Galantis

11 NOVEMBER / / SENIN

GALANTIS REKTOR PEREMPUAN PERTAMA ITB TELAH TERPILIH

© Dokumentasi Kera Persma 2019 – (Suasana di luar gedung Ganesha Exhibition Programme setelah hujan)

Mengenal Budaya Lewat Lensa HASNA KHADIJAH SALSABILA LAHINO 09 NOVEMBER 2019 GEP atau Ganesha Exhibition Programme merupakan acara tahunan yang dilaksanakan oleh Liga Film Mahasiswa ITB. GEP biasa dilaksanakan dua kali setahun. Setelah pada Februari lalu mengusung tema makanan dengan judul Gastroperspective, November ini, LFM mengangkat kultur sebagai tema besar acara dengan judul GEP 2019: Ragam Rasam. Ragam artinya berbagai macam, sedangkan Rasam bermakna kebiasaan, aturan, dan adat.

(Selengkapnya halaman 5)

© Dokumentasi Kera Persma 2019 – (Tiga calon rektor ITB yang sedang menyapa public, dari kiri: Reini Wirahadikusumah, Kadarsah Suryadi, Jaka Sembiring)

Pilrek Memanas, Debat Pemungkas Dilepas NAUFAL APRIJA 02 NOVEMBER 2019 Keluarnya tiga nama calon yang lolos seleksi sepuluh besar bakal rektor semakin memperketat persaingan antarcalon untuk memperebutkan kursi kepemimpinan. Selain itu, hal ini juga mengundang antusiasme massa kampus untuk mengenal lebih jauh kualitas dari masing-masing calon rektor.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, berbagai kalangan mahasiswa dari jurusan yang berbeda turut ikut berpartisipasi dalam debat terbuka ini.

Berbagai pertanyaan kritis dilayangkan untuk melihat pandangan para calon rektor dalam memenuhi aspirasi mereka, termasuk kebijakan- kebijakan yang akan diterapkan nantinya.

Pada debat terbuka ini, beberapa dewan Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung tampak hadir untuk menyaksikan kelihaian para Carek, sebutan bagi calon rektor, dalam menjawab pertanyaaanpertanyaan dan isu yang diberikan.

(Selengkapnya halaman 3)

© Dokumentasi Kera Persma 2019 – (Para pengunjung)

ITB BULAN INI

GELORA SEMANGAT GELORA BUDAYA MELAYU DI ACARA TPB CUP 2019 MIKON UKMR

DEBAT CAREK HARI SABTU, MAHASISWA TERGANGGU PAGE 1

11 NOVEMBER / / SENIN

GALANTIS

INTRAKAMPUS

Rektor Perempuan ITB Pertama Telah Terpilih VINDRIANA 08 NOVEMBER 2019

Š Media Kompas

Setelah melalui berbagai proses yang panjang, pada Jumat, 8 November 2019, Majelis Wakil Amanat (MWA) ITB menetapkan Prof. Reini Wirahadikusumah MSCE, Ph.D., sebagai Rektor ITB Periode 2020-2025, mengalahkan kedua kandidat lainnya, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA dan Prof.Dr.Ir. Jaka Sembiring M.Eng. . Pemilihan Prof. Reini juga menjadi sejarah besar dalam 100 tahun ITB berdiri. Prof. Reini menjadi rektor perempuan pertama yang akan memimpin ITB 5 tahun ke depan.

Sosok yang Berprestasi Prof. Reini sendiri merupakan sosok yang sangat dihormati di kalangan civitas ITB. Sebelum terpilih sebagai Rektor, Prof. Reini merupakan Guru Besar pada kelompok keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB. Bukan hanya itu, selama 25 tahun mengabdi, beliau sudah menerbitkan berbagai publikasi dan prestasi serta bergabung dalam berbagai proyek terkait bidang konstruksi dan bangunan. Enabling Humanitarian Attributes for Nurturing Communitybased Engineering (ENHANCE) menjadi salah satu proyek yang sedang beliau kerjakan. Tak main-main, proyek tersebut merupakan hasil kerja sama ITB dengan salah satu universitas besar dunia, Universitas Warwick, Inggris dalam bidang humanitarian engineering atau rekayasa kemanusiaan.

Melalui Proses yang Ketat Pemilihan Prof. Reini sendiri dilaksanakan dengan berbagai proses yang sangat ketat.. Yani Panigoro, selaku Ketua Majelis Wakil Amang(MWA) ITB menyebutkan, sebelumnya para calon sudah melalui berbagai proses pemilihan, baik dari panel ahli, debat publik, komunikasi secara terbuka dengan civitas akademik ITB dan paparan sidang tertutup di MWA ITB. Beliau juga menambahkan, para calon juga melakukan wawancara khusus dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.

Membawa Harapan akan Inovasi Terpilihnya Prof. Reini menjadi angin segar bagi civitas ITB dan juga masyarakat Indonesia. Berbagai pihak, baik dari kalangan ahli maupun masyarakat umum, sangat mengharapkan Prof. Reini bisa memberikan gebrakan besar dalam kancah teknologi dan mendorong pengembangan SDM berkualitas melalui diri ITB. Nadiem Makarim yang juga hadir dalam penetapan rektor terpilih ITB, melalui Yani menyebutkan, beliau sangat mengharapkan munculnya kolaborasi antara para kandidat dalam pengembangan ITB ke depannya. Beliau juga mengharapkan agar rektor yang terpilih dapat beradaptasi dengan segala tugas yang diemban dan berani dalam memunculkan keputusan yang tegas.

[LL] HALAMAN 2

GALANTIS

11 NOVEMBER / / SENIN

INTRAKAMPUS

INTRAKAMPUS

Pilrek Memanas, Debat Pamungkas Dilepas NAUFAL APRIJA 02 NOVEMBER 2019 Bandung, (NA).- Debat terbuka tiga besar calon rektor Institut Teknologi Bandung periode 2020-2024 secara resmi digelar pada hari sabtu, 02 November 2019 di sekitar jalan utama antara Lapangan Basket dan Lapangan Cinta kampus ITB Ganesha.

