٗأت٘ ذز ٗحريفح‬ ‫ إذا دخو‬:‫ ٗعيَّ٘ي فقاى٘ا‬،‫ فرقدٍد تٌٖ ٗأّا عثد ٍَي٘ك‬:‫ قاه‬،ٌ‫ ّع‬:‫ أ َٗمرىل؟ قاى٘ا‬:‫إىيل! قاه‬ ٌ‫ ث‬، ٓ‫ ٗذع٘ذ تٔ ٍِ شس‬، ‫ ثٌ سو اهلل ٍِ خيس ٍا دخو عييل‬، ِ‫عييل إٔيل فصو زمعري‬ ‫شأّل ٗشأّل إٔيل‬ Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07

7

DALAM Al Quran dan Hadis diungkapkan beberapa perilaku yang berkaitan dengan kemiskinan, baik perilaku individu maupun perilaku yang terbentuk secara kolektif. Mari kita mengaca pada perilaku tersebut: Pertama, kufur nikmat, yakni tidak mensyukuri nikmat Allah SWT. Salah satu bentuk kufur nikmat adalah salah urus terhadap nikmat kekayaan alam yang dieksplorasi secara tidak bertanggung jawab dan disalahgunakan sehingga bukan lagi untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Allah berfirman, “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduknya) mengingkari ni’mat-ni’mat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl: 112).

Kedua, lemahnya etos kerja, mudah putus asa, bakhil/kikir, dan sifat-sifat buruk lainnya. Allah berfirman: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman (1) (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya (2) dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna (3) dan orang-orang yang menunaikan zakatnya (4).” (QS. Al-Mukminun: 1-4). Dalam hadis diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan doa kepada umatnya: “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari lemah pendirian, sifat malas, penakut, kikir, hilangnya kesadaran, terlilit utang dan dikendalikan orang lain.”. Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur,

8

Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

dan dari fitnah (ketika) hidup dan mati”.

(HR. Bukhari dan Muslim).

Ketiga, hilangnya/menipisnya tanggung jawab sosial dan kepedulian kepada sesama.

Dalam sebuah hadits masyhur riwayat alAshbahani, Rasulullah Saw. menyatakan: “Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas hartawan muslim suatu kewajiban zakat yang dapat menanggulangi kemiskinan. Tidaklah mungkin terjadi seseorang fakir menderita kelaparan atau kekurangan pakaian, kecuali oleh sebab kebakhilan yang ada pada hartawan muslim. Ingatlah, Allah SWT akan melakukan perhitungan yang teliti dan meminta pertanggungjawaban mereka dan selanjutnya akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih.”

Hadits tersebut memberikan isyarat bahwa kemiskinan bisa timbul akibat pola kehidupan yang timpang, struktur kehidupan ekonomi yang tidak adil, serta merosotnya rasa kesetiakawanan di antara sesama umat, terutama dari golongan aghniya terhadap kelompok dhu’afa.

Dalam kaitan di atas, menarik pernyataan dari Susan George (How the Other Half Dies, Montaclair, Allan Held, Osmund and Con. 1981), Lapoe dan Colin (Food First , New York, Ballantine Books, 1978), bahwa penyebab utama kemiskinan adalah ketimpangan sosial ekonomi karena adanya sekelompok kecil orang-orang yang hidup mewah di atas penderitaan orang banyak, dan bukannya diakibatkan oleh sematamata kelebihan jumlah penduduk (over population).

Keempat, merajalelanya sifat khianat di lingkungan anggota masyarakat, dan lebih berbahaya kalau sifat khianat terjadi pada orang-orang yang memegang kekuasaan

untuk mengurus kepentingan masyarakat.

Rasulullah SAW bersabda: “Sifat amanah itu akan menarik (mendatangkan) rizki, dan sifat khianat itu akan menarik (mendatangkan) kefakiran.” (HR. Thabrani).

Berbicara kemiskinan, tidak dapat dilepaskan dari peran zakat, infaq, dan shadaqah, sebagaimana diutarakan dalam point ketiga di atas. Jika zakat, infaq dan shadaqah dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan ditata dengan baik, pengumpulan maupun pendistribusiannya, akan mampu menanggulangi kemiskinan yang dihadapi sebagian umat. Upaya mengoptimalkan peran ZIS di negara kita dilakukan melalui empat langkah, meliputi: (a) Sosialisasi tentang makna, hikmah, obyek zakat, dan sebagainya. (b) Penguatan regulasi dan kelembagaan pengelola zakat sebagai institusi yang harus berwibawa, terpercaya, transparan, terbuka, profesional, melayani umat secara full-time, dan sebagainya, (c) Program pendayagunaan zakat yang tepat sasaran, dan (d) Pengembangan sinergi dan kerjasama di antara semua pemangku kepentingan (stakeholders) perzakatan, baik pemerintah maupun masyarakat.

Kesimpulannya, untuk menanggulangi kemiskinan diperlukan pendekatan yang komprehensif. Yaitu upaya perbaikan yang berasal dari luar dan upaya perubahan sikap mental dari dalam diri orang-orang miskin.

Sebab itu, tugas sebagai amil zakat dalam mendistribusikan dan mendayagunakan zakat tidak sekadar membagi-bagikan uang kepada orang-orang miskin, tetapi juga dalam rangka membina, mendorong dan mengarahkan mereka agar bisa mandiri dan terbebas dari kemiskinan. Wallahu a’lam bisshawab . (*)

(Bagian 4) SEBAGAI bentuk pengabdiann terhadap NU, beliaupun pernah menjadi Rektor UNISMA. Barangkali, beliau itu satu-satunya rector yang bukan doctor dan juga bukan Master, tetapi dari militer dan santri sejati. Tetapi ilmunya melebihi seorang Profesor, karena memang kedalaman ilmu, moral dan spiritual benar-benar dirasakan banyak orang.

Sebagai seorang agamawan, beliau juga pernah Ketua MUI Kota Malang, serta Ketua Takmir Masjid Agung Jami’ Malang. Kebetulan, secara tidak tertulis Ketua MUI dan Takmir Masjid Agung kota Malang itu wajib hukumnya dari kalangan Nahdiyin. Beliaulah satu-satunya yang berkualitas dan loyalitas tanpa batas terhadap NU. Meminjam istilah teman, barangkali jika kulit KH Usman Mansur terluka, maka darah yang keluar itu tidak merah, melainkan “Hijau NU”.

Ketika menjadi ketua MUI dan Takmir Masjid Jamik Kota Malang, kebetulan Habib Alwi Al-Idrus Tanjung sebagai dewan tahkimnya. Pada tahun 1985 terjadi perbedaan pendapat terkait dengan ucapan selamat kepada orang Nasrani yang merayakan Natalan. Habib Alwi melarang umat Islam ikut serta merayakan, apalagi sampai mengucapkan “Selamat Hari Natal” kepada Nasrani.

Secara diplomatis, KH Usman Mansur membolehkan, tetapi redaksinya berubah menjadi “Selamat Lahirnya Nabi Isa” bukan Selamat Hari Natal. Beliau berpandangan, karena Nabi Isa itu adalah nabinya orang Islam, sehingga dibolehkan mengucapkanya, bukan ucapan selamat kepada orang-orang Nasrani.