Keluarnya tiga nama calon yang lolos seleksi sepuluh besar bakal rektor semakin memperketat persaingan antarcalon untuk memperebutkan kursi kepemimpinan. Selain itu, hal ini juga mengundang antusiasme massa kampus untuk mengenal lebih jauh kualitas dari masing-masing calon rektor.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, berbagai kalangan mahasiswa dari jurusan yang berbeda turut ikut berpartisipasi dalam debat terbuka ini. Berbagai pertanyaan kritis dilayangkan untuk melihat pandangan para calon rektor dalam memenuhi aspirasi mereka, termasuk kebijakan- kebijakan yang akan diterapkan nantinya.

Pada debat terbuka ini, beberapa dewan Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung tampak hadir untuk menyaksikan kelihaian para Carek, sebutan bagi calon rektor, dalam menjawab pertanyaaanpertanyaan dan isu yang diberikan.

Tak pelak, adu argumen ini akan menjadi senjata pamungkas para Carek untuk merebut hati para dewan dalam pemilihan rektor yang akan digelar pada sidang MWA dan Senat Akademik di waktu mendatang.

Sebagai titik penting pelaksanaan Pemilihan Rektor ITB, pada debat ini juga diadakan survei elektabilitas di penghujung acara. Para audiens mendapat sebuah gelang yang digunakan sebagai alat untuk memilih.

Debat Carek Hari Sabtu, Mahasiswa Terganggu NAUFAL APRIJA 02 NOVEMBER 2019

© Media ITB

© Adi Permana (Humas ITB)

Kemudian audiens dipersilahkan untuk memasukkan gelang itu pada salah satu kotak yang tertulis nama calon rektor, yaitu Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., dan Prof.Ir. N.R. Reini D. Wirahadikusumah MSCE, Ph.D. . Hasil suara ini akan menjadi prediksi hasil seleksi akhir nanti.

Pada debat kali ini juga, diinformasikan bahwa pemilihan rektor yang akan mendatang memiliki keistimewaan. Masing-masing calon rektor akan mengukir rekor baru dalam Pemilihan Rektor ITB jika terpilih sehingga debat terbuka ini akan menjadi penentu rekor apa yang akan dicatat oleh ITB pada pemilihan rektor mendatang

Bandung,(NA).-Beberapa mahasiswa merasa kecewa dan terganggu atas dilaksanakannya kegiatan debat terbuka calon rektor Institut Teknologi Bandung pada hari Sabtu, 02 November 2019 di kampus ITB Ganesha. Bukan tanpa sebab, mereka melayangkan pernyataan tersebut karena beberapa alasan.

Pelaksanaan debat calon rektor yang bertepatan dengan jadwal ujian tengah semester bagi sebagian mahasiswa mengakibatkan mereka tidak dapat mengikuti keberlangsungan acara debat tersebut. “Seharusnya debat itu diadakan saat mahasiswa bisa hadir semuanya, jadi semuanya bisa mengenal (calon) rektor yang terpilih”, ujar salah satu mahasiswa.

Selain itu, pelaksanaan debat terbuka calon rektor mengganggu ketenangan pelaksanaan ujian karena suara bising yang dihasilkan sehingga membuyarkan konsentrasi. “Aku nggak bisa konsentrasi saat tes karena kedengeran suara sama nyanyian lagu bento”, ujar Dyn, salah satu peserta ujian yang merasa terganggu.

Memang, terlalu sempitnya waktu agenda pemilihan rektor juga, membuat tidak ada pilihan lain selain menempatkan acara debat tersebut di hari sabtu.

Kendati demikian, hendaknya kegiatan debat tersebut tidak sampai mengganggu keberlangsungan ujian dan konsentrasi mahasiswa yang mengikuti ujian.

HALAMAN 3

GALANTIS

11 NOVEMBER / / SENIN

INTRAKAMPUS

Gelora Semangat TPB Cup 2019

Futsal

DEMMY WENANDA 10 NOVEMBER 2019

Perolehan Sementara

© Dokumentasi Panitia TPB CUP 2019

Hiruk pikuk kesibukan mahasiswa ITB menjadi pemandangan yang lumrah di kampus ganesa ini, terlebih bagi mahasiswa baru yang belum genap enam bulan bertolak dari asal daerah masing – masing untuk bersama-sama mencicipi atmosfer ITB. Rasa jenuh tentu ada dibenak mahasiswa TPB, terlebih saat nilai UTS mulai dibagikan, sebagian besar mahasiswa baru yang awalnya memiliki semangat tinggi perlahan tumbang karena asa tidak sesuai dengan realita. Oleh karena itu, diperlukan suatu ajang untuk membangkitkan semangat mahasiswa TPB yaitu TPB Cup. TPB Cup merupakan sebuah agenda tahunan ajang pertandingan olahraga antarfakultas. TPB Cup 2019 terdiri dari cabang olahraga futsal, basket, voli, dan badminton .

Setiap cabang olahraga dibagi menjadi 2 kategori yaitu putra dan putri serta pada setiap cabang juga terdapat penghargaan untuk fakultas dengan supporter terbaik.

Pelaksanaan rangkaian acara TPB Cup dimulai dari opening cabang olahraga futsal pada senin 28 oktober 2019 di lapangan CC barat pukul 19.00 WIB. Opening diikuti oleh antusiasme suporter seluruh fakultas dengan masing – masing yel - yel nya. Pertandingan perdana merupakan futsal kategori putra yang diikuti oleh FTTM melawan FITB. Tak hanya pemainnya saja yang bersemangat, suara suporter dari FTTM dan FITB dengan berbagai jargon dan yel-yel mereka menggema di sekitar lokasi pertandingan. Tak hanya hanya soal suara, penampilan mereka juga cukup unik. Mulai dari FTTM dengan pakaian perlengkapan layaknya kita saat bangun tidur tiap pagi sementara FITB dengan pakaian SMA yang mengingatkan kita betapa indahnya masa SMA. Pertandingan berakhir dengan perolehan skor 1 untuk FTTM dan 2 untuk FITB.