Agar supay ke-uangan masjid itu bagus, rapid an tertib, KH Usman Mansur mengusulkan kepada forum ketakmiran Masjid Jamik agar memiliki Membangun Tabungan “ Khusus Untuk Kemaslahatan

Masjid”. Jadi, uang itu bisa dipergunakan untuk kepentingan social. Jika melihat kotak amal di Masjid Jamik Malang, selalu tertulis “Kotak untuk anak Yatim”, Kotak Fakir Miskin, Kotak Sosial. Itulah salah satu gagsan KH Usman Mansur yang membumi di Masjid Jamik Kota Malang hingga saat ini.

Kemampuan Bahasa KH Usman Mansur.

Konon, beliau memiliki kemampuan bahasa asing yang baik. Wajib bagi setiap kyai NU menguasai bahasa Arab, karena sejak kecil memang sudah diajari bahasa Al-Quran, ngaji kitab kuning (gundul). Justru aneh, jika ada seorang agamawan NU, tidak bisa bahasa Arab dengan baik, lebih-lebih nga entos ngaji. Menariknya, cukup banyak ulama-ulama NU memiliki kemampun bahasa Asing selain bahasa Arab, seperti; Belanda, Inggris, Prancis. Sebut saja, KH Muhammad Said Ketapang. Konon beliau Menguasai Empat Bahasa dengan baik.

Mata rantai ulama-ulama Malang ternyata saling berkaitan, baik secara nasab, sanad dan ke-ilmuan. Beberapa ulama kota Santri Malang, seperti; Mbah Mohammad Jalalain (Kasin), KH Badurssalam (Tongan), KH Muhammad Said Ketapang (Kepanjen), KH Imam Asfali (Kidul Pasar), KH Mohammad Tamin (Kidul Pasar), KH Thohir Bunkuk (Singosari), KH Abdul Mu’ti (Kasin), KH, Nahrowi Thohir (Singosari) memiliki hubungan yang erat. Secara teologi (akidah), mahhab, organisasi, kultur dan budaya, serta visi dan misi sama persis.

Bahkan, mereka memiliki jaringan khusus

oleh: Abdul Adzim Irsad

dengan ulama-ulama nusantara di dua tanah suci Makkah dan Madinah.

Semuanya ber-akidah Ahlussunah Waljamah Nahdiyah, pengikut setia dari akidah Abu Musa Al-Asaary dan Madhab Al-Syafii. Bahkan sebagian dari mereka adalah pengikut toriqoh (tasawwuf).

Masjid Agung Jami dan Masjid Noor Kidul Pasar menjadi pusat kegiatan para ulama dan kyai kota santri Malang. Bahkan menjadi pusat perjuangan terhadap perlawanan Belanda.

KH Usman Mansur beserta saudaranya, KH. Prof. Dr. M. Tholhah Mansoer, mengeyam pendidikan Muallimin dan mendapat sentuhan dari ulama-ulama hebat.

Ke-ihlasan para ulama di atas di dalam mengajarkan ilmu, dan ahlak, serta doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT setiap saat dan waktu, mampu mengantarkan santrisantri menjadi orang yang bermanfaat bagi umat. Teringat sebuah pesan Rosulullah SAW:”manusia yang paling disukai Allah SWT, adalah mereka yang memberikan manfaat kepada sesama manusia” (HR Thabrani).

Begitulah kira-kira hidup KH Usman Mansur. Konon, KH Usman Mansur itu hijrah ke Malang sekitar tahun 1930 M, kemudian menetap di JL Prof Moh.Yamin (belakang Masjid Noor Kidul Pasar). Di mana Masjid Noor Kidul Pasar waktu itu menjadi pusat pengajian agama, perjua­ ngan, dakwah, sekaligus menjadi simbul perlawanan terhadap Belanda dan Jepang.

Dari Masjid Noor (masjid penuh dengan cahaya), jiwa kepemimpinan santri-santri dibangun.

(Bersambung) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07

9

“Kami tiada mengutus Rasul Rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, Maka Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui”.

(Qs: Al ‘Anbya’: 7)

Sofian Arief, selaku Koordinator Pelaksana Tim Pendayagunaan Mengunjungi salah satu mustahik yang memerlukan bantuan biaya kesehatan

Adek Asuh Yatim, M. Rony, yang beberapa bulan lalu harus terpaksa tidak sekolah dikarenakan tidak adanya biaya, juga mendapat support secara langsung untuk bisa sekolah lagi

Program Pendampingan & Pendayagunaan yang dilaksanakan Oleh Tim LAZIS Sabilillah dilakukan secara rutin, melalui kunjungan dan kontrol secara langsung kepada mustahik-mustahik binaan. Berikut Dokumentasinya: Ibu, Siti Khasanah, salah satu mustahik yang kini dicoba untuk berdaya melalui pembinaan usaha dan modal usaha yang dikontrol secara langsung oleh LAZIS Sabilillah

10

Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Doa Melembutkan Hati

Allahu Latiifumm Bi’ibadihiyarzuqu Man Yashaa’ Wahuwal Qawiyyul Aaaziiz Artinya : Allah Maha Lembut tadbirNya (serta melimpah-limpah kebaikan dan belas kasihanNya) kepada hambahambaNya; Ia memberi rezeki kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut peraturan yang telah ditetapkan), dan Dia lah Yang Maha Kuat, lagi Maha Kuasa.

Bedah Rumah Keluarga Dhuafa, yang dilaksanakan bulan Maret Pemasangan Batu Bata diseluruh ruangan dan bangunan sudah selesai seluruhnya.

Ini sudah hampir

Dirapikan, Dipelur dan selanjutnya segera dicat.

selesai proggres berjalan 75%, direncanakan diakhir bulan bisa segera ditempati kembali oleh keluarga. Berikut Dokumentasinya:

Foto kondisi ruang tamu yang dikebut penyelesaiannya

Satu minggu yang lalu, kondisi ruang tamu sudah hampir rampung

Rumah Bapak Misdi, target Bedah Rumah ke 10, tampak dari depan, sudah terlihat kokoh dan layak ditempati

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07

11

Nyawa, Adalah Modal Amal Paling Utama Artiya :

“Apabila manusia itu telah meninggal dunia maka amalnya menjadi terputus kecuali tiga perkara, shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfa’at, dan anak sholeh yang senantiasa mendoakan orang tuanya“

(HR. Muslim)

HIDUP itu bagi orang muslim yang beriman adalah kesempatan emas untuk me­ ngabdikan diri kepada Allah SWT. Memperbanyak amal kebaikan, menabur kebaikan di akhirat, memperbanyak pahala di sisi Allah SWT. Dan modal untuk bisa melakukan semua itu adalah hidup (NYAWA). Memang bukan hanya nyawa yang bisa menjadi modal, di antaranya ilmu, dengan ilmu kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akan tetapi orang yang berilmu tapi tidak bernyawa pasti tidak akan bisa melakukan hal itu, selain ilmu ada juga yang kita butuhkan yaitu harta benda (kekaya’an) di mana dengan harta benda kita bisa membantu orang yang lebih membutuhkan, tetapi sekali lagi, orang yang kaya raya namun tidak bernyawa tentu juga tidak akan bisa melakukan hal itu semua. Itulah kenapa Nyawa (kehidupan) di katakan modal amal paling utama.