Babak penyisihan berlangsung selama 8 hari yang dimulai dari 29 Oktober hingga berakhir tanggal 6 November. Sistem pertandingan ini dibagi menjadi 4 grup untuk masing – masing kategori. Untuk futsal kategori putra Grup A (FTMD,SITH,FTSL) ; Grup B (FITB,FTTM,SAPPK) ; Grup C (SBM, SF, FSRD) ; Grup D (FMIPA, FTI, STEI). Untuk kategori futsal putri Grup A (SF, FTSL, FTI) ; Grup B (FSRD, FTMD, SITH) ; Grup C (STEI, FMIPA, FTTM) ; Grup D (FITB, SAPPK, SBM). Hasil pertandingan klasemen akhir group stage kategori futsal putra yang maju ke quarter final yaitu dari group A FTMD dan SITH dengan point sama 3, Grup B FITB (6 point) dan FTTM (3 point), Grup C SBM (6 point) dan SF (3 point), Grup D FMIPA (4 point) dan FTI (3 point). Sementara untuk kategori futsal putri, hasil pertandingan klasemen akhir group stage yaitu dari grup A SF (4 point) dan FTSL (1 point), grup B FSRD (4 point) dan FTMD (point 3), grup C STEI (2 point) dan FMIPA (2 point), grup D FITB (4 point) dan SAPPK (2 point). Babak selanjutnya dilaksanakan pada hari senin tanggal 11 November 2019.

HALAMAN 4

GALANTIS

11 NOVEMBER / / SENIN

INTRAKAMPUS

Mengenal Budaya Lewat Lensa HASNA KHADIJAH SALSABILA LAHINO 09 NOVEMBER 2019 GEP atau Ganesha Exhibition Programme merupakan acara tahunan yang dilaksanakan oleh Liga Film Mahasiswa ITB. GEP biasa dilaksanakan dua kali setahun.

Setelah pada Februari lalu mengusung tema makanan dengan judul Gastroperspective, November ini, LFM mengangkat kultur sebagai tema besar acara dengan judul GEP 2019: Ragam Rasam. Ragam artinya berbagai macam, sedangkan Rasam bermakna kebiasaan, aturan, dan adat. Padanan kata ini digunakan untuk mengangkat arti keragaman budaya di Indonesia. Acara GEP tahun ini memiliki tujuan untuk melindungi budaya Indonesia dengan cara mengenali budaya kita sendiri.

GEP 2019: Ragam Rasam tidak dilaksanakan di area kampus atau sekitarnya. Kali ini, GEP mengambil tempat di Museum Kota Bandung.

Acara diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 6 sampai 7 November 2019. Ada berbagai kegiatan yang bisa kita temukan di antaranya: pameran fotografi, pemutaran film dan video, area Kineklub, diskusi kekaryaan, tarian kebudayaan, instalasi kebudayaan, pemutaran film eksternal, dan jajanan pasar.

© Dokumentasi Kera Persma 2019 (Instalasi Foto)

Terdapat pula area Kine yang menyediakan laptop dan gawai agar para pengunjung bisa menonton video dan mendengarkan rekaman berisikan tanggapan mengenai beberapa film Indonesia. Selain itu, diadakan pemutaran film-film pendek karya para kru LFM ITB dengan tema budaya. Tiap karya memberikan berbagai pandangan bagaimana tiap kru mengekspresikan ide dan sudut pandangnya dalam berkarya.

© Dokumentasi Kera Persma 2019 (Karya “Saksang”, berisikan dua sudut pandang mengenai kebudayaan Batak tersebut)

RAGAM KARYA Saat pertama kali menginjakkan kaki di ruang pameran, para pengunjung akan langsung melihat berbagai instalasi karya yang diisi oleh foto-foto dari para kru LFM ITB. Potret-potret yang ditampilkan mengambil sudut pandang yang unik. Letak dan detail pameran foto diatur sedemikian rupa © Dokumentasi Kera Persma 2019 (Video “Tari Topeng sehingga menunjukkan tampilan yang Cirebon”, dengan tiga sisi menayangkan tiga fase tarian yang melambangkan tiga fase kehidupan) menarik bagi para pengunjung.

Beberapa instalasi karya yang bisa dilihat pada acara ini di antaranya adalah “Muatan Lamun”, “Bahasa”, “Tari Topeng Cirebon”, “Saksang”, “Revenge/Merindu Mantan”, “RuangRuang yang Ditinggalkan”, dan “Dapur Eyang.”

© Dokumentasi Kera Persma 2019 (Instalasi Foto)

PEMUTARAN FILM EKSTERNAL & TALKSHOW Ada dua film yang diputar pada acara ini, yaitu Tabula Rasa (2014) dan Sekala Niskala (2017). Pada Jumat, 8 November 2019 diselenggarakan pemutaran film Tabula Rasa dan gelar wicara bersama Adriyanto Dewo, sutradara film Tabula Rasa. Sedangkan, film Sekala Niskala diputar pada hari Sabtu, 9 November 2019, kemudian dilanjutkan dengan gelar wicara bersama Anggi Frisca, Direktur Fotografi dari film Sekala Niskala.

PENAMPILAN UNTUK MATA DAN SUARA Tidak hanya pameran, acara GEP kali ini juga menampilkan tari kebudayaan. Tari kebudayaan dibawakan oleh UKM MUSI ITB dan UKM MGG ITB. Para pengunjung dapat melihat langsung betapa indahnya tarian-tarian yang disuguhkan. Tidak hanya itu, di penghujung acara, para kru LFM ITB menyiapkan suguhan menarik berupa penampilan dari Runatala yang merupakan penutup acara ini.

© Dokumentasi Kera Persma 2019 (Karya “Muatan Lamun”, mengenai sudut pandang seseorang dari Angkutan Kota di tengah kesibukan kota Bandung)

HALAMAN 5

GALANTIS

11 NOVEMBER / / SENIN

INTRAKAMPUS

NASIONAL

GELORA BUDAYA MELAYU DI ACARA MIKON UKMR DIN PRAKOSO 02 NOVEMBER 2019 Minggu 2 November 2019 sekelompok mahasiswa yang merupakan calon anggota unit kebudayaan Melayu Riau (Ca-UKMR) Melaksanakan acara mini konser(Mikon). Acara yang bertempat di selasar gedung planologi berlangsung tanpa terkendala hujan maupun pemadaman listrik. "Acaranya meriah banget, sukses besar" kata Bimo salah seorang penonton Mikon ca-UKMR. Acara dimulai dengan pembukaan pantun dari MC dengan logat Melayu yang sangat kental. Dibawah tema”Resonansi Serindit : Merentak Gema Memantik Suluh” acara mikon Ca-UKMR membawakan drama yang bernuansa budaya Melayu Riau dan kepulauan Riau. Tak kalah menarik, di sela-sela drama terdapat juga dua tarian yang ditampilkan.