Oleh karenanya, mumpung kita masih di berikan nyawa dalam diri kita, marilah berlomba – lomba untuk memperbanyak amal kebaikan. Sungguh sangat di sayangkan bagi

12

Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

mereka yang masih bernyawa tapi tidak memanfa’atkan untuk melakukan kebaikan, karena nilai terbesar dalam hidup itu adalah ibadah kepada Allah SWT, sepeti firman Allah yang artinya “ Tiadalah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar beribadah kepada-Ku “.

(QS. Adz-Dzariat 56 ). Salah satu cara kita untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT yaitu selalu bersyukur atas apa yang di berikan oleh Allah SWT kepada kita, baik itu dalam bentuk kesenangan ataupun kesusahan karna di balik semua kejadian baik itu senang ataupun susah pasti akan ada Hikmahnya.

Singkat cerita (kisah nyata) Ada seseorang bernama

fulan yang melakukan perjalanan yang cukup jauh bersama dengan anak dan istrinya.

Dalam perjalanannya, si fulan ini harus melewati sebuah perkebunan yang sangat jauh dari pemukiman warga. Di tengah perjalanannya itu, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya dan ban sepeda yang mereka naiki itu bocor padahal waktu sudah menunjukkan malam hari, reflek si fulan berkata “ waduh ban ku bocor, kok iso se,,salah udan-udan pisan! (waduh ban ku bocor, kok bisa sih,,ke’adan hujan lagi!) “ kata si fulan sambil mengeluh. Ha­ tinya sangat merasa kecewa.

Setelah berjalan cukup jauh barulah si fulan melihat ada tukang tambal ban yang sedang duduk menunggu pelanggan.

Tanpa berfikir panjang, si fulan menambalkan ban sepedanya

yang bocor pada bapak yang sedang duduk tadi. Sambil menambal ban, bapak ini bercerita sedikit tentang kerja kerasnya dan kesulitannya dalam hidup. Si bapak penambal ban juga bercerita kepada si fulan bahwa mulai tadi pagi sampai malam hari si bapak penambal ban ini belum juga mendapatkan rizki sepeserpun karena belum ada pelanggan yang datang untuk menambalkan ban kepada bapak itu. Seiring dengan selesainya cerita bapak tersebut maka selesai pula proses menambal ban yang bocor milik si fulan.

Setelah mendengar cerita dari bapak si penambal ban itu tadi, barulah si fulan sadar bahwa di balik kesusahan yang dia alami ada hikmah yang tersembunyi, karena dengan ban sepeda motornya yang bocor tadi si fulan dapat membantu orang lain yang sedang membutuhkan. Secara tidak langsung, si fulan telah menjadi perantara dengan memberikan rizki pada orang lain yang lebih membutuhkan.

Semoga dengan sedikit cerita di atas dapat memotivasi kita agar tetap bersyukur dalam keada’an apapun, Amin. (*)

Caberawit Insan, Satria, Dan Cemerlang “Tepuk Anak Sholeh…”

Prok – prok (gerakan tepuk tangan) Aku,….Anak Sholeh….Rajin Sholat,….Rajin Ngaji….Orangtua…. disayangi… guru… dihormati…. cinta islam…. sampai mati…

Laila haillallah Muhammadur Rosullullah Yes….

ITULAH salah satu tepuk yang sering dilontarkan oleh para caberawit saat ke­ giatan mengaji di TPQ Kecubung 9, Jalan Untung Suropati Selatan RT 01 RW 01, Kesatrian.

Caberawit, bukan Lombok yang rasa dan harganya kemarin sempat sangat pedas sekali, tetapi caberawit adalah sekumpulan anak kecil berusia TK-SD. Tak jauh beda dengan caberawit yang tidak dimanfaatkan akan menjadi busuk dan menimbulkan bakteri yang merugikan masyarakat. Anak kita akan menjadi “virus masyarakat” apabila tidak mendapatkan pendidikan moral yang baik. Namun sebaliknya, jika anak kita terdidik dengan baik, maka akan menjadi caberawit yang hebat bahkan dapat mengharumkan nama baik orang tua dan masyarakat sekitarnya.

Kita tak dapat dipungkiri apa yang akan terjadi di masa depan bisa bergantung dari kualitas mereka sekarang.

Maka dibutuhkan lembaga pembinaan untuk menjadikan caberawit kita dapat menjadi insan, satria, dan cemerlang.

Seperti halnya apa yang diterangkan dalam surat Al insaan bahwa setelah manusia diciptakan, manusia diberi petunjuk untuk mencapai kehidupan yang sempurna, maka diharapkan caberawit kecubung ini dapat menjadi insan (manusia) yang mencapai kehidupan yang sempurna yakni menjadi orang yang taat beribadah. Yang dimaksud menjadi sa-

tria adalah menjadikan caberawit pembela kebenaran, berani berkata TIDAK untuk kemaksiatan, dan menjadi para pejuang agama Allah. Sedangkan yang dimaksud cemerlang adalah diharapkan caberawit menjadi pribadi muslim yang

salah satu cara pembinaan yang baik untuk caberawit.

Selain itu, untuk memperkenalkan Hari – Hari besar muslim, TPQ Kecubung mengadakan kegiatan seperti Kegiatan Maulid Nabi, Isro’ Mi’roj, Sambut Ro-

Kegiatan Belajar Mengaji Setiap Hari Dilaksanakan di TPQ Kecubung.

cerdas dalam berbicara maupun bertingkahlaku. Sehingga apa yang dilakukan oleh caberawit menjadi kebanggaan orang tua, agama, dan Negara.

Tri sukses generasi tersebut menjadi misi TPQ Kecubung 9 adalah salah satu wadah pembinaan bagi para caberawit kita. Dalam pelaksanaannya materi yang diajarkan pun sesuai dengan kurikulum yang dicanangkan seperti bacaan dengan metode yanbu’a, menulis pegon, praktek wudhu – sholat. hafalan surat – surat pendek, doa – doa harian dan hadits, serta tata krama dalam kehidupan sehari – hari. Di TPQ ini juga menerapkan pembinaan dengan cara BCM (bermain, cerita, dan menyanyi) karena itu adalah

madhon, dan peringatan hari besar Islam lainnya. Walaupun dirayakan sesederhana mungkin, tapi kegiatan tersebut sangat berkesan bagi santri – santri. Tak jarang juga mengumpulkan walisantri untuk ikut serta dalam kegiatan- kegiatan tersebut, karena kesuksesan mendidik anak tidak lepas dari partisipasi orangtua juga.

Selain itu, peran guru yang sabar dalam mendidik dan mengajar para caberawit sangat mendukung kesuksesan tersebut.

Dalam pembinaan memang dibutuhkan kesabaran, keuletan dan konsisten yang mana itu semua tidak mudah dilakukan.

Namun jika bisa melakukannya, generasi unggul akan bisa dipetik ketika masanya nanti tiba Amiin. (Kecubung)

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07

13

Konsultasi Agama Konsultasi Agama Konsultasi Agama

Hukum Kepemimpinan Wanita Dalam Organisasi Pertanyaan : Saya adalah anggota salah satu organisasi kemasyarakatan yang sebagai pemimpin serta pengambil kebijakan dan keputusan adalah seorang wanita. Nah, berkenaan dengan hal ini yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana hukum Islam berkenaan dengan seorang wanita yang menjadi pemimpin terlebih sebagai pengambil keputusan, membuat kebijakan dll.

Mohon penjelasan berikut dengan dasar/ dalil-dalilnya, terima kasih. Kholifah, Bale Arjosari.

Jawaban : Kaum wanita yang menjadi pemimpin organisasi saat ini telah banyak, baik organisasi kemasyarakatan, organisasi bisnis maupun organisasi birokrasi seperti presiden, menteri, gubernur, bupati, walikota, camata, lurah dan sebagainya..

Dalam kajian Islam tentang hukum kepemimpinan wanita ini ada perbedaan pendapat di kalangan ulama, ada yang melarangnya ( haram ) ada yang membo-

lehkannya.

Pendapat yang melarangnya adalah berdasarkan hadits Nabi saw.

Tidak akan pernah sukses suatu kaum yang menyerahkan kepemimpinannya kepada wanita . Rasulullah saw. menyampaikan hal tersebut ketika masyarakat mengangkat putri Raja Kisra (Persia) sebagai Ratu menggantikan ayahnya. Kelompok ulama ini juga melarang wanita menjadi hakim, mubalighah yang audiennya terdapat kaum lelaki. Hal ini berdasarkan kekhawatiran timbulnya fitnah.

Pendapat yang membolehkannya juga berdasrkan Al Qur’an dan hadits Nabi saw., antara lain :

Dan orang-orang laki-laki dan perempuan sebagian mereka (adalah) penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf (kebaikan) dan mencegah dari perbuatan mungkar (At Taubah 71).

Dan hadits Nabi saw

manusia itu sama dan setara laksana gigi sisir . (Hadits) Pada dasarnya kepemimpinan dalam Islam seperti dicontohkan kepemimpinan Nabi saw. harus memiliki karakter, yaitu shiddiq (benar),amanah (terpercaya), fathanah (cerdas) dan tabligh (komunikatif). Bagi pemimpin organisasi yang memiliki karakter tersebut berhak/boleh memimpin, baik bagi laki-laki maupun wanita.

Hanya dalam urusan ibadah mahdlah, seperti shalat, wanita dilarang menjadi pemimpin (imam) bagi kaum laki-laki secara mutlak.

Oleh : dr. Fitria Nugraha Aini Dosen Fakultas Kedokteran UNISMA

Nyeri Perut Atas Pertanyaan: Assalamualaikum, Dok mau tanya kenapa akhir akhir ini saya sering nyeri pada perut kiri atas, bahkan nyerinya bisa sampai ke dada, kenapa yah dok?

Jawaban: Wa’alaikumsalam.. Dari gejala yang Anda alami, kemungkinan penyakit yang Anda derita adalah sakit maag. Maag atau di dalam dunia kedokteran disebut dengan gastritis, yaitu peradangan yang terjadi pada lambung akibat pengeluaran asam lambung yang berlebih. Umumnya maag akan menimbulkan gejala nyeri ulu hati, atau perut kiri atas, mual, kembung, dan muntah. Apabila keluhan menjadi nyeri dada, dada terasa panas, dan mulut terasa pahit/asam, maka mungkin saja itu bukan maag namun penyakit Refluks

14

Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

Gastroesofageal (GERD) yang terjadi akibat naiknya cairan lambung ke kerongkongan.

Hal ini disebabkan klep antara lambung dan kerongkongan tidak berfungsi dengan baik.

Kondisi stres atau cemas dapat menyebabkan kenaikan produksi asam lambung dimana hal ini tentu saja dapat menambah keluhan dari maag atau GERD yang dirasa.

Bila benar anda terkena maag, maka selain pengobatan oleh dokter maka anda juga harus melakukan perubahan pola hidup seperti jangan sampai telat makan/ usahakan makan teratur, makan sedikit-sedikit tetapi sering,hindari konsumsi makanan pedas,asam,alkohol,rokok,kafein dan hindari stress. Selain itu, sebaiknya menghindari konsumsi makanan-makanan asam, pedas, kopi, alkohol, merokok dan hal-hal lain yang dapat merangsang asam lambung.

Untuk mengatasi maag yang Anda dapat lakukan adalah: · Hindari makanan pedas, terlalu asam dan yang mengandung gas (kol, sawi, minuman bersoda) · Hindari dahulu konsumsi coklat, keju, kopi atau teh. · Makan sedikit-sedikit namun sering (porsi kecil dan sering) bisa hingga 5x dalam sehari · Jangan terlambat makan · Usahakan dalam diet makanan yang sehat, banyak sayur dan buah, serta karbohidrat, lemak yang sehat (hindari makanan siap saji dan daging olahan seperti sosis, chicken nugget, hot dog) · Coba hindari stres, coba alihkan ke kegiatan lain bila stres memang sangat menggangu.

Demikian, semoga bermanfaat.

Psikologi Parenting

Diasuh oleh: Muhammad Mahpur Dosen Psikologi UIN Maliki Malang

Manfaat Bermain Bagi Perkembangan Anak (Bagian 2) BERMAIN menjadi kebutuhan seluruh anak. Bermain bagi anak merupakan kegiatan mengeksplorasi (menjelajahi), berinteraksi dengan orang lain dan latihan menguasai lingkungan mereka. Bermain juga menjadi salah satu bagian penting bagi anak untuk merangsang perkembangan fisik, kognitif dan sosialnya. Kebutuhan ini alamiah karena aktifitas anak pada masa awal perkembangannya didominasi menggunakan aktifitas tidak sadar mulai dari 100 persen ke 50 persen pencapaian aktifitas sadar anak menuju usia 10 tahun (Gabdulchakov, 2014).

Pada aktifitas tidak sadar, anak-anak tidak bisa dikungkung menggunakan logika pendisiplinan atau berpikir linier. Misalnya anak di bawah usia tiga tahun jika ia tidak menyukai sesuatu, ia akan menangis, tetapi jika ia bahagia ia akan tersenyum atau tertawa. Sub kesadaran ini akan meningkat seiring pertambahan usia.

Oleh karena itu kerja bermain merupakan pilihan paling tepat sebagai media membantu tumbuh-kembang anak karena sistem berpikirnya belum operasional. Pada awal perkembangan ini bentuk komunikasi dengan cara bermain akan lebih cocok digunakan mengingat bermain menjadi aktifitas yang dinamis dan aktif yang merangsang berbagai kebutuhan perkembangan. Bahkan hingga mencapai usia 6-7 tahun aktifitas yang dapat dicerna dalam kesadaran pikiran anak masih berkisar pada level 30 % sehingga kadang orang tua akan sulit menghadapi anak pada usia tersebut ketika menggunakan logika bernalar yang konkrit yang seolah terkesan anak menjadi sulit diatur.

Sebagaimana hal itu, instruksi sadar seperti jangan naik meja, jangan bertingkah, ayo duduk yang manis, buka buku di halaman ini dan lain sebagainya akan sering bertolak belakang ketika diterapkan pada anak. Hal ini wajar karena ruang sadar anak masih sangat minimal dalam mencerna berbagai aturan hidup yang mekanistik.

Anak pada masa ini hanya akan mencari dan mendapatkan berbagai aktifitas yang memunculkan aneka kebutuhan tumbuh kembangnya melalui kerja-kerja bermain.