Tari pertama pada malam tersebut adalah tari Serampang dua belas yang biasa ditampilkan ketika ada orang akan melakukan pernikahan di budaya Melayu. Ditengah penampilan mereka juga ditampilkan tari Rentak Bulian.

Tarian tersebut menggambarkan cara seorang tabib melakukan pengobatan dengan cara mistis, salah satu budaya yang tidak jarang dilakukan pada zaman tersebut.

Diakhir acara diadakan quiz untuk seluruh penonton. Meskipun diadakan oleh calon anggota unit, mereka ternyata mampu memberikan hadiah yang menarik yaitu voucher uang dalam bentuk uang elektronik. "Meskipun isi quiznya materi drama, tapi malah jadi memorable banget karena dibuat asyik dan kompetitif" kata Danang, salah seorang penonton acara tersebut.

Dulu Dipisah, Sekarang Kembali Digabung?

HASNA KHADIJAH SALSABILA LAHINO 10 NOVEMBER 2019

Pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja (2014-2019), tepatnya pada Senin, 27 Oktober 2014, beberapa kementerian dilebur atau dipisahkan. Salah satunya adalah Kemendikbud, yang dipisah menjadi dua kementerian, yaitu Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikbud), serta Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Kala itu, Anies Baswedan ditunjuk sebagai Mendikbud sedangkan M. Nasir ditunjuk sebagai Menristekdikti.

NASIONAL

Wajah Baru untuk Indonesia Maju HAFSAH RESTU NURUL ANNAFI 8 NOVEMBER 2019

Periode baru telah dimulai. Babak kedua pemerintahan Joko Widodo telah dilengkapi dengan seperangkat menteri yang siap mengabdi, membantu kerja presiden dan wakil presiden terpilih selama lima tahun mendatang. Indonesia Maju menjadi nama kabinet baru sekaligus sebagai doa serta pengharapan terhadap negeri ini. Rabu (24/10/2019), para menteri dilantik di tangga depan Istana Negara. Menilik dari kabinet sebelumnya, Indonesia Kerja, terdapat wajah-wajah baru yang kini menduduki kursi menteri. Berikut adalah daftar lengkap nama menteri pada Kabinet Indonesia Maju.

1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan: Mohammad Mahfud 2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto 3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Muhajir Effendy 4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi: Luhut Binsar Panjaitan 5. Menteri Pertahanan: Prabowo

11. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati 12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Nadiem Makarim 13. Menteri Kesehatan: dokter Terawan 14. Menteri Sosial: Juliari Batubara 15. Menteri Ketenagakerjaan: Ida Fauziah 16. Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita 17. Menteri Perdagangan: Agus Suparmanto 18. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Arifin Tasrif 19. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono 20. Menteri Perhubungan: Budi Karya 21. Menteri Komunikasi dan Informatika: Johnny G. Plate 22. Menteri Pertanian: Syahrul Yasin Limpo 23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya 24. Menteri Kelautan dan Perikanan: Edhy Prabowo 25. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi: Abdul Halim Iskandar 26. Menteri Agraria, Tata Ruang, dan Kehutanan: Sofjan Jalil 27. Menteri Perencanaan

© Ristekdikti – Logo Kemenristekdikti (2015=2019)

Dalam sebuah seminar yang diselenggarakan di Gedung LIPI pada 2014, Jokowi mengatakan keinginannya ke depan bahwa risetriset yang berhubungan dengan teknologi, sosial, pertanian, dan kemaritiman bisa diaplikasikan dan betul-betul bisa dirasakan oleh masyarakat, petani, nelayan, dan usaha mikro.

Lima tahun kemudian, Jokowi memutuskan untuk kembali melebur Pendidikan Tinggi ke dalam Kemendikbud.

“Dikti ada di bawah kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Kini, pada Kabinet Indonesia Maju (2019-2024), Menristekdikti berubah menjadi Kemenristek dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dengan Bambang Brodjonegoro sebagai menteri. Sedangkan menteri dari Kemendikbud adalah Nadiem Makarim.

Menurut Mendikbud periode 20142019, Muhadjir Effendy, salah satu alasan pemisahan Kemendikbud dan Kemenristekdikti adalah karena adanya rekomendasi dari UndangHALAMAN 6

GALANTIS

11 NOVEMBER / / SENIN

Subianto 6. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno 7. Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian 8. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Marsudi 9. Menteri Agama: Fachrul Razi 10. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Yasonna Laoly

© Laily Rachev – (Kabinet Indonesia Maju)

31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Wishnutama 32. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak: Gusti Ayu Bintang Darmavati 33. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional: Bambang Brodjonegoro 34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Zainudin Amali 35. Kepala Staf Kepresidenan: Moeldoko 36. Sekretaris Kabinet: Pramono Anung 37. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Bahlil Lahadalia 38. Jaksa Agung: ST Burhanuddin

Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas: Suharso Monoarfa 28. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Tjahjo Kumolo 29. Menteri BUMN: Erick Thohir 30. Menteri Koperasi dan UKM: Teten Masduki

Undang Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Sistem Nasional IPTEK. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa riset nasional adalah badan yang berdiri sendiri. Ia berkata, awal mula penggabungan badan riset nasional dengan Dikti didasarkan harapan akan terbentuknya simbiosis mutualisme antara kedua lembaga.

Selain itu, diduga bahwa Jokowi ingin memperbaiki masalah-masalah dalam sistem pendidikan Indonesia, salah satunya adalah Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dalam lima tahun belakangan ini belum mampu dicapai kementerian terkait. Karena itulah, dianggap perlu diperbaiki dari “hulu”, yakni sejak pencetakan guruguru berkualitas di perguruan tinggi.

Pada kanal YouTube Kompas TV, Kamis (24/10/2019), Jokowi mengatakan bahwa dengan diangkatnya Nadiem Makarim sebagai Mendikbud, diharapkan lompatan kualitas sumber daya manusia akan bisa terjadi.

Ada yang unik dari acara pelantikan kabinet Indonesia Maju ini. Pada 2014 lalu, Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri beserta jabatannya. Pengumuman ini disampaikan secara resmi di tengah lapangan Istana Negara. Selanjutnya, para menteri yang disebut berlari dari tepi menuju tengah. Sementara di tahun ini, Presiden Jokowi mengumumkan nama-nama menteri beserta jabatannya dengan duduk lesehan di tangga bagian depan istana, didampingi oleh seluruh menteri.

Suasana menjadi terkesan lebih santai apabila dibandingkan dengan pelantikan kabinet sebelumnya.

HALAMAN 7

GALANTIS

11 NOVEMBER / / SENIN

SAINS

Para Juara Penghargaan Nobel 2019 MUHAMMAD BACHTIAR ALFAIN (5/11/19)

© Nobel Media AB. Photo: A. Mahmoud

Para pemenang Penghargaan Nobel 2019 telah diumumkan oleh masingmasing lembaga yang mengurusi setiap kategori Penghargaan Nobel.

Terdapat tiga pemenang dari kategori fisiologi atau kedokteran, fisika, kimia, dan sains ekonomi, serta masing-masing satu dari kategori literatur dan perdamaian. Para pemenang diumumkan dari tanggal 7 Oktober 2019 sampai 14 Oktober 2019. Penyerahan penghargaan akan dilakukan pada tanggal 10 Desember 2019.

Penghargaan Nobel untuk fisiologi atau kedokteran diberikan kepada Gregg Semenza dari Universitas Johns Hopkins, William Kaelin dari Institut Kanker Dana-Farber di Boston, dan Peter Ratcliffe dari Institut Francis Crick di London, atas kontribusi mereka “ untuk penemuan mereka tentang cara sel merasakan dan beradaptasi atas ketersediaan oksigen”. Penghargaan ini diberikan oleh Dewan Nobel Institut Karolinska.

Semenza dan Kaelin menemukan bahwa seluruh sel dapat menyadari ketika level oksigen di dalamnya menurun. Semenza menemukan tentang hypoxia inducible factor (HIF), sebuah protein kompleks yang membantu sel dalam keadaan oksigen rendah. Kaelin menemukan bahwa sel terus menerus membuat protein HIF, namun jika kondisi dalam sel terpenuhi, sel akan memakan protein tersebut.

Pada saat yang sama, Kaelin melalui penelitiannya tentang kanker yang disebut penyakit Hippel-Lindau diisi.

menyebabkan penambahan jumlah HIF yang akan menghilangkan oksigen dan menambah pertumbuhan saluran darah di tumor, proses yang disebut angiogenesis. Penemuan ini berperan penting dalam pengembangan teknologi pengobatan, terutama pengobatan kanker.

Pada bidang fisika, James Peeble dari Universitas Princeton “untuk penemuan teoretis di kosmologi fisika” dan Michael Mayor dari Universitas Geneva serta Didier Queloz dari Universitas Cambridge “untuk penemuan eksoplanet yang mengorbit pada bintang seperti matahari”, berhasil mendapatkan Nobel fisika.

© Nobel Media – (dari kiri: James Peeble, Michael Mayor, dan Didier Queloz)

Kedua penemuan ini merupakan komponen fundamental dalam ilmu astronomi. Penghargaan ini diberikan oleh Akademi Sains Kerajaan Swedia.

James Peeble menemukan bahwa hanya 5 persen dari isi alam semesta yang merupakan materi biasa yang membentuk planet dan manusia.

Sisanya adalah materi gelap (sekitar 27 persen), yang hampir tidak tersentuh materi biasa kecuali dengan bantuan gravitasi dan energi gelap (sekitar 68 global”. Ketiga orang ini bekerja sama dalam

persen), yang menyebabkan alam semesta untuk berkembang sangat cepat.

Mayor dan Queloz menemukan planet dengan massa mirip Jupiter mengorbit bintang 51 Pegasi dengan melihat cara planet tersebut berada di dekta bintang. Para peneliti sebelumnya merasa tidak mungkin planet raksasa berada sangat dekat di bintangnya, sampai penemuan ini terjadi. Penemuan ini merupakan dasar fundamental dari sains eksoplanet.

Pada bidang kimia, John B. Goodenough dari Universitas Texas, M. Stanley Whittingham dari Universitas Binghamton, dan Akira Yoshino dari Korporasi Asahi Kasei dan Universitas Meijo, memenangkan Nobel kimia berkat kontribusi “untuk pengembangan baterai ion lithium”.

Penemuan ini merupakan hal yang penting karena hampir seluruh komponen elektronik yang banyak digunakan sekarang menggunakan baterai ion lithium. Penghargaan ini juga diberikan Akademi Sains Kerajaan Swedia.

© Nobel Media – (dari kiri: John B. Goodenough, M. Stanley Whittingham, dan Akira Yoshino)

Whittingham memulai eksperimen dengan lithium sebagai material anoda baterai, karena ringan dan dapat melepas elektron serta terisi ion lithium positif, dan titanium disulfida sebagai katoda. Tetapi, baterai lithium tersebut menyebabkan defek bentuk bernama dendrit yang menyebabkan baterai untuk berarus pendek dan meledak.

Goodeneough lalu ingin mengembangkan baterai Whittingham dengan mengubah katoda baterai dengan kobalt oksida.

Kobalt oksida disusun seperti titanium disulfida dalam baterai dan dapat menyimpan lebih banyak ion di lapisannya.

Yoshino mencoba memakai produk sampingan dari produksi minyak yang dinamakan petroleum coke sebagai anoda. Walapun tidak terbuat dari lithium, tetapi bahan tersebut dapat menyimpan ion lithium ketika HALAMAN 8

GALANTIS

11 NOVEMBER / / SENIN

Jika anoda ini digabungkan dengan katoda hasil pengembangan Goodenough, menghasilkan baterai yang lebih aman, lebih tahan lama, lebih lama, dan baterai 4 volt yang dapat diisi kembali. Penemuan ini menjadi dasar bagi pengembangan baterai-baterai lainnya yang saat ini digunakan pada hampir seluruh alat teknologi yang ada saat ini.

Penghargaan Nobel literatur pada tahun ini berbeda dengan tahuntahun sebelumnya, karena pemenang Nobel literatur 2018 juga diumumkan pada tahun ini. Penghargaan ini diberikan oleh Akademi Swedia.

Pemenang untuk tahun 2018 adalah penulis asal Polandia, Olga Tokarczuk, yang terkenal karena mahakaryanya ‘Ksiegi Jakowabe’ pada tahun 2014 (Buku Jacob).