Melalui cara ini anak semakin terlihat ceria,

latihan menjelajahi melalui aneka bermain, dan lebih tertarik dengan mencurahkan perhatiannya ketika ditawari sebuah cerita sehingga cukup beralasan ketika proses pendidikan pada awal perkembangan anak lebih utama dikembangkannya metode bermain karena ia akan memudahkan rangsangan berkembangan anak yang masih didominasi oleh aktitiftas tidak sadar.

Bermain menghasilan kerja kognitif yang bisa membentuk memori dan menjadikan kekayaan perkembangan diri anak. Oleh karenanya aktifitas ketidaksadaran yang masih dominan di awal perkembangan anak inilah yang perlu mendapat prioritas karena porsinya masih lebih besar dibandingkan aktifitas sadar anak.

Bermain berdasarkan pendekatan fungsional memang tidak langsung menghasilkan keuntungan seketika, tetapi ia akan membentuk cikal bakal perkembangan lebih lengkap dan keuntungannya lebih bersifat jangka panjang, yakni di masa depan (Smith, 2010). Bermain membentuk ketrampilan anak di masa kini dan ketrampilan tersebut akan menjadi bekal pada kehidupan di masa dewasa. Jika mengacu pada aktifitas tidak sadar anak masih dominan di awal perkembangan maka bermain menjadi sarana pembekalan yang tepat untuk membangun ketrampilan hidup anak-anak kita (Gabdulchakov, 2014; Smith, 2010). Karena tidak bisa dipatok hasil yang jelas ketika anak masih pada tahap perkembangan dengan dominasi aktifitas tidak sadarnya tetapi yang mereka dapatkan hanyalah sebuah kesenangan untuk dirinya sendiri. Jadi perlu dibedakan jika perkembangan anak berbeda dengan perkembangan orang dewasa.

Bermain sangat membantu perkembangan otak anak usia dini (Armstrong, 2006). Pada masa ini pembentukan otak anak membutuhkan stimulasi sosial dan emosional dengan dinamis, kreatif dan pengalaman yang mutlisensori. Oleh karena itu ketika anak bermain maka dia mempunyai stimulasi otak yang cukup luas. Jadi menurut Armstrong bermain tidak hanya kegiatan yang tidak berguna, melainkan ada beberapa manfaat yang bisa diuraikan yakni ; Bermain dapat membantu perkemban-

gan fisik dan sensor motorik anak seperti meloncat, berlari, saling bersentuhan, menggambar, dan melatih berhubungan langsung dengan kehidupan di muka bumi dan budaya yang berkembang; Dalam bermain anak juga latihan membangun cara belajar sosial. Latihan berinteraksi dengan orang lain, berusaha mematuhi berbagai aturan, latihan berbagi peran dan bekerjasama; Bermain juga merupakan proses belajar penyesuaian terhadap kebutuhan dan tuntutan teman sebaya. Anak berlatih memahami dunia di luar dirinya sendiri di saat dia masih dikuasai oleh perkembangan egonya.

Mereka belajar secara alamiah tanpa dibuat sebuah kegiatan belajar sendiri, dengan bermain anak sudah otomatis menciptakan praktik-praktik penyesuaian terhadap kepentingan teman-teman sebayanya; Mendukung perkembangan emosional anak sehingga dengan bermain anak menjadi semakin mampu mengelola rasa takut, mengekspresikan kesenangannya, mengelola marah, mengekspresikan dan mengelola cemburu atau mentransmisikan ambisi diri dengan berbagai ragam permainan yang membangun; Bermain mendukung perkembangan kognitif anak melalui berbagai permainan simbol-simbol komunikasi dengan orang lain, seperti mencoba memainkan variasi gambar-gambar, melakukan improvisasi dramatis, berlatih bagaimana caranya hadir di hadapan orang lain, membangun pola makna di pikiran anak melalui berbagai interaksi dengan sesuatu atau dengan orang lain.

Jika sebagian orang beranggapan bermain merupakan aktifitas yang kurang penting bagi anak, anggapan itu sangat merugikan perkembangan anak. Melalui berbagai kajian sudut pandang tersebut bermain justru menjadi sentral dalam kehidupan anak. Bermain merupakan serangkaian aktifitas yang didalamnya anak dirangsang untuk matang dalam pembentukan perkembangan otak anak, melatih menyesuaikan diri terhadap kehidupannya, merangsang fisik dan motorik, latihan mengelola hubungan sosial dan emosional anak.

Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07

15

Berlangsung gayeng, komunikatif dan penuh dengan kehangatan. Kajian Keluarga Rutin Binaan LAZIS Sabilillah

Bercengkerama Meningkatkan Motivasi SAAT ini demi pentasarufan amanah yang dititipkan oleh para muzaki, jama’ah dan donatur dermawan LAZIS Sabilillah. Maka penyampaian bantuan beasiswa dilaksanakan secara serentak setiap bulan. Jika dahulu lembaga menggunakan cara bekerja sama dengan pihak sekolah secara langsung maka pada beberapa tahun kebelakang, pemberian beasiswa langsung ditujukan kepada sasaran yakni adek asuh yatim – dhuafa dengan cara mengundang mereka untuk datang menerima sekaligus mendapatkan berbagai macam materi pembinaan. Selain itu, dengan dihadirkannya keluarga binaan sekaligus anak-anak asuh maka segala keluhan maupun kebutuhan mereka langsung dapat diketahui oleh lembaga.

Selain itu, dengan harapan agar selalu terjalin komunikasi aktif antar seluruh peserta kajian dan pembinaan rutin maka LAZIS Sabilillah memberikan waktu kepada para peserta untuk secara bergiliran satu persatu menyampaikan “uneg-uneg’nya” maupun keinginan bagi perkembangan kualitas ibadah, kualitas perekonomian maupun mengenai pendidikan anak-anak mereka. Seperti pada acara kajian sore lalu. Adalah ibu Nurjanah, 46 tahun beliau menceritakan tentang betapa kerasnya ia untuk menggiring putra – putrinya untuk selalu taat dan rajin dalam beribadah khususnya sholat 5 waktu. Ia menjelaskan dengan terbata –bata dan mata yang berkacakaca, bahwa tumpuan dimasa yang akan datang jika kelak ia sudah tiada maka yang dapat tersampaikan kepada kedua orang tua selain kenangan yang terutama ialah doa. Nah,

16

Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07 Majalah Komunitas

bagaimana mungkin doa akan tersampaikan kelak, jika putra-putrinya tidak bisa beribadah, tidak bisa sholat dan berdo’a. Dalam hal ini ia berusaha memberikan gambaran dan contoh yang sangat bagus kepada para peserta yang lain. Selain itu, ia juga merasa bangga dengan adanya program pembinaan yang dilaksanakan setiap bulan oleh LAZIS Sabilillah ini. Tak lain dan tak bukan, jika anak-anak mungkin bisa diperintahkan dan dinasehati oleh orang tuanya, maka akan tepat dan bagus kiranya jika para orang tua, wali asuh anak-anak binaan LAZIS Sabilillah ini juga turut mengasah dan menambah ilmu dari narasumber dan ahli yang pas yang di hadirkan secara khusus oleh lembaga.