Tokarczuk mendapatkan “untuk imajinasi yang naratif disertai dengan hasrat ensiklopedis yang menggambarkan penyebrangan batas sebagai bentuk dari kehidupan”.

Pemenang untuk tahun 2019 adalah penulis asal Austria, Peter Handke, “untuk karya berpengaruh dengan kecerdasan linguistik yang mengeksplorasi batas dan kekhasan dari kehidupan/pengalaman manusia”. Handke telah menempatkan dirinya sebagai salah satu penulis paling berpengaruh di Eropa pada masa setelah perang dunia kedua.

Nobel perdamaian diberikan kepada Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed Ali, “untuk perjuangannya dalam mencapai perdamaian dan kerja sama internasional, khususnya untuk inisiatif tegasnya dalam menyelesaikan konflik perbatasan dengan negara tetangga Eritrea”.

Penghargaan ini diberikan oleh Komite Nobel Norwegia.

penelitian tentang cara meningkatkan akses kesehatan dan pendidikan di berbagai negara berkembang.

Penghargaan ini diberikan oleh Akademi Sains Kerajaan Swedia.

Penghargaan Nobel adalah penghargaan internasional tahunan pada bidang akademi, budaya, atau pengembangan sains. Penghargaan ini merupakan wasiat dari kimiawan, teknisi, dan industrialis Alfred Nobel.

Penghargaan Nobel dianggap sebagai penghargaan paling prestisius di bidang masing-masing.

© Nobel Media – (dari kiri: Abhijit Banerjee, Esther Duflo, dan Michael Kremer)

© Nobel Media – (Abiy Ahmed Ali)

Penghargaan Nobel yang diumumkan terakhir adalah penghargaan di bidang sains ekonomi. Para pemenang adalah Abhijit Banerjee dan Esther Duflo dari MIT, dan Michael Kremer dari Universitas Harvard atas kontribusinya “untuk pendekatan secara eksperimental untuk mengurangi kemiskinan

© Nobel Media – (Suasana Acara Utama Penghargaan Nobel

HALAMAN 9

11 NOVEMBER 2019 // SENIN OLAHRAGA

Hegemoni Indonesia di Prancis Open 2019 MUHAMMAD FARHAN HUSAIN (9/11/19)

Pasangan Kevin Sukamuljo dan Marcus Gideon berdiri di atas podium juara Prancis Open 2019 (sumber: bwfworldtour.bwfbadminton.com) Pada pergelaran Perancis Open 22-27 Oktober 2019, Indonesia sukses mengunci gelar 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Emas pertama disumbangkan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati setelah dengan susah payah berhasil mengandaskan perjuangan pasangan China, Zheng SiWei/Huang Yaqiong 22-24, 21-16, 21-12 dalam tempo 63 menit.

Pertandingan berlangsung alot, beberapa kali terjadi kejar-kejaran poin antara kedua pasangan tersebut.

Pasangan Praveen/Melati harus mengakui keunggulan pasangan Zheng Siwei/ Huang Yaqiong di set pertama. Lanjut di set kedua, Praveen/Jordan sempat ter-

tinggal 6-11 dari pasangan nomor satu dunia tersebut pada interval pertama.

Praveen/Melati berhasil bangkit, mereka menutup gim kedua dengan keunggulan 21-16 sekaligus memperpanjang nafas mereka.

Di set ketiga, skenario kembali terulang. Pasangan Praveen/Melati kembali tertinggal 4-7. Namun, mereka berhasil come back dengan tujuh angka beruntun.

Gim ketiga diakhiri oleh kemenangan Pasangan ranking 7 dunia tersebut 21-12.

Gelar juara Prancis Open merupakan gelar kedua Praveen/Melati di tahun ini setelah gelar juara di Denmark seminggu sebelumnya.

“Kuncinya kami tak mau lengah dan menyerah begitu saja. Di game pertama kami ada kesempatan tapi akhirnya kehilangan game pertama. Tapi match belum berakhir, kami coba lagi di game kedua dan ketiga, terbukti akhirnya berhasil,” ujar Praveen Jordan, dikutip dari laman tirto.id, Minggu (09/11). “Kuncinya adalah komunikasi dan saling mendukung. Kami percaya satu sama lain dan tidak menyerah walau harus ketinggalan dulu,” imbuh Melati.

Emas kedua disumbangkan pasangan nomor satu dunia asal Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sukamuljo. Gelar juara didapatkan setelah mereka mengalahkan pasangan asal India Rankireddy/Shetty straight game 21-18, 21-16 dalam waktu 35 menit.

Pasangan Kevin/Gideon memulai gim pertama dengan sangat apik. Pasangan Indonesia tersebut unggul 11-8 pada interval pertama.

Intensitas naik saat interval kedua. Adu drive dan smash banyak terjadi antara kedua pasangan. Gim pertama berhasil ditutup Kevin/Gideon 21-18.

Di gim kedua, pasangan Indonesia tetap mendapat perlawanan dari Rankireddy/Shetty.

Kejar-kejaran poin sempat terjadi sampai kedudukan 12-12.

Akan tetapi, Kevin/Gideon menunjukkan kapasitasnya sebagai ranking 1 dunia.

Mereka memperbesar selisih poin dan berhasil mengunci gelar keduanya di bulan Oktober yang juga merupakan gelar ketujuh pada tahun

11 NOVEMBER 2019 // SENIN ini. Seminggu sebelumnya, bersama dengan Praveen/ Melati, mereka merengkuh titel juara. Keberhasilan pasangan kebanggan Indonesia tidak lantas membuat mereka berpuas diri dan berleha-leha. Masih ada beberapa turnamen yang tersisa di kalender 2019.

“Tentunya kami sangat senang. Kami selalu melakukan yang terbaik dan berusaha menikmati setiap pertandingan. Bulu tangkis sangat menyenangkan buat kami,” ujar Marcus Gideon.

Namun masih ada beberapa turnamen lagi yang harus kami hadapi tahun ini.

Semoga hasilnya bisa bagus terus. Yang pasti kami mau

usaha terus,” tutur ayah satu anak ini melanjutkan.