Lain halnya dengan ibu “Pratiwi, 38 tahun” orang tua dari adek asuh Lia Amalia. Ia mengucapkan banyak terima kasih dan rasa terharu dengan banyaknya bantuan yang telah ia peroleh dari para dermawan dan donatur LAZIS Sabilillah, hingga kini ia mampu mendapatkan kontrakan rumah yang layak, pendidikan anaknya sejak 5 tahun yang lalu, ini ia menginjak kelas 9 di sekolah Menengah Pertama Negeri dengan tanpa hambatan sejak ia menjadi keluarga binaan LAZIS Sabilillah 9 tahun yang lalu. Selain itu, ia kini bisa menabung, dengan cara menitipkan sebagaian uang penghasilannya setiap bulan melalui tabungan anak asuh di LAZIS Sabilillah.

Sungguh sebuah kebahagiaan yang tak terkira ia utarakan dan ceritakan kepada seluruh peserta lainnya yang hadir sore itu.

Jika dahulu dengan jumlah peserta yang selalu hadir rata-rata 50 sampai 70 orang,

Lembaga menggunakan ruangan auditorium KH. Nachrowi, dilantai 1 Yayasan Sabilillah.

Kini dengan jumlah peserta yang semakin bertambah dengan seiring bertambahnya jumlah anak asuh hingga 200 orang anak maka pelaksanakan pembinaan dan kajian anak-anak / adek-adek asuh dijadikan satu dengan pembinaan keluarga atau yang khusus untuk orang tua / wali asuh mereka yakni didalam masjid Sabilillah. “Pemisahan dilakukan ketika materi kajian yang disampaikan berbeda dengan yang akan disampaikan khusus kepada orang tua supayan yang disampaikan lebih focus dan terarah” Ust. Sulaiman menjelaskan.

Acara kajian rutin yang setiap bulan dilaksanakan pada tiap tanggal 10 atau 11 ini menjadi salah satu kegiatan wajib yang harus diikuti dan dihadiri oleh seluruh penerima bantuan dari program beasiswa dhuafa dan yatim. Khususnya bagi para orang tua maupun wali asuh dari adek-adek asuh binaan itu sendiri. Selain hadir untuk menerima bantuan beasiswa secara langsung, kegiatan ini biasanya juga menghadirkan narasumber dengan agenda pembinaan yang berbeda – beda, diantaranya mengenai manajemen pengelolaan keuangan keluarga, mengenai pembinaan dan pendam­ pingan terhadap anak – anak dirumah, mengenai potensi dan kreativitas usaha, hingga pendidikan kesehatan bagi keluarga. Namun, hal utama yang selalu disampaikan berulang-ulang dan konsisten dikontrol adalah mengenai ibadah, sholat 5 waktu baik orang tua, wali asuh maupun anak-anak dan adek-adek asuh itu sendiri. (*)

Kelas Tahfidzul Qurán Madrasatul Qurán Sabilillah AL-QUR’AN diturunkan sebagai kitab suci bagi umat Islam. Kandungan ayat-ayatnya menjadi petunjuk dan pedoman bagi manusia. Umat Islam mempunyai kawajiban untuk memelihara dan menjaga kesuciannya dalam rangka melestarikan keotentikan ayat-ayat AlQur’an Fiman Allah Swt dalam Surah Al Hijr 15: 9 :

Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.

Dengan adanya jaminan itu, tidak berarti umat Islam terlepas dari tanggung jawab dan kewajiban untuk memelihara kemurniannya dari tangan-tangan jahil dan musuh Islam yang tidak henti-hentinya berusaha mengotori dan memalsukan ayat-ayat Al-Qur’an. Oleh sebab itu umat Islam pada dasarnya tetap berkewajiban memeliharanya.

Salah satu usaha nyata dalam proses pemeliharaan kemurnian Al Qur’an ialah dengan menghafalkannya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Madrasatul Qur’an Sabilillah atau yang saat ini sering disebut dengan MQS, lembaga bimbingan baca Al Qur’an khusus untuk dewasa yang dirintis sejak 5 tahun lalu oleh LAZIS Sabilillah. Selain kelas tahsin (Baca Qur’an) yang sudah berjalan sejak 4 tahun lalu, MQS dibawah asuhan Ust. Anas Basori Alwi, putra KH. Basori Alwi pengasuh Pondok Pesantren Ilmu Qur’an (PIQ) Singosari, MQS juga membuka kelas Tahfidz (Hafalan Qur’an) untuk segala usia. Dengan moto Tahfidz Ekslusif Khusus Untuk Karyawan, Mahasiswa dan Masyarakat Umum.

Dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu ba’da Ashar, kini kelas tahfidz diikuti oleh setidaknya 25 orang peserta setiap minggunya. Para peserta’pun beragam, ada guru-guru madrasah dan sekolah umum, ada karyawan perusahaan swasta di Kota Malang, bahkan ada beberapa anak-anak usia 10 sampai 12 tahun. Semuanya mengikuti bimbingan tahfidz dengan penuh semangat dan

tanpa putus asa.

Memang secara pasti, kelas tahfidz yang ada saat ini tidak memberikan beban target kepada peserta untuk bisa selesai dalam hitungan bulan atau hari. Namun dalam perjalanan meningkatnya para jama’ah dan masyarakat umum yang mengikuti kelas Tahfidz, para ustadz semakin terpacu untuk memberikan bimbingan dan pembinaan secara maksimal. “Selain memberikan tips-tips cara mudah untuk menghafal, kami juga memberikan kartu control setoran yang mana berfungsi sebagai acuan setiap peserta untuk semakin giat menambah hafalan masing – masing pada setiap pertemuan.

Berjalannya kelas Tahfidz, juga atas prakarsa dan dukungan dari Ustad Syafa’at al Hafidz Almarhum, yang juga merupakan dosen Universitas Islam Negeri Al Maliki Malang. Dengan antusias beliau pula beberapa murid didikannya yang juga senior-senior hafidz di UIN Maliki Malang menjadi Pembina serta guru-guru pembimbing di MQS khusus kelas tahfidz ini. Saat ini setidaknya 4 orang guru dikelas tahfidz yang aktif mengajar setiap hari Sabtu dan Minggu.

“Pada dua tahun belakangan ini, seiring dengan semakin maraknya bimbingan maupun program-program tahfidzul Qur’an baik dilembaga-lembaga pendidikan keagamaan maupun di sekolahsekolah umum formal menjadi pemacu

bagi kami untuk terus selalu berinovasi dan berusaha maksimal agar Al Qur’an bukan menjadi sekedar kitab suci saja, namun sebagai bacaan harian bagi seluruh umat Muslim di Kota Malang” Ust. Manzil H. selaku Koordinator Kelas Tahfidz menjelaskan.