Kontingen Indonesia sebenarnya berpotensi menambah pundi-pundi gelar di sektor tunggal putra melalui Jonatan Christie. Jonathan yang akrab dipanggil Jo ini berhasil dikalahkan peraih medali emas olimpiade 2016,Chen Long dua set langsung 21-19,21-12.

Di set pertama,Chen long ketinggalan 15-12 dari Jo,namun tunggal china tersebut mampu membalikkan keadaan. Gim pertama akhirnya dimenangkan Chen Long 21-19.

Jo sempat unggul sampai turun minum interval per-

tama di set kedua. Namun, lagi-lagi Chen Long dengan kematangannya berhasil come back dan menyudahi perlawanan Jo 21-12.

Jo pun harus berpuas diri menjadi runner up kali ini.

Walaupun begitu, Jo tetap puas dengan pencapaiannya di turnamen ini. “Tapi dari overall saya juga cukup puas juga”.Tukas peraih medali emas Asian Games 2018.

Satu gelar lainnya disumbangkan oleh Anthony Sinisuka Ginting. Ia gagal ke final setelah di dikalahkan Chen long di semifinal 2119,21-18.

OLAHRAGA

Seri Dunia 2019 Milik Washington Nationals MUHAMMAD BACHTAR ALFAIN (5/11/19) Washington Nationals mengunci kemenangan Seri Dunia 2019 setelah mengalahkan Houston Astros di gim ke-7 dengan skor 6-2.

Kemenangan ini merupakan gelar Seri Dunia pertama dalam sejarah Washington Nationals. Tim yang dulunya bernama Montreal Expos ini juga berhasil menjadi tim yang menjuarai Seri Dunia di Seri Dunia pertama yang diikuti.

ALUR PERTANDINGAN Gim ke-7 ini adalah pertandingan klasik pelempar pembuka antara ace Nationals Max Scherzer dan mantan pemenang Cy Young Zack Greinke. Pada awal gim, Astros unggul terlebih dahulu

berkat home run dari Yuli Gurriel di inning kedua dan RBI single dari Carlos Correa di inning kelima. Namun, pada inning ketujuh, Zack Greinke yang Penangkap dan pelempar penutup dari Washington selama enam Nationals, Yan Gomes dan Daniel Hudson(Tengah) inning berha- berpelukan setelah sukses mendapatkan strikeout tersil menahan akhir untuk mengunci kemenangan Seri Dunia 2019. para pemukul Nationals denpelatih Astros AJ Hinch gan hanya satu pukulan memutuskan mengganti memberikan home run ke- Zack Greinke dengan Will pada pemain bintang Na- Harris yang pada gim-gim tionals, Anthony Rendon. sebelumnya tampil apik.

Setelah membiarkan rookie Pergantian tersebut menjadi Nationals Juan Soto walk,

11 NOVEMBER 2019 // SENIN kesalahan fatal ketika Howie Kendrick memberikan home run kedua untuk Nationals di inning ketujuh dan skor menjadi 3-2.

Nationals seakan tak terbendung lagi ketika Patrick Corbin yang dikontrak 140 juta dollar pada musim ini berhasil menahan para pemukul Astros selama tiga inning. Nationals juga berhasil menambah skor berkat RBI single dari Juan Soto di inning kedelapan dan RBI double dari Adam Eaton di inning kesembilan sehingga skor menjadi 6-2.

Pada inning kesembilan, pelempar penutup Nationals, Daniel Hudson, berhasil melakukan strikeout ke pemukul ketiga dari Astros, Michael Brantley, untuk memastikan gelar juara Seri Dunia 2019 untuk Nationals. Pelempar pembuka Nationals, Stephen Strasburg, berhasil menjadi pemain terbaik Seri Dunia 2019.

PERJALANAN MENUJU SERI DUNIA Kemenangan Seri Dunia ini sangat tidak terduga sebab pada akhir Mei Nationals memiliki rekor pertandingan 19-31 dan kehilangan pemain bintang, Bryce Harper, ke rival satu divisi, Philadelphia Phillies. Rumor-rumor tentang pemecatan pelatih dan penjualan ace Max Scherzer pun mulai berhembus. Namun Nationals berhasil membalikkan keadaan dan mengakhiri musim reguler dengan rekor 93-69 dan berada di peringkat kedua di divisi barat Liga Nasional sehingga berhak ikut postseason di gim wild card.

Perjalanan Nationals menjadi juara diawali dengan kemenangan dramatis atas wakil dari divisi sentral, Milwaukee Brewers, setelah tertinggal lebih dahulu lalu membalikkan keadaan dengan skor akhir 4-3. Pertandingan berikutnya adalah ujian terberat Nationals di postseason, yaitu juara divisi timur dengan 106 kemenangan liga reguler, Los Angeles Dodgers. Pertandingan yang berlangsung sengit dengan hasil seri ini dilanjutkan ke gim kelima. Nationals lagi-lagi melakukan kemenangan dramatis setelah sempat tertinggal lalu membalikkan keadaan di overtime dengan skor akhir 103. Pada seri kejuaraan Liga Nasional, Nationals bertemu dengan juara liga sentral, St. Louis Cardinals. Nationals berhasil menyapu bersih Cardinals 4 gim langsung dan berhasil masuk ke Seri Dunia pertama dalam sejarah tim.

Nationals bertemu dengan juara Liga Amerika, Houston Astros, di Seri Dunia 2019.

Pada gim 1 dan 2 di markas Astros, National berhasil memenangi keduanya dan kembali ke markas mereka dengan memimpin 2-0. Namun, pada gim 3 sampai 5 di markas sendiri, Nationals takluk pada ketiga gim dan Astros menjadi unggul dalam seri. Nationals kembali menang di gim keenam di markas Astros sehingga diadakan gim ketujuh. Pada gim ketujuh inilah, Nationals berhasil mengalahkan Astros dan menjuarai Seri Dunia pertama dalam seja-

rah tim.

INFO-INFO MENARIK Seri Dunia ini mencatatkan untuk pertama kalinya dalam sejarah Seri Dunia, tim tamu mengalahkan tuan rumah pada setiap gim. Seri ini juga melanjutkan tren sejak 2014 bahwa tim memenangi Seri Dunia di markas lawan.

Nationals juga menjadi tim wild card pertama yang memenangi Seri Dunia sejak San Francisco Giants pada 2014.