Pada akhirnya, tidak saja menjadi harapan yang sekedarnya karena sejarah membuktikan dan Nabi Muhammad SAW-pun memberikan penghargaan yang sangat tinggi kepada para penghafal (hafiz) Al Qur’an. Beliau bersabada :

“Umatku yang paling mulia adalah para penghafal Al Qur’an (HR. Tirmizi) Imam Abdul Abbas dalam kitabnya Asy-Syafi menjelaskan bahwa hukum menghafal Al-Qur’an adalah Fardu Kifayah. Jika kewajiban ini tidak terpenuhi, seluruh umat Islam akan menanggung dosanya. Oleh karena itu menghafal Al Qur’an (tahfizul Qur’an) menjadi bagian penting dalam Islam. Nash di atas hanya sebagian kecil saja yang menyebutkan tentang kemuliaan penghafal Al Qur’an, dan masih banyak lagi nash lain ynag menjelaskan hal tersebut. Ini membuktikan bahwa seorang penghafal Al qur’an (hafizh) mendapat derajat yang tinggi dimata Allah SWT. Amiin, Insya Allah.. (*) Majalah Komunitas Sabilillah Edisi 126 / Maret 2015 / Thn: 07

17

SUMBER PENERIMAAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE FEBRUARI 2015 SUMBER PENERIMAAN

67,744,820

Donatur

28,980,500

Warko

2,039,000

Rekening Bank

25,600,000

Kotak Amal fakir Miskin Masjid

1,150,000

Kotak Amal Yatim

6,845,000

Kotak Amal Operasional

450,000

MQS

1,975,000

Penerimaan Lain-lain

705,320

REKAPITULASI PEMANFAATAN DANA LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH SABILILLAH PERIODE BULAN FEBRUARI 2015 PENGELUARAN

65,969,291

Program Peduli Pendidikan

Program Santunan Insentif Guru TPQ

1,650,000

Beasiswa Duafa’

3,300,000

Fakir miskin

1,110,000

Bantuan Prasarana Sekolah Dhuafa’

600,000

Lansia

1,775,000

Beasiswa Yatim

4,200,000

Sosial

500,000

Bantuan Prasarana Sekolah Yatim

600,000

Santunan Gharim

500,000

Perpustakaan

300,000

Fisabilillah

1,767,100

Ibnu Sabil

50,000

Insidentil Yatim

7,500,000

Program Pengajian & Pembinaan SDM Pembinaan guru TPQ

200,000

Pembinaan Musolla

400,000

Bimbingan Baca Al-Qur’an Dewasa

3,160,000

Pendidikan dan Pelatihan

98,000

Program Bantuan Prasarana Tempat Ibadah Operasional Musolla Binaan

525,000

Publikasi dan Sosialisasi

Bantuan Kemanusiaan Operasional Perlengkapan

100,000

Transportasi

1,099,000

Telpon

349,000

Biaya Perawatan Aset Tetap

760,000

Konsumsi

220,500

Publikasi & Sosialisasi

730,000

Jamsostek

1,623,000

Majalah Komunitas Sabilillah

4,350,000

Amilin

7,050,000

Program Kesehatan dan Gizi

Volunteer

1,960,000

Nutrisi Kajian Keluarga

3,610,000

Biaya operasional lain-lain

19,000

1,550,000

Biaya Lain-lain

353,191

Program Bedah Rumah

10,000,000

Mustahik Sehat Program Bina Usaha Bina Usaha Duafa

3,610,500

DONATUR LAZIS SABILILLAH BULAN FEBRUARI 2015 No Nama 1 Ayla Azzura Maharani 2 Rizky Agita 3 Sis Prawoto 4 Bagi Hasil BNI 5 Bagi Hasil BSM 6 Djumiatin 7 Ir. Irsyat Iffano, MT 8 M. Hanafi 9 Sugeng P.K(BDI) 10 Susanto 11 Sutrisna Wati 12 Yuzan Fithrotin 13 Andika Irhab Maulana 14 Hamba Allah (ANK) 15 Endang Sulaeni 16 Lukman 17 M. Raihan Rajendra Z. 18 Mbk. Mujiati 19 N. Yusuf 20 Soleh Gatot 21 Sugeng Hari M. (Erik) 22 Sugeng(Ibu) 23 Zandha Nawateyska

Rp 10,000 10,000 10,000 14,249 15,540 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47

Bagi Hasil BNI Syariah Aini Hayati Anis Diah Mafazah Makali Muhamad Ikrom Sahid,H Sofian Arief Sulaiman Widhi Handoko Yosman Bagi Hasil BCA Hamba Allah (RK) Moch Iksan,H Ari Permadi Nugroho Dian Indra Cahyono Didik Supardi,Ir Dwi Retna Dwi Suryanto Dwiyan Zakaria Edi Soepomo Edra Ertantyo Eka Prasetya H.

29,136 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 33,878 35,000 45,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000

48 Endang Purwati 50,000 49 Gatot Kisworo 50,000 50 H. Abd. Kadirun 50,000 51 Hendra Pah 50,000 52 Hilman (Gus Andik) 50,000 53 Hj. Dewi ZN. 50,000 54 Ika Nur S. 50,000 55 Indra Kurniawan 50,000 56 Kel. Erfiet Y./Rr. Arintya S. 50,000 57 M. Muwidha 50,000 58 M. Nanang Sulton 50,000 59 Markhamah 50,000 60 Mien 50,000 61 Moch. Soleh 50,000 62 Nina 50,000 63 Hamba Allah (NXDR) 50,000 64 Resha Ayu Anita 50,000 65 Hamba Allah (SB) 50,000 66 Slamet Riyadi,H 50,000 67 Sri Mastuti 50,000 68 Subardi 50,000 69 Supardi 50,000 70 Tatik 50,000 71 Taufik Hidayah 50,000 72 Taufikurrahman 50,000 73 Trias Widandini 50,000 74 Tutik Mahaleni 50,000 75 Woja,Hj 50,000 76 Yudianto 50,000 77 Zamzami 50,000 78 Ate Rushendi 60,000 79 Dwi Kusumo A. 60,000 80 Moch. Antik 65,000 81 Mudjoko 75,000 82 Sandy 75,000 83 Sudarianto 75,000 84 Wardoyo 75,000 85 Yuanita Kurniawati 75,000 86 Hamba Allah (SLYN) 78,000 87 Liliya Indra Cahyani 80,000 88 Todi Indra Brata 85,000 89 Hamba Allah (NYMK) 100,000 90 A. Rizal Amri 100,000 91 Amien L Chaziem 100,000 92 Aprilia Ridhowati 100,000 93 Bambang Budi W. 100,000 94 Bayu Santoso 100,000 95 Diah Arimusti 100,000 96 Diyah Djajautami 100,000 97 Donny Ariawan 100,000 98 Drs.H.Hariadi 100,000 99 Endang 100,000 100 Faizal Reza 100,000 101 Fathoni 100,000 102 Fitrio Devi A. 100,000 103 Fuad & Akmal 100,000 104 H. Agus 100,000 105 H. Buwono 100,000 106 Haris Fajar 100,000 107 Hj. Murtiningsih 100,000 108 Kurniawati, SH 100,000 109 Lembah Adriani 100,000 110 Listia Amalia 100,000 111 Listyawati 100,000 112 Luluk Mas’adah 100,000 113 M Yunus,S.Pd,M.Pd 100,000 114 Machfud 100,000 115 Marwoto 100,000 116 Nadya Nafis K 100,000 117 Noor Afifah 100,000 118 Nursalam & Lilik 100,000 119 Nusi Tristiawati 100,000 120 Riza 100,000 121 Rizky Lintarta 100,000 122 Rochmat 100,000 123 Ruqoyah 100,000 124 Soewardi, BA 100,000 125 Sri Hendrastuti 100,000 126 Sri Utami 100,000 127 Hamba Allah (SWDD) 100,000 128 Hj. Suhartini 100,000 129 Susanti 100,000 130 Syaifudin Anwar 100,000 131 Titik Puji Lestari 100,000 132 Ulfah Anggraeni 100,000 133 Winarti 100,000 134 Wiwied Agus K. 100,000 135 Yuniawati Pancaningrum 100,000 136 Yunita 100,000