Max Scherzer awalnya diperkirakan tidak dapat mengawali gim ketujuh karena cedera. Scherzer bahkan tidak bisa mengangkat tangan kanannya beberapa hari sebelum gim ketujuh dan harus menggunakan penghilang rasa sakit untuk bisa bermain di gim ketujuh ini.

Kemenangan ini menjadi peristiwa istimewa untuk Juan Soto dan Ryan Zimmerman. Juan Soto baru saja berulang tahun ke-21 pada 25 Oktober lalu dan kemenangan ini menjadi kado terbaik bagi ulang tahunnya. Sementara itu, bagi Ryan Zimmerman, kesetiaannya selama 15 tahun untuk Nationals terbayar dengan memenangkan Seri Dunia pertamanya.

Seri Dunia adalah puncak dari musim Major League Baseball(MLB). Seri Dunia mempertemukan juara dari dua liga MLB yaitu Liga Nasional dan Liga Amerika. Seri Dunia berlangsung hingga satu tim berhasil memenangkan 4 gim.

GALANTIS

11 NOVEMBER / / SENIN

INTERMEZZO

BEBERAPA MITOS TERKENAL DI ITB ALDEN RAYHAN JIEPUTRA

Hei pembaca! Pasti semua tahu bahwa ITB memiliki banyak cerita bersejarah.

Tidak hanya itu, di kampus tercinta ini juga terdapat berbagai mitos yang dipercaya oleh beberapa mahasiswa. Apa saja kah mitosmitos itu?

 Sebagai mahasiswa baru ITB, kalian dilarang untuk ke kebun binatang yang bersebelahan dengan kampus ITB. Katanya kalau kalian ke kebun binatang itu, bisa-bisa tidak lulus TPB.  Kalau kalian injak rumput di ITB, katanya sih SKS-nya bakal dikurangi.  Tau nama-nama jurusan yang mengelilingi kolam Intel?

Katanya sih kalau kalian nggak akan masuk jurusan yang kalian injak.

Nah, itu dia tiga mitos yang paling popular di kampus kita tercinta! Kira-kira bener nggak yah? Silakan dicoba.

Sumber: hargatiketmasuk.info

RESENSI

Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken ALDEN RAYHAN JIEPUTRA Judul Buku Nama Pengarang Nama Penerbit Jumlah Halaman Tahun Terbit

: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken : Jostein Gaarder Kalus Hagerup : Mizan Pustaka : 284 halaman : 1993

Berit dan Neils adalah sepasang sepupu yang tinggal di 2 kota yang saling berjauhan. Meskipun begitu, Neils dan Berit mempunyai hubungan layaknya sahabat karib. Agar tetap berhubungan, mereka membuat sebuah buku surat yang mereka kirimkan antara Oslo dan Fjaerland, Norwegia. Buku ini berisi surat-surat yang berfungsi sebagai jurnal dari apa yang telah mereka lalui dalam satu hari. Pada awalnya, tulisan-tulisan pada buku surat tersebut bernada monoton dan hanya berisi keseharian membosankan dari Berit dan Neils. Akan tetapi, segala hal menjadi menarik ketika suatu hari Neils menulis bahwa ia secara tak sengaja bertemu dengan wanita aneh yang mengantri di belakang mereka saat mengisi buku tamu suatu pesta pada musim panas tahun lalu. Keanehan semakin terjadi saat mereka menyadari bahwa wanita aneh tersebut, Bibbi Bokken, menyimpan ketertarikan tersendiri pada buku surat mereka.

Tak hanya menunjukkan ketertarikan berlebihan pada buku surat mereka, Bibbi Bokken bahkan sampai mengerahkan komplotannya untuk

merebut buku surat itu dari tangan mereka. Tak gentar, Berit dan Neils malah semakin bertekad untuk menyelidiki asal-usul Bibbi Bokken dan mengapa ia sangat tertarik untuk memiliki buku surat mereka.

Selagi mereka menjalankan penyelidikan, ditemukan banyak bukti yang membeberkan fakta bahwa Bibbi Bokken sebenarnya tengah membangun sebuah perpustakaan bawah tanah, sebuah perpustakaan ajaib.

Dapatkah Berit dan Neils menyelamatkan buku surat mereka? Akan terungkapkah asal-usul dan motif sebenarnya dari si misterius Bibbi Bokken?

Dan buku mengerikan seperti apakah yang disembunyikan di dalam perpustakaan rahasia?

Buku ini menawarkan jalan cerita yang unik dan kompleks sehingga dapat menjadi angin segar bagi para pembaca yang telah bosan dengan jalan cerita yang monoton dan membosankan. Selain itu, pembawaan cerita tidak terlalu bertele-tele dan menawarkan banyak aksi dan misteri sepanjang alurnya. Hal ini menyebabkan pembaca tidak mudah bosan dan akan menerka-nerka apa yang akan terjadi selanjutnya. Buku ini juga diceritakan dengan cara yang tidak biasa, yaitu dengan potongan-potongan surat yang sesuai dengan perspektif penulisnya.

Dengan demikian, pembaca dapat menyesuaikan jalan cerita sesuai dengan perspektif Neils ataupun Berit.

Kekurangan dari buku ini sendiri adalah penggunaan bahasa yang boros dan ambigu sehingga pembaca dapat saja mengalami kesulitan dalam

memahami inti cerita. Lebih lanjut buku ini memiliki alur cerita yang sangat kompleks yang dapat membuat beberapa pembaca frustasi dalam memahami alur. Pembawaan cerita dengan potongan-potongan surat juga turut memperburuk keadaan, karena walaupun pembawaan ini tergolong unik dan menarik, tetapi hal ini meningkatkan resiko pembaca yang tidak bisa menyesuaikan perspektif mereka dengan perspektif dari penulis surat tersebut sehingga mereka kehilangan inti dari cerita pada potongan tersebut.

PAGE 14

GALANTIS

11 NOVEMBER / / SENIN

KOMIK

SUDOKU 1

7

1 9 2 4 6 3 5

9

3 6 8 2 5

2 6

7 8 1

3 4 8 5 9 2 8 4 5 3 3

5

8

1 2

7 1

8

6 5

7 6

1

1 7 9 3 8 9

5

6

2 9 4 7

9

8

3 2 6 7 9

HARD LEVEL

3 2

4 8

5 2

MEDIUM LEVEL PAGE 14