137 Hamba Allah (ABD) 120,000 138 Laura Bonita 125,000 139 Rahmad Taufiq W.H. 125,000 140 Siswanto 130,000 141 Agus Satriadi M. 150,000 142 Ana Chio 150,000 143 Hariraturrizqya 150,000 144 H. Muchlis Diagama 150,000 145 H. Mulyono H. 150,000 146 Heri Indarso 150,000 147 Imam Ghozali,H 150,000 148 Jujuk RB,dr 150,000 149 Lulu’atul Munawaroh 150,000 150 M. Yasin 150,000 151 Mudjiono & Dwi PA 150,000 152 Novanita R. 150,000 153 Suroto 150,000 154 Wulang Yudi 150,000 155 Yusniar Waedhani 150,000 156 Wiwik Sumartini 175,000 157 Bagi Hasil Mandiri 192,365 158 Abdurrahman Baragbah 200,000 159 Aditya Yuli Nugroho 200,000 160 H. Ahadun 200,000 161 Amir M. S.,SE.AK 200,000 162 Dewi Fadillah 200,000 163 Farida Yasmin 200,000 164 H. Misbahul Anam 200,000 165 Khudori 200,000 166 Lela 200,000 167 M. Amim 200,000 168 Nur Aini Hanifah 200,000 169 Prof.Dr.H.M. Mas’ud Said 200,000 170 Rama 200,000 171 Rama (Loesi E.) 200,000 172 Ratih Indah A 200,000 173 Ratriana 200,000 174 Sari W./Andy Y. 200,000 175 Shynta Lilia 200,000 176 Slamet Hariyanto 200,000 177 Suko Wiyono 200,000 178 Sunarto 200,000 179 Syuriansyah A. 200,000 180 wiwin 200,000 181 Kotak Amal Orps.

450,000 182 H. Fadhol R. 250,000 183 Irma Anindiati 250,000 184 Rosyad,SH 250,000 185 Hamba Allah (BSM) 275,000 186 Danar 300,000 187 N. Diva Mahaendra 300,000 188 Prof. Edi Widjajanto 300,000 189 Laksono Pribadi 350,000 190 Zuhro Rosyidah 350,000 191 Bagi Hasil Mandiri 370,306 192 Khafi A. W. (Iswahyudi) 400,000 193 Asri Suardi 470,000 194 Arifin Hasyim 500,000 195 H. Zainul Fadli,M.Kes 500,000 196 Ida Kartini 500,000 197 Istuti Muhaddah Ode 500,000 198 Nonot Harnowo 500,000 199 R. Nugroho 500,000 200 Silvi 500,000 201 Collection Mega Finance 502,500 202 Anita R. &M. Irfan 575,000 203 Iwan Sugiarto 600,000 204 Osian & Aniswatul K. 600,000 205 Hamba Allah (DHC) 700,000 206 Mudjianto 800,000 207 CV. Azka Asri 950,000 208 Warko Yatim 955,500 209 Agung Cahyono 1,000,000 210 Fata Antariksa 1,000,000 211 Inuk Mariyanto 1,000,000 212 Istiqomah Wardani 1,000,000 213 Bp. Roby 1,000,000 214 Nanik (Ibu) 1,050,000 215 Warko Infaq oprs.

1,083,500 216 Kuswohadi 1,115,000 217 Masjid - Infaq 1,150,000 218 H. Didik Supriyatno 1,200,000 219 Hamba Allah 2,035,000 220 Eko Basuki R. 1,500,000 221 Ponidi 2,000,000 222 Masjid - Yatim 6,845,000 223 EXPEDISI ICL 15,000,000

Sambungan dari halaman 3

Dalam diri Rasulullah SAW hanya ada nafsu yang membawa kepada perbuatan baik, bernilai ibadah dan membawa kemaslahatan ummat. Maka dari itu, kita harus menjaga nafsu amarah dan lawwamah yang hanya akan membawa diri kita dalam kerugian.

Memelihara hati

Yang terakhir, jika kita ingin jadi orang yang baik, kita harus menjaga dan memelihara hati kita. Seperti sepenggal lirik lagu “Jagalah hati, jangan kau nodai.

Jagalah hati lentera hidup ini. Bila hati kian bersih, pikiranpun akan jernih. Semangat hidup nan gigih, prestasi mudah diraih. Namun bila hati keruh, pikiran jahat merasuk. Seakan dikejar musuh, dengan Allah kian jauh.”. Kita harus menjaga hati kita dari macam – macam

penyakit hati, diantaranya, iri, sombong, riya’, dan sebagainya. Jika hati kita baik dan bersih, maka pikiran dan perbuatan kita pun akan baik dan menyenangkan, begitu juga sebaliknya. Sesuai sabda Rasulullah SAW yang artinya sesungguhnya di dalam tubuh manusia, ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik. Jika ia buruk, maka seluruh tubuh akan buruk. Dia adalah hati.

gunting di sini

FORMULIR DONATUR

Pelindung: Dewan Pembina Yayasan Sabilillah, Ketua III Yayasan Sabilillah, Dewan Penasehat: Drs. H. Mas’ud Ali, M.Ag, Prof. DR. H. Ibrahim Bafadlal, Komisi Fatwa: KH. Drs. Abdul Madjid Ridwan, KH. Drs. Marzuki Mustamar, Lc, H. Anas Basori, Ketua LAZIS: Choirul Anwar, SAg. MSi, Wakil Ketua: Yuanda Kusuma, Lc, Manager Oprasional: Ust. Sulaiman AP, ST, Pengawas: Dra. Hj. Siti Munfaqiroh, MSi, Hj. Enggar Nursasi, SE, MM, Sekretaris: Mochammad Sholeh, AP, Bendahara Umum: H. Mulyono Hartono, Bendahara Harian: Mafazah, SE.Ak, Networking dan Kerjasama: H. Rahmat Hidayat, Heru Patikno, ST, Fundrising: HM. Tukiran S., Nurul Wihandayani, Dra. Hj. Azizah, Manager Pendistribusian dan Pendayagunaan: Sofyan Arief, NM. Taufik Hidayat, H. Manan Syayudhi, Marketing Komunikasi: Yosman A. Ssos, Rizky Noorhamidinah Ssos, Faiz DZ Roini, Abdullah.

Daftar Harga Iklan Ukuran

Harga

Harga

Harga

(Hal. 2 & 19)

(Hal. Cover)

(Hal. 5 & 16)

1/16 Halaman (5cm x 7cm)

Rp 110.000

-

-

1/8 Halaman (10cm x 7cm)

Rp 165.000

-

-

1/4 Halaman (10cm x 14cm)

Rp 330.000

-

Rp 250.000

1/2 Halaman (21cm x 21cm)

Rp 550.000

Rp 750.000

-

1 Halaman Full (Ukuran A4)

Rp 1.100.000

Rp 1.500.000

-